Вы находитесь на странице: 1из 7

Tahun 2014, Jakarta Macet Total

JAKARTA, KOMPAS.com Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Royke Lumowa memprediksi kemacetan total akan melanda Jakarta pada tahun 2014 jika tidak ada kebijakan ekstrem dalam membatasi pertumbuhan jumlah kendaraan. Saat ini, pertumbuhan kendaraan mencapai 700 kendaraan per hari. "Kalau melihat pertumbuhan kendaraan sekitar 700 per hari, maka kami prediksi 2014 jalan di Jakarta sudah stuck. Kalau tidak ada kebijakan membatasi angka kendaraan tentu akan semakin parah kondisinya," ujar Royke, Senin (1/8/2011) di Polda Metro Jaya. Menurut dia, kebijakan mengurai kemacetan seharusnya merupakan kebijakan jangka panjang yang diterapkan secara berkelanjutan, bukan kebijakan sesaat. Sehingga, bisa dirasakan dalam jangka waktu 5-10 tahun ke depan. Royke mengatakan, produsen mobil yang kini menggenjot angka produksi sampai satu juta unit di tahun 2011 juga tidak bisa disalahkan. "Karena sampai saat ini belum ada regulasi yang melarang penjualan atau kepemilikan kendaraan," tutur Royke. Sampai saat ini, katanya, hanya pajak progresif yang dikenakan bagi pemilik kendaraan lebih dari satu. Namun, rupanya kebijakan ini tidak menyurutkan niat orang menambah kendaraan. Karena itu, salah satu jalan yang paling mungkin dilakukan adalah dengan pembatasan kendaraan melalui sistem warna. Namun, kebijakan ini masih menunggu keputusan dari Pemprov DKI. "Kalau untuk pembatasan warna sampai saat ini masih dibahas, namun kebijakan ini akan segera dilakukan uji coba dalam waktu dekat ini," katanya. Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, pada tahun 2009, jumlah kendaraan bermotor mencapai 9.993.867 unit. Jumlah ini meningkat 15 persen pada tahun 2010 dengan jumlah 11.362.396 yang terdiri atas roda dua sebanyak 8.244.346 unit dan roda empat sebanyak 3.118.050 unit. Jumlah itu belum ditambah dengan jumlah angkutan yang melintas dalam satu trayek, yang menurut data Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya sebanyak 859.692 unit. Panjang jalan di Jakarta hanya 7.650 km dan luas jalan 40,1 km atau 0,26 persen dari luas wilayah DKI. Sedangkan pertumbuhan panjang jalan hanya 0,01 persen per tahun.

Pencairan Es Kutub Utara Dekati Rekor Sabtu, 6 Agustus 2011

KOMPAS.com Pencairan es di kutub utara tahun ini sangat cepat, mendekati rekor tertinggi yang terjadi pada tahun 2007. Demikian hasil pengamatan Roshydromet, lembaga lingkungan hidup dari Rusia. Dilaporkan pada Kamis (4/8/2011), jumlah wilayah yang tertutup es sudah berkurang 50 persen dari rata-rata. Jumlah es saat ini sekitar 2 juta kilometer persegi, di bawah rata-rata dari 1979 sampai 2000. Luas es yang terukur bahkan jauh di bawah luas laut Rusia di bagian kutub utara, seperti Laut Kara (56 persen), Laut Laptev (40 persen), Laut Chukchi (35 persen), dan Laut Timur Siberia (14 persen). Es dikatakan hanya menutupi area sekitar 6,8 miliar kilometer persegi. Para peneliti menyatakan, mencairnya kutub utara merupakan efek perubahan iklim global yang terjadi dengan intensitas bervariasi setiap tahun. Mereka juga menemukan, tahun ini es mulai mencair antara dua minggu dan dua bulan lebih awal dari biasa. Hal ini menandakan, jumlah keseluruhan es yang mencair sepanjang tahun bisa jadi lebih besar.(National Geographic Indonesia/Gloria Samantha)

