Вы находитесь на странице: 1из 60

ETIKA PROFESI KEBIDANAN & STANDAR PROFESI BIDAN

Oleh : Hj.Mariani .SKM ,MMKes

SEJARAH BIDAN INDONESIA.


Bidan (IBI ) lahir : 24 Juni 1951 Terdaftar Bidan Dunia ICM 1956 Hasil Konferensi Bidan Pertama di Jakarta Sebagai organisasi LSM ( Lembaga Sosial Masyarakat). Berbentuk : Kesatuan. Bersifat : Nasional. / Internasional. Berazaskan : Pancasila dan Undang-Undang 1945

lanjutan
Mempunyai :- VISI dan MISI. - AD /ART - Atribut > Lencana,Seragam kerja /.Nasional,Vandel. Logo IBI. - Hymne / Mars IBI Mempunyai ; - Kode Etik Profesi Bidan. - Standar Profesi Bidan - Standar Pelayanan Bidan - Standar Praktik Bidan - Kompetensi Bidan (277)

I. Konsep Profesi Bidan


Definisi Bidan
Bidan adalah seseorang yang telah berhasil menyelesaikan program pendidikan kebidanan yang diakui di negaranya dan telah memenuhi Kompetensi Praktik Kebidanan dan Pendidikan Kebidanan sesuai standar ICM; telah memperoleh kualifikasi yang ditetapkan untuk didaftarkan dan / atau secara hukum dapat lisensi untuk melaksanakan praktik kebidanan dan dapat menggunakan sebutan Bidan' yang menunjukkan bahwa telah memiliki Kompetensi Kebidanan.

SIAPA BIDAN ?
Pengertian Bidan >dari bahasa Sansekerta : Wirdhan > Wanita Bijaksana Orang pertama yang melakukan penyelamat kelahiran sehingga ibu dan bayinya lahir dengan Selamat. Ada kelahiran > ada BIDAN ( Di masyarakat > Dukun Terdidik )

Filosofi Bidan
Sebagai bidan kita percaya bahwa :

1. Melahirkan adalah pengalaman yang bermakna, yang bagi perempuan, keluarga dan masyarakat.
2. Kelahiran adalah sebuah proses fisiologis normal. 3. Bidan adalah pemberi layanan yang paling tepat untuk mendampingi perempuan selama kehamilan, persalinan, dan postnatal,bayi,anak,layanan KB 4. Asuhan kebidanan memberdayakan perempuan untuk bertanggung jawab atas kesehatannya dan kesehatan keluarga mereka.

5. Asuhan kebidanan dilakukan dengan prinsip kemitraan dengan perempuan secara individual, kontinyu dan nonotoriter 6. Asuhan kebidanan menggabungkan seni dan ilmu. Asuhan kebidanan bersifat holistik, didasarkan pada pemahaman tentang pengalaman sosial, emosional, budaya, spiritual, psikologis dan fisik berdasarkan bukti terbaik yang tersedia. 7 Bidan memiliki keyakinan dan percaya, serta menghormati kemampuan perempuan dalam melahirkan. 8. Perempuan adalah pengambil keputusan utama dalam asuhan dan dia memiliki hak untuk memperoleh informasi guna meningkatkan kemampuan. pengambilan keputusan

Kode Etik Bidan


Sebagai acuan dalam setiap pelaksanaan praktek yg mengatur I. Hubungan bidan dengan klien II. Pelaksanaan Praktek Kebidanan III.Tanggung Jawab Profesi Bidan IV. Peningkatan Pengetahuan dan Praktek Kebidanan

LOGO IBI

Ikatan Bidan Indonesia

PERAN BIDAN sebagai tenaga profesional


Konsep Kebidanan Filosofi Kebidanan Paradigma Standar Profesi Bidan Etika Profesi Bidan Kode Etik Profesi Bidan Wadah Organisasi Bidan (IBI)

Pengertian : * ETIKA,MORAL.NILAI * NORMA,NURANI * HUKUM, SANKSI * TANGGUNG JAWAB sangat berhubungan dengan petugas kesehatan ( BIDAN )

