Вы находитесь на странице: 1из 29

ASIMETRI WAJAH

Drg. Oentoro EH, Sp.BM

PENYEBAB
1. Kongenital 2. Didapat : Trauma Infeksi Neoplastik : Ganas Jinak Kista : Jaringan lunak Jaringan keras

1. Kongenital
Ex: Labiopalatognatoschizis, agenesis. Terapi : plastik rekonstruksi

2. Didapat
a. Trauma: Trauma maksilofasial : Le fort 1,2,3 Fraktur mandibula Trauma saat proses kelahiran Dapat disebabkan oleh kerusakan struktur tulang, maupun jaringan lunak,hematoma maupun akibat reaksi inflamasi yang terjadi.. Penanganan : Prinsip ATLS ( ABCDE) sering dengan cedera kepala Penanganan definitif : bedah, Antibiotika, analgetika

b. Infeksi
Infeksi mengakibatkan reaksi inflamasi : Akut :ex: parotitis akut periodontitis akut, gingivitis akut, perikoronitis akut Kronik ex:: periodontitis kronik, gingivitis kronis, perikoronitis kroniks abses Kronik eksaserbasi akut. Yang dapat mengakibatkan asimetri wajah karena: Oedem Abses Penimbunan pus dalam potensial space pada wajah dan leher manifestasi ke

PAROTITIS AKUT

Abses yang manifestasi ke ekstra oral:


a. b. c. d. e. f. g. h. i. Abses submandibula Abses submental Abses bucal Abses preauricula Abses infraorbital Abses temporal Abses frontal Abses labial Abses sublingual : jika pus terjadi pada 3 space: sublingual, sub mental, sub mandibular bilateral pleghmon

Contoh abses:

Abses infra orbital Bucal abscess

Abses labial

Preauricular s abscess

SUB MANDIBULARS ABSCESS

Sebelum terjadi pleghmon abses perimandibular. Abses yang menimbulkan asimetri wajah sebagian besar berasal dari perimandibular abses timbul abses ekstra oral fluktuasi (+) batas dengan udara luar tinggal kulit abses subcutan

Abses intra oral: Abses palatal Abses sublingual Abses subginggival Sangat jarang menimbulkan asimetri wajah berlanjut menjadi abses submukosa fistel intra oral

Sub lingual abscess

Penanganan!
Perbaikan keadaan umum Pemberian analgetika Pemberian antibiotika Pemberian antiinflamasi Oksigenasi Insisi abses Hilangkan faktor penyebab: ekstraksi gigi penyebab. Perawatan luka wound healing

Insisi abses :
Perbaikan KU Antibiotika, O2 jika perlu, antiinflamasi & analgetika, cairan jika perlu Insisi dilakukan pada fase sub akut ditandai dengan fluktuasi (+) pus sudah terlokalisasi sesudah pemberian antibiotika 2-3 hari Tahapan : 1. Lakukan Asepsis & antisepsis: povidon iodine 10% atau alkohol 70% 2. Persempit lapangan operasi

3. Lakukan Anestesi sesuai keperluan general anestesi/lokal anestesi: Lokal anestesi: Chloerethyl spray Lidocain/prilokain/pehacain 4. Lakukan insisi pada kulit dibawah daerah fluktuasi gunakan blade runcing (no.11) tusukkan hingga space yang terdapat timbunan pus pertahankan kedalaman sepanjang daerah fluktuasi irisan bisa satu/lebih.

Tempat insisi : pada kulit Sehat penyembuhan lebih baik Sejajar garis wajah/garis langer: mengurangi pembentukan scar & tersembunyi Jika terpaksa usahakan pada tempat yang tersembunyi. Jika belum keluar pus : Gunakan pean/hemostat cari tempat pus & lebarkan

5. Massase sampai pus keluar dengan arah sentripetal, gunakan telapak tangan sampai keluar darah segar.. 6. Aplikasi roll tampon basahi dengan povidone iodine 10% leter S/spiral sampai space terpenuhi dengan panjang tertentu ujung dijuraikan keluar dari space yang diinsisi melekat pada kulit plester/hipafix jangan terlalu rapat oksigenasi space.

Hari berikutnya (max 2hari) ganti tampon panjangnya dikurangi dari panjang yang pertama 3 kali kontrol tampon sudah habis. 2 hari & panjang dikurangi agar ada kesempatan terbentuk jaringan baru Tujuan aplikasi tampon: Memasukkan antiseptik Menyerap pus & perdarahan yang timbul hilangkan death space Oksigenasi jaringan Merangsang pembentukan jaringan baru

Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka:


1. Faktor HOST: Usia : usia pertumbuhan > cepat Imunitas penderita Beratnya perlukaan/derajad sakit 2. Agent : virulensi kuman, resistensi 3. Terapi yang adekuat & rasionalitas PENTING : lakukan kultur dan sensitivitas!!!

Pemilihan antibiotika
Yang terbaik yang sesuai dengan bakteri penyebab Jika belum ada hasil kultur & sensitivitas maka gunakan antibitika empirik: Golongan penicilin labih baik kombinasi dengan as. Clavulanat coccus gram (+), dan beberapa gram (-) Metronidazol gram (-) & anaerob Golongan makrolida : streptomisin, gentamisin gram negatif penetrasi ke jaringan baik

c. Neoplasma dan tumor: Dapat berupa : Jinak : polip, lipoma, limfoma Ganas : sarkoma, Ca skuamosa Terapi : Radioterapi Kemoterapi Pembedahan
ameloblastoma

CA SKUAMOSA

Lipoma

d. Kista : Jaringan keras: kista sinonasal Jaringan lunak: getah bening, kelenjar ludah sub mandibular & parotis, kel. Sublingual bisa tetapi jarang jika plunging ranula jika sangat dalam dimulut bisa tampak dari luar.

Plunging Ranula

Terapi : Marsupialisasi: mukosa ginggiva dikupas kista ditusuk cairan keluar diharapkan menutup kembali. Enukleasi in toto dibuka potong tulang kista & kapsul diambil tulang bolong menutup 1-1,5 tahun.

e. Paralisis nervus: Bisa karena Bells palsy, stroke,trauma, nerves entrapment jepitan saraf o/k sesuatu ex: pembesaran parotis, massa Terapi hilangkan kausa /penyebab.

Вам также может понравиться