Вы находитесь на странице: 1из 45

PALINOLOGI

Palinologi adalah studi

tentang polen dan spora.


Berasal dari kata palunein

yang berarti serbuk sari, tepung atau debu.

POLEN adalah serbuk berwarna kuning, yang

dihasilkan dari bunga (Angiosperm dan Gymnosperm).


SPORA adalah serbuk yang dihasilkan oleh

Pteridophyta dan tumbuhan tingkat rendah (seperti ganggang, jamur, lumut, dsbnya).

Menurut Morley (1990), palinologi adalah

studi tentang modern polen dan spora, serta mikrofosil organik yang terdiri dari polen, spora dan organisme mikroskopis beserta sisa-sisanya yang secara kimiawi sama.

Palinologi dibagi menjadi 2 group (Morley, 1990):


AKTUOPALINOLOGI Studi morfologi modern polen dan spora untuk taksonomi tanaman. Kegunaan lain: Melissopalinologi (asal-usul madu), kriminologi dan forensik, arkeologi dan penyerbukan. PALEOPALINOLOGI Studi mikrofosil organik yang ditemukan dalam preparat batuan sedimen. Umumnya akan lebih sering dijumpai polen dan spora, tapi mungkin juga ditemui mikrofosil organik tipe lain, terutama pada batuan Pre-Mesozoikum dan lingkungan laut.

Fosil-fosil polen.

Fosil-fosil polen.

Fosil-fosil spora.

SIFAT-SIFAT POLEN DAN SPORA


Resisten terhadap pengrusakan dibandingkan dengan bagian lain

dari tumbuhan, sehingga mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menjadi fosil.
sehingga mudah ditransport dan diendapkan seperti partikel sedimen lainnya. perhitungan statistik.

Ukurannya sangat kecil (< 200 mikron), rata-rata 20-100 mikron,

Produksinya besar/banyak, sehingga memungkinkan dilakukan Bentuknya khas, sehingga mudah dibedakan antara satu dengan

lainnya (dalam tingkat Famili, Genus ataupun Species.

SEJARAH PALINOLOGI di INDONESIA


Polak (1933) adalah orang pertama yang melakukan

studi kandungan polen pada gambut Holosen dari berbagai lokasi di Jawa dan Sumatra. Polak (1949) membuat pengamatan stratigrafi detil dan kandungan polen di Rawa Lakbok, Jawa Tengah. Morley (1976), Flenley (1979), dll, juga melakukan pengamatan di Indonesia.

Alat dan Bahan yang Diperlukan

Paleopalinologi digunakan untuk 4 tujuan utama:


1. Geokronologi 2. Korelasi 3. Paleoekologi/biostratigrafi 4. Geokimia hidrokarbon

1. Geokronologi / Penentuan Umur


Dengan mengambil referensi waktu absolut atau pola

zonasi dari grup fosil lain, seperti foraminifera dan nannofosil. Dapat diketahui dengan mengenali palinomorph yang telah diketahui range umurnya.

Korelasi biozona-biozona foraminifera planktonik, calcareous nannoplankton dan palinomorph NEOGEN (Rahardjo dkk, 1994, dimodifikasi oleh LEMIGAS, 1994).

2. Korelasi
Berdasarkan perubahan kumpulan lokal. Memungkinkan korelasi dengan jarak beberapa

kilometer atau skala antar benua.

A. Korelasi dengan menggunakan perubahan jumlah kelompok takson.

B. Korelasi dengan menggunakan jumlah takson maksimum.

3. Paleoekologi
Interpretasi lingkungan pengendapan berdasarkan

karakter dan kuantitas kumpulan palinomorph. Perubahan kumpulan palinomorph merefleksikan perubahan vegetasi, sebagai respon perubahan lingkungan atau iklim.

Perbandingan prosentase kelimpahan Polen/Spora, Dinoflagellate, Foraminifera dan Nannoplankton.

