Вы находитесь на странице: 1из 13

PENDAHULUAN Perkembangan Akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, yang para pengusaha atau pedagang akan selalu

membandingkan antara jumlah harta yang dimiliki saat mulai berusaha/berangkat berdagang dengan saat kembali. Pada saat abad ke-14 para pedagang dari Genoa mulai mengadakan pencatatan secara sederhana. Dengan terbitnya buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geomatrica, Pro Portioni et Proportionality, yang disusun oleh Lucas Paciolo pada tahun 1494, pembukuan mulai dilakukan secara sistematis dengan menggunakan sistem pasangan. System berpasangan ini berkembang di eropa khusunya di belanda yang lebih terkenal dengan sistem continental. Kemudian pada abad ke-19, teori dan praktik pembukuan berpasangan dikembangkan di Amerika Serikat menjadi Akuntansi (Accounting). System Akuntasi yang berkembang sekarang di Amerika Serikat ini dikenal sebagai Sistem Anglo Saxon. Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada era penjajahan Belanda sekitar 17 (ADB, 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso, 1995). Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso, 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan-memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus, 1997). Di Indonesia, perkembagan akuntansi mulai tampak setelah undang-undang mengenai tanam paksa dihapuskan pada tahun 1970 sehingga kaum pengusaha swasta Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Dengan demikian, kebutuhan dunia usaha terhadap akuntansi tumbuh pula dan berkembanglah sistem Kontinental Belanda.

Sejarah Perkembangan Akuntansi

Pada saat Belanda meninggalkan Indonesia dan diganti oleh Jepang, tenagatenaga akuntansi mengalami kekosongan. Atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kursuskursus akuntansi yang merupakan cikal bakal tenaga akuntansi di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka dan mendapat pengakuan dari Belanda, mulailah putra-putri Indonesia dikirim ke luar negeri (Amerika Serikat) untuk memperdalam ilmu akuntansi. Pada tahun 1952 dibuka Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang kemudian diakui oleh perguruan tinggi negeri lainya. Mulai tahun 1952 itulah akuntansi sistem Kontinental bergeser ke sistem Angolo Saxon Amerika Serikat. Untuk mengembangkan akuntansi, Pada tahun 1957 berdirilah organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Namun, baru tahun 1967 dengan dibukanya penanaman modal asing, akuntansi di Indonesia berkembang pesat. Jasa besar IAI adalah penyusunan standar Akuntansi keuangan (SAK) 1996 sebagai dasar penyusunan laporan keuangan perusahaan di Indonesia. Berdasarkan uraian diatas makalah ini akan mencoba membahas perkembangan sejarah ilmu akuntansi hingga pada profesi akuntan sebagai pihak yang terlibat dalam perkembangan akuntansi.

