Вы находитесь на странице: 1из 9

gizi n zat makanan pokok yg diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan badan; prevalensi /prvalnsi/ n 1 hal yg umum; kelaziman;

2 Dok jumlah keseluruhan kasus penyakit yg terjadi pd suatu waktu tertentu di suatu wilayah kronis a 1 terus-menerus berlangsung; tahan dl waktu yg lama (tt keadaan); 2 berjangkit terus dl waktu yg lama; menahun (tt penyakit yg melanda diri seseorang) yg tidak sembuh-sembuh statistik n 1 catatan angka-angka (bilangan); perangkaan; 2 data yg berupa angka yg dikumpulkan, ditabulasi, digolong-golongkan sehingga dapat memberi informasi yg berarti mengenai suatu masalah atau gejala
Adapun ciri-ciri bayi penderita gizi buruk antara lain: 1) Tidak mau menyusu, 2) Berat badan tidak naik, 3) Pada kartu Menuju Sehat (KMS) garis pertumbuhannya turun, datar, atau pindah ke pita warna di bawahnya atau ada di bawah tanda garis merah, 4) Mengalami kejang dan suhu badan sering tinggi.

Berdasarkan penelitian ada dua golongan besar penyebab kegagalan Tumbuh Kembang pada bayi dan anak kecil, yaitu golongan terbesar pertama (hampir 80%) adalah kegagalan tumbuh kembang akibat kekurangan asupan nutrisi yang kurang, sedang golongan kedua sebesar sekitar 20% disebabkan bukan karena kekurangan nutrisi. Dari golongan pertama yang disebabkan kekurangan asupan nutrisi, ternyata sebagian besar disebabkan faktor orang tua, ambilan atau kehilangan nutrisi meningkat. Diperkirakan faktor pengetahuan gizi orang tua memegang peranan paling penting dalam memberikan makanan yang bergizi pada bayi/anaknya. Faktor lain yang mempengaruhi kondisi gizi buruk adalah tingginya penyakit infeksi di Indonesia, terutama penyakit muntah berak, malaria, jamur dan sebagainya, yang menyebabkan asupan gizi menurun. Secara umum penderita dengan gizi buruk dapat dideteksi melalui pemantauan berkala berdasarkan usia bayi/anak, berat badan, tinggi badan, lingkaran kepala, dan lingkaran lengan kiri atas. Skema atau grafik pertumbuhan bayi dan anak tertera sangat jelas dalam Kartu Menuju Sehat (K.M.S) yang biasanya tersedia di POSYANDU. Bila terdapat grafik yang menuju garis merah, maka tugas kader adalah segera merujuknya ke sarana kesehatan terdekat. Terbatasnya tenaga kesehatan, serta tingginya kunjungan masyarakat ke PUSKESMAS, menyebabkan petugas kesehatan PUSKESMAS sering kali terlambat menemukan kasus gizi buruk. Karena itu partisipasi masyarakat dalam POSYANDU akan sangat menentukan terdeteksinya kasus gizi buruk di lingkungan masyarakat itu sendiri. Biasanya pada penderita gizi buruk perdapat perubahan pada pola saluran cerna seperti muntah, mencret, menurunnya nafsu makan. Rambut yang berwarna kemarahan, tipis, halus, mudah dicabut merupakan salah satu ciri gizi yang memburuk. Didapatkan pula perubahan perilaku anak seperti cengeng, menarik diri dari pergaulan, dan keterlambatan pertumbuhan /perkembangan bayi/anak. Pada anak dengan gizi buruk seringpula didapatkan perut yang membuncit, dan kaki kaki yang kurus, namun membengkak pada mata kakinya. Hal lain yang kadang didapatkan pada anak dengan gizi buruk adalah tanda tanda cubitan/memar akibat tindakan kekerasan oleh pengasuhnya, mungkin karena rasa kesal sebab sang bayi/anak kecil tidak mau makan. ketidakpedulian masyarakat pada tetangganya/anak tetangganya di samping manajemen