4. Geokimia Hidrokarbon
Studi maturasi (kematangan) batuan induk. Fluorescence

di bawah sinar ultraviolet dari sedimen yang telah dipanaskan, memberi index warna pada dinding polen dan spora. Dengan demikian, level maturasi dapat diketahui.
Tipe kerogen menentukan tipe dan jumlah hidrokarbon

dari batuan induk.

Klasifikasi Botani (Polunin, 1990)


A.

Schizophyta
Cyanophyceae (ganggang biru)

B.

Thallophyta

Perkembangbiakan dengan spora


C.

Chlorophyceae (ganggang hijau) Dinophyceae (termasuk Dinoflagellatae) Rhodophyceae (ganggang merah) Fungi (cendawan)

Bryophyta

Hepaticae (lumut hati) Musci (lumut daun)

D.

Pteridophyta
Equisetinae (ekor kuda) Lycopodiinae (paku kawat) Filicinae (paku benar)

Perkembangbiakan dengan polen

E.

Spermatophyta
Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) Angiospermae (tumbuhan biji tertutup)

Gymnospermae
Mempunyai bakal biji yang lahir tanpa penutup pada organ-organ mirip daun (sisiksisik kerucut). Gamet jantan dan gamet betina terbentuk pada daun-daun yang terkumpul menjadi kerucut-kerucut terminal. Biasanya tumbuhan ini gemuk, pendek dan tidak bercabang, contoh Pakis haji (Cycas rumphii).

Simplifikasi siklus hidup dari coniferous Gymnosperm.

Angiospermae
Merupakan tumbuhan dengan bunga

yang sesungguhnya. Merupakan golongan dengan evolusi tertinggi. Bijinya terdapat dalam bakal buah. Setelah pembuahan bakal buah menjadi buah. Mempunyai kelopak, mahkota, benang sari, serta satu atau beberapa daun buah yang terletak di pusat yang menghasilkan bakal buah.

Simplifikasi siklus hidup dari Angiosperm.

Morfologi Polen dan Spora, dilihat dari:


1. Struktur (lapisan dinding polen) 2. Sculpture (pahatan) 3. Tipe, jumlah dan posisi aperture 4. Bentuk butir

1. Struktur
Terdiri 3 lapisan: extexine, endexine dan intine.
Extexine dan endexine tersusun oleh

sporopollenin, dan tahan terhadap asam dan basa. Intine larut dalam asam dan basa, jadi tidak terlihat pada fosil.

Extexine dibagi menjadi 4 komponen:

sculpture, tectum, columella dan foot layer.


Jika tectum hadir di atas columella dan

Ilustrasi dari lapisan dinding polen Angiospermae (Faegri, 1956; Faegri and Iversen, 1964).

menerus, maka disebut tectate. Jika menerus hanya sebagian disebut semitectate. Jika tectum absen disebut intectate. Jika exine tidak mempunyai struktur internal disebut atectate.

Kenampakan exine bagian luar Gymnosperm

biasanya spongy (seperti bunga karang/alveolar). Dinding spora lebih sederhana dan tidak mempunyai columella.

2. Sculpture
Variasi morfologi pada permukaan tectum. Gambar di samping: tipe-tipe sculpture

(Moore dan Webb, 1978).


A.

B.

Warna terang menandakan daerah yang tinggi, warna gelap menandakan daerah yang rendah atau lubang. Sculpture yang menonjol keluar.

Deskripsi tipe-tipe sculpture (Moore dan Webb, 1978).

3. Tipe, jumlah dan posisi aperture


Mempunyai 2 fungsi:
Melalui aperture, pembuluh polen muncul untuk membuahi stigma bunga betina. Melalui aperture, dinding polen dapat melebar atau berkontraksi untuk

mengakomodasi variasi kelembaban dan mencegah biji kering.

Susunan aperture
Posisi butiran dalam sel ibu, dimana umumnya butiran tersusun dalam satu grup

tetrahedral.

Ada 2 tipe aperture: colpus dan pore.


