Вы находитесь на странице: 1из 4

Skenario Penglihatan Terganggu Seorang pengusaha, Tn.

A, 56 tahun, sudah menikah, mengeluh penglihatan terganggu di kedua mata sejak 2 bulan yang lalu. Kadang-kadang terlihat bintik gelap dan lingkaranlingkaran cahaya. Nafsu makan meningkat, namun berat badan semakin menurun. Buang air kecil pada malam hari lebih dari 3 kali dan berbusa. Saat ini telapak kaki terasa kesemutan dan nyeri bila berjalan. Pasien sudah mengidap DM tipe 2 sejak 5 tahu, namun jarang mengkonsumsi obat hipoglikemik oral. Pola makan juga tidak teratur, lebih sering mengkonsumsi makanan cepat saji dan jarang berolahraga. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/90 mmHg. Status antropometri didapatkan berat badan 80 kg, tinggi badan 165 cm dan indeks massa tubuh (IMT) 29.4 kg/m2 , lingkar perut 108 cm. Tidak didapatkan kelainan pada jantung, paru ataupun abdomen. Pemeriksaan ekstremitas didapatkan kulit teraba kering, tidak ada edema ataupun luka. Pemeriksaan sensorik dengan monofilament Semmes Weinstein 10 gram sudah terdapat penurunan rasa nyeri. Pemeriksaan Ankle Brachial Index 0.9. Pada pemeriksaan funduskopi terdapat mikroaneurisma dan perdarahan dalam retina. Hasil laboratorium memperlihatkan glukosa darah puasa 256 mg/dl, glukosa darah 2 jam setelah makan 345 mg/dl dan HbA1c 10.2 g/dl. Pemeriksaan urinalisa menunjukkan protein urin positif 3. Dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk melihat komplikasi kronik mikroangiopati, makroangiopati dan neuropati yang telah dialaminya. Pasien juga diberikan edukasi tentang perencanaan makan diet 1900 kalori yang halal dan baiks esuai ajaran Islam dan jenis olahraga yang sesuai. Selain itu untuk mengontrol glukosa darahnya pasien dianjurkan untuk menggunakan insulin, dan diberikan penjelasan tentang risiko hipoglikemia yang dapat terjadi akibat insulin serta upaya untuk mengatasi hipoglikemia.

Kata-kata sulit: 1. 2. 3. 4. Antropometri Hipoglikemik per-oral Monofilament Semmes Weinstein Ankle brachial index : Pengukuran dimesi tubuh manusia : Obat per-ral untuk menurunkan glukosa darah : Salah satu cara uji sensibilitas, e.g : neuropati : Pengukuran tekanan darah sistolik pada kaki dan lengan atas : Pemeriksaan segmen posterior mata : Terbentuknya kantung pada arteri kecil akibat dilatasi pembuluh arteri tsb. : Penyakit pada pembuluh darah kecil : Gangguan sistem saraf perifer : Haemoglobin yang terglikosilasi

5. Funduskopi 6. Mikroaneurisma 7. Mikroangiopati 8. Neuropati 9. HbA1c

Pertanyaan 1. Mengapa penglihatan pasien terganggu? Jawab : Karena mikroaneurisma di retina yang menonjol 2. Mengapa ditemukan nafsu makan meningkat sementara berat badan berkurang? Jawab : Nafsu makan meningkat karena glukosa yang tidak diserap dengan baik sehingga akhirnya terjadi glukoneogenesis yang akan menyebabkan berat badan berkurang 3. Apa yang menyebabkan terjadinya nocturia pada pasien disertai urin yang berbusa? Jawab : Nocturia terjadi karena pada malam hari aktivitas tubuh cenderung lebih ringan sehingga menimbulkan relaksasi pada otot sphincter. Urin yang berbusa menunjukkan terjadinya proteinuria 4. Apa yang menyebabkan kaki pasien kebas? Jawab : Kaki penderita kebas karena terjadi neuropati 5. Apa hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Diabetes Melitus? Jawab : Indeks massa tubuh akan menentukan prognosis penderita DM 6. Apakah hubungan DM dengan perdarahan pada retina? Jawab : Karena meningkatnya tahanan pembuluh darah 7. Mengapa diharuskan diet 1900 kalor? Jawab : Menurut rumus = BB ideal x kebutuhan kalori/kg BB melebhihi kalori yang seharusnya dikonsumsi 8. Apa hubungan kulit kering dengan DM? Jawab : Kulit kering yang terjadi bisa disebabkan pleh dehidrasi 9. Mengapa pada penderita DM tipa 2 dianjurkan penggunaan insulin? Jawab : Karena adanya resistensi terhadap insulin yang dihasilkan, sementara insulin yang disekresikan jumlahnya memadai.Resistensi ini menyebabkan peningkatan kebutuhan insulin. 10. Bagaimana pola makan yang sesuai menurut ajaran islam? Jawab : 1/3 makan, 1/3 minum dan 1/3 nafas. Serta menganut : makan sebelum lapar, berhenti sebelum kenyang . Hipotesis
Tidak minum obat Pola makan yang tidak teratur Jarang berolahraga Jarang minum obat Komplikasi: Nefropati Retinopati

Diabetes Melitus

Sasaran Belajar L.I 1. Memahami dan memperlajari anatomi pankreas L.O 1.1 Menjelaskan anatomi makroskopis pankreas L.O 1.2 Menjelaskan anatomi mikroskopis pankreas L.I 2. Memahami dan memperlajari insulin L.I 3. Memahami dan mempelajari Diabetes Mellitus L.O 3.1 Definisi DM L.O 3.2 Etiologi DM L.O 3.3 Klasifikasi DM L.O 3.4 Epidemiologi DM L.I 4. Memahami dan mempelajari Diabetes Mellitus tipe 2 L.O 4.1 Patofisiologi L.O 4.2 Manifestasi Klinis L.O 4.3 Diagnosis L.O 4.4 Tata Laksana L.O 4.5 Komplikasi L.O 4.6 Pencegahan dan prognosis L.I 5. Memahami dan mempelajari Retinopati diabetikum L.O 5.1 Etiologi L.O 5.2 Patofisiologi L.O 5.3 Diagnosis L.O 5.4 Tata Laksana L.I 6. Memahami dan mempelajari pola makan sesuai kebutuhan gizi dn sesuai ajaran Islam

Вам также может понравиться