PROFESIONAL
Oleh: Nursalam
nursalam -2006
nursalam -2006
SOCIETY Professional Regulation Legal Regulation The Professions Definition of Nature and Scope of Nursing Practice (Scope of Practice Statement)
Professional Standards of Practice Professional Standars and Statements of Educational Outcomes for Nursing Education Programs
The States Statutory Statement of the Legal Boundaries of Nursing Practice (State Nursing Practice Acts)
Professional Standards, Goal, Policies, Procedures and Protocols for Nursing Service Organizations
Accreditation of Organized Nursing Services
Public Protection
Quality Assurance
NURSING EDUCATION?
PENDIDIKAN AKADEMIK-PROFESI SYARAT: 1. Kajian Ilmu dan Teknologi 2. Standar Keprofesian 3. Kesetiakwanan profesi
4. ETIK PROFESI
nursalam -2006
WHATS THE ETHICAL PROBLEMS? lack of formal education lack of institutional for review dilemmas perceived lack of peer support concern about reprisals lack of perceive decision making authority
nursalam -2006
nursalam -2006
ETHICs
VALUES
. A belief or custom that frequently arises from cultural or ethical background, family adaptation, peer group ideas and
(Lindberg, 1990: 254).
nursalam -2006
MORAL DEV
The Golden Rule
Level 3
National Morality Compliance to societal authority Behavior to satisfy and win approval of those authority Deference to power of certain values Performance to avoid punishment
Level 1
nursalam -2006
Level 2
ETIK
MORAL (apa yg dinilai baik /buruk oleh masyarakat) HUKUM (legalisasi sikap tindak etik)
nursalam -2006
TEORI ETIK
1. UTILITARIANISM . Greatest happiness principles , 2. DEONOTOLOGY . Ringhtness or wrongness of an action depended on the inherent moral significance of the action . To do ones duty was right, not to do ones duty was wrong
(selalu memegang janji, dan tak pernah berbohong sesuai dengan situasi)
nursalam -2006
nursalam -2006
nursalam -2006
NILAI-NILAI ETIK
nursalam -2006
nursalam -2006
nursalam -2006
(Asas Keadilan)
equals should be treated the same and unequals should be treated differently. Pasien harus diperlakukan sama sesuai dengan keadaan sakitnya, tidak ada diskriminasi ( pasien, alat - alat, dll) Models ( health care resources )
Setiap arang sama berdasarkan jasa keberadaan peralatan sesuai kebutuhan nursalam -2006
NON-MALEFICIENCY
nursalam -2006
8. CONFIDENTIALITY
- Kerahasaiaan
nursalam -2006
nursalam -2006
nursalam -2006
nursalam -2006
1.
2.
3.
4.
Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan melalui belajar terus menerus. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi desertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang adekuat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku profesional.nursalam -2006
nursalam -2006
nursalam -2006
nursalam -2006
Nurse had specific professional duty to patient nurse did not carry out his/her duty nurse caused injury to his/her patient the patients injury resulted from the nurses negligent action
nursalam -2006
INFORMED CONSENT
nursalam -2006
INFORMED CONSENT
Consent: (latin: consensio, con sentio), berarti