Sejarah Perkembangan Akuntansi

ANALISA KRITIS Makalah ini akan menganalisis dan menanggapi tulisan Datu dan Nurbatin (2009) yang mengangkat isu perkembangan profesi akuntan. Tulisan tersebut menyatakan bahwa kebanyakan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti terdahulu di bidang akuntansi menunjukan bahwa perkembangan akuntansi tidak lepas dari pengaruh kebudayaan dari masing-masing negara. Pada tahun 1980 dan 1990 peneliti dibidang akuntansi mulai melihat dampak dari kebudayaan, dimana faktor-faktor budaya sangat menentukan dalam terbentuknya suatu sistem akuntansi. Selain unsur budaya faktor agama sudah mulai berpengaruh dalam penerapan akuntansi. Baydoun dan Wilett (1955) mengatakan bahwa penerapan akuntansi yang diterapkan oleh negaranegara barat tidak relevan/sesuai dengan kebutuhan dari para pemakai dinegara-negara berkembang. Hamid dan kawan-kawan (1993) mengusulkan bahwa agama merupakan unsur yang sangat erat kaitannya dalam menyeragamkan Standar Akuntansi Internasional. JikaAkuntansi merupakan suatu produk. Aspek sosiologi dari profesi (profession) merupakan bidang yang memiliki kontribusi yang menarik dari berbagai figure disiplin. Profesi (profession) merupakan kebutuhan awal dari dari berbagai studi untuk menyediakan analisa psikologis bagi dunia professional dalam akuntansi modern. Perkembangan profesi akuntansi diberbagai negara,banyak ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan yang didalamnya terdapat unsur kebudayaan dan agama. Akuntansi propesional melahirkan ide akuntansi sebagai objektif, teknikal dan nilai bebas disiplin, ide atas menyertakan sifat keagamaan, budaya dan sosiologi. Oleh karena itu Datu dan Nurbatin tertarik untuk melakukan penelitian tentang perkembangan profesi akuntansi di berbagai negara; termasuk profesi akuntansi dipandang dari segi keagamaan/ religi,sosiologi dan budaya/ adat istiadat untuk mengetahui kaitan diantara hal tersebut. Tentang perkembangan profesi akuntansi di berbagai negara Datu dan Nurbatin memulai dari perkembangan profesi akuntansi di timur tengah yang menitikberatkan pada praktek dan sistem Akuntansi dimana Perbedaan diidentifikasi pada pratek akuntansi dan sistem antara U.S dan negara Arab yang dijelaskan dari kaitan lingkungan budaya kedua negara. Profesi akuntansi di Negara Timur tengah sangat dipengaruhi oleh budaya Arab yang mempengaruhi institusi seperti keluarga, agama dan pemerintah,

Sejarah Perkembangan Akuntansi

yang saling berinteraksi membentuk sistem nilai dari individu dan group. Perbedaan budaya ini secara langsung dihubungkan kepada perbedaan pada praktek managerial dan praktek sistem akuntansi (Hofstede .1991 & Nydell .1996) . Namun sangat disayangkan tidak dijelaskan secara jelas bagaimana bentuk penagruh tersebut, misalnya tentang bagaimana perkembangan profesi akuntansi kaum perempuan mengingat dan

budaya di beberapa negara di Timur tengah yang masih sangat bias gender munculnya akuntansi islam atau syariah.

Sementara itu perkembangan aktivitas ekonomi di Amerika serikat yang berpaham liberalisme yang berdasarkan pada paham atau aliran kebebasan yang mana masyarakat memiliki atmosfir individual yang tinggi. Sehingga peran profesi akuntan sangat berpengaruh penting sebagai pemberi jasa laporan keuangan bagi para investor atau pelaku aktivitas bisnis di pasar modal, maka seorang profesi akuntan harus bertindak jujur yang berarti bertindak sah sesuai hukum berlaku, bebas dari pengaruh arah politik negara, dan tidak berpengaruh terhadap intervensi negara. Sementara itu di Indonesia Setelah kemerdekaan tahun 1945, profesi akuntansi di indonesia tidak berkembang dengan baik. Hampir tidak ada peraturan akuntansi pada saat itu. Kelahiran profesi akuntansi modern di indonesia telah diumumkan dalam hukum No.34 tahun 1945 yang mana perhatian atas penggunaa praktek hak publik dari akreditasi tingkatan akuntansi. Kelahiran hukum akuntansi pertama tahun 1954 tidak secara otomatis berasal dari pembangunan badan akuntansi indonesia. Sebelum tahun 1954 hukum akuntansi dan kemerdekaan tahun 1945, tidak ada keberadaan badan profesional akuntansi. Selama periode kolonial Belanda, indonesia tidak pernah punya pengalaman dalam pembangunan sebuah profesi akuntansi. Sebuah sejarah mengatakan akuntan pertama kali menempati di wilayah kepulauan indonesia adalah akuntan Belanda