buruk dari sarana kesehatan mulai di PUSKESMAS hingga Rumah Sakit yang menuntut biaya bagi semua pelayanan kesehatan bagi masyarakat tak mampu. Secara umum, kurang gizi adalah salah satu istilah dari penyakit malnutrisi energi-protein (MEP), yaitu penyakit yang diakibatkan kekurangan energi dan protein. Bergantung pada derajat kekurangan energi-protein yang terjadi, maka manifestasi penyakitnya pun berbeda-beda. MEP ringan sering diistilahkan dengan kurang gizi. Sedangkan marasmus, kwashiorkor (sering juga diistilahkan dengan busung lapar atau HO), dan marasmikkwashiorkor digolongkan sebagai MEP berat. Apa saja perbedaannya dan bagaimana ciri masing-masing? KURANG GIZI Penyakit ini paling banyak menyerang anak balita, terutama di negara-negara berkembang. Gejala kurang gizi ringan relatif tidak jelas, hanya terlihat bahwa berat badan anak tersebut lebih rendah dibanding anak seusianya. Rata-rata berat badannya hanya sekitar 60-80% dari berat ideal. Adapun ciri-ciri klinis yang biasa menyertainya antara lain: * Kenaikan berat badan berkurang, terhenti, atau bahkan menurun. * Ukuran lingkaran lengan atas menurun. * Maturasi tulang terlambat. * Rasio berat terhadap tinggi, normal atau cenderung menurun. * Tebal lipat kulit normal atau semakin berkurang. MARASMUS Anak-anak penderita marasmus secara fisik mudah dikenali. Meski masih anak-anak, wajahnya terlihat tua, sangat kurus karena kehilangan sebagian lemak dan otot-ototnya. Penderita marasmus berat akan menunjukkan perubahan mental, bahkan hilang kesadaran. Dalam stadium yang lebih ringan, anak umumnya jadi lebih cengeng dan gampang menangis karena selalu merasa lapar. Ada pun ciri-ciri lainnya adalah: * Berat badannya kurang dari 60% berat anak normal seusianya. * Kulit terlihat kering, dingin dan mengendur. * Beberapa di antaranya memiliki rambut yang mudah rontok. * Tulang-tulang terlihat jelas menonjol. * Sering menderita diare atau konstipasi. * Tekanan darah cenderung rendah dibanding anak normal, dengan kadar hemoglobin yang juga lebih rendah dari semestinya. KWASHIORKOR Kwashiorkor sering juga diistilahkan sebagai busung lapar atau HO. Penampilan anakanak penderita HO umumnya sangat khas, terutama bagian perut yang menonjol. Berat badannya jauh di bawah berat normal. Edema stadium berat maupun ringan biasanya menyertai penderita ini. Beberapa ciri lain yang menyertai di antaranya:* Perubahan mental menyolok. Banyak menangis, bahkan pada stadium lanjut anak terlihat sangat pasif. * Penderita nampak lemah dan ingin selalu terbaring * Anemia. * Diare dengan feses cair yang banyak mengandung asam laktat karena berkurangnya