Colpus: aperture berbentuk ellips, perbandingan panjang dan lebar > 2. Butiran yang

memiliki colpus disebut colpate. Pore: berbentuk bulat atau sedikit ellips, perbandingan panjang dan lebar < 2. Butiran yang memiliki pore disebut porate. Butiran dengan colpus dan pore dalam aperture yang sama disebut colporate.

Posisi aperture dalam mother cell (sel ibu) (Moore dan Webb, 1978). A. Butiran tetrahedral. Proximal pole paling dekat dengan pusat tetrat, distal pole paling jauh. Polar axis adalah garis yang menghubungkan proximal dan distal poles. B. Aperture pada pandangan equatorial dan polar.

Tipe-tipe pollen berdasarkan jumlah dan susunan aperture. Contohcontoh ditunjukkan dalam pandangan polar dan equatorial.

4. Bentuk butir
Bentuk polen dan spora dapat dilihat dari pandangan polar dan equatorial.

Bentuk butir berdasarkan rasio polar dan equatorial.

Aplikasi palinologi untuk studi facies.


DASAR: Keterkaitan antara tumbuhan, iklim dan

lingkungan.

Pembagian zona tumbuhan (van Steenis, 1935):


Alpine Zone
Subalpine Zone Montane Zone Submontane zone Tropical Zone Colline subzone/ Hill zone

: > 4150 m : 2400-4150 m : 1000-2400 m


:
:

1000-1500 m
500-1000 m

: 0-1000 m

Hutan Hujan Tropis (Tropical Rain Forest)


Hutan subalpine/Hutan kabut (3000-4000 m)
Pohon rapat, jenisnya sedikit.
Ericaceae, Rapanca, Polysma, Potentilla.

Hutan hujan pegunungan tinggi (1500-3000 m)

(Upper montane rain forest)


Pohon rapat, ukuran besar.
Jenis pohon sedikit. Banyak tumbuhan epifit. Podocarpus, Phyllocladus, Tristania, dll.

Hutan hujan pegunungan rendah (500-1500 m)

(Lower montane rain forest)


Pohon rapat, jenisnya banyak. Podocarpus, Pinus, Pometia, Quercus, dll.
(bersambung)

(sambungan)

Hutan Rawa Air Tawar (Freshwater Swamp Forest)


Terbentuk pada genangan air tawar. Kaya mineral, pH>6. Permukaan air tidak tetap. Campnosperma, Nessia, Pandanus, Shorea, Timonius, Lophophetalum, Elaeocarpus.

Hutan Rawa Gambut (Peatswamp Forest)


Lapisan gambut tebal. Tumbuhan mirip hutan rawa air tawar. Shorea, Campnosperma, Elaeocarpus, Salacca, Durio, Dryobalanops.

Hutan Pantai (Beach Forest)


Dipengaruhi pasang-surut laut. Energi gelombang tinggi. Lebih dikenal dengan istilah Formasi Baringtonia, terdiri dari Baringtonia,

Casuarina equisetifolia, Pandanus, Hibiscus tiliaceus, Terminalia catappa.

Hutan Mangrove (Mangove Forest)


Dipengaruhi pasang-surut laut. Energi gelombang rendah. Avicennia, Sonneratia, Rhizopora, Bruguiera, Xylocarpus, Oncosperma, Nypa.

Mangrove
Saenger, 1983:
Komunitas tumbuhan yang terdapat di daerah

pasang-surut yang terlindung, khas daerah tropis dan subtropis.

Surianegara, 1987:
Hutan yang tumbuh pada lingkungan

berlumpur di alluvial pantai dan muara sungai yang dipengaruhi pasang-surut air laut. Pasokan sedimen klastik halus dari darat. Salinitas. Energi gelombang. Iklim.

