Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Ahlussunnah
Wal-jama?h
KATA SITMBUTAN
Apabila sesuatu bangsa kehilangan seorang cerdik pandainya, tpalagi yang tergolong ULAM.A, tidaklah mudah walaupun setelah melalui masa yang amat panjang sekalipun, masih belum didapatkan penggantinya.
Oleh karenanya masyarakat Islam sepeninggal Ulama tersebut seolah-olah kehilangan pimpinan dan bimbingan serta ketiadaan pedoman sama sekali. Dalam konteks inilah kita berslukur kehadhirat ATLAH SWI., bahwa buku I'TIQAD AHTUSSUNNAH wal JAMAAH karangan Almarhum K.H. SERADJUDDIN ABBAS dapat dicetak ulang untuk yang ke 20 P,alinya. Buku I'tiqad Ahlussunnah wal Jamaah yang mulai ditulis oleh beliau pada
tahun 1966 dewasa ini telah beredar dibumi Nusanrara dari Sabang sampai
Darussalam dan Malaysia sewaktu tahun 1980 dan 1993, buku tersebur telah dicetak dengan ejaan Melayu dan tersebar luas di negara tersebut. Begitu pula di berbagai Perguruan Tinggi Islam Negeri maupun swasta dijadikan buku panduan unruk
Marauke, bahkan
kami berkunjung
di Pondok
Almarhum K.H. SYAEFUDDIN ZUHRI Mantan Menteri Agama R.l. dalam In Memoriam beliau 40 hari wafatnya, K.H. Siradjuddin Abbas menganjurkan kepada warga N.U. untuk mempelajari dan mengamalkan buku I'tiqad Ahlussunnah wal Jamaah karangan K.H. Siradjuddin Abbas, sehingga Departemen Agama pun
memesan buku tersebut untuk dibagikan kepada Madrasah
Penerbit CV. Pustaka Tarbiyah, Jakarta jl. Tebet Barat XA, No. 28
Jakarta Selatan
di
Tanah Air.
beliau akan meninggd dunia. Ananda Nur! COBA KUMPULKAN SEPUTUH ORANG
DAN ADA ILMU PEMUDA SEBAY{ DENGANMU, BERPENDIDIKAN AGAMA KELAS 7 UIAMA SUNI{Y UMUMNYA, UNTUK BTryA DIDIK DAN BTIYA GEMBTENG MENJADI
SYAFEI YANG PARI PURNA.
KATA PENCANTAR
DENGAN NAMA ALLAH, TUHAN YANG MAHA PENGASIH DAN MAHA PENYAYANG
BERJAYALAH SELAMANYA ITIQAD AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH SAMPAI AKHIR ZAMAN,INSYA ALLAH !
Jawabsaya:SekarangyangpentingAbuyasembuhlebihdahulu.Jangankan Abuya sehat sepuluh orang, seratuspun Insya Allah dapat saya hadirkan, semoga kembali, keluar dui NCM ini. telah Akan tetapi hal ini tidak kesampaian kuena seiam kemudian beliau sepuluh mendidik untuk niat Valaupun meninggalkan kita untuk selama-lamanya. belum terlaksana, namun saya yakin sepeninggal beliau telah lahir
orang l-e*uda
Kami persembahkan kepada Kaum MUSLIMIN INDONESIA, buku karangan ALLAH-YARHAM K.H. SIMDJUDDIN ABBAS, yang berjudul IIIIQAD AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH.
Alhamdulillah buku ini semenjak penerbitannya yang pertama pada tahun 1969 sampai pada penerbian sekarang ini, telah mendapat sambutan yang sangat luas dari Kaum MUSLIMIN di INDONESIA, semenjak dari ujung Barat sampai ke
runiLin ,.*san
SUNI.IY SYAFEI.
para Al'*rirnya sebelum memulai membaca buku ini, kami mengharapkan pahalanya yang pembacayangbudiman untuk membacakan umulAl-QuranAl'Fatihah kesalahan dan dosa oinrai^nt rn padaAlm. K.H. SirajuddinAbbas, semoga segala tempat yang mulia diberi serta beliau diampuni ALL{H SWT, dan beliau diterima
ujung Timur, maka dapatlah diambil kesimpulan, bahwa I'TIQAD AHLUSSUNNAH r0fAL JAMMH, dan berakar dalam kehidupan kaum MUSLIMIN,
ini telah menyeberang dengan luas sekali ke semenanjung Tanah Melayu, ke Negara BRUNEI DARUSSALAM, ke SINGAPORE dan juga ke wilayah Pathanidi Negeri SIAM atau THAIL{ND. Sesuai deng3n keinginan ALLAH YARI{AM K.H. SIMDJUDDIN ABBAS yeng wafat pade,23 MMADHAN tahun 1401 H atau tanggal 5 Agustus 1980, isi
bahkan buku
buku ini tidak satu hurufpun yang dirubah, juga MUQADDIMAH-MUQADDIMAH
yang ditulis beliau pun tetap kami muatkan dalam penerbitan-penerbitan yang lampau, maupun yang akan datang dan seterusnya, hal ini demi untuk menj4ga keaslian buku ini.
Kepada semua pihak yang telah ikut menyebarluaskan buku ini, kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih, semoga ALLAH SWf, akan membalas jasajasa Saudara-saudara sekalian.
LIMIN
Demikianlah, dan tiada lain yang kami harapkan, dari seluruh Kaum MUSPembaca buku ini, doa Anda untuk pengarang buku ini dan juga untuk kita
vl
vii
DAFTAR ISI
I{itlarnan.
Halaman.
n0.
I.
Iftterangan umum
I
.
II.
)1
78
93
kaumAhlussunnah*zlJama,ah.... nill. Sejarah ringkas paham Wahabi nilIl. I'itiqad kaum Wahabi yang benentangan dengan i'itiqad kaum
Ahlussunnah wal Jama'ah
306
31i2
m. N.
V.
X)trV.
361
381
uv'
124
U. UL UII. X.
X.
"'
t67
UU.
XXUI.
383
389
I'itiqad
t72
r82
186 190
Jama'ah
.. ....
. ......
jg3
405
no(. nfr.
perbedaan i'itiqad yang sangar prinsipir antara kaum Ahlussunnah wal Jama'ah dengan nrqatr-frqan Uin Kitab-kitab penting daram ringkungan kaum Ahrussunnah
war
Jama'ah
412
)fl.
dengan i'itiqad kaum I'itiqad kaum Mu'tazilah yang bertentangan Ahlussunnah wal Jama'ah Seiuah ringkas paham Qadariyah dengan i'itiqad kaum I'itiqad kaum Qadariyah yang bertentangan Ahlussunnah wal Jama'ah
Seiarah ringkas paham Jabuiyah
Khatimah (penutup)
4t5
203
)<1
26r
276
278 283
)ffI.
XW,
285
287
)fflll.
)(D(.
I'itiqad
289
viii
ix
j"t/
rfl'cY)tfrp'-1 'rya\JLiar,u1tft^"tLbd
t,
Jt;c *-ta I
t,,J
6*N
FIRMAN TUHAN
aLPb^,Wo'PqH;ql,,br
lrilr
Esa,
\1r
ii.Jr, . F)\7)riA!
r'.,rf
y!('Ll;
pH,rR#[:#3:
Nabipaling al$ir yang diurus Tuhan untuk menjali sarai, pembawa untuk hamba-hambaNya yang sareh dan kabar duka
menerangi, yaitu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Dengan nama Allah yang Maha pengasih dan penyayang. Diantarkan semua puji untuk Ailah, Tuhan yang mula-mula menciptakan dan yang menghidupkan kembali sesudah mati. Tuhan yang mempef buat apa sajayang dikehendakiNya, yang besar dan ringgi, yang tunggal, Maha Esa, tiada yang menyerupai Dia, Yang mempunyai sifat-sifat kebesaran dan kemuliaan. shalawat dan saram dimohonkan unruk penghuru kita, Imam
sekalian Rasur,
Maha PenYaYang"
un'g.rui.,
a";rhaka.
Rasul yang memanggil ummar ke ialan Allah dengan idzin Ttrhan aan
i.til
yrng
xl
sampai akhir zaman untuk para, sahabat dan keluarga. Nabi yang baik-baik dan yang suci bersih dari noda, yang Tuban redha kepada mereka dan mereka redha kepada Tuhan.
Dalam muqaddimah
ini
dengan isi buku, dengan tujuan untuk membukakan pintu bagi pembaca dan untuk mengetahui ala kadarnyt situasi sekitar buku ini, yaitu
:
3'
1.
dalam
saya mengarang sebuah buku daram bahasa Indonesia huruf Latin y^ng aupii nn.n.rangkrn k.b.nrrrn paham Ahlussunnah war J.ama',ah yr"g oreh mayoriras ummar Isram Indonesia,
sungguh'sungguh kiranya
Di samping itu ditaburkan pula paham Ahmadiyah, paham Bahai yah yang berpendapat masih ada Nrni *ruJrr, Nabi Muhammad saw. dan seruruh agama harus disatukan' saking meruapJuapnya orang-orang pemuji paham syi'ah sampai adayangmenuriskan daram bukunya jumrah kaum syi,ah di atas dunia 30% (tiga puruh prosen) arri iurirr, qod ratus) iuta banyaknya (= tr.rulu" 300 juta). Angka ini sudah terang sangar keriru, karena jumrah ummar Isram di ietuiun dunia pada waktu rni tidak rebih dari 600 (enam rarus) juta orang. Kaum Sji,ah di du.nia ,.:yir"g ialing banyak 22 juta, yaitu Tjura di persi, Zt/z juta di Iraq, 5 juta di-pakisi^inii^"< 'aon yaman iuta di uou-lro^ 3,rz juta bertebar di mana-mana . Hanyasekian, tidak lebih. Bertalian dengan ini. dan itu banyak sahabat-sahab at sayameminra dengan
#; lri;;;e
di
samping
iir"ri
Ini sudah menjadi faktayang tak dapat dibantah lagi karena hal yang serupa itu sudah terjadi. Mungkin Tuhan menjadikan semuanya itu sesuai dengan hikmah-hikmah yang diketahuiNya. Firqah-firqah dalam i'itiqad itu ialah firqah-firqah Syi'ah, Khawarij, Mu'tuilah, Qadariyah, Jabariyah, Najariyah,
Musyabbihah, Bahaiyah, Ahmadiyah, Ibnu Taimiyah, Wahabiyah, dan lainlain,
lil tt
4,
il:* ;:3f
s11gat
i'ffilf'n*'t'ong'n
l* r""
.qenting
fiilllii;,llli1,1j;1,,1***r'
ui v^:e,.n,, a^,i
unrnru,
r,u,, n,,u,ny,
samping frqah Ahlussunnah wal Jama'ah (Sunny), yaitu firqah jumhur ummat Islam yang banyak di dunia ini. Siapa yang membaca kitab-kitab Usuluddin (llmu Tauhid), terutama kitab-
di
kitab dalam bahasa 'Arab, niscaya. akan menjumpai paham firqah-firqah tersebut di atas yang satu sama lainnya bertentangan.
Permintaan sahabat_s ahabat saya itu saya.perkenankan, mengarang buku ini, walaupun saya tahu'bahwa itmu ,uf,
irfr,
#JfrT,fr##,T;.ilf,
td*- b.sr tidak
2.
Valaupun ummat Islam di Indonesia sedari dulu menganut paham atau i'itiqad Ahlussunnah wal Jama'ah (Sunny), tetapi dalam waktu-waku yang akhir ini banyak pula karangan buku-buku dalarn bahasa Indonesia yang isinya berlawanan dengan paham Ahlussunnah wal Jama'ah, sehingga sampai ada yang memujimuji setinggi langit paham Syi'ah dan Mu'tazilah, dan bahkan ada pula yang taqlid tanpa reserve kepada Ibnu Taimijah yang
mengatakan bahwa Tuhan Allah duduk bersela
Di samping itu sebuah hadits Nabi Muhanunad saw. mendorong saya untuk memperkenankan permintaan
5'
di
atas Arsy.
tetapi kemudian ternyara bahwa untuk memberikan kete"angrn terperinci dari i,itiqad
kekangan api (di akhirar nanti)". Hadits ini dirawikan oreh rmam"qbu nrua dan Imam Tirmidzi. Malaud saya pada muranya hanya
rrfrulrt-ruf,ri,
|,ii;
*;r ai*
buku ini,
xii
xltr
8'
perlainannya firqah-firqah lain supaya nampak jelas perbandingannya dan "l'itiqad Ahlussunnah Xaiena ltu daiam buku ini, walaupun namanya hanya
pengaiian walJama'ah", namun akan diungkapkan dan digali iuga asal-usul dan firqah-firqah Yang lain itu. Uai ini tak apa-apa dan bahkan lebih baik, supaya ielas hitam putihnya
6.
sebagai lazimnyt dibiasakan oleh kaum hanya Ahlussunnah wal Jama'ah, saya akan berpedoman dan berlandaskan akal kepada Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad Saw', bukan kepada syari'at membentuk yang berhak manusia, karena saya berkeyakinan bahwa
ini
hidayat dan taufikNya kepada kira bersama, kepada dan kepada saudara sebagai pembaca, insya
Allah.
saya merasa bahwa.adarah suatu kewajiban mudak bagi setiap orang Islam dewasa ini, yaitu pada waktu banyaknyasimpangsiur paham dan kepercayaan dalam masyarakat, untuk mengorelai'diri masing-masing. Harus ditanyakan kepada diri sendiri, apakah yrig kita anut sekarang ada termasuk faham dan i'itiqad sebagai yang dianut Nabi dan sahabat_sahabat beliau atau ridak ? Di manakah tita nerairi iTermasuk gorongan apakah kta? Maka untuk membantu saudara-sauda ra darammengoreksi paham dan i,itiqad, bacalah buku ini dengan renang, sekali, dua kali din O.rrrr, masalah'masarah yang dibicarakan. Mudah-mudahan Tuian
prh*
,rr;
dan dan Ibadat, begitu iuga dalam i'itiqad ummat Islam, hanyalah Allah Rasul, lain dari itu tidak. hal-hal Akal manusia, bagaimanapun cerdasnya tidak akan dapat meniangkau
9.
yang iauh, apalagi yang gaib-gaib apalagi akan memperkatakan syurga dan n.rik , memlerkatakan 'Arsy dan Kursi yang terlalu iauh untuk dicapai oleh
akal manusia.
salahnya.
Andai kata saudara-saudara merihat bahwa ada suaru kel:hilafan daram buku ini, saya harap disampaikan dengan surrt terufup, supaya kekhilafan itu dapat dibenarkan pada cetakan urangannya, akan tetapi yang benar-benar terang
saya
Dasu kita adalah keimanan, sekali lagi keimananl Akan tetapi kita tidak membuang 'akal begitu saja. 'Akal dipakai untuk
pembantu, untuk pembuka jalan. Adapun kata putus terletak dalam, Al Qur,an kaum dan Sunnah Rasul. Memang di sinilah perbedaan yang prinsipil antara Ahlussunnah wal Jama'ah dengan Kaum Mu'tazilah' Ikum Mu'tzilah meletak{<an 'aqal di bagian atas, tetapi kaum Ahlussunnah walJama'ah meletakkan Qur'an dan Hadits lebih tinggidan lebih menentukan' paham antara Ada orang di Indonesia yang berpendapat, bahwa perselisihan yang soal-soal mengenai tidaklah Ahlusssunnah wal Jama'ah dengan Syi'ah sama itu prinsipil, tetapi soal-soal cabang agama. Perselisihan'perselisihan
pengarang dengan surar renutup supaya diberikan 10' Baik saya terangkan bfwa sesuai dengan
Jarnaah yang
p.nl.iorrnny;.'---
ini
7.
terdahulu, yaitu syekh Abbas bin Abdur wahab bin Abdur'Hrti, yung bermakam di ladang lawas, Bukittingi, sumate ra dan untuk
paham kaum Ahrussunah war memperborehkan'hadiah pit maka paharar.ngrrr'g uutu sava hadiahkan dengan rurus ikhras ^t^':, untuk arwah
ib;
;;;-il
y"rg
saya
di mesjid frp*
ibu
outiniilg;i.
f4i
arn
d.ng* perselisihan antua Imam syaf i dengan Imam Hanali dalam furu' ,yrrir,. Oleh karena itu biarkan sajalah perselisihan itu, jangan dikaji-kaii juga. Pendapat ini dikemukakan mereka dalann rangka usahanya supaya orang di Indonesia jangan menganut paham Sunny lagi tetapi haruslah
menganut paham SYi'ah. antara Keterangan orang itu tidak benar, karena perselisihan paham soal'soal Ahlussunnah dan syi'ah adalah mengenai soal-soal yang prinsipil,
Rabfulakhir 1386 H
Jal<arta, Pengarang
Juni 1969
M.
pokokagama,bukansoal-soalfuru,syari'at.Didalambukuiniakandi.
bentangkan seluas'luasnya hal itu.
xiv
xv
1l
Alhamdulillah, inilah cetakan ketiga buku I'itiqad Ahlussunnah wal Jama'ah. Cetakan peftama berlangsung tahun 1969 M, cetakan kedua tahun I97l M, dan cetakan ketiga tahun 1977 M. Maka dengan tersebarnya ke tengah_tengah
masyarakat cetakan ketiga berarti buku
cetakan kesatu dan kedua masih dalam ejaanlama, tetapi cetakan ketiga ini sudah diubah dengan ejaan buu sesuai dengan perkembangan bahasa Indonesia di negeri kita.
di luar Pulau Jawa' seumpamanya Buku cetakan yang pefiama tersebar luas di Kalimanran, iuga sedikit di Jawa Barat di sumatera, di Lombok, ii sulawesi dan
daur Jawa
Timur.
Bukuinialhamdulillahmendapatsambutanbaik,khususnyadariUlama. ulamadanZu,ama-zu'ama,karenaisinyamemenuhisuatuyangkurangdalam
perbandingannya dengan paham' Ahlussunnah wal Jama,ah dan perbandingan paham lain. yang dalam bahasa Buku yang macam ini iuang dikarang sebelumnya buku yang peftama' Indonesia huruf latin. Buku ini termasuk
walapun ejunbahasanya sudah diperbaharui, tetapi isi dan nadanya retap isi buku adalah ungkapan tentang i'itiqad ummat Islam kaum Ahlussunnah wal Jamaah yang tidak berubah dan tidak akan berubah sesuai dengan tetap dan kekalnya agarna Islam dari abad ke abad sampai akhir zaman.
sebagaimana cetakan peftama juga karena banyak tetapi juga dart para ulama, para kiyai dan dan puapemimpin di seluruh persada tanah air kita yang luas ini. Toko+oko buku yang menjualnya bertebaran
perpustakaan.perpustakaankita,yaitusekitarpenerangantentangl'itiqad
ral<yat
dari barat sampai ke timur dan dari utara sampai ke silatan,-yakni dari Banda Aceh sampai ke Nusa Tenggara Timur dan dari Halmahera sampai ke yogyakarta.
Cetakanyangkeduainitidakberubahduicetakanyangpertama''isinyatetap.
Hanya
di srnuoi,ii
sebagai pengarang
t.ngtnggtp perlu
adanya tambahan
itu' demi
untuk
ini boleh dikatakan cetakan yang disempurnakan, karena dalam beberapa hal yangkami anggap penting ada yangditambah dari cetakan kesatu dan kedua.
cetakan ketiga
Mudah-mudahan buku ini bertambah besar faedahnya untuk Islam dan Mrtslimin, terutama Umat Islam Indonesia.
Mudah.mudahancetakankeduainiditerimaolehmasyuakatlslamdengan
dunia-akhirat, amin.
Jrkarta,Juni 1971.
Pengarang,
Pengarang,
xvl
xvii
I
KETERANGAN UMUM
l. lstllah.tstilah
Dalam memahami soal.soal i'itiqad (kepercayaan) dalam Islam lebih
baik terlebih dahulu dimaklumiistilah-istilah yang terpakai dalam lingkungan
ini. Usuluddin arrinya Pokok Agama. Ilmu Usuluddin artinya Ilmu Pokok.pokok Agama.
Di dalam llmu ushuluddin dibicarakan soal-soal I'itiqad yang menjadi pokok bagi Agama, yaitu:
a. Kepercayaan (i'tiqad) yang bertalian dengan Ketuhanan (llahiyat). b. Kepercayaan yang bertalian dengan Kenabian (Nubuwaat). c. Kepercayaan yang bertalian dengan soal-soal yang gaib (hari akhirat,
syurga, neraka, dan lain-lain).
d. Dan lain-lain
soal kepercayaan.
^nt^r^nya ulama'ulama dan ahli-ahli ilmu Kalam dinamai Mutakallimuun arau Mutakallimiin.
Ada juga orang menamai Ilmu ke'Esaan Tuhan.
Ilmu Ushuluddin kadang-kadang dinamai ilmu lklam, yakni Kzlam ini banyak dibicarakan sifat-sifat Tuhan, di sifat Iklam (berkata),
tllll
11
Aqaid' yakni ilmu i'tiqad Ada iuga yang menamainya dengan Ilmu ilmu ini ialah soal'soal i'itiqad karena yrng irnyrk dibicarakan dalam
l
rapi oleh seorang ulama ushuluddin yang besar, yaitu syeiktr Abu Hasan AIi al Asy'ari (Lahir di Basrah tahun 260 H. wafat di Basrah juga
324 H. dalam usia 54 tahun).
tahun
(kepercayaan).
ril
llmu sifat dua Di Indonesia ada orang'orang menamainya dengan yang wajib (mesti ada) pulub,karena di dalam ilmu iii dibicuakan 20 sifat
bagi Tuhan.
walJarna'ab dengan kaum Asya'irab, iama' dan Asy'ari, dikaitkan kepada Imam Abu Hasan Ali At ,4,sy,ari tersebut.
" sunny
Pendeknyaperkataan'perkataanllmuUshuluddin'IlmuKalam'llmu artinya yaitu ilmu yang Tauhid, Ilmu Aqaid, tlmu Sifat Duapuluh, sama (kepercayaan tentang Ketuhanan, dibicarakan di dalamnya soal.soal i'itiqad
Kenabian, IGaktriratan).
Dalam kitab-kitab, ushuluddin biasa juga dijumpai perkataan ", kependekan Ahlussunnah wal ah, orang.orangnya
Jamr'
dinamai
"Sunniyun".
Iklaukitaberbicaratentangusul(pokok)sudahtentuadayangfuru'
(cabang).
dalam kitab "lhtihaf sadatul Muttaqin" karangan Imam Muhammad bin Muhammad al Husni uzabidi,yaitu kitab syarah dari kitab,
"lhya ulummuddin" kannganrmam Gh'gali, padajilid II, pagin a
Tersebut
yaitu:
soal'soal ibadat yang Dalam istilah keagamaan, furu' syari'at berarti puasa' zakat' haji' nikah' dikerjakan setiap hari, ulprt,ny^ sembahyang,
'lil$:rt5?fi6<I,jw)fu*gi6L
\s.a \ e. c|i;ttclLVoVt
futinya
:
Dalambukuiniakandikupashanyayangbertaliandengani'itiqad,
Llsbuluddin.
Apabila disebut kaum Ahlussunnah walJamaah, maka maksudnya ialab orang'orang yang mengikut runusan (pabam) Asyat dan pabam Abu Mansur al Maturidi",
Siapa Abu Mansur al Maturidi
ini
|,rtiwalJama,ahialrhPmganuti'itiqadsebagaii,itiqadJama'ah
sababat'sahabat Nabi,
IfuumAhlussunnahwalJama,ahialahkaumyangmenganuti,itiqad
sebagaii,itiqadyangdianutolehNabiMuhammadSawdanSahabat.sahabat
beliau.
dalam, al Qur'an I'itiqad Nabi dan sahabat.sababat itu telah termaktub belum tersusun secara dan dalam Sunnah Rasul secara terpencar.pencar, dengan tetapi kemudian dikumpulkan dan dirumuskan
Abu Mansur al Maturidi adalah seorang ulama Ushuluddin juga, yang paham dan i'itiqadnya sama atau hampir sama dengan Abu Hasan Al Asy'ari. Beliau wafat di sebuah desa bernama Maturidi simarqand, diAsia
rbngah pada tahun 333 H, terkemudian 9 tahun dari Imam Abu Hasan al
Asy'ari.
sudah menjadi adat kebiasaan dalam dunia Islam, bahwa hukum. hukum ag'ma yang digali dari Qur'an dan Hadits oleh seseorang Imam, *dinamai maka hukum itu dinamai "madzhab". Hasil ijtihad Imam Hanafi
Maliki dinamai Madzhab Maliki, hasil Madzhab Hanafi, hasil ijtihad lmam ijtihad Imam Ahmad bin Syaf i dinamai Madzhab Syaf i hasil
Kesatu
ii*
tmam
adalahlag^m^Allahyangtermaktubsecamtersuratatautersiratdidalam al Qur'an dan Hadits. galian dari Qur'an dan Begitu juga dalam soal-soal i'itiqad' Hasil "Madzhab Asy'ari" atau Hadits ol.h t,o* Abu Hasan al Asy'ari dinamai ;frt * Asy'ari", walaupun pada hakikatnya Imam Abu Hasan al Asy'ari
WSVffi C_*gr +
\ .\
t#wrrgt,1fi c#rKtH#!gL.
ifel1
:#, iall,
.
t
Ar
:2b921 otr
r. brilt,) el;
#s &
menyiarkan' mempertahan' hanya menggali, merumuskan, menfatwakan' apa yang sudah lrrn apayang sudah ada daltm Qur'an dan Hadits iuga' beliau. Nrui uuhammad Saw. dan sahabat-sahabat
Aninya:
Jli,iriqrot
"-ot.t
'Maha bahwasanya siapa yang bidup (tama) di antaranu nkcaya akan melibat puselisiban (paban) yang banyak. (etika itu pegang tegublah sunnabku dan sunnab Khatifab Rasyidin yang diberi
btdayab.
Pegang nguhlab
itu dan gigittab dmgan gerabammu,' (Hadits riwayat Imam Abu Daud dll. lihat Sunan Abu Daud juzu' IV, pagina 201)
Halinisudahmenjadifaktadalamsejarahyangtidakbisadirubahlagi,
dansudahmenjadiilmupengetahuanyangtermaktubdalamkitab.kitab
ushuluddin' itgama, terutama dalam kitab'kitab Barangsiapayangmembacaktab.kitabUshuluddinakanmenjumpai
Tujuan hadits ini terang, bahwa alun ada perselisihan.perselisihan paham dalam lingkungan ummar Islam, dan bahwi Nabi Muhammad Saw. menyuruh ummat Islam ketika melihat perselisihan.perselisihan itu supaya berpegang teguh dengan sunnah Nabi dan Sunnah Khalifah Rasyidin (Saidina.saidina Abu Bakar, Umar, Utsman dan i{li Rda).
Mu'tzilah' Qadariyah' di dalamnya pert ataanlperkataan: Syi'ah, Khawarii' Bahaiyah' Mujassimah' Ahlussunnah wal Jamaah (Sunny)
Ahmadiyah, Vahabiyah dan lain'lain sebagainya'
Kedua
Jabailyah,
Umat Islam, l*tususnya yang berpengetahuan juga Nabi Muhammad sAV/' sudah melihat dan membaca hal ini, karena rnengabarkan pada masa hidup beliau' Banyakterdapathadits.haditsyangbertaliandenganakanadanya dalam lingkungan ummat Islam' firqah-firqah yang birselisihan paham
kag.K'il{t61Alo';-:t'dV 3s;i7:;*aeKtitfrdai
Artinya
Keempat
:
"Akan ada di tingkungan umatku 30 orang pembobong yang menda,wakan bahwa ia Nabi, saya adalab Nabi penutup, tidak ada juzu' 9 tagi Nabi sesudahku" (H. Riwayat Tirmidzi. Lihat sahih Tirmidzi
pagina 63).
{6a ;
Artinya:
Ketiga
f tl l.,t'asrti,
*; #
l
rr $ioi)t ct,
t.
+j*1, arfiA
d u o.*,
r,tt :,{ ;'\4VT$'} $-Jx1r ;gp lAY 1,F al,fr_ i';,?;r3'(i4,)zq! *1, t;pt Fls,5 ;3 Jh \i';,'H6t *:) r, !3i 6s"tsrs
'r .
'Ada dua firqab dart umatku yang pada hakikatnya mereka tidak sangkut paut dengan Islam, yaitu kaum Murji'ah dan kaum
Qadariyab" (Hadits riwayt Imam Tirmidzi. Lihat sahih Tirmidzi juzu' vllt pagina 3t6). Iftum Murji'ah dan Qadariyah tak ada hubungannya dengan Islam,
!
* t o z Att'
Artinya:
/'dt ,)t
,s,Vt
Kelima
'Akan keluar suatu kaum akhir zAmnn' oranS-orang muda "Kbairil berpaham jelek, Mereka banyak mengucapkan perkataan
Baiiyab,, (Maksudnya firman-firman Tuban yang dibawa oleh Nabi) ' Iman meieka tidak melampaui kerongkongan mereka, Mereka keluar dari agama sebagai meluncurnya anak panah dari busumya, Kalau orang' oiang ini bujumpa denganmu lawanlab mereka" (Hadits sahih riwayat Imam Bukhari. lihat Fathul Bari juzu'XV, pagina 315)'
#tv;tafr6,J*iftW
'$F-6,fqffif5,iF.i&ylij
6iFo,'^i3\{1vt#rfiq,fi Ayg,S|fi{
Nabi- sekumpulan agamt ber' fatwa-fatvta orang.ofang muda yang sok aksi mengeluarkan dasai qur'an dan hadits, tetapi keimanan mereka tipis sekali dan bahkan
Terang dalam hadits ini bahwaillanada-menurut
br&vss4t@stlrrfif*'ib
Yw,abdr;u,rrbjorr.,Mt\ii;$:&
keimanannya keluar dari dirinya secepat keluarnya anak panah dari busumya' Malaudnya ialah bahwa mereka banyak ngomong Hadits'hadits dan
tidak puasa dan Qur'an, tetapi mereka tidak beragama, tidak sembahyang, ma. tidak menjalankan tuntutan
^g
futinya:
Artinya: "Babwasanya Bani Israil telah berfirqah-firqah sebanyak 72 mittah (irqab) dan akan berfirqah umatku sebanyak 73 firqah, semuanya masuk
DariHudzaifabRda',beliauberkata:BersabdaRasulullabSAW: ummat saya.ialah Bagi tiapiiap urnmat ada majusinya, dan maiusi dibadiri mengingkari takiir Kalau mereka mati iangan ;:,r"*g adalah Mereka kotou mereka sakit jangan dijenguk'
;*g
i:,i*iinl*irnyo 'kelompok
mereka ke dajal. Memang Tuban berhak untuk memasukkan Daud'T Juz IV hal' 222)' ketompok ailat gln. Abu Daud, Sunan Abu
ioi
satu itu Ya Rasulullah ?" Nabi menjawnb : "Yang satu itu ialah orang yang berpegang (beri,itiqad) sebagai peganganku (i'itiqadku) dan pegangan sababat-sahabatku"
(Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi,lihat sahih Tirmidzi juzu' x, pagina 109).
Keenam
:
:
Kedelapan
Artinya:
'DariAbiHurairahRda'beliauberkata'bahwaNabiMuhammad SAW,bersabda:,Telahbufirqab.firqaborangYahudiatasTlfirqabdan ummatku atas73firqab" orangNasbara sepertiuu puta din inanbrfirqah juzu' x, pagina 109)' (Hadits riwayat lmam Tirmidzi Lihtt sahih Tirmidzi Ketuiuh
:
g;i"F _r:lg
Artinya:
Nabi bersabda:
Demi htban lang tnernegang jiwa Muhanmad ditanganNya, akan berfirqab umrnatku sebanyak 73 firqah lang satu masuk syorga dan yang lain rnasuk nerakA'.
Bertanra para sababat: "siapakab firqab (yang tidak masuk neraka) itu Ya Rasulullah ?' Nabi menjawab: "Ahlussunnab wal Jama'ah'l (Hadits ini diriwayatkan
urrt 4 b) 42 ll ;:i(L(tup 6,11115: V .{l to*eq >w;y,# .,#'V t(u, Jri i&tJfrVA#j'9,6 b Jgt6vg,#i'fl6
lJ:t+r*,5
cI+ Ji
q
Kesembilan
7,
Mereka
*hari
sampai
kiamat.
Weto.*vet',gt&'!V! i
t't & u'vt
Dan sekarang, barangsiapa yang meneliti sejarah perkembangan Islam sedari abad-abad pertama, kedua dan ketiga dan sampai kepada zamankfia
p'l bV\
sekarang, apa yang dikarakan oleh Nabi Muhammad SAW. sudah nyata
kebenarannya.
ottf
Artinya
:
Tersebut dalam Kitab Bugyarul Mustarsyidin, karangan Mufti Syaikh sayid Abdumahman bin Muhammad bin Husein bin umar, yang dimasyhurkan dengan gelar Ba'Alawi, pada pagina 398, cetakan Mathba'ah Amin
dari umatku yang tetap atas--ke.lenaran kebenaran ita". (Hadits Sahih sampai hari kiamat danirrrrko tetap atas
",4kan ada segolongan 56)' ri*ayat Bu['hari, lihat Fathul Bari juzu'XVII, pagina
Abdul Majid Cairo (138 H.), bahwa 72 firqah yang sesat itu berpokok padaT firqah, yaitu
LNabi
Muhammad
lingkunganumatlslamsecaramu'jizat,yaitumengabarkanhal.halyang Tuhan' tta'n tetltOi. Kabar ini tentu diterima beliau dari
2. IQum Khawari yaitu kaum yang berlebih-lebihan membenci saidina Ali Kw. bahkan da di yang mengkafirkan Saidina Ali. ^n:aranylFirqah ini berfatwa bahwa orang-orang yang membuat dosa besar
menjadi kafir. Kaum Khawarij kemudian berpecah menjadi 20 aliran.
Qur'an,
tidak
mempunyai sifat, bahwa manusia membuat pekerjaannya sendiri, bahwa Tuhan tidak bisa dilihat dengan mata dalam syurga, bahwa orang yang mengerjakan dosa besar diletakkan di antara dua tempat, dan mi'raj Nabi Muhammad hanya dengan ruh saja, dan lainJain
menda'wakan bahwa
ia
Nabi,
ada lagi' Dan ada orangpadahal Nabi sesudah Nabi Muhammad tidak
membuat
ma'sipt (kedurhakaan) tidak memberi mudharat kalau sudah beriman, sebagai keadaannya membuat kebajikan tidak memberi manfa'at kalau
kafir.
10
11
5.
yaitu kaum yang memfawakan bahwa perbuatan Kaum Najariyah, 'adalah makhluk, yakni dijadikan Tuhan' tetapi mereka manusia
3 aliran.
4.
Naiariyah pecah meniadi berpendapat bahwa sifat Tuhan tidak ada. Kaum
6,
manusia Kaum Jabariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa' ,,ma;bur,,, ,rtiny. iidak berdaya *pa.ap''.lgsab atau usaba tidak ada
sama sekali. Kaum
Pada masa hidup Nabi Muhammad sAw. semuanya mudah dan gampang, karena segala sesuatu dapat ditanyakan kepada beliau. sahabat-sahabat Nabi berkumpul di hadapan Nabi untuk mendengarkan wahyu llahi yang turun sewakru.waktu. Ada diantara mereka yang menuliskan wahyu itu dan ada yang menghafal
saja
:
di luar kepala.
7.
di kursi, naik tangga, turun tangga dan lainJainnya' IGum ini hanya I aliran saja.
Jadi, jumlahnya adalah
1.
:
r : i-;J r, .
it),:jn1r69iil
f L,.rAy:f,A;
Ikum
Syi'ah
22 aliran.
20 aliran. 20 aliran.
futinya:
"Dan Tuban kamu adarah ftrhanyang Esa, tiada Tuban serain Dia, yang Pengasib dan tunyayang (Al Baqarah: 163).
Para sahabat Nabi karena mereka orang hrab, sedang Qur,an (wahyu
4. I(aum Muriidh
5. I(aum Naiariah
5 aliran,
3 aliran.
1 aliran. 1 aliran.
Ilahi) dalam bahasa fuab pula, dapat menangkap isi dui"arti yrng't d;ki dan ayat'ayat Qur'an itu sehingga mereka yakin batrwa Tuhan
sifatnya Pengasih dan penyayang. Mereka tidak tanya lagi.
itu
nsa,
72 aliran.
n$4'i;.ni
Arrinya:
KalauditambahdenganlaliranlagidenganpahamkaumAh.
sebagai yang lussunnah wat Jama'ah maka cukuplah menjadi 73 firqah, yang diriwayatkan diterangkan oleh t',tabi Muhammad sAV. dalam hadits Imam Tirmidzi.
Demikian Kitab Bugyatul Mustarsyidin' AdapunKaumQadariyahtermasukgolongankaumMu'tazilah,kaum Syi'ah' kaum Bahaiyah dan Ahmadyah Qad'yan masuk golongan kaum dalam golongan kaum Musyabbihah dan kaum
"Katakanlah (bai Mubammad): Tuhan hmggal, fuhan ternpat meninta, Ia tidak mempunyai anak, Ia tidak, ditabirhan oleh tbu-bipa dan tidak seorangpun lang rnenlerupai-Nya,,(Al Ilhlash : I - 4).
lbnu Taimiyah.
t2
t3
yakin Para sahabat Nabi mendengar dan membaca ayat ini lantas (Esa) bukan dua' seyakin-yakinnya, bahwa Tuhan namanya Allah, Ia Tunggal bukan tiga. la bukan bapak, Ia bukan anak seseorang sebagai xnggap?lfr yang orang Nashara kepada Tuhan mereka, dan pula tidak seorangpun menyerupai-Nya.
tutinya
"sekalian yang ada akan renyap, yang kekar banya zat Tuhanmu, yang mempunyai kebesaran dan kemuriaan" (Ar Rahman:
26.27).
\\ : La:e;Jt
Artinya:
.14)t8r*;""6+gA
"Tiadasuatujugalangmenyerupai-Nya,danlamendengar,lagi melihat" (as Syura: 11)' Nabi dan sahabat-sahabat Nabi mengefti betul tujuan ayat ini, tidak me' bahwa tidak ada sesuatu juga yang menyerupai Tuhan dan Ia dan nyerupai sesuatu. Ia bersifat Mendengar dan Melihat, semuanya dilihat
didengar oleh Tuhan.
seluruhannya.
yang dalam bahasa !'rab artinya muka, tetapi sahabat-sahabat Nabi tidak repoisoal itu, karena mereka tahu bahwa yang dimaksudkan denga n"wajah,, daram ayatini ialah zat'Nya, sesuai dengan sastra Arab di *n, biu* dipakai pe*ataan yang menunjukkkan juzu' tetapi yang dimaksud adalai kulnya, yakni ke.
Yakinlah sahabat'sahabat Nabi, bahwa semuanya akan lenyap dan yang kekal hanya Tuhan yang mempunyai kebesaran dankemuliaan. Valaupun dalam ayat ini dikatakan ,,waiah,,,
1
Artinya:
ini" (N
"Dan bahwasanya Ailah tidak berkehendak kepada sekarian aram Ankabut : 6).
rarg*
:
Mengertilah Nabi dan sahabat-sahabat beliau bahwa Tuhan berdiri sendiri, tidak membutuhran pertolongan siapa jugapun, karena Ia paling paling kuat, paling gagah dan bisa membu at apa saja yang dikehendakiNya seorang diri, tak membutuhkan bantuan ,irprpun lugu.
\:t:t,
byw h',i
yv - T1:r^}Jt
t4
^yat umpama ada sesuatu yang tidak dipahami, sahabat.sahabat Nabi bertanya kepada Nabi, yang langsung diiawab dan diterangkan oleh Nabi arti yang hakiki dari ayatayn,t itu,sehingga tidak ada p.,
lagi.
Pendeknya tentang Ailah dan sifat-sifatNya semuanya dibentangkan dalam Qur'an pada berbagai surat dan yangberrain.iain
remparnya.
,lhihun
paham
15
dari ay?it'ayat itu. Mereka sAw, dan tidak ada perbedaan-perbedaan tafsir
bersatu. dalam Begitu iuga tentang Malaikat'malaikat' Tuhan menerangkan secukupnya sehingga tidak ada keraguan'
UmPamanYa Tuhan berfirman:
hidup Nabi Muhammad Karena iru tidak ada firqah'firqah pada masa
Dalam
^yatyang
lain dikatakan
gt
;^, 0)t
al Qur'an
tutinya:
"Katahanlah (Hai Muhammad): Barangsiapa memusuhi jibril, (maka ia musub Tuhan) karena Jibrit itu menurunkan Qur'an pada hatimu dengan izin Tuban, untuk membenarkan kitab-kitab Tuhan yang terdahulu" (Al Baqarah 97).
Ketika itu tahulah sahabat-sahabat Nabi bahwa Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad sAV. oleh Tuhan dengan peranraraan Malaikat Jibril. Demikian pula tentang Rasul-rasul dlah dari dulu sampai kepada Nabi Muhammad sAV., tentang Kirab-Kitab suci seperti raurat, zabur,lnjil,
Artinya:
"DAn mengaiarkan Altab kepada Adam sekaliAn nama'nama' itu, kalau kemudian dita;lakan kepada Malaikat apa narna-nama kamu benar" (Al Baquah: 31).
sahabat-sahabat Nabi, bahwasanya
dalamsyrrrgadahuluadasatumakhlukselainmanusiayangbernama
Ikadaan Malaikat diterangkan dalam ayat ini
Qur'an dan lain-lain, begitu juga tentang hari akhirat, slurga dan neraka, tentang Qadla dan Qadar Ilahi, diterangkan secukupnya dalam, al Qur'an
dan Hadits.Hadits Nabi dalam pelbagai kesempatan.
sahabat-sahabat Nabi memahamkan semu anya itu sepaham,p ahamnya
.,
Artinya:
#'
6 g?
;6 S#
i eUn'S#{
Dan kalau umpamanya ada yang kurang jelas atau yang musykil atau sedikit perselisihan paham, lantas ditanyakan kepada Nabi, dimana Nabi menjelaskan persoalan-persoalan sebaik.baiknya sehingga tak rerjadi
perselisihan paham lagi.
.,MerekatidakmendurbakaiTuhankalaudisuruhdanmereka
mmgeriakan sekalinn suruban Tuban" (At Tahrim: 6)'
Ketika
itu tahulah
itu adalah
I6
I7
bernama SAQIEAH BANI SAIDAH untuk mencari Khalifah (pengganti Nabi yang sudah wafa0.
Ihum Anshar ini dipimpin oleh Sa'ad bin Ubadah (lfttua kaum
Anshar dari suku Y'hura), Mendengar hal ini kaum Muhajirin (sahabat.sahabat asal dari Mek{<ah yang pindah ke Madinah) datang bersama.sama ke Balairung itu, dengan dipimpin oleh Saidina Abu Bakar Shiddiq Rda.
pula firqah Khawarij, yaitu orang-o nngyangkeluar dari saidina Mu'awiyah Rda. dan dari saidina i{li Rda. (Baca sejarah ringkas paham Khawarij dalam buku ini).
Pada permulaan abad ke II H timbul pula Kaum Mu'tazilah, yaitu kaum yang dipimpin oleh washil bin Atha' (lahir g0 H wafat 113 H) dan Umar bin Ubeid (Sflafat I4:. H.).
sesudah terjadi perdebatan yang agak sengit antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin yang seriapnya mengemukakan calon dari pihaknya, bersepakatlah mereka mengangkat Sahabat yang paling utama Saidina Abu
Bakar Shiddiq sebagai Khalifah yang pertama. hanya terjadi tntata, golongan kaum Anshar yang mengemukakan sa'ad bin ubadah sebagai calonnya dengan kaum Muhajirin yang mengemukakan Saidina Umar bin Khatab atau Saidina Abu Perdebatan ketika
ini mengeluarkan farwa yang ganjil-ganjil, yang berlainan dan berlawanan dengan i'itikad Nabi dan sahabat.sahabat
beliau.
Kaum Mu'tzilah
ialah
di
antara dua
itu
Dalam rapat
mengemukakan
Banyak lagi fatwa.fatwa kaum Mu,tzilah, umpamanya fawa yang mengatakan bahwa sifat Tuhan tidak ada, bahwa Qur'an itu makhluk, bahwa mi'raj Nabi hanya dengan ruh saja, bahwa perrimbangan akal lebih didahulukan darihadits-hadits Nabi, bahwa syurga dan neraka akan lenyap,
Saidina 'Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah pertama pengganti Nabi. Paham kaum Syi'ah belum ada ketika itu. Yang adahanya kaum Anshar dan kaum Muhajirin, tetapi ternyata bahwa perselisihan paham antara kaum Anshar
(tebih jauh bacalah bab Mu'tzilah dalam buku ini, dimana akan
diterangkan fatwa.farwa mereka yang keliru). Kemudian timbul pula paham Qadanyah yang mengatakan bahwa perbuatan manusia diciptakan oleh manusia sendiri, tidak sangkut-paut dengan Tuhan. Hak mencipta telah diberikan Tuhan kepada manusia,
sehingga Tuhan tidak tahu dan tidak perduli lagi apayangakandibuar oleh manusia.
oleh Abdullah bin Saba' yang beroposisi terhadap Khalifah Saidina Utsman bin Affan. Abdullah bin Saba' adalah seofang pendeta Yahudi dari Yaman yang masuk Islam. Iktika ia datmg ke Madinah tidak begitu
Khalifah dan juga dari ummat Islam yang lain. Oleh ^rgxandari karena itu ia jengkel. @aca sejafah ringkas paham Syi'ah dalam buku ini). dapat pengh Sesudah terjadi "peperangan Siffin", peperangan saudara sesama Islam, yaitu antara tentara Khalifah l{li bin Abi Thalib dengan tentara Mu'awiyah bin Abu So$an (Gubernur Syria) pada tahun 37 Hijriyah timbul
Kemudian timbul pula paham, Jabariyah yang mengatakan bahwa sekalian yang terjadi adalah dari ruhan, manusia tak punya daya apa-apa, tidak ada usaha dan tidak ada ikhtiar. Kemudian rimbul pula paham Mujassimah, yakni paham yang me. nyerupakan Tuhan dengan makhluk, punya tangan, punya kaki, duduk di atas kursi, turun dari tanggx serupa manusia, Tuhan adalah cahayaseperti lampu, dan lainlain kepercayaan.
18
t9
Kemudianlahirpulapaham.pahamyangkelirutentangtawasuldan Thaimiyah yang semuanya wasilah, rentang ziarah dan istigatsah dari Ibnu.
mengacaukan dunia Islam dan kaum Muslimin'
Ada 3 orang Khalifah Abbasiyah yairu Ma'mun bin Harun ar Rasyid (198 - 218 H), Al Mu'tashim (218 -227 H) danAl Watsiq (227.232H) adatah
Mu'tzilah
kelllHijrryahtlmbullahgolonganyangbernamaKaumAhlussunnahwal
Jama,ah,yangdikepataiotetrduaorangUlamabesardalamUshuluddin, Mansur al yaitu Syeikh-Abu Hasan Ali al fuy'ari dan Syekh Abu Maturidi. PerkataanAhlussunnahwalJama,ahkadang.kadangdipendekkan safa dan kadang' menyebutnya dengan Ahlussunnah saia, atau' Sunny
guru besarnyayang kadang disebut l\sy'ari atau Asya'irah, dikaitkan kepada pertama Abu Hasan 'Ali al AsY'ari'
Sejarah ringkas guru besar ini adalah
Basyar, lshaq
:
sangat banyak di Basrah, Kufah dan Bagdad. Masa itu masa gilanggemilang bagi mereka, karena pahamnya disokong oleh pemerintahan.
Imam Abu Hasan termasuk salah seorang pemuda yang belajar kepada seorang Syekh dari Mu'tazilah, yaitu Muhammad bin Abdul Wahab al Jabai (wafat 303 H).
Pembaca jangan keliru,
Wahab,
tZ06H).
bin saiim, bin Isma'il, bin Abdillah, bin Musa, bin Bilal, bin Abi Burdah, bin Abi Musa al AsY'ari'
NamalengkapbeliauadalahAbuHasanNibinlsmail,binAbi
AbiMusainiseorangsahabatNabiyangterkenaldalamsejarah
Islam.
Maka karena itu beliau keluar dari golongan Mu'tzilah dan taubat kepada Tuhan atas kesalahan-kesalahannya yang lalu. Bukan saja begitu, tetapi beliau tampil kemuka di garis depan untuk melawan dan mengalahkan
se-
sudahmeningga|nyllmamsyafi,iRdadanmeninggaldiBasrahiugapada tahun324 H, dalam usia 64 tahun' Beliaupadamulanylada|ahmuriddaribapltifinya'SeorangUlama Mu,tzilah, dyeikh Abu Ali Muhammad bin Abdul Vahab al H), tetapi kemudian beliau taubat dan keluar Jabai (meninggal tahun 303 dari golongan Mu'tazilah itu'
Besar kaum
Pada masa
yang besar
"Saudara-saudara Kaum Muslim Yang Terhormat! Siapa yang sudah mengetahui saya, baiklah, tetapi bagi yang belum mengetahui maka saya ini adalah Abu Hasan Ali al Asy'ari anak dari Isma'il
mengajar
20
2l
kepala di akhirat, dan bahwasanya tuhan eilah tidak bisa dliihat dengan mata serupa dengan kaum manusia meniadikan (menciptakan) perbuatannya'
Mu'tzilah.
bahwa saya telah taubat Nah, sekarang saya nyatakan terus terang lemparkan i'itiqad Mu'tazilah itu dari paham Mu,tazilah dan sekarang saya bajunya dan ,.p.ni saya melemparkan baju "yt lni (ketika itu dibukanya untuk menolak paham Mu'tazilah dilemparkan) dan saya setiap saat siap lV halaman 67)' yang salah dan sesat itu" (Zhumrul Islam al Asy'ari beriuang Dari mulai tanggal itu Imam Abu Hasan Ali a.ngtn lisan clan tulisan, berdebat dan bertanding
melawan kaum merumuskan dan menuliskan dalam dengan kaum Mu'tzilah di mana'mana' wal Jama'ah sehingga nama hta;_kitabnya i,iriqad-i,iriqad kaum Ahlussunnah Tauhid yang dapat menundukkan beliau masyhur sebagai ,.o'ung Ulama paham Mu'tzilah yang salah itu'
Mu'tziifr
Pada abad"abad berikutnya muncullah ulama-ulama besar kaum Ahlussunnah wal Jama'ah yang menyebar-luaskan pengajian.pengajian Imam Abu Hasan al Asy'ari,
di
antaranya:
365 H).
dan menghancurkan
BerkatalmamZabidi'pengarang'KitablnihafsadatilMuttaqinsyarah IhyaUlumuddin:..ImamAsy,arimengarangsekitar200kitab''(lihatlttihat
2. Imam Abu Ishaq Al Asfaraini (wafat 411 H). 3, Imam alHrftzh al Baihaqi (wafat 458 H). 4, Imamul Haramain AlJuwaini (wafat 460 H). 5. Imam al Qasim al Qusyairi (wafat 465 H). 6, Imam al Baqilani (wafat 403 H). 7. Imam al Gazali (wafat 505 H), 8. Imam Fakhruddin ar Ru,i (wafat 606 H). 9, Imam Izuddin bin Abdussalam (wafat 660 H).
Ulama-ulama yang tersebut adalah Ulama-ulama penganut dan pendukung yang kuat dari paham Ahlussunnah wal Jama'ah yang dibentuk oleh Imam Abu Hasan Ali al Asy'ari. Kemudian dalam abad-abad seterusnya, banyak muncul Ulama-ulama Ushuluddin di seluruh dunia Islam yang menganut, mempertahankan dan menyiarkan paham Ahlussunnah walJama'ah yang dibentuk oleh Imam Abu Hasan al Asy'ari ini, di antaranya :
pengarang
,it
1t
iiitll i\[11
fi
'4'3i$?fte#,i,IEtgtf,s6,tyet4, -
3.
AlAllamah Syeikh Muhammad Nawawi Bantan, seorang Ulama Indonesia yang mengarang kitab, Tauhid "Tijanud Darari"' (Wafat: 1315 H)' Artinya:
iU2\E o;ri)tOtlnoVl
4. Syeikh Zanal Abidin bin Muhammad al Fathani yang mengarang kitab Tauhid bernama " Aqidatun Naiiin fi Ushuliddin"' 5. Syeikh Husein bin Muhammad 6. Danlainlain.
Adapun Imam Mansur Al Maturidi, yang dianggap iuga sebagai pembangun Madzhab Ahlussunnah wal Jama'ah dalam ushuluddin nama
lengkapnya ialah Muhammad bin Muhammad bin Mahmud' al Jasar at Thalabilisi, pengarang kitab Tauhid yang terkenal "Hushunul Hamidiyah"'
Apabila disebut "Ahlussunnah walJama'ah', maka yang dimaksudhan dengan ucapan itu ialab pabam atau fatwa-fatwa yang disiarkan oleh Imam dan Abu Mansur al Maturidi (I'tihaf jilid II, halaman 6).
'Asy'ari suatu hal lagi baik juga diketahui bahwa pada umumnya dunia Islam mengangggap dalam furu' syari'at (fikih), yang benar adalah fawanya
Imam'imam Hanafi, Maliki, syaf dan Hanbali, dan dalam Ushuluddin, yang benar dan yang sesuai dengan Qur'an dan Hadits, adarah farwa kaum Ahlussunnah wal
J ama'
Beliau lahir di suatu desa di samarqand yang bernama "Maturid". Beliau meninggal di situ juga pada tahun 333 Hiiriyah, yaitu 10 tahun
sesudah wafatnya Imam Abu Hasan al Asy'ari.
ah.
Ifulau pembacaberjalan keliling dunia, dari Barat ke Timur arau dari utara ke selatan dan bertanya-tanya tentangMadzhab dalam furu' syari'at dan dalam i'itiqad di sesuatu daerah Islam, saudara-saudara akan mendapat jawaban begini:
di
Samarqand'
wal Jama.ah.
wal lama,ah.
walJama,ah.
Berkata Sayid Murta dha az Zabidi, pengarang kitab "lttihaf Sadaatul Muffaqin", yaitu kitab yang mensyarah kitab "lhya ulumuddin", karangan
Imam Ghazali:
lll
4. Di Libya Madzhab Hanafi/Ahlussunnah wrl ltma,th. 5. Di Turki Madzhab Hanafi/Ahlussunnah wal Jama'ah. 6. Di Mesir MadzhabHanafi dan Syaf i/Ahlussunnah walJama,ah. 7. Di Iraq Madzhab Hanafi/Ahlussunnah wal Jama'ah dan sebagian
kecil Syi'ah (Najaf . Karabela).
8. Di India Madzhab Hanafi/Ahlussunnah wal Jama'ah. 9. Di Pakistan Madzhab Hanafi/Ahlussunnah walJamaahdan sebagian
24
10, Di Indonesia Madzhab Syafi'TAhlussunnah wal Jama'ah' 11. Di Pilipina Madzhab Syafi'i/Ahlussunnah wal Jama'ah'
|\ 12. DiThailand Madzhab Syaf i/Ahlussunnah wal Jama'ah'
13. Di Malaysia Madzhab Syaf i/Ahlussunnah wal Jama'ah' 14, Di Somali Madzhab Syafi'i/Ahlussunnah wal Jama'ah' 15. Di Sudan Madzhab HanafiiAhlussunnah wal Jama'ah' 16, Di Negeria Madzhab Hanafi/Ahlussunnah wal Jama'ah'
17. Di Afganistan Madzhab Hanafi/Ahlussunnah wal Jama'ah' 1g. Di Libanon Madzhab Hanafi/Ahlussunnah wal Jama'ah, sebagian
Syi'ah.
tt
I'TIQAD KAUI| AHI.USSUNAII IVAI. IA}IAAH
I'itiqad (paham) Ieum Ahlussunnah walJrma'ahyang telah disusun oleh Imam Abu Hasan al Asy'ari, terbagi atas beberap a baiagirn, yaitu :
1. Tentang Ketuhanan.
\,
i,lt
dan 20. Di Hijaz Madzhab syafi'i dan Hanafr/Ahlussunnah wal Jama'ah sedikit HanbaliAV'ahabiyah.
ltl
24.
daerah sovyet 90o/o dari 24.000.000 Muslim adalah Ahlussunnah wal Jama'ahAlanafi, t}o/o Syi'ah'
Di seluruh
25. Di Tiongkok, Hanafr/Ahlussunnah wal Jama'ah' Begitulah daftamYa Pada umumnYa' dunia pada Nampaklah bahwa sebahagian besar ummat Islam di atas paham Ahlusunnah wal zamansekarang adalah penganut dan pendukung
i
Jama'ah.
Artinya
lllll
I
ril
'Maka beritabulab hami (Hai Rasutullab) tentang Iman!', Nabi Mubammad nmjawab : Engkau mesti percaya kepada adanya Ailab, Malaikat-malaikatNya. Kitab-kitab suciNya, Rnsul-risulNya, nair,qkbirat
26
27
(HaditsriwayatlmamMuslim.LihatSahihMuslimJuzlhalaman22)'
il
61yi*ts$5;bg^91*,_rguffiu
6&r'i,?1fi tl,9yi6{sir;aA:;(*(#+s
v
Artinya:
l.
Tentang Ketuhanan
Ia mempunyai Kio percaya seyakin-yakinnya, bahwa Tuhan itu Ada'
banyak sifat.
'iblJt
"Tiada yang berbhik bertiga melainkan Ia yang ke-empat, tiada .yang berbisik berempat melainkan Ia yang kelima, tiada yang berbisik herlima nelainkan Ia yang keenAm, tiada kurang dari itu, tiada tebib
itu, adalah:
li'
bukan Tuhan,
Selain daripada itu, kalau Ia berpermulaan ada-Nya maka siapakah yang
y.tin,",'tmungkinrumahituakanjadisendiritanpaldatukangyang
Firman Tuhan dalam Qur'an begini:
-N;"1$'&&gvhpri*1frts's*t6
Y,ty'l
Artinya:
rl
I
L1r,J,J(C,L-\4\b\'6'i\^1:"
Artinya:
'Amat suci Ia,
Ia ftiban yang
'la-lab (uban) yang tidak berpennulaan ada-Nya dan pula tidak berkesudahan ada-Nya, Ia-lah yang lahir wujud-Nya. Ia-lab yang tersembunyi (ZahNya) dan Ia tabu tiaptiap sesuutu,,(Al Hadid: 3).
,1,,
28
3. Baqa,
Tuhan bersifat Baqa.