produksi laktase dan enzim penting lainnya. * Kelainan kulit yang khas, dimulai dengan titik merah menyerupai petechia (perdarahan kecil yang timbul sebagai titik berwarna merah keunguan, pada kulit maupun selaput lendir, Red.), yang lambat laun kemudian menghitam. Setelah mengelupas, terlihat kemerahan dengan batas menghitam. Kelainan ini biasanya dijumpai di kulit sekitar punggung, pantat, dan sebagainya. * Pembesaran hati. Bahkan saat rebahan, pembesaran ini dapat diraba dari luar tubuh, terasa licin dan kenyal. MARASMIK-KWASHIORKOR Penyakit ini merupakan gabungan dari marasmus dan kwashirkor dengan gabungan gejala yang menyertai. * Berat badan penderita hanya berkisar di angka 60% dari berat normal. Gejala khas kedua penyakit tersebut nampak jelas, seperti edema, kelainan rambut, kelainan kulit dan sebagainya. * Tubuh mengandung lebih banyak cairan, karena berkurangnya lemak dan otot. * Kalium dalam tubuh menurun drastis sehingga menyebabkan gangguan metabolik seperti gangguan pada ginjal dan pankreas. * Mineral lain dalam tubuh pun mengalami gangguan, seperti meningkatnya kadar natrium dan fosfor inorganik serta menurunnya kadar magnesium. GAGAL TUMBUH Selain malnutrisi energi-protein di atas, ada juga gangguan pertumbuhan yang diistilahkan dengan gagal tumbuh. Yang dimaksud dengan gagal tumbuh adalah bayi/anak dengan pertumbuhan fisik kurang secara bermakna dibanding anak sebayanya. Untuk mudahnya, pertumbuhan anak tersebut ada di bawah kurva pertumbuhan normal. Tanda-tanda lainnya adalah: * Kegagalan mencapai tinggi dan berat badan ideal * Hilangnya lemak di bawah kulit secara signifikan * Berkurangnya massa otot * Dermatitis * Infeksi berulang FAKTOR PENYEBAB Secara umum masalah malnutrisi energi-protein (MEP) disebabkan beberapa faktor. Yang paling dominan adalah tanggung jawab negara terhadap rakyatnya karena bagaimanapun MEP tidak akan terjadi bila kesejahteraan rakyat terpenuhi. Berikut beberapa faktor penyebabnya: * Faktor sosial; yang dimaksud di sini adalah rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan bergizi bagi pertumbuhan anak. Sehingga banyak balita yang diberi makan "sekadarnya" atau asal kenyang padahal miskin gizi. * Kemiskinan; sering dituding sebagai biang keladi munculnya penyakit ini di negaranegara berkembang. Rendahnya pendapatan masyarakat menyebabkan kebutuhan paling mendasar, yaitu pangan pun seringkali tak bisa terpenuhi. * Laju pertambahan penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya ketersediaan bahan pangan akan menyebabkan krisis pangan. Ini pun menjadi penyebab munculnya

penyakit MEP. * Infeksi. Tak dapat dipungkiri memang ada hubungan erat antara infeksi dengan malnutrisi. Infeksi sekecil apa pun berpengaruh pada tubuh. Sedangkan kondisi malnutrisi akan semakin memperlemah daya tahan tubuh yang pada giliran berikutnya akan mempermudah masuknya beragam penyakit. Tindak pencegahan otomatis sudah dilakukan bila faktor-faktor penyebabnya dapat dihindari. Misalnya ketersediaan pangan yang tercukupi, daya beli masyarakat untuk dapat membeli bahan pangan, serta pentingnya sosialisasi makanan bergizi bagi balita. LANGKAH PENGOBATAN Pengobatan pada penderita MEP tentu saja harus disesuaikan dengan tingkatannya. Penderita kurang gizi stadium ringan, contohnya, diatasi dengan perbaikan gizi. Dalam sehari anak-anak ini harus mendapat masukan protein sekitar 2-3 gram atau setara dengan 100-150 Kkal. Sedangkan pengobatan MEP berat cenderung lebih kompleks karena masing-masing penyakit yang menyertai harus diobati satu per satu. Penderita pun sebaiknya dirawat di rumah sakit untuk mendapat perhatian medis secara penuh. Sejalan dengan pengobatan penyakit penyerta maupun infeksinya, status gizi anak tersebut terus diperbaiki hingga sembuh. Pertumbuhan dan Perkembangan A. Pengertian Pertumbuhan adalah bertambahnya atau besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur. Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh dengan mengetahui pertumbuhan dan perkembangan jika, kita dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak yang normal. B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak 1. Genetik 2. Lingkungan 3. Status kesehatan anak dalam keluarga C. Penampilan umum 1. Penampilan fisik yang dilihat adalah raut muka dan ekspresi wajah dan penampilan anak 2. Nutrisi Mempertahankan kehidupan dan meningkatkan fungsi tubuh pertumbuhan dan perkembangan serta memelihara dan meningkatkan kesehatan. 3. Tingkah laku Termasuk penampilan, tingkat aktifitas, reaksi terhadap strees terhadap orang lain, respon terhadap rangsangan. 4. Kulit yang dikaji warna struktur, suhu kelembaban turgor 5. Leher apakah ada pembengkakan pada kelenjar dibawah rahang 6. Mata yang dikaji apakah ada infeksim 7. Telinga apakah simetrik letaknya atau adakah infeksi