Pembentukan mangrove dipengaruhi oleh:


Selain itu, Morley (1977) in Sulaeman (1996), juga membagi beberapa zona vegetasi:

APPLIKASI PALINOLOGI pada SEQUENCE STRATIGRAPHY

Karakteristik Palinomorph dalam perubahan muka air laut

The composition of palynomorphs indicates the changes of sea level, so that they can be used to differentiate systems tracts. Morley (1995) described typical palynomorphs character which correspond with particular systems tract as follows: LOWSTAND SYSTEMS TRACT During a relative sea-level fall the position of the shoreline moves basinward, resulting in erosion and incision along the coasts. The extent of mangrove would be minimum and the development of freshwater swamp is restricted to incised valleys. Lowstand sediments are characterized by the low quantity of coastal palynomorphs, but increase in pollen from well-drained inland settings. During the lowstand wedge phase, the extent of coastal swamp would be maximum, especially where the deposition takes places in a ramp, as opposed to a shelf-break setting, and it would be possibly reflected by an increase of mangrove and freshwater swamp palynomorphs in marine depositional setting. When the sediments during this stage are transported by mass flow processes, the palynomorphs which derived from terrestrial sediments would be transported into the deep water setting, so that the terrestrial palynomorphs become incorporated into marine sediment. TRANSGRESSIVE SYSTEMS TRACT During the sea-level rise, the brackish, mangrove-dominated lower coastal plain becomes very widespread due to an extensive flooding. This would result in a marked increase of mangrove palynomorphs quantity in marine sediments such as dinoflagellate cysts, compared to those in lowstand systems tract. The increase would be particularly well marked in shelf-break setting, following the transgressive surface. The palynomorphs have lowest accumulation at the maximum flooding surface. HIGHSTAND SYSTEMS TRACT When the highstand prograded, the upper delta plain expanded, and the environment are dominated by freshwater and alluvial swamps. The lower delta plain tends to remain well developed. When the deposition takes place proximal to the lower delta plain, the quantity of mangrove palynomorphs will be very low.

Applikasi Palinologi dalam Sequence Stratigrafi

Well Name : MSU-2.


Interv al Scale : 3220' - 4090' : 1:1500 Chart date: 14 September 2000

Palynology chart of MSU-2 well.


*1

LEMIGAS, Biostratigraphy Division. Jakarta, Indonesia


Pr oje ct : MSU -2A C har t : msu 2-2 a

Marine
*2 *3 *2 *3

AA

Back Mangrov e Pollen


% within discipline (100mm=100%) Palinofasies filtered

LEMIGAS.

Chronostratigraphy

Lithostratigraphy

BioZone.

Back mangrove (Lower tidal deltaic plain-proximal)

Mangrove (Lower tidal deltaic plain-distal))

Discoidites novaguineensis

Upper tidal deltaic plain (distal)

Camptostemon aff. Excocaria type Zonocostites ramonae Acrostichum spp.

Florschuetzia trilobata

Oncosperma sp. Florschuetzia levipoli Discoidites acutus

Dinoflagellate cysts

Age

Gamma Log
0 (API)

Deep Induction
2000

200 0.2 (ohm m/m)

32 20

32 20

32 20

3220.00' CU :

Occurrence of Florschuetzia trilobata, F. levipoli

32 20

3220.00-3230.00' CU 3240.00' CU 2 .61 .61 5 .61

3250' 3300' 3350' 3400'

Florschuetzia levipoli

Upper part of Early Miocene

3280.00' CU 3300.00' CU

1 1

1 4

1 1

1 1

1 2

TST

33 80

33 80

3380.00' CU :

First appearance of F. levipoli

3380.00' CU

19

.75

3420.00-3425.00' CU

13 13 8 12 3 2 2 2 4 12 14 4 4 7 1 6

3450' 3500' 3550' 3600' 3650' 3700' 3750' 3800' 3850' 3900' 3950' 4000' 4050'
40 90 40 90 40 90