ArtiBaqaialahkekalselamalamanya,mustahillaakanlenyap(habi$. Tuhantidakmungkinakanhabis,karenakalaulatidakadalagi,maka ? Tuhan kekal buat siapakah yang menjadi Tuhan sesud.ah-Nya pula slurga dan neraka selama'lamanya dan'lu akan mengekalkan
bersama Penghuni'PenghuninYa' kekal ialah Dalil dalam al Qur'an bahwa Tuhan bersifat
I
Barangsiapa yang mengatakan bahwa Tuhan duduk serupa duduk kita di atas kursi, atau turun serupa turun kita dari tangga atau mempunyai muka serupa muka kita atau mempunyai kaki serupa kaki kita, maka orang itu menentang ayat ini, dan ia menurunkan derajat Tuhan.
,\,
l1
^n
Artinya
:
ru."ai!
| J^:6:ttrf'ry1,,*6iig
orang lain, mustahil Ia membutuhkan pertqlongan orang lain. Kalau Ia membutuhkan pertolongan orang iain, maka la adalah lemah, tidak sempurna dan tidak berhak jadi Tuhan. Tuhan Allah kuasa, gagah, tegak berdiri sendiri, tak membutuhkan pertolongan siapapun juga.
\i
il11
l
1
Artinya
:
gr(-!, . 6tvl,,*":#ii'
daniyah.
r,il
6. Wahdaniyab.
Tuhan Allah bersifat
Wab
ktiWahdaniyab,
ESA.
Tuhan Allah Maha Esa, mustahil Ia berbilang @anyak). Kalau Ia banyak tentu timbul perselisihan atau perbedaan paham mereka dan ^ntar:a akan binasalah alam ini karena yang satu membawa ke hilir dan yang
li
lt
I
rr,.e,:J,
Artinya
:
.'4, g''ftl
{-,
#A
lain membawa ke mudik. Karena itu, Tuhan Maha. Esa, Maha Tunggal. Dalil sifat ini dalam Qur'an ialah:
\1Y:
Artinya
:
\i
,\l
f ,Jt riU'iNUtAyAy;
163). 31
"Dan Tubanmu adalab Tuban Yang Esa, tiada Tuhan, selain Dia,
Pengasih dan Penyayang"
(N Baqarah |
30
Tuhan Allah tahu seluruhnya, tahu yang telah dijadikanNya dan tahu
7. Qudtat.
Tuhan Allah bersifat Qudrat'
['rtiQudratialahltuasa,mustahillalemah(dbaif)'
maka itu bukan Tuhan'
diantaranya: Dalil sifat ini banyak dalam Qur'an'
lemah tidak akan terjadi, dan kalau Ihrau Ia lemah tentu makhruk Nya
Sekarang ternyata bahwa alam ini berjalan menurut relnya dengan teratur
nyr adalah Tuhan yang paling tahu, yang paling pandai dan yang paling
cerdik.
av,-,1 fb,
Artinya:
.Y1
i,
i* S:9.ilr5(5
Artinya: 10. Hayat,
y6\,?fJt
X)it:ehrt
kuasa" (Al Ahzab : 72)' "Dan adalab Allab atas tiap'tiap suatu
8. Iradah.
Tnhan Allah bersifat lradab'
kehendak'Nya' mustahil Ia lain mustahil Ia dipalsa oleh kekuatan tidak menuru, r..r,..r,olt+lyr dan untuk melakukan sesuatu' Ia suatu maka Iabukan lagi Tuhan' karena Kalau Ia dipalsa kekuatan lain,
Arti Hayat ialah Hidup, mustahil Ia mati. I9lau Ia mati niscaya akan berantakan alam ini karena tidak ada yang mengemudikan lagi. Karena itu mustahil Ia mati.
Sebuah mobil yang sedang berjalan kalau sopirnya menganruk saja akan
melult
yang lemah'
1Ar
Artinya
:
r.
j\&s"vvfufhl
la
mau dan yang
ruang angkasa, kalau tidak ada Tuhan yang mengaturnya niscaya akan tabrakan dan akan hancur luluhlah kita semuanya. Dalam Qur'an diterangkan:
Yoo
la
ke' Artinya
:
' e*Jl
'i*i'A#l{rir{'.i,r
9.Ilmu
Tuhan bersifat dengan ilmu' Arti ilmu ialah berPengetahuan'
"Tiada Tuhan selain Ia, yang hidup dan tegak" (NBaqarah: 255).
32
JJ
ll.
L-{-rlr!st;l.ieAh'g{i:r'or4;n
Artinya:
"Apahab mereka menyangka babwa Kami tidak mendengar rabasia
sifat kelnrrangan.
^-..ijrt.5K
sekalian
lr
JadiRajasaiatidakmungkinorangtuli,apalagijadiTuhan.Tuhanmelihat
ian
semuany4 tidak ada mengetahui, meliha-t semuanya dan mengetahui Karena iru jangan membuat dosa
umufn, karena Tuhan terhadap.Nyi, baik sendirinipilagi di hadapan melihat dan mendengar semuanya itu'
Firman.Nya, mengatakan:
pekerjaan manusia, juga Tuhan mengirim pula dua orang malaikat.Nya, (Kiraman Katibin) untuk menuliskan amal pekerjaan manusia itu.
$,.r]r$f
Artinya
i
.'Art*V;
13. Kalan
Tuhan mempunyai sifat Kalam.
/,rti Kalam ialah berkata, mustahil Ia bisu. Ihlau Tuhan bisu tentu ratakdapat memerintah dengan baik. Tuhan mempunyai siht berkata. sifat'sifat ini, termasuk sifat lklam, adalah sifat-sifat yangqadimyang berdiri atas Zat yang qadim, yaitu Zat lirhan. Qur'an itu adalah sifatAllah yang qadim, bukan hadits, bukan makhluk, bukan ciptaan sebagai paham kaum Mu'tzilah. Adapun yang tertulis dan dibaca yang tedetak di atas Mashha{ maka itu adalah gambaran dari Qur'an yang qadim itu. Kita tidak boleh
mengatakan Qur'an itu makhluk, walaupun yang dimaksud perkataan
yang tertulis di atas mashhaf itu, karena perkataan itu adalah gambaran
,r,c.,Pt.ttg;jitUlht
Artinya:
darikata Allah yang qadim. Dalil bahasa Tuhan mempunyai sifat l0lam adalah:
11!:.tJ|
mendengar tagi melibAt" (as Syura: 11)'
Artinya;
'Dan Ia
.vya;;;i,.{s
.Dan
Nisa':163).
34
Artinya, Tuhan tetap selalu dalam keadaan mendengar, mustahil Ia dalam keadaan tuli.
Oleh karena Tuhan mempunyai sifat sama, maka Ia selalu dalam keadaan mendengar.
olehkarenaTuhanmempunyaisifatQudrat,makalatetapselaludalam
kbadaanberkuasa'takpernahberhentisekejapmatapula'Dalilnya
sama dengan sifat Qudrat tadi'
19.
Kaunubu Bashiran.
Tuhan Allah bersifat Kaunuhu Bashiran.
maka Ia tetap selalu dalam oleh karena Tut rn ir.*punyai sifat Iradah,
keadaan menghendaki' Dalilnya sama dengan dalil sifat lradah'
16. Kaunuhu'Aaliman'
Tuhan Allah bersifat Kaunubu Aaliman' tahu' mustahil Ia dalam keadaan Artinya tetap selalu dalam keadaan
Artinya Tuhan tetap selalu dalam keadaan berkata, mustahil Ia bisu. Oleh karena Ia mempunyai sifat kalam, maka Ia tetap selalu dalam
keadaan berkata.
tidak mengetahui'
olehkarenaTuhanmempunyaisifatllmu,makalatetapselaludalam keadaan berilmu' Dalilnya sama dengan dalil sifat ilmu' 17. Kaunuhu HaYYan'
Tuhan Allah bersifat Kaunuhu Hayyan'
'eUtu
Kalau sudah diyakini sifat yang 20 yang mesti ada pada Tuhan, dengan sendirinya kita mengetahui 20 sifat yang mustahil (tidak mungkin ada) pada Tuhan, yaiftr lawan dari dua puluh sifat tadi. Dengan mengetahui yang 20 wajib dan dua puluh yang mustahil maka kita sudah membayarkan yang bertalian dengan I'itiqad tentang Iktuhanan. Tinggal satu lagi, yaitu yang "harus" bagi Tuhan. Arti harus di sini lalah boleh Ia kerjakan dan boleh tidak. 37
36
pula tidak memTuhan Allah harus (boleh membuat dan boleh Tuhan tidak dipaksa perbuat) sekalian pekeriaan yang mungkin diadakan' untuk membuat atau untuk tidak membuat'
Tuhan berfirman menyatakan sifat
ini
t - ^ .,
Artinya:
kalau Ia "Kalau Ia, mengbendaki ta boleh mengasibi kamu dan (Al Isra : 54)' mengbendaki Ia botei pula mengbukum kumu" Demikian20sifatyangwajib,20sifatyangmustahildanlsifatyang mendalam Tuhan ,.*.rr, ,1,'n' ytng wajib diketahui secara bagi harus
mempunyai aqal' oleh setiap insan muslim yang sudah baligh dan
#' '"4';r-r+\3'p.dthdi;#\yi*tf.g1'tj[
vl -'v,r
orangyangtidakmengetahuisecaramendalamsifat.sifatini,niscaya
hal'hal yang bertalian dengan ia tidak akan mengerti dan tidak akan yakin Tuhan atau Ketuhanan Yang Maha Esa' Nama'nama itu Adapun nama'nama Tuhan adalah 99 banyaknya' sAlilfl., sebagai tersebut dalam sudah diterangkan oleh Nabi Muhanunad hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi' yaitu:
i+ at.v s
'!,r'.ii
6'3]t y-
LY
Artinya:
iitZJ, SWi'ggi@ U3
-?
r'.*tf { F!' t ';A, W$9 /^v U!,|ry,,jj'A' 4' -l L Y ,"/. l.t. ..t, .tt, I **1,;W,3rorfi i-al ,$,Lc,jl.,'d9t'#,:V,i, /'\r\.1
aa
"Babwasanya Tuban Allah mempunyai 99 nama; barangsiapa mengbafal sernuanya akan dimasukkan ke dalam syurga, 1. Allab (Tuban); 2. Ar
\\
r1
\o
\t
\Y
\Y
Rabman (Pengasib); 3. Ar Rahiim (Penyayan|; 4. Al Malik (Pemilik sernua yang ada); 5. Al Quddus (Bersih suci tak bercacat); 6. As, Salam (Penyelamat); 7. N Mu'min (Pemberi keamanan bagi bambanya); L AI Muhaimin (Yang menyatakan diri-Nya Esa;. 9. Al Aziz (Gagab tak terkalabkan); 10. AlJabbar ((uat danGagah); 11. NMutakabbir (Besar-gagab); 12. Al Khalih (Pencipta makhluk); 13, Al Bari (Pembikin makbluk);
38
'rL
14. Al Musb
1i.
ti ipn*uiri 'rri,ta,eala);'21. Al
it
(Pengampun dosa) ; awwir (Pembentuk mahbluk) ; 1 5' Al G affar (Pemberi); 18' Ar Razaq g,obnar $agah perkasa); 17' Al Wahhab Al Alim (Tahu et patalt (pembuka pintu rahmat); 20. rezkL);
Al Afuwu
Qabidb' Qenabai); 24. Ar Rafi'i (Yang aingoi mudab); 23 N Khafidb (ang me.nurunkan); kenuliaan) ; 26, Al Mudzil (Yang *eigangkat) ; 2 5. AI Mu, iz lyang memi eri memberikebinaan);27,AISami'i(Yangmendengar);28'AlBasb-ir..ffang Al Adi (Adit); 31' Al Latbif .(haluq; m,elihat); 29.N Haikam (Biiaksana); 30' AI Halim At Khabir (Yang mengetabui yang t,ersernbunyi); 33' 32. "(penytantun); Gafur (Pengampun); 36. As 34" Al-ndzii 6esar)i 35. Al ';;ri". 3s' Al Kabiir (Besar)l9' ni
yxng patut dima'afkan); 83. tu Rauf (Besar kasih sayang-Nya); 84. Al Malikulmulki (Raja sekelian nja);85, Dzul Jalali wal ikam (Mempunyai kcbesaran dan kemuliaan); 86. Al Muqsith (Yang memperhatikan orang
Gani lcraniaya); 87. AlJami'i (Penghimpun makhlukharikiamat); 88. (Yang Kaya raya); 89. Al Mughnilu (Yang mengayakan); 90. Al Mani'i (Yang
Al
Nafi' (Banyak
upah);37' makanan) ; 41' Al Hasib (Penghi' Hafidz (Pemelibara); +Oi'- NMuqiit (Pemberi Al Karim (Yang mulia);44' At tung);. 42. NJalil (Bersifat kebesaian;; 43' Mujh (Yang memperkenankan doa); Raqib (Yang mengamat'am ati);' 45'Al pintar); 48' Al Wadud luas llmu'Nya); 47' Al Hakim (Yang
46. Al \[asi'i (Vang
geiuui
tt &nsl;
rnemberi manfaat); 93. An Nur (Pemberi cahaya); 94. N Hadi (Pemberi pctunjuk); 95. Al Badi'i (Yang mengadakan sesuatu); 96. Al Baqi (Yang kekal sclamaJamanya);97. Al Sflarits (Yang kekal sesudah semuanya habis); 98. Ar Itasyid (Yang cerdik-cendeha); 99. As Shabur (Penyantun, tak terburuhuru), (Hadits riwayat Imam Tirmidzi,lihat Kitab Shahih Tirmidzi juzu'KII
Iralaman 37
42).
4'.Al
awi
(Yang ber'aqal) atau "Syahin Syah" (Raja sekalian Raja) atau lain-lain.
(Yang mematikan); 63' Al Hayu l,futtyt (Yang menghidupkan); 62' Al Mumit (Yang tegak); 65' Al Wajib (Yang memberi iYt"g ftiO"p); 64. vahid.(Tunggal;' Al Maiid (vtng Uttut ttalaan'Nya); 67' Al
(Yangmenciptakan);'e'O"nMu'id(Yangmenghidupkankembali);61'Al
NQt**
2. Tentang Malaihat
Ummat Islam kaum Ahlussunnah wal Jama'ah mempercayai bahwa rda suatu makhluk halus, yang dijadikan dari nur (cahaya), bernama Malaikat.
Bagaimana hakikat tubuh dari Malaikat-malaikat
sesuatu);. 66.
Al Qadir (yang Kuasa)' 19 I'luqtadir 68. Al Shamad (yang dituiui; 6g. Al Muakhiru H"Uuqaddimu (Yang mendahulukan); 72' iY^ng furrrl; Zi' qadim tak berpermulmn);74. *."g;mudiankan)i73. Al Awwal ivang NZhahit (Yang memperlihatkan Al Akhir (Yang baqa s.lata'latanyt);75' 76' N Bathin (Yang tersembunuyi
itu
hanya Tuhan
i;d
yang lebih tahu, kita serahkan kepada Tuhan, karena kita tidak diwajibkan
untuk mengetahuinya.
Yang wajib kita ketahui dan kita yakini ialah:
wujudNya dengan tanda'tanda'Nya); (Yang t;Ny.)' ZZ' et wati (Yang menguasai seluruhnya); 78' Al Mutaali Buru (Yang banyak kebaikan' bersih dari sekalian ,ifrt rcLttn gan);'79'Al
Al Muntaqinz (Yang menghukum Nya) 80 Al Tawab (Penerima taubag; 81'
40
4t
itu
banyak, mereka
1,#, 6ij6yswsieVns6S
Artinya: ffiengeriakan apa yang diperintahkan sekalian perintab-Nya, mereka tetap
malaikat yang bertugas mencatat dosa dan pahala setiap orang. Catatan ini nanti di akhirat akan dikemukakan ketika menimbang dosa dan pahala, sehingga tak suatupun pekerjaan manusia yang
"Malaikat'malaikatitutakpemabmendurbakaiTubandalam
selalu kebalikan dari Iblis dan Syaitan yang f.rintuf,'p.rintah lirhan, durhakr kePada, Tuhan' kadang'kadang ia bisa Walaupun Malaikat itu maktrluk halus, tetapi
denganizinTuhan-merupakandirinyaserupamanusiadanlain-lain.
2.Kta'ummatlslamhanya,diwajibkanmengetahuil0orangMalaikatyang yaitu: uama, yang mempunyai tugas masing'masing' Nabi'nabi dan tugasnya pengantar wahl'u kepada Malaikat
Inilah 10 orang Malaikatyxng wajib kita ketahui secara terperinci. Adapun malaikat-malaikatyang banyak lainnya cukuplah kalau kita yakini h:rlrwa fia Malail<at, sebangsa makhluk yung ta t kepada Tuhan dan yang
nrcngerjakan perintah-perintah yang diberikan Tuhan kepada mereka.
Ayat-ayat suci dalam Al Qur'an dan Hadits-hadis Nabi yang menyatakan
di
a.
Jibril,
blwah ini
Firman Tuhan
b.MalaikatMikail,Ngasnyadalamsoal'soalkeseiahteraanummat'
angin' soal'soal tanah dan umpamanya mengantar huian, mengantar soal'soal kesuburan'kesuburan lainnya'
c.Malaikatlsrafil,rugasnyadalamsoal'soalakhirat'umpamanyameniup
meniup terompet tanda terompet lSangk"akata; tanda kiyamat' lain'lain sebagainya' bangun kembali di padang mahsyar dan
membawa nyawa itu kemana mestinya'
\xze
)t.il&kit
Aninya:
yaitu Malaikat.malaikat yang e.f. Malaikat.malaikat Munkar dan Nakir, kubur' untuk menanyai orang yang telah mati di
ditugaskan
'Barangsiapa yang bermusuban dengan Allab, MalaikatmalaikatNya, Rasul-rasulNya, Jibril, Mikail, maka (orang itu kafir) hahwasanya Allah musuh pula bagi orang katir itu" (N Baqarah: 98)
Teranglah dalam ayat ini, bahwasanya kita orang mu'min wajib percaya
dan tidak boleh bermusuhan dengan Allah, dengan Malaikat-malaikat-Nya, dengan Rasul-rasul-Nya, dengan Malaikat Jibril dan dengan Mikail. Orang yang memusuhi semuanya ina adalah kafir dan Allah memusuhi pula orang
Raqibdanyo,,g-bu,ul.dicatatolehMalaikatAtid.Keduanyaselalu
42
43
yang kafir itu. dan Mikail itu Jadi, kita wajib percaya bahwa malaikat-malaikat Jibril ada, sesuai dengan petuniuk ayat ini.
-6*;:8;Jfi,fr'Sj l,+.rt,ly,f;;iS
ll
r
6-u,,Jt
*x:],Wo*#*r**'Ru
Artinya:
Artinya:
"Katakanlah (Hai Muhammad!) Yang mematikan kamu adalab nalaihat-maut yang diwakilkan untuk urusan kamu, kemudian kamu
"Dan ditiuplah terompet (sangkakala), lantas mati orang-orang kecuali yang dikebendaki tuban tidak akan yang -*ati, di tangit din di bumi, *aki ditiup pula terompet lain, tiba+iba sernuanya bangun dari kubur dan melihat" (Az Zumur: 68)'
Dalam Hadits Nabi menerangkan
:
lada
,rkln berpulang ke rahmatullah adalah Malaikat.maut yang ditugaskan oleh 'l[rhan mengurus pekerjaan itu.
Tentang malaikat Raqib dan Atid diterangkan Tuhan dalam ayat
.)At,lr6Vn,:F;*h(e36
fV'go\olr)
Artinya:
Arlinya
\^s,5.a&;rit4jew
"Tiada suatu perkataan yang dilafazbkan, melainkan semuanya dlcatat oleb Malaikat Raqib dan Atid" (Q ; 18).
Banyak lagi tyat-ayat Qur'an yang lain, yang dapat dijadikan sumber llmu pengetahuan kita tentang Malaikat.malaikat yang mengabdikan diri
"Berkata Nabi Mubammad SAW,: Malaikat terornpet. (H. Riwayat Imam Ahmad dan Hakim).
kcpada Tuhan yang selalu patuh dan menurut sekalian perintah yang tllpikulkan Tuhan kepadanya.
Ummat Islam wajib yakin seyakin.yakinnya, bahwa Malaikat,malaikat
Itu
ada.
1.gc\
11 zu t,Wvl6, e.,*/
Janganlah terpedaya pada omongan orang-orang "modern" yarng mengatakan bahwa Malaikat-malaikat itu tidak ada, karena ilmunya tidak
sampai untuk mendapatkannya. Sehubungan dengan Malaikat yang mempunyai tubuh halus ini, kita
Artinya
Dan ummat sepakat bahwa yang meniup sangkakala itu ialab Malaikat krafil Alaibissalam (Qurthubi Juz VII, hal' 20)'
44
dijadikan Tuhan. Bahkan di dalam al Qur'an ada satu surat yang dinamai
45
(suratJin,,,
Jin.
Artinya:
makhluk halus yang dijadikan Tuhan dari api, Jin, itu adalah sebangsa sebagai halnya manusia dijadikan dari tanah' mereka bisa merupakan Mereka bernrbuh halus, tidak bisa dilihat, tetapi
"I)iAntnra kami ada yang saleh dan diantara kami ada pula yang hukun begitu, kami menempuh jalan yang berlain-lain" (NJin : 11)"
kllir
ranglah bahwa di antara Jin itu ada yang mu'min dan adapula yang kepada Tuhan, serupa keadaannya dengan manusia.
Te
Jin
nr('mpercayai
Irt'rnama syaitan.
kepadaNabiMuhammadSAW.danadapulayangkafir'yangtidakmengakui
Nabi Muhammad
'M
66y$'tij el&
berasal dari api, sesuai
Artirrya:
.1$ll.rrJar:i6):*,1^i,:;6.$gsrsrtptsu
1Ar:.[;Jt
Artinya:
liat "DAn sesungguhnya Kami jadikan manusia itu dari tanab Kami Dan Jin yang kering dan dari lumpur hitam sampai berbentuk' "ladikan 26 - 27). (Al Hi': seielumnya dari api yang sangat pAnAs"
kita mempercayai Kita ummat Islam yakin kebenaran Qur'an ini dan
il
iin
"Apabila engkau bendak membaca Qur'an, mobonlah perlindungan (kt Nahl: 98).
Kitarnenolaksekeras.kerasnya'teoriDarwinatauDarwinismeyang orang hutan' mengatakan bahwa asal manusia dari monyet, dari
Kirab suci Al Qur'an menolak teori Darwin ini sekuat'kuatnya' Di samping itu Tuhan menerangkan dalam al Qur'an' ketika
yaitu: menceriterakan iin'jin yang mendengar Qur'an,
,;gfeltly|k:;G,6'jttK'0UA,'dy
',')LiJt.JE;rt-ul-a6
Artinya:
il
rrrpp .t3&3yK,$t6rl,q6ltat$Gi5
46
"Babwasanya syetan itu musubmu, maka ambillab ia menjadi ntusub selalu, ia hanya menyurub golongannya supayt masuk nerak6"
(ltathir: 6). 47
{\'
Dalam al Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang bertalian dengan syaitan ini, yaitu ayatptda surat- surat:An Nahl ,63; ilAnfaal:48; Al An'am: 1.12; Az Zukhrufi 36; Al Hasyar: 16; Al Fathir: 6; Al Aaraf :271; N
lsra' :64;An Nisa': 117; Al Baqarah :268; NAn'am: L42; An Nur: 2l;Yasin: 62; Ibrahim: 22; N Hraf;201; Al Lraf:22, dan lainlain.
Kesimpulannya kita ummat Islam kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, wajib percaya bahwa ada makhluk halus yang bernama syaitan dan iblis yang
berita gembira dan mery)ampaikan peringatan, dan ,{llttltuilttttt hersama mereka Kitab dengan sebenarnya, supaya ia dapat trteufurl kaputusan bagi manusia dalam perkara yang diperselisibkan"
l)ln
lagi firman-Nya:
t. Tentang Kitab-hltab
Susl
rt';rq\)w
Artlrryir:
Ummat Islam Ahlussunnah wal Jamaah mempercayai adanya Kitabkitab Suci yang diturunkan Tuhan kepada Rasul-rasulNya untuk disampaikan
kepada, ummat manusia seluruhnya. Kitab-kitab Suci itu banyak, karena Rasul-rasul pun banyak, tetapiyang wajib
1. Kitab
2.
3. 4.
"Dan kalau mereka mendustakan engkau (hai Mubammad), tpsttrtgt{ubnya Rasul-rasul sebelum engkau sudah pernah didustakan, lll$tku datang dengan membawa keterangan yang nyata, surat-surat dnn kitab yang memberi penerangan" (Ni lmran: 1g4).
lbntang Kitab Taurat, Tuhan berfirman
:
menerangkan
^ntuunya
'i+-Ck-rtidtjgt "{t, 1,,6(r( tatlj,;,r-;ilffi,t b2Yiu#dg*lr15rt&i 't) ii ti.-,.7.:' ;:" gl6tQufiiS.fu e-il,3l;j 15.:5s_&u*6,ee:ry, :')u*r$tll; t#u,.+t+t,(r3gri
YrY:6Pl
Artinya:
I
"Bahwasanya Kami merurunkan Taurat, di dalamnya ada petunjuk slun cahaya" (NMaidah
: 44).
:
o .Manusia
Artinya:
Tuhan
48 49
Tentang Kitab
Artinya
fr '{6.Y46WV4E;.,*r9oht'r;i*as
Artinya:
Sesunguhnya ini ada pada "Shuhuf-sbubuf" purbakala, yaitu ,\hultuf lbrabim dan Musa (N Ala : 18 dan 19).
Kita ummat Islam wajib meyakini bahwa semua Kitab-kitab Suci itu rltrri 'lirhan dan isinya semuanya benat tidak boleh diragukan,
Hanya Kitab Taurat dan
"Dan Kami iringkan ieiak mereka dengan mengutus Isa bin Maryam, Kami membenarkan apa yang terdahulu dari padanya, yaitu Taurat. Dan
l)urganutnya tidak lagi menurut yang aslinya, sudah banyak dirubah-rubah rrlclr pendeta-pendetanya dulu, sehingga tidak dapatlagi dipercayai isinya,
kipadanya, di dalamnya berisi petuniuk kebenaran dan cabaya terang" (Al Maidah: 46).
berikan
klil
!\
Arllnya
:
" Seb
.r -:J r . +,*rEv:5$l
oj'/_t e:r6.,!51i
.o]#UgJgFr;gWEt
Artinya: '| 't'L'J'
.
"BAbwasanya Kami menurunkan kepadamu (Hai Muhammad) perbatikan isinyL" ( Yusuf: 2) Qur'an dalam babasa Arab, supaya engkau
Demikianlah ayat-^yxtyangbertalitn dengan Kitab suci yang wajib kita ketahui dengan terperinci, yaitu Taurat, Zabut,lniil dan Qur'an. selain daripada itu wajib pula diyakini bahwa kepada Nabi Ibrahim
6io)g:, #
juga Kitab' Alaihisalam dan kepada Nabi Musa Alaihissalam diturunkan kitab Suci yang di dalam al Qur'an diterangkan namanya' yaitu "Shuhuf"
j
,5*iir5$Art;:J;6itiAr'a;yffi
Artinya
:
rtW {,,i_}#rlfJA5, gs
y"
ri
&Vr&63t*7*L!"t$h3Y
I
\t-\A ,uY;tl""@.;S
50
kan" (N Maidah:
14).
51
Rasul;
itu, ialah:
Artinya
1. Nabi Adam Alaihissalam (As) 2. Nabi ldris As. 3. Nabi Nuh As. 4. Nabi Hud As. 5. Nabi Saleh As. 6. Nabi Ibrahim As. 7. Nabi Luth As. 8. Nabi Ismail As. 9. Nabi Ishaq As.
10. Nabi Ya'qub As. 11. Nabi YusufAs. 12. Nabi Alub As. 13. Nabi Syu'aib As. 14. Nabi Musa As. 15. Nabi Harun tu. 16. Nabi Zulkiflitu. 17. Nabi Daud As. 18. Nabi Sulaiman As. 19. Nabi Ilyas As. 20. Nabi llyasa'As. 21. Nabi Yunus tu. 22. Nabi Ztkuia fs. 23. Nabi Yahya As. 24. Nabi Isa As. 25. Nabi Muhammad SAW.
4. Tentan$ Rasul-Rasul
Ummat Islam, kaum Ahlussumah wal lama' ah mempercayai sekalian Rasul.rasul Allah yang cliutus oleh Allah untuk menyampaikan Kitab'kitab Suci kepada manusia.
Nabi-nabi clan Rasul-rasulAllah iru sedaridulu banyak, sampai 121.000,
Muhammad SAV.
52
53
Hanya25oranginiNabi.nabi/Rasul-rasulyangdisebutkannamanya dalamAlQur,anyangwajibkitapercayaadanyadankitayakinikebenaran
aiarannya.
trV Tfr ,;
ValaupundalamQur'anpadasuratAsshaffayat6adadisebutkan
bahwaakanadaseorangRasulyangbernamaAHMADmakayangdimalaudkan Nabi Muhammad sAw' dengan ayat ini ialah l,{abi Muhammad saw., karena
rrv';bi!''W"&'Vo:
Artinya
:
dinarnai iuga AHlvlAD. namanya Nabi Muhammad SAV. pernah mengatakan bahwa
MuhamrnaddanadapulaAhmad.(tihathaditsnyapadabagiansejarah
Ahmadiyah).
fuumnya, Kami tinggikan derajatnya siapa yang Kami sukai, sesunguhnya 'lihan kamu itu Bijaksana dan Maba Tabu" 1Al An'am: 83). Dan lagi firman.Nya
MenyatakanhalRasul.rasuliniTuhanberfirmandalamAlQur'an,di
anturany a sebagai berikut
:
g 1.J)|y;,lt se:Sj:G ; i.V i V &J *\ i elT;, J:;*t 4 Fj 61" b bW l'r&t g yt 6. 3y* ;,*,o#fj;, *
kr:*:
S
,it5*qs4ssftWs.fus^w:ur#si 'ois, ; +;*,: u" a;; JTjj dit SW5 sJ, | 1*Ar6i $:tUS ^r, lLii
Artinya; "DAn KAmi berikan kepadanya Ishaq dan Ya'qub, masing-masing
rYr:
Lil
Kami beri pimpinan. Dan sebelum itu Kami berikan pimpinan kepada Nub dan keturunannya yaitu Daud, Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa dan llurun. Begitulab Kami memberi upah bagi orang-orang yang membuat
Artinya:
khajikan"
"Katakanlab(HaiMubammad):KamiberimankepadaAllahdan kepada yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan apa nrolni*i Ismail, Ishaq, Ya'qwb, anak'anaknya dan yang diturunkan kepada: l'labLnabi dari kepada Musa dan Isa^ dan ipo yong diberikan mereka' dan Tuhor, karni tidak memperb;daktn tto'o'gpwn di antara kami patuh kepadanya"' (Al Baqarah: 136)'
"Kau;v*;mUfift < !"8 gqV offi mU ,, ,r12, l.t i4 :] 9Ldlr, r*dJ!o ffigLllr.'MrS gSb Iv
..rjt
.,9?, y' tzl\ t z
oJ
*;
-.{'J
'J
{*
54
55
kelehiban Dan Ismail, Ilyasa', Yunus dan Lutb semuanya Kami berikan dari sekalian makhluk" (An An'am: 85 ' 86)'
jumlahnya,yangT lagi Semua yang tersebut di atas sudah 18 orang ini ialah yang tersebut dalam firman-firman.Nya sebagai di bawah
:
ALr reo
Artinya:
.qL#6i6pJs
'e3wfi;;ti)Jbe j;i',t5;wt'y''J:
YY:u!t.-.!i. ,*tC,
futinya: "Babw^sanya Allab telah memilih Adam, Nuh, Keluarga lbrabim dan Keluarga Imran melebibi sekalian alAm" (Ali Imran: 33)'
(llud:
o,,r,c!r
^ntaflrry^ Nabi Nabi kita Nabi Muhammad sAW., karena beliau adalah keturunan Isa As, Ibrahim juga. Yang dimaksud dengan keluarga Imran ialah Nabi adalah anak karena beliau adalah anak siti Maryam, sedang siti Maryam dari 'lmran bin Yasyim (lbnu Katsiq Juz I, pagina 358)'
Dan lagi firman'NYa:
di sini ialah di
Artinya:
1o,.blyt .WL#6yJy;
Artinya:
&4,(6siv{r'6|'6Eg{ftWlsv
tr. , r-rlrYl
Artinya:
"DankepadaAd(diutulsaudaranya,TaituHud'(AlAraf:65)'
Dan lagi firman'NYa:
"Muhammad itu bukan bapa dari seorangpun laki-taki di antara hantu, tetapi ia Rasul Allah dan akhir Nabi-nabi"
(N
rthzab: 40),
1t
Artinya:
,rrr,W'i!S'iily;
Itulah 25 orang Nabi/R.asul yang wajib dipercaya oleh setiap orang mu'min yang tersebut dalam Kitab Suci al Qur'an.
Banyak Nabi-nabi dan banyak Rasul-rasul yang lain sedari dulu yang
"Dan kePada kaum Tsamud (diutus) saudaranya, yaitu Saleh' (Surat Hud: 61).
56
rllutus oleh Tuhan untuk sesuatu kaum atau sesuatu bangsa, tetapi tidak di drlam al Qur'an secara terperinci, maka karena Itu kita tidak wajib mencari dan menelitinya saru persaru.
rllkabarkan kepada kita
57
rrrcrnilih orang-orang pembohong menjadi Rasul-Nya. Rasul-rasul itu mesti amanah, yaitu dipercaya, bukan orang-orang khianat yang perkataan dan perbuatannya tidak dipercaya, Dalam sifat amanah ini termasuklah sifat ma'shum, yakni terpelihara
"Dan beberapa Rasul yang dabulu ada yang Kami ceritakan pula Rasul'rasul yang tidak kami kepadamu (Hai Muhammad)-dan-ada
ceritakan Padamu" (An Nisa': 164)'
nyi
yang dikabarkan Terang dalam ayat ini bahwa ada Rasul'rasul Yang dikabarkan' yang tidak kepada Nabidalam al Quran dan adt pula
itu adalah orang.orang yang pintar bukan orang.orang tlungu, karena kalau dungu sudah pasti tidak akan dapat melaksanakan
Rasul-rasul
tuSasnya.
*iib
namanya dik nul secara terperinci adalah Rasul yang 25 yangtersebut bahwa ada banyak' dalam al Qur'an. Yang iain cukup dengan dryakini
Sifat yang harus ada pada Rasul.rasul ialah sifat-sifat manusia yang biasa, yang tidak merendahkan derajat ke Rasulannya, umpamanya makan,
yang dikabarkan Dalam ayat inidapat dipetik pengetahuan' bahwa Nabi iuga Rasul, karena dalam namanya dalam Qur'an itu semuanyi selain
ayat
Rasul.rasul.
dihiraukan karena bukan Rasul, bahwa Ilyaia bukan Rasul tidaklah bertentangan dengan ayat ini'
Kesimpulannya: Yang
Rasul'
L\,
Artinya:
Sekarangsampailahkita,membicarakansifatRasul.rasulitu. adalah 4 dan yang Sifat'sifat yang wajib (mesti) ada pada Rasul mustahil (tidak mungkin) ada 4 pula, yaitu
:
"
(i1i"g'b*,3ybv\'i\:S
tg rk';rS
lr
"Dan ingatlab dalam Kitab lbrabim, sesungubnya ia adalab orang Sbiddiq (benar), lagi Nabi" (Maryam: 41).
Dan lagi Firman.Nya:
a. Shidik @enar), mustahil ia pendusta' b. Amanah (dipercaya), mustahil ia ktrianat' c. Tabligh (menyampaikan), mustabil ia menyembunyikan'
1v : U\3U,
Artinya:
E; c:JJJ;\y,& J ;J,Vi,i;
Rasul.rasulituadalahorang.orangyangbenar,karemabeliauadalah
orang.orangpilihanyangdiangkatTuhanmenjadiRasul.Tuhantidakakan 58
il
59
lt lt
Illil
\.v : elr:J
Artinya:
t.A5n:K+l
S1'u'ara:
o, ori.-y, .
f)ttrqr
] jp61,+,6
Artinya : "Dan sabarlah engkau (tahanrah daram percobaan) sebagaimana ketabanan Rasul-rasul Ulul ,Azmi,'(Al Ahqat: g5). Rasul'rasul
JYs,AvMviKlWryl\?: rroePt.[#teAV
futinya:
'Ajaklah keialan Tuhan dengan kepintaran, pengaiaran yang baik dan bertukar pikiranlah dengan mereka dengan cara yang sebaik-baiknya" (An Nahl: 125).
Dalam 4 ayxyangtersebut terdapat sifat'sifat Rasul yang 4 itu, yaitu: Shidiq, Amanah, Tabligh dan Fathanah. Kalau beliau tidak mempunyai sifat.sifat yang 4
Artinya:
i:*;
,
(on
iw
It'lusa dan Isa anak Maryam, dan Kami ambir ,yang sungguh-sungguh" (Al Ahzab : 7).
dari
mereka perjanijan
dapat menjalankan tugas kerasulannya' selain dari pada itu kaum Ahlussunnah wal Jama'ah meyakini pula, bahwa di tntaraRasul.rasul itu ada 5 orang yang dinamai "Ulul Azmi", yaitu Rasul-rasul yang sangat teguh dan sangat tahan dalam menjalankan perintah-perintah Allah.
itu ialah:
SAW.
j:lt.*
l.
Nabi Muhammad
'Ia telab menetapkan agama kepadamu (Hai Muhammad), yang dlperintabkanNya kepada Nub, dan yang terab Kami perin'tabkan
61
60
Artinya
Lalu Kami wabyuhan kepada Musa: pukullab laut dengan tongkatmu, maka laut itu belah dua, d,an setiap bagian sebagai gunung
yang besar (Syu'ara': 63). Dengan memukulkan tongkatnya ke laut maka laut menjadi belah dua dan Nabi Musa bersama nkytnyaberjalan di tengah laut iampai ke
seberang.
itu
mereka masing'masing' yang Mu'jizat lalah suatu hal yang luar biasa
dibawanya.
da,wah dan risalah yang Rasul.rasul untuk dijadikan alat-memperkuat Apibiasanyamembakar,tetapiNabilbrahimketikadimasuklanoleh tidak terbakar dan bahkan api menf adi musuh.musuhnya ke outu* rpiu.liau dingin dan sefuk buat beliau' Hal ini diterangkan dalam al Qur'an
:
Y. Artinya
:
\t: +L
b!'@16tit;)Gbir:ya$,e
'Jatubkanlah tongkatmu itu hai Musar Lalu dijatubkannya, maka tiba+iba tongkat itu mmjadi ular yang bugerak,,lihaha, 19 dan 20).
Artinya
:
totonglab kepada Tubanmu ' Mereka bukata bakarlab dia, dan minta
Jadi tongkat Nabi Musa fu dapat memberah raut dan dapar pura menjadi ular kalau dilemparkannya (dijatuhkan).
kalaukamubisamelakukan,Kami(kataTuban)berkata:Haiapi'
selamat atas Nabi lbrabim,' (N bendaktah engkau menjadi sejuk dan Anbiya : 68'69). adalah tak "terbakar oleh api' Jadi, mu'iizat Nabi Ibrahim
apaiaiayang
diantuanya bisa membelah laut' l,tu,iizat tlabi Musa As. banyak sekali, jadi ular, dan lain'lain sebagainya' dan juga meniadikan tongkatnya bahm hal Nabi Musa Tuhan berfirman :
1l
o, 14 lrr(1rr/1i
.t,,F;:#Jt#)q':,
63
.1tr|ffi
'I
Adapun mujizat Nabi 'Isa Alaihissalam, beliau diberi kepandaian oleh Tuhan dengan pandai menghidupkan orang yang mati dan ke pandaian' kepandaian kedokteran yang tidak diketahui oleh tabib'tabib ketika itu. Tuhan berfirman, menYatakan hal ini:
"karang
Demikian
Banyak
di
di
r.r,
Artinya:
t"6/t;
di
atas
rlurtia, Kitab suci yang dalamnya lebih dalam dari laut dan luasnya melebibi
"Dan aku pandai menyembubkan orang yang buta, orang yang berpenyakit lepra dan aku pandai mengbidupkan orang yang telah mati,
Sekalian ahli pidato, ahli karang mengarang, ahli sajak, ahli puisi dan
*lrll
Nabi mulai
dui
relkhlas-ikhlasnya, niscaya iaakan kagum dan ketika itu akan iman, bahwa (Jtrr'an itu adalah suatu Kitab yang bukan susunan manusia, bukan buatan tiurgan manusia yang pandai-pandai, tetapi Kitab yang diturunkan oleh llrhan semesta alam yang tidak sanggup manusia membuat seperti itu.
Secara sepintas lalu dapat dikatakan, bahwa tidakada kitab @uku)
"Mu'jizat Rasul-rasul diberikan Tuhan sesuai dengan keadaan zamannya, dan mu'jizat Rasul-rasul dapat mengatasi kepandaian orang ketika itu. PadazamanNabi Musa As. banyak orang yang pandai ilmu sihir, puntung
kayu api atau tali bisa menjadi ular. Tuhan memberikan mu'jizat kepada Nabi Musa sefupa itu pula, tongkat Nabi Musa bisa menjadi ular yang dapat memakan sekalian ular tukang sihir itu. Pada zaman Nabi Isa Alaihissalam, banyak orang yang tinggi ilmunya
klli
Tidak ada kitab @uku) di dunia yang kalau dibaca berulang-ulang yang tidak mendatangkan bosan. Ikdang-kadang dua kali saja dibaca
klta sudah bosan, tetapi al Qur'an makin diulang membaca makin enak dan Irrakin terasa lezatnya.
tlitllm isinya, sangat banyak ilmu pengetahuan di dalamnya, sehingga orang lrcrkesimpulan bahwa otak manusia, apalagi otak Nabi Muhammad yang
llrlak pandai menulis dan membaca tkan dapat membuatnya. Mustahil pada
ukal,
tentang kesehatan dan banyak dokter ketika itu. Maka Tuhan mem' berikan mu'jijat kepada Nabi Isa kepandaian yang melebihi, yaitu pandai menghidupkan orang mati yang tidak bisa dikerjakan oleh dokter' dokter ketika ifu. PadaztmanNabi Muhammad SAW., kebanyakan orang
Qur'an mengatakan bahwa bulan dijadikan Tuhan bercahaya, tetapi mntahari dijadikan Tuhan sebagai pelita (lampu). (Nuh: 16), Qur'an sudah mcngatakan 1387 tahun yang lalu, bahwa matahari itu benar-benar api
65
yang bercahaya, yang menjadi sumber cahaya, tetapi bulan hanya bercahaya
saja.
nllulnya, yangdalam dan luas isinya seperti al Qur'an, akan tetapi akhirnya nrrreka mengatakan bahwa mereka tidak sanggup. Kemudian Tuhan berfirman menginsafkan mereka:
itu
memikirkan
bahwa sumber cahrya rdalah matahari dan bulan itu hanya menyinarkan
,*M:{ffid##to
Artlnya:
Itulah maka dikatakan bahwa Qur'an itu suatu mu'jizat dari Nabi Muhammad SAS[. yang diberikan Tuhan kepada beliau untuk memperkuat
dan memperteguh seruan (da'wah) tauhid yang dibawanya.
Nabi Muhammad
SArilfl.
yang ahli-ahli dan fasih-fasih berpidato. Beliau berkata: "Cobalah buat agak satu surat saja kalau kamu semuanya mampu".
"Katakanlah kepada mereka (Hai Muhammad), sesungubnya ktluu selurub manusia dan jin berkumpul untuk menulis yang serupa d Qur'an itu niscaya mereka tiadalab dapat membunt lang serupa itu, uwlaupun mereka bantu membantu sekalipun" (N Isra': 88).
Demikianlah hal ini.
Dalam hal
Rasulan beliau.
Ihlau Qur'an bisa dibuat, maka ke Rasulannya palsu tetapi kalau orang'
orang pandai ketika itu tidak bisa membuat barang satu surat pun, maka ke Rasulan beliau sah dan Qur'an benar-benar dari Allah.
Mu'jizat-mu'jizat Nabi Muhammad SAW yang lain banyak lagi, l)llam bermacam.macam hadits yang tersebar dalam bermacam Kitab llldits banyak didapati mu'jizat-mu'jizat Nabi Muhammad Saw. l)l antaranya:
bulan belah dua, karena dimintakan oleh Nabi kepada Tuhan. Hal ini tersebut dalam hadits Abu Daud, dan lain-lain.
2. Pernah orang melihat matahari terhenti berjalan sebentar untuk membenarkan ucapan beliau, Hal ini diterangkan dalam kitab hadits
tentang kebenaran Qur'an - lang kamu ragu-ragt Kami turunkan kepada bamba Kami, cobalab kamu temukan sebuab surat serupa Qur'an itu dan panggilab pembantu-pembantumu selain Allab kalau kamu memang orang benar" (Al Baqarah: 23).
"Dan
I
jika
Mendengar ayat
3. Pernah keluar air dari anak jui Nabi Muhammad SAW., sehingga dipakai air inr untuk manusia, unta dan untuk mandi. Hal ini terjadi pada suatu kali dalam peperangan di mana air kurang, sebagai diterangkan dalam kitab Hadits Bukhui dan Muslim, juga dalam
kitab Baihaqi dan lain.lain,
membuat suatu tulisan yang serupa fasihnya, yang sama tinggi muru dan
tangan
66
67
'\til
Pokoknya ini tidak mustahil, yang satu berubah dengan rlln yang lain berubah dengan cua revolusi.
cara evolusi
mengucapkan dua kalimah Syahadat di hadapan Nabi Sebagai yang diterangkan dalam pelbagai Kitab Hadits.
Sehubungan dengan mu'jizatnya ini, ummat Islam Ahlussunnah wal ,filma'ah, mempercayai pula adanya keramat bagi Wali-wali Allah. Keramat artinya" sesuatu yang luar biasa yang keluar dari V/ali-
mereka
7. Dikabarkan oleh beliau bahwa beliau dan sahabat'sahabat akan masuk Makkah dengan aman. Hal ini terjadi sebelum Makkah
dikalahkan. Apayang diucapkan beliau ini benar dalam kenyataannya. (Lihat al Qur'an ay^t 27 surat al Fath)'
Artinya
di
mihrab
Kita melihat tiap hari dengan mata kepala kita, bahwa Tuhan dapat merubah sesuatu benda menjadi benda yang lain'
Perhatikanlah, bahwa air (asal manusia) bisa menjadi manusia, awan bisa bisa menjadi hujan, benih padi bisa tumbuh seperti salur'sa1'uran, merubah pula berubah menjadi padi kembali. Pendeknva Tuhan bisa
dldapatinya makanan didekatnya, lalu ia bertanya: "Hai Maryam, hagaimana kamu mendapat ini ? Jawab Maryam: Itu datang dari 'lfuhan, sesungguhnya Tuhan itu memberi rezki kepada siapa yang dkukai-Nya dmgan tidak berbinga" (Ali Imran: 37).
Jadi
ini
Alaihissalam
yang bukan Nabi. Beliau selalu kedatangan makanan terhidang ke dalam mlhrabnya (tempatnya) sehingga keheran-hera nan Zakmia melihatnya.
Di dalam ayat yang lain pula, diterangkan ksah ahli gua sebagai berikut:
dengan perlahan.lahan. Adapun perubahan yang terjadi dalam mu'jijat mu'jijat Nabi adalah perubahan revolusi, perubahan yang cepat'
ro..i$3r.t!s)ii;3tS',*rtryV#6g$
Artinya: "DAn tnuelea tidur dalam
Tongkat bisa jadi ular dengan cepat, anak kecil bisa bicara dengan dengan cepat. cepar, dan lain-lain mu'jijat yang memperlihatkan perubahan
panya
68
69
Ini satu keramat dariAhli Kahfi (ahli Gua) yang tiduf selama 309 tahun tanpa rusak badannya. Ahli Kahfi itu adalah orang'orang yang lari ke dalam gua karena
hendak dipaka menyembah berhala oleh yang berkuasa di negerinya ketika itu. Mereka adalah orang saleh-saleh tetapi bukan Nabi.
wal
1.
Dan mereka pula keramat, karena dapat tidur selama 309 tahun. Dan banyak lagi keramat Vali'wali dan Ulama-ulamayang tersebut dalam beberapa Ktab Hadits, yang kalau dinukilkan di sini semuanya
niscaya buku ini cukup tebal untuk itu. Dalil yang satu sudah cukup bagi orang yang berakal. Adapun tentang adanya Wali'wali Allah diterangkan dengan gamblang
Setiap orang akan mati apabila umurnya sudah habis. Umur itu sudah ada jmgkanya oleh Tuhan. Kalau datang ajal semuanya
mesti mati, tidak terlambat satu detikpun dan juga tidak terdahulu.
ajalnya.
2.
di antuanfx afat:
oleh malaikat Munkar dan Nakir tentang siapa Tuhan, siapa Nabi, siapa Imam, dan lainJain sebagainya.
Orang-orang yang sudah mati dan telah sempurna dikuburkan, lantas diberi oleh Tuhan perasaan kembali, sehingga ia tahu
soal-soal yang dihadapkan kepadanya. Orang-orang yang tidak baik jawabannya akan disiha dalam kubur.
\t
Artinya:
;t, {{t i*
62).
Ciri-ciri wali Allah itu ialah, bahwa kalau mereka terlihat oleh kita maka kita lantas ingat Tuhan Allah 'Lna waialJr', demikian diterangkan dalam hadits-hadits (Lihat Tafsir Thabui Juzu' II, hal. 137'132).
di padang mahsyar.
4. Sesudah
itu ditimbang dosa dan pahala, ditimbang man^ y^ng berat dan mana yang banyak. Hui itu dinamakan "Hari berhisab".
melalui titian Sirathalmustaqim yang dibentang-
5. Sekalian orang
hui akhirat
saleh (yang baik baik) langsung masuk syurga, tetapi orang-orang yang durhaka akan tergelincir dan jatuh masuk neraka.
dosa dan sampai mati tak pemah taubat maka orang itu masuk
7. Orang kafu kekal dalam neraka, tetapi orang Islam yang berbuat
neraka buat sementua. Dan setelah selesai hukumannya mereka akan dikeluarkan dari neraka.
70
7t
lu hisa menghidupkan orang yang mati, babwasanya Ia kuasa membuat wsudtLt. Dan sesunggubnya kiamat itu pasti datang, tiada ragt lagi dan sesunggubnya Tuban akan membangkitkan orang-orangyang dalam kubur"
(Al Haj
kekal selamalamanya. Demikianlah kesimpulan dari kepercayaan kaum Ahlussunnah wal. Jama'ah yang bertalian dengan Hari Akhirat. Dasar-dasar dari kepercayaan ini ialah tyat'ayat dalatn al Qur'an,
sebagai tersebut
:6-7).
Terang dalam ayat-ayat ini dinyatakan bahwa setiap orang akan rrurti, bahwa hari akhirat akan ada, bahwa kiamat akan datang dan h;rhwasanya. Allah akan menghidupkan kembali orang-orang yang telah
rnttti.
di bawah ini
I r\
61fif . c;;1/\3{!,*:'S
^
Artinya:
Artinya:
-v,J-ljt
WVrSril u$;t$5ia,,tl6y:6Q6
Artinya: "DAn ynng, baik ialab iman pada Allah dan iman atas adanya
hlll sawi, niscaya ia akan melihat pabalanya dan barangsiapa yang nrcngerjakan kejahatan walaupun sebesar biji sawi niscaya ia akan
tnclihat akibatnya". (Al Zilzal T - 8),
menurut ayat ini - akan diadakan perhitungan akan tllhisab dosa dan pahala dan al,an dilihat alubat akibat pekerjaan kita, buruk
Teranglah
177).
tlln
baiknya.
:
,*$t9g'q:nr;iVW,zS,fu)fr 6t:"01
v
Artinya:
e,*,^3:S'&'$fi$'LrJ4s:i],i^h(&.gi
-'trcil
72
be*ata: 'Aduhai, kitab apakab ini, tiada terkecuali kecil besar ada di dalamnya, dan Tubanmu tidak merugikan seseorang juApun" (Al Kahfi : 49).
berdosa mengelub ketakutan sambil
Dalam ayat ini diyakinkan bahwa ada "kitab" yaitu catatan amalan setiap orang yang dicatat oleh Raqib dan Atid. Ayat ini menolak paham kaum Mu'tazilah yang mengatakan bahwa tidak adt malaikat'malaikat yang menuliskan amalan setiap orang. Dan firman Tuhan:
iSrU
or
Artinya:
Sy
'Wht6Ait$1i(i$6;$Q#t"]:-itAk
"Bahwasanya orang-orang yang ingkar dengan ayat-ayat Kami Kami masukkan ke dalam neraka. ftap+iap mengelupas kulit uhan uereka Kami ganti dengan kulit lain, supaya mereka merasa benar slksaan, babwasanya Nlab adalab Mulia dan Hakim. (An Nisa': 56).
Begirulah keringkasan tentang hari Akhtatymgwajib dipercayai oleh
saleh, bahwasanya disediakan bagi rnereka syurga yang dilalui beberapa sungai (Al Baqarah: 25).
di
bawabrrya
menerangkan, bahwa akan ada syurga, tempat istirahat penghabisan bagi orang yang baik-baik dan beramal saleh.
Ayat
ini
r
futinya:
r .r r i,qp,
t*6w3fi*V *!!rt
ncsia.
Juga.
Kita telah ditetapkan oleh lirhan dalam ual akan jadi orang IndoItu namanya Qadha Tuhan. Hal ini tak bisa dirubah oleh siapapun Kemudian kita dilahirkan
di Indonesia, itulah
'lhhan.
'Muka pada hari ini gilang ganilang nelihat kepada Tuhannya" (Al Qiyamah: 23).
ini menyatakan bahwa untuk sekalian orang yang beriman akan diberi nikmat yang besar ddam syurga, yaitu melihat ltrhan Ana waialla.
Ayat
Manusia wajib yakin seyakin-yakinnya, bahwa yang terjadi di atas dunia ini semuanya sudah qadha Tuhan dan sudah takdir Tuhan, tidak bcrubah la$ dan tak seorangpun yang sanggup merubahnya.
Setiap manusia tidak bisa membebaskan diri dari Qadha dan Qadar 'lirhan.
Ayat
74
75
Umpamanya
a. Seseorang manusia b. c.
dijadikan-Nya menjadi anak Indonesia, dilahirkan di Indonesia. Apakah orang Indonesia itu dapat menolaknya ?
Seseorang dijadikan anak si Anu dan ibunya si Anu, apakah dapat setiap
t1 : rr-elt
Artlnya:
orang membantahnya, dapatkah ia, mencari ibu atau bapak yang lain
Anak seseofang yang akan lahir tidak dapat dikuasai oleh ibu bapanya. Mereka harus terima takdir Ilahi, mendapat anak laki'laki atau wanita,
l.fiunar: 49).
Berkata Imam Nawawi dalam mengartikan ayat ini : l{llah subhanahu wn ta'ala telah mentakdirkan sesuatu dalam u:al dan Tuhan telah tahu lralrwa sesuatu itu akan terjadi pada waktu yangla tentukan. Maka sesuatu Itu tujadi sesuai dengan takdirnya".
Demikianlah, ummat Islam Ahlussunnah wal Jama'ah meyakini hlhwa sesuatu yang terjadi sudah ditakdirkan oleh llahi, kita hanya menrlnpati saja lagi. Hmya takdir sesuatu itu kita tidak tahu kepastiannya dan karena itu tlrlak boleh menunggu saja tanpa kerja. Bekerjalah, berusahalah sehabis tenrga, dan serahkanlatr kepada Tuhan apa yang akan teriadi.
baik dan buruk semuanya dijadikan Tuhan, dan Tuhan berbuat sekehendak'
ini
&*4$f#ujs"srso+l#e+ itj.?qy.
\f
Artinya
:
:*l'2-"5,;" ""a(Jw
Begitu juga anak kita, peliharalah ia baik-baik, berilah makanan, pclihara kesehatannya, sesudah itu serahkanlah kepada takdir luhan apa
JrJ,/l
#i'rpW1ycfiaii\i
tlkdir agar benih itu tumbuh dan berbuah sendirinya, maka orang ini
lermasuk orang dungu yang sangat bodoh, kata Imam Ghaaali.
Barangsiapa yang hendak mendalami masalah Qadha dan Qadar ini
.Tiada suatu bencana yang teriadi di bumi atau pada dirimu sendiri, melainkan bal itu sudab ada dalam krtab @zal) sebelum Kami melaksanakan terjadinya, babwasanya bal demikian mudah sekali
bagi
dlpcrsilakan membaca buku "40 Masalah Agama", masalah ini diuraikan panjang lebar.
lnl,
jilid IV dimana di
situ
Allah'(Al Hadid:
22)
Jfii
di dunia
sudah
diqadhakan oleh Tuhan dalamualdan dilakanakanadanyadi dunia sesuai dengan qadha-Nya itu.
Maka selesailah pembicaraan kita tentang rukun Iman yang enam, yaltu kepercayaan terhadap Allah, terhadap Malaikat-Malaikat-Nya, terhadap
Kltab-Kitab Suci-Nya, terhadap Rasul.Rasul-Nya, terhadapAkhirat, dan Qadha. Qadar-Nya.
76
77
di
l.
g. Qudrat, artinya
III
DAFTAR NINGI(AS I'TIQAD KAUM AHIUSSUNAH WAI
Ia dipaksa-palsa.
i Ilmu artinya Ia tahu, mustahil Ia tidak tahu. i. Hayat, artinya Hidup, mustahil Ia mati.
k.
Sama', artinva mendengar, mustahil Ia tidak mendengar.
Bashar,
'AMAAH
1.
l.
Iman ialah mengikrarkan dengan lisan dan membenarkan dengan hati. Iman yang sempurna ialah me-ikarkan dengan lisan, membenarkan
dengan hati dan mengerjakan dengan anggota.
2. Tuhan
perkataan: Tuhan mempunyai sifat-sifat Jalal (kebesaran), Jamal (ke' indahan) dan Kamal (kesempurnaan).
4. Sifat yang wajib diketahui
Kaunuhu Halyan, xtinya Ia dalam keadaan Yang hidup, mustahil Ia dalam keadaan yang mati.
Sami'an aiftinyaladalam keadaan Yang mendengar, mustahil
oleh sekalian mu'min yang baligh berakal adalah 20 sifat; 20 sifat yang wajib ada bagi NY{ dan yang mustahil (tidak mungkin) ada bagi NYA. Dan satu lagi sifat yang harus ada bagi NYA ; yaitu : a. Wujud, artinya Ada, mustahil Ia Tidak
ada.
r, Ikunuhu
s, Kaunuhu Bashiran,
t.
c.