8. Hidung apakah bengkak, ada cairan kemungkinan infeksi 9. Mulut dan tenggorokan apakah ada tonsil atau tekak 10. Perut apakah ada hernia femoralis, apakah buncit, bagaimana kebersihannya 11. Genetalia Pada wanita dilihat : keadaan vulva, labia, vagina, ureter, apakah ada tanda-tanda infeksi Pada laki-laki : keadaan penis, bentuk glan psnis, keadaan scrotum apakah simetris ,bagaimana BAK lancar atau tida 12. Anus Keadaan lubang anus. Apakah ada haemoroid, prolaps dan sebagainya 13. Ekstremitas 14. Apakah simetrik atau tidak, lengkap atau tidak terutama jari, kebersihan kuku , kaki dan tangan. D.

Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembanga Faktor hereditas seperti seks dan ras Faktor lingkungan Meliputi kebudayaan , nutrisi, aktifitas fisiologi, urutan anak xdalam keluarga mampengaruhi sikap orang tua terhadap anak, penyimpangan dari keadaan sehat seperti sakit dan kecelakaan Faktor lingkungan internal

Meliputi : hormon, emosi, hubungan berarti dari orang tua , intelegensi mempunyai pertumbuhan fisik dengan pertumbuhan fisik. E. Mengatur makanan anak usia 1-5 tahun Digunakan prinsip:

Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari makanan pokok, minyak dan zat lemak serta gula Berikan sumber protein nabati dan hewani Jangan memaksa anak makan-makanan yang tidak disukai, berikan makanan yang dapat diterima Berikan makanan selingan diberikan waktu pagi, siang dan malam

F. Penilaian pertumbuhan dan dan perkembangan anak sesuai perkembangan Untuk dapat mengkaji pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai tahapannya, kita perlu menggunakan pengukuran antopometri kartu menuju sehat Pengukuran Antropometri Pengukuran antropometri adalah pengukuran yang digunakan untuk menentukan keadaan gizi seseorang . agar memperoleh hasil yang tepat diberikan suatu patokan sebagai pedoman. Adapun pedoman antropometri bagi penentuan keadaan keadaan gizi merupakan parameter yang dipilih dan dianjurkan yang meliputi penilaian terhadap usia dan berat badan, panjang badan, atau tinggi badan, lingkar lengan atas. Dan pengukuran ini menggunakan standar referensi untuk Indonesia. Batasan usia yang digunakan tahun usia penuh (complete year) dan untuk anak usia 0-2 tahun digunakan bulan usia penuh