HST
34 70

3450.00-3460.00' CU 3470.00' CU 3490.00' CU 3520.00' CU 3550.00' CU 3570.00' CU 3590.00' CU

HST
35 20

LOWER SIHAPAS

35 90

HST

TST

TST

Lower part of Early Miocene

3640.00' CU

Florschuetzia trilobata

3680.00' CU
37 00

11 1 4 3 3 1 11 1 3

5 18 8 3

3700.00' CU 3730.00' CU 3740.00' CU

HST
TST
37 80

TST

3810.00' CU

14

38 30

LST

TST/HST

38 90

3890.00' CU

39 40

3940.00' CU 3970.00' CU

15

1 12

7 12 12

39 90

LST

LST

4030.00-4032.00' CU

12

4090.00' CU :

Occurrence of Florschuetzia trilobata

40 90

4090.00' CU

Chenopodipollis aff.
2

Comments

Formation

Sequence

Avicennia type

Samples

Depth

Delta front

Zone

Pro delta

Barren

Well Name : MSU-4.


Interv al Scale : 3250' - 3910' : 1:1500 Chart date: 14 September 2000

Palynology chart of MSU-4 well.


*1

LEMIGAS, Biostratigraphy Division. Jakarta, Indonesia


Pr oje c t : MSU -4A C har t : MSU -4a

M arine
*2 *2

AA

Back M angrov e Pollen


% within discipline (100mm=100%)

LEM IGAS.

Chronostratigraphy

Lithostratigraphy

BioZone.

Back mangrove (Lower tidal deltaic plain-proximal)

Mangrove (Lower tidal deltaic plain-distal))

Discoidites novaguineensis

Upper tidal deltaic plain (distal)

Zonocostites ramonae Acrostichum spp.

Age

Gamma Log
0 (API)

Deep Induction
2000

200 0.2 (ohm m/m)

3250'

Upper part of Early Miocene

32 60

32 60

32 60

3260.00' CU :

Occurrence of Florschuetzia trilobata, F. levipoli

32 60

3260.00' CU

3300' 3350' 3400' 3450' 3500' 3550' 3600' 3650' 3700' 3750' 3800' 3850'

Florschuetzia levipoli

3300.00' CU

TST

33 90

33 90

3390.00' CU :

First appearance of F. levipoli

3390.00' CU

HST T ST
34 90

3450.00' CU

LOWER SIHAPAS

HST

Lower part of Early Miocene

35 60

Florschuetzia trilobata

35 90

HST
36 20

TST

3560.00' CU

3620.00' CU 3630.00' CU

TST

37 15

TST/HST LST

36 82

3682.00' CU

3730.00' CU 3750.00' CU

37 90

38 60

LST

3900'

39 10

39 10

39 10

TST

3870.00' CU

3910.00' CU :

Occurrence of Florschuetzia levipoli

39 10

3910.00' CU

Florschuetzia trilobata

Discoidites pilosus Florschuetzia levipoli

Dinoflagellate cysts

Comments

Formation

Sequence

Avicennia type

Samples

Depth

Delta front

Zone

Pro delta

Barren

Korelasi paleoenvironment.

Perkembangan delta.