persetujuan, ijin, menyetujui, memberi ijin kpd seseorang utk melakukan sesuatu. Permenkes (1989). Informed Consent: persetujuan yg diberikan oleh pasien atau keluarga atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yg akan dilakukan thd pasien tsb
nursalam -2006
3. UNSUR INFORMASI Diagnosa / masalah pasien tujuan dan lama tindakan hasil manfaat potensial resiko alternatif tindakan sesuai kemampuan prognosa jangka pendek & panjang
nursalam -2006
TUJUAN I.C
1. Perlindungan pasien utk segala tindakan (tindakan yg tidak perlu o/tim tanpa sepengetahuan pasien)
2. Perlindungan tenaga medis dan perawat akibat penyakit tidak terduga serta dianggap merugikan pihak lain
nursalam -2006
FUNGSI I.C
1. Promosi dari hak otonomi perorangan 2. Proteksi dari pasien dan subjek 3. Mencegah penipuan atau paksaan 4. Rgs. Profesi kes. Introspeksi 5. Promosi dari keputusan rasional 6. Keterlibatan masyarakat (otonomi nilai sosial & pengawasan
nursalam -2006
BENTUK I.C
1. Express lisan & tertulis
2. Tersirat (implied or tacit consent) - dlm keadaan biasa - dlm keadaan gawat darurat
nursalam -2006
PEMBERI I.C
1. PAsien dewasa (sadar & sehat mental)
2. Pasien dewasa (21 th atau sudah menikah) 3. PAsien dewasa (pengampunan) oleh orang tua 4. Pasien dewasa (ggn mental) oleh orang tua/wali 5. Pasien dibawah 21th (tidak ada ortu) oleh keluarga terdekat
nursalam -2006
PENGABAIAN I.C
1. Tidak ada kesempatan memintakan 2. Tidak ada waktu lagi utk menundanunda tindakan 3. Untuk menyelamatkan nyawa, tidak mempunyai penyakit sebelumnya 4. Melindungi keselamatan anak/bayi 5. Mencegah self-distruction 6. Melindungi kes. Masyarakat 7. Menjaga etik / aturan RS (UU-Kes 23/1992, pasal 53)
nursalam -2006
DECISION MAKING
End point of using critical thinking and scientific resoning ethical in problem reasoning. Even no decision is decision, because , in effect, it is supports the existing state of affairs
nursalam -2006
PERBEDAAN PROSES KEPERAWATAN DAN EDMM PROSES KEPERAWATAN assess analyse plan implement evaluate
ETHICAL DECISION MAKING MODEL Klarifikasi ethical dilemma Mengumpulkan data tambahan Identifikasi pilihan Membuat suatu keputusan Act ( tindakan ) Evaluate nursalam -2006
CRITICAL THINKING
nursalam -2006
nursalam -2006
THE EXAMINATIONS
The examination covers scientific reasoning, includes nursing process, decisions making, and reasoning in contraversial issues.
nursalam -2006
USE OF (C T) IN EVERYDAY NURING PRACTICE TWO OPTIONS: 1. Determine all the possibilities 2. Recognise options so that the choices are mutually exlusive (free from repetition) and exhaustive (containing all possibilities).
nursalam -2006
Case study
Nurse Jones either chooses to teach Mr. & Mrs. Green about colostomy care on Tuesday or not teach because she has the next day off. Ns Jones may choose to demonstrate colostomy care by doing it herself or she instruct Mr. Green as he irrigates himself in the presence Mrs. Green. Or
nursalam -2006
OPTIONS
Mutually exlusive 1. Teach Mr.Green colostomy care - teach by demonstration and by return demonstration 2. Do not teach Mr. Green - Discharge without instructions
Exhaustive Options 1. Teach through the use of AVA or 2. Refer to a clinical nurse specialist, the visiting nurse association, home care or to the cancer society.
