Вы находитесь на странице: 1из 1

Entah mengapa duka yang terobek

Tatkala jiwa yang meruntun kasih


Mengharap jutaan bahagia
Tapi sayang tanya hanya umaji semata
Tiada simpati
Air mata keperitaan sengsara jiwa peneman setia
Bahagia yang kucari derita yang tiba
Coretan usang ini kadang menjadi harapan
Ukiran pasarah hanya jadi jawaban
Kupendam sebuah duka
Namun berlegar diruang pikiranku
Aku percaya dewasa ini, kedukaan itu
Suatu ujian dari-Nya
Biarpun insan hina sepertiku
Namun kuharapkan hadirnya kebahagiaan

Karya
“Sri Wahyu Pujiningsih (X-I)”

Вам также может понравиться