Вам также может понравиться

  • Polen Dan Spora PDF
    Polen Dan Spora PDF
    Документ32 страницы
    Polen Dan Spora PDF
    Vhidy Jhakiyah
    Оценок пока нет
  • Deskripsi Gastropoda Turritella PDF
    Deskripsi Gastropoda Turritella PDF
    Документ1 страница
    Deskripsi Gastropoda Turritella PDF
    Dhia Rahayu
    Оценок пока нет
  • PALINOLOGI
    PALINOLOGI
    Документ42 страницы
    PALINOLOGI
    Sabar Itu Agus
    Оценок пока нет
  • CNIDARIA
    CNIDARIA
    Документ11 страниц
    CNIDARIA
    nursariyah
    Оценок пока нет
  • Laporan Palinologi
    Laporan Palinologi
    Документ25 страниц
    Laporan Palinologi
    Yudi Agustira Rahmatullah
    Оценок пока нет
  • ACARA 2 IMAM Polen
    ACARA 2 IMAM Polen
    Документ8 страниц
    ACARA 2 IMAM Polen
    yuniati luluk jannah
    Оценок пока нет
  • Klasifikasi Subordo Foraminifera
    Klasifikasi Subordo Foraminifera
    Документ20 страниц
    Klasifikasi Subordo Foraminifera
    Rizki Trisna Hutami
    Оценок пока нет
  • Ciri-Ciri Hewan "Porifera Dan Coelenterata"
    Ciri-Ciri Hewan "Porifera Dan Coelenterata"
    Документ11 страниц
    Ciri-Ciri Hewan "Porifera Dan Coelenterata"
    Anggrek Hitam
    Оценок пока нет
  • Makalah Molusca
    Makalah Molusca
    Документ14 страниц
    Makalah Molusca
    Faiq
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum II Porifera
    Laporan Praktikum II Porifera
    Документ10 страниц
    Laporan Praktikum II Porifera
    Muhammad Luthfi
    Оценок пока нет
  • Acara 6 Krenasi Dan Lisis Eritrosit
    Acara 6 Krenasi Dan Lisis Eritrosit
    Документ10 страниц
    Acara 6 Krenasi Dan Lisis Eritrosit
    Anggara
    Оценок пока нет
  • MIKROPALEONTOLOGI
    MIKROPALEONTOLOGI
    Документ54 страницы
    MIKROPALEONTOLOGI
    resty2pm
    100% (1)
  • Ordo Proboscidea Dan Artiodactyla
    Ordo Proboscidea Dan Artiodactyla
    Документ18 страниц
    Ordo Proboscidea Dan Artiodactyla
    Syifa Aulia
    Оценок пока нет
  • BAB III Mollusca
    BAB III Mollusca
    Документ13 страниц
    BAB III Mollusca
    rumada
    Оценок пока нет
  • Palinology
    Palinology
    Документ45 страниц
    Palinology
    Ivan Rodearna Siallagan
    100% (2)
  • Muhammad Burhanuddin 21100117140049 A: Holothuria SP
    Muhammad Burhanuddin 21100117140049 A: Holothuria SP
    Документ5 страниц
    Muhammad Burhanuddin 21100117140049 A: Holothuria SP
    SunDievas Lee
    Оценок пока нет
  • Sejarah Evolusi Tumbuhan Hijau
    Sejarah Evolusi Tumbuhan Hijau
    Документ14 страниц
    Sejarah Evolusi Tumbuhan Hijau
    noviliasuri
    Оценок пока нет
  • Coelenterata
    Coelenterata
    Документ18 страниц
    Coelenterata
    Afzalsyah
    Оценок пока нет
  • Manfaat Mollusca
    Manfaat Mollusca
    Документ15 страниц
    Manfaat Mollusca
    MF17
    Оценок пока нет
  • Laporan Kelompok 3-Spora Dan Pollen-Biostratigrafi Kelas A
    Laporan Kelompok 3-Spora Dan Pollen-Biostratigrafi Kelas A
    Документ33 страницы
    Laporan Kelompok 3-Spora Dan Pollen-Biostratigrafi Kelas A
    Faiz Whung
    Оценок пока нет
  • 30 40 2 PB
    30 40 2 PB
    Документ9 страниц
    30 40 2 PB
    Syukron Miftakhul Khoiri