- Etika =Ethos =Ta etha = Ethics. - Etik > akhlak , nilai benar dan salah - Etika> Ilmu tentang apa yang baik dan buruk ,hak dan kewajiban moral. - Etis > sesuai dengan asas perilaku ,etika,yang disepakati secara umum - Etiket >tata cara (adab sopan santun )dimasyarakat beradab,dalam memelihara hubungan baik diantara manusia. - Moral > ajaran tentang baik/buruk yang diterima secara umu(perbuatansikap,kewajiban,akhlak ,budi pekerti,susila. -moral = mos =mores = adat kebiasaan. - Hukum > peraturan ,Undang-Undang,adab secara resmi dianggap mengikat

- Hukum > peraturan ,Undang-Undang,adab secara resmi dianggap mengikat, - Nilai > sesuai hakikatnya ,sifat penting/ berguna bagi kemanusiaan ( kejujuran ) - Norma >Aturan ,ketentuan yang mengikat warga.kelompok dimasyarakat Sebagai panduan ,tatanan dan pengendali tingkah laku yang sesuai -Nurani > lubuk hati yang paling dalam, perasaan hati yang murni -Tanggung Jawab > keadaan yang wajib menanggung segala sesuatunya Jika terjadi apa-apa bisa dituntut,dipersalahkan/diperkarakan .

BIDAN DALAM TINDAKAN BERHUBUNGAN DENGAN HUKUM. Hukum : Himpunan petunjuk hidup(peritah-perintah), larangan larangan yang mengtur tata tertib,dalan suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan. (Prof.Dr.Eutrecht SH ) : Pikiran atau anggapan orang adil atau tidak adil mengenai hubungan antara manusia. ( Prof. Soediman K.SH ) : Merupakan Aturan tingkah laku manusia dalam masyarakat. (Benyamin Cardoso).

Lanjutan
Hukum : Merupakan alat yang tersedia bagi hakim untuk menertibkankan masyarakat Apa yang terwujud dalam peraturan-peraturan tertulis yang berisikan batasan-batasan, perumusan macam-macam perbuatan yang dilarang ,disertai dengan ancaman sanksinya bagi barang siapa yang melanggarnya ( Djoyo Diguno)

Lanjutan
Hukum : Peraturan- peraturan yang bersifat memaksa yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat, yang dibuat oleh Badan Badan resmi yang berwajib,pelanggaran terhadap peraturan-peraturan tadi berakibatkan diambilnya tindakan yaitu dengan hukuman tertentu. (Jct.Simorangkit SH,MoelyonoSastro Pranoto SH)

Pengertian Hukum / Sanksi


Hukum : Keseluruhan kumpulan peraturan .kaidah-kaidah dalam suatu kehidupan bersama atau Keseluruhan peraturan tingkah laku dalm suatu kehidupan bersam yang dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu Sanksi. Sanksi : Hukuman terhadap pelanggaran (bisa oleh penguasa /orang / lembaga yang memegang kekuasaan ) - Bisa dari Etika yang ditetapkan oleh masyarakat

lanjutan
Secara Garis Besar Hukum dibagi 2 golongan berdasarkan tolok ukurnya : 1. Hukum Pidana ( dipakai untuk kelalaian berat ( Culpa lata ) > M.A, PT,PN,Jaksa,Polri. 2. Hukum Perdata (dipakai untuk kelalaian ringan. (Culpa Levis ) > MP,MK,PT,PN Hubungan hukum terdiri dari : Ikatan ikatan antara individu dan masyarakat, yang tercermin pada hak dan kewajiban.

