Вы находитесь на странице: 1из 2

RESUME SPR 0 DRAFT SPESIFIKASI TEKNIS PEMOTRETAN UDARA BAKOSURTANAL 2001 Disusun oleh : Hesti Nur Septa A (11/319243/TK/38373)

BAB I : meliputi lokasi, luas daerah (km2/Ha) dan batas-batas area yang dipotret (dengan koordinat geografi) serta digambar di atas peta RBI. Skala foto udara tergantung tujuan penggunaan foto. Panjang fokus 305/210/152/88 (mm), format negatif 230mm x 230mm. Jenis film hitam putih, hitam putih infrared, berwarna, atau infrared semu. Foto udara memiliki kualitas geometris,warna,rona yang layak untuk pemetaan fotogrametris, pembuatan mozaik, dan interpretasi. Selain itu harus mendapat izin security clearance dari Pussurta TN sesuai masa berlaku dan memenuhi persyaratan teknis pesawat. Diadakan pemasangan premark sebelum pemotretan,ukuran tugu tergantung skala,penempatan disesuaikan dengan kebutuhan dan diatur dalam spesifikasi teknis. Hasil akhir berupa foto negatif asli, navigation print, definitive print,diapositif,peta indeks jalur terbang, salinan sertifikat kalibrasi kamera yang masih berlaku, laporan pelaksanaan pemotretan, deskripsi premark, benchmark. Negatif film dapat disimpan di DISSURPOTRUD TNI AU. BAB II : Kamera udara dilengkapi dudukan kamera yang mampu mengurangi efek getaran pesawat dan ada filter tertentu sesuai sifat kamera,kondisi atmosfer,jenis film,panjang fokus,tinggi terbang,tujuan pemotretan.Sudut pandang the light fall >60o, memiliki peralatan mekanik yang baik dan dilengkapi dengan image motion. Terdapat sertifikat kalibrasi kamera yang masih berlaku max 5th, sertifikat berisi nama pelaksana,tanggal kalibrasi, nomor serial lensa kamera,nilai hasil kalibrasi,panjang fokus lensa kamera,jarak antara dua tanda fiducial,posisi principal point of autocollimation dan point of best symmetry dalam koordinat foto,distorsi radial lensa kamera. GPS kinematik dihubungkan pada kamera udara. Pesawat udara dirancang untuk pemotretan udara sesuai spesifikasi,memiliki sertifikat kelaikan terbang,surat izin penggunaan radio,asuransi pesawat,selain itu juga berasal dari Jasa Konsultan Survei Udara. BAB III : Bahan film yaitu polyester stabil, tidak kadaluarsa serta memiliki ketebalan min 0,10mm. Kualitas film yaitu kontras, memiliki densitas min 0,2 untuk daerah fluktuasi rendah dan max densitas <1.5 untuk daerah fluktuasi tinggi. Proses pencucian dan pencetakan film sesuai petunjuk pabrik dengan brightness range relatif sama dengan brigtness range di permukaan tanah. Bebas noda/goresan yang menurunkan kualitas citra

foto. Fiducial mark harus jelas. Cakupan awan untuk daratan kelas X (max 2%), kelas Y(210%),kelas Z(bila >10% foto harus dilakukan pemotretan ulang). Pada proses penyinaran, pemilihan celah difragma diatur supaya diperoleh bayangan tajam. Uji fotogrametri dilakukan pada tiap roll film dengan metode analog. BAB IV : Dilengkapi rencana jalur terbang (Timur ke Barat), digambar pada peta RBI, masing-masing jalur terbang berurutan. Tiap awal dan akhir pemotretan masing-masing jalur terbang minimal ditambah 2 exposure di luar batas area pemotretan. Pertampalan 60% overlapp dan 30% sidelap dengan toleransi 5% untuk tinggi terbang >1.500m dan 10% untuk tinggi terbang <1.500m. Tinggi terbang menggunakan rumus H=f*s. Pada ketinggian minimum, toleransi tinggi terbang max 2%. Pada ketinggian maksimum, toleransi max 5% dari tinggi terbang. Crab menyebabkan pengurangan sidelap,jika >5% dilakukan penerbangan ulang. Tilt menyebabkan pengurangan pertampalan ke depan dan ke samping, jika >3% harus potret ulang. Sudut ketinggian matahari min 25o dan max 60o. Koreksi arah pesawat terbang max 3o untuk menghindari crab dan tilt.Kondisi cuaca baik, bebas dari gangguan (asap/awan) yang membuat kualitas negatif foto tidak jelas. BAB V : Film hasil proses diberi pengawet dan disimpan dalam bentuk roll dalam tabung penyimpan,film yang gagal tidak boleh dibuang dari roll aslinya.Untuk foto udara positif,jenis kertas semi glossy format 10inch X 10inch.Kualitas cetak foto harus uniform dan detil pada bagian gelap terangnya,tidak cacat,bersih dari noda kimia,sidik jari,atau goresan.Untuk foto diapositif,bahan yang digunakan yaitu film khusus untuk pembuatan duplikat ketebalan 0,18mm,bebas bahan kimia/goresan dan tidak cacat sata proses. Peta indeks jalur terbang dibuat di atas peta RBI,setiap jalur terbang digambar sesuai arah dan posisinya. Dibuat cetak navigasi untuk memeriksa adanya gap atau cakupan belum lengkap. BAB VI : Penulisan anotasi dilakukan dengan tinta permanen.Anotasi dilakukan sepanjang tepi bawah frame negatif dimulai kiri ke kanan.Informasi anotasi meliputi inisial pemilik pekerjaan,tahun pemotretan udara,nama proyek,jenis film,tujuan pemotretan,arah jalur terbang(o),tinggi terbang(m) di atas MSL, panjang fokus lensa (mm), propinsi/lokasi, pelaksana pemotretan, tanggal, skala foto,nomor roll film,nomor jalur terbang, jumlah foto dalam 1 jalur. Dokumentasi berupa laporan pemotretan dilakukan dengan mengisi formulir yang tersedia saat pelaksanaan pemotretan. Label film diletakkan pada bagian luar box film sehingga mudah dibaca. Laporan hasil kontrol kualitas diperlukan sebagai acuan bahwa hasil pemotretan udara layak diterima atau harus dilakukan pemotretan ulang.

Вам также может понравиться