nursalam -2006
nursalam -2006
. ANALYSE
Use of language Formulate problems Clarify and explicate assumptions Weigh evidence Evaluate conclusions Descriminate between good and bad arguments Seek to justify those facts and values that result in credible beliefs and actions
nursalam -2006
FUNCTIONS IN NURSING
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. In all daily living Descrimanet uses and misuses of langauge in nursing Identify & formulate nursing problems Analyze meaning of terms in terms of indication, cause or purpose and significance Analyse arguments and issues into premises and conclusions Examine nursing assumptions Report data and clues accurately Make and check inferences based on data, making sure that the inferences are, at least, plausible Formulate and clarify beliefs Verify, collaborate and justify claims, beliefs, conclusions, decisions and actions Give relevant reasons for beliefs and conclusions Formulate and clarify values judgement Seek reasons, certain and principles that effectively justify values judgement nursalam -2006 Evaluate the soundness of concluions
nursalam -2006
+ Client &
Prof. Values
nursalam -2006
STRATEGY E-D-M
nursalam -2006
+ VALUES
+ SITUATIONAL
DATA
nursalam -2006
SITUATION DATA
ACCOUNTABILITY
means responsibility or the obligations to account for ones behavior or act Objective: - Assume responsibility for his or her own actions - Demonstrate self-discipline in meeting commitments and obligations (appointment) - Prepare in advance for clinical experience - Reposrt unsafe client-patient practice
nursalam -2006
ASSUMPTIONS
All nursing practice involves EDM
Person centered care demands a willingness to confront ED Personal & professional values influence ED Persons (care givers and clients) can be assisted to achieve higher levels of moral reasoning
SOLUSI
Masalah Etik
Pulta
Identifikasi Pilihan
Evaluasi
Pelaksanaan
Keputusan
nursalam -2006
NURSING ETHICS
Level 2
NURSES
Ethical Problem
SOLUTION
PROB. SOLVING
ETIHIC COMMITE
nursalam -2006
APPLICATION OF EDM
KASUS - MATERNITAS
Kasus: Pelanggaran Etik & Legal (Jawa Pos , Rabu 29 September 2004)
RS Evasari Jakarta
SUSTER TIDUR, BAYI TEWAS!
Pasien (Heston dan Ashdiane-suami) melaporkan ke polisi, krn suster melarang permintaan pasien utk dilakukan Caeser. Jam 17.00 ketuban pecah, tetapi tetap dianggap biasa oleh suster. Jam 19.00 pasien merasa mulas yg amat sangat. Permintaan suaminya (Heston) agar istrinya ditolak oleh suster. Pukul 02.00 (23/9/04) pasien merasakan ada sesuatu yg mengalir di bagian bawah perutnya. Diapun segera membangunkan perawat yg sedang tidur nyenyak. 1 jam kemudian, begitu dokter datang langsung dibawa ke ruang operasi. Namun, bayi yg dilahirkan dlm keadaan kritis. Jam 17.00 nursalam -2006 bayi meninggal.
CASE STUDY
Eleanor Gift,age 68 years, is schedule for triple bypass surgery. Martha Blake, RN, is the nurse doing her preoperative teaching the evening before the procedure is scheduled. It is apparent to Miss Bake that Mrs. Gift doesnot want to have surgery. She express great apprehension about procedure and generally feells quite negative about the outcome. The surgeon, however, has convinced Mrs. Gist and her family that she must undergo the surgery to survive. Although far from comfortable with situation, Mrs. Gift is resigned to undergo the impending surgerynursalam in the -2006morning. What is the nurses responsibility in the situation?
CASE STUDY
nursalam -2006
nursalam -2006
nursalam -2006
nursalam -2006
5. Act as patient advocate versus maintaining relationships with the health team
patient was poor and could not afford the prescribed drug. I was in a difficult situation whether I administered the drug or not. If I didn't administer it, it was doctor's order and he might be angry with me and it would produce bad relationship with him. I needed to talk to doctor about this and asked him to prescribe another drug that could be afforded by the patient, but I was afraid
nursalam -2006
KASUS - MATERNITAS
Kasus: Pelanggaran Etik & Legal (Jawa Pos , Rabu 29 September 2004)
RS Ev - Jakarta
SUSTER TIDUR, BAYI TEWAS!
Pasien (Heston dan Ashdiane-suami) melaporkan ke polisi, krn suster melarang permintaan pasien utk dilakukan Caeser. Jam 17.00 ketuban pecah, tetapi tetap dianggap biasa oleh suster. Jam 19.00 pasien merasa mulas yg amat sangat. Permintaan suaminya (Heston) agar istrinya ditolak oleh suster. Pukul 02.00 (23/9/04) pasien merasakan ada sesuatu yg mengalir di bagian bawah perutnya. Diapun segera membangunkan perawat yg sedang tidur nyenyak. 1 jam kemudian, begitu dokter datang langsung dibawa ke ruang operasi. Namun, bayi yg dilahirkan dlm keadaan kritis. Jam 17.00 nursalam -2006 bayi meninggal.