Demikian 20 sifat yang wajib (mesti ada) bagi Allah dan 20 sifat yang musthil (tidak mungkin ada) bagi Allah.
5.
Sifat yang harus bagi Allah hanyalah satu, yaitu : Ia boleh memperbuat
79
1ll
6. Ifajib
b,
Setelah mati lalu dikubur. Dalam kubur ditanyai : siapa Tuhan, siapa
dipercayai secara terperinci hanyalah 10 orang sebagai yang telah disebutkan nama-namanya dan pekerjaannya masing'masing dalam
bagian 2 Bab
Nabi, siapa Imam dan lainJain pertanyaan oleh Malaikat Munkar dan
Nakir.
Il
tentang Malaikat.
akan
disika dikubur,
7.
Kemudian pada suatu waktu akan terjadi kiamat besar, dunia akan
Kitab-kitab Suci ini banyak, tet^piy^ngwajib diketahui secara terperinci adalah 4, yaiat
di Padang
8,
Kaum Alilussunnah wal Jama'ah mempercayai sekalian Rasul-rasul yang diutus Allah kepadamanusia. Mereka banyak, adayangditerangkan oleh
i.
Akan ada titian Shirathalmustaqin, yang dibentangkan di atas neraka yang akan dilalui oleh sekalian manusia.
Allah kepada kita dan ada pula yang tidak diterangkan, Tetapi yang wajib diketahui secara terperinci adalah 25 Rasul yang
dinyatakan dalam al Qur'an. Baik juga dijelaskan secara pendek perbedaan antara Nabi dan Rasul. Nabi ialah orang yang dituruni wahyu oleh Tuhan, tetapi tidak disuruh
i.
Akan adatelagalgutsar, kepunyaan Nabi Muhammad SA![., di dalam Surga, dimana orang-orang beriman akan dapat minum.
k, Yang lulus ujian terus langsung selamat meniti dan masuk Surga Jannatun Na'im, tetapi yang kafir akan jatuh di neraka.
untuk menyampaikan kepada manusia, sedang Rasul ialah Nabi vang ditr,rruni wahyu oleh Tuhan dan ia diperintahkan untuk menyampaikan wahyu iru kepada manusia.
Jadi, seorang Nabi belum tentu menjadi Rasul, tetapi seorang Rasul mesti
l.
menjadi Nabi lebih dahulu, Yang?5 orang ini adalah Nabi dan juga Rasul, menurut paham kaum
Ahlussunnah wal Jama'ah.
n. Orang mu'min Yang berdosa dan mati sebelum taubat, akan masuk ke dalam neraka buat sementara dan sehabis hukuman akan dikeluukan dan dimasukkan ke dalam surga buat selama-lamanya.
saja yang ia
wajib mempercayti hari akhirat. Permulaan hari akhirat itu bagi setiap manusia adalah sesudah mati,
sukai, dan akan diberi lagi nikmat tambahan yang paling besar dan
81
I I
10.
l{
a. b.
di dunia ini sudah ada Qadha Tuhan, yakni hukum Tuhan dalam ual,bthwa hal itu akan terjadi.
Sekalian yang terjadi
Sekalian yang terjadi
dan tidak terdahulu walaupun sedetik sekalipun. 'li:tapi manusia diperintah oleh Tuhan supaya bertobat kalau sakit, tid* boleh menunggu aial saja.
di dunia ini
It
lfr l1
dijadikan Tuhan.
Pendeknya nasib baik dan nasib buruk semuanya dari Tuhan dan kita
l)oa orang mu'min memberi manfaatbaginya dan bagi yang dido'akan. dan pahalabacaan (ahlil, salawatbacaan Qur'an) holeh dihadiahkan kepada orang yang telah mati dan sampai kepada,
Prrhala sedekah, wakaf
c. Yang adabryi
rnereka kalau dimintakan kepada Allah untuk menyampaikannya. Ziarah kubur, khususnya kubur ibu-bapa, Ulama-ulama, Wali-wali dan orang-orang mati syahid, apalagi kubur Nabi Muhammad SAV. dan
sahabat-sahabat beliau adalah sunnat hukumnya, diberi pahala kalau dikerj akan. Berjalan pergi ziarah kubur, termasuk mengerjakan ibadat.
19.
Mendo'a kepada Tuhan secara langsung, atau mendo'a kepada Tuhan dengan wasilah @ertawasul) adalah sunnat hukumnya, diberi pahala kalau dikerjakan,
J0
Mesjid di seluruh dunia sama derujatnya, kecuali 3 buah Mesjid, lebih tinggi derajatnya dari yang lain, yaitu Mesjid-mesjid Makkah, Madinah
di bawah ini
dan sifat itu berdiri di atas zatyangqadim. Maka karena itu sekalian sifat Tuhan adilah Qadim, tidak berpermulaan adanya.
t2. Qur'an al Karim adalth Kalam Allah yang qadim. Adapun yang terrulis dalam Mashaf yang pakai huruf dan suara tdtlah
gambaran dari Qur'an yang Qadim itu. Karena ifu Qur'an al Karim dikatakan Qadim tidak boleh dikatakan
Jt, Seluruh manusia adalah anak cucu dari Nabi Adam, Adam berasal dari tanah. Iblis dan jin dijadikan Tuhan dari api, tetapi malaikat-malaikat dijadikan dari cahaya. t2. Bumi dan langit ada. Siapa yang mengatakan langit tidak ada ia keluar
dari lingkungan kaum Ahlussunnah wal Jama'ah.
r1. Nama Tuhan tidak boleh dibuat-buat oleh manusia, tetapi harus sebagai
uil,, tidakbertambah
dan tidak berkurang, tetapi manusia disuruh mencari rezki, disuruh berusaha, tidak boleh menunggu saja.
82
83
nama Tl]han iru 99 banyaknya. Siapa yang menghafalnya di luar kepala akan dimasukkan ke dalam slurga. (tihat sahih Bukhari iuzu IV pagina 795 dan Sahih Tirmid zi iuz&ll, hal. 37 42). lfita ummat Islam boleh
'lafsir
'
Qurthubi, lafsir Jalalaein, Tafsir Khazen dan lain-lain sebagainya. lJarangsiapa yang hendak mendalami persoalan ini baca buku "40 Masalah Agama" jilid IV, karangan kami juga pada bab "Masalah Salaf tlan Khalaf". Di situ diuraikan panjang lebar persoalan ini.
mendo'a (menyeru) pada salah satu dari nam'nam yang 99 ini, lilfadud umpamanya Ya Lathi{ Ya tathi{ atauYz- Rahim Ya Rahman, Ya
dan lainiain sebagainva,
24.
Jl
Iklau terdapat ayataYat Qur'an suci yang seolah'olah menyatakan bahwa Tuhan itu bernrbuh serupa manusia, atau bertangan serupa
manusia, atau bermuka serupa manusia, atau duduk serupa manusia, atau rurun serupa manusia, maka Ulama'ulamaAhlussunnah walJama'ah menta'wilkan atau menafsirkan ayat itu secara maiai, yakni bukan
llangkit sesudah mati hanya satu kali. Manusia mulanya tidak ada, kemudian lahir ke dunia, sesudah ifu mati, sesudah bangkit (hidup) kembali berkumpul di Padang Mahsyar, sesuai dengan ayat Qur'an
pada surat Al Baqarah ayatke 28. Pendeknya manusia kalau sudah mati, ya sudah, tidak walaupun menyerupai binatang atau apa s ja. Israfil.
hidup lagi
menufut asal arti dari perkataan itu, sesudah itu diserahkanlah kepada Tuhan apakah yang sebenarnya dimakudkan-Nya dari ayat'ayat itu' Misalnya Lyat y^ng mengatakan Tuhan bermuka, maka maksudnya ialah Zat yang Qadim yang tidak serupa dengan makhluk-Nya. Iklau terdapat "T[han bertangan" maka maksudnya "Tuhan berkuasa",
karena tangan itu biasanya alat kekuasaan. Kalau berjumpa ayut yang mengatakan "Tuhan duduk
llal ini bertentangan dengan kepercayaan sebagian orang.orang Syi'ah yang berkeyakinan bahwa Saidina Ali akan hidup kembali pada akhir
zam n dan sesudah itu mati lagi dan sesudah itu hidup lagi di Padang
Mahsyar.
salah
maka makudnya ialah "Tuhan menguasai 'Arasy", kalau berjumpa, ayat atau hadits yang mengatakan "Tuhan furun", makayang turun adalah
rahmat-Nya, bukan batang tubuh-Nya. Ihlau berjumpa Lyat ylng mengatakan "Tuhan itu Cahaya", maka malaudnya ialah "Tuhan itu
Hal ini sangat dianggap perlu, agar kita jangan termasuk golongan
kaum Musyabbihah atau Mujassimah yang menetapkan ada keserupaan
J7,
menghukum dengan Keadilan-Nya. 'ltrhan Allah dapat dilihat oleh penduduk slurga dengan mata kepala, bukan dengan mata-hati
saja.
letapi ingatlah jangan ada keyakinan bahwa Tuhan itu di dalam slurga. Hanya kita yang melihat, yang bertempat dalam syurga,
Jll,
Pada waktu
di dunia tidak
ada manusia yang dapat melihat Tuhan dipersilakan karangan kami juga
makhluk Nya.
Tetapi dalam mengartikan atau menta'wilkan aYxt ini janganlah memakai sembarang ta'wil, hendaknya diperhatikan kitab-kitab tafsir Ahlussunnah yang dipercayai, umpamanya kitab Taftir At Thabari,
ini
ry
84
85
ll
[4,r';rrl bin Adnan. Dari pihak ibu adalah: Muhammad bin Aminah, binti
*uh;rlr, hin Abdu Manaf bin Zahrah, bin Kilab (nenek Nabi yang hr'.crurm dari pihak bapak). Irtri-istriNabi dari mulai kawin sampai wafatadalah: Ummul Mu'minin Xlr;rrliinh binti Khuwailid, Aisyah bintiAbu Bakar, Hafasah binti Umar, I htrnru Salamah binti Abi Umaiyah, Ummu Habibah binti Abu Soffan, S,rrrtl:rh binti Zam'ah, Zainab binti Jahasy, Zilnab binti Khuzaimah,
M;rlrnunah binti Harits, Juwairiyah binti Harits, dan Safiyaf bi.nti Hay, ll,rrliyallahu anhunna. Arurk-rnak Nabi Muhammad SAW. adalah: Zainab, Ruqalyah, Ummu K;rltsum, Sitti Fathimah, Qasim, Abdullah dan lbrahim, Radiyallahu
30.
Sfajib diketahui dan diyakini oleh seluruh ummat Islam bahwa Nabi
Muhammad SAW. lahir di Mekkah. Sesudah berusia 40 tahun beliau diangkat menjadi Rasul, lalu diturunkan kepada beliau ayat-ayat Qur'arr
lttltum.
31. Nabi Muhammad SAV adalah manusia serupa kita, bukan Malaikat.
Beliau makan, minum, tidur, kawin mempunyai keluarga serupa manusia biasa.
Nlhi Muhammad SAw. diutus oleh Tuhan kepada seluruh manusia, llthk pandang suku, tidak pandang negeri dan tidak pandang agama.. Nlbi Muhammad SAV/. mi'raj kelangit melalui Baitul Muqaddas (l'alcstina) tanggal 27 Rajab dan kembali malam itu juga ke dunia
rncmbawa perintah sembahyang 5 kali sehari semalam. Beliau mi'raj
ini
dipersilakan
hancur lebur. Kalau diumpamakan kepada batu boleh dikatakan Nabi Muhammad SAV/. itu batu akik @atu permata akik), dan manusia yang lain serupa batu kikil, sama-sama batu, tetapi yang satu lebih tinggi derajttnya,
nabi yang lain, yaitu pada masa Nabi Adam masih terbaring dalam surga sebelum diberi jiwa. Ihrena itu beliau adalah Nabi yang paling dahulu diangkat dan yang paling akhir lahir ke dunia. Nabi Muhammad SAW memberi syafa'at (bantuan) nanti di akhirat kepada seluruh manusia. Syafa'at @antuan) itu bermacam-macam,
diantaranya menyegerakan berhisab
19,
di
Padang Mahsyar.
Sesudah Nabi Muhammad SAW. meninggal dunia maka pengganti beliau yang sah adalah Saidina Abu Bakar Rda. sebagai Khalifah yang
bin Kinanah, bin Khuzaimah, bin Mudrikah, bin llyas, bin Mudhar, bin 86
pertama, Saidina
87
Saidina Utsman bin Affan sebagai Khalifah yang ke-tiga dan Saidina Ali
Rasyidin.
ll*nul-rasulAllah dibekali dengan mu'jizat, yaitu perbuatan yang ganjil fnng tli luar kemampuan manusia biasa, umpamanya Nabi Ibrahim tak It'rhlkar oleh api, Nabi Isa pandai menghidupkan orang yang sudah
40.
Wajib diyakini bahwa yang paling mulia di antara mahkluk Tuhan ialah
Nabi Muhammad SAW,, Sesudah itu Rasul.rasul lain, sesudah itu Nabinabi, sesudah itu malaikat-malaikat, dan sesudah itu manusia yang lain
rruti, Nabi Musa pandai menjadikan tongkatnya menjadi ular, Nabi Mulrammad SAW. dengan Kitab Sucinya al Qur'an yang tidak dapat
rlttiru oleh orang pandai-pandai, air keluar dari anak jari beliau, bulan lrl;rh clua, matahari terhenti berjalan dan lain-lain sebagainya.
fiarun Ahlussunnah walJama'ah meyakini adanya keramat.
41. \rajib dryakini bahwa sahabat Nabi yang paling mulia adalah Saidina Abu Bakar, sesudah itu Saidina Umar bin Khathab, sesudah itu Saidina Utsman bin Affan, sesudah itu Saidina Ali bin Abi Thalib, sesudah itu sahabat-sahabat yang sepuluh yang telah dikabarkan oleh Nabi akan masuk slurga, yaitu 4 orang Khalifah ditambah dengan Thalhah bin 'Ubaidillah, Zuber bin Awam, Abdurahman bin Auf, Sa'ad bin Abi V/aqash, Sa'id bin Zaid, Abu Ubaidah, Amir bin Jarrah, sesudah itu sahabat-sahabat yang ikut perang Badar, sesudah itu sahabat-sahabar yang ikut perang Uhud, sesudah itu sababat-sahabat yang ikut Bai'arur Ridhwan, sesudah itu sekalian sahabat Nabi, Radiyallahu anhum.
lfurarnat fftinya pekerjaan yang ganjil-ganiil yang di luar kebiasaan, y,rrrg dikerjakan oleh wali-wali Allah, Ulama-ulama orang-orang saleh, rcumpamanya makanan datang sendiri kepada Sini Maryam, ahli gua
42.
Dalam soal pertikaian dan peperangan yang terjadi Nabi, seumpama "peperanganJamal" antara Sitti l{isyah dan Saidina'Ali,
"peperangan Siffin" antara, Saidina Ali dan Mu'awiyah, kaumAhlussunnah
wal Jama'ah menanggapi secara positip, tidak banyak dibicara-bicarakan,
^ntar;-pansahabat
lrrkendiri atau Nabi untuk menjalankan syari'at Nabi Muhammad m*a orang itu pembohong yang wajib dilawan.
Saw.
Vajib dipercayai adanyaArasy, yaitu suanr benda makhluk Tuhan yang dliadikan dari Nur, tedetak ditempat yang tinggi dan mulia, yang tidak
pahala dua, akan tetapi kalau ijtihad mereka salah pada sisi Allah maka
yang mengetahui.
yang berdekatan dan bertalian dengan Arasy. Hakikat keadaannya diserahkan kepada Tuhan. Yang wajib bagi kita hanyalah mempercayai
adanya.
tertuduh membuat kesalahan, adalah bersih dari noda. Fitnah yang dilancarkan kepada famili Nabi adalah fitnah yang dibuat.buat (lihat Qur'an Surat Nur ayat 11).
Wajib dipercayai adanya I0lam, yaitu suatu benda yang dijadikan Ttrhan untuk menuliskan sesuatu yang akan terjadi di Luh mahfuzJr.
Sekalian yang terjadi didunia ini sudah dituliskan dengan kalam di luh
44. krasulan
itu tidak
88
89
t ; k l,
tidak akan habis. Iftduanya dikekalkan Tuhan agr y^ng berbuat baik merasakan selama-lamanya nikmat pekerjaannya dan yang berbu;rt dosa merasakan selamaJamanya silsa atas perbuatrnnya.
52. Dosa itu
Mcngharamkan pekerja nyang sudah sepakat ulama'ulama Islam tttrrnbolehkannya, umpamanya kawin huam baginya, jual beli haram
menurut paham Ahlussunnah wal Jama'ah - terbagi dul, ada dosa besar dan ada pula dosa kecil. Dosa besar itu ialah: Syirik (mempersekutukan luhan, inipaling besar), membunuh manusia dengarr tidak hak, makan riba rente uang, lari dari medan pertempuran perang
llin-lain
sebagainya.
Slidina Abu Bakar, Saidina Umar dan lain'lain sebagainya. Mengingkari sepotong atau seluruhnyl ayut al Qur'an atau me' nambah sepotong atau seluruhnya ayat Qur'an, dengan tujuan men' jadikan ia menjadi Qur'an.
rn, Mengingkari salah seorang dari Rasul yang telah sepakat ulama'ulama
liwath, berdusta terhadap nabi dan lain-lain tidak berapa lagi. Ihlau dosa besar tidak dikerjakan maka dosa-dosa kecil akan diampuni
saja oleh Tuhan. Dosa besar hanya dapat diampuni kalau sipembuatnya
taubat kepada Tuhan. 53. Orang Mu'minin bisa menjadi kafir kembali (riddat) dengan melakukan hal-hal yang di bawah ini:
Dalam I'itiqad.
a. Syak (ragu) atas adanya Tuhan. b. Syak (ragu) kerasulan Nabi Muhammad SAS[. c. Syak (ragu) bahwa, Qur'an itu wahyu Tuhan. d. Syak (ragu) bahwa akan ada hari qiyamat, hari akhirat, slurga,
dan lain-lain sebagainya.
n. o. p,
SAtilf.
I)alam amalan.
neralca
sukarela.
e,
Syak (ragu) bahwasanya Nabi Muhammad SAW. isra' dari Mesjid Makkah ke Mesjid Baital Mukaddas dengan ruh dan tubuh.
c. c.
f.
Me-i'itiqadkan bahwa Ttrhan tidak mempunyai sifat, seperti ilmu, hayat, qidam baqa dan lain-lain sebagainya,
g. Me-i'itiqadkan bahwa Tuhan bernrbuh serupa manusia. h. Menghalalkan pekerjaan yang telah sepakat ulama Islam mengharamkannya, umpamanya meyakini bahwa zina boleh ba$nya,
l.
Dan lainlain.
Dalam perkataan.
Tuhan.
90
9l
c.
di
lain
sebagainya.
e. Mengejek-ejek Malaikat-Malaikat.
ffi
SEIARAH RTNGKAS PAHAM SYI'AH
t, Paham Syi'ah
Arti Syi'ah dalam bahasa Arab adalah pengikut.
Syi'ah 'Ali berarti - menurut bahasa Arab - "pengikut 'Ali"
i. Dan lain-lain.
Demikianlah secara ringkas kami tuliskan daftar i'itiqad kaunr Ahlussunnah wal Jama'ah. Daftar ini belum lengkap. Banyak lagi yang tidak dituliskan. Nanti apabila kita telah sampai membicarakan firqah
yang lain, umpama firqah Syi'ah,
Mu'tzilah dan lainJain akan dibentangkan lagi secara terperinci i'itiqad-i'itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama'ah.
Bacalah terus pasal-pasal berikutnya,
li'tapi arti "Kaum Syi'ah" menurut istilah yang dipakai dalam lingkungan unnr:rt Islam ialah kaum yang beri'itiqad bahwa Saidina Ali Kw. adahh
,
u,urg yang berhak menjadi Khalifah pengganti Nabi, karena Nabi berwasiat
Utsman adalth
l'angkat Khalifah pengganti Nabi sesudah Nabi wafat diwarisi oleh ahli waris Nabi dengan jalan runjukan dari Nabi. Yang di runjuk oleh Nabi Muhammad SAtilf. pengganti beliau sesudah beliau wafat tdalah Saidina
pahlawan Islam yang berani, dan salah seorang dari sepuluh sahabat yang telah dikabarkan oleh Nabi akan masuk syurga. Barang siapa yang tidak menerima paham karena tidak mau menututi wasiat Nabi.
ini
h.
Khalifah yang dalam istilah Syi'ah "lmam", adalah pangkat yang tertinggi dalam Islam dan bahkan salah satu rukun dan tiang Islam.
92
93
Karena itu tidak mungkin pangkat itu dibiarkan begitu saja dan diselrh
kan saja kepada pilihan ral<yat. Imam harus ditunjuk oleh Nabi tllrr Imam-lmam yang lain ditunjuk pula oleh Imam itu. Orang-orang y:rrr1i memilih Khalifah dengan jalan qura (musyawarat) adalah orang-oranti
berdosa.
c. Khalifah
(lmam) itu menurut paham Syi'ah adalah "ma'shum", zrtiny,t pernah membuat dosa dan tidak boleh diganggu-gugat clurr tidak dikritik, karena ia adalah pengganti Nabi yang sama kedudukanny;r
dengan Nabi.
*fllnyir:
fu t s u I u I I ab SAW. memangi I S aidina Ali, Fatbimah, H as an d an Hus ein,
Khalifah (lmam) masih mendapat wahlu dari Tuhan, walaupun ticl;rli dengan peftntaraanJibril dan wahyu yang dibawanya itu wajib ditautr Imam-lmam kaum Syi'ah mewarisi pangkat Nabi atau jabatan Nabi walaupun ia bukan Nabi.
Nlab, mereka inilab keluarga aku (HSR Muslim Fyrrrlr MuslimJuzz XV hal. 176)
Itntfut lrcliau berkata: Ya
Itulah inti dari paham Syi'ah, walaupun banyak yang lain menjatli
kelanjutan dari paham itu.
56"{ifu;reh,"J;
Syiah itu ialab pabam yang mencintai Saidina yang mencintai abli bait Rnsulullah.
t\ 6 kif,
,CT',1*.,
/z
' c/ ,./
e ,6
Keterangan ini keliru, karena kaum Ahlussunnah dan bahkan selurulr ummat Islam mencintaiAhli Bait, khususnya Saidina Ali Kw., terbukti dengan
Dari Sa'ad (bin Abi Wakasb), beliau berkata: Berkata Rnsulullah hepada Ali: Apakah engkau tidak suka, kalau engkau ditempatkan di slt/f,u serupa dengan tempat yang diberikan kepada Nabi Harun di sisi lvlusa? (HSR Bukhari - Shahih Bukhari II hal. 205 . Syarah Muslim Juz XV
Itirl,
176),
ld v
Artinya:
J.i'& i .#g
*:yV
-g6i
'Ya Allah, Sbalawatlab atas Pengbulu kami Mubammad dan atas kelunrga Penghulu kami Mubammad".
Jadi, Saidina Ali Kw. diakui oleh Nabi sebagai ahli.famili beliau dan rlllkui oleh Nabi bahwa kedudukannya di sisi Nabi sama dengan kedudukan Nabi Harun di sisi Nabi Musa.
Alangkah tingginya derajat beliau
!
94
95
.{.4 &1,!i;r6a35
. +{t84
Arxlrrikata ada wasiat Nabi Muhammad SAV/. kepadanya, bahwa yang Ir,rnrs menjadi Khalifah sesudah Nabi wafat adalah ia sendiri tentulah
i',4t6#
lrt'lilu tidak akan membai'ah Saidina Abu Bakar, Umar dan Utsman
Rda.
Nlab, berilab keredhaan untuk pablawan Bani Ghalib, Imant orang masyrip dan magrib, Saidinfa Ali bin Abi Tltalib!"
Ya
Arrrlaikata ada wasiat itu tentulah beliau kemukakan kepada sahabatrrh;rb:rt yang berkumpul di Saqifah Bani sa'idah untuk memilih Khalifah
l"iltH l)crtama.
Apakah dengan membaca shalawat yang menunjukkan kecintaan kepada ahli bait Rasulullah dan apakah karena kita mendo'akan Saidina Ali
Ali Kw. mengetahui, bahwa Nabi Muhammad Saw sebelum, ru.rl;rt tidak ada berwasiar bahwa khalifah sesudah beliau meninggal
S;riclina ,rrl;rl;rlr Ali.
Tidak, sekali lagi tidak, karena cinta kepada. Ahli Bait dan khususnya mencintai Saidina i{li adalah I'itiqad dan paham kaum Ahlussunnah wal
Jama'ah juga.
l)alam kitab Hadits Bukhari, yaitu kitab yang dianggap oleh ummar lrl,rrn scbagai kitab yang kedua sesudah al Qur'an tersebut yaitu:
J.
Kw Sini Fathimah Rda., Hasan dan Husein (cucu.cucu Nabi) dan hbbas bin abdul Muthalib bukanlah kaum Syi'ah karena beliaubeliau itu tidak sepaham dengan kaum Syi'ah.
Sejarah telah membuktikan
:
US i*'t"t'iF *',5 rtt 4 6 F(i 3'6r .l-lillfr # A&V -9,-ri662u. Tit4q, 6*v J\7i +'s* btj Avvlt'* +5( "ry brS eii,'[l\i) "j'1
t
u-,
o.
.Fs
a. Saidina
Ali. Kw. dan Sitti Fathimah Rda. ikut membai'ah (mengangkaQ Saidina Abu Bakar menjadi Khalifah yang perrama,walaupun agak Kw. ikut membai'ah Khalifah yang kedua, yaitu Saidina
sedikit terlambat.
b. Saidina Ali
c.
Saidina. Ali Kw. ikut membai'ah Saidina Utsman, Khalifah yang ketiga,
W$ +V,+b i i4 j;r:sruq+i_f t.a C*kS *,iur lirfg Wr,At '-V,t.,s,V, ots., . k t t b:k b$& )
<'
*n il'rl#: Jl6..+n !\, + $v& ;$iI ;p V ^,k (*t SVib,:t! itft,trl:g 5fti;"2'{' tif Jg i\tii 'k b,3*56rd1r. g p5iiy.!'g:, i\fr q db!6 !\Ai
.
walaupun beliau termasuk salah seorang calon untuk itu dan termasuk
Artinya:
96
Ati bin Abi Tbatib keluar dari rumah Nabi ketika beliau sakit akan
wafat, maka orang bertanya kepada Saidina Ali: Bagaimana keadaan Rasutullab? saidina Ali meniawab: Albamdulillab, beliau berangsur Abbas sembuh, Pada ketika itu dipegang tangan Saidina Ali oleb Saidina lagi bari tiga "Engkau sesudab bin Abdut Muthalib, lalu beliau berkata: akan menjadi,"burnba tongkat' (akan diperintah orang lain) demi Allah saya tahu babwa Rnsulullab akan wafat dalam sakit ini, saya tahu kiadaan rnuka anak anak Abdul Mutbalib pada ketika akan wafat. Ayo mari kita masuk kembali kepada Rnsulullah dan kita tanyakan kepada beliau siapakah gerangan yang akan rnerneSanS jabatan ini sisudah belinu mminggal, Kalau kepada kita diserahkan maka kita sudab tahu dan kalau kepada orang lain maka kitapun sudab tabu, atau (kita desak) beliau mewasiatkan untuk kita. saidina Ali menjawab : Kalau kita rninta dan Nabi tidak memberikannya maka jabatan ini selamanya tidak akan diberikan orang kepada kita, demi Allab saya tidak akan memintanya kepada Rasulullab'
(Hadits sahih riwayat Imam Bukhari, (lihat Fathul Bari Juz 9. pagina 208).
Nyatalah dalam keterangan yang disebutkan dalam Kitab Bukhari ini, bahwa llli tak pernah menerima wasiat dari Nabi untuk menjadi Khalifah,
Paham Syl'ah
oleh penulis-penulis Islam bahwa benih-benih Syi'ah sudah dipunyai oleh rulrirbat-sahabat Nabi pada waktu beliau masih hidup. I)iantara orang yang berpaham macam itu terdapat Sahabat-sahabat yilng utama, yaitu Abu Dzar, Salman Farisi, Muqdad, dan lain-lain, kata
inercka.
Keterangan
dlkirtakan keterangan palsu yang tidak benu. Abu Dzar dan kawan-kawan beliau itu tidak pernah berpaham bahwa
Nlbi berwasiat kepada Ali tentang Khalifah, bahwa Khalifah harus turun lqmurun dari anak kecucu dan lain-lain sebagainya seperti paham Syi'ah.
Mungkin ada sahabat Nabi yang berpaham bahwa Saidina
i{li
lebih
mulia dari Abu Bakar karena beliau saudara Nabi dan menantu Nabi, tetapi mereka bukan berpaham bahwa Khalifah sesudah Nabiwafat harus Saidina
'All,
Ali
peftama, bahwa Ali, Abbas dan Ibnu idbbas (karib.karib Nabi yang terdeka$ tidak pernah meminta'minta iabatm Khalifah kepada Nabi'
l,
Dapat juga dipetik dari keterangan ini, bahwa saidina Ali bukanlah orang yang berpaham serupa paham syi'ah yang mei'itiqadkan bahwa jtbatanlmam adalah dari tunlukan Nabi, dan bahwa beliau ditunjuk oleh Nabi untuk jabatan itu. Karena
kln wahyu Ilahi selama lk. 23 tahun, meninggal dunia pada tmggal
Itcblul Awwal tahun II Hijriyah, bertepatan dengan
8
Beliau, Nabi Muhammad SAW. tidak berwasiat siapakah yang akan mcnggantikan beliau sesudah wafat dan tidak pula memberikan petunjuk
hrgaimana
penganut
paham Syl'ah, bukan termasuk golongan Syi'ah, dan bukan Imam kaum Syi'ah saja, tetapi juga Imam kaum Ahlussunnah wal Jama'ah dalam arti
yang luas.
cff
diserahkan kepada kebijalsanaan ummat Islam saja rr$uai dengan keadaan masa dan tempat dan sesuai dengan situasi ketika Rupanya hal
Itu,
ini
98
sembahyang pada ketika beliau sakit, begiru juga pernah Nabi menyuruh Saidina Ali menjaga kampung halaman pada ketika beliau pergi berperang, akan tetapi hal ini tidak langsung mengenai Khalifah yang akan mengganti
rl,rn perlu disegerakan, guna mencari pemimpin yang akan memimpin ullircara pemakaman Nabi dan juga untuk iangan vakum kekuasaan
rclrirrgga bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diingini.
beliau sesudah wafat. Maka pada hari wafatnya Nabi Muhammad sAV. spontan sahahatsahabat terkemuka, ofang.ofang Ansar (orang Madinah) dan orang-orang Muhajirin (orang yang pindah dari Makkah ke Madinah) berkumpul di
suatu Balai yang bernama Saqifah Bani Sa'idah'
Saidina Abu Bakar dan Saidina Umar, sahabat.sahabat Nabi yang utama
di
o. Saidina'Ali Membai'ah
Saidina Ali dan Sini Fathimah tidak lama sesudah itu, lantas memlr,ri':rh, yakni mengangkat dan memberikan suara setuiu atas pengangkatan \,ritlina Abu Bakar Rda. menjadi Khalifah yang pertama.
saidina Ali
datang kerapat itu, karena beliau sibuk di rumah mengufus jenazah Nabi
Dalam fapat itu kaum Anshar mencalonkan sa'ad bin ubaidah (orang Madinah) untuk menjadi Khalifah, sedang orang-orang Muhajirin mencalonkan Abu Bakar, Umar bin Khathab atau Abu Abaidah Ibnu Jarrah.
Adapun Saidina Ali tidak ada yang mencalonkan beliau, mungkin karena umur beliau masih sangat muda ketika itu'
Sesudah sedikir ada perdebatan yang taiam antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin, sepakatlah mereka untuk memilih Saidina Abu Bakar Rda.
Setelah beberapa hari Saidina Abu Bakar menjadi Khalifah lantas ll'liiru memanggil Saidina Ali dan bertanya: "Hai Abu Hasan, apakah riutlara tidak suka kalau saya menjadi Khalifah pengganti Nabi ?
l,rwrrb Saidina 'Ali: "Tidak, Demi Allah! bukan begitu persoalannya, saya lrt'rsumpah tidak akan memakai selendangku sebagai orang y^ng kcrnatian
Kemudian beliau membai'ah dan memberikan suara. (Tarikhul Qur'an, Lrr:urgan Ibrahim al Abyari pagina 91).
Jadi bagi Saidina Ali dan Sitti Fathimah persoalan Khalifah itu tidak
rut'njadi satu keberatan.
Ali tidak menghadiri sebagai dikatakan di perremuan itu karena sibuk di rumah. Tidak hadirnya beliau bukanlah
aras, sayang sekali saidina
Sitti Fathimah
wrlirtnya Nabi dengan meninggalkan dua orang putera, Hasan dan Husein,
karena soal-soal enggan, tetapi karena soal teknis saja, yaitu karena sibuk. Memang dapat dikatakan pula bahwa Saidina Ali dan istri beliau Sini Fathimah Rda. sedikit kurang senang kepada rapat musyawarah di Saqifah
Sitti Fathimah Rda. tidak terlibat sama sekali dalam persoalan Syi'ah irri, walaupun kemudian ada kerajaan Syi'ah di Mesir yang menamakan
kc r;r
j
lebih baik
^da
menyelamatkan jenuah Nabi lebih dahulu dati pada berebutan Khalifah. Tetapi sahabat-sahabat Nabi yang utama yang berkumpul di saqifah Bani Sa'idah berpendapat, bahwa pemilihan Khalifah sangat mendesak
Ini perlu ditegaskan agar jangan ada persangkaan bahwa Sitti Fathimah
onirk Rasulullah
100
101
lain, beliau menunjuk, mengusulkan untuk Nabi yang utama yaitu Saidina Umar bin Khatab
Saidina Umar bin Khatab, mewasiatkan agar panitia ini memilih salah
Calon yang dimajukan oleh Saidina Abu Bakar ini diterima oleh seluruh kaum Muslimin, termasuk oleh Saidina Ni Kw. Mereka semuanya membai'ah, mengangkat dan menyetujui bahwa Khalifah ke II adalah Saidina Umar bin Khatab.
ini
itu tidak seorangpun sahabat Nabi yang tampil kemuka untuk mencalonkan Saidina Ali Kw., begitu juga tidak seorangpun yang
Pada ketika
tlrlirk ada berwasiat supaya Saidina Ali pengganti beliau, karena andaikata
wasiat itu ada tentulah Saidina Ali Kw, akan mengemukakannya dalam rapat
;ulritia pemilihan Khalifah yang ketiga ini apalagi beliau ikut menjadi
ilr1lgota panitia itu.
Dan lagi, andaikata ada wasiat itu sudah tentu beliau tidak memilih Iitlclina Utsman Rda.
Saidina Ali Kw. membai'ah kepada tiga orang Khalifah sesudah Nabi, Xhalifah Abu Bakar Siddik, Umar bin Khatab dan Utsman bin Affan.
Beliau wafat tanggtl 16 Zulqaedah tahun 23 H. Sebelum beliau berpulang kerahmatullah maka beliau menunjuk sebuah panitia, untuk memilih pengganti beliau sebagai Khalifah yang ketiga sesudah Nabi.
lrngganti beliau adalah Saidina Ali tetapi Saidina Ali termasuk golongan hum Ahlussunnah wal Jama'ah yang berpaham dan beri'itiqad, bahwa l(hnlifah-Khalifah itu barus dipilih dengan jalan syura, dan bahwa Xhalifah-Khalifah itu orang biasa, bukan Nabi, bukan pengganti Nabi dan hukan pula ma'shum, bukan pula penerima wahyu lagi sebagai yang
rllpahamkan kaum Syi'ah yang salah itu.
3. Zuber bin Awam Rda. 4. Sa'ad Ibnu AbiVaqash Rda. 5. Abdurahman bin Auf Rda.
Ahdullah bin Saba'. Sesudah ia masuk Islam lantas datang ke Madinah plda akhir-akhir tahun kekuasaan Khalifah Saidina Utsman bin Affan,
r02
103
kebetulan tidak begitu mendapat penghargaan dari Khalifah Utsman Rda. dan orang.orang besar di Madinah sebagai yang diharapkanya. Ia menyangka pada mulanya, bahwa kalau ia datang ke Madinah ia akan disambut dengan kebesaran sebab dia adalah seofang Orang
pendeta besar dari Yahudi Yaman yang masuk Islam. Harapannya
ini
b. Ar Raj'ah.
Arti ar Raj'ah ialah kembali.
sebagian ahli sejarah mengatakan bahwa masuknya Abdullah bin Saba' kedalam Islam adalfu dengan tujuan untuk mengacaukan Islam dari dalam, karena mereka tak sanggup mengacaukan Islam dari luar'
pada mulanya ia benci kepada Khalifah saidina Utsman karena Khalifah tak menyambutnya. Ia membangunkan gerakan anti Saidina Utsman dan berusaha meruntuhkannya dan menggantinya dengan Saidina Ali Kw.
llin
kalah dari Nabi 'lsa Alaihissalam. IQlau Nabi Isa akan kembali pada akhir zaman untuk menegakkan keadilan, maka Nabi Muhammad SAV. lcbih patut untuk kembali. Saidina Ali pun akan kembali diakhir zxmtn untuk menegakkan keadilan. Ia tidak percayl bahwa Saidina Ali mati tcrbunuh, beliau masih hidup, katanya. llerkata seorang ahli tarikh, Ibnu Hazm : "Bin Saba' mengatakan pada ketika dikabarkan kepadanya bahwa Saidina Ali telah meninggal kena iusuk, ia berkata: "Kalau kamu bawa otaknya seribu kali kemari saya
usaha Abdullah
ummat Islam ketika itu, seperti di Madinah, di Mesir, di Kufah, di Basrah dan lain-lain, karena kebetulan orang-orang sudah banyak pula yang tidak sesuai dengan Saidina Utsman, karena beliau menghilangkan cincin
stempel Nabi Muhammad SAV/. dan juga beliau banyak mengangkat orang{rang dari suku beliau, yaitu orang'orang Bani Umayyah meniadi
pengusaha-pengusaha daerah.
tidak percaya bahwa ia telah meninggal. Ia belum mati sebelum Ia memenuhi dunia ini dengan keadilan sebagaimana telah dipenuhi
orang dengan kezaliman". Abdullah bin Saba' mengajarkan bahwa Saidina Ali belum mati tetapi
bersembunyi dan akan kembali pada akhir zaman. Ajaran ini dibawanya dari kepercayaan kaum Yahudi yang mengajarkan bahwa Nabi Ilyas juga belum mati. Ajaran Ibnu Saba' inilah yang kemudian menjadi kepercayaan kaum Syi'ah bahwa seorang Imamnya yang
Demi untuk menjatuhkan dan mengalahkan Saidina Utsman Rda', Abdullah bin Saba' pergi ke Mesit ke Itufah, ke Basrah, ke Damsyik dan lain.lain kota untuk membikin propaganda tentang keagungan Saidina Ali Karamallahu waihahu.
Abdullah bin Saba' sangat berlebihJebihan mengagung-agungkan Saidina, Ali dan sangat berani membuat hadits.hadits palsu yang bertujuan mengagungkan beginr rupa dan merendahkan saidina utsman, saidina Umar bin Khatab, dan Saidina Abu Bakar Rda., yaitu Khalifah'Khalifah
yang terdahulu.
r,
Keruhanan Ali,
bersemayam
105
unsur ketuhanan yang telah bersatu padu dengan tubuh Ali, karena itu beliau mengetahui segala yang gaib, karena itu selalu menang dalam peperangan melawan orang kafiq suara petir adalah suara Ali dan kilat
adalah senyuman Ali. Pendeknya Saidina Ali Rda. diangkat oleh Ibnu Saba' dan oleh orang
pada akhir htyatnya menjadi orang buangan yang dibuang oleh Saidin Ali Kw sesudah beliau menjadi
Nasib Abdullah
Khalifah.
Pada suatu hari ia datang kepada Saidina
bin
Saba'
ini
Syi'ah kemudian ke atas kedudukan Tuban, Na'uzubillah. Nah, Ibnu Saba' inilah orang yang menaburkan paham Syi'ah, yaitu yang keterlaluan dalam mengagungkan Saidina Ali.
Malu melihat ganjilnya pelajaran pelaiann Ibnu Saba' ini, maka sebahagian
itu
sebenarnya
crangnya tidaktda, kabar itu hanya dibuat-buat saja oleh orang yang anti Syi'ah, tetapi menurut Ahmad Amin keingkaran orang'orang Syi'ah
sekarang tidak beralasan, karena kitab-kitab sejarah Islam yang lama menetapkan adanyaAbdullah bin Saba' ini. Kaum Syi'ah mendustakan
Dapat dipastikan sekali lagi bahwa pada masa z^m^n Khalifah Abu llakar Rda., yaitu dari tahun 11 sampai 13 H, begitu iuga pada z man Khalifah Umar bin Khatab yaitu dari tahun 13 sampai tahun 23 H gerakan clan paham Syi'ah tidak adt, karena z man itu zaman yang paling dekat
adanya,lbnu Saba' karena malu melihat aium'aiatannya yang keji ini. Tetapi Pengarang kitab "syarah Nahjul Balagah", Ibnu Abil Hadid, se' orang ulama dan pengarang ulung dari kaum Syi'ah/ Mu'tazilah, wafat
tahun 656 H mengakui adanya Abdullah bin Saba' ini adalah seorang
pendeta Yahudi yang masuk Islam yang mengorbankan paham Syi'ah Sabaiyah (Lihat Syarah Nahjul Balagah juzu'MII, halaman 120).
ini, apalagi paham yang akan menentang Saidina Abu Bakar Shiddiq dan Saidina tJmar bin Khatab Rda.
Mereka semuanya berpendapat, bahwa pengangkatan Khalifah Abu llakar adalah sah, pengangkatan Saidina Umar adalah sah, pengangkatan
Dan di antara gembong Syi'ah Sabaiyah ini terdapat seorang yang bernama Mugirah bin Sa'id yang memfatwakan bahwa Zat Tuhan bersemayam dalam tubuh Saidina Ali Kw. Beliau dapat menghidupkan kembali Ad dan Ramud.
Dan pula terdapat seorang gembong Syi'ah bernama Ishak bin Zeid yang memfatwakan, bahwa orang-orang Syi'ah yang sudah sampai kederajat yang tinggi sudah habis taklif baginya, yaitu tidak perlu sembahyang, puasa dan lain-lain (Lihat Syarah Nahjul Balagah VIII, hahman 122). Boleh dipastikan bahwa Abdullah bin Saba' penggerak yang pertama dan yang utama untuk berontak terhadap Khalifah ketiga Saidina
Utsman adalah sah, dan Nabi Muhammad Saw tidak ada berwasiat tentang siapa yang akan ganti beliau kalau berpulang kerahmatullah. Mereka berpendapat bahwa pengangkatan cara "syura", cara musya' warah pada pertemuan Saqifah Bani Sa'idah adalah sesuai dengan tuntutan
dui Saidina Umar bin Khatab kepada Saidina Utsman bln Affan dari tahun 25 H sampai 35 H Saidina Utsman bin Affan adalah rcorang yang saleh yang sibuk bukan saja mengatur negara dan
Khalifah berganti
r07 r06
pemerintahan juga sibuk mengumpul ayat-ayat suci, sehingga dijadikan dalam satu Mashaf yang sampai sekarang dinamai Mashaf Utsman Rda.,
sebagai Kitab Suci ymg ada sampai sekarang. Pada 5 tahun terakhir dari kekuasaan Saidina Utsman bin Affan, yaitu dari tahun 30 H sampai 35 H paham Syi'ah muncul dan sedikit agak mendapat pasaran juga.
Klurlifah yang ke IV, Saidina Ali Kw bagi kaum Ahlussunnah tidaklah dianggap orang ber. mlith, karena Saidina Ali Kw mengakui dan memberikan suara kepada Klralifah-Khalifah yang terdahulu, baik kepada Abu Bakar dan maupun
Maka berkobar-kobarlah paham anti Utsman, anti Khalifah-Khalifah yang dulu. Mereka mengatakan bahwa yang berhak menjadi Khalifah sesudah wafatnya Saidina Muhammad SAIfl. adalah Saidina
thri
Bakar
Irh
stlillah Nabi yang dituju oleh lirhan tetapi Jibril tersalah memberikan
wahyu sehingga diturunkannya kepada Muhammad. Dan lainJain dongeng
Rda.
klurn Syi'ah.
untuk Abu Bakar, Umar dan Utsman, tetapi mereka mengutuk ketiga Khalifah itu dengan mengatakan "Qatalallahu man Qatala ahlalbait", : mengutuk Allah bagi orang memerangi ahli bait (keluarga ^rtiny^
Rasulullah). Mereka menuduh bahwa Abu Bakar, Umar dan Utsman adalah orang-
'
15
dari
tahun
Il
sampai 40 H.
10.
melawan Khalifah Saidina Utsman dan membunuh beliau pada tahun 35 Hijriyah.
Abdullah bin Saba' seorang pendeta Yahudiyang masuk Islam memain-
hal-hal yang sangat mengecewakan ummat Islam, bukan tersebab Saidina hll tetapi tersebab situasi dan kehendak sejarah yang sudah akan berjalan hcgitu.
Ada 4 golongan:
&,
maka kaum pemberontak, begitu juga ummat Islam yang tidak memberontak, sepakat untuk mengangkat Saidina Ali sebagai Khalifah yang ke [V, Saidina Ali bagi kaum Syi'ah adahh Khalifah yang pertama, karcna
mereka tidak mengakui Khalifah-Khalifah yang bertiga lebih dahulu, tetapi
9. Satdlna'AIt Dlanghat Menfadi Khalifah Ketika itu setelah Khalifah yang ke III mati terbunuh
Golongan Syi'ah dan sebahagian kaum Ahlussunnah di Madinah dan lain-lain kota yang menyokong pengangkatan Saidina Ali Kw. Golongan Saidina Mu'awiyah Ibnu Abi Sofran, $[ali (Gubernur) yang diangkat Saidina Utsman di Damsyk (Damaskus) Syria, yang tidak mengakui Khalifah Ali dan menganggap Saidina Ali bersalah dan ikut campur dalam pembunuhan terhadap Saidina Utsman.
Mereka mengatakan bahwa pengangkatan Saidina l{,li dilakukan kaum "pemberontak" dengan pakaan,
i{li
adalah
109
Golongan Mu'awiyah diSyria ini mengangkat Saidina Mu'awiyah menjadi Khalifah pengganti Utsman binAffan. Maka terjadilah dua orang Khalifah, yang satu di Madinah yang sah, yaitu Saidina Ali bin Abi Thalib Kw. dan yang lain sebagai tandingan
ll.
di
lleliiru bukan saja menghadapi soal-soal negaru, soal-soal pertahanan dan peluasan Islam, tetapi juga soal-soal perpecahan dalam negeri. Maka terjadilah apa yang dinamakan "Peperangan Jamal", Perang llnta, yaitu antara tentara Saidia Ali disatu pihak dan tentara Sitti Aisyah,
'l'halhah dan Zuber dilain pihak.
c.
Golongan yang ketiga dikepalai oleh Sitti Aisyah Ummul Muminin Rda.
Peperangan
(
ini terjadi
pada tahun 36
H yaitu setahun
sesudah
Saidina Ali Kw. dalam soal pembunuhan terhadap Saidina Utsman, Khalifah ke III.
Mereka tidak menuntut bela darah Utsman. Baik dicatat bahwa Sitti Aisyah Rda. tidak ada di Madinah ketika terjadi
pemberontakan terbadap Utsman bin Affan, tetapi Thalhah dan Zuber berada di Madinah dan ikut mengangkat Saidina Ali Kw., tetapi kemudian
dikatakannya bahwa ketika pengangkatan itu "pedang terhunus di atas kepala kami".
J00.000 (dua rarus ribu orang) dan Sitti i{isyah juga membawa lasykar rrhnnyak iru.
Akhirnya Sini Aisyah cs. kalah, Thalhah dan Zuber mati terbunuh dan
Saidina Umar bin Khatab, Khalifah yang ke II, dan di ikuti oleh sahabat
lain, yaitu Muhammad bin Salamah, Utsman bin Zaid, Sa'ad bin Abi $[aqash, Hasan bin Tsabit, Abdullah bin Salam dan sahabat-sahabat lain. Golongan ini tidak ikut mengangkat Saidina Ali sebagai Khalifah, tidak ikut menyalahkan Saidina Ali dalam pembunuhan terhadap Utsman bin
Affan dan juga tidak ikut menyokong Saidina Mu'awiyah di Damaskus.
Mereka lebih suka menjauhkan diri dari politik (lihat Kitab Fajar Islam, karangan Mohd. Amin, paginr 254).
Kaum Ahlussunnah berpendapat bahwa perselisihan paham antariSntdina Ali dan Ummulmu'minin Sini Aisyah adalah perselisihan ^ntar;rorang Imam Mujtahid dengan Imam Mujtahid, yang dijamin oleh Nabi rlirlam sebuah hadits bahwa yang ijtihadnya betul dapat dua pahala dan halau ijtihadnya tersalah dapat satu pahala.
Inilah 4 golongan ummat Islam yang timbul sesudah terbunuhnya Saidina Utsman bin Affan, pada masa Khalifah ke-empat Saidina i{li bin Abi Thalib Kw lbtapi golongan-golongan ini, terkecuali kaum Syi'ah, tidak ada yang menjadi fuqah. Soalnya habis di situ saja.
ini bahwa sekalian yang meninggal dalam "Pcperangan Jamal" baik lasykar Saidina Ali atau lasykar Sitti Aisyah
Kelaniutannya dari paham kcdua-duanya mati syahid dan masuk slurga yang sama, karena setiapnya
110
111
mempeftahankan kebenuun
masing.
^g
c lr m
Tetapi Ikum Syi'ah Imamiah berfatwa bahwa sekalian orang yang ikut
perang Jamal di pihak Sitti idsyah kafir, baik pemimpinnya baik anak buahnya karena mereka memberontak kepada Khalifah yang sah yaitu
Saidina Ali, katanya. adalah kafir, begitu menurut paham mereka Maka Sitti Aisyah juga Thalhah dan Zuber dua orang sahabat yang utama yang ikut Sini
I)an beliau berkata lagi : Biarkanlah saya mengurus sahabat-sahabat r;tyit itu, kalau kamu nafkahkan emas sebesar bukit Uhud engkau belum rhllat menyamai mereka atau menyamai separuh mereka. Dan berkata N;rlri: Sahabat-sahabatku serupa bintang, yang manl saja kamu ikut itu
Irrtlah baik, kamu dapat hidayat karenanya. Dan berkata Nabi: Ifurun yang baik adalah kurun saya, sesudah itu
y;rrrg
l{isyah,
Dan sebahagian orang Syi'ah Mu'tzilah berpendapat bahwa sekalian yang di pihak idsyah adalah salah; akan dimasukkan ke dalam neraka,
kecuali orangyang taubat kemudiannya. Sitti Aisyah dan Thalhah dan Zuber adalah orang sudah taubat dan telah membai'ah kepada Saidina karena neraka semuanya,
ll7).
Dan Nabi pernah berh,ata: Kamu tidak tahu apa yang dikatakan Tuhan
i{li. Oleh
itu ketiga sahabat ini masuk syurga, sedang anak buahnya masuk (lihat Syarah Najul Balagah[Y, pagina 24).
Paham yang benar adalah paham kaum Ahlussunnah wal Jama'ah yang membenarkan perselisihan ijtihad itu.
Berkata Ibnu Ruslan seorang Ulama Syaf dalam Kitab Zubad yang masyhur :
golongan Ahlussunnah
Artinya: Apa yang terjadi antara sahabat-sababat Nabi lebih baik kita diam,
tak mempubincangkannya dengan mendalam tetapi pahala ijtibad kita tetapkan didapat oleh kedua belab pibak,
Berkata Imamul Haramain, seorang ulama Sunny dan guru Imam Ghazali setelah beliau mendengar orang Syi'ah memperbincangkan
peperangan-peperangan antara sesama sahabat dan mengutuk salah satu
riltu,
Tetapi kaum Syi'ah tetap bersitegang urat leher. Mereka mengutuk $iridina Mu'awiyah karena melawan Saidina Ali dan mengutuk Ummul
Mu'minin Sitti Aisyah, Thalhah dan Zuber, karena melawan Saidina Ali
tlalam peperangan Jamal. Mereka menyerupakan Saidina Mu'awiyah, Sitti 'Alsyah, Thalhah dan Zuber Rda. sebagai Iblis yang boleh dikutuk,
TT2
ll3
na'udzubillah
Ary'ari.
Pihak Saidina Mu'awiyah menlusun delegasi di bawah pimpinan i{mru
bln
Ash.
Dipihak Saidina Ali Kw gugur lk. 25.000 orang dan dipihak Mu'awiyah gugur lk. 45,000 orang.
Inilah suatu "bala" yang besar bagi ummat Islam dalam abtd-abtdnya
yang pertama. lalannyapeperangan menguntungkan pasukan Saidina Ali Kw., hampir seluruh pasukan Saidina Mu'awiyah lui kucar-kacir. Akan tetapi mereka menjalankan siasat, yaitu menyerukan "cease fire"
l, Ilerhukum
itu berarti ragu atas kebenaran pendirian. Kjta pada mulanya meyakini bahwa pendirian kita
Menerima penghentian tembak-menembak
ini benar dan peperangan itu berjalan di atas kebenaran, demi menegak.
kan kebenaran dan keadilan, tetapi setelah kita mau berhenti dan setelah
(penghentian tembak menembak). Mereka mengikatkan beberapa kitab suci al Qur'an diujung tombak mereka dan mengacungkan ke atas sambil meneriakkan penghentian tembak menembak dan berhukum kepada al Qur'an.
kita mau minta hukum kepada delegasi maka itu berarti kita ragu pendirian kita, demikian katanya.
atas
l,
Orang yang ragu-ragu tidak berhak menjadi Imam, kata mereka. Golongan
Saidina Ali pada mulanya tidak mau menerima ajakan ini, karena beliau tahu bahwa hal itu adalah suatu siasat dari orang yang hampir kalah, minta menghentikan peperangan unruk sementara menyusun kekuatan kembali.
Tetapi Saidina Qur'an?"
ada
Inilah asal usulnya kaum Khawarij yang akan kita bicarakan lebih lanjut prda pasal lain.
yang mengatakan kepada beliau: "kenapa kita tidak mau berhukum kepada
Akhirnya Saidina 'Ali menerima tlwffan "penghentian tembakmenembak", dan berhentilah peperangan. Pasukan Saidina pulang ke Damaskus.
Kaum Khawarij mempunyai slogan "La hukma .illa Lillah' (Tiada herhukum, kecuali hanya kepada lirhan). Kalau ada golongan Saidina
Mu'awiyah berpidato mempropagandakan berhukum kepada Qur'an maka mcreka meneriakkan "la hukuma illa lillah"!
Ali pulang ke
Inilah slogan kaum Khawarij, slogan yang kedengarannya enak tetapi hlnya sangat membahayakan.
115
I14
urrr:rt Islam, saudara-saudara sudah mendengar tadi bahwa Saidina Ali sutlilh diberhentikan oleh utusannya sendiri, maka sekamng yang tinggal
me-
Iunya satu Khalifah, yaitu Saidina Mu'awiyah bin Abi Sofran, marilah kta trrilti beliau itu bersama-sama!"
Golongan Mu'awiyah bertepuk tangan kegirangan, tetapi golongan l{li nnrah karena merasa tertipu. Permusuhan dan peperangan timbul kembali, karena kepincanganhrpincangan yang terdapat dalam Majlis Tahkim. Orang-orang Khawarij tambah marah, tambah beringas, menyalahkan Slitlina Ali yang menerima tahkim dan mengutuk Saidina Mu'awiyah.
Delegasi saidina Mu'awiyah diketuai oleh Amru bin Ash, seorang ahli
siasat yang ulung sekali. Delegasi Saidina Ali diketuai oleh Abu Musa al Asy'ari, seorang sahabat
sebaik.baiknya bagi ummat Islam dan supaya iangan tertumpah lagi darah ummat Islam, kiranya kedua-duanya (Ali dan Mu'awiyah) diberhentikan lebih dahulu dan diserahkan kepada ummat Islam akan mencari g ntifiya.
ll. Saidina'Ali
Matl Terbunuh
Usul ini diterima oleh utusan Saidina Ali, Abu Musa al Asy'ari'
Dalam suatu rapat yang dihadiri oleh ribuan kaum Muslimin di Daumatul
l{li menjadi Khalifah, jahat yang itu mengadakan komplotan untuk membunuh kurm, Khawarij
Pada tahun 40 Hijriyah, sesudah 5 tahun Saidina
Jandal lraq, putusan ini diumumkan' ,Amru bin Ash minta kepada Abu Musa untuk berpidato lebih dahulu karena usia beliau lebih tua, guna menerangkan bahwa Khalifah i\li bin Abi Thalib telah diberhentikan oleh Majlis Tahkim'
Abu Musa mengikuti saja dan terus berpidato menerangkan bahwa Majlis Tahkim dipihak Ali bin Abi Thalib, dengan diia sebagai
^nggotisalsikan oleh ummat Islam yang banyak hadir ketika itu memberhentikan
iabatannya sebagai Khalifah dan menyerahkan pemilihan yaitu kepada ummat Islam'
hll, Al Barak untuk membunuh Mu'awiyah dan Umar bin Bakir untuk rttembunuh Amru bin Ash.
Pembunuhan telah diatur, yaitu pada waktu subuh yang sama tanggalnya
|
rubuh ke mesjid.
Golongan saidina Ali sangat golongan Saidina Mu'awiyah bertepuk tangan kegirangan' A,mru
tetapi
Qadar Ilahi berlaku, bahwa Saidina Ali dapat ditikam oleh Abtlurrahman bin Muljam pada waktu subuh ketika beliau keluar hendak
pe
rgi sembahyang kemesjid, sedang Mu'awryah dan Amru tak dapat dibunuh.
Saidina
dan
diberhentikan oleb Majlis Tahkim, sefupa dengan Ali, akan tetapi setibanya di atas podium ia bukan mengatakan hal itu, tetapiitberkata: "Hai seluruh
116
tt7
dua bulan sesudah diangkat ia menyerahkan jabatan Khalifah itu kepada Saidina Mu'awiyah bin Abi Soffan, demi untuk menjaga, kesatuan ummat r darah ummat Islam iangan tertumpah lagi Islam dan demi menjag^ dalam perang saudara terus-menerus. Saidina Hasan bin Ali seorang laatria yang mencintai Islam dan Muslimin dengan sepenuh hatinya. Ia melepaskan haknya sebagai Khalifah demi keutuhan dan kesatuan ummat lslam.
ll
sampai 60 H.