(Sukoharsono,1995 dan Sapi'ie). Mereka bekerja untuk perusahaan Belanda di indonesia. Saat dilaporkan oleh Abdoel kadir (1982), pemerintah Belanda di indonesia telahdikaitkan mempunyai suatu agen audit dengan status untuk mengontrol mekanisme keuangan internal dari aktivitas pemerintah. Perkembangan hukum akuntansi tahun 1945 telah memunculkan badan professional untuk pertama kali yaitu IKATAN AKUNTANSI INDONESIA di tahun

Sejarah Perkembangan Akuntansi

1957, yang diketuai Prof. Soemardjo yang merupakan Profesor dari Universitas Indonesia. Jumlah anggota untuk pendirian pertama institut ini hanya 9 anggota (Tjitrosidojo,1982). Tujuan didirikan Institut ini yaitu: 1. Untuk melindungi status profesi akuntansi Indonesia 2. Untuk meningkatkan profesi akuntansi ke publik/umum untuk mendapat dukungan pengembangan dari pemerintah Republik Indonesia 3. Untuk mengembangkan pengetahuan akuntansi 4. Sebagai pelindung badan akuntansi Indonesia dan pengembangan ketrampilan dan tanggung jawab diantara anggota IAI 5. Untuk mendukung dan menciptakan tindakan positif yang berhubungan dengan pembangunan Nasional Indonesia Pembangunan awal dari Lembaga ini sangat lambat, tentu kondisi ini dipengaruhi oleh keadaan politik yang tidak stabil sehingga menyurutkan usaha untuk meningkatkan keprofesionalan akuntansi di Indonesia.Hingga tahun 1973 didirikan pertama kali lembaga yang mengadopsi standart profesional akuntan melalui suatu kongres nasional di Jakarta. Kongres menghasilkan keputusan untuk menetapkan Prinsip-prinsip Akuntansi di Indonesia dan Auditing berlaku standart umum serta kode etik profesional dari akuntansi Indonesia (Yunus,1992). Di negara berkembang khususnya di Afrika, perkembangan profesi akuntansi dipengaruhi oleh negara-negara eropa dan Australia yang merupakan negara yang menjajah Afrika.. Tercatat ada dua negara di Afrika yang perkembangan profesi akuntansi dipengaruhi oleh Inggris dan Australia yaitu Kenya dan Nigeria. Di Kenya perkembangan profesi akuntansi dipengaruhi oleh Inggris yang menjadi penguasa di Kenya, sementara di Nigeria perkembangan profesi akuntansi dipengaruhi oleh Inggris dan Australia. Kenya yang merupakan negara jajahan Inggris yang memperoleh kemerdekaan pada tahun 1963. Di 1949 dibentuk Association Accountants di Afrika Timur (AAEA) yang mengambil dasar dari asosiasi akuntan di Inggris. Seiring perkembangan profesi akuntansi di Kenya, maka pemerintah Kenya membentuk panitia untuk melakukan pengujian terhadap akuntan-akuntan di Kenya yang dikenal dengan Kenya Accountants and Secretaries National Examinations Board (KASNEB) selain membentuk KASNEB pemerintah kenya juga membentuk lembagalembaga yang lain seperti : Registered

