Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Tujuan Belajar: Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat: 1. Memahami bagaimana strategi ritel direfleksikan dalam tujuan keuangannya. 2. Memahami bagaimana ritel menggunakan alat-alat dan metode untuk mengevaluasi kinerjanya. 3. Memahami bagaimana model keuntungan strategis dapat dipergunakan Pokok Bahasan: Aspek Keuangan Ritel Deskripsi singkat: Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari bermacam-macam aspek keuangan ritel, mulai dari return on asset sampai bagaimana perusahaan menerapkan aspek keuangan ritel untuk mencapai tujuan perusahaan. I. Bahan Bacaan: 1. Utami, Chrisitna Whidya (2006), Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Ritel Modern, Jakarta: Salemba Empat 2. Berman, Barry & Joel R Evans (2006), Retail Management: A Strategic Approach 10th edition, New Jersey: Pearson International Edition. 3. Levy, Michael & Barton A. Weitz (2007), Retailing Management 6th Edition, New York: McGraw-Hill. II. Bacaan Tambahan: Sopiah & Syihabudhin (2008), Manajemen Bisnis Ritel, Yogyakarta: Penerbit Andi III. Pertanyaan Kunci: Manajemen Operasional Ritel terkait dengan masalah efisiensi dan efektivitas implementasi kebijakan dalam memuaskan pelanggan, karyawan, maupun pihak manajemen. Aspek keuangan termasuk dalam aspek manajemen operasional ritel tersebut. Bagaimanakah pendapat anda terhadap pernyataan di atas? IV. Tugas: Dalam pembahasan tentang perencanaan laba (profit planning) dalam bisnis ritel, laporan laba dan rugi menyimpulkan pendapatan ritel dan biaya yang dikeluarkan. Jelaskan kaitan antara aktiva, kewajiban, dan kekayaan bersih dari ritel yang terdapat dalam laporan laba rugi tersebut.
Utami, Christina Whidya (2006), Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Ritel Modern , Jakarta: Salemba Empat
Pendahuluan
Ketika ritel memutuskan struktur organisasi bentuk organisasi dan perencanaan manajemen sumber daya manusianya, maka ritel harus mengkonsentrasikan diri pada masalah manajemen operasional ritel. Efisiensi dan efektivitas operasional manajemen ritel akan sangat dipengaruhi oeh kebijakan dan keputusan yang diambil oleh ritel dalam memuaskan banyak pihak yaitu pelanggan, karyawan, manajemen, maupun pemilik modal. Metode dalam menjalankan operasional bisnis ritel akan berdampak pada penjualan dan akhirnya berpengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh perusahaan ritel. Oleh karena itu keputusan di bidang keuangan juga merupakan hal yang penting dalam bisnis ini. Keputusan keuangan adalah komponen integral pada setiap aspek strategi ritel. Pada bab ini, didiskusikan bagaimana ritel mengembangkan strategi untuk mempertahankan keuntungan bersaing dan sekaligus melihat sarana keuangan yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi pengelolaan kinerja secara keseluruhan.
Lababersih Totalaset
ROA dapat dibagi menjadi dua, yaitu alur laba (profit path) yang diukur oleh margin laba bersih dan alur perputaran laba yang dikukur oleh perputaran asset. Margin laba bersih (net profit margin) adalah seberapa besar keuntungan (setelah pajak) yang didapat perusahaan dibagi penjualan bersihnya. Sedangkan perputaran aset (asset turnover) dapat juga digunakan untuk mengukur produktivitas aset yang diinvestasikan dalam perusahaan, biasanya dihitung dengan membagi laba bersih dengan total aset. Sedangkan return on asset dapat diperoleh dari rumusan di bawah ini: Keuntungan Bersih X Perputaran Asset = Return on Asset
Salah satu cara untuk menjelaskan keberhasilan keuangan dalam lingkup bisnis ritel adalah dengan memberi para pemilik modal perusahaan hasil atau pengembalian yang baik atas investasi mereka. Meskipun ritel mengejar tujuan keuangan yang sama, ritel dapat menggunakan strategi yang berbeda dalam mencapai keuntungan tersebut.