(completed year) 1. Penimbangan Berat Badan Macam jenis timbang berat badan : - Timbangan injak otomatis / tidak otomatis - Timbangan untuk bayi otomatis ./ tidak otomatis - Timbangan gantung - Timbangan yang lengkap dengan pengukur tinggi badan Cara menggunakan timbangan - Timbangan diletakkan ditempat yang rata, sedangkan timbangan gantung pada dahan atau palang rumah yang kuat dan dipasang celana timbangan - Timbangan disetel sampai menunjukan angka 0 - Timbangan untuk bayi diberi pengalas, dan ditimbang berat badannya kemudian dicatat. - Bila bayi ditimbang usahakan dalam keadaan tidak berpakaian. Anak yang ditimbang sebaiknya memakai baju seringan mungkin, sandal sepatu dibuka. - Waktu ditimbang bayi / anak dalam keadaan tenang (pada bayi jangan sampai jatuh). Pada anak yang sulit ditimbang dapat dilakukan penimbangan ibunya terlebih dahulu, kemudian ibu bersama anaknya. - Anak berdiri ditengah-tengah tanpa memegang dan menyentuh sesuatu - Ketelitian penimbangan 0,1 kg - Setelah diketahui beratnya kemudian dicatat untuk mengetahui panjang badan atau tinggi badan Dilakukan Pengukuran - Macam-macam pengukuran panjang badan atau tinggi badan - Pengukuran tinggi badan yang merupakan bagian dari timbangan - Pengukuran tinggi badan anak sampai dewasa - Pengukuran tinggi badan bayi terbuat dari kayu / alumunium - Pengukuran tinggi badan yang terbuat dari pita pengukur 2. Pengukuran Panjang Badan - Alat pengukur diletakkan ditempat yang datar - Bayi ditidurkan diatas alat pengukur - Kepala diletakkan sedemikian rupa sehingga bagian puncak kepala dibatasi oleh alat pengukur yang menyatakan tinggi badan - kaki bayi ditarik lurus, lutut ditekan - Ukur panjang bayi dari puncak kepala hingga tubuh dan catat hasilnya Cara Pengukuran Panjang / Tinggi Badan Anak / Remaja - Sepatu, sandal dibuka - Anak berdiri tegak, kaki sejajar dengan saat pengukur, tumit bokong dan kepala bagian belakang menempel ke dinding atau tiang dalam sikap tegak memandang ke depan. - Letakkan penggaris di atas puncak kepala sehingga membentuk sudut siku-siku dengan dinding atau tiang pengukur - Lihat hasil dan catat - Ketelitian 1 cm Cara interpretasi , hasil pengukuran diperoleh kemudian dicocokkan dengan standar

referensi apabila 85 % tinggi badab termasuk gizi normal apabila 70-85% inggi badan termasuk gizi kurang . Apabila 70 % tinggi badan termasuk gizi buruk. 3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas - Diukur pada pertengahan lengan kiri bagian atas - Lengan dalam keadaan bebas - Pita pengukur dipasang melingkari lengan , tidak longgar dan tiidak ketat . Untuk balita dapat digunakan pita pengukur lingkar lengan atas yang terbuat dari selulosa yang tidak terpakai lagi atau dari kertas yang dilapisi plastik. Cara Menggunakannya a. Bila lingkar bawah lengan dibawah angka 12 cm (warna merah) termasuk gizi buruk b. Bila lingkar lengan atas antara 12-13,5 cm (warna kuning) termasuk gizi kurang c. Bila lingkar lengan atas angka 13,5 cm (warna hijau) termasuk gizi normal Proses ini bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil akhir yang berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak.Penilaian terhadap pertumbuhan seorang anak dapat dinilai melalui pertambahan berat dan tinggi badan dan sampai anak berusia 2 tahun masih dapat digunakan penilaian melalui lingkar kepala yang biasanya dibandingkan dengan usia anak. Beberapa cara penilaian melalui pemeriksaan fisik atau klinikal , pemeriksaan antropometri ( membandingkan tinggi badan terhadap umur, berat badan terhadap umur, lingkaran kepala terhadap umur, lingkar lengan atas terhadap umur ) , contohnya KMS (kartu menuju sehat ) yang membandingkan berat badan terhadap umur , pemeriksaan radiologis, laboratorium, dan analisa diet. Beberapa faktor yang mempegaruhi pertumbuhan anak : Faktor heredo konstitusional ; tergantung ras, genetic, jenis kelamin dan kelainan bawaan Faktor hormonal ; insulin , tiroid, hormon sex dan steroid. Faktor lingkungan selama dan sesudah lahir ; gizi, trauma, sosio ekonomi, iklim, aktivitas fisik, penyakit, dll. Perkiraan berat badan yang dapat mudah dilakukan dalam kilogram adalah berat badan waktu lahir bayi cukup bulan akan kembali pada hari ke 10.Berat badan menjadi 2 kali berat waktu lahir saat usia 5 bulan, menjadi 3 kali berat lahir saat usia satu tahun, dan menjadi 4 kali berat waktu lahir saat usia 2 tahun. Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata rata 2 kg/ tahun. Perkiraan tinggi badan dapat pula dilakukan dalam sentimeter yaitu usia 1 tahun 1,5 kali tinggi badan lahir, usia 4 tahun 2 kali tinggi badan lahir, 6 tahun 1,5 kali tinggi badan 1 tahun,.