Selama beliau memerintah, Lgama Islam bertambah meluas sampai' :,urrpai ke Barat dan ke Timur.
Pada ketika
^g
itu
'lbtapi kaumn Syi'ah dan Khawarij dalam negeri diburu dan ditindas,
rltt;rngkap dan disilaa. Pada waktu beliau akan meninggal tahun 60H beliau mewariskan frlr:rtan Khalifahnya kepada anal,nya, yang bernamaYazid bin Mu'awiyah, r('orang anak yang tidak begitu taat kepada ag m .
Hal ini sangat pahit bagi golongan syi'ah karena mereka dikalahkan tanpa perjuangan, tetapi dengan muslihat yang busuk, yaitu tipu daya dtlam
Majlis Tahkim.
Penyerahan kekuasaan dari Saidina Hasan kepada Mu'awiyah juga pukulan yang berat bagi kaum Syi'ah, tetapiapaboleh buat karena imamnya sudah bertindak begitu.
oleh karena itu kaum syi'ah sangat membenci saidina Mu'awiyah dan seluruh orang Bani umalyah, karena saidina Mu'awiyah zdalah dari suku
Bani Umalyah.
Maka terdapatlah 3 golongan ummat Islam ketika itu, yaitu:
i{li bin
Abi
1.
hui Yuid
ini banyak berada di Damsyik, di Makkah, Madinah, di Mesir dan lainlain kota Islam.
2. Golongan
Syi'ah, yaitu golongan yang tidak mengakui Mu'awiyah sebagai Khalifah ke M, tetapi mengangkat secara diam-diam saidina Husein (Saudara Khalifah Hasan) sebagai Khalifah yang ke III. Golongan
Iraq dan Prsia di l&rrtbela, sebuah tempat ^ntua antffa Saidina Perkelahian terjadi pemerintahan lraq). {sckarang dibawah lluscin bin Ali bersama kawannya sebanyak 80 orang dengan Ubaidillah bin /,lyad dan pasukannya yang berpuluh kali lipat banyaknya dibandingkan
Mereka berjumpa
ini banyak berada di Irak, di Basrah dan Kufah. 3. Golongan yang ke III golongan Khawarij, yaitu golongan yang anti
Saidina Mu'awiyah dan juga anti'Syi'ah. Golongan ini banyak bertebaran di bahagian wilayah Islam di Iraq dan
di
118
Persia.
119
rlilawan dan diperangi. Golongan Khawariy iuga begiru. Mereka jengkel dalam soal Tahkim. Mcnurut mereka Tahkim itu bertentangan dengan agama dan orang'orang yrrrrg menerima tahkim melawan hukum xguma dan karena itu wajib dil;rwan, katanya.
Pendeknya bagi orang Islam pada abad'abad permulannnya tidak ber' Irctla antua agama dan politik. Agama ialah politik dan politik ialah agama
musnah.
Tetapi golongan Syi'ah sangat mendendam, mereka melakukan
alai'aki
St'rnuanya dari Tuhan turun ke Nabi. Agama tak boleh dipisahkan dari
Ncgara.
19.
l.
Kalau kita perhatikan sepintas lalu sejarah ringkas ini teranglah bahwa asal mulanya hanya soal politik, soal Khalifah dan soal Imam, akan tetapi kemudian meniadi soal i'itiqad dan soal kepercayaan.
Syi'ah Sabaiyah, yaitu Syi'ah pengikut Abdullah bin Saba'' Golongan Syi'ah Sabaiyah ini termasuk golongan Syi'ah yang "gullat", artinya Syi'ah yang keterlaluan, yang berlebih'lebihan, yang mempercayai bahwa Nabi Muhammad akan kembali ke dunia seperti Nabi Isa, bahwa
Ini tidak heran, karena Lnt?lra agam?- dan politik didalam Islam sulit untuk memisahkannya. Soal.soal IGpala Negara atau Khalifah bukanlah yang prinsipil. Soal perang dan soal politik semata, tetapi soal ^g1m politik melulu, tetapi soal keyakinan Lgarm dalam bab
damai bukanlah soal
Ali belum mati tetapi bersembunyi dan akan lahir ke dunia kembali, bahwa Jibril tersalah menurunkan wahlu yang seharusnya diturunkan kepada Ali lantas diberikannya kepada Muhammad, bahwa
Saidina
petir dan kilat adalah suara Saidina Ali yang sedang marah, bahwa ruh
'ltrhan turun kepada Ali dll, i'itiqad yang ganiil'gtniil.
"perang sabil".
Soal zaftat, soal perniagaan, soal harta peninggalan, bukanlah hanya
soal masyrakat saja, tetapi soal keyakinan ag1m . Pendeknya agama Islam tidak bisa dipisahkan dari politik, apalagi pada abad.abad permulaan Islam, di mana kekuasaan Islam sangat terasa, dan hukum yang berlaku seluruhnya adalah hukum Islam. I(aum Sji'ah mendasukan pengajiannya kepada "lmam". Imam mereka diangkat oleh Nabi Muhammad, kata mereka. Ifurena itu tidak boleh disanggah menurut hukum syara'. Siapa yang menyanggah wajib
Golongan
keturunan Wahyu.
1, Syi'ah
Imamiyah, yainr golongan Syi'ah yangperc yakepada Imam-Imam yang ditunjuk langsung oleh Nabi Muhammad SAs[' yain'r Saidina Ali sampai 12 orangketurunannya. Syi'ah macam ini sekarang berkuasa di Iran.
120
r2r
Imam, pertama Saidina Ali dan yang lenyap dan akan keluar pada yang ke 12 Almahdi, seorang Imam al<hir zaman. SaidJamaluddin al Afgani. guru Muhammad Abduh, adalah seorang penganut paham Syi'ah Imamiyah dari Persi ini (lihat Zhuhrul
Syi'ah Imamiyah
ini
percaya pada
12
rr
Islam
jilid
1 pagina 191).
yaitu pertama Saidina Ali dan akhirnya Ismail bin Jahr as Saddik yang lenyap dan akan keluar pada akhir z man.
Syi'ah ini banyak terdapat di Pakistan, murid Aga Khan.
scsuka hatinya saja. Mereka mengatakan bahwa malaikat'malaikat ludalah mubaligh mereka, syaitan-syaitan adalah musuh mereka, yang dinamakan sembahyang ialah mengikut mereka, yang dinamakan haji i'ilah ziuah kepada Imam, yang dinamakan puasa ialah tidak membuka rahasia Imam, dan orang-orang yang sudah mengetahui Allah sedalam'
tlalamnya tidak perlu sembahyang, puasa, dan lainJain ibadat lagi dan
lainJain fatwa yang sangat keliru. Pcndeknya ayatayut Suci al Qur'an mereka ta'wilkan semau'maunya
saja,
Syi'ah Zildiyah, yaitu Syi'ah pengikut Imam Zaid bin Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib. Syi'ah Zaidiyah ini berada di Yaman. Syi'ah Zaidiyah ini adalah Syi'ah sederhana, bukan gullat. Mereka tidak
mengkafirkan Saidina Abu Bakar, Umar dan Utsman Rda., tetapi mereka berkeyakinan bahwa Saidina Ali lebih mulia dari Abu Bakar. Syi'ah Zaidiyah ber'itiqad bahwa orang Muslim yang mengerjakan dosa
besar, kalau meninggal sebelum taubat maka ia kafir, kekal dalam neraka.
l)an lain-lain golongan dalam Syi'ah, Pada pasal berikut akan kami jelaskan farwa-farwa kaum Syi'ah yang salah dan akan kami uraikan tolakan dari kaum Ahlussunnah wal
Jamaah.
Tersebut dalam kitab "Dzuhrul Islam" karangan, Ahmad Amin, pada juzu'
yaitu : "Imam kaum Zaidiyah Zeid bin i{li adalah murid dari washil bin Atha', pemimpin Kaum mu'tazilah dalam
ke 4, pagina
usuluddin.
136-137
Oleh karena itu Madzhab Zaidiyah mendekati Madzhab mu'tazilah. Menurut Syharstani, bahwa sekalian murid Zaid adalah berpaham
mu'tazilah.
Orang-orang Zildiyrh banyak mengarang kitab'kitab Ushuluddin, Hadits, dan fiqih yang khusus bagi mereka. Syi'ah seorang Imamnya
yang masyhur dalam abad mutakhir ialah Imam Syaukani yang banyak mengarang dalam usuluddin dan fiqih.
Demikianlah tersebut dalam kitab "Dzuhrul Islam". Imam Syaukani ini adalah Muhammad bin Ali bin Muhammad as Syaukani, wafat 1255H., yaitu pengarang kitab "Nailul Atrthar", yang
banyak tersiar
di
Indonesia. Karena
r22
"Ya, bai Pasul Nlah"' Lalu Nabi Mubammad I rl m.ereka?" Jawab pendengar :
,\AW. menyambung
v
I'TIQAD I(AUII SYI'AH YANG BERTENTANGAN DENGAN I'TIQAI) KAUIT AHIUSSUNAH IVAI. IAMAIIH
t. ltrasiat Nabi ltuhammad
SAW Tentan$ Khalifah
Hadits atau riwayat ini dianggap oleh kaum Syi'ah sebagai wasiat dari
N,rhi Muhammad SAW. kepada ummat Islam agar mengangkat Saidina 'Alt menjadi Khalifah kalau beliau sudah wafat.
Yang kedua: Diriwavatkan pula tambahan daripada bersabda selanjutnya
di Ghadir Khum
Kaum Syi'ah mengatakan bahwa pada ketika Nabi Muhammad sAW. di kembali dari hayi wada' menuju Madinah, beliau singgah dan berhenti Khum". sebuah tempat antara Makkah dan Madinah, namanya "Ghadir
Di situ beliau mengumumkan keinginan beliau, bahwa yang menggantikan beliau sesudah wafat ialah Ali bin Abi Thalib'
Nabi Muhammad SAW. bersabda ketika itu, kata orang Syi'ah
:
akan
r3'ir'
*W$\4\{+:F't*!r,jV
famili Abli
Arlinya:
"Dan sesunggubnya ajal saya sudab dekat, saya sudah dipanggil oleb 'llthan dan saya akan memenubi pangilan itu, Saya akan neningalkan
.Lr}ip6ricst :{1,3G',SslKi
Artinya:
N obi Muho*mad SAy- berialan malam bari menuiu Madinab. Tatkala sarnpai dj sesuatu ternpat dekat Jubfab, Gbadir Khum, pada malam 1l)
l,
Mohd. Baqir al Majlisi, wafat 1111 H), melanjutkan "dongeng" ini dalam lruku sejarahnyayung bernama "Hayatul Qullub" yaitu :
r24
r25
hak,
menyuruh mendirikan sebuah khaimah untuk Amirul Mu'minin (maksudnya untuk Saidina Ali) di samping khaimah Nabi. Maka duduklah Ali dalam khaimah itu dan Rasulullah menyuruh manusia membai,ah (mengangkat) Ali untuk menjadi Imam dan memberi salam kepada Amirul Mu'minin. lala.laki dan wanita mengerjakan hal itu. Saidina 'Umar pun suka sekali melihat hal ini serupa dengan yang lain-lain". (lihat buku Aqidatus Syi'ah pagina 26). Majlisi mendongeng lagi "Ayatryat al Qur'an sudah bebetapa kali turun menyuruh Nabi Muhammad SAV/. supaya mengangkat Ali menjadi Khatifah sesudah beliau wafat, tetapi Nabi Muhammad belum juga menetapkan waktu
:
Bukan saja Abu Bakar, tetapi juga l0ralifah Umar dan Khalifah Usman
*tl;rlfi
l(lralifah.
ini
adalah
rirtu-satunya dalil yang terkuat bagi kaum Syi'ah untuk menegakkan paham
llikayat "Ghadir Khum" ini adalah "dongeng" orang Syi'ah saia, yang rlisiar-siarkan oleh seorang pengarang kitab Syi'ah rla'qub Al Kulini (meninggal 328H).
Hikayat Ghadir Khum ini tidak ada tersebut dalam kitab-kitab hadits, seperti Sahih Bukhui, Sahih Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud dan lain-
itu ialah yang tersebut dalam surat al Maidah ayat ke 67 yang artinya ; "Hai Rasul ! Sampaikanlth apt yang diwahyukan
Ayat yang dimaksudkan kepada engkau dari Tuhan, Dan kalau itu tidak engkau kerjakan, maka berarti engkau tidak menyampaikan tugas perutusan dari Tuhan. Tuhan memelihara
lain. Hanyt
ini
ada tersebut
clalam kitab hadits Tirmidzi dalam bab Manaqib Ali tetapi tidak dalam
rangka hikayat Ghadir-Khum. llerkata Ibnu Hajar al Haitami dalam kitabnya, "as Shawa'iqul Muhriqah
wu
kaum bid'ah dan zendiq) pada pagina 25 bahwa hadits Ghadir Khum dinyatakan hadits dha'if oleh Imam Abu Daud dan Imam Abu Hatim ar
Inilah hadits yang dinamai "hadits Ghadir Khum" yang dipakai oleh
kaum Syi'ah untuk menetapkan bahwa pangkat Khalifah itu sudah diwasiatkan oleh Nabi kepada Saidina Ali Kw. Barang siapa yang melanggar wasiat ini maka orang itu dikutuki Tuhan dan dikutuki Rasul, kata orang Syi'ah.
ahli hadits yang mendha'ifl<an hadits Ghadir-Khum ini. Andai kata benar dongeng orang Syi'ah ini, bahwa Nabi telah berwasiat kepada Saidina Ali di Ghadir Khum dan bahwa orang-orang Islam telah mengangkat Ali ketika itu, maka kenapakah hal ini tidak diketahui oleh sahabat-sahabat Nabi yang banyak ikut dalam haji wada' ,
yang berjumlah
Oleh karena iru maka sahabat-sahabat Nabi (Muhajirin dan Anshar) yang berkumpul di Saqifah Bani Sa'idah pada hari wafat Nabi yang mengangkat Saidina Abu Bakar menjadi Khalifah pengganti Nabi adalah
lk
114.000 orang
126
127
orang Muhajirin dan orang Anshar, yaitu sahabat-sababat Nabi yang terkenal patuh dan taat kepada Nabi dan kenapakah mereka sepakat (ijma') mengangkat Saidina, Abu Bakar menjadi Khalifah sesudah Nabi
wafat
?
Ini juga bukan nash yang positip menunjuk Abu Bakar atau Umar
rrrcnjadi Khalifah sesudah Nabi.
Ghadir
Andai kata hadits Ghadir Khum ini ada, kenapakah Saidina Ali sendirr ikut membai'ah (mengangkaQ Saidina Abu Bakat membai'ah Saidina, 'Umar dan membai'ah Saidina. Utsman ? Andai kata hadits Ghadir Khum ini ada kenapakah tidak dikemukakan oleh Saidina Ali dirapat Saqifah Bani Saidah atau ditempat lain cli Madinah pada hari wafat Nabi, agar supaya orang Islam iangan tersalah
mengangkat Saidina Abu Bakar? Inilah pertanya n'pefi^nyaan yang tidak bisa dijawab oleh kaum Syi'ah.
sebagai Khalifah
Adapun perkataan Majlisi, bahwa Nabi Muhammad SAW. menluruh rrrcnclirikan khaimah untuk tempar membai'ah Saidina Ali di samping klraimah beliau, adalah kabar dongeng yang tidak bisa dipertanggung
|;rwabkan. Adakah logis kalau Nabi menluruh orang mengangkat Khalifah
c.
Diakui, memang Nabi ada berkata, tetapi bukan di Ghadir Khum, yaitu ucapan beliau yang serupa dengan ucapan Ghadir I(hum itu.
\\
Artinya:
et
-)Ep,iJ
Ul
U' - g b )t oty
. L',ii,E',Utt';{;l
JK s
juga'
prulaku serupa derajat Nabi Harun dibanding lVabi Musa", tapi tak ada Nuhi sesudab aku" (H. Tirmidzi, lihat Sahih Tirmidzi juzu 18, pagina 175).
bukanlah menurut kaum Ahlussunnah wal Jama'ah nash yang positip untuk menuniuk Ali sebagai Khalifah pengganti Nabi Hadits ini tidak mengatakan: "Khalifah sesudah sayaadalah Ali", tetapi hanyrt dikatakan : "Barangsiapa yang menganggap saya pemimpinnya maka Ali
Hadits ini
ini bukanlah menunjuk Ali sebagai Khalifah sesudah Nitbi, tetapi menunjukkan bahwa Saidina Ali diberi hak menjaga kampung
Maksud hadits
(Kota Madinah) pada ketika beliau pergi dalam sesuaru peperangan, lrll;tgai Harun menjaga kota pada ketika Nabi Musa pergi munajat ke Bukit
'l'ltursina.
juga pemimpinnya". Bukan saja Ali tetapi juga sahabat'sahabat lain biasa dikatakan oleh Nabi Muhammad Saw. sebagai pemimpin orang Islam sesudah Nabi wafat' sebagai ucapan beliau yang terkenal: "lkutilah dua orang sesudah aku wafat, yaitu Abu Bakar dan Umar".
Sekalikali tidaklah hadits ini menunjukkan bahwa Saidina Ali adalah Khalifah sesudah Nabi wafat, apalagi Nabi Harun yang disamakan dengan
itu bukanlah Khalifah Musa sesudah Musa wafar, karena lhrun terdahulu wafatnya dari Nabi Musa Alaihissalam.
I'i;ritlina Ali
Nabi
128
r29
Adapun hadits
t
tctrlri Saidina Ali tidak mau memintanya, karena beliau khawatir, bahwa l*l;ru Nabi melarang mal,a, jabatan itu selamanya tidak akan diberikan oleh
r'*kyat kepada Bani Hasyim dan Bani Muthalib.
e(d b6 6 ak 6 J\6 :fr,Jtg qt,l"$t({)u. s.. 73,p c.tYst, ) r o*)t ot)t "s $.'yJ a*; i"
j
di Ghadir Khum kepada Ali sudah wasiat itu tidak perlu lagi karena tentu Ali akan menjawab bahwa Iramng
Andai kata ada wasiat dari Nabi
Artinya
Andai kata wasiat itu sudah ada di Ghadir Khum yang didengar oleh
herlbu-ribu rakyat yang pulang dari haji bersama Nabi tentulah Saidina 'Ahhim tak akan mengajak Saidina Ali untuk meminta wasiat itu lagi.
lni
Hadits
rnenjadi Khalifah, tetapi hanya mengatakan bahwa pusaka yang ditinggalkan Nabi diantaranya ada dua, yairu Kitab Allah dan ahli bait Nabi yang men-
jalankan Kitab Allah itu. Ahli bait Nabi bukan Saidina Ali saja, tetapi termasuk iuga Sitti Aisyah, Umrnu Salamah, Abbas bin Abdul Muthalib dan lain.lain, Radhiyallahrr
'anhum. Itulau hadits ini dipakai untuk menjadi dalil bagi wasiat, tidaklah tepat karena tidak kena mengena.
.?;
;ASxgA(e'6'5*'&W:4\(:riy!;
;,y,
J:,i*5
Alhasil dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAtilfl. tidak pernah meninggalkan wasiat kepada seseorang untuk menjadi Khalifah penggantinya,
baik kepada Ali, baik kepada Abbas bin Abdul Muthdib dan maupun kepada
yang lain-lain"
"Disebut orang di badapan Sitti Aisyab Rda. babwasanya Nabi Muhammad SAW. ada buwasiat hepada Ali maka Sitti Aisyah berkata :
Slapakab mengatakan
Ali bin Abi Tbalib (paman Nabi), begitu juga Sitti (istri Nabi) mengakui bahwa wasiat tentang Khalifah ini tidak ada.
Saidina
SAW. (ketika
Aisyah
(tebih jauh bacalah Hadits Bukhari yang tersebut pada halaman 95)
Nyata dalam riwayat itu bahwasanya Nabi Muhammad SAW. tak pemah berwasiat kepada Ali, juga tidak kepada Abbas Rda.
Mulanya Abbas ada niat hendak meminta wasiat itu yakni supaya IGalifah diberikan kepada mereka (Bani Hasyim dan Bani Muthalib) akan
h$llau merninta kendi dan beliau sesudah itu beribadat maka beliau tarus wafat ketika itu. Bagaimanakab bisa jadi beliau berwasiat
hepada
Ali'
da
130
t3l
di Ghadir Khum, karena Sini Aisyah Rda. ikut bersama Nabi dalam haji wada'
Nah, sekali lagi dapat disimpulkan keyakinan i'itiqad dari kaunr Ahlussunnah wal Jama'ah, bahwa Nabi tidak pernah berwasiat tentang siapa yang akan menjadi Khalifah beliau. Hal ini hanya diserahkan kepadrr ummat, kepada nlryx, kepada Ahlul halli wal Aqdi, cerdik pandai dalam
ne geri y ang akanmen gangkat Kh alifah yang akan me
n j alankan
q,rl,rlr s:rtu
rukun Iman, tidak percaya kepada Imam menjadi kafir atau nrrrrr;rlik, amalan-amalan manusia di akhirat akan dihadapkan kepada Nabi
rhrr lnram-imam, Imam mengetahui sekalian isi kitab-kitab yang diturunkan
llllurrr, lmam itu ma'shum tak membuat dosa dan lain-lain sebagainya.
l'cndeknya kaum Syi'ah menganggap Imamnya seperti kaumAhlussunnah
peme rintah an
dan agama sesudah wafat Khalifah (Kepala Negara) yang mendahuluinya Dan ra$at, sesudah Nabi wafat telah mengangkat dengan sah saidinl Abu Bakar Rda. menjadi Khalifah yang pertama'
itu tidak
2. Persoalan Imam
Kaum Syi'ah menamakan pengganti Nabi dengan Imam, sedang kaunr Ahlussunnah wal Jama'ah menamakannya dengan Khalifah' Bukan saja nama berlainan antara kaum syi'ah dan kaum Ahlussunnah
*il
,f
itu tidak mungkin juga yang ma'shum hanyalah ,trl,r wahy'u turun kepada Saidina Ali, dan
i'{,rhi-nabi. Tidak ada orang lain. Khalifah, menuru t paham kaum Ahlussu nnah adalah orang biasa, sekedar
Kaum Syi,ah beri'itiqad bahwa Imam itu adalah pengganti Nabi Muhammad SAV. dalam segala hal. Bukan saja untuk mengepalai Negara,
tetapi juga menjadi Imam Agama, sebagai Imam Rohaniyah' Imam itu ma'shum, tidak membuat dosa, baik dosa kecil atau dosa Nabi besar, serupa dengan Nabi. Derajatnya pun sama dengan derajat
Hadits.hadits yang dipakai oleh kaum Syi'ah untuk menjadi dasar i'itiqad mereka dan juga meniadi dasar ibadat mereka ialah hadits'hadits yang diriwayatkan oleh Imam.imam mereka, yaitu Ali bin Abi Thalib, Husein bin Ali bin Abi Thalib, Hasan bin Ali bin Abi Thalib dan lain'lain Imam, sampai 12 ormg.
Tersebut, dalam Kitab Al Kufi yang dikarang oleh seorang ulama syi'ah
lrrrUlganti Nabi dalam urusan mengurus soal-soal agama,dan pemerintahan, rhrr luga orang biasa yang bisa membuat kesalahan.
bahkan
prrintahnya boleh ditentang kalau ia sudah menyeleweng. Tetapi Nabi, rl,ll)il yang menentangnya adalah kafir.
lladits-hadits diterima oleh kaum Ahlussunnah diriwayatkan oleh rhplpun, tidak perduli apakah ia farmili Nabi atau sahabat-sahabat Nabi
trrrg biasa. Kitab-kitab Hadits Bukhari, Muslim dan lain-lain penuh dengan lr;llits-hadits yang datangnya bukan dari famili Nabi Muhammad SAW.
Kalau paham Syi'ah
yang besar, Muhammad bin Ya'kub diteiangkan seluas.luasny a, bagaimana kepercayaan kaum
Imam.
Bagdad)
rrng diriwayatkan bukan oleh ahli bait seperti oleh Abu Hurairah, Anas bin M,rlik, Ibnu Umaq Ibnu Mas'ud dan lain-lain.
ah terhadap
Dikatakan dalam kitab itu bahwa Imam.imam itu, dapat wahlu dari
1,32
133
5. Arti
Ahlil Bait.
u'.u,i!u lain,
Itrnth-lembut dalam ucapan, karena kalau begitu akan menarub htn4tan bagi orang yang dalam batinya ada penyakit, tetapi ucapkanlah
'#'{l*s;6"'p,,#;tifa+1{;l'}s"$fi,t fY t,-,\lyt
Artinya:
lt
Ay;rt
kc
33:
(Al Ahzab:
z/-'1 Z, :I ztz t(,, ,(t t( t,, I \'bb '&6 'i/^' t\3 $ dJ9', 3-illi v)s.;M,t \-*, ;45i; 4l cA., t ,03 'LF frfA' $r #a 'J-r'^' - UrI ^.\1
Pada ryat
ini
'iqu^
,)z
e4r,
?t F:"riCSp
Menurut istilah kaum Syi'ah, yang dinamakan 'Ahlil Bait" ialah Sitti
Fathimah, suami beliau Saidina Ali, Hasan dan Husein, yaitu anak kandung,
Artirrya;
Istri-istri Nabi menurut kaum Syi'ah tidak ahlil bait. ditentang oleh kaum Ahlussunnah, karena bukan sal;r beliau-beliau yang tersebut tetapi juga istri-istri Nabi adalah Ahlil bait
Paham
ini
semuanya. Dan bahkan sebabnya turun ayat ini ialah menerangkan persoalan yang menyangkut istri Nabi, Sitti Aisyah Ummul Mu'minin.
Bacalah Qur'an Surat Ahzab tersebutl
rnthabyang dan bayarkan zakat, ikutlab Allab dan Rasul-Nya, setttttg4uhnya Nlah bendak mengbilangkan noda dari kamu bai ablil bait I u r b endak membersihkan kamu sebersib -bersibny a".
Jadi ayat
Nabi.
hanyalah
?
Ayat ke 33 didahului oleh ayat ke 32 yang terang-terang ditujukan kepada istri Nabi yang bunyinya :
\,rirlina Ali, Sitti Fathimah dan anak beliau Hasan dan Husein saja
r,rngat fanatik kepada Saidina
Ini adalah suatu paham yang keliru duikaum Syi'ah yang timbul karena
si;;6iLig;*e'r\.ersl#\1tL/
yl u,tylt
Ayatke 32
Artinya:
*V :i'J,At 4U
z<r.iL -( ntrtt.(/,e
Ali Kw,
Selain daripada itu, termasuk juga famili Nabi Saidina Abbas bin Abdul
Muthalib (paman Nabi) dan anak beliau Saidina Abdullah bin Abbas.
Kalau pangkat Khalifah jatuh kepada saudara sepupu seperti Saidina
Ali, kenapakah tidak bisa dijatuhkan kepada Saidina Abdullah bin Abbas, fugl saudara sepupu dengan Nabi ? Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah mencintai juga Ahlil Bait, bahkan rluruh ummat Islam mencintai Ahlil Bait, tetapi pengertian 'Ahlil Bait"
"Hai Istrt Nabi! Kamu tidak sama dmgan seorang pun dari wanita-
134
135
l.
imam
itu
adalah:
1. Saidina Ali bin Abi Thalib (wafat 40 H). 2. Saidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib (wafat 50 H). 3. Saidina Husein bin Ali bin Abi Thalib (wafat 61 H). 4. 'Ni Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib (wafar 94 H). 5. Mohd. Al Baqir bin Ali Zainal'|rbidin (wafat 117 H). 6. Ja'far Shaddiq bin Muhammad al Baqir (wafat 148 H). 7. Musa al Kazhim bin Ja'far Shaddiq (wafat 183 H). 8. Ali Redha bin Musa al Kazhim (wafat 202 H). 9. Muhammad N Jawwd bin i{li Redha (wafat 220 H).
10. Ali bin Muhammad bin Ali
Red-ha (wafat 254 H).
I)ari i'itiqad akan munculnya Imam yang lenyap ini timbullah dalam lll,rrrgan Syiah orang'orang yang menda'wakan dirinya menjadi Imam
t'l,rlrrli yang ditunggu-tunggu, timbullah paham Ahmadiyah Qadian yang nr{'ng,atakan bahwa Mirza Gulam Ahmad selain Nabi juga Imam Mahdi,
t
I t r r
ht
r I I
ga men da'wakan
'
l'itiqad akan lahirnya Imam Mahdi ini tidak sesuai dengan i'itiqad
rr
[,r
rrr
Ahlussunnah wal Jam a' ah, kar enahadits-hadits yang menerangkan hal
trrl t;rk berjumpa dalam Hadhs Bukhari dan Muslim, hanya ada dalam Kitab
11. Hasan bin Ali bin Muhammad al Askari (wafat 260 H). 12. Muhammad bin Hasan Al Mahdi (wafat 260 H).
Inilah susunan silsilah Imam kaum Syi'ah 12, sebagai yang disiarkan oleh majalah kaum Syi'ah di Najaf lraq, "Najatul Muslimin".
Imam yang ke 12, itulah Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu akan lahir membawa keadilan dan kebenaran pada akhir zaman oleh kaum Syi'ah. Menurut kepercayaan kaum Syi'ah Imam yang ke 12 ini tidak wafat, melainkan lenyap bersembunyi disuatu tempat persembunyian disebuah rumah di kota
Samara' (lraq) dan lenyap sampai sekarang tidak diketahui di mana tempat
ll,rrlits Trmidzi dan Abu Daud, yang kemudian diterangkan bahwa hadits ttrr tlha'if karena sirawinya terdapat seorang yang bernama Ashim yang :rrrgat pelupa dalam hapalannya, Adapun kaum Syi'ah Isma'illyah, yang sekarang terdapat di Pakistan rrrrrrgakui Imamnya hanya sampai nomor 7 saja, tetapi yang ke 7 itu
lrrrkirrrlah Musa
Al I(zhim, tetapi
l,r'lirr, anak Ja'far Shadiq juga, Karena itu Syi'ah Pakistan dinamai Syi'ah hrrur'iliyah atau Syi'ah Sab'iyah (Syi'ah 7). Scluruh Imam-imam Syi'ah ini selain Saidina Ali bin Abi Thalib Kw. tl(lr;rlifah ke IV) dan anaknya Hasan (Khalifah ke V) tidak seorang juga
tinggalnya.
tnrrg pernah diangkat oleh Jamhur ummat Islam yang banyak untuk lrcrrjadi Khalifah. Jumhur ummat Islam tidak mengakui Khalifah-Khalifah
h*urn Syi'ah ini. Jumhur ummat Islam hanya mengakui 4 orang Khalifah sebagai Khulafaur il*syiclin yang disuruh oleh Nabi Muhammad SAS[. mengikutinya, yaitu
meninggal dan ia bersembunyi. Menurut paham Syi'ah ia akan lahir kedunia untuk menegakkan keadilan
t36
137
Saidina Abu Bakar, Saidina Umar bin Khatab, Saidina Utsman bin Affan darr
Saidina
Rda.
Beliau yang 4 orang inilah yang dimaksudkan oleh Nabi Muhammatl SAV. dalam hadits:
Suatu i'itiqad yang sangat salah dan sangat berbahaya dari sebagian
lnurn Syi'ah ialah menganggap bahwa ketiga orang Khalifah Nabi yang
llukan saja ketiga beliau-beliau ini berdosa menurut paham Syiah, trtirpi ada sebahagian kaum Syi'ah yang mengatakan bahwa beliau-beliau
Itrr kafir, karena tidak mau mengikuti wasiat Nabi, kata mereka. Pengutukan dan pengkafiran kepada 3 orang Khalifah yang utama ini
rncnimbulkan akbat yang sangat serius, sangat luas dan sangat dalam di Itrrgkungan Islam, karena:
t l,
llanyak hadits-hadits yang tidak akan diterima lagi, karena ketiga Khalifah
SAW.
Akan tetapi baik juga diketahui, bahwa Imam-imam Ikum Syi'ah itu
NabiMuhammad SAW. pernah menyuruh ummat Islam supaya mengikut Sunnah Khalifah-Khalifah Rasyidin, Maka dengan menolak beliau-beliau
:1, Khusus bagi Saidina Abu Bakar dan Saidina 'Umar ada Nabi menerang-
kan
Ja'far Shaddiq adalah salah seorang keturunan Nabi yang paling alim, guru dari ahli tafsir lbnu Jurej dan guru dari Imam Abu Hanafiah dan Apb
as Sakhtiyani.
li;34.ugb{rtlb,{i,)
.t?1,"0/.b
Menurut Imam Ibnu Hajar dalam Kitab as Shawa'iqul Muhriqah, pada pagina l2l, bahwaJa'far Shaddiq menolak pangkat Khalifah ketika orangorang dari Bani Hasyim mengusulkannya. Inilah suatu bukti bahwa beliau tidak sepaham dengan orang-orang Syi'ah yang menetapkannya sebagai Imam tanpa disukainya.
Artinya:
c9j.rl
l*t, !.2,,
"Ikutlah dua orang sesudah saya, yaitu Abu Bakar dnn UmAr" (Hadits Riwayat Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah, lihat Sahih Tirmidzi fuzu' 13 pagina 129 - 130).
138
r39
Saba'
4.
Banyak Sunnah-sunnah Khulafaur Rasyidin, umpaman)a sembahyang tarwih berjama'ah 20 raka'at adalah perintah Saidina Umar, adzan yang
lrrrkcyakinan bahwa saidina Ali Kw. tidak wafat, tetapi hilang dan akan lahir ;r;rrlrr akhir zam n untuk menegakkan keadilan. Aliran "Syi'ah 12" percayabahwa Imamnya yang ke 12,yaituMuhammad
pertama hari Jum'at adalah perintah Saidina Utsman, Mashaf Qur'art yang kita pakai sekarang adalah Mashaf kumpulan Saidina Utsman.
Al Mahdi telah hilang dalam usia 19 tahun dan akan muncul pada akhir
r,rrn;rn untuk menegakkan keadilan.
Nah, kalau kita menolak Saidina Utsman - sebagai paham orang Syi'ah - maka agama Islam akan hancur dari dalam,karena Mashll yang terpakai sekarang tidak akan terpakai lagi.
yaitu : Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Talhah bin Abdullah, Zuber bin Awam, Sa'ad bin Abu Waqas'
Said bin Zaid, Abdumahman bin Au{ dan Ubaidah binJarrah, Radhiyallahrr
Ada aliran Syi'ah yang lain, yang mempercayai bahwa Imam Mrrhammad Al Baqir (lmam yang ke 5) telah lenyap dan akan muncul gr;rrlir akhir zaman untuk menegakkan keadilan.
Paham "Ratu Adil" di Jawa, juga termasuk paham Syi'ah, yang meyakini lr,rhwa'akan lahir seorang "Ratu Adil" yang akan menegakkan kebenaran rl;rn keadilan.
'anhum.
Inilah 10 sahabat yang telah diberi kabar suka bahwa mereka akarr masuk slurga oleh Nabi Muhammad Saw.
Nah, i'itiqad orang Syi'ah bertentangan dengan ini. Nabi mengatakan bahwa Abu Bakar, Umar dan Utsman akan masuk sflrga, tetapi kaum Syi'alr mengatakan bahwa beliau-beliau
neraka.
tttr tidak heran dan adalah logis, karena orang-orang syi'ah dari dulu nrcrupakan suatu kaum yang tergencet, kaum yang selalu diburu-buru, r llsiksa, ditangkapi, dipenjarakan dan lainJain silaaan.
Maka watak orang yang selalu dalam siksaan tetap menunggu suatu /ilnran yang gilang-gemilangl zaman ratu adil, di mana mereka bisa bebas
Oleh karena itu kaum Ahlussunah wal Jama'ah tidak menerima pahanr yang keliru dari kaum Syi'ah ini. Pengangkatan beliau'beliau ketigany;r
ganasnya.
akln keluar, mereka menjawab dengan tegas bahwa hal itu bisa dan boleh. Mereka mengemukakan dalil bahwa Nabi Isa al Maseh juga tidak rrr.rti tetapi hilang lenyap dan akan kembali al<hir zaman. Bagi kaum syi'ah
kaum Syi'ah. Imam yang lenyap (gaib) itu akan kembali sewaktu-waktrr untuk membawa keadilan dan menghukum orang yang bersalah.
140
r41
pendapat, bahwa hanva Nabi Isa seorang yang dapat lenyap itu, karen;r beliau diangkat oleh Tuhan kesesuatu tempat, tetapi manusia yang lain t:tl'
ada.
.ftdi diangkatnya Isa oleh Tuhan diakui dalam Kitab Suci al Qur'an,
rcrl;rng hilangnya atau lenyapnya Imam'imam kaum Syi'ah tidak satupun
dyitt"lryat suci
al Qur'an
Kaurn Ahlussunnah wal ,t462'x6 yang dipimpin oleh Imam Abrr Hasan al Asy'ari sela.lu berpegang teguh kepada dalil Qur'an dan hadits.
Masalah Nabi 'lsa Alaihissalam diakui oleh Qur'an suci, sebaglr tersebut dalarn firman-Nya :
4' :*j-${t;lQ$ty'5:'4ti$t#:j
q-431Ys#u'&'#Pur,dY'+ *t*'Qs#,'*,$kutfrYu \oV : 'I;tt
/)
q*-**$itirs*i*nj&rleeluvfltri
ttd&,buixufv;r
Artinya:
"I)an perkatnan mereka kami telab rnembunub Al Maseh 'Isa bin Maryam. Rasul tllab, pada hal mereka tidak membunub dia dan merekl tidak menyalib dia, tetapi disamarkan bagi mereka dan sesungubnyt arang-orang yang berselisihan pabam ientang itu ad.alab dalant sak wasangka padarrya, mereka tidak mempunyai pengetabuan tentang iltt melainkan turut sangka+angkanya saia dan mereka tidak, membunult
157).
-U631'itt1(4#,p,*{W''k*!s';SYi F.7 ;"V_*6zeV4:f'F'Fb,.IQU;j$ & t6"S 6ri-'fr y{ ai* e J W'!y*i ,:+)<tqei ; *ot:rp'$;i*, &t JF G ):&j Fof gJ {"'+AvA.*i l l #' ; 9'g bc\5 *$Ww" *jJ :uA],'AlUi g\LAL$, ;
-ll,
I
\on, rL.r!
Artinya:
.t4+t3i;a,S64)!$,6:t
itu Gagult
Artinya:
Ntthi dan Ali pengganti ku, ketabuilab babwa Imam yang pengbabisan
di
,iltll,ra kita ialah al Mahdi sAW., ketabuilah babwa yang akan memimpin tqlilffrl, dialah yang akan menghukum orang-orang yang aniaya, dialab yury akan membuka benteng dan mengbancurkannya, dialah yang akan nu,mimpin perang melawan kabilah-kabilah yang syirik, dialah yang
143
r42
akan menuntut bela darah utali-utali Allah yang saleh, dialah ltang akau menolong agarna Tuhan, diatah latlg ak(ul menyendok dari laut yan! dalam, ietahuilab babwa ketika itu tahulah or(tng vang mulia aknt kemuliaannya dan orfrng yilng bodoh skcrt kebodohannya, ketahuilalt
\r'nrpa dengan Ali, sedangkan Ali naik ke langit, serupa'lsa yang naik ke l;rrrgit ketika hendak dibunuh.
babwa d.ia itu pitiban'fuhan dan CIran| ynn{ pilihan, dialab ynt mempusakai selurub ilmu pengetabtmn, flialah ytmg tnenc1kup selunlt
petir adalah suara Saidina Ali yang marah rrrclihat tindak tanduk Mu'awiyah, kata Abdullah bin Saba'.
Suara-suara guruh dan
ilmi, ketabuilah
Saba' maka kaum Syi'ah aliran lilllaiyah pada ketika mendengar suara petir lantas mengucapkan 'idssalamu.
bin
da{
'
Hai m1nusilt
dan saya sttdah memberi pengertian kepada kamu, dan inilah Ali yany akan memberi pengertian sesudah saya"' Inilah hadits yang dibuat-buat oleh kaum Syi'ah untuk memperkult pendirian tentang Imam yang lenyap yang sedang ditunggu'tunggu itu'
Hadits ini sebagai yang kami katakan di atas tidak tersebut dalarn salah satu kitab hadits yang 6 apalagi dalam kitab Haciits Bukbari dan Muslinr
Bin Saba' ini, pada ketika disampaikan orang kabar kepadanya halrwa Saidina Ni dibunuh orang, maka ia menjawab: "Kalau kamu bawa
rrtirk Saidina Ali dalam pundi-pundi kepada sayat s ya tidak akan percayzbirhwa ia dibunuh. Ia bukan meninggal, tetapi naik ke langit dan akan turun
1r;rrla
Ini
adalah dongeng kaum Syi'ah belaka. Berkata Ibnu }{ajar al Haitanri Hadits "Engkau wasiatku" adalah hadits rnaudhu' (lihat as Shawaiqtrl Muhriqah pagina 19).
Inilah i'itiqad kaum Syi'ah Sabaiyah yang sama sekali tidak diterima ulch kium Ahlussunnah wal Jama'ah, karena kepercayaan yang macam ini tkl:rk ada sandarannya dari Qur'an dan Hadits.
Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah berpendapat, bahwa Saidina Ali Kw. rtl;rlah seorang Khalifah Rasyidin yang ke IV. Beliau sudah meninggalpada
?. Pensattan Abdullah Bin Saba. Di antara aliran-aliran dalam Syi'ah terdapat aliran
aliran Abdullah bin Saba'.
Sabaiyah, yaitrr
l. Arwah Turun
Temurun
llu turun temurun, dari Imam Ali turun ke bawah, turun lagi kebawah ;iunpai kepada Imam yang ke 12, sehingga ruh itu menjadi sangat suci.
ini dimasukan orang ke dalam gerakan Syi'ah dari kaum llnrganut aglma Hindu di India. Di dalam Islam tidak diakui paham "ruh turun temurun" itu. Setiap orirng mempunyai ruh tersendiri yang akan bertanggung jawab kepada
Kepercayaan
Saw.
Saba', keadaan orang'orang yarul percaya bahwa Isa akan kembali kedunia tetapi ia tidak percaya bahw;r
bin
Nabi Muhammad SAV/. akan kembali ke dunia, apakah derajat Nahr Muhammad lebih rendah dari derajat Nabi Isa?, tanya Abduliah bin Sab;r 'Ali Abdullah bin saba' menyiarkan lagi dongengan bahwa saidina
ketika dibunuh oleh bin Maljam maka yang terbunuh hanyalah orang
yar)11
'lLhan bersama jasadnya tentang mereka kerjakan selama hidup ^payzrng tll rlunia
144
145
Tuhan berfirman:
Y^,d4r! e"6
'
Artinya:
t2, r,
"Tihp-tiap jiwa terikat dengan apa yang telah diusabakannya" (Al Mudatsir: 38).
;'t*r;!\"igS +t'5 *r
S;-1
Artinya:
"e,
di
.Nafs' (jiwa) terikat dengan usahanya, kalau ia pada wakttr dunia mengerjakan kejahatan, malra ia akan dihukum sesuai dengan
Jadi, setiap
"Dari Abi Abdirrahman, Abdultah bin Mas'ud, beliau berkata: Mrngabarkan kepada kami Rasulullab SAW. dan beliau itu adalah orang
1x'rut
dosanya,
tilng benar lagi dibenarkan : Bahwa kamu dihimpun kejadiannya dalam ibumu 40 bari nuthfab (air), 40 bari lagi 'alaqab (datab) dan 40
Kalau
sesudah
pasal:
tullu menuliskan rezekinya, menuliskan aialnya menuliskan amalnya iun menuliskan celaka atau babagianya". (H. Riwayat Imam Bukhari dan
Muslim. Lihat Sahih Bukhari Juz IV hal. 101, Sahih Muslim Juz II, halaman
Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah beri'itiqad bahwa setiap oran8 mempunyai jiwa masing-masing, dan apabila seseorang dihukum di aktrirat
atau dalam kubur maka yang mefasai silsaan hukum itu adalah badan darr ruhnya Beginr juga kalau ia diberi pahala maka yang rnerasai lezat pahala itu adalah juga rohnya dan badannya.
'tt r).
Nyatalah dalam hadits ini bahwa setiap orang mempunyai ruh sendiri ylng ditiupkan malaikat kepadanya ketika ia masih daiam perut ibunya.
dm
nikmat
llukrnlah ruh itu pindah-pindah sebagai i'itiqad kaum Hindu dan Budha, rhrn juga i'itiqad sebahagian kaum Syi'ah.
Tersebut dalam kitab 'Aqaidul Islamiyah", karangan Sayid Sabiq,
pilgina 237: "Telah sepakat kaum Ahlussunnah wal Jarna'ah, bahwasanya tiap-tiap rrrirnusia ditanya sesudah matinya, apakah ia dikuburkan, apakah ia dimakan hlnltang, apakah ia dibakar jadi abu, apakah ia habis diterbangkan angin, rpakah ia karam dalam laut, semuanya akan ditanya pekerjaannya dan akan rllbalasi sesuai dengan amalnya, kalau baik dapat baik dan kalau jahat dapat
Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imanr Muslim, sebagai yang tersebut dalam kitab Hadits Arbai'n karangan Imanr
Nawawi, hadits keempat, tersebut yairu
:
5'6
k'ag, #
;i
4,,
)a6gys*^iVu\'Je4ck
#,
#,#
d)e;
jiwa dan tubuh lulrat, dan bahwasanya nikmat atau siksaan jatuh pada
rtasing-masing".
r47
vujud"
(paham
ini dianut juga oleh Muhiddin, Muhammad bin Ali bin Arabi, v,trtg dimasyhurkan dengan nama Ibnu Arabi.
Paham
tahun 244 H - meninggal 309 H) di Bagdad orang ini termasuk pemuka syi'ah Imamiyah, yakni syi'ah yang pefcayil
kepada Imam.imam. Beliau juga sebagai pemuka bagi orang orang tasawuf. Di antara pahamnya yang ganjil ialah bahwa yang ada itu pada hakikatnya Tuhan' adalahTuhan, kalau engkau melihat sesuatu benda maka itu adalah makhluk-Nya, yang dinamakan Jadi bagi A1 Hallaj Tuhan itu bersatu dengan Vahdatul Vujud "satu Yang ada". Pada suatu hari ia ditanya orang: "Bagaimana tuan bisa mengetahui
Ilcliau lahir tahun 560 di Spanyol, belaiar di Isybilit, kemudian pindah kr'l'irnur, ke Bagdad.
lleliau seorang ahli tasawuf yang besar, pengarang kitab Insan Kamil, tlt;rpi beliaulah yang paling giat menyiarkan paham "\(ahdatul Wujud" t,ulg mengatakan bahwa lirhan dan alam adalah bersatu, hanya lahirnya
r,rj,r bcrbeda tetapi hakekatnya satu.
llarang siapa membaca kitabnya "Futuhatul Makkiyah" niscaya akan lrt'nrn melihat Ibnu Arabi ini, yang sangat pandai berkhayal dan ment,nvilkan barang sesuatu.
tidaklah Tuhan saya maka saya tidak akan tahu Tuhan saya"' Tuhan juga alam' Jadi, alam ini baginya iuga Tuhan, dan Itulah paham "Serba Tuhan" dari al Hallaj.
Kalau engkau melihat sesuatu, kata penganut paham ini, maka anggaplalr
Di antaranya dianut oleh pujangga dan ahli tasau.uf Hamzah Fansuri rl,rrr Syamsuddin bin Abdullah as Samatrani yang hidup di Aceh pada
r;rnt;tn Sultan Iskandar Muda (1607
ia Tuhan, karena Tuhan mengujudkan dirinya dalam tubuh sesuatu itu. Ada segolongan kaum syi'ah yang hampir serupa dengan ini pahamnya
1636 M).
:
Allah itu adalah dalam tubuh makhluknya. Mula-mulanya masuk ke tubuh Nabi Adanr kemudian kepada Nabi-nabi yang lain kemudian sampai kepada Nabl Muhammad SAI(. Dari Nabi Muhammad turun kepada Sini Fathimah, turun lagi kepada Hasan-Husein, turun lagi kepada Imam-imam kaum Syi'ah,
Mereka beri'itiqad bahwa alam ini seluruhnya terjadi dari NurAllah. Nur penjelmaan dari Tuhan sendiri, yang masuk bersatu kc
di
di Aceh
sama'sama
rlllnrkum mati oleh yang berkuasa, karena menganut paham "Serba lirhan"
Vujud ini.
oleh karena itu saya ini bersatu dengan Tuhan dan Tuhan bersattr dengan saya, saya ini "al Haqqu" (yang sebenarnya)' Di mana saja Tuhan itu bisa dilihat, boleh dilihat di Ka'bah, boleh
dilihat di mesjid, boleh dilihat di gereja, boleh dilihat di berhala
148
dan
Syeikh Sitti Jenar, kabarnya seorang Vhli Songo di Jawa dihukum mati 1t*rll abad ke IX Hijriyah, karena me nganut paham Wahdatul Vujud ini pula. Pada
tahun 1959 M pengarang buku ini pergi ke Naja{ Iraq, yang di Iraq (dekat Karabelg). Di situ didapati
r49
makam saidina Ali yang dipelihara dengan baik, dihiasi dengan hiasan kt
emasan.
Kaum Syi'ah menolak hadits-hadits dari Saidina Abu Bakar, Umar dan lltsnran, apalagi hadits-hadits yang dirawikan oleh Sahabat-sahabat Nabi dari
penulis ini diberi hadiah buku-buku syi'ah oleh sdr. Abdul Halim Ali
Kasyifatul Githa, anak dari seorang Ulama Besar Syi'ah Mohammad Husseirr
rrrku Bani Umalyah, semuanya tak diterimanya. Kalau kaum Ahlussunnah berpegang dengan hadits'hadits yang ter' rrrirktub dalam kitab Bukhari dan Muslim, Nasai, Ibnu Majah, Abu Daud,
Di antara buku yang dihadiahkannya itu terdapat buku "Manba'ttl Iman" di mana di dalamnya diterangkan pengaiaran'pengaiaran tentang
keimanan orang Syi'ah. Dalam buku itrr, pada pagina 49 diterangkan sejelas-jelasnya pahanr serba Tuhan yang dinamai Wahdatul Vujud itu.
Ternyatalah bagisayabahwa kaum Syi'ah Iraq (Najaf) penganut pahanr Iflahdatul Wujud, yang sangat salah, yang dianut oleh Hallaj, oleh Ibnu Arabi,
llrrnidzi, Hakim dan lain-lain maka kaurn Syi'ah hanya memegang hadits' lr,rrlits yang tersebut dalam kitab al l(;rfi, sebuah kitab karangan ulama syi';rh al Kulini (meninggal 328 H di Bagdad). Kitab al Kafi ini selain mcnruat soal-soal keimanan menurut Syi'ah, juga memuat 16.000 hadits
tirrrg dibagi-bagi pula kepada hadits sahih, hassan, dha'if dan iainlain \rrupa kitab-kitab Hadits kaum Ahlussunnah wal Jama'ah juga.
Nama lengkap al Kulini adalah Muhammad bin Ya'qub al Kulini.
Kalau bagi kaum Ahlussunnah wal Jama'ah ada Imam Bukhari maka al l(ulini adalah Imam Bukharinya kaum Syi'ah.
oleh Hamzah Fansuri dan Syeikh SittiJenar. Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah rnenolak sekuat-kuatnya pahanr bagaimana pun dita'wil "Wahdatul l/ujud" ini, karena mustahil ta'wilkan Tuhan dan alam akan bersatu. Tidak masuk akal khaliq darr
makhluk menjadi satu. seorang ulama besar Ahlussunnah wal Jama'ah dan juga ahli fikih syafi'iyah yang besar 'lzuddin bin Abdussalam, yang sezaman dengarr Ibnu Arabi, pada ketika dikatakan orang bahwa trbnu Arabi itu zindik makl
Orang-orang Syi'ah telah menolak sebahagian besar hadits'hadits yang menjadi dasar hukum dalarn Syari'at trslam, yang berakibat bahwa k,rrrm Syi'ah tidak mengetahui sebahagian besar hukum fikih kaum
Ahlussunnah wal Jama'ah.
Disinilah perbedaan yangnyata dan prinsipil antara kaum Syi'ah dan k;rum Ahlussunnah. Ikum Ahlussunnah menerima sekalian hadits'badits
beliau diam saja. Ini suatu bukti bahwa Syeikh Izzuddin bin Abdussalanr menyetujui kalimat "zindiq" bagi Ibnu Arabi.
vlng sahih, baik perawinya ahlil bait atau tidak, kaum Ahlussunnah rrrcncrima hadits-hadits dari Abu Bakar, Umaq Utsman, Ali, Sitti 'Aisyah, llrnmu Salamah, Abu Hurairah, Salman al Farisi, Abdullah bin Umar, Alxlullah bin Mas'ud dan lainJain. Ilmu kaum Ahlussunnah lebih banyak dari ilmu kaum Syi'ah, karena
k,rurn Syi'ah membatasi dirinya dalam lingkungan yang sempit.
Begitu juga hadits-hadits penafsiran al Qur'an. Kaum Syi'ah hanya rncnerima hadits-hadits dari Imam-imam mereka, sehingga menimbulkan pengajian-pengaiian dan i'itiqad yang berlain dari Madzhab yang empat.
Misalnya saja ayat di bawah ini ditafsirkan kaum Syi'ah dengan sangat rncnggelikan hati dan sangat keliru yaitu
:
150
151
1. Firman Tuhan:
w i 3b
Artinya:
Ov;
4-:6!lfiir'6u6,b$-'i',5l1,ti)g\:(i
1v,ijL_l
h,gy sar'{
I F;, rt,('
,'asrttf$t
'li:tapi Imam kaum Syi'ah Muhammad al Baqir menafsirkan ayat ini lulrwr yang cukup itu hanyalah ilmu lahir dan syari'at lahir, tetapi ilmu l*tlrr rlan syari'at batin masih diberikan oleh Allah kepada Ali dan sesudah
Alt wll'at maka diberikan lagi kepada Imam'imam kaum Syi'ah.
J. Firman Tuhan
r Ar,
uf;!, "J] #
iii
dt or:rf;ilrkt;
Arlitrya:
"Dan dari antara yang Kami jadikan ada suatu ummat lang wrtttlntpin manusia kepada kebenaran, dan dengan kebenaran itu nnr(ka melakukan keadilan" (Al Araf 181),
Imam kaum Syi'ah Ja'far Shadiq bin Muhammad al Baqir (148 H) rrrt'rurlisirkan ayat ini bahwa yang dimaksud dengan "ummatun" (ummat) di
rlrrl rulalah Imam-imam dari Ahlil Bait, keluarga Nabi Muhammad SAW, saja. Alangkah ganjilnya tafsir ini.
1+.
'
Muharnmad SAIil. sebagai perintah supaya beliau menyampaikan kepadrr orang banyak, bahwasanya Saidina Ali adalah Khalifah sesudah beliarr
meninggal.
lihatlah bagaimana keganjilannya. Padahal dalamayat ini tak tersebut nama Saidina'Ni agak sepatahpun.
2. Tuhan berfirman:
Firman Tuhan:
Y
Arllttya : "
6ii
.Q:?r-,r1,
Adakab yang menjaga tiap'tiap orang atas sekalian yang di' ht:rlakannya (sama dengan yang tidak berkuasa apa-apa") ( Arra'd : 33).
Kaum Ahlussunnah menafsirkan "Qaimun"
'Arafab)telab Aku sempurnalean agarlamu buatmu dan telah Aku cukupkan ni'tnat'Ku attsmu, dan Afut sudab-redha agama Islam meniadi agamamu" (Al Maidah : 3). "Pada
Jadi menurut ayat
di
di sini ialah
Tuhan yang
hrrkuasa meneliti sekalian urusan manusia, tetapi kaum Syi'ah mengatakan "rllirnun" di sini dengan al Mahdi, yainr Imam yang mereka tunggu akan lnlrir akhir zam n membawa keadilan, demikian tafsir mereka dalam
h
ini
Agama Islam
lt
sete
r52
153
Pendeknya kaum Syi'ah menafsirkan ayat'ayat Qur'an suci deng:rrr semaunya dan menurut paham imam-imamnya saia, tanpa menghirauk;rrr hadit-hadits yang diriwayatkan oleh Imam'imam Hadits yang lain.
antara sahabat-sahabat Nabi yang berusaha kejurusan itu ialah It|,rlilirh yang pertama, Saidina Abu Bakar Rda., Saidina Ali Kw., Saidina Allluhh Ibnu 'Abbas, Ubai bin Ka'ab, Abdullah Ibnu Mas'ud dan iain'lain.
l)i
Kumpulan SaidinaAbu Bakar tidak sempat dikeluarkan ketengah-tengah gr,tsyurakat, karena masa Khalifah beliau terlalu pendek dan beliau sibuk
al Kulini
saja.
ll"
itu belum
Sebagian kaum Syi'ah berpendapat bahwa Qur'an yang dipakai ialalr Qur'an Mus-haf Ali sedang kaum Ahlussunnah berkeyakinan bahwa Mus-hrrl
Mus'haf yang
Kemudian setelah Saidina Umar bin Khathab rneninggal dunia maka Iurnpulan iru jatuh ketangan Khalifah yang ke III, yaitu Saidina Utsman bin
itu
Ali dimullr
Allln
Rda.
dengan surat Fatihah, sesudah itu surat'lfusuf, sesudah itu surat Nisa' sesudah
seterusnya.
Saidina Utsman bin Affan mernpunyai kesempatan yang baik untuk rnrninjau kernbali persoalan ini. tseliau rneninjau kumpulan ayat'ayat dlri
Adapun Qur'an Mus-haf Utsman dimulai dengan surat Fatihah, sesudah itu surat Baqarah, sesudah itu surat Ali Imran, sesudah itu surat Nisa' st''
lultlina Abu Bakar tadi dan mencocokkannya dengan kumpulan-kumpulan rclrabat yang lain dengan sangat teliti.
Akhirnya sesudah diteliti begitu rupq maka Saidina Utsman bin Affan l(rll., Khalifah yang ke III, menyiarkan kepada masyarakat Islam naskhah'
ini adalah
Mulanya al Qur'an padazaman Nabi Muhammad SAV/. belum tersusutr dalam satu Mus-haf sebagai sekarang ini. Ayat'ayat Qur'an suci hanyalalr dihapal oleh para sahabat Nabi yang mendengar dari Nabi dan ada yang
Rda.
menuliskannya pada pelapah-pelapah tamu, pada tulang'tulang, patl;r tembikar+embikar putih dan lainlain. Sesudah wafatnyt Nabi Muhammrtl SAW. maka banyak para sahabat yang berusaha untuk mengumpulkrn Qur'an itu dan menjadikannya satu Kitab atau satu kumpulan yang
rapi.
terattrr'
Dikhawatirkan akan kacau dikemudian hari, maka Saidina Utsman bin Allirn memerintahkan agar sekalian naskhah'naskhah yang ada ditangan rlr:rng dibakar sama sekali, yang tinggal hanya satu, yaitu Mus'haf Utsman.
