Вы находитесь на странице: 1из 19

II .

Bahan Semikonduktor & Gandengan-PN

Bahan-bahan Elektronika: *Bahan Isolator (Eg > 5ev) *Bahan konduktor (Eg tidak ada pita dan pita Valensi berhimpit) *Bahan semikonduktor (Eg< 5ev): konduksi 1.Intrinsik (murni, kristal tunggal), 2.Extrinsik : a) type-N b) type-P Bahan-bahan Semikonduktor Intrinsik: Silikon ciri ciri : tangguh, kuat , handal. Germanium lemah GaAs (Galium Arsenide) cepat tetapi rapuh. Dan lain lain Silikon mempunyai Eg 1,1 ev Germanium mempunyai Eg 0,7 ev

GaAs mempunyai Eg 1,4 ev -19 (catatan: 1 ev = 1,6 x 10 J ) Bahan SemikonduktorTipe-N: Bahan semi konduktor intrinsik (val 4) + bahan ketidak murnian bervalensi 5. Bahan Semikonduktor Tipe-P: Bahan intrinsik + bahan ketidakmurnian bervalensi 3. Contoh bila menggunakan bahan semikonduktor silikon:

Tipe-P

Tipe-N

Keterangan : = konstanta yang besarnya antara 1 dan 2 ;K = Konstanta Boltzman T = Temperatur dalam derajat Kelvin ; q = Muatan elektron Macam macam DIODA Dioda Varactor: Dioda gandengan PN , yang diberi tegangan mundur bisa dipakai sebagai kapasitor yang dapat berubah oleh tegangan (dioda Varaktor).

Dimana : {2 ( Va}Nd
1 = {qNa (na + nd )}

; 2 =

KT NaNd {2 ( Va}Na )n( ) ; dan = ( 2 q {qNd ( na + nd )} ni

hubungan yang tidak linear mengakibatkan adanya kapasitansi yang dapat berubah terhadap perubahan tegangan (varactor). Na = konsentrasi acceptor, Nd = konsentrasi donor, ni=konsentrasi intrinsik (=1011atm/cm3 pada 25o C)

Vbreak down <VD <0 daerah reverse (mundur) VD >0 daerah forward (maju)

Ada dua jenis breakdown : 1. Break down zener -Breakdown terjadi pada tegangan < 4 V 2. Breakdown Avalanche - Breakdown terjadi pada tegangan >6 V Catatan : - Pada Vd harga tegangan tersebut diatas adalah negatif - Pada keadaan diantara tegangan tersebut (4 V 6) disebut breakdown zener dan breakdown Avalanche. Dioda Referensi -PN junction yang dioperasikan didaerah breakdown dapat dipakai sebagai pembatas tegangan. disebut Dioda Referensi (dikenal dengan nama dioda Zener , walaupun dioperasikan didaerah breakdown Avalanche).
+

Dioda Penyearah - PN junction yang dioperasikan didaerah forward dan reverse (tanpa breakdown) disebut sebagai dioda sinyal atau Dioda Penyearah (rectifler diode), dioperasikan pada daerah sebelah kanan breakdown . Pada 25OC , arus bocor akan = Is , karena :
I D = I S (e
Vd VT

1) I S (e 10 1) I S ( padaVo < 0,5V )

Back Diode (dioda mundur) Dioda yang breakdown dititik Vo = 0 , dapat dipakai untuk penyearah sinyal yang kecil.

Dioda Terowongan (Tunnel) Akibat dari banyaknya konsentrsi ketidak murnian, maka dapat terjadi karakteristik sebagai berikut :

Ada daerah yang mempunyai resistansi negatif (sebagian dari kurva antara grafik o dan V ), disamping terjadi breakdown dititik 0 . Didaerah antara a dan b:
R= V = negatif I

PN juction ini disebut sebagai dioda Esaki (dioda tunnel). Kegunaan : - Amplifier - Oscilator - Multivibrator, dan lain lain. Contoh rangkaian :

Dioda Solar Sel

- PN junction yang diberi konsentrasi impurity sangat banyak, dan garis sambungannya dibuat panjang, sehingga resistansinya cukup kecil; dan bila garis- junctionnya disinari, maka akan dapat dibangkitkan tegangan DC pada kutub-kutubnya. Dioda photo -PN junction bila diberi cahaya akan mengakibatkan kebocoran yang makin besar

LED (Light Emitting Diode) -PN junction yang dialiri arus dan pada junction terjadi proses rekombinasi, sehingga elektron turun ke-level energi yang lebih rendah dan akibatnya ada energi yang dibebaskan dalam bentuk cahaya.

Rangkaian dengan Dioda Penyearah :

Bila RL >> Rf; Ibocor << IL ; Vm < Breakdown ; R >> I S ;V << Vm ; L maka Dioda dapat dianggap ideal, dan output dapat digambarkan sebagai berikut:

Vm

+ Io

Vo

RL>>Rf

Vo

Bila RL Rf ; Ibocor << I; Vm < Bbreakdown; Vm >> V maka:


ideal Vo Io Vin = Vm sin wt

+ IL

Rf

RL

Bila Vm dalam orde V ; Rf << RL ; dan Ibocor << IL ;Maka karakteristik dapat digambarkan seperti dibawah ini.