    Оценок пока нет
  • Lemdes Coelenterata
    Lemdes Coelenterata
    Документ3 страницы
    Lemdes Coelenterata
    akun cadangan
    Оценок пока нет
  • Nanoplankton
    Nanoplankton
    Документ9 страниц
    Nanoplankton
    Yuyun Sulistiawati Aznah
    Оценок пока нет
  • Makalah Taksonomi Hewan Moluscca
    Makalah Taksonomi Hewan Moluscca
    Документ16 страниц
    Makalah Taksonomi Hewan Moluscca
    Lusianaa
    Оценок пока нет
  • 7 Bryozoa
    7 Bryozoa
    Документ9 страниц
    7 Bryozoa
    Muhamad Wawan Darmawan
    Оценок пока нет
  • Siput Telanjang (Ariolimax Columbianus)
    Siput Telanjang (Ariolimax Columbianus)
    Документ9 страниц
    Siput Telanjang (Ariolimax Columbianus)
    anugrah TP juni 2
    67% (3)
  • Drynaria Sparsisora
    Drynaria Sparsisora
    Документ1 страница
    Drynaria Sparsisora
    Masykur Disini
    100% (1)
  • Hewan Invertebrata
    Hewan Invertebrata
    Документ12 страниц
    Hewan Invertebrata
    intan handayani
    Оценок пока нет
  • Rradds
    Rradds
    Документ5 страниц
    Rradds
    ichsan
    Оценок пока нет
  • Keberagaman Bryozoa
    Keberagaman Bryozoa
    Документ11 страниц
    Keberagaman Bryozoa
    didin_burhanudin3626
    100% (1)
  • Moluska
    Moluska
    Документ17 страниц
    Moluska
    Budiarto Baskoro
    Оценок пока нет
  • Fosil
    Fosil
    Документ14 страниц
    Fosil
    ImeldaAbdulmuis
    Оценок пока нет
  • Kripto
    Kripto
    Документ11 страниц
    Kripto
    Michelle Azista Nabila Casandra
    Оценок пока нет
  • Alga
    Alga
    Документ11 страниц
    Alga
    Linda Ningrum
    Оценок пока нет
  • Tahap Awal Perkembangan Embrio Katak
    Tahap Awal Perkembangan Embrio Katak
    Документ18 страниц
    Tahap Awal Perkembangan Embrio Katak
    Fatmawati Ati
    Оценок пока нет
  • KH. Dikotom Arthropoda
    KH. Dikotom Arthropoda
    Документ17 страниц
    KH. Dikotom Arthropoda
    dewi
    Оценок пока нет
  • Keanekaragaman Tumbuhan Obat Di Kawasan Cagar Alam Pagerwunung Darupono Kendal
    Keanekaragaman Tumbuhan Obat Di Kawasan Cagar Alam Pagerwunung Darupono Kendal
    Документ30 страниц
    Keanekaragaman Tumbuhan Obat Di Kawasan Cagar Alam Pagerwunung Darupono Kendal
    rizka
    Оценок пока нет
  • 05 Mollusca
    05 Mollusca
    Документ41 страница
    05 Mollusca
    Meltaa
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Moluska
    Laporan Praktikum Moluska
    Документ4 страницы
    Laporan Praktikum Moluska
    Ultry Dc saragih
    0% (1)
  • Tugas Online Mata Kuliah Struktur Dan Perkembangan Hewan II
    Tugas Online Mata Kuliah Struktur Dan Perkembangan Hewan II
    Документ2 страницы
    Tugas Online Mata Kuliah Struktur Dan Perkembangan Hewan II
    gracia
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ20 страниц
    Bab I
    David Siburian
    Оценок пока нет
  • Porifera
    Porifera
    Документ8 страниц
    Porifera
    sukma
    Оценок пока нет
  • Laporan Resmi Praktikum Keanekaragaman Bryophyta (Kelompok 11) PDF
    Laporan Resmi Praktikum Keanekaragaman Bryophyta (Kelompok 11) PDF
    Документ15 страниц
    Laporan Resmi Praktikum Keanekaragaman Bryophyta (Kelompok 11) PDF