Alur Keuntungan
Informasi yang digunakan untuk menganalisis alur keuntungan dapat berasal dari laporan laba rugi sebuah perusahaan ritel. Beberapa komponen utama dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Penjualan bersih
Pemahaman penjualan bersih (net sales) dapat diketahui dari jumlah tolal rupiah yang diterima oleh ritel setelah dikurangi semua pembayaran kembali pada konsumen untuk barang-barang yang dikembalikan. Penjualan bersih = Jumlah penjualan kotor Retur penjualan Potongan penjualan Retur penjualan (sales return) mewakili nilai barang-barang yang dikembalikan konsumen karena barang-barangnya rusak, tidak sesuai, dan sebagainya. Penjualan bersih merupakan ukuran pengelolaan yang penting dalam bisnis ritel karena penjualan bersih menunjukkan tingkat kegiatan dari barang dagangan.
Beban
Beban (expenses) adalah biaya yang terjadi dalam aktivitas normal yang dilakukan dalam bisnis untuk mendapatkan penghasilan. Beberapa beban dapat dikategorikan sebagai berikut: Beban penjualan = Gaji staf penjualan + Komisi + Manfaat Beban umum = Sewa + Utilitas + Beban lain-lain Beban administrasi = Gajo semua karyawan selain tenaga penjualan + Beban operasi kantor + Admonistrasi beban pembelian lain Sedangkan beban operasi (operating expenses) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan bisnis untuk memperoleh pendapatan. Satu kategori biaya pengeluaran adalah biayabiaya pengoperasian. Kedua adalah biaya modal, yaitu biaya untuk segala inventaris sampai pembelian lokasi toko baru.
Keuntungan Bersih
Keuntungan bersih (net profit) adalah ukuran pengelolaan perusahaan keseluruhab. Keuntungan bersih dapat diperoleh sebelum atau sesudahpajak. Keuntungan bersih = Margin kotor Beban
Alur Perputaran
Informasi yang dapat digunakan untuk menganalisis alur perputaran ( turnover path) perusahaan adalah pos-pos yang berasal dari neraca saldo, seperti asset, kewajiban, dan sebagainya. Aset atau aktiva (asset) adalah sumber-sumber ekonomi (seperti inventaris atau perlengkapanperlengkapan toko) yang dimiliki atau dikontrol oleh perusahaan sebagai hasil transaksi atau peristiwa, sedangkan kewajiban (liabilities) adalah segala kewajiban perusahaan untuk membayar tunai atau sumber-sumber ekonomi lain sebagai hasil dari keuntungan-keuntungan masa lalu, sekarang, atau keuntungan masa depan.
Aktiva Lancar
Aktiva Lancar (current assets) adalah asset-aset yang bias diubah menjadi uang dalam waktu satu tahun. Piutang usaha + Persediaan barang dagangan + Aktiva lancar lain + Kas = Aktiva Lancar
Piutang Usaha
Piutang usaha (account receivable) ini penting bagi beberapa ritel. Contoh, investasi Wal-Mart pada uang yang diterima jauh lebih kecil dari pada Tiffany karena kecenderungan yang tinggi dari konsumen Wal-Mart untuk membayar tunai atau menggunakan kartu kredit pihak ketiga, seperti Visa atau MasterCard.
Aktiva Tetap
Asset-saset tetap (fixed assets) adalah asset yang membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk mengubahnya menjadi tunai. Dalam bisnis ritel, aktiva tetap biasanya terdiri atas bangunan, perabotan, dan peralatan. Aktiva tetap = biaya perolean aktiva depresiasi
Perputaran Aktiva
Perputaran aktiva (asset turnover) adalah ukuran pengelolaan keseluruhan dari bagian asset pada neraca saldo. Perputaran aktiva ini dapat digunakan untuk mengevaluasi dan membandingkan seberapa efektif para manajer menggunakan asset-asetnya. Perputaran Aktiva =
Penjualan Bersih Margin Kotor Harga Pokok Penjualan Laba Bersih sebelum pajak
Penjualan Bersih
Piutan Usaha Aktiva Lancar Total Aktiva Total Perputaran Aktiva Kas Penjualan Bersih Aktiva Teta;p Aktiva Lancar lain POLA KEUNTUNGAN STRATEGIS Sumber: Levy & Weitz
R O A
2. Biaya Opersional toko sebagai persentase penjualan Gaji: produktivitas per karyawan Biaya sewa Depresiasi Listrik Total Biaya operasi toko
3. Margin kontribusi Selisih antara margin kotor dengan biaya operasional toko Perbandingan antar toko dan rata-rata perusahaan.
Proses atas-bawah versus bawah-atas Kemampuan untuk dapat dipertanggungjawabkan (akuntabilitas) Pengukuran pegelolaan Jenis-jenis pengukuran Audit penjualan Kendali terhadap persediaan