Sejarah Perkembangan Akuntansi

Aounting Board (RAB), International Accounting Standar Board (IASB), International Federation of Accountants (IFAC), Eastern, Central and South Afrika Federation of Accountants (ECSAFA) serta Institute of Certified Public Accountant of Kenya (ICPAK). Panitia dan lembaga-lembaga yang dibentuk oleh pemerintah ditugaskan untuk membuat perundang-undangan yang mengatur tentang suatu asosiasi profesi akuntan di Kenya. Sementara itu di Nigeria perkembangan profesi akuntansi banyak dipengaruhi oleh kekuasanaan militer. Kekuasaan militer sangat dominant dalam pemerintahan Nigeria dimana terdapat tiga lembaga/orgaisasi yang dibentuk oleh pemerintahan militer dimana hubungan antara kekuasaan dan profesi menjadi lebih sistematis. Sebelum Nigeria memperoleh kemerdekaan 1960, profesi akuntansi belum merupakan kebutuhan yang dierlukan. Profesi akunatansi pertama di Nigeria diperoleh oleh Akintola Wiliams dari Institusi Akuntansi Inggris dan Wales. Dalam kaitannya dengan spiritualitas, akuntansi professional melahirkan ide akuntansi sebagai objektive, teknikal, dan nilai bebas disiplin, Ide atas menyertakan sifat keagamaan ke akuntansi mungkin terlihat memalukan, ketidak profesionalan dan bahkan berbahaya. hal ini terbukti saat islam (kristen atau budha mungkin lebih damai), disamakan dengan teroris (Dr. Shahul Hameed, PhD, M.A., CA (M), FCCA). Akuntansi islam dapat didefinisikan sebagai proses akuntansi yang mana untuk menyampaikan informasi yang sesuai (tidak terbatas pada data keuangan) kepada pemegang saham atas kesatuan usaha, yang mana mereka mampu menjamin kesatuan operational perusahaan secara terus menerus diantara batas dari Syariah Islam dan penyampaian atas ekonomi sosial (Dr. Shahul Hameed PhD, M.A., CA (M), FCCA). Akuntansi Islam dapat disebut sebagai alat, yang mana muslim mampu untuk mengevaluasi pertanggungjawaban mereka kepada Tuhan (dalam menghormati antar manusia atau transaksi lingkungan). Dr. inamori yang mendirikan dan menjalankan perusahaan Kyocera dan DDI corporation yang telah pensiun dan menjadi biksu. dia mengatakan persetujuan dan pokok masalah yg menghancurkan Enron "menunjukkan seberapa banyak kita kehilangan standart moral" dan ditambahlan "kita membutuhkan pembangunan kembali kepemimpinan bisnis ke hal terpenting untuk melakukan yang terbaik meskipun untuk mengejar keuntungan".Dr. Inamori menggunakan banyak kekayaan pribadinya untuk

Sejarah Perkembangan Akuntansi

mendirikan sekolah rohani untuk pelatihan manajemen dan yayasan (By Kari Haskell February 17, 2002). Dalam kaitan dengan sosiologi, aspek sosiologi dari profesi (profession) ini merupakan bidang yang telah mantap, sebagaimana hal tersebut memilki kontribusi yang menarik dari berbagai figure disiplin. Menurut padangan Emile Durkheim salah satu Bapak sosiologi pada kurun waktu abad 20 bahwa organisasi professional dalam bentuk komunitas moral berdasar pada Occupation (okupasi) yang merupakan pra kebutuhan bagi proses transisi konsisten menuju konsesus social baru. Greenwood pada tahun 1957 dalam pandangannya terdapat lima karakteristik dari profession, yang pertama adalah bahwa mereka memilki basisi dalam teori systematis implikasinya adalah bahwa hal ini memerlukan proses pelatihan yang lebih panjang untuk dapat mengembangkan kompetensi professional dengan hasil yang bagus, bahwa kualifikasi sebagai praktisioner biasanya didapatkan lama setelah highshool. Dan melalui program pengujian formal secara luas. Dengan dasar kompetensi akreditasi formal ini, professional dapat diakui public memiliki otoritas praktis di bidang tertentu. Karakteristik kedua dari profession adalah Recognised authority, yang diwujudkan dalam suatu lisensi untuk melakukan praktek pada bidang tertentu bahkan dalam kelompok lain. Implikasinya, hanya jika okupasi menarik suatu aransemen licensing, maka hal tersebut dapat digambarkan sebagai profession. Karakteristik ketiga menurut Greenwood ini adalah yang disebutnya sebagai Community sanction.Disini Greenwood, mengambarkan semacam situasi analogis pada saat seseorang harus menuruti permintaan seorang dokter untuk melepaskan pakaiannya demi kepentinagan pemeriksaan. Karya tulis Wilesky (1964) merupakan sebuah ekstensi sekaligus kritik terhadap existing karakteristik dari literature tentang profesi. Ia mengidentifikasikan sebuah tipikal squensi suatu kejadian dari pengembangan delapan belas okupasi yang secara umum disebut being professional the natural history of professionalism. Sejarah ini memilki lima tahapan proses memulai sebuah okupasi full time dan pada saat para praktisi mengembangkan training school dari beberapa deskripsi. Tahap ketiga melihat fondasi dari asosiasi professional mulai melakukan loby untuk memperoleh proteksi legal yang dianggap berguna. Trakhir asosiasi mengadopsi kode formal yang juga