THANK YOU !
WASSALAM WR.WB.
nursalam -2006
PRAKTIK KEPERAWATAN TINJAUAN ASPEK ETIK DAN HUKUM KESEHATAN PERMASALAHAN DAN SOLUSINYA
nursalam -2006
Praktik Keperawatan
Tindakan mandiri perawat melalui kolaborasi dengan sistem klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan, termasuk praktik keperawatan individual dan berkelompok
nursalam -2006
Hukum Kesehatan
Semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan/pelayanan kesehatan dan penerapannya.
nursalam -2006
ETIKA KEPERAWATAN
Merupakan kesadaran dan pedoman yang mengatur prinsip-prinsip moral dalam melaksanakan kegiatan profesi keperawatan, sehingga mutu dan kualitas pelayanan profesi keperawatan tetap terjaga dengan cara yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat dan tradisi luhur jabatan keperawatan.
nursalam -2006
Aspek Hukum UU No. 23 Tahun 1992 PP No. 32 Tahun 1996 KEP MENKES No. 1239 Tahun 2001
nursalam -2006
1. Berorientasi kewajiban (Absolutisme) menerima kehidupan moral yang ideal, dengan menurut apa yang diperintahkan oleh Tuhan serta menghindari apa yang dilarang oleh Tuhan. 2. Berorientasi Akibat (Relativisme) Menekankan kepada akibat atau hasil dari tindakan kita prinsipnya adalah melakukan apa yang terbaik untuk orang banyak dalam suatu tindakan dan dalam keadaan tertentu.
nursalam -2006
b. Asas Etik
1. 2. 3. 4. 5. 6. Asas Keadilan Asas Menghormati Asas Manfaat Asas Kejujuran Asas Tidak Merugikan Asas Kerahasiaan
nursalam -2006
Pasal 3
Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga, dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.
Pasal 10
Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara keserasian lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
nursalam -2006
II.
III.
1.
2.
3.
a.
b.
c.
d.
Bab IV pasal 15 Perawat dalam melaksanakan praktik keperawatan berwenang untuk : Melaksanakan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, penerapan diagnosa keperawatan, perencanaan, melaksanakan tindakan keperawatan dan evaluasi keperawatan Tindakan keperawatan sebagaimana dimaksud pada butir a meliputi : Intervensi keperawatan, observasi keperawatan, pendidikan dan konseling kesehatan ; Dalam melaksanakan asuhan keperawatan sebagaimana dimaksud huruf a dan b harus sesuai dengan standart asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh organisasi profesi Pelayanan tindakan medik hanya dapat dilakukan berdasarkan permintaan tertulis dari dokter nursalam -2006
Bab IV Pasal 17
Perawat dalam melakukan praktik keperawatan harus sesuai dengan kewenangan yang diberikan, berdasarkan pendidikan dan pengalaman serta dalam memberikan pelayanan berkewajiban mematuhi standar profesi
nursalam -2006
Bab IV Pasal 19
Perawat dalam melakukan praktik keperawatan harus senantiasa meningkatkan mutu pelayanan profesinya dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, baik diselenggarakan oleh pemerintah maupun organisasi profesi.
nursalam -2006
Bab IV Pasal 20
(1) Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa seseorang/pasien, perawat berwenang untuk melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 15. (2) Pelayanan dalam keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan untuk penyelamatan jiwa.