    Tyara Anggita Utami
    Оценок пока нет
  • Fosil PDF
    Fosil PDF
    Документ14 страниц
    Fosil PDF
    Timothy Douglas
    Оценок пока нет
  • Fisiologi Hewan Reptil
    Fisiologi Hewan Reptil
    Документ8 страниц
    Fisiologi Hewan Reptil
    anggi aprianti
    Оценок пока нет
  • Morfologi Dan Karakteristik Bryozoan Dan Brachiopoda
    Morfologi Dan Karakteristik Bryozoan Dan Brachiopoda
    Документ3 страницы
    Morfologi Dan Karakteristik Bryozoan Dan Brachiopoda
    AHMAD
    Оценок пока нет
  • Pembahasan Vertebrata
    Pembahasan Vertebrata
    Документ17 страниц
    Pembahasan Vertebrata
    anon_309182319
    Оценок пока нет
  • Pengertian Kingdom Animalia
    Pengertian Kingdom Animalia
    Документ1 страница
    Pengertian Kingdom Animalia
    Fahimuridlo
    Оценок пока нет
  • Coelenterata
    Coelenterata
    Документ4 страницы
    Coelenterata
    Easy Channel
    Оценок пока нет
  • Phylum Porifera
    Phylum Porifera
    Документ35 страниц
    Phylum Porifera
    mercy kau
    Оценок пока нет
  • Coelenterata
    Coelenterata
    Документ18 страниц
    Coelenterata
    Yowan Pandayu Pandayu Yowan
    Оценок пока нет
  • 111
    111
    Документ15 страниц
    111
    Hajrah
    Оценок пока нет
  • Evolusi Pada Hewan Vertebrata
    Evolusi Pada Hewan Vertebrata
    Документ6 страниц
    Evolusi Pada Hewan Vertebrata
    Astri Yulianti
    0% (1)
  • Filum Echinodermata
    Filum Echinodermata
    Документ5 страниц
    Filum Echinodermata
    Hasbiaa
    Оценок пока нет
  • Filum Porifera
    Filum Porifera
    Документ8 страниц
    Filum Porifera
    nurul faridah
    Оценок пока нет
  • PALINOLOGI
    PALINOLOGI
    Документ20 страниц
    PALINOLOGI
    Andreas Tambunan
    Оценок пока нет
  • Tugas Mikrofosil
    Tugas Mikrofosil
    Документ11 страниц
    Tugas Mikrofosil
    tyna
    Оценок пока нет
  • Makalah Mikpal
    Makalah Mikpal
    Документ20 страниц
    Makalah Mikpal
    ananda
    Оценок пока нет
  • Foraminfera
    Foraminfera
    Документ26 страниц
    Foraminfera
    Haidir Ali
    Оценок пока нет
  • LP 4 Mikropal Ridhoo
    LP 4 Mikropal Ridhoo
    Документ7 страниц
    LP 4 Mikropal Ridhoo
    Ridho syah Pahlevi
    Оценок пока нет
  • Parameter Rock Eval & Tipe Kerogen
    Parameter Rock Eval & Tipe Kerogen
    Документ9 страниц
    Parameter Rock Eval & Tipe Kerogen
    Shendy Hingtyas
    Оценок пока нет
  • Makalah Bencana Geologi
    Makalah Bencana Geologi
    Документ20 страниц
    Makalah Bencana Geologi
    Shendy Hingtyas
    100% (4)
  • Geomorfologi Daerah Pemetaan
    Geomorfologi Daerah Pemetaan
    Документ15 страниц
    Geomorfologi Daerah Pemetaan
    Shendy Hingtyas
    Оценок пока нет
  • Contoh Surat Lamaran Asisten Lab
    Contoh Surat Lamaran Asisten Lab
    Документ1 страница
    Contoh Surat Lamaran Asisten Lab
    Shendy Hingtyas
    Оценок пока нет
  • Tugas Geologi Eksplorasi
    Tugas Geologi Eksplorasi
    Документ6 страниц
    Tugas Geologi Eksplorasi
    Shendy Hingtyas
    Оценок пока нет
  • Batuan Sedimen Lengkap
    Batuan Sedimen Lengkap
    Документ13 страниц
    Batuan Sedimen Lengkap
    Shendy Hingtyas
    Оценок пока нет