Sejarah Perkembangan Akuntansi

menjadi acuan dalam operasional kerja kedepan. Wilensky selanjutnya mengatakan adanya semacam peningkatan tendensi okupasi untuk mengejar status professional berangkat dari squensi di atas condong kea rah kepentingan history disbanding kepentingan sesaat. Salah satu yang biasanya diidentifikasi sebagai praktek negative dari suatu profesi, dan pada waktu yang bersamaan merupakan kunci sukses dari profesionalisasi adalah fenomena dari social closure. Social closure adalah proses dimana sebuah kolektivitas sosial menyeleksi dan mencegah kelompok lain dari akses terhadap reward tertentu yang dikehendaki (Max Weber). Salah satu teknik dari social closure adalah credentialism (Parkin,1976). Credential adalah beberapa alat ukur formal dari kompetensi, misalnya kualifikasi professional yang diterima sebagai dasar untuk menciptakan jenis kerja tertentu. Johnson menawarkan suatu analisis tentang profession berdasar pada keberadaan tiga hubungan power yang berbeda menyangkut praktisioner dan klien (Johnson,1972). Pertama adalah pada saat professional menentukan perlunya pelayanan bagi klien dan perilakunya. Praktisioner yang mengontrol situasi dan lebih signifikan lagi yaitu bahwa control tersebut diterima oleh klien. Dan untuk memastikan agar control ini tidak disalahgunakan, beberapa professional berusaha membuat kebijakan tentang aktivitas anggotanya. Situasi ini disebut Collegiate control dimana profession menerapkan bentuk self-kontorl kolektif untuk menjamin agar masyarakat tidak dirugikan misalnya dalam konsultasi dengan praktisioner. The profession sebagai kesatuan memiliki pengalaman panjang dalam memperoleh kepercayaan sebagai strategi closure social. Profession dalam level menyeluruh memilki sejarah training period yang panjang, standart pengujian yang tinggi, nilai kegagalan yang cukup tinggi dan pergantian yang pasti dari para akuntan. Telah ada semacam anjuran dari asosiasi professional untuk menerapkan system quota untuk meyeleksi anggota yang memilki peluang prospek karier. Dari segi budaya kebanyakan penelitian utama mengakui sistem national dan praktek telah ditentukan oleh variabel lingkungan. Di Timur tengah budaya adalah sering dipertimbangkan sebagai salah satu factor lingkungan penting untuk membentuk praktek sistem akuntansi. Salah satu dampak budaya akuntansi dapat terlihat di Timur Tengah yaitu telah menjadi pembanding di praktek sistem akuntansi utama di negara industri. Nydell (1966) membagi nilai budaya Arab ke dalam tiga komponen penting