nursalam -2006
Kewenangan Perawat Hak dan otonomi Perawat untuk Melaksanakan Asuhan Keperawatan berdasarkan : - Kemampuan - Tingkat Pendidikan - Posisi Disarana Kesehatan Tujuan : 1. Memberikan kejelasan batasan hak 2. Mencegah terjadinya Malpraktik 3. Memberikan suatu kepastian hukum dan perlindungan hukum
nursalam -2006
Kewenangan Perawat :
1. 2. 3. 4. Melaksanakan pengkajian keperawatan Merumuskan diagnosis keperawatan Menyusun rencana tindakan keperawatan Melaksanakan tindakan keperawatan (termasuk tindakan medik yang dapat dilakukan perawat) 5. Melaksanakan evaluasi terhadap tindakan 6. Mendokumentasikan hasil keperawatan 7. Melakukan kegiatan konseling kesehatan kepada sistem klien 8. Melaksanakan tindakan medis sebagai pendelegasian berdasarkan kemampuannya 9. Melakukan tindakan diluar kewenangan dalam kondisi darurat yang mengancam nyawa sesuai ketentuan yang berlaku (Standing Order) di sarana kesehatan 10.Dalam kondisi tertentu, dimana tidak ada tenaga yang kompeten, perawat berwenang melaksanakan tindakan kesehatan diluar kewenangannya
nursalam -2006
Permasalahan
1. Praktik Keperawatan belum dipahami secara benar dan baik oleh para perawat maupun oleh pihak-pihak lain. 2. Penataan Standar profesi dan kompetensi bagi perawat belum sepenuhnya dilakukan. 3. SK Menkes 1239 Tahun 2001 yang mengatur tentang registrasi dan praktek perawat dapat menimbulkan multi persepsional. 4. Kecemburuan sosial dalam praktik oleh perawat di masyarakat dapat memunculkan masalah baru dalam bidang hukum. 5. Kedekatan perawat dalam struktur sosial masyarakat lebih menguntungkan bagi masyarakat untuk meminta bantuan kesehatan. 6. Keterbatasan pola pikir masyarakat dalam memilih tenaga kesehatan yang sesuai. 7. Belum tertatanya hubungan kemitraan antara PPNI dengan pihak-pihak yang berwenang memberikan perlindungan hukum bagi perawat.
nursalam -2006
Solusi
1. Kemampuan perawat dalam meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan pelaksanaan praktik keperawatan harus terus di tingkatkan. 2. Pengaturan standar profesi dan kompetensi perawat segera diwujudkan. 3. Perlu amandemen SK Menkes 1239 pada pasal-pasal tertentu agar didapatkan kejelasan dalam mempersepsikan aturan yang ada, serta peningkatan status KepMenKes menjadi UU. 4. Perawat perlu memikirkan pembelajaran kepada masyarakat tentang bagaimana dan kemana minta bantuan kesehatan apabila sedang mengalami gangguan kesehatan. 5. Peningkatan kemitraan antara Organisasi Profesi PPNI dengan StakeHolder. 6. Perawat perlu meningkatkan kesadaran hukum dan bekerja sesuai keahlian dan kewenangan serta memiliki nursalam -2006 SIP, SIK, SIPP.
Simpulan
1. Agar praktik keperawatan dapat dilaksanakan sesuai dengan kaidah profesi maka pelayanan keperawatan harus diberikan oleh perawat yang kompeten. Semakin banyak perawat yang kompeten, tentunya semakin besar pula konstribusi perawat terhadap penyelesaian masalah kesehatan masyarakat. 2. Kalau perawat dan keperawatan ingin dihargai dan diakui keberadaannya, maka pelayanan keperawatan harus dilaksanakan dengan BENAR dan BAIK. 3. Sudah saatnya Organisasi Profesi PPNI membuka diri membangun kemitraan dengan StakeHolder agar Organisasi ini betul-betul dapat mengantarkan anggotanya memasuki pintu gerbang profesi yang sebenarnya serta mampu mewujudkan keperawatan sebagai sebuah profesi.
nursalam -2006