Maka seluruh sahabat Nabi telah ijma' (sepakaQ ketika itu, yakni pada
rlrnan Khalifah Utsman bin Affan Rda. bahwa Mus'haf Utsman bin Affan
Hrla. yaitu sebagai
t54
Akan tetapi sebahagian orang Syi'ah karena bencinya kepada Saiclirr.r Utsman bin Affan Rda. tidak mau memakai Mus-haf Utsman dan mercli,r hanya memakai Mus-haf kumpulan Saidina Ni Kw. pada hal Saidina )\lr
ll,
I'ltiqad At Taqiyah.
At-taqiyah artinya menyembunyikan paham.
sendiri pada zaman Saidina Utsman bin Affan telah memakai Mus.h;rl kumpulan Utsman bin Affan itu.
Dan akhirnya dunia Islam telah ijma' (sepakat) menghukum kafir siap,r sajayang tidak mau mengakui ay^t-ayat atau sebahagian ayatyang ada dalarrr Mus-haf Utsman itu. Dalam menilai, Mus-haf AIi yang dipakai oleh orang-orang Syi,ah, Ibrrrr Nadim berkata, dalam kitab al Fihrasat:
Salth satu pokok hagi i'itiqad kaum Syi'ah adalah at tacliyah, yaitu
rrrlrrycrrrbunyikan paham yang sebenarnya dan melahirkan yang lain dartpada
1,rrrg :rtla dalam hati.
l';rham at laqiyah
ini
"Babuasanya Mus-haf ini pada mulanya, ada di tangan keluargtr Ja'far, kemudian saya libat sendiri di tangan Abuya'la al Husni, Mus-hul
Irr,rk;r rnereka pura-illrra Khawarij dan kalau kaum Mu'taziiah berkuasa rrt,rk:r rnereka menladi Mu'tazilah pula.
llalini
bukan tidak disengaja, tetapi wajib dibuat begitu dan ini salah
yang ditulis oleb Ali yang telah hilang beberapa lembar kertas.
Muls-haf
ini
Ali bin
Abi
'
al Abyari, pagina,69. Harus digaris bawahi perkataan: "yang telah hilang beberapa lembar kertas", karena hal ini membuktikan bahwa Mus-haf kaum Syi,ah yang dikatakannya Mus-haf l{li iru adalah Mus-haf yang kurang clari yang srbenarnya.
lllrni Ummayah dan Bani Abbas yang pertama. Maka demi untuk menjaga lrirlram dan i'itiqadnya dan demi untuk memelihara keselamatan, mereka
rnernakai dasar "taqiyah". Kadang-kadang kaum Syi'ah lebih sunny dari kaurn Ahlussunnah, lebih
Hal inidapat dilihat pada "Talkhisul Bayan fiMajlzilQur'an,', karangarr syarif Redha, cetakan dari Ihyail Kutubil Arabiyah Kairo, tahun 1955 M.
ini
syarif Redha hanya menguraikan Qur'an sampai pada surat "lnsyirah" atau surat 'Alam Nasyrah", jadi 20 surat sesudah "alam nasyrah" tidak acla
lagi. Syarif Redha adalahseorang ulama Syi'ah yang terkenal yang mengarang
Ali Imran
n,,rpi. ;ri:
juga kitab, "Haqaiqut Ta'wil fi Mutasyabihit Tanzil" penyusun kitab Nahjul Balagah dan lain-lain (lahir di Bagdad tahun 359 H meninggar - rahun 406H).
3,26,u#')t ir;-t
Artinya:
ladi dapat ditegaskan bahwa kaum Ahlussunnah wal Jama'ah memakai Mus'haf utsman bin Affan, sedang sebahagian kaum syi'ah memakai Mus-haf Saidina Ali Kw. Inilah perbedaan yang prinsipil.
"Janganlab orAng rnu'min mengambil orang kafir menjadi pimpinan, selain orangmu'min, Siapa memperbuat demikian maka tiadalab ia dari ugama Allah sedikit juga, kecuali kalau kamu takut kepada mereka sehenar-benar takut (Ali Imran: 28). 157
156
Jadi, bagi kaum Syi'ah, kalau kita takut boleh melahirkan bohong, bolclr
l)an pula "diam" itu tidak dijadikan dasar keimanan sebagai dilakukan uh'h kaum Syi'ah dengan "taqiyah"nya,
ll.
dan keimanan, tetapi hal ini termasuk golongan orang munafiq yang ak;rn dimasukkan ke dalam alas yang terbawah sekali dari neraka. (Lihat surat rrrr Nisa'
144).
dg;urx yang tersebut dalam al Qur'an hanya berlaku untuk umum, untuk r,rkyat banyak, dan tidak berlaku untuk Imam-imarn.
oleh karena itu Imamnya boleh berbuat sesuka hatinya, tidak berdosa, li;rrt'rra imam itu tidak terikat oleh hukum-hukum yanghtnya untuk rakyat.
Karena itu, Imarn mereka Agha Khan dulu dan Imam mereka sekarang
di Eropa,
umpamanya
lrrriurli, bertaruhan pacu kuda, minum-minum dan mabuk-mabuk dengan u,.urita, kawin dengan wanita Holywood tetapi kalau Imamnya pulang l,rrrtrrs ditimbang dengan platina, dan platina seberat badannya diberikan
gruln kepada Imamnya yang sangat dihormatinya itu.
berdusta apabila berjanji, berkhianat apabila dipercayai" (H. Riway:rr Imam Bukhari - Shahih Bukhari Juz I hal. 13 dan hadits ini dirawikan jug;r
Kcpercayaan macam
Ahlussunnah wal
44).
f,rrrrl'ah, karena hukum Tuhan berlaku untuk umum dan juga untuk prrnimpin-pemimpin dan Imam-imam atau Khalifah"khalifah, sehingga *rurk Nabi sekalipun kalau mencuri, hukum Tuhan harus berlaku juga
rrrrtuknya.
Adapun i'itiqad kaum Ahlussunnah walJama'ah ialah, bahwa kalau kit;r melihat yang mungkar maka hendaklah dirubah dengan tangan, kalau tid:rk
kuasa dengan tangan maka rubahlah dengan lisan, kalau tak kuasa dengrrrr
Nabi bersabda
lisan maka rubahlah dalam hati, yakni tenang dan diam saja, tetapi
dalarrr
.l6XJ.:-tX7t'^h,6,*;;J,r*"yr-6$V
lr)(t/t/..tot2)
Artinya:
Demi Tuhan yang jiwaku ditangan-l{ya, andai kata Siti Fatbimah twtkku nxencuri, sunguhnya akan saya potong juga tangannya (H.S.R.
llrrkhari dan Muslim - lihat Shahih BukhariJuz N haJ.I?z dan Syarah Muslim
Jadi ayat
ini
Heranlah kita melihat paham Syi'ah Ismai'liyah ini, apakah mereka ticlll' membaca hadits ini ? Ataukah dengan sengaja dilupakan demi kepentingrrrr
16.
katanya
menerima ijma'
itu
berarti
urrnrbenarkan perbuatan orang-orang yang di luar lingkungan Syi'ah. Bagi nrclcka, yang benar hanyalah perbuatan Imam-imam Syi'ah saja, lain tidak. paham Ahlussunnah wal Jama'ah yang rrrlrrcrima ljma' dan Qiyas sebagai sumber hukum dalam syari'at Islam. llcgitu juga Imam Besar Muhammad bin Idris as Syafi'i, pembangun Madzhab
Saidina Utsman bin Affan, Saidina Mu'awiyah, Yuid bin Mu'awiyah drtn
lainlain.
Ketika itu Imam Mahdi menghukum musuh-musuhnya yang meramp:rs haknya Abu Bakar dan Umar akan disalib di atas ka1u, demikian kata Syarrl
\y;rli'i menerima ljma' dan Qiyas sebagai sumber hukum. Beliau berkata
rl,rlirnr kitab ar Risalah:
kiamat secara umum, di mana kepada orang-orang yang bersalah terhadalr Syi'ah akan dihukum oleh Tuhan. Demikian i'itiqad Raj'ah (kembali) dalam Syi'ah.
I'itiqad ini tidak benar, bertentangan dengan ayat-ayat Qur'an, karenrr mati sesudah hidup hanya satu kali, bukan dua kali, demikian kepercaya;trr kaum Ahlussunnah wal Jama'ah.
Tuhan menyatakan dalam aI Qur'an
:
t7a tQr j\*tt {L t-ib:v G {J*5r:\4 \y(i(, Y\ p^*6:t1)u). l, \.J\^! \3 \,,,\? llr v '
L.
t/-
,p
,
I 5l
e
,
Alt l nya:
'bKU:lK;'*66e'i<sArffi ,K
Artinya:
llnm Kitab, Sunnah, Ijma' dan Qiyas" (fu Risalah pagina39), Nabi Muhammad SAW. menluruh kita untuk menetapi apa yang trlirh disepakati oleh ummat Islam, dalam hal ini tentu Imam'imam
Mrrytrrhid-nya.
"Mengapakamu tidak mau beriman kepada Twhan, pada bal dulu kamu tidak ada, kemudian mengbidupkan Tuhan akan kamu, kemudian
160
161
+V 4,
orjJ'l r:V\
o\-t .
"jtfuS 6tt8\
lirmidziJuzlX hal.
11 clarr
Krum Syi'ah tidak rnenerima qiyas sebagai sumber hukum dalam hukum" lrrrkum Islam, karena berpendapat bahwa qiyas itu adalah hanya "pendapat"
nurnusia, bukan wahyu dari l'uhan.
Artinya: "Babwasanya ummatku tidak akan bersepfrkat atas kesalaban"' (HaditI Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah lihat Sahih Sunan Ibnu Majah Juz
Untuk mengganti hal itu maka kaum-Sy'ah menerima "perkataan" Inr;rrn-imam mereka menjadi sumber hukum karena Imam-imam
rru'rcka-katanya-masih menerima wahyu dari Tuhan.
7l hal.
464).
Dalam hal
Hadits ini adalah guansi dari Nabi Muhammad SAV., bahwa kesepakatlrr (ijma') ummarnya itu tidak bisa akan tersalah, dan karena itu wajib diikuti
{)iyas itu sebagai sumber hukum dibenarkan oleh Tuhan Allah dengan lirman-Nya
y,p,e,r#i{r4ilt[rg(,
Artinya nruta
:
uMaka
rLrll
Selain dari itu, walaupun qiyas hanya pendapat manusia, tetapi pendapatl
Artinya:
" B ar angs
ijtihad Ulama-ulama Mujtahid dibenarkan oleh Nabi Muhammad SAW. untuk menjadi sumber hukum apabila tidak ada nash yang nyata, dari
Allah dan Rasul. 'lbrsebut dalam kitab hadits
:
ses
ud ah
kebenaran Rnsul itu, dan barang siapa yang mencari ialan selain yang dilalui wmmat Islam, niscaya akan Kami angkat ia kepada yang ia sufut
dan akan Karni masukkan ia ke dalam neraka iahannnm, itulah kediaman yang paling jelek'. (An Nisa': 115).
tennput
Dalam ayat ini ditegaskan bahwa barang siapa yang tidak mau melaltrr jalanyang telah digariskan atau ditetapkan oleh ummat Islam maka akarr
dimasukkan Allah ke dalam neraka. Dengan kata lain boleh dikatakan, "siapa saia diancam akan disiksa olch Tuhan nanti, kalau ia melanggar ketetapanyang telah disepakati oleh umm:rt
ef"ir;ti1e' 3K,1t6#'Jt "q,;^36 ,-1rtf g,r*ti{aw].l."tP: , 3'ti qx't^t*i353t6r"itl-,tK,tJr+;).16,Jt6,irrt l;4V4 3'6 t it't,-t=6.t1$6 t
s
ii
;ut
o1;t+47utrt"i il:Lf$,lr*istyff.,;15i'''l6-PdiEli:r; !;rr'>.,ul,l!#'!N:) *:*,** ,Vr{s ti :+:kS V ;n\34i 4p,3,$i . li'r3 J;);"iO 4i'tJ Ji' Js-:'&S *$ ai1 il:11 ,t'ri4:,gS bt Ut J ;;'&g * $, A";fi 1.1 /rfulSt rA, , ryt' a{t sl|\ob)tr 4L1t ctt
i'\r-izi3't
t
*n
t62
r63
Artinya
Dari Mu'adz bin Jabal, babwasanya Rnsulullab SAW, pada ketifur rnengutusnya ke Yaman bertary)a kepadanya: "Bagimana cara engkuu memutuskan perkara yang dibawa kehadapanmu ? "Saya akan memutuskannya menurut ?ang tersebut dalam Kitabullah",
jawab Mu'adz, Nabi bertanya lagi: "Kalau engkau tak menemukan hal itu dalam Kitalt AIIah, bagaimnnt ?" Jawab Mu'adz: "Saya akan memutuskannya menurut Sunnah Rnsul". Nabi bertanya lagi: "Kalau egkau tak menemui bal itu dalamn Sunnuh
Rasul, bagaimena ?" Mu'adz menjawab : "Pada ketika itu saya akan ber-i'ijtibad tanpa bimbang sedikitpun", Mendengar jawab itu Nabi Mubammad SAW. meletakkan tangannyu kedadanya dan berkata : "SemuA puji bagi Nlah yang telah memberi taufiq utusa.n Rasulullab, sebingga menyenangkan bati Rasul-l,lyu" (Hadits riwayat Imam Tirmidzi dan Abu Daud. Libat kitab Sahih Tirmidzi juzu' II balaman 68 - 69 dan Sunan Abu Daud, juzu' lil, balaman 303)
ditegaskan bahwa qiyas itu bukanlah pendapat manusia semata-mata tetapi adalah hukum Tuhan yang tersirat dalam al
rcluma seminggu (umpamanya) dengan upah Rp. 5.000,. Mereka bergaul runirlggu dan sesudah seminggu nikahnya tercerai sendirinya,
Iddah wanita yang tercerai dari nikah mut'ah ini adalah 2 kali haidh wiurita yang berhaidh dan 45 hari bagi wanita yang tidak berhaidh.
Nikah mut'ah boleh saja dengan banyak wanita, tidak perlu hanya
rlllrolehkan sampai empat sebagai kawin biasa. Kaum Syi'ah mengambil dalil dari ayat Qur'an:
,l"tuj,jg{#e?"eb+e:'i:**a
(! rrLilt
Aninya:
Selain dari
itu dapat
(menurut Syi'ah) Maka wanita-wanita yang telah kamu istimta' duryan merekA, berikanlab kepada mereka upab mereka sebagai suatu fuu,ajiban" (An Nisa: 24). Dalam ayatini-kataorang Syi'ah - kta boleh istimta' (bersenang.senang) rlrrrgan wanita asal dibayar-upahnya. Istimta' itu ialah mut'ah, katanya. Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah dan Imam-imum yang berempat rlrrnganggap bahwa nikah mut'ah itu sama saja dengan zina, terlarang dan
Iur;tm hukumnya.
qiyas.
2. Jurusan yang kedua, ialah i'itiqad l(aum Syi'ah yang mengatakan bahwrr Imam-imam mereka masih menerima wahyu, walaupun tidak bcr pangkat Nabi. Hal ini sangat salah, karena Kenabian tidak ada lagi
sesudah Nabi Muhammad SAIil. (lebih jauh baca bahagian penolakarr terhadap Kaum Ahmadiyah dalam buku ini).
ini ialah "Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) berikanlah htpada mereka maharnya dengan sempurna sebagai suatu kewajiban!'. "Ujur" dalam ayat ini bukan berarti "upah", tetapi berarti "mahar",
A.rti yang sebenarnya dari ayat
:
mut'ah.
Cara nikah mut'ah itu ialah, bahwa dua orang laki-lala dan perempuarr
+$\'w{tli^}i5\q6i*.iy,ii$*
(o rL!,
Artlnya:
tanpa wali dan tanpa saksi nikah dengan akad : Mengawini aku akanmrr
t64
mahar (mas kawin) dengan cara yang patut" (An Nisa': 25). Di situlah terletak kesalahan Syi'ah, sampai menghalalkan yang tersebab karena tersalah dalam mengartikan "ujur".
harattr,
VI
SEIARAH NINGKAS PAHAM KHAIVARII
Kita sudah tahu apa yang terjadi ketika peperangan Siffin antara Saidina
syi'ah Imamryah dan lbnul Qayim a), J2uzi, bahwa thalak tiga sekaligtr: atau thalak 3 kali dalam satu tempat hanya jaruh satu dan boleh rulrr
kembali". Dalam hal ini Kaunn syi'ah dan ibnul Qayim alJauzi telah menantang Madzhab yang 4, karena menurut Madzhab yang empat, Hanafi, Malikr Syaf
Kw. dengan Saidina Mu'awiyah Rda. Pihak Saidina Mu'awiyah hampir |;rllh lalu mereka mengangkat Mus.haf pada ujung tombak dan menyerukan prnghentian peperangan dengan bertahkim.
tli
dan l{ambali, thalak 3 sekaligus jatuh tiga, tak boleb ruju' lagi.
",t(t
ini
Masalah Agama"
jilid
1.
rrrtlah diduga suatu muslihat dalam peperangan. Setiap orang yang terdesak rrrinta penghentian tembak-menembak dan mengadakan perundingan.
di
Dari yang kami terangkan di atas, cukuplah bagi ummat Islam untll' menjadi pedoman dalam menjauhi paham dan i'itiqad kaum Syi'ah'
Hal ini kami terangkan, sengaia dengan agak luas, karena penulis bukrr
pcncliriannya, dalam kebenaran pperangan yang ditegakkannya. Hukum Allrrh sudah nyata Lata mereka. Siapa yang melawan Khalifah yang sah
ini khawatir kalau paham Syi'ah ini merembet lagi ke Indonesia, melihrrt sudah ada buku,buku yang dikeluarkan di Indonesia yang agak memuir muji kaum Syi'ah dan i'itiqadnYa.
Mudah mudahan ummar Islam Indonesia dijauhkan Tuhan dari bcr paham syi,ah karena pasti akan timbul kekacauan dalam agama dan tlr
kalangan ummat Islam Indonesia, kalau paham Syi'ah
pula.
hlrus diperangi.
Kita berperang guna menegakkan kebenaran demi keyakinan kepada nglma kita. Kita berjalan di atas garis yang benar, garis yang dapat rllpcrtanggang jawabkan kehadapan Tuhan. Kenapa kita mau berhenti
pcrang sebelum mereka kalah, kata mereka. Tetapi, apa boleh buat, peperangan sudah berhenti. Kaum
itu
dikembangkrrrr
t66
r67
Kaum inilah yang dinamakan kaum Khawarij, kaum yang keluar, yaknr
liltsul, kemudian wafat maka ia telab pasti mendapat upab (An Nisa',: 100).
Paham Khawarij
dari Tuban"
kecuali dari Tuhan). Mereka menuntut supaya Saidina Ali mengakui kesalahannya sebalr menerima tahkirn atau mengakui bahwa ia sudah menjadi kafir. Merek;r mengancam, kalau Saidina Ali mau taubat mengakui kesalahannya mak;r mereka menggabungkan diri kepada Saidina Ali dalam melawan Saidinrr Mu'awiyah, tetapi kalau tidak, maka, Saidina Ali dan Mu'awiyah akarr
diperanginya.
ini bertambah maju setelah melihat kegagalan Saidina Paham Khawarij dianggap benar oleh
Kaum Khawarij terkenal kaum yang keras, tidak pandai o-erminyak air. Mcrcka berjuang mati-matian untuk menegakkan pahamnya dan memberihirn pengorbar:rLn apa saja, sampai kepada jiwanya, dalam menegakkan
pllr;rmnya itu.
Saking marahnya kepada Saidina
Ash
rrrirka kaum Khawarij membuat komplit untuk membunuh ketiga-tiganya tn'lra keji yaitu memukul sampai mati pada ketika mereka hendak ke luar mnrbahyang subuh di tempat masing-masing.
illa lillah !
Saidina Ali ketika itu di Bagdad. Mu'awiyah di Damsyik, dan Amru bin rlslr di Mesir. Tiga komplotan jahat berangkat menuju tiga tempat tersebut. Saidina AIi bin Abi Thalib mati ditikam oleh Abdurrahman bin Muljam, trtlpi Mu'awiyah dan Amru bin Ash tak dapat dibunuh.
Kalau golongan Saidina Mu'awiyah berpidato mereka membikin onrrr juga dan berteriak-teriak: La bukma illa lillah! Dan setelah mereka merasa bahwa Saidina Ali tak akan mau meninggal
kan pendiriannyal maka mereka semuanya meninggalkan Saidina Ali, semuanya pergi ke daerah yang bernama Harura'. Jumlah mereka 12.0(X)
orang.
Mereka meng angl,atseorang dari mereka menj adi kepala,yaitu Abdulla
h
'liga komplotm jahat berangkat menuju tiga tempat tersebut. Inilah usaha kaum Khawarij yang pertama yaitu membunuh Saidina' All menantu Nabi, Bapak Saidina Hasan dan Husein dan Khalifah yang kr IV.
Kaum Khawarij kadang-kadang menamakan golongan mereka dengan
"kuurn Syurah", artinya kaum yang rnengorbankan dirinya untuk kepentingan
lrrrcdhaan Allah.
e'4K)iJh t,-.isA\J\hv+#e{-a; .
Artinya: "Barangsiapa yang keluar
Y.v
Anlnya:
:i
"r
. iu,
gw&;l
r4;,
re$ 6
e,$r&i
"Dan diantara ntanusia ada orang yang rnengorbankan dirinya tarsehab mencari keredbaan Allab'(Al Baqarah: 20f
.
168
r69
Setelah Saidina Ali sebagai Khalifah ke IV mati terbunuh dan setel;rlr Saidina Hasan bin Ali menyerahkan Khalifah kepada Saidina Mu'awiyrtlr
rrlringga dalarn dunia Islam terbentuk suatu: paham yang dinamakan "paham l{lurwarij".
Setiap orang Islam harus mengetahui macam dan benruk paham Khawarij,
di
klrrrsrrsnya yang bertentangan dengan paham Ahlussunnah wal Jama'ah, rlrrrgrn tujuan agar kita, terhindar dari paham yang keliru dari Khawarij ini. Memang golongan ini sudah hilang dibawa arus sejarah, tetapi pahamnya nursih berkeliaran
waspada.
negeri namanya Bathaih yang menguasai dan mengontrol kaum Khawarrl yang berada di Persia dan satu lagi di Kiraman untuk daerah'daerah st' keliling Iraq.
Cabang yang kedua di Arab daratan yang menguasai kaum Khawalr; yang berada di Jaman, Hadharamaut dan Thaif
Cabang Bathaih dikepalai oleh Nafi' bin Azraq, dan Qathar bin Faja'ah
sedang cabang di daerah Arab dikepalai oleh Abu Thalui Naidah bin dan Abu Fudaika. Pemimpin-pemimpin Khawarij yang lain adalah:
'Arnr
1. Urwah bin Hudair. 2. Najdah bin Uwairnir. 3. Mustaurid bin Sa'ad. 4. Hautsarah al Asadi. 5. Quraib bin Marah. 6. Naf i bin Azraq, 7. Najdah bin 'Amir. 8. Ubaidillah bin Basyir. 9. Zuber bin Ali.
10"
12.
Balagah IV
darr
Mulanya kaum Khawarijhanya, mempersoalkan Khalifah dan tahkinr tetapi kemudian merembet-rembet kepada soal.soal i'itiqad dan kepercayaarr,
170
171
menurut Ahiussunnah
- berjalan di atas
ia benar
maka ia
l,rl;rn yang benar, dari mulai pekerjaannya sampai akhirnya, sampai wafatnya.
vII
I'TIQAD I(AUM KHATVARII yANG BERTENTANGAN DENGAN I'TIQAD KAUM AIIIUSSUNNAH lVA[ IAmAAH
l" Persoalan Khalifah
Kaum Khawarij mengakui Kh alifah-Khalifah Abu Bakar, Umar d?n zaman dari Khalifah Utsman
5spltrr,
rI r
rl;rlrrrn ijtihadnya
lnilah paham kaum ahlussunnah wal Jama'ah. Sclain dari tiada itu kaum ahlussunnah tidak rnau meribut"ributkan ,rlr;r"rrpa yangterjadi cli antara sahabat- sahabat Nabi yang pilihan itu, lebih lr,rik banyak diam daiam soal ini, tidak ikut menghukum ini saiah dan itu
lx'rr;rr.
bin Affan.
66ngrrrr
ini digarnbarkan oleh Ibnu Ruslan (wafat844 H), pengarang kit;rb Zubad, sebuatr kitab Fikih Syafi'i yang dikarang dengan cara sya'ir, rrh:tgai berikut
Penclapat
:
Kepercayaan
Jama'ah.
ini
.,]*
At'tirtya:
n@Wv'aii r K3
oQt'6ii6i
Tetapi separuh yang akhir, dari Khalifah Utsman tidak diakui mcftk,r lagi, karena Utsman "menyeleweng", kata kaum Khawarij. Begitu juga Khalifah Ali. Mulanya pengangkatannya sah, tetapi kq1nlrdiln membuat kesalahan besar, yaitu menerima "tahkim", dan AIi menjq6lkall karena menerima tahkim itu adalah dosa dan siapa yang membqnl dos,r menjadi kafir, kata Khawarij.
te(adi ilntara sabahat, krta tuMp hanya melibat. Setiap ntrreha tidak herdosts, ijtibad mereka diberi pabala".
Oleh karena itu pada setiap mesjid kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, ltllrlifah-Khalifah yang berempat itu dido'akan dalam Khotbah-khotbahJum'at
rlitn orang-orang Islam yang sembahyang, Jum'at semuanya mengaminkan,
Biasanya do'a
"Ya
'Apa yang
itu berbunyi:
kalau, Khalifah itu telah "tajahur" (dihadapan umum berbuat ma'sin1; menganjurkan rakyat mengikutnya. 172
lihiddiq. Yr Allah, Ridhailah Saidina Umar bin Khatab seorang Khalifah yang sclalu berkata benar I Yr Allah, Ridhailah Saidina Utsman bin Affan yang punya dua nur !
173
Ya
Allah Ridhaiiah Saidina. Ali bin Abi Thalib yang punya pedang yang ghalib !"
Nah, begitulah kira-kira. do'a setiap Khatib dalam khotbah Jum'at di seluruh mesjid kaum Ahlussunnah wal Jama'ah di dunia.
l.
Cap "Kafir".
Rda
Satu keistimewaan i'itiqad kaum Khawarij ialah lekas-lekas menuduh "kafir" bagi orang-orang yang tidak suka mengikutnya.
kafirkan ummul Mu'minin sitti Aisyah. Thalhah dan Zuber bin Awam,
karena ketiganya menggerakkan peperangan 'Jamal" yaitu antara beliau-beliau itu dengan Saidina Ali, begitu juga kaum Khawarij menghukum kafir Abu
Naf i bin Azraq, yang digelari Amirul Mu'minin oleh kaum Khawarij mefarwakan bahwa sekalian orang yang membantahnya adalah kafir yang halal darahnya, halal hartanya dan halal anak istrinya. Dalil yang mereka pakai untuk pendirian ini ialah firman Tuhan:
Musa al Asy'ari dan 'Amru bin Ash, yaitu ketua-ketua delegasi pada masa tahkim. Tersebut dalam buku "Fajar Isiam", pagina 258,bahwa salah seorang kaum Khawarij ditangkap dan dibawa ke muka Yazid bin Mu'awiyah, lantas
ditanyai
Yuid
Jawab
c;6, a l,;J,U:.ri *: U \ei \ v.r. c9 1tS ra6t 1,, *li a sr4ig, ;3i:6
l(fy56.s
Artinya;
YMid
Jawab
Mereka orang baik-baik. Bagaimana tentang Utsman bin 'Affan ? 6 tahun permulaan ia orang baik tetapi 6 tahun yang akhir ini
menjadi kafir.
Yuid
Jawab
Mu'minin Ali
kafir itu bertempat tingal dimuka bumi. Sesungguhrrya jika Engkau biarkan tingal, niscaya mereka akan mmyesatkan hamba-hamba Engkau, dan mereka banya akan melabirkan anak-anak yang jahat dan tidak
tahu berterima kasih. (Nuh : 2 6 - 2 7). Inilah paham yang sangat keterlaluan dari orang-orang Khawarij yang memakai ayat-ayat untuk orang-orang kafir bagi orang Islam yang menjadi lawan-lawan politiknya. Mereka dengan gampang mengatakan: "Mereka salah, karena itu dia kafir, karena itu halal darahnya, halalhartanya,karena itu halal anak istrinya dan kampung mereka adalah Darul Harb. Walaupun
yang mereka katakan salah
Yu,id
Jawab
nya dan menganggap ia kafir. Bagaimana tentang Mu'awiyah @apak Yaid) ? Ia dikutuk Tuhan, kemudian ia menyumpah habis'habisan.
Ikum Ahlussunnah menolak sekeras-kerasnya pendapat ini. Ummul Mu'minin Sini Aisyah, Thalhah dan Zuber bin Awam, pada ketika memerangi Saidina Ali dan pasukannya pada peperangan 'Jamal", adalah demi mempertahankan kebenaran menurut "ijtihad" mereka, bukan
karena hawa nafsu serakah. Saidina Ali pada ketika itupun dalam keben ar tn, ku ena mempertahan-
\74
t75
F{'iL{
r.b
Artinya: "Apabila seseorang berkata kepada saudaranya: "Hai Kafir!" trutl,:,r tetaplah bal itu bagi salah seorangnya" (Hadits riwayat Imam Bukhari tllrr Muslim. Lihat Sahih Bukhari juzu' IV pagina
Makud hadits ini ialah, kalau benar yang ditujunya itu orang kafir parl,r sisi Tuhan maka benarlah ucapannya itu. tetapi kalau yang dikafirkan irrr orang Islam maka kalimat kafir kembali kepada yang mengatakan. Olt'lr karena itu, berhati-hatilah dalam mengucapkan kata-kata "hai kafir" itu
Oleh karena itu kaum Ahlussunnah sangat berhatihati dalam menudrrlr orang lain kafiq harus dipikir masak-masak, harus dipikr resikonya lebilr
dahulu, apalagikalau yang dituduh itu ummat Islam yang saleh, ulanna-ularu,r atau sahabat-sahabat Nabi seperti Sitti Aisyah, Thalhah, Zuber, Mu'awiyah, Ali Ibnu Abi Thalib, Abu Musa al Asy'ari, 'Amru bin Ash, Abu Bakar, Utsmlrr dan Umar bin Khatab Radhiyallahu 'anhum.
Ytalau ada orang sekarang yang cepat-cepat menuduh lawannya denglrr
"Saya mengakui babwa tiada Tuban selain Allah dan babwasanya N thi Mubammad Rasul-Nya".
Adapun amal ibadat, seumpama sembahyang, puasa, zakat dan lain' hln, maka itu untuk kesempurnaan iman. Orang yang sembahyang dan rrrcngerjakan amal ibadat sebaik-baiknya maka orang itu adalah orang mu'min
yilng sempurna.
Yang kafir bagi Ahlussunnah ialah orang-orang yang mengi'itiqadkan
l.
Ibadat = lman.
Kaum Khawarij berpendapat bahwa yang dikatakan iman itu bukan pengakuan dalam hati dan ucapan dengan lisan saja, tetapi amal ibad;rr menjadi rukun iman pula.
Barangsiapa yang tidak mengerjakan sembabyang, puasar zakat lainJain maka orang itu kafir, kata kaum Khawarij.
d',nt
b;rhwa sembahyang itu tidak wajib baginya,, bahwa puasa tidak wajib lrirginya, bahwa mencuri boleh baginya, bahwa beninahalal baginya. Orang yilr)g macam ini, dihukum kafir karena ia menghalalkan yang sudah dihrramkan Tuhan.
Pendeknya bagi kaum Khawarij sekalian orang mu'min yang berburrt dosa, baik besar maupun kecil, maka orang itu kafir, wajib diperangi darr
tlibunuh.
Paham ini sangat keliru dan karena itu ditentang oleh kaum Ahlussunnah
n6
t71
walJama'ah. Orang-orang sakit dan orang-orang yang sudah tua tidak w;r1rl, pergi perang sabil, karena itu ia tidak menjadi kafir karena tidak ikut
Tuhan menyatakan dalam al Qur'an
:
ttrl,rk
juga.
#s;r,ytstf tf{,k$E6rer*#a
\V !
Artinya:
nxengapa bagi orang buta, tidak mengepa bagi orang pinuttr,t' mmgapa bagi orang sakit (kalau mereka tidak ikut ke meil,rrt tidak
e:rl
I
J
.Tidak
{. Membunuh manusia tanpa hak. .t. Memakan atau menghabiskan harta anak yatim.
17).
ada yang bernanna dosa kecil atau dosa besar, Sekalian pendurhak;r;r', kepada, Tuhan adalah besar, tidak adayangkecil menurut kaum Khawrtrrl
Paham
'/. Menuduh curang padavtanita yang baik. lnilah dosa besar. Hampir semuanya bertalian dengan orang lain, k'r trirli nomor satu yang berta|an dengan Tuhan. lilnyak hadits-hadits Nabi, di mana diperkatakan dosa besar dan dosa
!r'r il.
5 Mcmperanakkan uang atau makan riba. (r, Lari dari medan pertempuran perang sabil
dalarn al Qur'an dinyatakan terus terang, bahwa ada dosa besar dan dosa kecil yang dinannai "sai yiaat".
Firman Tuhan:
y,,
.t3! r,6F
rhrr sctiap orang berbuat dosa adalah kafir. Mcnurut i'itiqad kaum Ahlussunnah, bahwa setiap orang Islam yang
ntt'rnbuat dosa tidak menjadi kafir. Ia tetap Muslim tetapi muslim yang durhaka.
lr
Tuhan menjelaskan di sini, bahwa kalau yang besar kita jauhi maka yrrrril kecil-kecil atau dosa kecil-kecil diampuni saja, tetapi kaiau dosa yang bt's;ri
:,,fi . -:"ifl
178
t79
Artinya:
btr'Fr #\ir\,J[j'4ii 2 - *r1e 'r': ;, :ti OK-.4}J;'f&#XW#b,bV fuLeJ5?bx \\ o,o : .\6 5FF Ls)i*. gf 6t\dt
7
9<
\
l;rt'rra Islam itu diturunkan ke dunia adalah untuk membawa kerahmatan, lrrrk;rn membawa sikaan, mempunyai kebijaksanaan bukan serampangan. oleh karena itu paham Khawarij ini tidak laku dikalangan jumhur
llrrrnrat Islam
di dunia.
ob
beliau brr kata : Maka masuklah penduduk g)urga ke Syurga dan penduduk neral,tr, ke neraka, kemudian Tuban berkata (kepada Malaikat) : Keluarkan cfurr neraka orang-orang yang ada dalam batinya setimbang biji suu r keimanannya, maka dikeluarkan sekalian merelta dari dalam nerul,:,r (HSR Bukhari - Sahih Bukhari Juz I, hal. 11).
SAW,
di
bawah
ini
llrrhlrlri:
Jadi sesuai dengan hadits ini, bahwa sekalian orang yang ada dal;urr dadanya sekelumit dari iman, ia akan masuk slurga juga akhirnya walaupttn ia pernah membuat dosa dan dihukum karena dosanya itu.
&
Artinya:
itdf:,r,i1i's : 56 >'4ft\iYJffir IEGJ@(|UIbJfvuiiL J6\ t6b)i T\Y d' \o 8' flv,f .,6;6'
yt
Jus,
yarrti
berpendapat bahwa anak-anak orang kafir yang meninggal selagi ia masilr kecil akan dimasukkan ke dalam slurga, bukan ke dalam neraka.
Dan adalab sababat I'labi lbnu lJrnar Rda, berpendaput, bahwa nrcreka (kaum Khawarij) makhluk Allah yang paling jab(il, mereka tttt,ngambil ayat-ayat Qur'an yang sebenarnla turun unnh orang kafir
lrtflti dipasangkannya
I lJ).
Hal ini tidak sesuai dengan keadilan Tuhan karena menghukum znrt[ kecil dengan dosa ibu bapakaya. Setiap orang hanya dihukum sesuai deng:trr
dosanya masing-masing.
Dan lagi sewaktu di alam dzar anak-anak orang kafir telah mengakrtr bahwa Tuhan hanya Allah (bacalah kitab-kitab tafsir dalam menafsirkan aylt ke 172 dalam Surat Al Araaf).
Anak kecil belum bersalah, walaupun anak orang kafir, begitulah i'itiq;rtl
Dalam menerangkan perkataan Ibnu 'Umar ini, Imam Ibnu Hajar Ast;alani menyatakan, bahwa dalam Hadits yang dirawikan oieh Imam l'hirbari diterangkan, bahwa seorang bernama Asyaj bertanya kepada Nafi'i, hlgaimana pendapat lbnu Umar tentang orang-orang Khawarij yang
lrt'rkumpul di Haruriyah
?
kaum Ahlussunnah wal Jama'ah. Melihat paham-paham kaum Khawarij ini ternyatallah bahwa mertk;t
sangat radikal, sangat keras dan keterlaluan.
Ithlah makhlukyang paling buruk, karena mereka memakai ayat-ayat Qur'an y;rng sebetulnya menerangkan hal-hal orang kafir dan dipasangkannya kclrada orang mu'min (Fathul Bari Juz 15 halaman 313).
Demikianlah adanya.
181
180
li,rl;ru ditanya bagaimana pendapatnya tentang sikap kaum Khawarij yang mereki menjawab: ,,baik kita llrrgguhkan saja sampai dihadapan lirhan dan kita lihat nanti b^gaimana 'llrlurn menghukum atau memberi pahala mereka',.
lnrre;rng dan kaum syi'ah yang iancang, rnaka,
VIII
SEIANAH RINGKAS PAHAilI }TURTIAH
Asal kata "Murjiah" dari"irja", artinya menangguhkan. Kaum Murjialr artinya kaum yang menangguhkan.
Kalau ditanya manayangbenar antara saidina utsman bin Affan dan lfncntang-penentangnya, maka mereka menjawab : "lihat saja nanti di muka 'lirhan".
I'endeknya sekalian masalah mereka tangguhkan sampai kehadirat Tuhan
yurrg akan memberikan hukuman yang adil. Mereka tidak melahi rkan apa.
n1r;r
n,4^.
Ikum Murjiah lahir pada permulaan abad ke hal-hal yang di bawah ini:
1, IQum Syi'ah menyalahkan, bahkan mengkafirkan orang-orang merebut pangkat Khalifah dari Saidina Ali kw.
*a*
2. I(aum Khawarij menghukum kafir Khalifah Mu'awiyah cs karenrr melawan pada Khalifah yang sah, yairu Saidina Ali k:w. Begitu jug;r kaum Khawarij menghukum kafir Saidina Ali cs karena menerimrr
"tahkim" dalam "peperang {t Siffin".
sekumpulan sahabat Nabi, seperti Abdullah bin ,umar, Abi Bakarah, lmran bin Hushein, Muhammad bin sharah, sa'ad Ibnu Abi waqash, utsman ttln zaid, Hasan bin Tsabir, Abdullah bin salam Rda. tidak ikut
lncau itu.
Ali Kw dan pura, tidak mau menyokong saidina Mu'awiyah Rda. Mereka lebih suka menjauhkan diri dari poliik yrng
(mengangkat) saidina
membai,ah
4.
Sebahagian pengikut Saidina Ali menyatakan salah sikap Ummul mukminin Siti Aisyah Rda., sikap para sahabat Thalhah dan Zubcr
yang menggerakkan perlawanan terhadap Saidina Ali sehingga terjarli apa yang dinamakan "Peperangan Jamal".
Pada ketika situasi yang gawat itu lahirlah sekumpulan ummat Islanr yang menjauhkan diri dari pertikaian, yang tidak mau ikut menyalahkarr orang lain, tidak ikut-ikut menghukum kafir atau menghukum salah, tidak mau mencampuri persoalan, seolah-olah mereka mau "pangku tangan,'saja,
r82
183
futinyar
"Dan mernwikan Abu Bakarab, babwasa.nla Rasulullah SAW. berkatt
Kaum Murjiah mengatakan (mefarwakan) bahwa kalau seseorang itu rrrrlirh beriman dalarn hatinya, yakni sudah mengakui ke-Esa-an Tuhan dan
fitnah (kekacauan), maka orang yang duduk lebib baik durr orang yang berjalan, orang lang berjalan lebib baik dari orang yang ifutr berusaba mengbidupkan fitnab itu, Ketabuilah (kata llabi Mubamnu,l SAW,) apabila terjadi fitnab itu,maka yang punya onta kembalihl,
"Akan ada
k ep
mb al
il ah
k ep a
d a k amb
ingnlt
ini
t'{abi menjawab : 'Ambillah pedangnya, pecabkan dengan batu muttt pedangnya itu dan kemudian carilah jalan lepas kalau mungkin".
(H.S.R. Bukhari - Lihat Fathul Bari Juz XVI hal. 138-139).
Demikian ajaran Nabi Muhammad SAIfl. menurut riwayat Abi Bakar:rh Hadits ini tersebut dalam kitab Bukhari dan juga dalam Sahih Muslim
ini para sahabat tadi berpendapat, bahwa kalau terj;rtlr kekacauan antara sesama orang Islam, maka sikap yang lchilr fitnahan dan
Dengan dasar
bersama'sattt,t
kekacauan itu, tidak ikut memihak ke sana dan tidak ikut memihak ke sirrr Inilah yang paling aman menurut paham mereka. Tetapi, para sahabat
184
185
sudah adaiman dalam hati, ^pa-apakalau scbagai ketdaannya perbuatan baik tak ada gunanya kalau sudah ada kekafiran di dalarn hati.
I)osa bagi kaurn Murjiah tidak
ffi
I'TIQAD I(AUM MURIIATI YANG BERTENTANGAN DENGAI{ I'TIQAD KAUM AHIUSSUNNAH WAI IAMAAH
Kaum Murjiah membentuk suatu paham dalam Usuluddin yang berberl:r
I'itiqad kaum Murjiah ini bertentangan dengan paham kaumAhlussunnah wal Jama'ah, yang mengatakan bahwa iman itu harus percaya pada 6 latsal, yaitu percaya pada adanyaAllah, percayapada Rasui'Nya, percaya p er cay pada kitab'kitab'Nya, percay a pada pada M alaikat-Malaikat-Ny
Kepercayaan kepada Allah dan Rasul saja tidak cukup. Kaum Murjiah tlengan i'itiqadnya ini seolah"olah menentang kaum Khawarij yang ber'
bukan saja dengan kaum Khawarij dan kaum Syi'ah tetapi juga dengan karrrl Ahlussunnah wal Jama'ah.
Paham yang dibentuknya
pendapat bahwa iman itu ialah mengenal Allah dan Rasul, mengerjakan sckalian suruhan Tuhan dan rnenghentikan sekalian larangan'Nya' Bagi kaum Khawarij, bahwa orang-orang yang percaya kepada Tuhan dan
ini
Sahab;rt
lr
kepada R.asui-Nya, tetapi tidak sembahyang, tidak puasa atau tidak rnengerjakan anial-amal ibadat yang lain maka orang itu kaflr yang halal
tlarahnya. Kaum Murjiah
sahabat Nabi yang menjadi sandaran bagi kaunn Murjiah tadi, seperti Abdulll
Syirah yang
bin UmaE Abi Bakrah dan lainJainnya tidak sepaham dengan kaum Murji:rlr ini. Paham-Paham
itu
adalah:
Tr.rhan dan Rasul-Rasul-Nya. Kalau
hanya
anta,ra
kita sudllr
mengenal Tuhan dan Rasul"Nya rnaka itu sudah cukup, sudah rnenjarlr
Sebabagian kaum Murjiah yang "gullah" (yang radikal) sampai ada yang
orang yang kafir dan orang yang mu'rnin. Hakim-hakim atau Qadhiqadhi
akan mendapat kesulitan besar kalau paham Murjiah ini diterima. Orang lang telah iman dalam hatinya, tetapi ia kelihatan menyembah berhala atau ntembuat dosa-dosa besar yang lain, bagi kaum Muriiah
beriitiqad, bahwa asal kita sudah mengakui dalam hati atas wujud"Ny;r
Tuhan dan sudah percaya dalam hati kepada Rasul-Rasul-Nya maka kit;r sudah mu'min walaupun melahirkan dengan lidah hal-hal yang meng
ini bertentangan dengan i'itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama'ah yang berpendapat bahwa seorang mu'min menjadi kafir (rnurtad) kalau
Paham ia mengerjakan sesuatu hal yang membawa kepada kekafiran, seumpama
Ikum Murjiah
dalam hati adanya Tuhan dan perc ya pada Rasul-Rasul maka, ia adaltlt
menyembah berhala, mengejek-ejek Nabi atau mengejek-eiek kitab suci, sujud kepada manusia, menghalalkan yang telah sepakat ulama Islam rnengharamkannya (umpama zina,liwath, mencuri, makan riba dan lain-lain), mengharamkan yang telah sepakat umat Islam men$ alalkannya (seumpama kawin, jual beli, makan daging lembu dan lain-lainnya).
186
181
Nyatalah, bahwa. orang yang bersalah dengan melakukan zina rhtrtirt harus dihukum di atas dunia ini juga.
di
atas
3. I'tiqad menangguhkan
dihukum di dunia ini. IQlau kita ikuti paham Murjiah ini maka ayatayal hukum seperri mer1l hukum pencuri dengan potong tangan, menghukum rajam orang yarrli berzina, menghukum bayar kafarat dan lain-lain yang bmyak tersebrrr dalam Qur'an tak ada gunanya lagi karena sekalian kesalahan aklrr ditangguhkan sampai ke muka Tuhan saja, Kita ummat Islam telah diberi ukuran oleh Allah dan Rasul.Nya dalanr Qura'n dan Hadits-hadits Nabi. Semua yang terjadi di dunia ini ukurlrrlr
dengan Qur'an dan Hadits itu, kalau salah, salahkanlah dan kalau benlr benarkanlah. Yang benar harus benar, yang salah harus salah. Ukuranny;r adalah Qur'an dan hadits, bukan aqal. Begitulah paham dan i'itiqarl
"pria dan wanita yang mencuri potonglah tanSan keduanya sebagai mereka, Itu bukuman dari Allab dan Ia Mulia lntlttsan bagi usaba
iahat
lm
juga, Maka sekalian orang yang mencufi harus dihukum di dunia ini kaum Murjiah lrtrkan ditangguhkan sampai nanti diakhirat saja sebagai paham y,rng salah.
Dan yang rnulia Nabi kita, Nabi Muhammad sAlil. telah menjalankan yang lrukum Allah di atas dunia yaitu menghukum "rajam" Seorang wanita mencuri he rzina, dan telah menghukum "potong tangen" seofangwanitayang
rcbagai tersebut dalam hadits Bukhari.
Firman Tuhan:
{5
Artinya:
;,t115VW
.\A'.,i,J
Afiinya:
#a'ib'6,J?;trsE
ti# 6 i
:9\
"Wanitr dan prta yang berzina deralab keduanya masing-masing seratus kali jangan kasihan kepada keduanya, demi menjalankan bukunt Tuhan, kalau kamu benar-benar beriman kepada Allah dan baN akbirat. Hendaklah, ketika menjalankan bukuman itu dibadiri oleb sekumpulan ornng mu'min" (ln Nur: 2).
188
Demi Tuhan Tang jiwa Mubammad ditanganNya, andai kata sitti Itatbimab mencuri niscaya akan aku potong tnngnnnya" (H : Riwayat llukhari dan Muslim sahih Bukhari Juz IV hal. 122 - Syarah Muslim fuz K
hal. 187).
189
rlln membentengi paham dan i'itiqad ummat Islam yang dibawa oleh Nabi Mrrhammad Saw. dan sababat-sababat beliau, niscaya sudah hancurlah i'itiqad yrng bersih suci itu akibat serangan kaum Mu'tzilah yang sesat ini'
x
SE'ARAH RINGKAS PAHAM MU'TAZILAH
t. Paham Mu'tazilah
Kaum Mu'tazilah adalah suatu kaum yang membikin heboh dunia Islrul selama 300 tahun padaabad-abad permulaan I-slam. Kaum Mu'tazilah pcrnrrlr
L Asal-usul lllu'tazilah
Perkataan "Mu'tazilah" berasal dari kata "Pitizal", artinya menyisihkan
Bagdad, namanya Syeikh Hasan Bashri (rneninggal tahun 110 H.). Di antara muridnyaadaseorangyangbernama
di
dalam sejarahnya rnembunuh ribuan ulama Islam, di antaranya ulama Islrurr yang terkenal Syeikh Buwaithi, imam pengganti Imam Syafi'i, dalam surttrr peristiwa yang dinamai "Peristiwa Qur'ari makhluk""
Pada suatu
hari Imam
Hasan
Imam Ahmad bin Hanbal, pembangun Madzhab Hanbali, mengal;rrrr pula siksaan dalam penjara selama 15 tahun, akibat peristiwa itu.
llashri menerangkan bahwa orang Islam yang telah iman pada Allah tlan Rasul.Nya, tetipi ia kebetulan mengerjakan dosa besar, maka 6rang itu tetap Muslim tetapi Muslim yang durhaka. Di akhirat nanti, kalau ia wafat sebelum taubat dari dosanya, ia dimasukkan ke dalam
neraka buat sementara
Mu'tzilah telah tersebar dan berkuasa pada masa-masa Khalilrrlr Ma'mun bin Harun Rasyid, Khalifah al Mu'tashim bin Harun Rasyid, tlrrrr Khalifah al Watsiq bin al Mu'tashim sekitar abad-abad ketiga, ke-empat rlrrrr
Paham
atas
perbuatan dosanya,
tetapi sesudah nnenjalankan hukuman ia dikeluarkan dari dalam neraka clan dimasukkan ke dalam slurga sebagai seorang Mu'min dan Muslim.
Wasil
kelima Hijriyah.
ia
Mu'tzilah sampai sekarang (tahun 1378H atau tahun 1967 Nar masih menlusup ke dalam masyarakat ummat Islam di Barat dan di linrrrr
Paham
membentak, lalu keluar dari maielis gurunya dan kemudian mengadakan rnajelis lain di suatu pojok dari Mesjid Basrah itu.
Oleh karena ini maka Wasil bin 'Atha' dinamai kaum Mu'tazilah, karena ia mengasingkan diri dari SurunJ)a,
Dalam mengasingkan diri ini ia diikuti oleh seorang kawannya, namanya Umar bin 'Ubeid (meninggal 145 H.). Sejarah tak mencatat tanggal hari dan bulan penceraian, tetapi kalau umpamanya usia lfasil ketika itu 40 tahun yaitu usia seseorang yang
suplr\,,r srsirr
Jama'ah yang dikepalai oleh Imam Abu Hasan al Asy'ari adalah hendak melawan paham Mu'tazilah yang salah dan sesat ini.
karen,r
ini dimulai tahun 120 Hijriyah, pada tahun 80 Hijriyah. adalah Atha' karena lahirnya Wasil bin
sudah bertanggung jawab, maka gerakan
190
191
Jadi dapat dikatakan secara bulat bahwa permulaan munculnya pahrtrrr Mu'tazilah pada permulaan abad ke 11 Hijriyah, dengan guru besarrtv,r
Wasil
pakaian yang jelek-jelek, memakai kain yang kasar'kasar, tidak mewah tlan dalam hidupnya sampai kederajat kaum minta-minta (Darawisy).
Kcterangan ini pun sangat lemah, karena dalam kenyata nnyakemudian,
'Ubeid.
Muluk dari
Brrrrr
lranyak kaum
srmping Khalifah-khalifah.
Ada pula orang mengatakan, bahwa sebabnya maka mereka dinanr,rr Mu' tazilah ialah karena menga singkan diri d ari masy ar alat . O rang'ot'tn1', Mu'tazilah ini pada mulanya adalah oranS'orang Syi'ah yang patrrlr hati akibat menyerahnya Khalifah Hasan bin Ali bin Abi Thalib keprrtl,r
Khalifah Mu'awiyah dari Bani Umaiyah. Mereka menyisihkan diri dari siasah (politik) dan hanya mengadaklrr kegiatan dalam bidang ilmu pengetahuan. Demikian dikatakan olt'lr
l)cngarang buku "Fajarul Islam" Ahmad Amin, tidak begitu menerima. scmuanya iru. Persoalan kaum Mu'tzilah bukan sekedar menyisihkan
tliri dari majlis guru, bukan sekedar menyisihkan diri dari masyarakat
irtau sekedar tidak suka memakai pakaianmewah, tetapi lebih mendalam
tl:rri itu. Mereka menyisihkan pahamnya dan i'itiqad-nya dari paham dan
Abdul Hasan Tharaifi, pengarang buku 'Ahlul Hawa wal Bida", yarrg dikutip oleh Muhammad Abu Zaharah dalam bukunyay^ngbernama "As
Syafi'i", pagina
Il7.
itu menyisihkan diri bahwa mereka telah menjauhkan diri dari pendapat
umuin. l)cndapat
Kalau ucapan Tharaifi ini benar, maka tanggal permulaan gerak:trr Mu'tazilah ini adalah sekitar tahun 40 Hijriyah, karena penyerahrrrr pemerintahan Saidina Hasan kepada Saidina Mu'awiyah adalah parll tahun 40H. itu.
Baik Tharaifi maupun Muhammad Abu Zahrah tidak menerangkan nant,r orang-orang yang patah hati itu dan juga tidak menerangkrtrr tahun-tahunnya.
yang di luar dari paham Nabi dan sahabat'sahabat beliau. Jadi mereka itu benar-benar Mu'tazilah, (tergelincir) dalam arti kata ymgsebenarnya.
Karena
dilihrrt
dalam kenyataan-kenyataannya, bahwa orang'orang Mu'tazilah dalarrr prakteknya bukan patah hati tetapi banyak sekali mencampuri sortl' soal politik dan bahkan sampai mendominasi Khalifah N Ma'murt,
Khalifah al Mu'tashim dan Khalifah al Vatsiq dan bahkan diantara merek:r
1{.) dan Umar bin Ubeid (meninggal 144 H) dengan murid'muridnya, yaitu Usman at Thawil, Hafasah bin Salim, Hasan bin Zakwan, Khafid bin Safoan dan Ibrahim bin Yahya al Madani.
). Ada penulis-penulis lain yang mengatakan bahwa kaum Mu'tzilah itrr adalah kaum yang mengasingkan diri dari keduniaan. Mereka memakrti
192
193
Abu Huzeil al Allaf (meninggal 235 H.),lbrahim bin Salyar an Nazharrr (meninggal 22L H.), Abu Basyar al Marisi (meninggal 218 H.), Utsmrtn AlJahizh (meninggal 255 H,),lbnu al Mu'tarnar (meninggal 210 H.) drrn
4 Zamakhsyari, pengarang kitab Tafsir "M Kasyaf" yaitu kitab Tafsir yang
clikatakan oleh ImamJamaluddin Al Qasimi penuh dengan paham'paham
2.
salah seorang pemirnpin Basrah yang pindah ke Bagdad kemudilrr disokong oleh pembantu-pembantunya, yaitu Abu Musa al Murd:rr,
Ahmad binAbi Daud (meninggal240 H.),Ja'far bin Mubassyar (meninggrrl
1. Ibnu Abil Hadad, Pengarang kitab "syarah Nahjal Balagah" seorang pengarang dan Pemimpin Syi'ah ' Mu'tazilah (wafat 655 H). Kitab-k.itab
yang tersebut ada pada Kutubl:hanah karni.
234 H.), dan Ja'far bin Hafb al Harndani (rneninggal 236 H.).
Inilah Imarn-imam Mu'tazilah di sekitar abad ke il dan ke III H. di Basnrlr dan di Bagdad. Adapun Khalifah-Khalifah Islam yang terang-terangan menganut
sekurangnya menyokong paham
atau
Mu'tzilah
adalah:
Mu'tazilah ialah cara mereka membentuk madzhabnya, banyak mem' prrgunakan aqal dan lebih mengutamakan aqal, bukan mengutamakan (lur'an dan Hadits.
Kalau ditimbang aqal dengan hadits Nabi maka aqal lebih berat bagi
rrrcreka. Mereka lebih memujr aqal mereka dibanding dengan ayat-ayat suci
1.
Yazid bin Walid, Khalifah Bani Umayyah (berkuasa pada tahun 125 darr
126 H.).
2.
Ma'mun bin Harun Rasyid, Khalifah Bani Abbas (berkuasa dari tahun 19ll sampai 218 H.). ar Rasyid (berkuasa dari tahun 218 H. samp;l
tlrlak sesuai dengan aqalnya dibuangnya, walaupun ada hadits atau ayat
(.)rrr'an yang bertalian dengan masalah itu tetapi bedawan dengan aqalnya. Aqal bagi kaum Mu'tazilah di atas dari Qur'an dan hadits sebaliknya bagi klum Ahlussunnah walJama'ah berpendapat bahwa Qur'an dan hadits lebih
4.
Inilah 4 orang Khalifah Islam yang menganut terang-terangan atau sekurangnya menyokong paham Mu'tzilah. Baik juga, dicatat gembong-gembong dan pengarang"pengarar)fi Mu'tazilah yang datang kemudian, yaitu :
rlrlak menerima adanya mi'raj walaupun ada ayat Qufan atau hadits Nabi bertentangan y;rng sahih menyatakan hal itu, karena hal itu -katanya
1. Utsman alJahizh,
rlcngan aqal. Kaum Mu'tazilah menolak adanyabangkit dikubur dan sika kubur" Hal
2. Syarif
Radli, pengarang kitab "Maiuul Qur'an" dan "Haqaiqut Tanzil' (wafat: 406 H).
berfentangan dengan aqal, karena mustahil orang yang Iutlah mati dan terbaring dalam tanah yang sesempit itu dibangunkan dan rllsuruh duduk, walaupun ada hadits sahih yang menyatakan hai ini.
Itrr katanya 195
194
Artinya:
itu
sestt;rr
^qlnya.
"Barangsiapa menafsirkan Qur'an dengan pendapatnya saia maka lnqatnya dalamneraka" (Hadits riwayat Imam Tirmidzi dan Nasai' 'Sahih 'l'lrmidzi 11 hal. 67).