Sejarah Perkembangan Akuntansi

yang berpengaruh nyata pada praktek dan sistem akuntansi di Timur Tengah, yaitu: (1) nilai dasar, (2) sikap dasar agama, (3) dasar pengamatan diri. Di Timur Tengah agama adalah suatu komponen penting dari nilai budaya. kalau akuntansi adalah suatu produk dari masyarakat dan lingkungan, kemudian nilai agama untuk membentuk dan memperkuat praktek bisnis lokal, sistem akuntansi, praktek akuntansi, standart national akuntansi, dan profesi akuntansi. Meskipun begitu, pengaruh dari agama atas pengembangan akuntansi belum terlalu di gali secara mendalam (Hamid, Graig and Clarke,p.132). Kelahiran profesi akuntansi modern di indonesia telah diumumkan dalam hukum No.34 tahun 1945 yang mana perhatian atas penggunaa praktek hak publik dari akreditasi tingkatan akuntansi. Hukum dimaksudkan untuk menjaga publik dari praktek pelaku profesional akuntansi yang tidak mempunyai hak untuk menyediakan seperti jasa atau pelayanan. Ditahun awal kemerdekaan tahun 1945, praktek akuntansi Belanda sangat dominan di indonesia. Sejak soeharto, president kedua memegang kekuasaan, arah politik dan ekonomi telah berubah. Kebijakan Soeharto memilih mengambil budaya politik dan ekonomi Amerika dan negara barat lainnya sebagai cerminan di dalam pengembangan negara republik Indonesia. Operational perusahaan asing, bank, perusahaan Asuransi, dan manufaktur mulai menjalankan bisnis mereka di Indonesia. Sesuai pengamatan Enthoven (1973), sejak akhir perang dunia ke-II, konsep akuntansi Amerika telah mendominasi di banyak negara berkembang, seperti Latin Amerika, Asia, dan Afrika. Enthoven (1973) membantah bahwa negara yang telah menjalankan berbagai sistem akuntansi asing selama belasan tahun cenderung senggan untuk membangun sistem mereka sendiri, atau menerima ide konsep dan fundamental atas sysitem yang dihasilkan. Indonesia salah satu kasus yang mana sejarah kekuasaan kolonial Belanda membuat kesulitan bagi Indonesia untuk memperbaiki model akuntansi mereka. Berdasarkan hasil penelitian, Datu dan Nurbatin mengambil kesimpulan bahwa profesi akuntansi memiliki kaitan studi yang lebih luas yang mana ada keterlibatan dan dimensi profesi akuntansi ini di dalam lingkungan budaya, sosial dan konteks politis, yang dapat dipertunjukkan sebagai suatu perluasan dari akuntansi tradisional. Akuntansi dapat dilihat sebagai suatu wujud dari investasi yang mampu menghasilkan sesuatu baik

Sejarah Perkembangan Akuntansi

keputusan dan informasi maupun hasil yang berguna di masa depan bagi penggunanya/pemakai. Akuntansi dapat terspesialisasi/terfokus pada suatu

pembangunan nasional. Untuk pengembangan akuntansi dan pembangunan nasional itu sendiri minat dari kemajuan sejarah sangat kurang dikembangkan. Pengertian pembukuan dan dasar akuntansi keuangan sangat penting sebagai modal dasar pengetahuan dari profesi akuntansi yang mana dari dasar pengetahuan ini para akuntan dapat menghasilkan sesuatu informasi yang berguna bagi pemakai atau pengguna. Berdasarkan isu profesi akuntan menurut Datu dan Nurbatin (2009) , dalam makalah ini kami menganalisis bahwa profesi akuntansi pada setiap Negara berbedabeda baik pada Negara maju maupun berkembang yang dipengaruhi oleh unsur budaya/adat istiadat, unsur agama, dan unsur sosiologi. Khusus pada Negara berkembang profesi akuntansi juga dipengaruhi oleh system dari Negara yang menjajahnya. Profesi akuntansi tidak hanya murni pendidikan saja, tetapi sangatlah luas mencakup berbagai lingkup kehidupan sehari-hari seperti social, budaya, agama dan politik. Ilmu akuntansi itu sendiri sangat diperlukan karena tidak hanya sebagai bahan investasi saja tetapi juga sebagai langkah awal dalam pembangunan suatu bangsa. dan menurut saya jurnal mengenai PERKEMBANGAN PROFESI AKUNTANSI DAN
HUBUNGANNYA DENGAN SPIRITUALITAS oleh Datu dan Nurbatin (2009)

