Вы находитесь на странице: 1из 2

138. Shibghah Allah. dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah?

dan hanya kepadaNya-lah Kami menyembah. TAFSIR SURAT ALBAQARAH : 138 Allah Swt adalah yang mula-mula menciptakan dan melukis alam jagat raya ini. Di awal penciptaan, Allah Swt menciptakan ruh manusia dan mewarnainya dengan fitrah yang bersih suci. Akan tetapi manusia sendirilah kemudian yang mendatangkan warna-warna lain di atas warna Ilahi itu seperti warna hawa nafsu, egoisme, fanatisme dan sebagainya sehingga warna fitrah itu pun tertutup oleh warna-warna lain itu. Fanatisme dan egoisme adalah warna-warna yang mengakibatkan perpecahan dan permusuhan di antara sesama manusia. Padahal semua warna kesukuan dan etnis haruslah merupakan warna-warna yang terbuka sehingga warna ilahi yang ada pada diri manusia akan muncul ke permukaan. Semua warna selain warna Ilahi yang kekal dan tetap akan memudar sampai hilang musnah dengan berlalunya zaman. Semua warna akan mengakibatkan perpecahan dan permusuhan kecuali warna ilahi yang merupakan sumber persatuan dan persaudaraan. Itu pun dibawah bayang-bayang penyembahan terhadap Allah Yang Maha Esa. Pada umumnya setiap orang dapat menerima warna tertentu lalu masuk ke kelompok masyarakat manapun dan agar diterima dalam masyarakat tersebut, maka ia mesti memiliki warna yang sama dengan orang lain di dalam masyarakat itu. Padahal ajaran agama bukannya menekankan kesamaan warna tetapi ketiadaan warna,

kebersihan dari segala warna yang mengakibatkan keterpisahan manusia dari manusia yang lain, baik berupa nama maupun cap dan stampel atau usia dan tingkat pengetahuan atau harta dan kedudukan di dalam ketiadaan warna itulah warna Ilahi akan muncul dengan jelas. Dari ayat-ayat di atas terdapat empat pelajaran yang bisa kita petik, antara lain: 1. Daripada menyandarkan diri kepada nenek moyang dan membangga-banggakan kebaikan mereka, hendaklah kita memikirkan perbuatan-perbuatan kita sendiri karena kemuliaan dan keutamaan setiap orang bergantung pada amal perbuatannya sendiri. Jangan sampai terjadi orang lain berusaha demi kemuliaan dunia dan akhirat mereka, tetapi kita merasa puas hanya dengan menjadi keturunan mereka. 2. Hendaklah kita menjadi orang yang mencintai kebenaran, bukan mencintai kelompok sendiri. Cinta kebenaran membuka mata dan telinga seseorang untuk memahami hakikat, sedangkan cinta kelompok sendiri membutakan seseorang dari kekurangan-kekurangan diri dan kesempurnaan orang lain. 3. Di samping keimanan hati, penyerahan diri di dalam amal perbuatan juga diperlukan. Seseorang tidak dapat mengatakan keimanan tetapi bukannya berpasrah diri kepada perintah-perintah Ilahi, malah mengikuti hawa nafsu saja. 4. Warna yang paling baik ialah warna fitrah Ilahi yang telah Allah berikan di dalam diri setiap manusia ciptaannya. Warna yang kuat, pembawa persatuan dan sumber kesucian serta kebersihan.

Вам также может понравиться