Juzu'
5. Filsafat Yunani
Sepanjang sejarah tercatat, bahwa pada masa pemerintahan Bani llrnayyah dan Bani Abbas (dari tahun 40 H. sampai 232H.) daerah-daerah lslirm sudah berkembang luas, dari Juirah Arab sampai Persia, India, All4anistan, Khurasan dan bahkan orang Islam sudah sampai ke Indonesia
artinyai
"Mak
dan yang menta'nilkan Qur'an semaunya saja, tidak menurut taJ'sit' sababat- sababat dan tabi'in ltang terdabulu. Mereka mengarang tafsir tafsir menurut kaedab-kaedah pokok madzhabnya, seumpanxa tal'sit' Abdurrabman bin Kaisan al Asbam, Jubai, Abd. Jabbar, Rumant, Zamakbsyari dan lain-lain".
Di Indonesia ada seorang guru besar yang menyatakan bahwa ia tiillli mengakui adanya mi'raj Nabi dengan tubuh dan ruh karena hal itrr
bertentangan dengan aqal,latanya.
rlln Tiongkok.
Ke Barat, Islam meluas di seluruh Afrika, ke sekeliling Lautan Tengah,
hl Juair, Marokko dan Andalus (Spanyol). Ketika itu, yakni tahun 120 H sampai 200 H negeri-negeri Basrh dan Kulah, kemudian Bagdad dan Marwin, yaitu kota-kota tempat Khalifah rrudah didiami oleh orang-orang Muslimin baru yang datang dari pclosok-pelosok dunia, karena Iraq dan Marwin (Khurasan) adalah ke'
rluclukan Khalifah-khalifah yang terkenal.
Ini adalah paham Mu'tazilah. Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah menentang cua-c ra tafsir yang dilakukan oleh Zamakhsyari dan kawan'kawannya karena bagi merek;r
Qur'an itu tidak boleh ditafsirkan menurut pendapat aqal saia, tetapi hartrs ditafsirkan dengan hadits-hadits Nabi atau dengan sesama ayat aI Qur'rtn
juga.
Banyak orang-orang masuk Islam yang berasal dari orang Nasrani, lfuclha, Majusi dan juga ahli-ahli filsafat dari )funani penganut'penganut pirham Aristoteles dan Plato. Pendeta-pendeta, Rahib-rahib, dan guru'guru lnjil tak sedikit yang masuk Islam. Setelah mereka masuk Islam mereka lantas ikut membicarakan soal' nrral i'itiqad, soal-soal ke-Tuhanan dan soal-soal hukum, padahal otak dan lrlkiran mereka masih dipengaruhi oleh kepercayaan-kepercayaan lamayang rncreka anut dulu. Mereka belum banyak mengetahui Hadits dan Qur'an.
mereka yang ^gama l;una atau kepintaran-kepintaran yang berdasarkan filsafat-filsafat )funani.
Vrng ada dalam kepala mereka hanyalah pengetahuan
begini:
i::'etrcir;x,{+Jii#fi ,Y,
.ltJtg6.rr}Jlr!_l
196
Setelah muncul gerakan Mu'tazilah, banyak di antara mereka ini rncmasukinya karena dalam gerakan ini aqal menjadi raja.
Nah, ketika itu masuklah ke dalam Islam filsafat-filsafat \irnani, filsafat Aristoteles dan Plato. ilmu mantik, ilmu logika yang semuanya mengangkat Ityal menjadi raja.
t91
r,rngat yakin pada kekuatan aqal mereka. Hampir 200 tahun dunia Islam rligoncangkan oleh perdebatan-perdebatan dari kaum Mu'tazilah dengan trrjuan untuk mengalahkan kaum Ahlussunnah wal Jamaah.
Acara-acan, perdebatan yang ditonjolkan mereka, adalah
:
ilmu pengetahuan, menluruh orang menterjemahkan kitab-kitab Yun:trrr ke dalam bahasa Arab. Akan tetapi hal ini berakibat kecelakaan bagi Isl:rrrr
karena filsafat-filsafat )funani bercampur aduk ke dalam ruang agama Islrtrrr
yang suci.
Di antara mereka yang baru masuk Islam ada pula yang berniat jah,rl terhadap Islam, yakni hendak menghancurkan Islam dari dalam deng't" jalan memasukkan paham-paham Nasrani, paham Yahudi, paharn Butllr;r paham 'lfunani dan pemikiran-pemikiran yang keliru yang bertentangrtrr dengan sunnah Nabi dan ayat-a.yat Kitab Suci. Nama-nama lbnu Rawandi, Abu Isa al Vhrraq, Ahrnad bin Haith, tl:rrr Fadhal al Hadits melihat fatwa-farwany^ y?ng jauh berbeda dari lirlu.r Ahlussunnah walJama'ah boleh digolongkan ke dalam orang yang masrrl Islam dengan niat jahat itu.
Sebagai contoh dapat dikemukakan, Ibnu Rawandi Imam kaum Mu'tazil;rlr
(r,
I J, I 4 I 1
H.
9, ll.
pernah mengarang buku yang dinamainya 'At Thj" (mahkota). Di dal:rrrr bukunya ini dipertahankan pendapatnya, bahwa alam ini qodim, yakni tll
berpermulaan adanya, sama dengan qadimnya, Tuhan. Di dalam kitabnya "tz Zamradah" dipertahankannya pendapatnv:r bahwa, risalah Nabi-nabi itu telah habis dengan matinya. Ia juga pernllr
mencemoohkan Kitab suci al Qur'an dengan mengatakan bahwa ia melihlt ucapan-ucapan Aktsman bin Saifi lebih bagus dan lebih manis dari salrrlr
10. Arwah itu pindah-pindah atau tidak. I l. tirhan itu wajib membuat yang baik dan yang lebih baik. Mi'raj dengan tubuh atau tidak.
lrerdebatan puia.
Padapasalyang berikutnya akan kami uraikan perbedaan dan perdebatan ynng tajam antara kaum Ahlussunnah dan kaum Mu'tazilah'
satu ayat dalam swat 'Al Kautsar". Nah, oleh karena itu, setiap ummat Islam harus hati-hati membat,t buku dan kitab-kitab di mana tidak mustahil kadang'kadang terselip at:rrr diselipkan faham-faham, Mu'tazilah yang bertentangan dengan Qur'an
Sunnah Nabi.
drtrr
I.
Dasar-Dasar pohok pengatlan Mu'tazilah Dasar-dasar pokok pengajian Mu'tzilah berkisar pada 5 soal:
6. Suha Berdebat
Ciri-ciri dari kaum Mu'tzilah ialah suka berdebat, terutama dihadap:rrr umum. Barangsiapa, yang bedainan pendapatnya dengan mereka, lantrts diajak berdebat, diajalnya bertanding dihadapan umum, karena merckrt 198
l, 'lhuhid (ke Esaan Tuhan). J, Al Adl (keadilan Tuhan). J, Al Wadu wal Wa'id (janji baik dan janji buruk) 4, Manzilah bainal manzilatein (tempat di antar dua tempat)"
l,
Tuhan adalah Zat yang tunggal tanpa sifat. Tuhan mendengar dengan Zat'Nya, Tuhan melihat dengan ZatNy;r
Tuhan berkata dengan Zat Nya. Sifat Tuhan tidakada, kata kaum Mu'tzil:rlr
Adapun "amar ma'ruf" dan "nahi munkar" adalah wajib bagi setiap omng Islam, sama dengan kepercayaan kaum Ahlussunnah, akan tetapi
yirng ma'ruf bagi kaum
Karena itu mereka memfafwakan dan bahkan pernah memaksa orlrrli supaya meyakini bahwa Qur'an itu makhluk, bahwa Quran itu hadits, buk:rrr kata Allah yang qadim sebagai i'itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama'ah Fanva
Berdasarkan pangkal yang lima ini banyaklah fatwa'fatwa kaum Mu'tuilah yang bertentangan dengan fatwa dunia Islam. Di dalam kitabkit:rb Usuluddin terdapat banyak sekali perkataan "Khilafan
yirng artinya "berbeda dengan paham Mu'tazilah".
lil Mu'tzilah"
berifirr
ribu ulama Islam pada abad ke 11 Hijriyah dalam peristiwa yang dinattt,rr
"Peristiwa Qur'an makhluk". Pokok kedua dari pengaiian Tuhan Allah
Oleh karena itu kemudian umat Islam telah sepakat menetapkan lr;rlrwa paham dan i'itiqad kaum Mu'tazilah adalah salah, tak sesuai tlt'ngan i'itiqad Nabi dan sahabat'sahabatnya, tidak sesuai dengan Qur'an
rlrrn Hadits.
Imam merek^yatrgdinamai "Qadli Qudlat" (Qadli dari sekalian Qadli) Ircrnama Abdul Jabbar
Manusia dihukum oleh Tuhan karena ia mengerjakan dosa dan dibt'rr pahala oleh-Nya kalau ia membuat amal ibadat yang baik.
41'5
lrrrku bernama "syarah Usulil Khamsah" (Penjelasan tentang pokok yang lhna) tebal 804 halaman dimana diterangkan panjang lebar pokok-pokok l(rimanan Kaum Mu'tzilah yang lima.
Seluruh keterangannya bertentangan dengan i'itiqad Ifuum Ahlussunnah wrrlJama'ah. (Kitab yang ada pada kami cetakan "V'ahbah", Kairo 1965 M).
di
atas dunia ini dibuat dan diciptakan oleh manusia sendiri, biar perbuatrrrr
baik atau perbuatan buruk. Semua pekerjaan manusia tak pautnya dengan Tuhan dan bahkan Tuhan tidak tahu apa yang akan til kerjakan oleh manusia.
Pokok ketiga tentang janji baik dan janji buruk.
yarrli
durhaka akan dihukum-Nya dan siapa yang mengerjakan pekerjaan blrrlt akan diberi-Nya upah, Oleh karena itu sekalian orang yang berbuat dos,r tidak akan diampuni-Nya lagi kalau iawafat sebelum taubat, dan akan tenrs masuk neraka tak keluar lagi. Ini sesuai dengan janjiNya.
nlcmpergunakan akalnya masing-masing, sedang akal mereka itu tidak sama, irkibat pendidikan mereka yang berlain-lain dan al<rbat zaman dan tempat rncrcka, yang berbed a-beda.
Akan tetapi, kalau orang Mu'min berbuat dosa maka ia dihuktrrn dalam neraka disuatu tempat, lain dari tempatnya orang kafir. Nerakany,r agak dingin, mereka tinggal di antara dua tempat, ya'ni antua ryurga clrtrr neraka. Inilah pokok keempat dari pengajian Mu'tazilah, yaitu tempat tlt
antara dua tempat".
tidak
dlJadikan oleh Nlah, Sebagian mereka memfatwakan bahwa pekerjaan nunusia diciptakan oleh manusia sendiri. Sebagian mengatakan tidak ada
200
20r
bahwa semuanya terjadi saja sesuai dengan undang-undang alam (l.ilr,rt Daeratul Ma'arif
423).
XI
I'TIQAD KAUM MU'TAZIIAH YANG BERTENTANGAN DENGAN I'TIQAD KAUM ATXTE}$SIINNAH WAI. IIIMAATI
3. Aliran
4.
5. Aliran 6. Aliran
7. Aliran Mizduiyah, yaitu aliran Abu Musa al Mizdx. 8. Aliran Tsamariyah, yaitu aliran Thamamah bin Ar-rasy.
9.
lruruklah dia.
10.Aliran Jahizhiyah, yaitu aliran Utsman aI Jahizh. 11. Aliran Khayathiyah, yaitu aliran Abu Hasan al Khayath.
ini tidak dibenarkan oleh kaum Ahlussunnah wal f[ma'ah, karena yang menentukan buruk dan baik itu adalah Tuhan dan
Kepercayaan seperti
Apa yang diiratakan baik oleh Syari'ah (Qur'an dan Sunnah) maka
lrrrlklah ia dan apayaLng dikatakan buruk olehnya buruklah ia.
llksana, bukan untuk menentukan hukum sesuatu. Yang sebenar-benarnya lrerhak rnenentukan hukum-hukum adalah Qur'an dan Sunnah, yang lain tttlak. Diakui oleh kaum Ahlussunnah bahwa aqal itu diberi wewenang
tertinggi untuk memahami tiap sesuaru, baik masalah yang kecil ataupun nrirsalah yang besar, dan bahkan untuk mengenali wujud-Nya Allah dan lllirt-sifatNya dipergunakan juga aqal pikiran.
202
203
ini haram, ini pa[:rl.r ini dosa, dan menetapkan hal'hal yang terjadi di alam gaib, sept'rtr syurga dan neraka, hari berhisab dan hari pembalasan, semuanya itu hant
Akan tetapi dalam menetapkan hukum, ini halal
ditetapkan oleh Syari'at dari Tuhan, karena agama itu punya Tuhan, buli;rrr punya aqal. Inilah suatu pertentangan yang sangat tajam antua Mu'tazilah tl;rrr Ahlussunnah wal Jama'ah yang membawa, akibat-akibat dalam hukum. Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah menetapkan hukurn buruk dan brrrl
sesuatu, bila Tuhan dan Rasul mengatakan bahwa hal itu buruk atau brrrl, bertentangan dengan itu. Krttrrrr walaupun aqal manusia katakanlah Mu'tazilah "memutar arti" ?yat-ayat Qur'an dan Hadits'hadits Nabi, kal,rrr
lirlrrn tidak ada. Karena itu - menurut faham Ahl-ussunnah wal Jama'ah - aqal tidak bis;r, dipakai untuk menentukan dan menetapkan buruk baik sesuatu. Yang
rhp:rt dipakai ialah firman Tuhan dan sabda Nabi.
Dalam syariat Islam, bahwa barang sesuatu pada mulanya boleh rllhrrjakan, tetapi ada syari'at yang melarang maka sesuatu itu menjadi
Jual-beli dan berjudi pada mulanya boleh saja, karena sama-sama usaha rrrrtuk mencari uang, tetapi kemudian judi dilarang oleh syari'at dan jual
juga dikatakannya buruk. Dan pula aqal itu berbeda-beda, aqal oranS'orang primitif lebih rentl;rlr denjatnya dari aqal orang-ofang yang telah mempunyai kecerdasan. Krtl;rrr hukum sesuatu ditetapkan oleh aqal niscaya akan kacau balaulah hukum ttrr
Kadang-kadang aqal orang sekarang (abad atom) lebih tinggi dari atl;rl
lrt'li dihalalkan dan bahkan dianjurkan. Maka judi rnenjadi buruk dan lrrr:rm hukumnya, sedang jual beli menjadi baik dan harus hukumnya
,tl;tu sunnat.
llrhan berfirman:
orang-orang dulu, tetapi kadang-kadang terjadi juga, bahwa aQxl or:trr11 sekarang turun sampai kederajat aqal hewan dibanding dengan at1,rl
orang-orang dahulu.
Pada suatu masa
ro,{**!,.9;6ejker,Sw
Artinya
:
dizamanprimitif
telanjang bagi wanita dianggap hal yang tidakapa.apa, boleh saja. I(emudirrn tiba zamannya aqal manusia menjadi naik sehingga ditetapkan bersattt,t
kata Tuban - tidak akan menghukum seseoranS, kt'uali sesudab Kami kirim Rasul-rasul lebih dahulu" (lsra': 15).
"Dan Kami
bahwa telanjang atau separuh telanjang adalah buruk dan melangg,rr kesopanan, kemudian tiba lagi zaman sekarang bahwa telanjang at:rrr separuh telanjang adalah lumrah, sebagai yang kta lihat di negeri'neg,trr Eropa, yang telah maju dan modern. Orang Eropa, sekarang (pada abrrrl atom) sama aqalnya dengan orang Afrika kuno, yang hidup dirimba nr1,r Afrilo di negeriTanan dulu, ya'ni sama-sama menganggap baik telanjlrrli atau separuh telanjang bagi wanita sebagai yang banyak terlihat dipant;ri
pantai permandian di Eropa.
karena
Di dalam hukum pidana yang berlaku di Indonesia ada suatu prinsip y,lng sama dengan i'itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, yaitu bahwa
irtiap orang tidak boleh dianggap bersalah, kecuali kalau ia melanggar llrkum yang tertulis dalam undang-undang (K.U.H.P. Bab I Pasal 1).
205
204
Nah, kalau ada seseorang atau segolongan yang mengatakan ketili,r membahas suatu sc,al Lg m , bahwa hal itu tak masuk aqal, bahwa hal itrr
tidak mungkin jadi, dan lain-lain sebagainya, maka orang itu penganrrt paham Mu'tzilah yang sesat. Ibtapi kalau ada orang mengatakan bahwa lr:rl itu terlarang, bahwa hal itu tidak boleh dibuat karena Tuhan dan Rastrl melarangnya, maka orang itu penganut paham Ahlussunnah wal Jama'rrlr Hal ini dapat menjawab pertanyaan orang yang selalu bertanyrr 'Apakah perbedaannya antara Mu'tziiah dan Ahlussunnah wal Jama'rrlr
itu?" Ketika sampai menulis ini, saya
5'rW*ef
Al'tinya:
ini tersebut dalam surat al Baqarah 44 dan 76, surat Ali Imran 65, rrrnrt Al An'am 32, surat Al Araf 169, surat Yunus 16, surat Hud 51, surat lirsuf 109, surat Anbiya' 10 dan 67, surat al Mu'minun 80, surat al Qasas
l0
pendapat dari seorang guru besar pada salah satu Universitas di Indoncsr,r
yang biasa mengajarkan agama Islam dalam kuliahnya, bahwa mi'raj Muhammad Saw. dengan ruh dan tubuh tidak masuk aqal, katanya.
dan surat as Shaffat 138. Oleh karena, itu kaum Ahlussunnah biasa juga mengemukakan dalil' rhrlil, bukan saja menurut naqal (Qur'an dari Sunnah) tapi juga menurut
;rr1tl, sekedar alat
ini ditulis dalam suatu buku kecil karangannya. Rupanya orang ini penganut faham Mu'tazilah.
Pendapatnya Baik iuga ditegaskan sekali lagi, bahwa adaduabuah kitab tafsir Qur'rtn yang satu sama lain bertentangan begitu rupa cara penafsirannya, yaitu
:
lrtrkum.
l.
1" Tafsir "al Kas-syaf " karangan Zamakhsyari (meninggal 538 H.), Imarrr kaum Mu'tzilah yang banyak sekali menafsirkan Qur'an menurul aqalnya, sesuai dengan madzbabnya, tanpa memperdulikrrrr
hadits-hadits yang menafs irkan ayat-ayat itu.
l'uhan mendengar dengan Zat-Nya, lhhan melihat dengan Zat'Nya, dan 'l\rhan berkata dengan Zat-Nya.
Kata mereka, dasar paham
Imarrr
bertentangan dengan paham Ahlussunnah wal Jama'ah y:u)g mengatakan bahwa lirhan mempunyai sifat, bukan satu bukan dua, Paham
tt'lirpibanyak. Ada sifat yang mesti (wajib) adapadallhan, adayangmustahil (titlak mungkin) ada pada lirhan dan ada yang harus ada pada luhan.
ini
kaum Ahlussunnah wal Jama'ah yang menafsirkan Qur'an menurul atsar dan menurut hadits-hadits Nabi Muhammad Saw.
Akan tetapi, baik ditegaskan sekali lagi bahwa kaum Ahlussunnah buklrr
membuang aqal
itu
,r:Vr;(LtVy,tt
Artinya:
$6$:tr
vr
,;..lr 'Lr{St
o !1',n'5;
'aqal itu.
Banyak sekali ayat-ayat dalam al Qur'an yang diakhiri dengan anjuntrr
"Dialab Tuhan, tiada Tuban selain Dia, yang nrcngetabui yang ter-
206
207
sembunJ)i dan yang terang, DiaYang Pengasih dan Penyayang" (Al Hasylr 22).
rlu:r?
lblol
ini terang ada nama Zat, yaitu Allah (Tuhan) dan atl,r ^yat sifat-Nya yaitu "'alimun" (Yang mengetahui). Menurut tata bahasa Arab "'alimun" di sini adalah sifat bagi Allulr
Semuanya orang Arab dan orang yang mengaji bahasa Arab, mengetahrrr
Imam Ghazali, seorang Imam kaum Ahlussunnah wal Jama'ah (mt:ninggal 505 H.) menerangkan dalam kitab Ihiz Ulumuddin sebagai lrrrikut
:
hal ini. Qur'nul Karim diturunkan dalam bahasa Arab, karena itu hanrs diartikan Qur'an itu sesuai dengan tata bahasa Arab. Dalam ayat yang lain ada firman Tuhan
:
"Pokok kesepulub,
'
rr
Artinya:
rsirJr
lgt|
hidup dengan kehidupan, kuasa dengan kekuasaan, mendengar dengan llcndengaran dan melihat dengan penglihatan. Tuhan itu mempunyai sifat yang qadim yang terletak di atas nt yang qadim.
Orang yang mengatakan bahwa ia tahu dengan tidak berpengetahuan sama dengan mengatakan
ry3,bp:,^,t,
"Dialah Tuhan, Yang mengadakan sesuatu, Pencipta dan pembentull rupa" (NHasyar:24).
Menurut tatabahasa Arab, bahwa Al Khaliqu, Al Bariu dan Al Musawwin adalah sifat bagi Allah. Tuhan mengabarkan dirinya dalam Qu'an bahwa lrr
mempunyai sifat Yang menjadikan, Yang menciptakan dan Yang membentLrli
segala rupa. Pendeknya, kalau dibalik ayat-?yat Qur'an akan terdapat banyak sekrli yang menyatakanbahwa Tuhan mempunyai sifat.
tak masuk aqal ada yang dibunuh dengan tidak ada pembunuhan dan
pembunuh.
llcgitulah tidak masuk aqal orang yang alim tanpa ilmu, ada ilmu tanpa irda yang diketahui atau ada yang dimaklumi dengan tidak ada orang
yang memaklumi.
Maka heranlah kita, kenapakah kaum Mu'tazilah berpaham bahwl Tuhan tidak mempunyapi sifat ?
- kata mereka.
-kata Imam Ghazali - bertali erat tak bisa bercerai menurut akal. Kalau ada orang yang menceraikan orang alim dengan ilmu, ia juga tentu bisa menceraikannya dengan yang diketahuinya.
Kctiga-tiganya
Tidak begitu, kata kaum. Ahlussunnah wal lama'ah. Sifat Tuharr z tyang qadim. Contohnya dapat dilihat seperti kertas yang ada, pada kita. Iftrtas itu bersifat dengan putih ; putih terletak di atas kertas. Apakah ada orang beraqal di dunia yang mengatakan bahwa kertas dan putihnya menjarli
adalah sifat yang qadim yang berdiri di atas
- sebagai i'itiqad-
--
samalah
tak punya harta. Hal ini mustahil tak masuk akal adanya".
I)emikian filsafat Imam Ghazalimembantah kaum Mu'tazilah. (Lihat krtab
208
Kaum Mu'tazilah pada abad ke II dan ke III Hijriyah tcl,rlr menggoncangkan ummat Islam dengan keterangannya yang mengatal,rrr bahwa Qur'an itu makhluk, bukan sifat Allah yang qadim. Kepercayaan ini kelanjutan dari paham mereka bahwa Tuhan titl,rl,
mempunyai sifat.
Kaum Ahlussunnah walJama'ah berpendapat, bahwa Qur'an al Karirrr itu kalam. Allah dan sifat Allah yang qadim, bukan makhluk yang baru Tuhan bersama sifat-Nya adalah Qadim, tidak berpermuiaan ada-Nr,r Kalam Tuhan Allah yang qadim itu cliperdengarkan kepada Maiaili,rr
3. Qur'an lllahhluh
Nah, begitu juga paham Ahlussunnah walJamaah. Ada "Kalam nafsi" namanya, yaitu bahasa dalarn pikiran dan perasaan tirtli. Ia tidak punya huruf dan tidak punya suara. Adapun yang tertulis atau y;rrrg dibunyikan
llrlrasa "Kalam nafsi" tadi. Kalam Allah vang qadim adalah sifat Allah, yang tidak berhuruf dan titlrrk bersuara, adapun yang tertulis, dalam ma-sbaf dan yang dibaca oleh
Jibril dan dijadikan bersuara dan berhuruf. Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai wahlu Tuhan. di
atas kertas sebagaiyang kita lihat dan kita baca sekarang.
membawah;rrr
urlrnat Islam setiap hari dan setiap malam adalah "madlul" (bentuk yang rlirupakan) dari Kalam Nlair yang qadim tadi. Karena itu, kalau kita berkeyakinan bahwa Kalam Allah itu sifat Allah i;rng qadim yang berdiri di atas Zat-Nya yang qadim, maka tidaklah layak
k;rl;ru madlulnya, vaitu Qur'an Suci dikatakan makhluk.
:r
Begitulah i'itiqad kaum Ahlussunnah wal Jamaah. Iman Ahmad bin Hanbal dipukul separuh matl, tetapi ia tak mau rlcngatakan bahwa Qur'an itu makhluk tetapi tetap bibirnya mengatakan
Iklam Allah yang qadim, kata kaum, Ahlussunnah walJama'ah. Kalau yang dikatakan makhluk itu huruf dan suara yang tertulis di ;rtrr: kertas maka itu masuk aqal, tetapi kalau kalam Allah yang berdiri di atr., Zat yang qadim dikatakan makhluk maka hal itu adalah penyelewengrrrr
besar.
itu Kalam Allah yang Qadim. Imam Buwaithi disiksa sampai mati, karena ia tak mau mengakui Itirlrwa Qur'an itu makhluk, karena kalau kita biasakan mengatakan Qur'an nurkhluk maka hal itu bisa merembet kepada makhluknya Kalam Nlah y;trrg qadim, yang jadi asal dari Qur'an yang kita baca sekarang ini.
It;rlrwa Qur'an
fu;titp3c1g+tl,3g:;PYf i9ra6:
Artinya:
1.
madi atau isi, yaitu pikiran dan perasaan manusia terletak dalam diri manusia.
Bagian
yrrrrll
adalab yang dalam bati, itu hanyalah bentuk yng labir dari
Tidak akan ada bahasa kalau tak ada pikiran dan perasaan. Pada hakikatnya yang dinamakan bahasa (kalam) adalah yang
sebagai manifestasi dari isi hati tadi.
mrrrlr
atau isi tadi, adapun suara atau tulisan adalah bentuk yang dilahirk;rrr
Nah, sekarang ditegaskan lagi bahwa sifat Kalam nafsi lirhan tidak Itrhuruf bersuara dan itulah sifat Allah yang qadim, sedang yang tertulis
rlirlrrm Mashaf dan 1'2pg dibaca dengan lisan adalah bentuk lahir dari Kalam
2ro
211
pI
:d
r'
Nafsi Tuhan yang qadim itu. Oleh karena itu tidak layak atau tidak plrnt,r'
atau tidak boleh kalau mengatakan bahwa Qur'an itu makhluk. Cobalah perhatikan ayat di bawah ini
:
itu makhluk
1.,
Artinya:
'0:6./3"{
Artinya:
"Sesunggubnya mengatakan
bila Kami mengbendaki sesuatu, Kami kepadanya "Kun" (adilah). Ialu jadi ia" (An Nahl:
Berkata Imam Baihaqi, ahli hadits yang terkenal (meninggal 458 ll t "Kalau Qur'an itu makhluk tentulah yrrrrli sebagai paham Mu'tazilah
menjadikan alam ini makhluk, bukan Khaliq, karena "kun" itu acl:tl,rh Qur'an. Ini mustahil, kata Imam Baihaqi, bagaimana perkataan-Nya rlr jadikan oleh perkataan-Nya ?? waktu sebelum "kun" dijadikan, siapak:rlr
yang menjadikan alam
?
orruifpY,.
Artinya:
Frlfiffi,lfi(
Yang benar ialah i'itiqad kaum Ahlussu-nnah wal Jarna'ah, bahu',r "kun" itu adalah Kalamullah, sifat Tuhan yang qadim yang berdiri atas'/,,tt yang qadim. Tuhan bersama sifat-Nya adalah satu, tunggal dan Ialah menjadikan alam itu.
Perhatikan lagi dengan seksama ayat Tuhan di bawah
yarr1l
"rlirn", yang menunjukkan perbedaan antxayang dua itu. Dapat pula dilihat dengan mata hati yang halus ptda ayat ini, bahwa "ltcrkataan Tuhan" bukan "makhluk Tuhan.
ini
Y
Artinya:
-\
r. .bJ
.$t3i(d6_ .drf,r,F.ri$i
telult
b,f*a,6+ts.,*ts.,6.jAgWr;y; f igilt
salab seorang dari orang musyrik minta perlindungan kepada engkau maka berilah perlindungan, sampai ia mendengar Kalam
"Dan
jika
dalam ayat
irrr
antara Qur'an yang kalam-Nya dan sifat-Nya dengan insan yang makhluk
Allab'(At Taubah:6).
Nya, 212
Ia
2t3
Jehs dan nyata dalam aya,tini bahwa Qur'an itu dinamai Kalam All,rlr bukan makhluk Allah. Dan tersebut dalam Kitab Hadits Sunan Abu I);rrr,l
pada juzu' ke 4, pagina 235
:
k *
itrr tidak sama dengan perkataan lain Tuhan sebagaimana zat-N.va tidak \('r.lpa dengan zat lain. Perkataan yang sebenarnya ialah "kalam nafsi" y:rng terletak dalam diri seseorang, tidak berhuruf dan tidak bersuara. Kirtlang-kadang "dalam nafsi" itu dilahirkan dengan suara, dan huru{
lilrlang-kadang dengan gerak-gerik dan kadang-kadang dengan rsyarat".
hal. 108).
s*
I)cngan ucapan ini Intam Ghazali meyakinkan kita, bahwa h,rl;rrn Nafsi" dari lirhan itu adalah sifat l'uhan yang qadim. Adapun
'
Irrrrrrl-huruf vang tertulis dalam Mashaf, atau suara-suara yang kedengaran rl,rr'i rnulut seseorang ketika membawa Qur'an adalah "macl-lul" dari
{Jur ';ur yang qadim yang
2-\)rt)'.ri\;.t41,-,.
s2t:Slotr,
berdiri di atas Zat luhan itu. itu yang hadits (baru) ialah hanya huruf'huruf atau suararu,u'rr, tetapi Kalam lthan yang dituniukkan oleh huruf'huruf dan suara
Karena
ttrr ;rtlalah Qadim, bukan suara dan bukan mahkluk. Karena itu sebagai kami katakan di atas, Imam Ahmad
bin Hanbal, lrnnhangun Madzhab Hanbaii tidak mau mengatakan Qur'an itu makhluk, *'irluupan ia disilaa dalam penjara beberapa tahun, begitu juga Imam
llrrrvlithi murid Lltama Imam Syafi'i tidak mau mengatakan Qur'an makhluk r';rlirupun ia disiksa sampai mati dalam penjara, karena kalau dikatakan lJuf'rn itu makhlr.rk, berarti bahwa kita meniadakan sifat lirhan dan
nrrnjaclikan sifat yang qadim meniadi hadits.
t{anya orang-orang Mu'tzilah berkeras kepala mengatakan bahwa Qur'an 1K;rlirmullah)
Di dalam do'a itu dikatakan oleh Nabi: Minta perlindungan deng,rrr Kalimat Allah yang sempurna (Al Qur'an) Andai kata Qur'an itu makhlrrl
tentu. Nabi Muhammad Saw. tidak minta perlindungan dengan makhluli Berkata lmam Ghuali dalam kitab Ihya' Ulumuddin pada bahagirrrr "Aqaidul Aqaid" begini:
"Pokok ke-enam".
Bahwasanya Tuhan berkata dengan perkataan. Perkataan
l, Pembuat
Dosa Besar
bin Atha dengan gurunya Sycikh Hasan Bashri, seorang Tabi'in di Basirah (Wafat: 110 H.) ialah
Pangkal masalah yang menceraikan lilashil "Mrrsalah orang mu'min yang mengerjakan dosa besar, tetapi tidak taubat
rellclum mati".
itu suatu
sil:rr
Perkataanny,r
Imam Hasan Basri berpendapat, bahwa orang mu'min yang kebetulan rncngerjakan dosa besar seperti membunuh manusia, mendurhakai
214
215
ibu'bapa, dan lain-lain tidak menjadi kafir dengan perbuatannya itu. lir orang mu'min, tetapi mu'min yang durhaka.
r(.r,rl,
didunia. mengeriaInilah 3 kemungkinan bagi orang Mu',min yang kebetulan i'itiqad kaum dosa besar dan tidak taubat sebelum mati. Begitulah
ssunnah wal Jama'ah.
Iklau
washil bin Atha', Imam kaum Mu'tzilah berpendapat lain. or;'rg mu'min yang mengerjakan dosa besar dan mati atas dosanya tidak l,rgr mu'min dan tidak pula kafir tetapi diantara kafir dan mu,min. Ia dimasukkan ke dalam neraka buat selama-Iamanya seperti onrrrp orang kafir, tetapi hukumannya diringankan, nerakanya tidak seplrur
neraka orang-orang kafir.
lirhan berfirman
^yat-ay^t
\YJ M,&$gri,u#rtr.P*:iWSi*lr
;-"t r,.WAyJ*,*iult*
bairr,rl
manzilatein", atau "tempat diantan dua tempat,,. Farwa ini tidak sesuai dengan kaum Ahlussunnah war Jamaah, karcn;r menurut faham mereka tempat di akhirat hanya dua, kalau tidak slurgal r;r
neraka.
orang mu'min yang mengerjakan dosa besar dan mati sebel.rrr taubat, maka orang itu tetap mu'min, disembahyangkan, dimandikan clrrn
dikuburkan sebagai orang mu'min. pada hakikatnya ia mu'min yang durhali;r
kepada Tuhan.
kalau Ia "Babwasanya Tuban tidak mengampuni dosa seseorang dari pada itu bagi siapa yang dlpersekutukan, tetapi diampuninya selain Tuban sesungubnya ia Cikebendaki-Nya. Siapa lang mempersekutukan memperbuat dosa yang sangat besar'" (An Nisa': 48)'
lelah yang membuat dosa besar-kecil, Jadi menurut ayat ini siapa saja maka ia bisa diampuni kalau dosa itu tidak mempersekutukan Tuhan, i'itiqad kaum Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Tidak sebagai
besar menjadi Mu'tzilah yang mengatakan bahwa sekalian pembuat dosa
oleh
1.
itu
itu
irr
ia dapat syafa'at dari Nabi Muhammad Saw., yakni dibantu oleh Nabi Muhammad Saw., sehingga ia dibebaskan
Tuhan dan tidak mendapat hukuman dan langsung masuk slurga.
Boleh jadi
#,,,,,,::,Ygrffi:#i,{#a
trr ra
3,
Ifulau yang dua di aras tidak didapat maka ia akan dihukum dan
fi.o:t).td
dimasukkan
di
2t6
211
Artinva:
frlaka Tuban berfirman: Demi lQgagtbanKu, derni Kebesurutrhrt deni KetingianKt dsn demi Keagun,qanKu, Aku akan keluarkan ,l,rrt
nerttka sekalinn orang yang nrcngucupkan "Tiadn Tuhan yang barlul' disentbab melainknn Allah" (HSR Bukhari Sahih Bukhari [V halurrr,rrr 21t).
l)apat diambil kesimpulan dariayat-ayat dan hadits-hadits ini, bahwasanya gtglg ytng mengerjakan dosa tidak kekal dalam neraka sebagai i'itiqad
- tetapi akan keluar pada suatu u'aktu sesudah menjalani htrkurnan. Inilah i'itiqad kaum Ahiussunnah wal Jama'ah.
*Httrn Mu'tazilah
l,
'luhan tlilllrnr surga, karena hal itu akan menimbulkan tempat seolah'olah
ke dalam surga. Inilah mereka orang-orang mu'min yang durhaka memperbuat dosa ketika hidupnya.
dcrru,rrr
itu Nabi
prrrl,r
Irln clalam surga aiau cL mana la dapat dilihat. Imam Kaum N{u'tazilah, llinrakhsyari (wafat: 528H.) sangat keterlaluan, sehingga dikatakannya hlhwa yang ber-i'itiqad bahwa luhan bisa dilihat walaupun dalam surga, juzu' I, halaman fdalah kafir, keluar dari Islam, katanya (Lihat Tafsir Kasyaf
l7e),
AV i, t;t' 36, 36'^;i *'w. rr:i: * y\ !*1 aiV au ;;, ihi 6j;t{ ;5 c *t "!i 'of }b,i: 6)fi6,iF (&)'4'A;
6,V
( ;*
ini berlawan dengan paham kaum Ahlussunnah walJama' ah. ylng berpendapat bahwa Tuhan akan dilihat oleh penduduk surga, oleh hirnrba-hamb anya ying saleh yang banyak mengenal Tuhan ketika hidup
Paham
6 i\5
tlidunia.
A*rcrtJ.t,b-,
Artinya.:
YY-Tr
Artinya
:
,'i,L!
.ipfe;
1,,!;'*u'
9';!
"Dari Abu Dzar Rda,, ia berkata: berkata Rnsulullah Saw,: "Datang pesuruh Titban rnengabarkan leepada saya, bahu,a barung siapa yang
meningal, sedang ia tidak mempersekutukan Tithan sedikitpun. ia akau ntasuk nrga". Lalu Abu Dzar berkata: "Walaultun ia penzah berzina dott tnenctn'i" ? Jttwab Rttsulullab: "lh, rualaupun ia perneb berzina dan mencuri" (Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim, lihat ktab "Lu'lu wal
Marjan", pagina 19 iilid I).
in bercabaya :22'23).
"t
dapat Jelas dalam ayat ini firman Tuhan menerangkan bahwa Tuhan clilihat dalam surga jan'natunna'im.
ladi,
itu, baiklah
2t8
2t9
kita serahkan kepada Tuhan bagaimana cara-caftnya, tapi yang pokok kit,r wajib mengi'itiqadkan bahwa Tuhan bisa dilihat dan akan dilihat deng;trr
mata kepala.
I)an Tuhan berfirman mengabarkan "tahiyah" ahli surga ketika lcrrtui Tuhan:
me-
Altirrya:
lut,q,i
mereka"
(N
Ahzab: 14).
(Junus: 26)
Arti ayat ini ialah bahwa orang-orang yang membuat amal saleh ak;rrr dapat pahala, yakni upah atas usaha mereka dan akan diberi pula sr-rltrr tambaban. Menurut Tafsir "Jalalein", bahwa yang dimaksud dengrtrr "tambahan" ini ialah melihat Tuhan dengan mata kepala, sebagai yarrli
diterangkan dalam Hadits-hadits Imam-imam Bukhari dan Muslim. Dan lhhan dalam ayat yang lain berfirman:
I)alam ayat ini dinyatakan bahwa orang mu'min di dalam surga pada lrrtika menemui Tuhan mengucapkan "salam" sebagai kata penghormatan.
Berkata Imam Asfaraini dalam kitab thbsbir: Kalimat "liqa"' (bertemu)
rl,rl;rrn bahasa Arab berarti
adi, arti ayat ini ialah ketika orang mu'min melihat lbhan dalam surga,
\o a+;jb, . 5:,&A
Artinya:
ru;rkl, mereka memberi salam kepada Tuhan dengan ucapan Salam. Hal ini dihubungkan dengan sebuab ayaty^nglain daiam Snrat Yasin ly,tt ke 58 yang artinya : "Salam" perkataan penghormatan diterimanya dari
llrhrrn yang pemurah". Nyatalah bahwa ayat ke 44 Surat
g,lrrrblang bahwa Tr.rhan
#9",$ e,fifr
al
Ahzab
ini
menerangkan dengan
: Ketika, Tuhan terdinding dari musuh-musrrlr Tuhan (kaum kafir) maka Ia memperlihatkan diri-Nya kepada wali
Berkata Imam Malik walinya (Kaum Mu'minin). Andai kata Tuhan tidak dapat dilihat oleh orang Mu'min tentulah Tuhan tidak menghinakan orang kafir yang terdindinli
At'tinya:
A--".o-:
"Bahwasanya kamu
Jl }())
.
irrr
(lihat
220
221
tltttr l,rrykau
t/
,Je,{,$tl'4i
Artinya:
]i^,3(j1\b
ll 't
t(tl L'3 J* ,it ,../; , r i-?lr I, t/tt 'It- Jq) "/ ,)rt+r 9)Jir#+ ts*9r-Y rry*"': .-3$" :d-9Jt*'
.r'
Q
,(5
Irttt tUakd
hlaka ketikn itu Tuhatt nternbuka'biiab' (dindinp, tidak ada sesuatLt ,tt',n(tt |,ang lebih mereka senangi selain melibat Tuhan, (H.R. Imam
hal. 97).
*Aq
"Babutcrsan],a beberapa ornng bertan.l'a: Hai Rasulullah, opnkab tlrr1,,rr kita melihat Iuban diakhirat, muka belicru menjau'nb; "ArlttI',ri'
l'cndeknya banyak sekali hadits'hadits Nabi yang menyatakan bahwa lrrlr;ur akan dapat dilihat dengan mata kepala di akhirat nanti, sebagai
t,rnrb;rhan upah bagi orang yang beramal saleh, karena melihat Tuhan r;ngltlah lezatnya dan itulah vang dicita'cita oleh sekalian ahli surga.
matamu rusak kalau melihcit natctbcu'i clan bulan dengan 7i6111ft lt''t .Tidak lh Rasulullah". Ncth, kotil ,\,tt" lindung ? Jau,ab orang- oratry ittr: Mubamnmd Sau,,, begitulah engkau akan melihat Tuhannru nanti st't'tr1',i itu". (II. Riwayat Imarn Bukhari dan Muslirn. Sahih Bukharijuzu' N prrurrr,,
200).
seluruhnya menganggap salah farwa kaum tlrr tlzilah yang menentang hadits-hadits itu dan itu pulalah sebabnya rnaka h,rrrrn ini dinamai Mu'tzilah, yaitu kaum yang menyisihkan diri dari faham
Karena rl,rn kcpercayaan ummat Islam yang banyak.
:.;$,t$l u;i'* it .d$ .( ., j6., a I ,iuj 56'e'!:\i'Ar fi it .,i\{ $\j b!J\t"F, Srir, &e i!#:Jhl'# n,/ fl\ : \-,.JrJ tfr U*3 eg;?,:= i} # ;d Hi At, '. {s&3 +jqa uiv; -} 4ij.l "d OgSd=e Wft &dt aKs'itr$taQS:r:;(,6!i t,6^l.6 ;:^u tii.i,:,
r
4, t\:,1 .
Kaum Ahlussunnah mempercayai dan meyakini sunnah'sunnah N;rbi, clan karena itu mereka dinamai kaum Ahlussunnah, yakni kaum yang
lrt'rrl,iikut Sunnah Nabi dan sunnah sahabat-sahabat Nabi yang pilihan. Kaum Mu'tazilah telah tersesat dalam mengartikan ayat Qur'an yang lrrnrktub dalam surat al An'am ayat ke 103 :
'
3t "i S 3t3'Y'$;ett
obt"'& SyF,ggr,W
Artinya:
"Dia (Tuhan) tidak dapat dilibat dengan mata kepala dan Ia (tuhan1 wlihat mata kepala" (Al An'am: 103). Ada tafsir kaum Mu'tazilah tentang ayat ini begini: "Pemandangan' pemandangan 1x'rnandangan tidak bisa melihat-Nya, tetapi Ia bisa melihat
il r r".
,\,rtt
berkata: Apabila masuk ahli xuga kedalam surga, hrban berkats keptr,l,t
mereka: Adakab kamu mengbendaki sesuatu supqta Kami tantbilt Mereka menjawab: Apalagi ? Engkau sudab memfiihkan muka kutrtr
222
223
t)engan tafsir ini maka antara ayart dao hadits-hadits Nabi Muhammad \irw, yang sahih-sahih itu tidak ada perlawanan, keduanya dapat diduduk'
h,rrr rncnurut proporsi yang sebenarnya.
llaik juga diperingatkan kepada kaum Mu'tazilah bahwa ayat ini tidak
rrrt'nycbut:
tidak mustahil menurut akal. Karena lirhan itu ada maka Ia bisa dililr,rr Hadits-hadits Nabi yang sahih pun mengatakan bahwa Ia bisa dilihat Bertanyalah kita kepala kaum Mu'tazila,h
3r3i,At#r
Artirrya:
: Bagaimana
nasibrrr,r
bahwa l.uhan bisa dilihat seperti kita bisa melihat matahari dan
Apakah hadits-hadits Kabarnya
bLrl,rrr
'/
di
paham Mu'tazilah
ini dan
rr
3ui$Kr;(t
Attinya:
dalam surga dengan mata kepala, melainkan hanya dilihat dengan mata Mudah-mudahan beliau itu bisa menjawab pertanyaan kita ini.
h,rrr
Surat al An'am 103 ini : "Tidak meng"idrak" akan dia penglihatan mata kepala, tetapi Ia nrt'rrri
rhrr luas tentang masalah "Melihat Tuhan Azza waJalla" ini bacalah buku
!*rnngan kami "40 Masalah Agama" jilid IV, bagian masalah yang kesepuluh. l)i situ diuraikan panjang lebar persoalan ini.
kita melihat matahari walaupun mata kita dapat melihatnva, tetapi tirl,rl
Inilah arti "idrak" yang ditiadakan dalam ayat 103 surat al An'anr
bukan semata-mata melihat. Begitulah tafsir kaum Ahlussunnah wal Jama'ah. Dengan kata lain kaum Ahlussunnah menyimpulkan, bahwa pcnli lihatan mata kepala tidak dapat mengetahui hakikat ZatTuhan
mata kepala itu dapat melihat-Nya
irrr
6, Ml'rai Nabi lltuhammad Saw. Kaum Mu'tzilah tidak mengakui dan tidak meyakini bahwa
Nabi
- walauprrrr
Mrrhrmmad Saw. mi'raj (naik) kelangit pada tanggal 27 Raiab, satu tahun rrhclum pindah (Hijrah) ke Madinah, Yang diakui oleh mereka hanya "lsra" saja, yaitu berjalan malam dari
Mekkah ke Mesjid Aqsha (Baital Maqdis).
-,
224
kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, yanu l,r pendapat bahwa Nabi Muhammad Saw. pada maiam itu "isra' dari Mrrl,l,rlr
Farwa
r
be'ttrtrtryan
.llililnt (Isra':
ke Baital Maqdis dan sesudah itu naik dengan tubuh dan ruhnya ke llrrrirr
l)alam ayat
ini
1,,
ru,rl,un hari dari Mesjid Makkah sampai ke Mesjid Baital Maqdis (Mesjid
Sidratalmuntaha, dimana beliau ketika itu menerima perintah sembahr',rrrl 5 waktu sehari semalam dari Allah subhanahuwata'ala.
Fada malam
h;rrrrrr,,
s1r,1
,{rplrl di Paiestina), dengan ruh dan tubuhnya, karena perkataan "lsra"' ttrl,rk bisa diartikan selain beLjalan dengan tubuh dan ruh. Begitu pula lil'rk;rtaan "hamba" dalam ayat ini, tidak bisa diartikan ruh saja, tetapi ruh
rl,rn tubuh.
itu
berteriak-teriak mengatakan
brrlrr',,
Muhamnnad bohong, tak masuk akal, tak masuk akal dan lain-lain occlr,rrr
lr
I
Mcsjid Aqsha naka orang ifu kafir, karena ntencntanq avlt ini
clrrrrr,r
Ini
menerangkan bahwa beliau, tubuhnya dan ruhnya naik ke iangit, sehrrrllylr orang-orang kafir mengatakan bahwa beliau dusta dan tak masuk akll Tuhan menyatakan dalam Qur'an
:
\,rhi Muhammad Saw. (naik ke langit), yang mana hadits-hadits itu sahih rltrirvayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. lladits-badits mi'raj ini banyak sahabat Nabi yang mendcngar dari N,rbi Muhammad Saw. dan meriwayatkan pula keiadian ini kepada mttriclutru'idnya, sehingga hadits-hadits
hadits,
)-:-1J\31,,
\ r ,t_,,y|
Mt d,6'i
futinya:
i,t
-ti,rK6 "$wi,t,
bari (lsttr
t
4. Abu Hurairah meriwayatkan kesulitan Nabi ketika mengabarkan hal mi'raj ini kepada orang banyak.
Sababat-sahabat Nabi Muhammad Saw. banyak sekali yang beri'itiqad, lrirlrwasanya mi'raj
itu
dari Mesjid baram (h[akkah) sampai Mesjid Aqsha (Yerussalent), .tt(nt,t, telah Kami berkati sekelilingnya, st4paya Kami perlihatkan keterangtu
226
227
pulang, sedang engkau mengatakan hanya satu malam pulang pergi. Demi
1. Ibnu
l{,bas.
hta dan 'Uza (nama-nama berhala mereka), Kami tak akan membenarkan
ketr,rangan engkau yang bohong ini".
Jabh bin Abdillah. 3. Anas bin Malik. 4. Huzaifih bin Nu'man. 5. Umar Ibnu Klrathah.
2.
Ilegitulah ucapan-ucapan Muth'im bin Adi seorang kafir yang masih herlamili dengan Nabi.
Mendengar ucapan-ucapan tr{uth'im nyatalah bahwa Nabi Muhammad ketika
itu
dnn jasad beliau. Kalau yang diterangkan beliau hanya mimpi kepcrcayaan kaum Mu'tazilah
sebagaimana
Saidina, Abu Bakar Shiddiq yangiuga hadir ketika itu, lantas mendebat
Demikian diterangkan oleh Qadhi 'tjadh drlam kitab as Syifa. Pengarang kirab "Muhammad Saw," Muhammad Redha, pada
116 menerangkan:
ntt:mbenarkan Nabi Muhammad, walaupun ia mengatakan bahwa ia herjalan dari dunia ke atas langit sekalipun, karena Nabi Muhammad Saw.
pagrrr,r
Muth'im dan mengatakan: "Hai Muth'im, engkau terlalu, ucapanmu terlalu "Saya" - kata Abu Bakar Shiddiq - "akan fnhirt terhadap anak saudaramu".
#eorang yang tidak pernah bohong sedari kecilnya". Pendeknya kabar mi'raj menimbulkan kegaduhan yang besar diantara orang-orang kafir dan mereka dapat alasan bahwa Nabi Muhammad itu bohong katanya,
'tidak ada arti orang mengatakan bahwa isra' dan mi'raj dalanr mimpr,
karena terang dalam hadits itu ba.hwa beliau melakukan isra' dengan Bomrl ,laitu "dabbah" (hewan). Iftlau dengan mimpi kenapa mengendarai hen'lrr sedang heu'an itu biasanya mcrnbawa tubuh bukan menbawa ruh". Dan juga kalau dengan rnimpi, maka hal ini tak mengherankan, rirl:rl mungkin dijadikan dalil atas kerasulan beliau dan nuiizat beliau, karcrr,r
Nah, inilah suatu tanda bahwa Nabi menerangkan perjalanannya ptcla waknr mi'raj dengan ruh dan tubuhnya. Maka heranlah kita menuruti paham kaum Mu'tazilah yang ber'tentangan dengan paham dunia Islam.
Sebagaimana biasanya, kaum
mimpi bukan mu'jizat. Setiap, orang boleh bermimpi. Ketika Nlhi Muhamad Saw. mengabarkan situasi mi'raj di hadapan umum pada plgr
pagi hari sepulangnya beliau dari mi'raj, maka orang kafir berteriak-teri;rl dan bertepuk tepuk membohongkan Nabi.
sesuatu
dengan akalnya. Mereka mengatakan bahwa Tuhan menjadikan thabi'at Eitnusia itu jatuh ke bawah karena tubuhnya berat, berbeda dengan burung yrng bisa naik karena tubuhnya ringan.
Seorang
di
bin Adi
berkara: ',lllr
Muhammad, ucapan-ucapanmu pada waktu yang lalu tak begitu sulit untuh diyakini, tetapi hari ini benar-benar kami kesulitan. I(ami pernah berjallrr ke Baital Maqdis dengan unta yang kencang berjalan, sebulan pergi sebullrr
Inilah bahayanya kalau setiap sesuatu diukur dengan akal, bukan dengan iman dan bukan dengan syari'at. Akal manusia ketika itu tidak lltenerima kalau manusia itu terbang, kalau manusia itu naik ke atas, apalagi
lkan naik ke langit.
228
Tetapi sei<arang pada abad rocket dan atom ini, naik kelangit, naili 1,, ruang angkasa dan bahkan naik ke bulan sudah menjadi hal yang biasrr s,r1,,
Aisyah, beliau
I97l
12.
Kalau Imam-imam Kaum Mu'tazilah Washil bin Atha', Zatmakhsr',,,, Jahizh dan AI Jubai hidup pada masa sekarang, tentulah mereka rrl,.rr, taubat dari pahamnya yang keliru ini, sesudah melihat fakra-fakta r;r',1:
dihadapinya.
Kesimpulannya ialah: kaum Ahlussunnah wal Jama'ah beri'itiqad reyrrkin-yakinnya bahwa Nabi Muhammad Saw. isra' dan mi'raj ke langit hijrah ke Madinah, dengan ruh 1r;rtlrr tanggal 27 Raiab, satu tahun sebelum
rl,rn tubuh beliau, Saw.
Imam Abu
Kal;rrrr
Mu'tzilah ini: "Memang diakui tabi'at manusia itu berat, sama juga dengan
?
brrrrr
yang satu, yakni beliau Nabi Muhammad Saw. berangkat rl;rri Makkah ke Palestina dengan mengendari Boraq, hervan yang khusus rlirlirtangkan untuk keperluaan itu oleh Tuhan dan dari Palestina (Mesjid
Atlsha) beliau naik ke langit.
Akan tetapi, kalau batu rru dilontarkan, bagaimana naik ke atas ? Ini juga fhkta.
Apakah ia
rrrl,rl,
Memang manusia sendiri tak mungkin terbang ke langit, rerapi l.uhan membawa atau melontarkannya ke atas, bagaimana ?
k;rl,rrr
mi'raj itu beliau menerima wahyu kewaiiban mengcrjakan rt'rnbahyang 5 waktu sehari semalam bagi ummat beliau. Jadi, seiarah
Pada malam
Dan kalau naik itu dengan kendaraan bagarmana ? Bagi 1'uhan Yang Maha Kuasa tak ada sesuaru yang ridak bisa
kerjakan-Nya".
rcbclum hiirah.
rlr
Imam Bukhari, ahli hadits yang terkenal ALP, memberi iudul suatu
p;rsal dalam bukunya : "Betapa diwajibkan sembahyang pada malam lsra"'
Kaum Mu'tazilah menonjol-nonjolkan ucapan Ummil Mu'minin Sirrr di mana beliau pernah mengatakan ketika memberi komcrrt,rr tentang mi'raj, bahwa tubuh Nabi tak pernah hilang dari padanya. Aisyah, Orang yang meneliti ucapan ini menerangkan bahwa acla kemungkinan tentang ucapan Ummil Mu'minin ini:
bebcr;r1r,r
l. Sembahyang
1. Ini bukan ucapan beliau, tetapi dibuat.buat seolah-olah dari beli;rrr karena ketika itu, yakni ketika Nabi Muhammad Saw. mi'raj Sirrr
Aisyah belum kawin dengan Nabi Muhammad Saw.
2. Tidak ada suatu haditspun yang menerangkan bahwa beliau berangkat dari Makkah dengan kendaraan Boraq dan setiba di Mesjid Aqsha
beliau tidur dan dalam tidur diturunkan wahlu kewajiban sembahyang.
Mi'raj terjadi 1 tahun sebelum hijrah, sedang Nabi kawin dan bergrrrrl dengan Ummil Mu'minin sesudah beliau hijrah ke Madinah.
Itu
2. Suatu tanda bahwa ucapan ini maudhu' dan agak sumbang dalrrrrr artinya, karena Sitti Aisyah mengatakan bahwa ia tidak perrr;rlr 230
I'itiqad ummat Islam. Barang siapa yang hendak memperdalam pengetahuan tentang "lsra'
1, bagian Masalah
lftdua.
231
hlrrrsus paham kaum Qadarivah, karena orang )'ang beri'itiqad macarn ini lrrga dinamakan kaum Qadarivah, r'akni "kaum yang kuasa", karcna ia kuasa
1'ang
oleh manusia l).igi kaum Mu'tazilah. Khaliq itu dua: pertama'luhrin vlrrrl menjaclikan langit dan bumi clan yang lain manusia, yang menjaclili,rrr
perbuatann.va sencliri.
pcnrimpin kaum Mu'tazilah) (wafat: 115 H.) dan Abr.r Ishak al Asfaraini (rvrfht: 406 H.), seorang pemimpin kaum Ahlussunnah. Cerita ringkasnva
rt'bagai barikut
:
lbtapi Al .lahizh, salah scollng Imam Mu'tazilah berfitwa agak l:rin ),ang diiadikan manusia aclalah pcrbuetannya yang buruk clen yurrrl berclosa, scring perbuatannya yang baik dijadikan oleh 'lLrhan juga. .lrrrlr
50% bedawanan dengan I'itiqad Ahlussunnah $'alJana'ah yang menyatal,rrrr
Seorang Qadhi Mu'tazilah, namanya AbduiJabbar bin Ahmad clatang ht' kantor Ibnu 'Ubad, wazir Khalifah al Mu'iz.
didaparinya Ibnu 'Ubad sedang bercakapt;rltap dengan Imam Abu Ishak al Asfaraini, seorang Imam kaum
r\lrlussunnah wal Jama'ah. Sesudah memberi salam Abdul Jabbar berkata, 'Amar suci luhan y;trtg bersih dari sekalian yang keji".
bahwa sekalian yang terjacli, baik vang dibuat oleh manusiit sckaliprrl dijadikan olch lirhan.
l'uhan berfirman
Dengan ucapannya
"llrhan.
Ishak
11:
Artinya:
(3ufJt
S]#uSKailtt;
"Dctn Tuhan 1'ang menjadikan kamu dan sekaliart pekerinan kanrt (As Shaffat 96).
Lalu Abu Ishak menjawab: "Maha suci lirhan yang tidak terjadi \u;rtu juga dalam kerajaan-Nya selain yang Ia kehendaki". Dengan ucapan itu Abu Ishak menyindir Abdul Jabbar, bahwa rlkllian yang terjadi didunia hanyalah bisa terjadi kalau lirhan menglrcndaki.
Artinya:
Lalu Abdul labbar menjawab: 'Apakah Tuhanmu menghendaki rupaya Ia didurhakai ?" Dengan ucapan ini Abdul Jibbar seolah-olah mendebat Abu Ishak, h;rhwa kalau Tuhan juga yang membuat pekerjaan yang durhaka, maka tt'ntr.rlah Ia suka kalau Ia didurhakai. Lalu Abu Ishak menjawab: 'Apakah Tuhanmu dapat dipaksa untuk
Nis;r
rlitlurhakai
?"