Kita dapat pula mePrediksikan tinggi akhir anak sesuai potensi genetic berdasarkan tinggi badan orang tua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai potensinya. Rumus yang digunakan ; TB anak perempuan = ( TB ayah 13 cm ) + TB ibu _________________________ 8,5 cm 2 TB anak laki-laki = ( TB ibu +13 cm ) + TB ayah __________________________ 8,5 cm 2 Ini semua dapat dilakukan melalui pengukuran antropometri (berkaitan dengan tubuh), seperti berat badan, panjang badan (tinggi badan), serta lingkar kepala. Nah, Departemen Kesehatan sudah menentukan standar atau angka ideal status gizi bayi menurut berat dan lebar badannya, serta ukuran lingkar kepalanya. Tentunya faktor usia dan jenis kelamin bayi juga harus ditentukan. Standar ini adalah adalah keputusan resmi yang menjadi panduan seluruh dokter di Indonesia untuk memantau kesehatan bayi. Anda pun patut melek standar ini. Berat Badan menurut Umur (BB/U) Bila berat badan yang tidak sesuai dengan umur, atau tidak ada kenaikan berat badan dalam jangka waktu tertentu (13 bulan), bisa menjadi petunjuk adanya gangguan kesehatan. Namun, di beberapa buku kesehatan anak atau di Kartu Menuju Sehat (KMS) dapat ditemui kurva-kurva yang menggambarkan perkembangan ukuran lingkar kepala anak. Misalnya, bayi yang lahir cukup bulan akan memiliki ukuran lingkar kepala sekitar 35 cm. Bila Anda tidak yakin atas status gizi si kecil, jangan segan berkonsultasi dengan dokter. Yang patut diingat, setiap hasil pengukuran antropometri ada rentang normalnya. Sewaktu bayi baru lahir biasanya langsung diukur lingkar kepalanya, kemudian akan berlanjut terus. Pengukuran lingkar kepala secara rutin setiap 1 atau 2 bulan sekali, sampai usia 3 tahun. Pertambahan ukuran lingkar kepala normal pada bayi cukup bulan adalah 2 cm/ bulan Selama 3 bulan pertama. Selanjutnya pertambahannya akan melambat. Cara mengukur lingkar kepala bayi adalah dengan menggunakan meteran kain, dilingkarkan pada bagian kepala yang paling besar. Lingkar kepala bayi baru lahir rata-rata adalah 35 cm. Untuk bayi perempuan umumnya antara 31-38 cm, bayi lai-laki 32-36 cm. Hasil pengukuran akan dituangkan didalam kurva pertumbuhan lingkar kepala anak. Pengukuran lingkar kepala ini penting diperhatikan karena ketidaknormalan bisa terjadi. Mengenai hasil pengukurannya adala sebagai berikut:

1. Lebih besar 2 SD (standar deviasi) dari angka rata-rata. Kondis ini biasanya mengambarkan otak yang besar (makrosevali). Penyebabnya antara lain hidrosevalus (kelainan akibat peningkatan jumlah cairan otak), atau megalensevali akibat perkembangan jaringan otak meningkat. 2. Lebih kecil 2 SD (standar deviasi) dari angka rata-rata. Biasanya menggambarkan otak yang kecil (mikrosefali). Penyebabnya antara lain infeksi ketika hamil, kekurangan oksigen (hipoksia), kelainan bawaan, penyakit degenerative atau metabolik dan infeksi susunan syaraf pusat. 3. Bertambah sangat cepat dalam waktu singkat. Pola pertumbuhan kepala tidak mengikuti laju pertumbuhan seperti yang terdapat dalam kurva.