FUNGSI HUKUM
1. Menetapkan hubungan antara anggota masyarakat. 2. Memberi wewenang kepada pribadi atau lembaga tertentu untuk mengambil suatu keputusan mengenai soal publik ,soal umum. 3. Menunjukkan suatu jalan bagi penyelesaian pertentangan dengan menggariskan apa yang diartikan dan apa yang dilarang disertai dengan sanksi-sanksinya. CIRI-CIRI HUKUM :> Adanya Perintah / Larangan yang harus Ditaati

Tujuan Pokok Hukum


Menciptakan tatanan masyarakat yang tertib dalam keseimbangan untuk kepentingan manusia akan Terlindungi Tugas Hukum : 1. Membagi Hak dan Kewajiban antar perorangan didalam masyarakat. 2. Membagi wewenang kepada pribadi dan lembaga tertentu. 3. Mengatur cara memecahkan masalah hukum serta memelihara kepastian hukum.

lanjutan
Bentuk Hukum 1. Hukum Tertulis .> Peraturan Perundang-undangan 2. Hukum Tak Tertulis > Kebiasaan ,keyakinan dalam masyarakat . Tempat Berlakunya : 1. Hukum Nasional > dalam suatu Negara. 2. Hukum Internasional > dalam Dunia Internasional 3. Hukum Asing 4. Hukum Gereja > kumpulan norma-norma yang ditetapkan gereja untuk para anggotanya.

Bedanya Etika dan Hukum


Etika : kumpulan peraturan yang berisi kaidah-kaidah non hukum yaitu kaidah kaidah tingkah laku (etika ) Hukum : kumpulan yang berisi kaidah hukum. Kedua-duanya > berisi ukuran /pedoman, Sanksi dan mengatur tingkah laku manusia

HUKUM / ETIKA.
Hukum. Sanksi :Pidana/perdata Pelanggaran ditindak oleh Penguasa lembaga (pengadilan) Tujuan: Membentuk masyarakat ideal (taat hukum). Jenis: Boleh /tidak boleh

Etika . Sanksi: Pelanggaran ditindak oleh masyarakat Tujuan:Membetuk masyarakat ideal (Attitude ) Jenis :Baik /Buruk

lanjutan
Penataan : dari luar ( hukum itu sendiri dan sanksinya ) Isi Pengaturan : Mengatur hak & kewajiban yg timbal balik. Perbuatan yg diatur Perbuatan lahiriah diperhitungkan perbuatan bathiniah : Penataan : dari dalam manusia itu sendiri Isi pengaturan : Kewajiban. Perbuatan yg diatur Perbuatan bathiniah diperhitungkan perbuatan lahiriah

UU no 36 .2009 > tentang Kesehatan PP 32 /1996 > tentang Tenaga Kesehatan KepMenKes 369 / 2007 Standar Profesi Bidan PerMenKes no 1464 /2010 > tentang Ijin Penyelenggaraan Praktik Bidan ( SIPB ) PerMen Kes 1796 /2011 > tentang Registrasi Tenaga Kesehatan ( STR, SIK ) PerMenKes 938 /2007 >Standar AS.Keb. PerMenKes290 /2008 > PerTinDik(Kedokteran PerMenKes 269 /2008 > RM /MR /Status px

lanjutan
PerMenKes 585 / 1989 > 290 /2008 ttg > Persetujuan Tindakan Medik ( Infeormed Consent ) PerMenKes 749 a / 1989 > 269 /2008 ttg > Rekam Medik / Medical Record KUHAP / KUHP> Pidana /Perdata Peraturan Administrasi Negara /PTUN ( Pengadilan Tata Usaha Negara ) ( yang berhubungan dengan kesehatan)

Hal - hal yangberhubungan dengan Kesehatan( Tenkes > Px)


Yang dilarang : 1. Kelalaian,kecerobohan 2. Euthanasia ( suntikan/obat mematikan ) 3. Sumpah palsu 4. menghalangi penyelidikan 5. Abortus Provocatus Criminalis (aborsi ) 6.Asusila / Pelecehan /menghina 7.Penipuan

lanjutan
8. Tindakan tanpa informed consent ( persetujuan medik px ) 9. Explantasi /Implantasi tindakan medis tanpa keahlian dan kewenangan. 10 Kehamilan diluar cara alami 11. Membocorkan Rahasia

Yang wajib dilakukan :


1. Melaksanakan Informed Consent & Rekam Medis /Status 2. Menyimpan Rahasia Kedokteran 3. Menjadi saksi ahli ( bila diminta kesaksian oleh pengadilan ) 4. Melaporkan perbuatan /niat jahat 5. Melaksanakan tindakan sesuai Standar