Hai ini akan dibicarakan lebih panjang dalam pasal yang menerangk:rn
Dengan ucapan ini Abu Ishak seolah-olah mengatakan, kalau tidak l\rhan yang menjadikan pekerjaan manusia yang ma'siat, maka tentulah Ia
232
233
dipaksa, menerima maksiat urAnusta, karena mau tidak mau Ia menerima maksiat vang dibuat orang dengan tidak setahu-Nya itu.
hrrrrr.,
Laiu Abdul Jabbar menjawab: "Bagaimana pendapatmu, kalau lulr,rrr tidak memberi hidayat kepada saya, dan dipaksanya saya mengerj;rl',rrr
hr balvah, dan lain-lain tanva sinis. I)i dalam lafsir Al Kasl"st,af, karangan Imam Mu'taziiah Zantakhsvari,
t,l lcrang-terangan mengatakan sebagai cemoohan ''Ktrrsi Tuhan tidak akan termllat dalam langit dan bumi rnaka dimlnl rliletakkannya? Itu hanya gambaran Kebesaran Tuhan dan hanva "khaval"
:
kcp;r,l,r
krrl,r,r
'lirhan juga yang membuat pekeryaan manusia vang 1elek, maka tentul,rlr 'l.uhan itu berniat fahat kepada manusia, pada halyang berniat jahat kep;r,lr
manusia itu adalah Syethan, bLrkan luhan.
Abu Ishak alAsfhraini menjau,ab: "Kalau Tuhan melarangmll menqanrlirl
l,nltrni saia, tidak ada kursi di sana, tidak ada duduk dan tidak acla orang y,rng duduk (lihat Kasvaf Juz I halaman 153.i51). Ilerkata Imam Nasbiruddin Al Maliki, pengarang kitab Al Intishaf
:
nrilrl,
benar-benar meremehk;in Qur'an dan kurang ropln terhadap Tuhan, karena perkataan "khayal" atau "fantasi" biasanya rlilxrkai hanya untuk menerangkan yang batil yang dongeng sama sekali
l\'r'kataan Zamakhsvari
ini
llrrtishafJuz
hal. 153).
yang ada dan yang terjadi di alam ini adalah milik lirhan dan chl;rrrr kekuasaan l'uhan, maka Ia berhak memperbuat sekehendakNya apa yiurli
disukaiNya, sesuai dengan firman Tuhan:
sebagai orang
Isian
,tk:rn tetapi kata-kata arsy dan kursi yang termaktub dalam Qur'an mereka
Kepercayaan
l:t.
\1:CC,.tL"jgJU;
Artinya:
Dalam hal
16),
Yoo,fJ t.34r5r#ita*,sEj
Artinya:
apak,rlr
dan Ulama Ahlussunnah dalam soal pekerjaan manusia yang jelek dibuat oleh manusia itu sendiri atau dijadikan oleh Tuhan juga. lebih jauh bacalah pasal "kaum Qadariyah"
"Ktrsi Tuban itu luas meliputi langit dan bltmi" (Al Baqarah: 2-55).
Kalau "kursi" dalam ayat ini diartikan dengan "ilmu" atau pengetahuan" rchirgai tafsir kaum Mu'tazilah (Zamakhsyari cs.) maka akan rl;rrt tak sesuai lagi dengan yang benar.
te rasa
janggalnya
rlrrrr
Cobalah kita baca umpamanya : "llmu tulian itu luas melipuri langit rlln bumi", maka timbullah suatu pertanyaan : apakah yang di luar langit rl;tn bumi tidak diketahui oleh lhhan ?
234
235
Nlirh
me
l.
4-
$V^t1,I:r.F'gS;,tr*,;6;q{ajf&,eitt;
\V\ ri-6Ul
Artinya:
,. ,'l.
t"
I
.i
i.
Sudah sekian lama bernyala kenapa tidak habis minyaknya Kenapa tidak pernah padam
?
!'
"Dan Malaikat-nmlaikat berada pada beberapa penjuntnl,o. tltrtt delapan orang mnlaikat pada bari itu nrcnikul 'ars1, Tuhannur" (\l
Haqqah: 17). Ayat
malaikat.
or;rur
llal ini semua tidak diwajibkan bagi kita untuk mengetahuinya. Apakah tubuh bulan batu, tanah liat, lumpur, kayu-kaluan clan gur)ung-gunungan, semuanya itu tidak diwajibkan bagi kita untuk mengetllrrri dan mengi'itiqadkannya. Kalau ada orang mengatakan bahwa 'arsy dan kursi tak pernah
rltlihat oleh mata kepala dan juga tak pernah dilihat oleh ilmu pengetahuan rrrutlcrn secara exact, karena hal
Kalau Arsy dalam ayat ini diartikan "kerajaan" sebagai tafsir klrrrrr Mu'tazilah bertanyalah kita: kenapakah dipikul oleh malaikar, apll,,rlr "kerajaan" bisa dipikul oleh delapan malaikat ??
yang
bertanya
ini
sudah merusak
Yang hak ialah i'itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, bahwl ,),r arsy" dan "kursi" ada, dan yang memberi tahu kepada kita atas aclarrr,r
ialah Qur'an suci yang tidak pernah bohong dan mendusta. Adapun hakikat zatnya, bentuknya, rupanya, warnanya dan besarnr,r kita tidak tahu dan kita tidak diwajibkan untuk mengetahuinya menunrr hukum syari'at Islam ; Yang diwajibkan ialah mempercayai adanya, Irrrrr
tidak. Setiap orang Mu'min wajib iman dan wajib percaya kepada sekali,rrr yang disebutkan Tuhan di dalam al Qur'an dan Sunnah Nabi, tidak bolt'lr ditawar-tawar.
lri'nrj, tetapi kita seluruhnya wajib percaya atas adanya lbhan Yang Maha l*;t itu.
Surga dan neraka tidak pernah dilihat oleh manusia biasa tetapi wajib
lrcrcaya atas adanya surga dan neraka pada hari akhirat. Begitu juga kita tak pernah melihat malaikat, tetapi kita wajib percaya
Di sinilah
y;rrrg
Misalnya lagi, kita percaya atas adanya Bulan dan Matahari, scluin dapat dilihat dengan mata kepala, juga Tuhan menerangkan pula dalanr ,rl Qur'an.
gaib sedang kaum atheis tak percaya kepada yanggaib, mereka hanya
Kita mempercayai hal ini, tetapi kita tidak diwajibkan hakikat tubuh bulan atau tubuh matahari. Apakah tubuh matahari itu api ? 236
Bertalian dengan
tltllk
ada.
231
Paham
o
Artinya:
t,
r-.iJlfo{.
r'ii,
vs;
i,!
hlltwa mereka pandai-pandai, tokh ilmunya masih terbatas. Paling tinggi lekirrang mereka baru mengetahui zat bulan, yaitu bintang yang paling deklt kepada bumi. Adapun bintang-bintang yang beribu'ribu, bermilyun'
ffillyun di ruang angkasa, mereka mengakui belum mengetahui. Nah, siapa tahu, mungkin dan masuk akal, bahwa langit yang di' $rllkan Tuhan itu terletak di ruang angkasa yang paling atas, yang belum tntttpai ilmu manusia sekarang mengetahui dan menganalisanya. Oleh karena itu, bagi orang mu'min waiib iman dan percaya kepada Alllh yang mengetahui dan yang menjadikan ruang angkasa yang luas itu
dnn yang menjadikan sekalian isinya.
"B6hLLtasrn.l,a Tubannru
Di dalam ayat ini dinyatakan dengan tegas, bahwa langit dan brrrrrr
sudah dijadikan.
Kalau langit tidak ada sebagai paham kaum modern Barat rt' karang -, maka lhhan telah menjadikan barang yang tidak ada. Ini mustllril karena kalau sudah diiadikan oleh Tuhan maka itu suatu bukti bahn';r r,r
ada. Ditegaskan sekali lagi, kalau lhhan sudah mengatakan "Krrni menciptak;rrr
langit dan bumi", maka sudah pasti ada yang diciprakan-Nya itu. 'l'itll[ mungkin Ia menciptakan yang tidak ada. Apakah hakikat bumi, apa hakikat zat tubuh langit, itu tidak menjlrli soal dan kita tidak diwajibkan untuk mengetahuinya. Apakah langit itrr suatu benda ataukah langit itu "apa" yang di atas kita, itu bukan soal Ada orang berpendapat bahwa "apa yang di atas" itulah langit tl;rrr
pula ada yang mengatakan bahwa langit itu adalah bintang-bintang yang lrl,r
di
atas.
' ii :
1..
itu tidak ada. Iklau masih adayangmengatakan bahwa adanyalangit itu tidak masrrl
akal, maka bertanyalah kita:
pnulis itu perlu untuk dijadikan saksi di akhirat di hadapan Nlah apabila mrl-soal amalan ntanusia itu ditimbang.
239
238
- r.
r U.iry
ryW6. Ab;tJ:S#
lm
a u;ly 1j
r\r'tinya
:
tutinya
i
\v, J
j-,J +F;*A|E:QA
'lngatlab, ketika bertemu dua yang bertemu, yang duduk di kanan kiri. Tiada suatu perkataan yang di ucapkan nmnusit, melainkan
&bW#,f,tfit;,::;:i
h. t cs,bJ,
Artinya:
liilekatnya ada Raqib dan Atid" (Qaf : 17-18). Dan hal ini, bagi orang yang benar.benar mu'min, tidaklah berlnrtangan dengan akal karena tidak ada salahnya kalau kita ini diiringkan t('rus menerus oleh dua orang malaikat yang diperintah oleh Tuhan untuk rrrcnuliskan amal ibadat kita, bukan saja pekerjaan kita yang br-rruk tetapi
yrrng baik juga dituliskan.
.-affipgid:;,
'Ataukab mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar ,ubrtst,, dan pembicaraan dalam sidang rabasia tertutup mereka ? sebennrtty,i utusan-utusan Kami didekatnya menuliskan', (Az Zukhruf: g0).
Dan lagi firman-Nya:
ini bertentangan dengan akal yang sehat ? Iclak, tak ada lx'rtentangannya. Hanya kaum Mu'tazilah terlalu jauh memakai akalnya,
Apakah hal rchingga kadang-kadang meleset dari jalan lurus.
WN,;;tr*#Otfr*kii,pfg;
\Y."Fit-V,;,,,t,,W
Artinya:
"Dan kepada setiap manusia Kami ikatkan perbuatannya dikuiltktry,t
10.
Yang Kekal
I'itiqad yang ganjil dari sebabagian kaum Mu,tazilah ialah tentang
pcnduduk neraka.
Umar bin al Bahar alJahizh (meninggal Zl5 H.),lmam kaum Mu,tazilah, rtrcrnfatwakan:
dan Kami keluarkan kepadanya di hari qil1,amat, kitab yang tlidapattry,t terkembang, Bacalah kitabmu, ukuplah pada hari ini engkau menthtr,tr
a. Manusia yang dimasukkan ke dalam neraka tidak kekal dalam neraka, tetapi menjadi bersatu dalam neraka dengan neraka, sehingga ia
pada akhirnya tak merasa lagi siksaan neraka, karena ia sudah menjadi neraka.
13).
Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah percaya, kepada nash-nash ayar irrr tidak ragu-ragu dan meyakini bahwasanya di samping setiap manusia :rrl,r dua orang malaikat yang menuliskan sekalian pekerjaannya.
neraka,
240
241
c.
sr"rrga
dan neraka tidak kekal, tetapi setelah lama mereka menerima up,rlr
atau menerima hukuman maka mereka dilenyapkan dan sur1i,' nerakapun dilenyapkan. Pada akhirnya yang kekal hanya 'lirh,rrr
sendiri.
Demikian diantannya kepercayaan kaum Mu'tazilah. Kesalahan pokok bagi mereka ialah karena terlalu memutar dalam menimbang sesuatu, sehingga kesasar ke sana ke sini.
Mereka tidak atau jarang mempergunakan Qur'an dan Hadits ukuran pokok. Maka karena itu mereka kesasar.
w!,c {\"gi{5'tfi'ieai'lvfu.rt,tt
akalrrr,r
Altirrya:
seb;rg,rr
a ng k afir t i ad alah ak an m eno l ong s e diki t harta dan anak-anak mereka terbadap Tuban. Mereka isi neraka krl,al di dalamnya selama-lamanya" (Ni Imran : 116).
"B
ab w as any a
or ang lt
1tt14u
hanyalah Tuhan.
rlin
Ilanyak sekali ayat Qur'an yang menetangkan bahwa penghuni surga neraka akan kekal di dialamnya selama-lamanya. Maka heranlah kita
Bukan saja surga dan neraka tetapi benda-benda yang lain yang rlr kekalkan Tuhan, yaitu 1. Arsy. 2. Kursi. 3. Luh Mahfuzh. 4. Qalam. 5. Sury,r dan penghuninya. 6. Neraka dan penghuninya dan 7. Arwah manusia. Inilah 7 macam makhluk yang dikekalkan Tuhan buat selama-laman\',r
Perhatikanlah firman Tuhan
:
rrrrlihat jalan pikiran al lahizh yang meartikan "kekal" dengan menjadi "rirtrr", sehinggatak terasa siksaan atau nikmat lagi.
Perhatikan lagi firman Tuhan
:
la4r 6:tt:St'tt{t;5qz""a.aY6,g
Arlinya:
,3$s iW Sfiu tlrl t v]'|:'t3JE ;rtt o' ,ittui:V6_.e"V:)i44\36r;,,'o't; \t -\Y r Li\r>-Y t .o*Artinya
:
Mereka menyeru: Hai Malik! Dapatlah kiranya Tuban engkau itu! urngakbiri hal kami ini! Dia menjawab: "KAmu akan tetap tinggal n'lrnnnnyt begitu" (Az Zukhruf: 77).
lbranglah dalam ayat ini bahwa siksaan itu tidak berhenti. Adapun keyakinan lahizh yang mengatakan bahwa manusia bukan
tllrrrasukkan ke dalam neraka, tetapi neraka yang menarik diakarena antara
13
- l4).
242
243
*
.1t
S,!'j
o,
Lv,
Artinya
:
Jl;i, oJ.t
.
&J,.U+"L{
ir,*
ttnylt:
v\",/,,eC6V,fU,eg
"Diperintabk{til
"Dan dihalnu orattg-orail1 lang kafir ke'neraka Jabannant ht,rltondong-bondongan, sehingn ketika nrcrekn sanrpai di sana dihtha "Belunt lttttln ileraka ilu dtrn penjasa-penjaga bertan1,6 kepada nrcrekn : 1u'r'nfi-kah datang kepadamrt utusan Tuhsn dari golongan kanru iuga |\rtttr(LSaftta manusia) 1lang ntenbacakan kitab-kitab Tthart kepadamu
lin
\Y,f,rH
Artinya:
r.
6;.7*"! jt6j *n
ner(tl.'tt
begitutab siksa Trbsn aksn diherikan kepada ormtg-orottg nug tidak berimcm", (Az Zumar: 71). Irlrtlti
masrrl'
Banyak sekali ayat dan hadits-hadits Nabi Muhamrnad Saw. menyatakan bahwa orang-orang kafir
tlcgitu juga tentang kekalnya ahli syurga atau ahli neraka, banyak Ilk;rli ayat-ayat Suci dalam al Qur'an yang mengetakan begitu. cliantaranya Ilrtlrrpat pada surat an Ni-sa : lJ'92, at lhubah :64'18, al Hisyar: 17' r rlln banyak lagi ayat-ayat suci yang filenerangkan bahwa orang-orang ylrrg kafir akan dimasukkan, ke dalam neraka jahannam clan kekal tetap
tlrrggal selama-lamanya nterasai hukuman dari lirhan.
1'rrrrl
buk,rn
I)alam satu ayat diterangkan bahwa siksa itu selalu tak putus'putusnya, lrt'rcka dibakar dalam api dan setelah mengelupas kulitnya karena terbrkrrr,
rllgrrrrti lagi dengan
Di antaranya terdapat parla ayat 71 dalam Surat Az Zumaq bunyinr,r sebagai berikut
:
'l'uhan berfirman
(:# rs
C#f,;:
ol
r
t?vti.:+ts 3 rc
r
ui
sf si
!1
i;1.'X
245
r oI^"rJl
tutinya: "Bahwasanya orang-orang yang engkar dengan a1,at-ayaI Ktrttrt akan Kami masukkan ke dalan neraka. Tiap-tiap mengelupas kulit nrcrtt,,, r
.Sh$,F;rA;6LaV:*ilFg-,Ug-l:)v
At
Art inya:
Kami ganti dengan kulit lain, supaya mereka nxerasa benar bahwasanya Allab adalab Mulia dan Hakint" (An Nisa': 56).
sikstr,ttt
efy
Kesimpulannya: kaumAhlussunnah walJama'ah beri'itiqad bahwa srrr 1i,, dan neraka bersama penghuninya kekal buat selamalamanya dan ahli-rrlrlr neraka bukan ditarik masuk ke dalam, tetapi dihalau.
"Dan neraca (timbangan) pada hari itu berjalan betul, siapa berat Itnthangan, kebaikannya itulab orang-orang yang berunhtng" (Al A'araf :
ll) 'lbranglah dalam ayat ini bahwa akan ada"wazan." (timbangan). Kalau "wazan" di sini diartikan dengan "keadilan lirhan sebagai paham
tt.
Mu'tzilah itu keterlaluan. Mereka mengatakan balnr,,r Timbangan (Mizan), tidak ada perhitung;rrr (Hisab), tidak ada Titian (Shiratalmustaqim), tidakadaKolam (Haudh) tl;rrr tidak ada Syafa'at Nabi.
Mrr'tuilah maka arti ayat ini kacau balau. Cobaiah kita ikuti takwil Mu'tazilah : "Dan keadilan Tuhan pada hrri lrri lrcrjalan betul, maka barangsiapa yang berat keadilan Tuhannya maka
hthrh yang menang".
l(alau ada dalam Qur'an yang menyebut.nyebut Timbangan dan His;rl, maka malaudnya adalah "ke Adilan Tuhan", kata mereka. Jadi mereka menta'wilkan seluruh ayat yang bersangkutan deng,rrrr Timbangan dan Hisab dengan "ke Adilan Tuhan".
Mereka mengemukakan dalil aqal, bahwa Tuhan mengetahui semrr,r pekerjaan - buruk baik - yang diperbuat oleh manusia. Maka karena itu r,rl,
ini kalau ditakwilkan begitu ? ^y^t Selain dari pada itu, walaupun ditimbang dengan akal sekalipun, hal lrrt ticlak berlawanan dengan akal yang sehat. Apa salahnya kalau nanti di sklrirat diadakan timbangan untuk menimbang dosa dan pahaia ? lldak ada suatu yang mendorong
agar l,:ta mentakwilkan ayat
ini pada
perlu ada semuanya itu ; yang saleh dimasukkan ke dalam surga dan
jahat dimasukkan ke dalam neraka, habis perkara. Semua ayatyang menyebutkan Timbangan, Hisab,
syari'at.
yarryi
y1- y o, rr*irtJ t.
Artinya:
#)1r$!,yt; #.(ffi:'ol
Itian,
Kolam
tl:rrr rl;rrr
Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah mempercayai bahwa nanti selurrrlr amal manusia akan ditimbang, mana yang berat pahala, atau dosa.
"sesungubrrya kepada Katni mereka kembali, kemudian adalah ilrusan Kami untuk mengbisab mereka" (Al Ghasyi'ah : 25- 26). Kenapa kaum Mu'tzilah tidak menerima arti ayat ini dengan lurus
lrbirgaimana diturunkan Tuiran, pada hal takada suatupun yang bertentangan
^y^tini
246
241
rkrl rncreka. 'lcntang syafa'at Nabi Muhammad Saw. banyak sekali terdapat
lrltlits-hadits yang sahib, seperti dalam kitab Hadits Bukhari, Hadits Muslim rhrr lain-lainnya. Hadirs-hadits itu kata ulama-ularna Hadits adalah
vtusvv
ketika itu selain Rasul-rasul. Do'a Rasul-rasul ketika itu ialab: Ya All,rl, selamatkanlab, selamatkanlah ! (Hadits Riwayat Imam Muslim. Sy:rr,rlr Muslim juzu' III pagina 20).
Jelas dalam hadits ini diterangkan bahwa akanada titian di tas pungsunll
'6$6;Y1'fi,*a
I11O,
Artinya:
neraka jahannam yang akan dilalui oleh setiap orang dan Rasul-rasul
prrrr
,lyafa'at aku untuk umat'umatku yang membuat dosa besar rllt;rwikan Tirmidzi - Shahih Tirmidzi Juzg hal.266i)'
\
tutinya
:
,J*ijfi
.:r;lJfAr$i$
1[r
dalam suatu hadits yang panjang y^ng diriwayatkan oleh Imam llrrkhari dan Muslim diterangkan bahwa pada hari kiyamat berkumpullah ril.img-ofxog di padang mahsyar yang panas itu. Orang-orang ketika itu
l)i
"Saya memberimu
Kautsar: 1).
Mula-mula mereka datang kepada NabiAdam, kemudian kepada Nabi Nuh, kemudian kepada Nabi lbrahim, kemudian kepada.NabiMusa, kemudian Nabilsa, tetapi semuanya Nabi.nabi itu tidak dapat memberi bantuan, hrrcna beliau-beliau itu sibuk dengan halnya masing'masing. Akhirnya mereka datang berbondong'bondong kepada Nabi Muhammad
hr,pacla
Majah, dan
Di dalam hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibrrrr lirmidzi dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan Kauts;rr
rlrrrr
dalam ayat ini ialah telaga dalam surgayang diberikan kepada Nabi Muhamrrrrrrl
\irw. untuk minta "syafa'at" @antuan) itu, maka Nabi Muhammad rrrjud kepada Tuhan, lalu difirmankan oleh Tuhan kepada beliau:
Saw.
rga m
;r
li,
hal itu tidak bertentangan dengan akal yang murni, tetapi orang-orlrrli
"&
"H
248
249
,L,v'etlA{r'Ut(fi;J5r$t'66{t\ ,,-i+:yji,44Ya{4!Ju)"fyg}l*l
+*,.J GJlid
Artinya:
1o
dlnklrirat,
di
antaranya:
I I
mahsyar.
Saw.
bt .',i#,
Syaf'a'at Nabi
Syafa'at untuk meringankan siksaan orang yang kekal dalam neraka. Ini
apa saja akan didengar; banntlab orang lain akan diterintA bantrt,trt itu !" Maka saya angkat kepala saJ)a - kata Nabi Mubammad Saut, *, tttttl,rt saya puji Tuban dengan perkataan pujian yang diajarkan kepada ttt',t kemudian saya beri bantuan kepada orang, Maka diberi garis kefunht saya, laemudian saya keluarkan orang-orang dan neraka da.n srrl',t masukkan ke dalam q)urga, kemudian saya ulangi nrjud serupa itu ketiga kali dan keempat kali sehingga tak ada lagi 1,ang tinggal duhnt neraka kecuali orang-orang yng telab ditetapkan Qur'an akan men.jnlt penghuni neraka selama-lamanya" (Nwayat Imam Bukhari dan Muslirrr Lihat Sahih Bukhari juzu' N pagina 98).
Nah, nyatalah bahwa akan ada syafa'at dari Nabi Muhammad
kepada orang-orang yang disukainya, sehingg a bany
a}JLah pe Srru
Syafa'at untuk tidak menjadikan orang masuk ke neraka bagi orang yang
fr Syafa'at menambah
(No. 4,
Pendeknya, kaum Ahlussunnah. wal Jama'ah meyakinkan adanya tyrrll'at diakhirat, khususnya dari Nabi Muhammad Saw. Mudah-mudahan kita termasuk ke dalam golongan orang yang men' .dtpat
syafa'at dari iuniungan kita. Nabi Muhammad Saw.
It.
Azab Kubur.
Kaum Mu'tazilah berpendapat bahwa azab kubur tidak ada, karena
nduduk
ne r;r li,r
bcrtentangan dengan akal, kata mereka. Selanjutnya kaum Mu'tzilah berfilsafat : Kalau ada
yrrrrpi
sahih ini yang diriwayatkan oleh dua orang Imam Hadits yang termasyhrrr
,hntas timbul pertanyaan, apakah yang disiksa itu tubuh saia, atau ruh saja Itau keduanya ? l{alau tubuh saja tanpa ruh maka tubuh itu tak merasa lpa.apa, kalau ruh saja tanpa tubuh ruh itu tak ada dtlam kubur dan kalau 'hedua-duanyt apakah mereka bisa hidup, duduk tegak dalam kubur ?
Kaum Ahlussunnah walJarma'ah, yang di-lmami oleh Imam Abu Hasan
Nabi, meyakini
Syeikh Mohamnurl
Amin al Kurdi, pada pagina 78 -79, bahwa syafa'at Nabi itu banyak
hrhwa zab kubur itu ada,l'arenadalam hadits'hadits NabiMuhammad Saw. banyak sekali dijumpai keterangan-keterangan tentang zab kubur itu.
250
251
l)i
\.\,
ii.t \.lgl
.fs. l:G;*1';,
*fPl #t
Artinya:
"Nanti rnereka (kaum llunnfik) ctlzan Kcurti siksa dua kali, sesrt,l'i' itu mereka akan dikentbalikan kepada bukunnn .1'ang berut" (At Trrtl,'l'
101).
thrrrr,
plg.rr,
'
jilirl IIl,
lr.#, \ \rX'' A & 5i "3) !+AVi6t6s.Y#6$"&'$e;r--'i!r 1:rS'1 5e A$\AiiiY 5'!\ K *'jr( 3;{5
e 3#'&Y,q
t{u U9(\(\6 :p : }*
rt;{4
p,-q
15.
Imam Abu Hanifah pernah ditanya oleh anakn,va bernanta Htrnr,r,l tentang azab kubur maka beliau menjawab bahn'a azab kubur itu.rrl.r
Anak beliau, bertanya: 'Apakah dalilnya?"
!.' veHF*.)6b'#E4#'e$93
o
iL#
'bJ;iSF$,'HS'Ei'6r\(,6iffi;$'o:,
w dlJt
Artinya: "Dan senmguhnya orang-orang Iang anial,a ntenrperoleh buktnt,u,
Dari Anas Rda, dari l{abi Mubammad Saw. beliau berkata: Apabila luttnba Allab telah diletakkan dalam kuburnya dan ia telah ditingalkan, lm sababat-sababatnya telah kentbali pulang sehinga ia mendengar larap sandal mereka, datanglab kelika itu dua orang malaekat lalu kuluanya memerintahkan supal,a mayat ini duduk.
Kctluanya bertanya: Apa pendapatmu tentangMubammad? Adapun orang
ttttt'min maka ia ntenjawab : Saya akui babwa beliau bamba Allah dan
krsulNya.
47t
llltha kedua malaekat itu berkata : Lihatlab tempatmu 1ang nnilarya ililam neraka sudab ditukar dengan tentpat dalam sJturgc Semuanya
nrclihat kejurusan itu. ;lclapun orang kafir dan munafik ketika ditanya serupa itu lantas meniuutab : Saya tidak tabu, Saya hanya mengikuti kata orang.
Lulu malaekat-malaekat berkata kepadanya :Wah, engkatt tidak tahu dan
Artinya, bahwa orang'orang yang durhaka akan dihukum deng,rn suatu siksaan lain dari siksaan jahanam. Yang lain itu ialah azab kubrrr
kata Imam Abu Hanifah.
252
253
laitg
tlttut,i
pekiknya itu terdengar oleh sekalian makbluk kecuali oleb manusict thtri Jin (H.5. Riwayat Imam Bukbari - libat Sbahib Bukbari, Juz I hal, 169 ,1,r,, Fathul Bari Juz III, bal. 449),
Jelas dalam hadits
mllik-Nya dan kepunyaan-Nya. Srpanjang sejarah telah terjadi perdebatan antara Abul Hasan Al Asy'ari, Irrr,rrn Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah dengan Al Jubai, imam kaum Vrr'llzilah, tentang shilah (yang baik) dan Ashlah (yang lebih baik) ini.
ada.
:
,",o'.d\\ii1-Ii\lge:t3Ai;I&$1
Artinya: "Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu
Art,';rri
sil,s,r
b. seorang dewasa wafat dalam durhaka. c. seorang anak wafat dalam usia kecil ?
IuIr;r-i
kubur dan siksaan azab kubur" (H. Riwayat Imam Bukhari, Fathul Bari
13, pagina 436)
jrlr,l
Dalam do'a Nabi Muhammad ini terang bahwa siksa dan azab kulrrrr akan ada, kalau tidak apakah gunanya Nabi mendo'a menjauhkan diri tl,rrr itu.
Nampaknya kaum
itu
dapat
ylr,,
dicapai dengan amalan tha'at, sedang engkau belum beramal. Ary'lui Andaikata anak kecil itu bertanya r Kenapa Engkau hai Tuhan mewafatkan saya diwaktu kecil, apakah tidak lebih baik saya
dimatikan setelah dewasa, sehingga saya dapat beramal saleh dan bisa masuk surga ? Tuhan menjawab: Aku tahu, bahwa engkau sampai dewasa akan mendurhakai Tuhan. Oleh karena itu yang lebih baik
engkau diwafatkan pada ketika, usia kecil.
: Hai Tuhan,
ini
;
itu
aniaya, katanya.
baik atau yang lebih baik ; \hng buruk sama sekali tidak dijadikan Tuh:rrr Ihum Ahlussunnah walJama'ah mengi'itiqadkan bahwa, sekalian yang tery:rrli
pada alam raya ini semuanya ditakdirkan dan diciptakan oleh Tuhan, h;rrl' yang buruk at^u yang baik. Tidak ada, seorang pencipta selain Allah.
yang lebib baik Engkau wafatkan saya ketika kecil, apa jawab
?
Iuhl'i
254
255
(perdebatan
193-194).
"Tarikh
Al
Madzahrl,,rt
Zahrab, Juz
I,
hallrrr.rr,
Inilah sebabnya maka, Abu Hasan keluar dari lingkungan al .f ulr,rr karena gurunya itu tak sanggup mempertahankan farwanya bahwa'li I t, r, wajib membuat yang baik atau yang lebib baik saja.
r r
xas
Beliau mendirikan madzhab Ahlussunn ah wal Jama'ah dan menen sekalian fatwa kaurn M.u,'tzilah.
l,r r ri,
14. Dan Lain-Lain Dan lainlain banyaklagi fawa.fatwa kaum Mu'tzilah yang salah y;rrr1' tidak sesuai dengan paham Ahlussunnah wal Jama'ah, karena barrr,.rl
bertentangan dengan syari'at Islamiyah. Kalau satu persatu fatwa.fatwa dan paham Mu'tazilah dikupas dll,rlr buku ini maka buku ini akan menjadi tebal dan habislah wakru hanya urrrrrt, memperkatakan paham, Mu'tazilah saja.
Paham Qadariyah pada hakikatnya adalah sebahagian dari paham M u' tazilah, karena imam.imamnya terdiri dari orang.orang Mu'tazilah. Akan tetapi paham ini dibicarakan dalam suatu pasal tersendiri karena
rcpanjang sejarah persoalan Qadariyah ini suatu soal yang besar juga, yang Irtrus menjadi perhatian,
Dalam buku-buku Tauhid (llmu Kzlam) banyak dijumpai perkataan "(]rdariyah" ini.
Sebagai dimaksud dalam uraian kita pada pasal yang lalu, hampir rcluruh orang Mu'tazilah memfarwakan bahwa sekalian perbuatan manusia
Dan bagi yang ingin mendalami persoalan ini lebih dalarn dan lrr,r dipersilakan membaca kitab "Daeratul Ma'arif ", karangan Farid wajdi,.f rrrrr VI dari halaman 423 sld halaman 433, di mana di dalamnya dikutip pcrrrrti
kitab 'Al Fishal" karangan Ibnu Hzm, u Zhari. Juga baik sekali dibaca, kitab'i{l Milal wan Nihal", karungan
pada Juz
Syahrasl,rrl
dari halaman 43 sld halaman 85. Dan dianjurkan kepada pembaca yang ingin selamat dunia Ahlussunnah
tlan apa yang diperbuat manusia tidak diketahui oleh Allah sebelumnya, tctapi Tuhan mengetahui setelah diperbuat oleh manusia.
Jrtdi, Tuhan Allah pada waktu sekarang, tidak bekerja lagi karena kodrat.Nya telah diberikan-Nya kepada manusia dan Ia hanya melihat dan memperhatikan
aklrrr,rr prrl,r
y;rrr;:
fatvn
wtl
rlja,
Kalau manusia mengerjakan perbuatan yang baik makaiaakan diberi pahala, oleh Tuban karena ia telah memakai kodrat yang diberikan Tuhan rcbaik-baiknya tetapi ia akan dihukum kalau kodrat yang diberikan Tuhan kepadanya tidak dipakai menurut mestinya,
kedua (Ahlussunnah wal Jama'ah) untuk diikuti. Di Indonesia nampaknya, menlusup juga paham.paham Mu'tazil,rlr pada waktu ini.
Waspadalah
256
257
\fuslirn Juz
(
halaman
15.1).
"lirr,r',,,
Jadi kaum ini boleh dinamakan kaurn Mu'tazilah-Qadariyah. Ada sebagian orang Qadariyah yang memf'am'akan bahn,a sek;rlr,rl
pekerjaanmanusiayangbaikadalahTuhanyangmenciptakan, tetapipekerj,r,rl
r',rrrl
rttriltttt ad Dimasyqi (Lihat l{adits Muslim pada, Kitab Iman, Juz lhal, 22). Ma'bad al Juhani adalah seorang tabi'in, yaitu generasi yang kedua rnrrrlrrh Nabi Ntuhammad Saw. Ia pernah belajar dengan !fiahsil bin Atha
llrn;rnr kaum Mut'azilah) kepada Sveikh Hasan Basri di Basrah" la clihukum mati oleh alllaitj seorang penguasa cli Basrah ketika itu,
manusia yang buruk dan yang ma'siat maka orang itu sendirilah menciptakannya, tidak ada sangkr.rt pautnya dengan Tuhan. hadits, jauh sebelum kaum Qadanyair muncul, yaitu:
!z ,s ti'J \tJg ,(Srt5lu tl'I#A\ i^\ }IUPJ Jtg a {#.4 ** et I <\) <\ i\ e-2, 'l*',tsNF' i, iXY, ,\-Aq, V*N, t9LY UCeI uls iu$,1 3F; LX i'u;t' 'rEt D*, i.9t //, -z ,.r, LA '*:sltirij ,6jk ;sj\l ifi, #.vk 'iyt, iyg,'* 4, C"-. :-t 'fe 11r,2 l.z/. !"-.. -, .t,)9 ie,53 trjlir '9 *Jt4* i!,t'r, "i;i',. b,& ;,)9 7.lF9c trirt i$ lTr ,&fi, ,l)),, ,l^i,tlciu ,2) u,t ,,:tbll.t lrsls ,jot, iwtti, bJ JE:. 'trlt
k,rrlnu fatwa-farwanya yang salah ini. Stmpai sekarang, walaupun Ma'bad sudah dihukum mati pada sekitar lrllrrrulaan abad ke II H. retapi pahnrnnl'a masih ada yang menganutnya, juga rll lnrlonesia ada gejala-gejala penganut paham Qadarivah ini.
Adapun Gailan ad Dimasvcli adalah penduduk kota Dimsyaq (Syiria).
^v #i
9 9.'.
ll,rplknya seorang yang pernah bekerja pada Khalifah Utsman bin Affan. l,t rlutang ke Dimsyaq pada masa Khalifah Hisyam bin Abdul Muluk, salah
rn)r'rng Khalifah Bani Umal-l'ah vang berkuasa dari tahun 105 H. sampai 125 u
Kedua'duanya, Ma'bad alJuhani dan Gailan ad Dimasyqi di hukurn mari lr,rrt'na menganut paham yang salah itu.
tutinya
Dari Hudzaifah, beliau berkatu : Berkata Rasullulah Sata, : Bagi tiap ti,tl' umat ada majusinya, Majusi unmt ini ialah mereka filng tidnk pcrt'tl,t kepada takdir Kalau mereka ltetnatian jangan diziarahi, kalau nterL!;,t sakit tangan di jenguk, mereka adalab "partai dajal", nrcmang ada lt,rl.'
bagi Tuban mengaitkan merektr dengnn dajat. f HR. Abu Dstrl
nrrnjadi Nasrani lagi. Dari orang inilah Ma'bad al Juhani dan Gailan ad liirnasyqi mengambil paham Qadariyah itu.
- Suntut tl't
Daud
N bal. 222),
Ada dua pendapat tentang tempat (markas) bergohknya paham lJ,trlrrriyah ini pada mulanya. Ada yang mengatakan di lraq, ada yang,
ntrrtgatakan di Damaskus, tetapi melihat jalannya sejarah maka kemungkinan
lurlrr kedua-dua kota itu ada, karena Bagdad dan Damsyik dulunya pada ahltl-abad ke I, II dan trll penuh dengan pergolakan-pergolakan paham.
Imam paham Qadariyah ini yang besar ialah Imam Mu'razilah Ibrahim hln Sayar an Nazham (meninggal 211 H.), yang menfatwakan juga bahwa. "ljnra" sahabat atau "ijma"' Imam-imam Mujtahid tidak dapat menjadi dalil
ada dua Khaliq (yang menjadikan). Yang baik dijadikan Allah dan llrrr: buruk dijadikan manusia, sebagai keadaan orang Majusi berkata, bahwa y;rrrl
baik dibuat oleh cahaya dan yang buruk diciptakan oleh Kegelapan
(S1,ru,rlr
258
259
dui
tidaklah mujizat Nabi, tetapi mu'jizatnya terletak karena Qur'an itu banylk mengabarkan hal-hal yang gaib. Demikianlah secara ringkas diungkapkan sejarah paham. Qadariyah Gejala-gejala paham Qadariyah ini di Indonesia sekarang bany:rk kelihatan, umpamanya ada orang berkata:
1. "Bagaimana jugapun yang menentukan pada akhirnya tokh manusia". lrrr
ilII
I'TIQAD KAUM QADARIYAH YANG BERTENTANGAN DENGAN I'TIQAI) I(AU}I AHIUSSUNNAH WAL
adalah paham dan i'itiqad kaum Qadariyah, 2. "Tuhan Nlah tidak &isa merubah nasib manusia kalau tidak manusia
irrr
'AMAAH
Oadariyah. Sebagai dimaklumi pada pasal yang lalu, kaum Qadariyah beri'itiqad
Iuhwa perbuatan manusia diciptakan oleh manusia sendiri dengan qodrat ylng telah diberikan Tuhan kepadanya sedafi mereka lahir ke dunia.
Tuhan sama sekali tidak ada hubungannya dengan manusia sekarang, dsn bahkan Tuhan tidak tahu sebelumny^ api-yang akan dikerjakan oleh
mnnusia.
Hanya setelah manusia mengerjakan perbuatannya barulah Tuhan mt:ngetahui apayang dikerjakan manusia itu.
Tetapi Tuhan akan memberi pahala kepada manusia atas perbuatannya ytng baik karena manusia itu memakai kodrat yang diberikan Tuhan kepadanya dengan baik, dan sebaliknya akan menghukum manusia kalau terbuat dosa
"
'
0dak baik.
kaum Qadariyah
Mereka memajukan dalil, kalau perbuatan manusia sekarang dijadikan oleh Tuhan juga kenapakah mereka diberi pahala kalau berbuat baik dan dlsilsa kalau berbuat ma'siyat padahalyang membuatatzru menciptakan hal
260
261
Dikemukakan pula dalil dari ayatayat Qur'an yang ditafsirkan scrrrlr, oleh kaum Qadariyah sesuai dengan madzhabnya, tanpa memperhrrtrl,rrr
tafsir-tafsir dari Nabi dan sahabat Nabi ahli tafsir. Misalnya mereka kemukakan ayat:
V&^,;4xga:i'^riVJWfi S;
\\. r r[-Jl
.\i;
Arlirryrt:
n, *s t .
Artinya:
"Dan barnngsiapa yang nengerjakan kejahatan atcut ntengcutin.t'n dlritty,ll sendiri, kemudian ia tninta ampun kepada TtLhan, niscaya akan
Jtlx'xiehnya, bahtuasanya Tuban itu pengampun dsn perya,y'ang" (An Nrr,r': l.l0,;.
'fbrang dalam ayat ini, kata mereka, bahwa orang-orang itu sendirilah 1',rrrg membuat dosanya, bukan lhhan. Kalau lirhan yang mcmperbuat closa
lr,rrnba-Nya tentulah
"Babuasanya Allah tidak bisa merubab nasib sesuatu kaum, k(tltut tidak mereka sendiri merubahnya. " (fu Ra'd : 11).
Perhatikanlah ayat ini, kata mereka. Tuhan tidak bisa atau tidak krrtt,,t merubah nasib manusia kecuali kalau mereka sendiri merubah nasibrrr,r Kekuasaan Tuhan dalam soal kepada manusia, kata mereka.
dikasikanrrr,r
r'/ ;l
Artinya:
|.
66tit$.AU:';a1r tti=,;tty
Artinya
"sesunguhnya kami telab menunjukkan jalan kepadanya, ada' lulunya ia menjadi orang syukur dan adalealaryta ia menjadi arang]'ang kttlhr (kafir)" (Ad Dahr : 3).
"Maka barangsiapa yang menyukai iman maka hendak imanlalt r,t dan baran.qsiapa yng merywkai kafir maka bendak kafirlah ia" (NK:,ittr
29)
ini, kata mereka, menjelaskan bahwa slukur atau kufur dari \rscorang tergantung kepada orang itu sendiri, tak ada sangkut paut
Ayat
rlcngan Tuhan.
Jelas dalam ayat ini kata mereka, bahwa iman dan kafir dari seseomnri tergantung sajakepada orang itu, bukan lagi kepada Tuhan. Ini suatu brrhrr bahwa manusialah yang menentukan, bukan Tuhan. Dikemukakannya lagi sebuah ayat
k;rum Qadariyah ini sama dengan kaum Mu'tazilah, hanya perlainannya rlengan sebagian kaum Mu'tzilah mengatakan bahwa pekerjaan manusia
yrng baik dijadikan Tuhan, dan yang buruk tidak dijadikan oleh Tuhan,
262
263
sedang bagi kaum Qadariyah buruk dan baik tidak dijadikan oleh 'l'ulnttt Karena itu dalam kitab-kitab Usuluddin, kaum Qadariyah ini discn;rl,r.'
lhul Muhammadl. Katakanlab (kepada mereka) : "semuanya dari fitban, tottrpi kenapa mereka tidak mengerti sesuatu kejadian" (An Nisa' 78).
Nyata dalam ayat
kan saja menyebutnya dengan kaum Mu'tzilah. Farwa kaum Qadanyah Mu'tazilah ini tidak sesuai dan ditentang t'k lr Ahlussunnah walJama'ah, yang di- Imami oleh Imam Abu Hasan Al Asy';r'r karena paham ini bertentangan dengan banyak Hadits dan Qur'an tl,rl pula tersalah dalam mengambil logika tentang Keadilan Tuhan, pula
sarr1l.rr
- buruk baik -
keliru dalam mentafsirkan ayat-ayat Qur'an di atas tadi. Kaum Ahlussunnah mengemukakan beberapa, dalil, diantaranya'
Pertama:
Tuhan berfirman dalam Qur'an begini:
1, .:r!;\.,ilt
Artlnya:
L4y^;1 btt
1r,
Artinya
:
ot!fu .'0'ewv55$an,
t
"Dipalinghan daripadanya (Qur'an) orang Wng telab dipalingkan luga (dalam azal)" (Az Zariiaat: 9).
"Dan Tuhan yang menjadikan kamu dan apa-apa yang kattttr ke(akan" (As Shaffat : 96).
Terang dalam ayat ini bahwa yang menjadikan manusia dan menjadikan pekerjaan manusia adalah Tuhan, bukan manusia.
Kedua.
yrtrrli
Arti ayat ini ialah, bahwa orang-orang kafir yang dibuat tidak mau rrrcndengar al Qur'an ialah orang-orang yang tertulis dalam nal bahwa ia lkrn berpaling juga dari al Qur'an itu.
Jadi takdir sudah tertulis dalam
Kr-empat,
zal
'*u;-h st; ii'Ui;.,ib ab LUJSV$*vi,,litx-t Yrtttt,q 64i ?<'' \i,#; Y!-, !' xp.6i li#tr-it'! *& f/+']#fr
v
Artinya:
Artinya:
^,
'l
2t
"Dan tiadalah berguna sernut nasebatku kepada kamu kalau aku xuka memberi nasebat itu, jika Tuhan bendak menyesatkan kamu. Dialab 'lhbanmu dan kepada-Nya kamu akan dikembalikan" (Hud : 34).
Terang dan nyata dalam ayat ini bahwa setiap orang yang ditakdirkan 'f[rhan akan sesat atau sudah tertulis dalam ud. bahwa ia akan menjadi
"Dan kalau mereka mmdapat kebaikan mereka katakan ini dari Tuhan, dan kalau mereka mmdapat bahaya dikatakannya ini dari engku t
264
265
tt
tak
Kelima.
ncngctahui sebelumnya,
#etaiub.
Firman Tuhan
trll
\r, .rJl
Artinya
:
34q"r--'l' ]':t
6t i!
tdFh|i
'l'uhan berfirman
,'*3
t,.
'Allah yang menjadikan segala sesuatu dan Dia Maba Esa dan /,Itrlt,t
g'9'e J ; A {i: iJ, )v$ e;uA''o: - LI'LA. ru# | .,15-)lW- t"i,$ (: at,jsitt r\
;1
",\esungubnya orang )tang berdosa itu berada dalam kesesatan dan hruda dalam api. Pada bari dihela mereka dalam neraka menlerempet $ada mukanya, (Dikatakan kepadanya) : "ktsailah olehnru singgungan dll neraka" Sesungubnya segala sesuatu telah Kami jadikan sesuai lmga, takdir sebelumnya" (Al Qamar: 17-18-19).
Ke-enam.
I
Firman Tuhan:
'
?qclf{rIt-6sngqlFettbqvAir
y
Artinya:
,hnhwa
y r J_., lJt
I1AL6.4' b 6r\KW,jtl *
ficmbantah soal takdir Ilahi ini, maka turunlah ayat ini. (Lihat Tafsir Ibnu
jilid 4).
kdelapan.
Lebih tegas lagi Tuhan berfirman:
iL
"Tiadt suatu bencana yang terjadi di bumi dan pada diri kamu sendlrt melainkan hal itu telah tertulis dalam kitab (azal) sebelum kuttttr laksanakan terjadinya, sesunggubnya bal demikian bagi Allab mutltlt belaka" (d Hadid: 22). Melihat ayat ini nyatalah bahwa sesuaru yang terjadi di dunia rru semuanya sudah tertulis dalam zal sebelum dilalaanakan terjadinya, Ini suatu halyang terang benderang, bahwa apayangkita kerjakan irrr telah tertulis sebelumnya dalam ual, pada luh mahfuzh sebelumnya yalinr sebelum kita lalsanakan di dunia ini. Dengan ini terbukalah kebohongan i'itiqad kaum Qadariyah yarrg 266
l
Y.
,$ftinya (All
:
csw)r.*t"${vo:Mu|
Imran:
30),
ll
'
Pendeknya, manusia sama sekali tidak bisa berbuat sendiri, kalau Tuhan
l
I
tldak menghendakinya.
267
,,
Kesembilan
:
:
2.
Takdir Yang dituliskan pada Luh mahfuzh. Ini bisa berubah, kalau
Tuhan menghendaki.
56
i; t )F,
\
rFl,* J:S
3.
,
,
$'iJi,U
3K:"3,'"!lJi
{a
t* t6iii,itl
tx! AyFi:;
*.,S ei-l
Sekali lagi ditcgaskan bahwa ummat Islam, kaum Ahlussunnah wal lrna'ah, mempercayai takdir llahi, akan tetapi manusia disuruh oleh lirhan
supaya bekerja rajin dan berusaha sekuat-kuatnya. Maka apa saja kerja yang
rllnrudahkan Tuhan bagi kita maka itulah suatu pertanda bagi takdir yang tt'lrrh ditetapkan untr.rk kita.
+VS
y&
Artinya:
"Dari Abu Abdirrabman Abdullah bin Mas'ud Rda,, beliau berktilt "Mengabarkan akan kami Rasulullab Saw, dan ia orang yang benar l(\L:i dibenarkan, "babwasanya katnu dikumpulkan kejadiannya dalam pcrttr ibumu 40 bari masib nuth-fab (air), 40 hari lagi a'laqab (darah), 40 htrrt lagi mudgab (daging), kemudian diutus malaikat dan ditiupkannya nilt dan ia disuruh menuliskan 4 soal, yaitu : Rezkiryta, ajalnya, pekerjaanny,r dan untung jahat atau baiknya" (Hadits riwayatlmam Bukhari dan Musliru
Sahih Bukhari Juz
f:{H
r{iL
Bekerjalab kamu! Setiap orangdilempangkan jalannya, sesuai dengan tuhdir yang telab ditetapkan (Hadits sahih riwayat Imarn Ibnu Majah Juzu' I lralaman 4t).
Sahih Muslim
Juztlhal. 45t).
Nah, dalam hadits ini dinyatakan bahwa nasib baik dan nasib burrrt, sekalian manusia telah dituliskan dalam azal sebelum mereka dilahirkan [r dunia.
i,
i:
- Sahih Bukhari juzN hal. 102. 2. tr(uslim - Sahih Muslim Juzllhal. 453.
1. Bukhari 3. Abu Daud - Sunan Abu Daud Juz IV hal.220. 4. Ahmad bin Hambal
s s
f I
Jadi, manusia sekarang hanyalah menjalani takdir Ilahi yang tt'l,rlr dituliskan sebelumnya untuk setiap orang. Begitulah I'itiqad kaum Ahlussunnah wal lamaah, Takdir Ilahi itu menurut Ahlussunnah wal Jama'ah adl .r yaitu ;
l,esepulub.
268
269
t4rr;6'
r
a,lrts
35(S(,
3'6
g st e-,f
,Xy:A#,of,,*'i.rffi(i,nu;,6'b,{:!,;; 'l$'rCo 6\ .,r5r ctAriAl S:f ;i lut 6$$' ni s I g 3A:, td!6' .VS t"r6'^lkK\t'+iir>",,5-,tultg3.&'lrr
di kanan dan seorang di kirinya dan kamt pandai fulakan kepada beliau, babwa di Basrah ada orang-orang lang membaca Qur'an dan mencari ilmu, tetapi mereka memfatwakan $tga -l1hwa taqdir itu tidak ada dan bahwa pekeriaan seseorang dimulai
|ttesJid. Kami berjalan seorang
.olehnya sendiri, Lalu Abdullab bin umar berkata: Kalau engkau beriumpa
htfuali
*'
'W qq$i as
y
orang itu dan mereka berlepas diri dari aku; Saya bVnmpab, bahwa kalau seseorangmenderntakan emasnya sebesar bukit Ilhtd, Tuhan tidak akan menerirna sedekahnya, sebelum ia percaya (H'S' hahuta senxuanya lang teriadi adalah sudab menurut taqdir Tuhan"
berlepas
diri dari
<r9rJ
Ternyatalah menurut riwayat ini bahwa Sahabat Nabi berlepas tangan dnri i'itiqad kaum Qadariyah, yang mengatakan bahwa pekerjaan manusia dlbuat oleh manusia sendiri, tanpa takdir Tuhan lebih dahulu.
"r{sg '6*WuilVry'VftGewAW
i\tir6ii{,j,o}; ;
t
'
Adapun dalil-dalil ayat Qur'an yang dimajukan oleh kaum Qadariyah tlcli tidaklah tepat dipakai untuk meniadi dalilpembuktian bahwa manusialah ytng menciptakan pekeri ^anny^. Arti yang dikemukakan kaum Qadariyah pada ayat ke 11 dalam surat
tltt';4v|'ia{69:tFiEeg$rj/'0.i,
-\0./tuf S.iY r';t
.
lr
Ra'd
itu, yaitu:
\
\ r rr.J r.,#uFV#VreF4SX,
o1
P'U 9,til\:,:#"3; e
Hanid binAbdtuyahnrttrt
lt
,,Bahwasanya Allah tidak bisa merubab nasib sesuatu kaum kalau lldak mereka sendiri merubab nasibnya" (Ar Ra'ad: 11)' tdalah salah. Artinya dariayatini yang sebenarnya menurut tafsir-tafsir yang mu'tabar
DariYahya binYa'mar, ia berkata: Adalab orang mula ntemfatu:ul,tut "qadar" (makxrdnya barang sesuatu tidak ditakdirkan fitbae adalalt ir
Basrah adalab Ma'bad alJubanu maka saya dan
pergi baji Qmrab) ke Makkab. Kami bercakap-cakap, kiranya kita ltit,t menemui salah seorang sababat Nabi di sana, sebinggn kita hrltl,
menanyakan persoalan ini kepadanya. Kebetulan kami berjumpa det4qrttt
lrlah
sahabat Nabi Abdullab bin umar bin Khatbab ketika beliau akan nutsta,
"Babwasanya Tuban tidak mengambil ni'mat yang telah diberikan' Nya kepada manusit, kecuali kalau mereka sudah merubab, yakni dari tha' at menjadi durbaka",
270
211
Misalnya:
1. Tuhan telah memberi nikmat kepada kita kemerdekaan negara. dengan nikmat ini kita berfo,va-foya, membuat segala macam
maka. anugerah
K;rl,r,r
ini tidak menluruh manusia membuat irnan dan membuat kafiq trt;rpi ayat ini dimaisudkan sebagai tahdid sebagai ancaman.
Ayat
thr:,r
'l'uhan seolah"olah berkata: 'Awaslah kamu semuanya, buatlah apa yang kamu sukai, imankah,
l,rlirkah, cobalah
Kalau
trrrurperbuat dosa". sebagai paham kaum Qadariyah, yakni yang suka iman boleh iman dan yang suka kafir boleh kafiq Iurtngsiapa
Iklau harta benda dan kekayaan itu dipakai tidak menurut semesrirrr,r atau dipakai untuk mendurhakai lfuhan, maka lirhan berjanji lrli,rrr
mencabutnya kembali.
3. Tuhan rnemberi kita ilmu agama. Iklau ilmu ag ma ini tidak dipakai menurut semestinya atau
lrtluh barang tentu kita diboiehkan menjadi kafir dan bahkan disuruh. 'lhfsir yang macam itu salah, Mustabil Qur'an Suci menluruh ummat
l:l;rrn menjadi kafir. Na'uzubililah ! Adapun dalil yang dikemukakan kaum Qadariyah yaitu pada surat An Nlsrr' ayat 110, maka Mtinya ialah "menurut iahirnya".
k:rl,rrr
terus menerus durhaka kepadaTuhan dengan segala macam maksr;rr, maka Tuhan berjanji akan mencabut ilmu itu kembali.
Inilah arti ayat pada Surat Ar Ra'd ayat 11 itu. Ayat ini sama artinya atau ditafsirkan oleh ayatlain yang hampir bunyinya, yang tersebut dalam surat Al Anfal ayat 53
:
Menurut lahirnya memang manusia yang mengerjakan kejahatan dliru yang menganiaya dirinya tetapi pada hakikatnya semuanya dijadikan
llrh;tn,
s;rrrr,r
6W k J$WW.W Wl'-i,
ov dVubt.
Artinya;
3t
i-g.#t,
4i
kll;tu bersentuh dengan api menjadi terbakaq kalau orang sakit diberi nh;tt menjadi sehat. Tetapi pada hakikatnya yang mengenyangkan, yang rrrr:rnbakar dan yang menyehatkan adalah Tuhan, tidak ada yang lain.
Ada sebuah firman Tuhan yang lebih menjelaskan soal ini yaitu:
"Hal itu (tujad\ disebabkan karena Allah tidak merubab nikrtttrt yang telah diberikan-Nya kepada sesuatu kaum, kecuali kalau kaunt rtrt merubab diri mereka sendiri (dari tha'at menjadi durhaka)" (Ai Anfal: 51t
Begitulah artinyayang sebenarnya, sesuai dengan tafsir Khazen jilirr
pagina 8, tafsirJalaein
r
3;
Artinya:
q\\4!J6j'ilrs
A, S s A \v,Jt--ij"jr .i;alr
if;lp
"Sebenarnya bukan engkau yang membunub mereka, tetapi Tuhan s'tug membunuhnya, dan bukan engkau yang melempar ketika engkau nu:lcmpar, melainkan Tuban yang melempar" (N Anfal: 17),
Juz
KII
halaman 121.
srrt
r
Adapun dalil yang dikemukakan oleh kaum Qadariyah yaitu ayar pada surat a\. Kahfi 29 tidak repar juga.
Tuhan menjelaskan dalam ayat ini ketika terjadi pembunuhan yang rllhkukan dalam peperangan dan lain-lain, ketika kelihatan pada lahirnya
212
273
itu pada hakikatnya irrl,rlr Tuhan dan ketika kelihatan seseorang melempar panah maka y:rrul melemparkan panah pada hakikatnyt adalah Tuhan.
si Folan membunuh si Ana, maka yang membunuh
r('nna-norma atau hukum-hukum yang ditetapkan manusia, sehingga L,rl;tLr manusia membuat sesuatu yang menyalahi hukum maka manusia itu
rlt,rrrggap aniaya, tetapi Tuhan tidak begitu, Ia dapat membuat
xr
r
aclrrl,rlr
apayangla
Begitulah i'itiqad kaum Ahlussunnah walJama'ah dalam soal ini. Oleh karena itu kalau umpamanya seorang Muslim pergi minta olr.rr kepada dokter dan terus meminum obat itn, maka ia harus memolr,,,'
kepada Tuhan yang menjadikan sesuatu agarlamenganugerahkan kese h;rr,rl
k;ri.
yang dinamakan "keadilan" dalam masyarakat manusia, tidak .f adi apa rl,rpat dipasangkan kepada "keadilan" dari 'lirhan.
Iklau makan nasi, maka haruslah kita memohon kepada. 'lbhan sup;rr,,
Ia mengenyangkan dan memuaskan kita. dengan sebab makanan itu, kalt'rr,r
l)alam bab yang lain dalam buku ini kami sudah terangkan hikayat rr{)rang yang tidur-tidur bernaung di bawah pohon beringin yang besar. lir, llcrpikir tentang keadilan lhhan, ia merasa hati dan masygul ketika
nrt'lihat buah beringin kecil-kecil tetapi pohonnya, sangat besar, sedang labu
la
saja.
lirr,r
sehingga tersebab usaha itu kita diberi'Ny^^payangkita cita-citakan, kart'rr,r yang memberi itu pada hakikatnya hanyalah la saja. Kalau kta kawin dan bergaul dengan isteri kita haruslah kita mentl,,,r kepada Tuhan agar Ia memberi kurnia. kepada kita dengan anak yang b;rrt, yang saleh, yang bermanfa'atbagi ibu bapak dan sesama manusia.