sebenarnya cukup memberi gambaran yang luas tentang sejarah perkembangan profesi akuntansi, namun mengingat bahasan yang ada di jurnal ini bukan hanya dari segi spiritualitas tetapi juga menyangkut hubungannya dengan sosiologi dan adat istiadat atau budaya maka akan lebih baik jika judulnya adalah perkembangan profesi akuntansi dan hubungannya dengan sosio-spiritualitas sehingga judul tersebut bisa mewakili bahasan yang ada dalam jurnal. Disamping itu isi dari jurnal tersebut juga terlalu umum dan teoritis, tidak ada contoh spesifik yang menyatakan pengaruh baik itu struktur sosial, agama dan budaya. misalnya ketika membahas tentang timur tengah disitu tidak di singgung tentang adanya bias gender dan tidak ada tulisan tentang bagaimana pengaruh globalisasi yang menyebabkan adanya penyetaraan standar profesi akuntan diseluruh dunia terhadap para akuntan di negara-negara yang memiliki perbedaan dalam segi sosial, budaya dan agama.

Sejarah Perkembangan Akuntansi

10

PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sejarah akuntansidimulai Pada saat abad ke-14 para pedagang dari Genoa mulai mengadakan pencatatan secara sederhana. Dengan terbitnya buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geomatrica, Pro Portioni et Proportionality, yang disusun oleh Lucas Paciolo pada tahun 1494, pembukuan mulai dilakukan secara sistematis dengan menggunakan sistem pasangan. System berpasangan ini berkembang di eropa khusunya di belanda yang lebih terkenal dengan sistem continental. Kemudian pada abad ke-19, teori dan praktik pembukuan berpasangan dikembangkan di Amerika Serikat menjadi Akuntansi (Accounting). System Akuntasi yang berkembang sekarang di Amerika Serikat ini dikenal sebagai Sistem Anglo Saxon. Pada masa perkembangannya ilmu akuntansi dan profesi akuntansi pada setiap Negara berbeda-beda baik pada Negara maju maupun berkembang yang dipengaruhi oleh unsur budaya/adat istiadat, unsur agama, dan unsur sosiologi. Di Indonesia perkembangan akuntansi pada awalnya dipengaruhi oleh Belanda yang menjajah negara ini,. Maka kemudian berkembanglah system akuntansi Kontinental yang perkembangan awalnya berasal dari Belanda. Setelah Indonesia merdeka dan mendapat pengakuan dari Belanda, mulailah putra-putri Indonesia dikirim ke luar negeri (Amerika Serikat) untuk memperdalam ilmu akuntansi. Pada tahun 1952 dibuka Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang kemudian diakui oleh perguruan tinggi negeri lainya. Mulai tahun 1952 itulah akuntansi sistem Kontinental bergeser ke sistem Angolo Saxon Amerika Serikat. Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain, meskipun hal itu tidak selalu berhubungan. Terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis sesuai dengan aturan. B. Saran Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan akuntansi dan profesi akuntansi akan terus berjalan menyesuaikan dengan pesatnya perkembangan zaman dan saat ini

Sejarah Perkembangan Akuntansi

11

standar akuntansi dan profesi akuntansi menuju pada satu standar yang sama diseluruh dunia, karena saat ini adalah eranya internet dimana semua bisa terhubung dengan cepat melewati lintas batas dan lintas waktu. Dan akan sangat menarik untuk diteliti bagaimana perkembangan akuntansi syariah dan profesi akuntan syariah yang notabene merupakan aliran akuntansi baru yang semakin berkembang secara luas seiring dengan semakin bertumbuhnya model bisnis syariah di seluruh dunia, bahkan di negara-negara yang penduduk muslimnya adalah minoritas. Dan pada akhirnya, ada seorang bijak berkata bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan.

Sejarah Perkembangan Akuntansi

12

Sejarah Perkembangan Akuntansi

13

Вам также может понравиться