Ozon Kutub Utara Hampir Berlubang Rabu, 11 Mei 2011 KOMPAS.com Ozon terus menipis, bahkan nyaris berlubang di Kutub Utara. Penurunan temperatur stratosfer yang jadi penyebab. Penyebab terbentuknya lubang ozon ada tiga, menurut Profesor Ross Salawitch, ahli kimia dan biokimia dari University of Maryland, yang mempelajari kandungan zat kimia di atmosfer. Ketiganya adalah sinar matahari, halogen, dan temperatur rendah. Saat temperatur turun melebihi ambang batas, awan terbentuk di stratosfer. Halogen, khususnya polutan, seperti klorin dan brom, berubah menjadi senyawa kimia yang bereaksi dengan cepat di ozon. "Semua berubah drastis," kata Salawitch. Tahun ini sistem angin kutub yang dikenal dengan nama "pusaran kutub" sangat tenang dan stabil. Hal itu berperan dalam menurunkan temperatur di daerah Kutub Utara. Penurunan drastis ini, jika terjadi di Kutub Selatan, dipastikan bisa membentuk lubang ozon karena lapisan ozon di sana lebih tipis daripada di Kutub Utara. Saat ini pusaran angin sudah menghilang dan udara dari luar Kutub Utara yang lebih hangat bisa masuk dan memperbaiki lapisan ozon. Jika ozon berlubang, semakin banyak radiasi ultraviolet yang mencapai bumi yang bisa memicu penyakit kulit. Dengan lapisan ozon yang semakin tipis saja orang berkulit sensitif akan semakin mudah terbakar sinar matahari. (National Geographic Indonesia/Agung Dwi Cahyadi) Juno Akan Menguak Sejarah Tata Surya Sabtu, 6 Agustus 2011

Ilustrasi saat Juno mendekati Planet Jupiter. CAPE CANAVERAL, KOMPAS.com Wahana antariksa Juno yang akan menjalankan misinya ke Planet Jupiter sukses diluncurkan dari Kennedy Space Center, Florida, Jumat (5/8/2011) pukul 12.25 waktu setempat atau pukul 23.25 WIB. Meski sedikit lebih lambat dari jadwal yang direncanakan semula, peluncuran dilaporkan berjalan lancar. Pada misi ini, Juno akan melakukan beberapa riset, salah satunya adalah mengukur kadar air di atmosfer planet terbesar di tata surya itu. Juno dilengkapi dengan alat yang bisa mendeteksi radiasi gelombang mikro yang dihasilkan panas Jupiter. Selain itu, Juno juga akan menjawab pertanyaan lain, misalnya, besarnya medan magnet di Jupiter, memetakan medan magnetnya, dan mengetahui inti planet itu. Tak lupa, Juno yang dilengkapi dengan kamera juga akan memotret Jupiter dan fenomena yang ada, seperti aurora di kutubnya. "Apa yang kami cari adalah beberapa pertanyaan fundamental tentang tata surya kita. Bagaimana Jupiter terbentuk, bagaimana ia berevolusi, dan apa yang terjadi di awal tata surya sehingga menciptakan kita," kata Scott Bolton, pimpinan investigasi misi Juno. Untuk mencapai Jupiter, Juno yang menghabiskan biaya 1,1 miliar dollar AS harus menempuh perjalanan selama 5 tahun ke depan. Juno akan melakukan manuver untuk memperoleh kecepatan yang diinginkan. Juno akan mampir ke orbit beberapa planet, termasuk kembali melakukan manuver di orbit Bumi pada tahun 2013. Diperkirakan, Juno akan sampai di Jupiter pada tahun 2016. Dalam penjelajahannya, Juno dilengkapi dengan panel surya selebar 20 meter. Dengan adanya panel surya ini, Juno menjadi wahana antariksa penempuh jarak jauh pertama yang daya untuk penjelajahannya berasal dari tenaga surya.