KEWAJIBAN:
1. Kewajiban Kesetiaan > menepati janji 2. Kewajiban ganti rugi > melunasi hutang 3. Kewajiban Terima kasih > ucapan baik 4. Kewajiban Keadilan> tdk membedakan 5. Kewajiban berbuat baik > membantu orang lain 6. Kewajiban mengembangkan diri>IPTEK 7. Kewajiban tidak merugikan (Kant & WD Ross )

Tanggung jawab Profesi Kesehatan (Bidan)


Sebagai pelayan Kesehatan Menerapkan ilmunya >iptek /update Pengabdian Profesi dalam pelayanan Sesuai Standar Profesi Sesuai Kode Etik Profesi Mematuhi Rambu rambu kewenangan UU Kes / PerMenKes

KODE ETIK BIDAN


Mengapa perlu ada Kode Etik Bidan ? Bidan sebagai pelayan masyarakat Bidan dalam semua tindakan selalu berhubungan dengan * Hukum. Bidan dalam pelayanannya >> SIKLUS KEHIDUPAN Diperlukan * ETIKA PROFESI BIDAN *

KODE ETIK PROFESI BIDAN Latar Belakang : Ketidakpuasan pasien/klien terhadap pelayanan kesehatan (Bidan, Dokter, Perawat, Rumah Sakit, Pelayanan Kesehatan Instansi) Kemampuan perilaku tenaga kesehatan (sebagai pemberi jasa) materialistik, idealis, < standar Hubungan interpesonal (bidan klien) kurang profesional

Reaksi pasien/klien tidak puas/kecewa Pasien/klien


Diam, tidak melakukan tindakan apapun Pasien tidak akan datang lagi

Pasien/klien : Pasien/Klien protes langsung : menuntut ganti rugi Pasien/klien akan melapor (Direktur, Atasan (Anggota) yang berwajib) : Sanksi administrasi Surat pembaca, media masa, media cetak, wartawan Jalur hukum malpraktek

Pengertian Kode Etik Bidan Suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai internal dan external antara disiplin ilmu dan merupakan pernyataan komprehensif suatu profesi yang memberian tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan tugas pengabdian profesi. Norma norma yang harus diindahkanoleh setiap anggota Profesidalam melaksanakan tugas profesinyadan dalam hidup di masyarakat.

Kode Etik merupakan pedoman dalam tata cara dan norma norma yang harus diindahkan dalam pelaksanaan oleh anggota profesi dalam pelayanan kebidanan yang professional . Kode etik Kebidanan : merupakan pernyataan komprehensif profesiYang menuntut bidan melaksanakan praktik kebidanan baik yang berhubungan dengan kesejahteraan keluarga ,masyarakat ,teman sejawat ,profesi,dan dirinya sendiri.

Disusun tahun 1986, disyahkan Konas IBI X 1988 (Di Surabaya) > disyahkan pada Rakernas IBI tahun 1991 Sebagai petunjuk ,pedoman bagi anggota IBI

Isi Penekanannya pada : 1. Kewajiban Bidan a. Kewajiban terhadap klien dan masyarakat b. Kewajiban terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya. c. Kewajiban terhadap profesinya d. Kewajiban terhadap tugasnya e. Kewajiban terhadap dirinya sendiri f. Kewajiban terhadap Pemerintah,Nusa , Bangsa dan Tanah Air. 2 Hak dan Kewajiban Bidan dan Hak Kewajiban Klien. a. Hak Bidan (7 ) b. Kewajiban Bidan ( 11 ) c. Hak Klien ( 19 ) d. Kewajiban Klien ( 4 ).

KODE ETIK BIDAN dari ICM


(International Confederation of Midewife ). Isi penekannya pada : 1. Hubungan Perempuan sebagai klien 2. Praktik Bidan 3. Kewajiban Profesi Bidan 4. Peningkatan pengetahuan & Praktik Kebidanan.