Rangkaian dioda penyearah gelombang penuh


a) Dengan jembatan dioda

Soal: Bagaimana bentuk dan besar tegangan pada R ? Bila diode dianggap ideal hitung harga rata-rata arus dan Harga effektif arus.

Jawab:

Bentuk sinyal keluaran:

Vrata rata =

1 1 V ( wt ) dwt = Vm sin wtdwt 0 0 2 4

;
Veff =

Vrata rata =
Vm 2

2Vm

Veff =

1 2 V ( wt ) dwt = 2 0

Vm 2 sin 2 wtdwt

Penyearah gelombang penuh dengan filter kapasitor:

V DC = Vm

Vr ; Vr = Vripple ; 2

VDC = IDC R ;

I DC =

V DC R

VC =

1 C

I (t )dt = C

T /2

I DC dt , Vr = Vc =

I DC C

T /2

dt =

I DC T / 2 I I = DC Vr = Vc = DC C 2 fC 2 fC

jadi : VDC

I V V = = Vm DC = Vm DC sehingga : DC 1+ 4 fc 4 fRC

Vm 1 4 fRC

VDC =Vm

Vr Vm Vr =Vm 2 1,05 2 Vr 1 0,05 = Vm 1 = Vm 2 1,05 1,65


V = 42 2 = 58,7

44V2 0,1 Vr = Vm 1,05 = 1,65 ;

Penyearah gelombang penuh dengan trafo yang mempunyai center tap (titik tengah):

PIV = Peak Inverse Voltage (tegangan puncak mundur) Bila Rf dan Rugi-kawat (Rrk)diperhitungkan, maka untuk D1 dan D2
PIV = 2Vm V ( Rf + Rrk ) Im Vm V R + Rf + Rrk Im =

Pelipat tegangan
a)Pelipat tegangan 2x, satu siklus

b) Tegangan pelipat 2x lebih dari satu siklus (yaitu n siklus)

Keadaan 1 : Bila C2 << C1 maka VC2 2Vm sesudah siklus negatif pertama

Keadaan 2:. Semua kapasitor sama : V = Vm + Vm + Vm + Vm + ... = Vm + Vm Vm + ... Vm = 2Vm C2 2 4 8 2o 21 2 2 2n

c)Pelipat Tegangan 3x dan 4x Kondisi steady state

Rangkaian Clamper dengan dioda

Dipilih Vi sinyal AC segi empat dengan amplitudo A=50 V RC >> T Dioda D = Ideal Catatan: Dioda ideal , pada saat on Short circuit;Dan pada saat Dioda 0ff open circuit

Rangkaian Clipper dengan dioda

Dipilih D1 = D2 = ideal Vref 1> Vref 2

a)Misal: RL = ; R1 = 0 ; R2 = 0 ; Hubungan Vo dengan Vin (karakteristik transfer) adalah sebagai berikut

b) R = 1k; RL = 1K; R1 = R2 = 0

Grafik hubungan Vin dan Vout:

Vout =

RL Vin RL + R

c) Misal: R= 1K ; RL = ~ ; R1 = 1K ; R2 = 1K ; Vref1>Vref2 Pada saat Vref2<Vout< Vref1, maka D1-off dan D2- off, sehingga Vo=Vin.

Pada saat Vout<Vref2, maka: D2on dan D1off.


Vout = R2 (Vref 2 Vin) +Vref 2 ( R2 ) + R

Vin>Vref1 ,maka:
Vout = Vout 1 slope3 Vin + (1 )Vref 1 2 slope 2 1 1 1 1 = Vin + (1 )Vref 1 = Vin + Vref 1 2 2 2 2

d)Misalnya:RL = 1K; R = 1K ; R1 = 1K ; R2 = 1K

Langkah-langkah:

VO R L // R2 1 = = V1 R + ( RL // R2 ) 3 1 1 VO = ( )Vin + (Vref 2) 3 3 1 50 VO = Vin + 3 3

Vout =

RL xVin RL + R

1 Vout = Vin 2
VO R L // R1 1 = = V1 R + ( R L // R1 ) 3 VO = VO 1 slope3 (Vin) +Vref 1 (1 ) 3 slope 2 1 1 = (Vin) + (100) 3 3

Perubahan

VO pada saat D1 off dan D2 on, adalah: V1 slope1 =


R L // R2 slope1 xVin + (1 )Vref 2 ( R L // R2 ) + R slope 2

RL // R2 R + ( R L // R2 )

Vout =

1 2 1 1 Vout = Vin + (1 )Vref 2 = Vin + Vref 2 3 3 3 3 VO Perubahan pada saat D1 off dan D2 off, adalah: V1

slope 2 =
Vout = RL xVin RL + R

RL R + RL

1 Vout = Vin 2

Perubahan

VO pada saat D1 on dan D2 off, adalah: V1 slope3 =


R L // R1 slope3 xVin + (1 )Vref 1 ( RL // R1 ) + R slope 2

RL // R1 R + ( RL // R1 )

Vout =

1 2 1 1 Vout = Vin + (1 )Vref 1 = Vin + Vref 1 3 3 3 3

Rangkaian dengan dioda Referensi (Dioda Zener)

Вам также может понравиться