Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Artikel Observasional Analitik Observasional Analitik dengan Rancang Bangun Retrospective Cohort Pada Penderita AIDS Backgrounds: HIV dan AIDS telah menjadi masalah kesehatan global saat ini. Hal ini telah menyebar di seluruh dunia termasuk Indonesia, dengan tingkat peningkatan insiden dan angka kematian. Pada akhir tahun 2005, jumlah pasien yang terinfeksi oleh HIV dan AIDS diperkirakan 90,000-130,000. Hal ini diproyeksikan bahwa sekitar 400.000 pasien mengembangkan AIDS dan 100.000 jiwa meninggal HIV pada tahun 2010. Dilaporkan bahwa ada 110 kasus HIV dan AIDS serta 39 kasus kematian terkait (35%) di unit perawatan menengah penyakit menular, Dr Soetomo sampai dengan November 2002. Tingkat kematian peningkatan penderita AIDS sebagian karena sepsis dan komplikasi lain seperti syok septik dan kegagalan organ multi. Adanya infeksi oportunistik bersama dengan penyakit menular lainnya seperti tuberkulosis, jamur dan infeksi virus, serta kekurangan gizi telah melemahkan kondisi pasien dan akhirnya berakhir dengan tingkat kematian meningkat. Aims: Untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi kematian pasien AIDS di bangsal penyakit menular tropis dan UPIPI Dr Soetomo. Methods: Ini merupakan studi kohort retrospektif observasional analitik. Data diambil dari rekam medis pasien memenuhi kriteria inklusi dari 1 Januari 2001 sampai 31 Desember 2005. Analisis statistik multivariat (regresi logistik) digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan yang berhubungan dengan kematian pasien AIDS. Analisis dilakukan dengan SPSS 13 untuk MS Windows. Analysis Data yang dikumpulkan diklasifikasikan ke dalam variabel kategori, dan kemudian faktor yang terkait dengan kematian pasien AIDS dianalisis secara univariat. Regresi logistik berganda untuk mengidentifikasi faktor yang terkait dengan kematian pasien AIDS. Results:: Ada 131 pasien (36,5%) memenuhi kriteria inklusi dengan kematian dari 75 pasien (57,3%)
dari 358 pasien HIV dirawat di rumah sakit selama periode 1 Januari 2005 sampai 31 Desember 2005. Tidak ada hubungan antara usia, infeksi tuberkulosis, infeksi kandidiasis oral dan mortalitas pasien AIDS. Ada korelasi yang signifikan antara kematian dan anemia berat (p = 0,037, OR = 5,214, 95% CI = 1,301-8,338), rendahnya tingkat TLC (p = 0,037, OR = 5,214, 95% CI = 1,040-26,154) dan hipoalbuminemia parah (p = 0,0001, OR = 4,190, 95% CI = 1,915-9,170) dengan menggunakan analisis korelasi univariat. Berdasarkan analisis regresi logistik ganda, ada yang ditandai hubungan antara anemia berat dan kematian (p = 0,036, OR = 2,802, 95% CI = 1,065-7,370), dan antara hipoalbuminemia yang parah dan kematian (p = 0,001, OR = 3,826, 95 % CI = 1,724-8,492) Conclusions: Penelitian ini menyimpulkan bahwa anemia dan hipoalbuminemia adalah prediktor kematian pasien AIDS.