Perilaku Bidan menampilkan perilaku Profesional Kriteria : 1. Bertindak sesuai dengan keahliannya dan didukung oleh pengetahuan dan Pengalaman serta ketrampilan 2. Bermoral tinggi 3. Berlaku Jujur,baik kepada orang lain maupun pada dirisendiri 4. Tidak melakukan tindakan coba-coba yang tidak didukung ilmu pengetahuan dan profesi 5. Tidak memberi janji yang berlebihan. 6. Tidak melakukan tindakan yang semata-mata didorong oleh Pertimbangan komersial. 7. Memegang teguh Etika Profesi ( Bidan ) 8. Mengenali batas batas kemampuan. 9. Menyadari ketentuan hukum yang membatasi geraknya

Malpraktek / Lalai :
1.Gagal melakukan tugas/kewajiban kepada klien

2.Tidak melaksanakan tugas sesuai dengan standar


3.Melakukan tindakan yang mencederai klien/pasien

4.Melakukan tindakan yang mencederai klien/pasien


5.Klien cedera karena kegagalan melaksanakan tugas

ASPEK LEGAL DAN LEGISLASI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


1. Legislasi : Proses pembuatan Undang-undangan atau penyempurnaan Perangkat hukum yang sudah ada melalui serankaian sertifikat (pengaturan kompetensi),registrasi (pengaturan kewenangan), dan lisensi (pengaturan penyelenggaraan kewenangan

2. SERTIFIKASI: Dokumen penguasaan kompetensi tertentu melalui kegiatan Pendidikan formal maupun non formal (pendidikan berkelanjutan) Lembaga pendidikan non formal (organisasi profesi,RS,LSM bidang Kesehatan yang akreditasinya ditentukan oleh profesi. Bentuk kelulusan : 1. Ijazah > dokumentasi penguasaan kompetensi tertentu diperoleh dari pendidikan formal. 2. Sertifkat > dokumen penguasaan kompetensi tertentu diperoleh Dari lembaga formal /non formal .

3. REGISTRASI Sebuah proses dimana seorsng tenaga profesi harus mendaftarkan dirinya pada suatu badan tertentu secara periodic guna mendapatkan kewenangan dan hak untuk melakukan tindakan professional-nya setelah memenuhi syarat syarat tertentu yang ditetapkan oleh badan tsb.

4. LISENSI: Proses administrasi yang dilakukan oleh pemerintah atau berwenang Berupa surat ijin praktik yang diberikan kepada tenaga profesi yang telah Terregistrasi untuk pelayanan mandiri.

Tujuan : Memberikan perlindungan kepada masyarakat terhadap pelayanan yang telah diberikan . Bentuk perlindungannya adalah: 1 Mempertahankan kualitas pelayanan 2. Memberikan kewenangan. 3. Menjamin perlindungan hukum 4. Meningkatkan profesionalisme. 5. Meningkatkan mekanisme yang obyektif dan komprehensif dalam Penyelesaian kasus malpraktek. 6. Mendata jumlah dan katagori melakukan praktik.

Rekomendasi SIB /SIPB (Kompetensi Bidan)


PC IBI Merekomendasi >SIKB / SIPB Dengan Uji Kompetensi : 1.Keilmuan 2. Ketrampilan Klinis 3. Kepatuhan Kode Etik 4. Kesanggupan Praktik Bidan Bidan 60 % ketrampilan 40 % Pengetahuan( keilmuan)

BIDAN

KONSEP & STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI BIDAN
STANDAR KOMPETENSI KEMAMPUAN PENGETAHUAN & KETRAMPILAN

T U P O K S I

ETIKA PROFESI BIDAN

SIKAP PERILAKU

MTKI MTKP

DINAS KES. KAB./ KOTA

REKOM IBI

UKOM (SERKOM

SIKB

SIPB

* U. KOM P.KLINIS * ETIKA PROFESI

STR
PerMenKes 1796 /.2011

PerMenKes 1464 / 2010

* ORGANI SASI IBI

Anggota IBI

KepMenKes 369 / 2007

BIDAN DELIMA

PELAYANAN BERKUALITAS

Peran dan Fungsi BIDAN :sebagai


1. Pelaksana 2. Pengelola 3. Pendidik 4. Peneliti. Bidan mempunyai Tugas penting dalam Konseling dan Pendidikan kepada Perempuan,Keluarga Masyarakat terutama Bidang Kesehatan Reproduksi.