Juno akan mengorbit Jupiter sebanyak 30 kali selama setahun. Lain dengan wahana antariksa lain yang memulai dari khatulistiwa, Juno akan memulai dari kutub. Kasus Wisma Atlet Nazaruddin di Bawah Perlindungan? Jumat, 5 Agustus 2011

JAKARTA, KOMPAS.com Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yang kini menjadi buronan benar-benar menghilang sejak memberikan penjelasan lewat sebuah stasiun televisi swasta, akhir Juli lalu. Hingga kini, jejak Nazaruddin seperti hilang ditelan bumi. Komunikasi yang adakalanya muncul melalui jejaring sosial BlackBerry Messanger (BBM) tidak lagi aktif. Nomor teleponnya yang pernah dimiliki sedikit wartawan disebut-sebut mati dan tak bisa dikontak lagi. Akibatnya, bermunculanlah beragam isu seputar raibnya Nazaruddin. Isu yang muncul menjadi simpang siur. Ada yang menyebut Nazaruddin tengah berpindah-pindah tempat (negara) dengan identitas palsu, seperti menggunakan paspor aspal. Ada yang mengatakan Nazaruddin ngumpet di Argetina. Pernah pula ada yang mengatakan Nazaruddin sudah dipegang oleh aparat pemerintah di sebuah negara. Namun, ada sinyalemen yang menuding Nazaruddin sudah berada di Jakarta dan kini berada dalam perlindungan aparat pemerintah untuk sebuah negosiasi politik yang menguntungkan dirinya dan pihak yang selama ini dituding. Anggota Tim Pengawas DPR untuk Kasus Bank Century, yang juga anggota Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, kepada Kompas, Kamis (4/8/2011) sore, sependapat bahwa hilangnya Nazaruddin membuka spekulasi politik dari berbagai kalangan. Maklumlah, Mabes Polri yang mengaku sudah mengetahui

jejak Nazaruddin dan terus membayang-bayangi keberadaan tersangka kasus suap wisma atlet itu hingga kini tak pernah angkat suara lagi guna melaporkan kepada publik. Kementerian Hukum dan HAM yang mengaku sudah mengirim tiga tim untuk mengikuti ke mana Nazaruddin bergerak juga tak mau bersuara. Padahal, masyarakat menunggu kepastian hukum perkembangan kasus dugaan suap dan korupsi tersebut. Tak mengherankan jika akhirnya kasus tersebut memunculkan berbagai dugaan. Dari kemunculan Nazaruddin terakhir di sebuah stasiun televisi swasta hingga raibnya sekarang ini, orang bisa memberikan indikator berbagai spekulasi terhadap Nazaruddin, termasuk tuduhan kemungkinan Nazaruddin sudah berada dalam perlindungan pihak-pihak yang berkepentingan. "Misalnya, oknum aparat pemerintah atau justru lawan-lawan politik yang ingin memanfaatkan Nazaruddin yang ingin mendiskreditkan Partai Demokrat," ungkap Bambang. Menurut anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar itu, ada beberapa indikator yang bisa dihubung-hubungkan dengan dugaan kemungkinan keberadaan Nazaruddin saat ini dalam perlindungan oknum aparat pemerintah. Pertama, Nazaruddin sama sekali tidak mau lagi dan jarang bicara lewat telepon selulernya, jejaring sosial BBM, atau berbicara ke stasiun televisi seperti biasanya. Kedua, terakhir dia berbicara di televisi, fokus tuduhan hanya ditujukan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan bukan kepada para elite di Partai Demokrat lain, seperti yang pernah disebutkan beberapa waktu lalu. Ketiga, ada perubahan substansi dari apa yang disampaikan Nazaruddin dari terakhir komunikasi yang dilakukannya kepada sebuah stasiun televisi. Nazaruddin hanya menyebutkan keterlibatan orang-orang atau anggota Partai Demokrat yang menjadi teman-teman Anas Urbaningrum serta mereka yang dianggap melawan atau mengkhianati Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. "Sebut saja, Nazarudin menyebut nama-nama seperti Nirwan Amin dan Angelina Sondakh serta lain," lanjut Bambang. Indikator-indikator itulah yang salah satunya juga menimbulkan spekulasi bahwa sekarang ini Nazaruddin tengah memperbaiki kerusakan citra dan suasana setelah pesan-pesannya sebagaimana pernah dimuat dalam BBM mengenai dugaan keterlibatan para petinggi Partai Demokrat dalam kasus wisma atlet. Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, yang pernah dimintai konfirmasi oleh Kompas mengenai kemungkinan Nazaruddin sudah dipegang aparat pemerintah, menepis isu tersebut meskipun ia mengaku mendengar rumor tersebut dari wartawan.

Вам также может понравиться