Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PATOLOGI
Pathos = penyakit
Patologi
Logos = Ilmu
PATOLOGI
PATOLOGI ANATOMI
Surgical Pathology
PATOLOGI KLINIK
Clinical Pathology
PATOLOGI FORENSIK
PATOLOGI ANATOMI
Merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang perubahan struktur dan fungsi dari organ / jaringan / sel yang terkena penyakit / jejas yang merugikan.
Etiologi
Penyebab penyakit
Patogenesis
Mekanisme perkembangan penyakit
Kemaknaan klinik
Konsekuensi fungsional dari perubahan morfologi
PATOLOGI ANATOMI
Mempelajari: Struktur / morfologi Fungsi : Sel Jaringan Organ Hubungan kelainan dengan gejala klinik yang timbul
PATOLOGI ANATOMI
Pembagian Patologi
Patologi Umum
PATOBIOLOGI
Patologi Sistemik SISTEMIK (per-sistem)
DEPARTEMEN PA USU 2011 9
Pemeriksaan di LabORATORIUM PA
Jaringan (Histopatologi) Sel (Sitopatologi)
Cairan tubuh
Sputum
Preparat apus
Otopsi
Binatang percobaan
10
PATOLOGI ANATOMI
Makroskopis (Gross appearance)
Mikroskopis
Pewarnaan bermacam-macam : Histokimia Immunohistokimia Imunofluoresens Mikroskop elektron Molekuler patologi
DEPARTEMEN PA USU 2011 11
Histopatologi
mastektomi
Frozen section / Potong Beku Biopsi
Pengiriman Jaringan
Eksisi
Sitologi
Imprint
12
Biopsi
Pengambilan jaringan / sel dari organisme yang hidup untuk diperiksa di bawah mikroskop
Tujuan
Untuk diagnosa terhadap sampel jaringan tersebut
13
Teknik biopsi
FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy)
Sering digunakan pada lesi benjolan yang dapat teraba (palpable) Contohnya lesi di leher dan jaringan tiroid
Biopsi insisional
Pada massa tumor yang berukuran besar Atau pada tumor yang terletak di dalam tubuh setelah FNAB gagal
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Surgical_breast_biopsy.jpg
15
16
http://en.wikipedia.org/wiki/Biopsy
17
Biopsi jaringan
Menetapkan karakteristik histologis pada lesi yang dicurigai
Diferensiasi lesi Perluasan / penyebaran lesi
Membantu klinisi dalam strategi penanganan pasien selanjutnya
18
Biopsi insisional
(Makroskopis)
19
Biopsi insisional
Leukoplakia
20
21
Fiksasi:
Tindakan merendam bahan yang berasal dari biopsi, operasi / autopsi ke dalam cairan fiksasi (volume cukup dan cairan fiksasi yang benar)
TUJUAN
1. Mencegah terjadinya proses autolisis 2. Mencegah proses pembusukan 3. Memadatkan & mengeraskan agar mudah untuk dipotong 4. Memadatkan cairan koloid 5. Mencegah kerusakan struktur jaringan
22
Formaldehid* Etil alkohol Asam asetat Asam pikrat Zenker Bouin* Carnoy, dll
* umum digunakan karena mudah didapat, cukup murah & hasil fiksasi cukup memuaskan & sudah lazim digunakan
23
15-20 x vol jaringan atau jaringan yang difiksasi terendam Pada botol yang berisi jaringan yang difiksasi dicantumkan identitas pasien Pada surat pengantar pengiriman jaringan sertakan identitas pasien & keterangan klinis.
24
Histopatologi
Sediaan
Fiksasi (+) : Alkohol 96%, 50% Staining Sitologi Fiksasi (-) : dry smear Staining : Giemsa : HE, Papanicolaou
25
(10-20 mm)
(Lamelarisasi)
26
27
LEBIH PRAKTIS
28
29
30
DEPARTEMEN PA FK USU
31
32
33
Slide Histopatologi
35
1. Si-Bajah = FNA
Bahan apusan diapuskan pada gelas objek, dan segera dimasukkan dalam cairan fiksasi alkohol 96% minimal 30 menit. Sesudah 30 menit gelas objek dapat dikeringkan & dikirim ke Sentra Diagnostik Patologi Anatomi. Dapat juga sediaan apusan dibiarkan kering dalam suhu udara kamar (untuk pewarnaan Giemsa) Lab. PA
DEPARTEMEN PA USU 2011 36
37
38
2. Bahan cairan
Bahan cairan dapat di kirim segera ke Sentra Diagnostik Patologi Anatomi tanpa fiksasi (sesegera mungkin) atau dimasukkan dalam cairan fiksasi alkohol 50% (vol 1: 1) Bahan sputum sebaiknya dikirim segera di dalam wadah tertutup tanpa fiksasi
39
Papanicollaou
40
THANK YOU