Pelayanan Bidan >siklus kehidupan.


Fokus Pelay. : Perempuan 1. Remaja. 2. Pra Nikah. 3. Ante Natal 4. Intra Natal > Bayi Baru Lahir 5. Post Natal. 6. Masa Interval > KB 7. Lansia.

Visi / Misi Bidan ( 2003-2008)


Visi Bidan : Bidan Indonesia adalah orang yang Cekatan dalam ketrampilan Kebidanan,memiliki sifat Pelayan Masyarakat .yang Sopan Santun,Ramah TamahPercaya Diri,Responsif. Sebagai Pemimpin ,yang mempunyai Kharisma,Wibawa, Berani membuat Keputusan dan berperan dalam berbagai kegiatan dalam Pembangunan Kesehatan.

Pemimpin > Bidan Roll Model ( sebagai Pengurus IBI )


Bidan > Seorang Pemimpin sesuai Falsafah > Ronggo Warsito & Ki Hajar Dewantoro : Noto Roso,Among Roso. Mijil Tresno, Agawe Karyo. Ing Ngarso Sung Tulada Ing Madya Mangun Karso Tut Wuri Andayani.

VISI IBI ( 2008-2013) Mewujudkan Bidan Profesional berstandar Global Penguatan Profesional Bidan Indonesia dalam meningkatkan Millenium Development Goals 2015 Bidan kedepan selalu update mengikuti IPTEK Pendidikan,Pelayanan,Organisasi ( IBI )

MISI IBI :(2008-2013)


1.Meningkatkan kekuatan Organisasi. 2. Meningkatkan peran IBI dalam meningkatkan mutu Pendidikan Bidan. 3. Meningkatkan peran IBI dalam mutu Pelayanan. 4. Meningkatkan kesejahteraan anggota. 5. Mewujudkan kerjasama dengan Jejaring Kerja

lanjutan
Mempunyai :- VISI dan MISI. - AD /ART - Atribut > Lencana,Seragam kerja /.Nasional,Vandel. Logo IBI. - Hymne / Mars IBI Mempunyai ; - Kode Etik Profesi Bidan. - Standar Profesi Bidan - Standar Pelayanan Bidan - Standar Praktik Bidan - Kompetensi Bidan (277)

Nilai - nilai Profesional Bidan melalui Sumpah & Janji Bidan


1. Mengabdikan ilmu ,jujur sebagi profesi Bidan 2.Dalam pelayanan tanpa membedakan agama,pangkat,suku,bangsa. 3.Menghormati mulai sejak pembuahan 4.Mengormati menghargai,tradisi budaya, spiritual px

5.Menjaga rahasia /privacy yang berhubungan dengan tugas untuk keperluan kesaksian 6.Menghormati,membina kerjasama kesetiakawanan dengan teman sejawat 7.Menjaga martabat dan menghormati keluhuran profesi terus menerus,& mengembangkan ilmu kebidanan

Prinsip nya Bidan(IBI) tetap Etis melaksanakan program Jampersal di Jatim Pemerintah akan memperhatikan nasib dan hidup Bidan AMIN

BIDAN :Adalah KONTRIBUSI dalam Pencapaian dalam Program (KIA,KB,IMUNISASI,GIZI) Untuk Menuju tercapainya MDGs 2015

Bidan bersama Perempuan menuju Keluarga Kecil Berkualitas .>MDGs ( 3,4,5,6 IBU SEHAT 2015 ANAK SEHAT BANGSA SEHAT BIDAN SEHAT

Prinsip nya Bidan(IBI) tetap melaksanakan program Jampersal di Kalimantan Selatan Pemerintah akan memperhatikan nasib dan hidup Bidan AMIN

BIDAN :Adalah KONTRIBUSI dalam Pencapaian dalam Program (KIA,KB,IMUNISASI,GIZI) Untuk Menuju tercapainya MDGs 2015

PD IBI PROPINSI JATIM

Вам также может понравиться