Вам также может понравиться

  • Status Ujian - DR - Paul
    Status Ujian - DR - Paul
    Документ23 страницы
    Status Ujian - DR - Paul
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • Referat Mual Dan Muntah
    Referat Mual Dan Muntah
    Документ20 страниц
    Referat Mual Dan Muntah
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • Jahit 2
    Jahit 2
    Документ20 страниц
    Jahit 2
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • Cedera Mata - DR Enni Cahyani P
    Cedera Mata - DR Enni Cahyani P
    Документ29 страниц
    Cedera Mata - DR Enni Cahyani P
    Amanda Johnson
    Оценок пока нет
  • PowerPoint IKM
    PowerPoint IKM
    Документ42 страницы
    PowerPoint IKM
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • Referak DR - Janes
    Referak DR - Janes
    Документ30 страниц
    Referak DR - Janes
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • Luka Dan Penyembuhan
    Luka Dan Penyembuhan
    Документ26 страниц
    Luka Dan Penyembuhan
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • Status Ujian Ikm
    Status Ujian Ikm
    Документ18 страниц
    Status Ujian Ikm
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • Status Ujian IKM
    Status Ujian IKM
    Документ32 страницы
    Status Ujian IKM
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • Jahit 1
    Jahit 1
    Документ28 страниц
    Jahit 1
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • Jahit 2
    Jahit 2
    Документ20 страниц
    Jahit 2
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • 9749 Porifera
    9749 Porifera
    Документ25 страниц
    9749 Porifera
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • Status Ujian New 2
    Status Ujian New 2
    Документ29 страниц
    Status Ujian New 2
    Claudia Morris
    Оценок пока нет
  • Bss 2
    Bss 2
    Документ50 страниц
    Bss 2
    Aurelia Soetomo
    Оценок пока нет
  • Ergonomi Kerja SA 2014
    Ergonomi Kerja SA 2014
    Документ30 страниц
    Ergonomi Kerja SA 2014
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • Tatalaksana Fraktur Secara Konservatif - Desi N BR Munthe (06-020)
    Tatalaksana Fraktur Secara Konservatif - Desi N BR Munthe (06-020)
    Документ43 страницы
    Tatalaksana Fraktur Secara Konservatif - Desi N BR Munthe (06-020)
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • 02 Inisial
    02 Inisial
    Документ18 страниц
    02 Inisial
    dokteraan
    Оценок пока нет
  • 01 BLS
    01 BLS
    Документ46 страниц
    01 BLS
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • Acut Abdomen DR SS
    Acut Abdomen DR SS
    Документ24 страницы
    Acut Abdomen DR SS
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • Hemangioma
    Hemangioma
    Документ14 страниц
    Hemangioma
    herman76
    0% (1)
  • Epilepsi DR - Leo
    Epilepsi DR - Leo
    Документ40 страниц
    Epilepsi DR - Leo
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • Epilepsi
    Epilepsi
    Документ18 страниц
    Epilepsi
    Kiki Ummi Taqiyyah
    Оценок пока нет
  • Menu Dan Ikon Microsoft Excel 2007
    Menu Dan Ikon Microsoft Excel 2007
    Документ15 страниц
    Menu Dan Ikon Microsoft Excel 2007
    Tenobella Anggraini
    Оценок пока нет
  • Fraktur
    Fraktur
    Документ0 страниц
    Fraktur
    Rahmat Fahreza
    Оценок пока нет
  • Jurnal Manajemen Dan Bisnis
    Jurnal Manajemen Dan Bisnis
    Документ11 страниц
    Jurnal Manajemen Dan Bisnis
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • Organ Pada Hewan (Kel. 3)
    Organ Pada Hewan (Kel. 3)
    Документ26 страниц
    Organ Pada Hewan (Kel. 3)
    Sarita Sharchis
    100% (1)
  • Bab 8 - Chordata
    Bab 8 - Chordata
    Документ31 страница
    Bab 8 - Chordata
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • SPOROZOA
    SPOROZOA
    Документ15 страниц
    SPOROZOA
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • 9749 Porifera
    9749 Porifera
    Документ25 страниц
    9749 Porifera
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет
  • Transportasi Pada Tumbuhan XI IPA 4
    Transportasi Pada Tumbuhan XI IPA 4
    Документ29 страниц
    Transportasi Pada Tumbuhan XI IPA 4
    Sarita Sharchis
    Оценок пока нет