'
lrt:rnang adil. Ia tahu bahwa di bawah beringin akan ada orang berlindung Itrlur-tiduran dan karena itu buahnya dibuat kecil supaya jangan membunuh
Irrirnusia yang sedang tidur-tiduran berlindung
di
bawahnya. Adapun di
h;rwahnya pohon labu tak ada orang berteduh tidur-tiduran, dan karena itu
filiillusia yang banyak yang membutuhkan itu. Memang Tuhan sangat adil, katanya menutup pendapatnya.
Nah, di situlah terletak kesalahan paham Qadariyah, karena sudah salah rlirri pangkalnya, yaitu mengukur keadilan lirhan dengan keadilan dalam
rrursyarakat manusia.
Ikum Qadariyah terlalu menyamakan Tuhan dengan manusia. Adapun yang dikatakan 'adil dipandang dari segi Ketuhanan
bahwa Ia boleh membuat apa saja yang dikebendaki-Nya, sesuai deng,rrr hikmah-hikmah yang telah ditetapkan- Nya. Ia berkuasa firntapkan ,r1r,r
Dan barangsiapayang ingin mendalami persoalan Qadar ini lebih jauh h;rcalah buku "40 Masalah Agama" jilid fV bahagian masalah ke IX, dimana
274
275
Farwa
ini
hnnusia tidak apa-apa kalau ntencuri, kalau berzina, kalau membunuh orang ktrcna yang menfadikan semuanya itu adalah Allah, kata mereka.
Xru
SEIARAH RINGKAS PAHAM IABARIYAH
Ada seorang bernama Jaham bin Safwan, berasal dan Khurasan Mulanya ia menjadi jurutulis dari seorang pemimpin bernama ll;rrlrr bin Sureih yang memberontak terhadap kerajaan Bani Umayyah di Khuras,rrr Kemudian nama Jaham bin Safo'an menjadi terkenal karena ia atl;rl,rlr
seorangyang sangat sungguh dan rajin bertabligh, menyeru manusia jalan Allah dan berbakti kepadaNva.
kcp;rrl,r
madzhab Jabariyah, karena mereka beri'itiqad bnhwa sekalian gerak manusia dipaksa adanya oleh Tuhan. Kadang-kadang dalam kitab Usulu ddin dinamai iuga madzhab Jahmiyah, Madzhab
ini dinamai
hrcna Jaham inilah yang mula'mula menyiarkannya. Fatwa Jaham ini flnlam banyak hal sama dengan Mu'tzilah, umpamanya ia memfatwakan
blhwa Sifat Tuhan tidak ada, bahwa slurga dan neraka tidak kekal, Tuhan luk dapat dilihat dalam slurga, Qur'an itu makhluk, dan lain'lain.
derrg,;rrr
yaitu
ulama-ulama Islam yang lain, yaitu farwa yang mengatakan bahwa marlu\t,l
tidak mempunyai daya dan tidak mempunyai upaya, tidak ada ikhtiar rl;rrr tiada ada kasab. Sekalian perbuatan manusia itu hanya majbur (terplksrt di luar kemauannya, sebagai keaclaan bulu ayam yang diterbangkan angirr
2. Najjariyah yang dikepalai oleh Husein bin Muhammad an Najjar' 3. Dlirariyah yang dikepalai oleh Dlirar bin Umar.
Ketiga aliranJ abariyahberkembang sekitar akhir abad ke II dan separuh yang pertama abad ke
di udara atau
sebagai sepotong
dihempask,rrr
III
H.
ini dinamai
k;rrrrrr
Ahlussunnah wal Jama'ah, yakni berpendapatbahwa sekalian yang terjrrrlr dalam alam ini pada hakikatnya semuanya dijadikan Tuhan, tetapi klrrrrr
Jabariyah yang dikepalai oleh Jaham bin Safwan ini sangat radikal, sang,rr keterlaluan, sehingga sampai kepada i'itiqad bahwa kalau kita meninggalk;rrr
Baik juga diketahui bahwa Jaham bin Safiwan, Imam Kaum Jabatiyah lni adalah murid Ja'ad bin Dirham, yaitu pelopor fatwa yang mengatakan bthwa Qur'an itu makhluk dan bahwa lirhan tidak mempunyai sifat. t24H. Ja'ad bin Dirham ini dihukum mati oleh penguasa pada tahun wan Nihal tenebab fatwa.fawanya yang sangat ilhad dan zendiq (Al Milal
I hal. 82),
276
217
l)i sinilah
t',rrrg
rda hanya satu, yaitu DIA. Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah berpendapat; bahwa memang
xv
I'TIQAD I(AUM
YANG
l'nruanya dijadikan oleh Tuhan, tetapi lbhan pula yang menjadikan adanya
'llilrtiar" atau "kasab" bagi manusia. Manusia berikhtiar dan manusia berusaha. Sebagai contoh di kemukakan tentang gerak orang yang jatuh dengan
glr';rk orang yang melompat ke bawah. Yang satu adalah "majbur" (terpaksa)
'A}IAAH
l.
Tidah Ada Usaha Dan lkhtiar llanusia.
Sebagai diterangkan dalam pasal yang
Kelanjutannya bagi paham Ahlussunnah, bahwa sesuatu yang dilrrllruat oleh manusia adalah pertemuan ikhtiar manusia dengan takdir lirh:rn atau dengan kata lain "pertemuan usaha dengan takdir". lkhtiar dan usaha itu hanya sebagai sebab saja, bukanlah ia mengadakan ;t;rtr menciptakan sesuatu. Soal mencipta adalah hak tunggal lirhan.
Umpamanya, kalau bersentuh api dengan sesuatu maka terbakarlah ia,
(terpaksa) dalam gerak-geriknya, seperti bulu ayam diudara yang permainkan angin atau kayu dalam laut yang dipermainkan ombak.
Manusia tidak mempunyai daya, upaya, ikhtiar atau, "kasab".
Dasar farwa
ini
'lbtapi, bukan nasi yang menciptakan kenyang, bukan api yang nrt'nciptakan terbakaq bukan pisau yang menciptakan luka, bukan obat liurg menciptakan sembuh, tidak, tidak yang, menciptakan itu semuanya
,rrluluh I'uhan semata-mata.
i'itiqad bahwa
sekali,rrr
ia tidak
senang,
dari batas, sehingga di i'itiqadkan oleh mereka bahwa tiada dosa kal;rrr memperbuat kejahatan karena yang memperbuat itu pada hakikatrrr,,r
adalah Tuhan.
hclrpa banyaknya benda yang bersentuh dengan api tetapi tidak terbakar,
lx'rlpa banyaknva orang bcrusaha ini dan itu tetapi tak mendapat rizki,
rl,rrr begitulah seterusnya.
Ditariknya lebih panjang Iagi, bahwa kalau mereka mencuri mlli,r Tuhan yang mencuri, kalau berzina maka Tuhan yangbenina, begitu jug,r
sebaliknya kalau ia sembahyang maka Tuhan yang sembahyang, kalau mert'k,r
Iklau umpamanya obat dapat menyembuhkan orang sakit, sudah h;rr;rng tentu tak akan ada orang yang mati di dunia sekarang ini, karena
lx'rrnacam-macam obat untuk bermacam-macan penyakit sudah ada.
naik haji maka Tuhan yang naik haji dan begitulah seterusnya.
Sebahagian mereka menarik lebih jauh lagi, sehingga disatukannl,r
Yang lucunya anak seorang dokter yang dikasihinya atau isteri rrorang dokter yang disayanginya mati juga, walaupun diobati sebanyak rnungkin sesuai dengan ilmu pengetahuan si Dokter tadi.
dirinya dengan Tuhan, wujudnya dan wujud Tuhan satu, katanya, 278
279
Pendeknya:
ia
mengusahakan
#,'Jjt,i"\,r)t6*sssy
Artinya
:
"Tiada daya dan tiada upaya, kecuali dengan daya dan upaya'tirtt,rt, yang Tinggi lagi Besar". Dan lagikalau kta ikuti pahamJabariyah tadi, maka tidak ada gur);ur\,
'urlh':1,:(4(g
\V.
Artinya: "Pada
Stl
.y4lQt
Syari'at Nabi, tidak ada gunanya, lagi hukum-hukum fiqhi dan bahl,r,, tidak ada gunanya Rasul.rasul diutus Tuhan. Manusia harus dihukum kalau berbuat kesalahan dan harus rlilrr,rr upah oleh Tuhan kalau berbuat kebaikan. Mencuri, berzina, meninggall,,rrr
sembahyang dan puasa terlarang sama sekali.
ytmg diusahakannya. Tidak ada ketidak adilan pada bari itu. Sesungubnya 'llrhan amat cepat nxernbuat perhitungan" (At Mu'min: 17).
I'itiqad persatuan antara Khalik dan Makhluk adalahi'itiqad yang kclnr Tuhan tidak serupa dengan sekalian yang ada dalam alam ini. Paham "Iflahdatul Ifujud" yang berasal dan berpangkal dari klrrrrr
Jabarryah adalah paham yang sesar lagi menyesarkan, harus dijauhr olt.lr seluruh orang Mu'min dan Muslim.
f \, ;eJ
rirtinya:
.,-D6t,si gj;q
P)t4v!6W
menurut paham Ahlussunnah rv,rl dengan keadilan Tuhan karena ikhtiar atau usahanya yang titl,rl, Jama'ah baik dan akan diberi pahala dengan kurnia TLhan atas ikhtiar dan usah;rrrr,r
yang baik.
Tuhan menyatakan hal
lr'mua, yang terjadi di dunia adalah dijadikan Tuhan. Perkataan macam itu sangat kurang sopan untuk dialamatkan kepada
'ltrhan Azza wa Jalla yang sangat Tinggi dan sangat Mulia. Selain daripada iru, walaupun Tuhan yang menjadikan sesuatu, tetapi bukan ikut mengerjakan sesuatu. Ibarat seorang tukang membuat
"Bagi manusia (upab) apa yang diusabakannya dan atas fltanilritt (bukuman) apa yang diusahakannya" (Al Baqarah:286).
rrrmah, apakah situkang itu ikut menjadi rumah, ibarat seorang wanita membuat kue, apakah wanita itu ikut menjadi kue, tidak, tidak.
280
281
dalam hati saja, walaupun tidak diilaarkan dengan lisan. Hal ini tidak sesuai dengan paham kaum Ahlussunnah wal .Janr;r,rlr yang berpendapat bahwa iman itu ialah membenarkan dalam hari rl.rir mengakui dengan lisan.
xvI
SETARAH NINGKAS PATIAM NA'ARIYAH
atas bahwa menurut kitab Bugvatul Mustarsyidin madzhab-rnadzhab dalam i'itiqad yang sesat, di antaranya iuga
Sebagai cliterangkan
lnlirh madzhab Najariyah. Pembangun madzhab ini adalah seorang yang bernama Abu Abdillah
menurut Ahlussunnah
:
pengakuan dahrrr
lr,rrr
i,'U:G:iWsrc*i,t6:'6
(Sa1a mengakui babwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhannunl itu Rasulnya).
di
tidak cukup kalau hanya mengllirrr tdanyaTuhan saja, tetapi tidak mengakui ke-Esaan,Nya. Yang penting scl,rrrr mengakui adaNya, juga, ke-Esaan-Nya.
Juga
menurut Ahlussunnah
tlhun 198 H. sampai 218 H. lapadamulanya murid dari seorang Mu'tazilah nilmanya Basyar al Marisi, tetapi kemudian ia menjadi "bajing loncat",
rkali
Nasnrnr
seclrrrrll
menganut paham Mu'tazilah, besok paham Jabariyah, lusa me nganut pirham Ahlussunnah dan akhirnya membuat "Madzhab" sendiri.
Beliau ini berusaha hendak mempersatukan di antara paham-paham llu; satu kali fawanya sarna dengan Mu'tazilah, satu kali sama dengan Syi'ah, Jnbnriyah, satu kali sama dengan Ahlussunnah satu kali sama dengan mtu kali sama dengan Marjiah. Paham Najariyah ini agak serupa dengan paham "Bahaiyah" yang mulanya ia Syi'ah tetapi kemudian berusaha mempersatukan seluruh
;ritda egama
di dunia.
Madzhab Najariyah ini pada mulanya agak berkembang juga sehingga tnereka kemudian terbagi atas 3 aliran, yaitu aliran Margatsiyah, aliran
ini
zmn
t\
",
\
282
283
lagi kaum Najariyah ini, kecuali hanya tersebut dalam buku-buku Usulurltlrrr dan buku-buku sejarah kaum Mutakallimiin. Dalam buku kita ini dicantumkan juga dengan malaud hanya unrrrl, diketahui saja, bukan untuk diikuti.
xur
I'TIQAD I(AUII| NA|ARIyAH YANG BENTENTANGAN DENGAN I'TIQAD I(AUII{ AHIUSSNNAH WAI TAI}IAAH
l. Tuhan Tidah Funya Sifat
Diantara fatwa-fawa kaum Najariyah ialah bahwa Tuhan Allah tidak rrrrrrrpunyai sifat. Ia berkuasa dengan Zat- Nya,la berkata dengan Zat-Nya,
rrrcndengar dengan Zat-Nya; katan:ya. Irarwa ini sama dengan paham kaum Mu'tazilah dan bertentangan
rlrrrgan kepercayaan kaum Ahlussunnah wal Jama'ah yang meyakini lrihwa Tuhan Allah itu mempunyai sifat yang qadim yang berdiri di atas lrt.Nya yang qadim. Lebih jauh baca kembali bab Mu'rzilah dalam buku inil
l. Mu'min
Kaum Najariyah memfarwakan bahwa setiap orang mu'min yang tttlrrgerjakan dosa besar dan mati sebelum taubat maka ia pasti masuk rrrrirka, tetapi tidak kekal selama-lamanya.
l;arwa ini pada mulanya sama dengan paham
nlclr luhan.
Baca kembali uraian pada bab Mu'tazilah dalam buku inil
284
285
ini
Farq,a
ini tidak
xuil
SEIARAH RINGKAS PAHAM MUSYABBIHAH (MUIASSIMAH)
pendapat bahwa lirhan bisa dilihat dengan mata-kepala di akhirat Lebih fauh baca bab Mu'tazilah dalam buku ini.
n,rr,r,
',
Kaum Najariyah
ini boleh
sedikit-sedikit perbedaan.
z:rrrr,rn
Kaum Musyabbihah digelari kaum Musl'bih (menyerupakan) karena rrrt:rcka menyerupakan liihan dengan makhluk-Nya. Mereka mengatakan lr;rlrwa Tuban Allah bertangan, bermuka, berkaki, bertubuh seperti manusia,
Ada juga orang yang menamakan kaum ini dengan "kaum Mujassimah",
terdiri dari darah daging, bermuka, Itrmata, bertangan, berkaki, dan bahkan ada yang mengatakan, bahwa 'l\rhan itu berkelamin dan kelaminnya itu laki-laki. (lihat Syarah Nahiul llrrlrrgah Juz III, hal. 225).
rur:ngatakan Tuhan bertubuh yang Ada juga orang yang menamai mereka dengan kaum Hasyawiyah'.
"Haqawiyah" artinya percakapan omong kosong, percakapan di luar llrtas, percakapan hina-dina,Jadi, mereka itu adalah "Kaum Omong Kosong Kebanyakan kaum Musyabbiliah atau Mujassimah ini berasal dari {)rang-orang yang menganut madzhab Hanbali, tetapi Imam Ahmad bin
lllurbal tidak berkeyakinan dan tidak beri'itiqad sebagaimana mereka. Irttam-imam dan Guru-guru Besar kaum Musyabbihah di antaranya
;rrlalah:
403 H.).
286
281
QadhiAbuJa'la Muhammad bin Husein bin Khalaf bin Farra' al. lr;rrrr,.rri (meninggal 458 H.).
Beliau
ini
memperkatakan tentang tasybih. Ada ulama Islam mengatakan ; bahwa: ,Aib yang dibuar Abu Ja'l;r tidak dapat dibersihkan dengan air sebanyak air laur sekalipun.' Rupanya cacat pahamnya terlalu besar.
xffi
I'TIQAD KAUM MUSYABBIITAII (MU'ASSIIIAH) YANG BERTENTANGAN DENGAN I'TIQAI)
3,
Abu Hasan
di
H:rrl,,rl,
(meninggal 527 H.). Beliau ini pengarangsebuah bukuclalam usulurhl,r yang bernama"alldah", dimana banyak diterangkan soal tasybih rl,r'
tajsim.
4. Jad bin Dirham. 5. Bayan bin Isma'il. 6. Muhammad bin Kiram (meninggal 256 H.). 7. Hisyam al Juwaliqi. 8. lfunus bin Abdirrahman. 9. Ali bin Manshur.
tempatnya
Yv
Artinya:
'gft)|.
*r{,S+f+,i'-ry'^{ri3qJ
(Nomor 5 sampai 9 ini memfarwakan bahwa Tuhan itu berrempar, di atas boleh ditunjuk dengan teiunjuk ke atas).
10. Ma'adz al Anbari yang memfawakan bahwa Tuhan laki-laki. 11. Daud al Jawaribi yang memfanwakan bahwa Tuhan iru mempr.r,'
anggotl serupa dengan anggota manusia seluruhnya.
12.
t'rfr .;.=uli36$A
"Thngnn Tuhan
seorang ulama Islam dari kaum Ahlussunnah wal Jama'ah bern;rrrr,r Jamaluddin Ibnu al Jau,i al Hanbali (ini bukan Ibnul Qaim alJauzi), tcl,tr
mengarang sebuah kitab untuk menolak paham kaurn Musyabbihah ini
y;rrr1i
10).
Kaum Musyabbihah mengatakan bahwa dalam ayat-ayat ini nyata benar ltnhwa Tuhan mempunyai muka dan itulah yang kekal dan mempunyai lilngan yang lebih tinggi dari tangan manusia. Kaum Musyabbihah mengartikan ayat
diberi nama "Dafu slubahit tasybith war rad 'aral mujassimah" (penrl;rl
syubdhat tasybih dan penentang kaum Mujassimah).
^y^t
saja.
288
289
Ikum Ahlussunnah wal Jamaah menolak paham ini, karena dalam rrr,rr Qur'an yang lain (fu Sy'ura: 11) bahwasanya"tiadayang menyerupai'lirh,rrr
suatu juga".
Hal ini akan dibicarakan panjang lebar nanti padabab berikutnya, dalam nrcngupas paham Ibnu Taimiyah.
l.
- menurut Ahlussunnah -
di atas dari kekuasaan manusia". Perkataan "Yaddu" di sini diartikan kekuasaan. Dengan menta'wilkan lyat-ayat ini semacam itu maka sesuail:rlr pahamnya dengan ayat Syura : 11 tadi, yang mengatakan bahwa tiada ylrrri
menyerupai Tuhan suaru juga.
\oA:,|*:Jr
Artinya:
.6lnr*;S
- dinyatakan babwa Nabi Isa
atas,
"Tetapi Tuhan mengangkat (Nabi Isa) kepadaNya" (An Nisa: 158). Dalam ayal ini
2" Tuhan AIIah Duduh Bersela Di Atas'Arsy. Ikum Musyabbihah berpendapat bahwa Tuhan iru duduk bersel:r rtr
atas Arsy,
o'4L
Artinya; 'Ar Rahman
.r;.$\.-r9$'r|i
5).
senr1,,r
X{:sr
6.
&,gi
A'ti'ya:
\1 : dlLll
'Adakab kamu merasa aman dengan yang ada di langit, bahwa kamu
ia
bergoncang dengan
Mereka mengartikan perkataan "istawa" dengan duduk bersela selanya manusia. dengan menguasai atau memerintahi.
Itu di langit,
yrrng mulia",
bahwa Tuhan
di
atas
jadi Nabi Isa diangkat ketempat yang mulia dan ia berada tlitcmpat yang mulia. Pada ayat-ayat ini memang disebutkan di atas atau di llngit, tetapi yang dimalsudkan ialah tempat yang mulia karena perkataan
290
291
"di atas" atau "di langit" biasa juga dipakai oleh orang fuab
tempat yang mulia.
pacl:r,rrrr
4. Tuhan Allah Bertubuh Serupa Nur Ikum Musyabbihah mengatakan bahwa lirhan itu berrubuh
*lirhan telah menjelaskan rl;rlirm Qur'an bahwa l'uhan tidak serupa dan tidak menyerupai sekalian
scplrr,
y,rng ada.
makhluk-Nya dan tubuh.Nya itu berkilau-kilauan serupa nuq serupa cahrrr,r Dalilnya kata mereka firman Tuhan
Firman-Nya:
yo
Artinya:
"TubAn
,r,.; t. d:i,i\S9g$V3:ii
r1\i;\Wf *K'#,fir;+\FW j ii p6 p,J5l,96 VY; *i{ %' G's ;ki;& \\:g;re J\ .ts;rt*3t
Artinya:
yng ntenjadikan jodob juga p(rempudn daripadamu, begitu Dia menjadikan heuan
"Dia yang meniadikan langit dan bumi, Dia
ini.
I'itiqad ini ditentang keras oleh kaum Ahlussunnah wal Jama';rlr karena arti ayat ini ialah "memberi cahaya pada langit dan bumi". Jadi arti ayat ini ialah :
"Tuhan yang memberi cahaya pada langit dan bumi".
diterangkan arri
h;urm Ahlussunnah wal Jama'ah baik Aliran Salaf maupun Aliran K'halaf yirng beri'itiqad bahwa 'lirhan mempunyai sifat "mukhalafatuhu lfala ta'ala
;rt',rr
h;rwrditsi" (Tuhan berlainan dari sekalian alam ini). Ayat ini jugalah yang dijadikan pedoman dalam mengartikan ayat
yltng kira-kira, menunjukkan bahwa Tuhan serupa dengan alam, supaya
^yat
petunjuk dengan cahaya" bukan "cahaya". Dalam thfsir Janial Jalalein, jilid III, pagina 223 tersebut arri ayar
adalah
:
rrrr
'i{llah yang menerangi langit dan bumi dengan matahari dan bulan".
Demikian tafsir.tafsir yang mu'tabar.
Cahry,r
l;rl
- ya
293
292
di langit, kalau tersebut berkaki - ya berkaki. Inilah pokok pangkal kesalahan yang menyesatkan mereka,
Mereka boleh juga dinamakan "kaum Zhahiriyah" dalam i'itiqad
Inilah pangkal kesalahan kaum Mugyabbihah atau Muiassimah. Kalau anda ingin mengetahui persoalan ini lebih mendalam bacalah
karangan kami juga, yaitu buku "40 Masalah Agama
Ifuum Ahlussunnah wal Jama'ah mengatakan bahwa ayat Qur'an inr diturunkan dalam bahasa /.rab yang fasih, yang tinggi, yang dalam dan ltr;r sekali artinya. Ifulau kita mengartikan Qur'an itu menurut yang lahir saja maka, akan tersalah dan bisa membawa kita kepada kafir.
Umpamanya, dengan ayat
:
iilid iV" tentang ab Salaf dan Khalat", dimana di situ diuraikan hal ini panjang lebaq
h dari 70 halaman.
lirr,r
L.,edt(t&Yrkt
futinya
:
izin dan bahkan menluruh kita membuat apa saja, yang kita sukai. Alangkah salahnya paham ini, kalau kita berpaham begitu ?
Dan lagi dalam surat Al Kah-fi ayat ke 29 tersebut yaitu:
\ 1, dF
tutinya:
.iKiSXL ES J/A;{6'#
"MakA berangsiapa yang menyukai iman ia boleb iman dan barangsiapa yang suka kaftr maka ia boleh kafir" (At Yahfi: 29).
Kalau ayat
ini diartikan
294
295
susah
XX
SE'ARAH RINGKAS PAHAM IBNU TAIMIYAII
Ada seorang ulama bernanta IBI{U TAIfrINAH,
k*rtna bapaknya adalah seorang ulama Islam dari Madzhab Hanbali. Ahmad Taqiluddin Ibnu laimiyah ini tetap tinggal di Darnsyik sedari
lrrt'trsia 7 tahun sampai meninggalnya rahun 724 H. clan hanya saru atau
tlrur kali datang ke Mesir.
Nanra lengka?ny^ Ahntad Taqiyuddin, Abu Abbas bin Syihabrrrl,tr,, Abdul Mahasin Abdul Halim bin Syeikh Majduddin Abil Barakat Aduss;rl,rrl bin Abi Muhammad Abdillah bin Abi Qasim al Khadar bin Muhamm:rtt t,rr,
Kalau dilihat tahunnya, yaitu tahun lahirnya 661 H. sampai rvafarnya lelrlrt 724 H. maka beliau ini sezaman dengan Imam Nawawi, seorang ttl;rrrr;r fikih terbesar dalam Madzhab Syafi'i. Imam Nawawi lahir disebuah
tlrsir namanya Nawa, dekat Damsyrkpada tahun 630 H., hanya 31 tahun. lrhilr tua dari lbnu laimiyah.
lbnu Hajar al Haitami seorang ulama besar dalam Maclzhab Syafi'i lrukcrnudian dari Ibnu thimiyah, karena lbnu Hajar lahir di Mesir pada Hlrtrn 983 H., yaitu 222 tahun terkemudian dari lbnu thimiyah. Karena itu tidak heran, kalau ibnu Hajar al Haitami banyak mengarang hlt,rb-kitab untuk membetulkan kesalahan-kesalahan Ibnu'kimiyah, seperti kll;rlr Assawa'iqul Muhriqah firraddi alaz zindiqah (Petir yang membakar
lttttrrk menolak kaum Zendiq).
wanita, yang kemudian diberi nama Taimiyah dan keturunannya dinlrrr,rr keturunan Ibnu Taimiyah, sebagai peringatan bagi jalan yang dilalui o| lr
neneknya ketika mengerjakan haji itu.
adalah seorang
Itlnrna besar dalam Madzhab Syafi'i, pengarang kitab "Tohfatul Muhtai fi tiy;rrhil Minhaj", sebuah kitab fikih besaq 10 iilid yang terkenal di Indonesia.
Ahmad Taqiluddin yang kita perkatakan sekarang ini lahir di rl,,,r Heran, sebuah desa kecil di Palestina pada tanggal l0 Rabiul Awal rllrrlr 661 H.
Daerah Heran ini terkenal sedari dulu sebagai daerah Kristen
Shrrlrrrrr
dan pola daerah orang pandai-pandai, ahli filsafat yang selalu mempenr);un
kan akal.
Ahmad Taqiyuddin tinggal di desa Heran sampai usia, 7 tahun.
Desa
lbnu Taimiyah dalam sejarahnya kemudian menjadi orang yang alim hrsaq banyak pengetahuannya dalam fikih Madzhab Hanbali dan juga dnlirrn ilmu Usuluddin. Beliau biasa mengajar dan bertabligh di Mesjid Htni Umayyah di Damsyik dan mempunyai banyak murid. Akan tetapi sangat disayangkan, bahwa beliau terpengaruh dengan pnlurm-paham kaum Musyabbihah dan Mujassimah yang menyerupakan
'llrhirn dengan makhluk dan juga banyak mengeluarkan fanva-farwa dalam
fikth yang berbeda jauh dengan fawa-fatwadalam madzhab Hanbali sendiri dun juga dari Madzhtb-madzhab Hanafi, Maliki dan Syaf i.
ini didiami bukan oleh suku Arab tetapi oleh suku Kurdi,
rn,rl,,r
karena itu Ahmad Taqiyuddin bukanlah dari bangsa Arab tetapi dari Kurdi.
srrl,,r
296
291
t,
bahwa dasar madzhabnya ialah "mengartikan ayat-ayat dan hadirs-lr,r,lrr Nabi yang bertalian, dengan sifat Tuhan menurut arti lafadnya.yang yakni secara harfiyah saja"
Lrlr,,
Mcmang sudah menjadi kebiasaan bagi orang-orang yang sesat firttg:rtakan bahwa ia akan memerangi Bid'ah dan Khurafat, bahwa ia akan
ntnrgcmbalikan orang kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul, bahwa ia akan ntnrgadakan pembersihan, dan lain'lain omongan.
Bagi Ibnu Taimiyah Tirhan mempunyai muka, tangan, rlzta, r'rr..rrl, duduk bersela, datang dan pergi dan Cahaya langit clan bumi, karen,r lr'i itu semuanya tersebut dalam Al Quran, katanya. Tuhan berada di atas langit, boleh ditunjuk dengan anak jari kc ,rr.r, Tuhan mempunyai anak jari, mempunyai tumit kaki, mempunyai
t;rrrp.r,,
,
Itulah simbol mereka dari dulu sampai seakarang. Pada hal kalau
tlllllurt kenya taannya, mereka sendirilah yang mengerjakan bid'ah'bid'ah,
fr tr r
t'
llru
kanan, mempunyai nafas, turun-naik, dan Tuhan itu "masa", karena senlu,rnr
hrcrnpat yang telah diterima dunia Islam, tetapi ia sendiri menarik orang tuplya taqlid kepadanya. llcgitu juga dengan keadaan lbnu Taimiyah al Herrani ini. Misalnya, pada suatu kali ia berkhotbah di mesjid Damsyik. Ia 6trttcrangkan sebuah hadits bahwa Tuhan turun kelangit dunia tiap-tiap
ini dibicarakan
l),r\,,1
karena paham Ibnu Taimiyah ini baik dalam Usuluddin maupun dalarrr lrl,'l'
illlirnr'
Jangan ragu-ragu
rr',
ffhnhar ini lalu ia rurun ke bawah Nah, apakah ini tidak ahli bid'ah yang sebesar-besarnya, yang me'
katanya
Iryrrupakan rurunnya Tuhan dengan turunnya dia dari mimbar?? Apakah Tuhan I lrlir k ada ayzrt y^ng mengatakan bahwasanya, tiada y ang menyerupai
Musyabbihah.
Ia menfatwakan bahwa Tuhan duduk di iihat atas, dengan arti bahwa tlrlrirn Allah itu di jihat atas, boleh ditunjuk dengan jari ke atas. la memfarwakan bahwa Tuhan itu di iihat atas, bukan di bawah, bukan dl kanan dan bukan di kiri, tetapi dibahagian atas. Jadi kalau begitu ia nenctapkan bahwa'lirhan Allah mempunyai tempat, yaitu DI ATN.
daripatl;rrrr,'
y,rrr;1
menganut dan bertaqlid dalam furu' syari'at kepada Madzhab yang cnrli,u
Dalam buku yang bernama "lbnu Taimiyah", karangan Muhammad Ahrlu Zahrah, padapagina 269 dinuklkan perkataan Ibnu Taimiyah dalam
hlrrh "Hamawiyatul Kubra", pada pagina 419, 420 dan 421
di
antaranya ia
298
299
berkata : "Tiada satu huruipun dari Qur'an dan Hadits yang melararrll rnenunjuk l'uhan ke atas dengan jari".
I,rr,
lhlr;rn berbicara dengan huruf dan suara, serupa pembicaraan manusia. Scbagai jaksa penuntut bertindak Syeikh Zainuddin
rtlunrng
bin Makhlu{
1,,rr,,,,
Mujassimah atau kaum Musyabbihah yang menyerupakan Tuhan dt'rr1l,,,, makhluk dan yang menyerupakan Tuhan bertubuh seperti manusirr
Ali hukum daiam Madzhab Hanbali. 'li:tapi Ibnu'Iaimiyah ketika itu tidak mau diadili, karena yang bertindak
Ia mengatakan
i8
"duduknya luhan di atas Arsy sama dengan duclukny:r tl,r,," thimiyah di atas kursinya dan turunnya lthan clari langit r,rr',, dengan turunnya Ibnu Taimiyah dari mimbarnya clan luhrrrr rr', di jihat atas boleh ditunjuk dengan anak jari ke atas" Memang benar-benar Ibnu Taimiyah ini seorang ulama yang tidak patut diambil jadi ikutan,
,vang t(,r:,r,,ri
s,r',
htrlrrn bersama dua orang saudaranya yang datang 1*ltrr Syarafuddin dan Zainuddin.
Scsudah
hrrjrrtlian farwa-farwanya di Mesiq yaitu memfarwakan bahwa luhan duduk rll ;rt;rs 'fusy, bahlva lhhan bertempat, bahwa lirhan turun ke langit dunia
thn lain-lain farwa yang tidak sesuai dengan paham yang umum dalam
Itl;trrr, yaitu paham Ahtrussunnah wal Jam-a'ah.
Ia memfarwakan bahwa pergiziarah ke makam Nabi Muhammatl adalah perbuatan ma'syiat, pada hal sudah 600 tahun sebelunr
Taimiyah lahir umrnat Islam diseiuruh dunia berbondong-bondong
'lldak lama sesudah itu Ibnu Taimiyah menghantam pula pengajianprrrgliian tasauf dan mencaci maki guru-guru sufi, yang waktu itu di Mesir
tl,r,,,
rrlirng banyak"
Kcrnudian ia dirnajukan lagi ke mahkamah dengan tuduhan menghina
rl;rr,rrry
ke Madinah untuk menziarahi makam Nabi Muharnmad Saw. yane rrrrrlr, itu. Dari seluruh penjuru dunia uiama-ulama Islam, yang ahli-ahli (Jru ,,, dan Hadits, Raja-raja Islam dan ummat Islam datang ziarah ke nr:rl,,r',, Nabi di Madinah, tetapi Ibnu thimiyah seenaknya saja mengatakan b,rlru
r
prl,rjtran tasauf dan ia ditahan dalam sebuah tempat tahanan keias satu
yrng diberi pekv;rn untuk melalaninya, 'l'idak larna ia dikeluarkan lagi. .facli, trbnu lbirniyah bukan saja memfatwakan bahwa Tuhan duduk lx'rscla, di atas 'arsy tetapi juga menghantam pengajian-pengajian tasau{ tltllrk rnenyukai tl-rariqat+hariqat, yang di Mesir ketika itu dan sampai kini n'rlitng berkemhang.
Pada
perjalanan pergi ziarah ke makam itu adalah perjalanan maksiat. Jadi, tidaklah heran, kalau pengembara dunia pada abad ke Vil il yang bernama IBNU BATHUTHAH, berasal dari Tanjah mengarakan tl.rt.rrr' bukunya yang bernama "Rahlah Ibnu Bathuthah", bahwa i2 mslihxl llrlr,
Taimiyah itu seorang alim, tetapi
goncuu,r
nru
r
lil.lun dan tinggal disitu selama 7 bulan. Sebabnya tidak lain ialah karena
yi
dipanggil oleh Sultan yang berkuasa di Mesir ketika itu unruk dararrli t,
Mesir.
arkan fatwa y ang ganj il-ganj il dalam agama dengan semboyan " kembali
Mesir.
lnrkrrrnpul dalam
ia memfarwakan dihadapan orang banyak pengajian yang s(.:.,rr yaitu, Tuhan Allah benar-benar duduk bersela di atas 'Arsy, bahwasurrr,
bahwa
Ahlussunnah wal Jama'ah semuanya dianggapnya tukang bid'ah. Yang tidak tukiurg bid'ah hanyalah ia seorang.
300
Damsyik pada ketika itu ia mengeluarkan bukan saja lltrr i farwa dalam Usuluddin tetapi juga dalam hukum- hukum fikilr r,r',r, berlainan dan bahkan yang bertentangan dengan madzhab yang cnrl',ir sehingga boleh dikatakan ia sudah ke luar dari lingkungan madzhab r,r,'r 4 itu, khususnya telah keluar dari Madzhab Hanbali yang dianrrtrrr
Di
'
sebelumnya. Pada tahun 718 H. keluar lagi perintah dari Sultan yang berkurrs,r 'lr Damsyk ketika itu untuk melarang Ibnu Taimiyah berfatwa, kare n;r r, mengulangi lagi fatwa-farwanya yang ganjil-ganjil yang berlainan ,l,rrr
Ibnu Taimiyah tidak memberi jawaban apa yang ditanyakan Hakim trtrrpi sekalian pertanyaan dijawabnya dengan "La Ilaha illallah"' Akhirnya ia dimasukkan ke penjara dan ditahan beberapa tahun. Di dalam penjara ia mengarang sebuah kitab tafsir yang diberinya rrirnra 'Al Bahrul Muhith". Kemudian ibunya memaiukan permohonan krJxrda. Raja Naser untuk metnbebaskan anaknya. Raja Naser memprrkenankan permohonan ibu ini. 'lbtapi - kata Ibnu Bathuthah - kemudian terjadi lagi hal yang
\('lr.rpa:
ini dilanggarnya. Maka pengadilan Agama yang terdiri dari ulama-uiama, ahli hrrlrll
Tetapi perintah yang bersidang tanggal 22 Raiab tahun 720 H. ia dimasukkan lagi ke rl;rl,ln tahanan sampai tahun 721H. Tahun 721 H. ia dikeluarkan lagi dari tahanan. Akhirnva riwayat Ibnu Taimiyah sangat menyedihkan. Beliau meningll,rl dalam penjara benteng Damsyik padatanggal2T Syawal tahun 728 Hilr,rlr sesudah mengalami penahanan beberapa tahun.
#ilgil.;A's6*,!,itLr;kj
56'!'5t5e6*ya$,nik
ru-J$5l$6y:j66#fi?rywe
-,9\iig1,r,.r.#-:#'",6'G\6
,fr,A!,afa;:rsJlSfu 4r_ff?r!,
Ibnu Bathuthah, seorang pengembara dari thngger, Al Jazair p,r,l,r ' akhir abad ke VII dan permulaan abad ke MII H. menerangkan d:rl,rrl bukunya yang bernama, "Rahlah Ibnu Bathutbah", pada jilid I, paginl "' yaitu
:
- ov oe tEibrbu.t.br.dyX,lArV elti,+.r;.tr!2;b,,i**d
Artinya:
'Adalah di kota Damsyik, Syria, seorang ahli fikih yang besar rlll,rrl
Madzhab Hanbali namanya Ahmad Taqipddin Ibnu Taimiyah t,i banyak membicarakan soal-soal ilmu pengetahuan, tetapi say;rrrp
sekali otaknya sedikit goncang," Penduduk kota Damsyik sangat menghormati orang itu. Pada suatu
h,rrr
di Damsyiq, Say badir di mesjid pelajaran dihadapan umum dimimbar mesjid ntendengar dia memberi kami". Banyak pelajaran diucapkan. Di antara perkataannya: "Tuban
Saya ketika
itu
sedang berada
-Allah turun ke langit dunia serupa turunnJ)a dengan turun saya ini", lalu
la turun satu tingkat di jenjang mimbar, Pada ketika itu seorang ulama
ia mengajx di
ucapan atau fiwa yang berlainan dari fatwa ahli.ahli fikih yang sehingga ia akhirnya diadukan orang kepada Raja Naser di Ikiro.
fuli fiqib
iuz
Madzbab Maliki bernama Anus Zahra' membantab dia dan ntelawan ucapan-ucapan lbnu Taimiyab (Lihat Rahlah Ibnu Bathuthah,
l,
dibawa ke Ihiro dan kepadanya dihadapkan beberapa tudulr;rrr dihadapan pengadilan yang memerilsa perkaranya.
la
302
303
krpada pengajian ayat "Tuhan istawa di atas Arsy" maka ia (lbnu Taimiyah)
rrrcngatakan bahwa Tuhan duduk bersela serupa sela saya ini.
itu pendengar jadi ribut dan marah sehingga ia dilempari rlrngan sepatu dan sandal, diturunkan dari kursi duduknya, ditampar dan
Pada ketika
rIi
perpukulkan bersama-sama.
Perkara
Di
ini sampai kepada polisi dan hakim yang kemudian mengadaitu. Mendengar jawabanl;rwaban Ibnu Taimiyah dalam pengadilan, hakim'hakim menjadi geli nrclihat kedangkalan ilmu Ibnu lairniyah itu.". Demikian tersebut dalam Buku. "Dar'us Siubah man tasyabbah wa
k;rn persidangan untuk mengadili Ibnu Taimiyah t;rrnarrad", karangan Taqryuddin al Husaini, orang Damsyik yang meninggal
()t)
st'srr,rr N,rt,r
dan tidak sesuai pula dengan ajann"ajaran Agama, yang biasa diajar'l,rr, oleh ulama-ulama Islam, Karena itu ia dihukum penjara di Benteng Damsyik"
Ia ditahan dan mati dalam penjara Benteng Damsyik pada tanggll Syawal tahun 728 H.
.l
ini
'lhimiyah.
lhnu Baithuthah dan Taqiyuddin al Husaini, bahwa Ibnu Taimiyah termasuk golongan orang yang menyerupakan Tuhan dengan makhluk, golongan
Musyabbibah, karena ia mengatakan bahwa Tuhan turun dari langit tiap
rnrrlam seperti turunnya
Demikian keterangan Ibnu Bathuthuh dalam buku "Rahlah" nya, Teranglah bahwa Ibnu Taimiyah ini boleh dikatakan seorang ulrrn.r besar, tetapi otak"nya sedikit geger, sekali ia katakan dan ia farwuh,r,, dengan lancang, bahwa Tuhan duduk serupa saya duduk ini, dan'lirlr.rr,
atas
'iusy seperti ia duduk di atas kursi, walaupun ia banyak kali pula mengat;rkan bahwa Tuhan tidak serupa dengan makhluk.
turun serupa turun saya ini, dan diwaktu yang lain ia farwakan balru,r walaupun Tuhan bertangan dan bermuka, tetapi mukanya tidak scr.rrli,r dengan muka kita, Tuhan Allah tak serupa dengan makhluk, katanya. Tersebut dalam kitab "Daf'us Slubah man tasyabbah wa tamarrrrl' (Penolak syubahat yang membikin syubahat dan penyeleweng:rnr kuangan Mufti dan Syailkhul lslamTaq\uddin al Husaini ad Dimsyrtlr (meninggal di Damsyik tahun 829H.), pada pagina 4I yaitu
:
Tetapi, ya, sejarah telah berjalan, walaupun fatwanya, itu tersesat rtiunun pengikutnya ada saja, sesuai dengan peribahasa Arab : "likulli saqith l;rr;ith" (Tiap-tiap yang jatuh ada pemungutnya).
antara penganut dan penerus paham Ibnu Taimiyah adalah rrrrrridnya Ibnul Hadi dan Ibnul Qayim al lauzi, pengarang kitab "Zadul
Mr'ad".
Di
3A4
305
Artinya
xxI
FATTVA-FATWA IBNU TATI}IIYAH YANG BERTENTANGAN DENGAN FAT1VA
'AMAAH l. Tuhan
Duduh Di Atas'Arsy Serupa Duduhnya.
Ibnu Taimiyah memfarwakan bahwa Tuhan duduk bersela di atas )\rir serupa dengan duduk berselanya Ibnu Taimiyah sendiri. Fahanr rrrr beberapa kali diulangnya di atas mimbar Mesjid Bani ummayah di Danrsr rr,
Syria dan di Mesir.
: 3, Ar Ra'd : 2, Al Furqan:59, As SajaCah :4 dan Al Hadid: 4. Ibnu Taimiyah mengartikan perkataan-perkataan "istana" yang ada rl,rlirm ayat-ayat itu dengan "duduk bersela serupa duduknya" sendiri. Irarwa dan i'itiqad Ibnu laimivah semacam itu ditoiak oleh kaum
\irrrLrs
Alrlussr-rnnah n'alJama'ah bukan saja ditolak dengan lisan dan tulisan tetapi
'
Dan ayat-ayat Qr.rr'an suci.vang serupa dengan ini, yang tersebut dalam lrtrah surat dalam al Qur'an, yaitu pada surat-surat: Thaha : 5, al liraf 54,
Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, baik kaum Salaf atau Khalai tidak mcngartikan perkataan "istawa" dalam ayat-ayat itu dengan "duduk bersela
Ia mengemukakan dalil ayat Qur'an yang diartikannya semuanya s,rl,r dan sebagai yang tersurat saja, tanpa memperhatikan yang tersirar rr;rrr ayat4yat itu.
Jadi, Ibnu Taimiyah boleh digolongkan kepada kaum Zahirriyah, y,uru
- tidak, tidak.!
L Aliran Salaf,
"kaum lahir", yang mengartikan ayat-ayat Qur'an dan Hadits Nabi lahirnya saja.
Misalnya firman lfuhan:
sec;rr,r
di muka J00
tahun
o,rL
Artin.va:
."ful;,gt:l*i*s(
Ulama-ulama Salaf menyerahkan arti yang hakiki dari perkataan "isrrwa" itu kepada Nlah. Memang dalam bahasa 'fuab, "istawa" artinva rltrcluk, tetapi ayat-ayat sifat "istawa" lebih baik dan lebih aman bagi kita
tirlitk diartikan, hanya diserahkan artinyl- kepada llirhan sambil kita i'itiqadli;rn bahwa Tuhan tidak serupa dengan makhluk.
(merutrut lbnu Taimiyah): 'Ar Rahman duduk bersela di atas. Atsr (Thaha; 5). Dan firman-Nya:
o
itu
dengan
Yang
L, *iP! t. rirs,&,;rr:"t'A
itu
306
;rr1',,
bukan pengikut ulama-ulama Khalaf. Ini harus dicamkan benar-bcrr,rr karena di Indonesia terdengar desas-desus, bahwa Ibnu thimiyah rrl
penganut paham Salaf
Kalau diteliti secara mendalam, maka cua-cffa ulama Salaf dan ul:rrrr,r
L Daiam
Tafsir Jalalein
jilid lli,
pag\na 82
ayar-:rr,rr
Bayan,
Ulama-ulama salaf mengakui, memang arti istawa dalam bahasa Ar,rl' adalah duduk, dan perkataan "tangan" memang tangan, tetapi dudLrlirrr,r
Tuhan dan tangannya Tuhan tidak serupa dengan duduk dan tang,r', makhluk-Nya. Jadi perkataan "istawa" dan "yadun" tidak dipakai menrrrrrr
artinya yang asli, Ulama-ulama Khalaf juga begitu, mereka mengakuibahwa arti "ista\\,r dalam bahasa fuab memamg duduk dan arti "yadun" memang tangan, tcr,rll
Ulama Khalaf menganggap bahwa mentakwilkan Istawa dengan istaula ,rtlltah lebih aman buat i'itiqad, karena tidak akan ada sedikit juga lagi hcrtcntangan dengan ayal dalam surat Slura, yaitu
:
\\,(9r# t.tgi^*3,J,.1
Artinya:
istawa adalah "menguasai" dan arti "Yadun" ial;rlr "kekuasaan". Jadi tidak dipakai menurut artinya yang asli lagi. Sepanjang riwayat sejarah, bahwa pada suatu hari Imam Malik lrrrr Anas ditanya tentang arti ayat pada surat Thaha 5 itu, maka beliau mt,rr dalam ayat
jawab:
ini arti
11).
Kalau dikatakan Tuhan bersela serupa selanya, Ibnu Taimiyah maka 'l\rhan sudah serupa dengan makhluk. Subhanahah Sudah bertentangan tlcngan ayat ini.
Pengertian macam
'Arab.
.ki'*\t#V,
Artinya
:
V;;
!i36i
5, X
Ju'.t!;)
o!fu.a;5
Artinya:
#j3,
istawir
1mg tertumpab".
Dan lagi dalam al Qur'an banyakperkataan "aitawa" yangartinyabukan
308
309
1ii6'"At
g, f5
di atas
C*Jl
Judi' (Hud:
41)
r,rl'
Artinya:
ayat
i4
bersela.
Artinya:
tidak berarti "duduk bersela". Maka heranlah kita kepada Ibnu laimiyah ylrng memaksa dirinya untuk mengartikan "istawa" dalam surat I'haha 5 rlan lain-lain itu, dengan dudak bersela serupa ia bersela sehingga men1;rtuhkan dirinya ke dalam golongan Musyabbihah yaitu orang yang
nrcnyerupakan luhan dengan makhluk-Nya.
Andai kata diterima paharn Ibnu laimiyah, yang bcrpenclapat bahrva 'l[rhan duduk bersela di atas 'arsy maka bagaimana artinya lagi ayat Qur'an
Kalau diartikan duduk bersela dalam ayat ini sebagai paham lbrrrr thimiyah, maka terdapatlah arti yang pincang, yaitu 'lirhan duduk berscl:r di atas langit yang sedang dijadikan-Nya. Subhanallah I
Artinya:
Ia (Tuhan) bersama
\1, ei.oil
Artinya
:
.(p;(k
14).
lq|;jJr;'&'w;
r
ltau
b
ini menimbulkan kesan seolah-olah Tuhan dua di atas 'arsy dan yang lain ini
?
"Dan setelab dia dewasa dan cukup usianya, Kami berikan kepadany
Arti istawa dtlam ayat ini cukup umur, bukan duduk bersela.
'lhhan duduk bersela di atas 'arsy serupa duduknya Ibnu Taimiyah itu atau
$crupa duduknya siapa jugapun, adalah paham yang sesat lagi menyesatkan,
310
3l l
karena, bertentangan dengan sifat Tuhan: Makhalafatuhu ta'ala lil hawatl (berlainan dari sekalian makhluk).
rr.,,
2. Tuhan Turun Dari langit Tiap-tiap Malam Turunnya lbnu Taimiyah dari Mimbar
Serupu
1,,
Ibnu Taimiyah memfarwakan bahwa lbhan tiap-tiap malam tururr langit dunia seperti turunnya ia ke bawah dari mimbarnya.
Memang dalam sebuah hadits Nabi Muhammad Saw. tersebut
:
terbenam
.Vjth$"bt'Jj4u'*tlf,,Vr'f6)u <z\
silng bolong, umpamanya pukul 10 pagi maka di negeri Belanda, bctullrctul pukul 2 malam, dan begitulah seterusnya. Nah, kalau Tuhan Allah turun ke bawah sepertiga malam terakhir scbagai turunnya Ibnu thimiyah, maka pekerjaan lbhan Allah hanya
turun-turun saja setiap waktu bagi seluruh penduduk dunia, karena, waktu
Artinya:
ffi
#J('#ti
"Dari Abu Hurairab Rda,, beliau berkata: Bahwasanya Rasululltl, Saw. berkata: "Tuban Allah turun tiap-tiap malam ke langit dunia ketil:,r tingal sepertiga malam penghabisan, maka Ia berkata: Siapa-sittl,,t yang akan mendo'a kepada Saya akan Saya perkenankan, siapa yutr,r, meminta akan Saya beri, siapa yang minta ampun kepada Saya aktrtt Saya ampunl" (Hadits Sahih diriwayatkan Imam Baihaqi). Hadits ini rtr rawikan juga oleh Imam Bukhari, (Sahih Bukhari IV, halaman 72).
Ketika menerangkan hadits ini Ibnu Taimiyah mencobakan bagaim;rrr,r turunnya Tuhan dari langit, yaitu seperti ia turun dari mimbar
pintu rahmat Tuhan lebih terbuka pada sepertiga malam terakhir menurut waktu setempat. Karena itu mendo'alah pada waktu itu! Hal ini dapat
rlirasakan, bahwa mendo'a malam-malam buta serupa
kcsan dan sangat terasa dekatnya lnta kepada Tuhan.
itu
sangatlah ber-
Islam,
Menurut i'itiqad kaum Ah.lussunnah wal Jama'ah Tuhan Allah turun sebagai dikatakan Ibnu Taimiyah, apalagi sebagai turunnya Taimiyah melangkah dari atas mimbarnya ke bawah.
Maksud hadits ini
titl,rl, lbrrrr
menurut Ahlussunnah
Tuhan terbuka malam hari seluasJuasnya, khusus pada akhir"akhir mal:rrrr Sekalian do'a dan permohonan diterima ketika itu.
Nabi Muhammad Saw. adalah perbuatan yang diakui oleh Syari'at Islam,
312
313
Jadi fars,a, Ibnu laimiyah berlawanan 180 derajat dengan kevakin,rl ummat Islam di seluruh dunia.
Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah beri'itiqad bahwa ziarah ke ffillkrrrrr Nabi di Madinah adalah sebesar-besar ibadat yang menghampirkan diri krr,r kepada Allah Sabhanahu wata'ala. Orang yang mengharamkan pergi ziarah ke makam Nabi Muhamnr;r,l
Saw., langsung atau tidak langsung telah berusaha dengan sengaja unlrrl,
menyepikan kota Madinah, suatu kota dimana dulu pada permulaan Isllrrr
pernah dipancarkan ajaran Islam keseluruh pelosok dunia. Dan langsung atau tidak langsung orang itu juga telah mernperlit'r rl peranan Nabi Muhammad Saw., sebagai pembawa u'ahyu Ilahi 1lrrrl
menyelamatkan manusia dunia akhirat, karena bagi orang itu sedikit dt'rrrr sedikit, Nabi Muhammad Saw. sudah jauh dari hari sanubarin,ya. Ramainya kota Madinah sekarang adalah tersebab karena banyakrrr,r
2. Tahun 1951M. musim haji. 3. Tahun 19i8 M. tidak musim haji. 4. Tahun 1959 M. tidak musim ha ii.
5. Tahun 1961 M. tidak musirn haji.
orang ziarah ke makam Nabi, bukan karena banyaknya orang ziarah mesjid Nabi.
li,
Dalam suatu hadits memang disebutkan bahwa ada 3 buah mrstr,l yang dibolehkan berkunjung ke sana untuk sembahyang, yaitu l{csyrrl
Madinah, Mesjid Makkah dan Mesjid BaitulMaqdis di Palestina, tetapi umrn,u
di
st'pi dari penziarah-penziarah, pemberi-pemberi salam kepada beliau, walaupun Ibnu thirniyah cs telah lebih dari 700 tabun memfatwakan llrhwa pergi ziarah itu haram hukumnya.
Valaupun kebanyakan ummat Islam tidak mau mengikut, tapi sejarah lslam telah mencatat bahwa ada seorang ulama Islam di Damsyik pada
tihadah ! Valaupun ada hadits yang membolehkan datang ke mcslr,l Baitul Maqdis di Palestina, tetapiummat Islam tidak adayangdatang kc srrrr buat sembahyang di mesjid, tidak ada yang mau menghabiskan harrarrr,,r untuk datang, ke situ. Paling-paling yang datang ke Palestina harrr.r
pelancong-pelancong saja. Nah, kalau dilarang datang ke Madinah untuk ziarah ke makam N:rl,r maka tidaklah ada orang Islam yang akan datang ke Madinah lagi tl;rrr Madinah itu akan sepi. Iklau Madinah sepi itu berarti ag ma Islam sutl;rlr berangsur lenyap dari dada manusia.
:rlrad ke
mengharamkan ziarah
ke makam Nabi
Muhammad Saw., yaitu Ibnu Taimiyah. Karena itu, tidaklah salah kalau banyak dari ulama-ulama Islam sejak
H. itu mengarang buku menolak paham Ibnu Taimiyah dan rncngatakan bahwa Ibnu Taimiyah itu "Dhallun mudhillun" (sesat lagi
rrbad
ke
nlcnyesatkan).
H.
nrcngarang suatu kitab bernama 'Al Jauharul Munazham fi ziaratil Qubris syarif an Nabi-il mukarram" (Jaubar yang teratur untuk menerangkan ziarah kubur Nabi Yang Mulia).
3t4
315
Begitu juga ulama-ulama besar yang terdahulu abadnya dari lbrrrr Taimiyah banyak sekali di antara merekayang mengarang buku-buku v;rrrg
menyatakan bahwa ziarah Nabi adalah sunnat hukumnya. Imam Ghzali, seorang ulama besaryang terkenal, telah menulis kitirbrry,r Ihya Ulumuddin pada abad ke VII, dimana beliau menyatakanpadabahlgr,lr
Nah, lihadah
dengan membawa bekal-bekal untuk perjalanan, kecuali hanya untuk 3 perjalanan, yaitu ke mesjid Madinah, ke mesjid Makkah dan ke mesjid
itu
kitabnya bernama "lttifaqul Aimah", bahwa telah sepakat Imam-irrr,rrrr Maliki, Hanafi, Syafi'i dan Hanbali memfarwakan bahwa ziarah ke maklru
Nabi adalah sunnat hukumnya.
Teranglan bahwa ulama-ulama Islam ikutan ummat sejak dulu sanrl);tl sekarang banyak sekaliyang beri'itiqad bahwa menziarahi makam Nabi irrr
sunnat, bukan bid'ah sebagai fatwa Ibnu Taimiyah cs. Sepanjang sejlrirlr memang Ibnu Tairniyah tak pernah naik haji, begitu juga pengikurny;r
Muhammad Abduh dari Mesir tidak pernah naik haji,
Benar-benaq kalau fatwa Ibnu Taimiyah. cs ini diikuti maka Madinah, kota Rasulullah, akan menjadi sepi, na'uzu billah! Mari kita selidiki dalil-dalil Ibnu Taimiyah:
Kesatu.
kor;r
Hal ini terlarang dalam agama, karena deraiat mesjid itu semuanya tama, boleh sembahyang dimana-mana dan tak perlu membuang harta untuk menziarahi rnesjid-mesjid itu.
Tetapi hal ini dikecualikan untuk 3 buah mesjid, yaitu mesjid Madinah,
Bepergian jauh-iauh untuk menuntut ilmu, untuk mencari nafkah, untuk berusaha, untuk naik haji, untuk ziarah makam-makam, khususnya makam Nabi Muhammad Saw. hadits ini.
Kalau terlarang
di
g;t/"rrnt':-6,{6JN3*1&A{
*lbJtol,,
futinya;
"Janganlah kamu berkemas-kemas (membawa bekal-bekal perjalanan)
.*A,lr*P;Uryt
$epergian untuk mencari ilmu, untuk perang, untuk haji dan lainlain
sebagainya.
ini tak kena kalau dipakai untuk melarang bepergian ziarah ke makam Nabi Muhammad Saw. di Madinah.
Pendeknya dalil
kecuali untuk 3 mesjid, Mesjidil Haram (di Mekkab), Mesjidil Rasul (di Madinah) dan Mesjidil Aqsha (di Palestina) (Hadits sahih, riwayar Imam
Bukhari dan Muslim).
316
31,1
Kedua,
slluasi gueja di Haabsyi : Mereka apabila meninggal seorang yang uileb di antara mereka lantas dibuatnya di atas pekuburannya mesjid, kemudian ia bikin patung-patung (gambar-gambar) orang-orang itu. Itulab makbluk yang paling buruk pada sisi Allah pada hari qiamat"
(ll.
71
Artinya: "Mengutuk Tuhan kepada orangYabudi dan [t{asrnni ltang menjatlil,:,tti kubur Nabi-nabi ntenjadi mesjid'(Hadits sahih riwayat Imam Bukhari tl,rrr
itu ialah membuar mesjid di atas dan membuat gambar yang mati itu di dalamnya untuk orang ltckuburan
tlisembah.
Muslim).
Lihatlah
dikutuk oleh Tirhan karena menjadikan makam-makam Nabi menjadi mcsjirl serupa orang Madinah yang membuat mesjid dekat makam Nabi tl,rrr
ziuth
l)irtung Nabi Muhammad, bukan pula menyembah patung.patung, hukan, bukan, tetapi hanyalah semata,mata menziarahi makam Nabi Muhammad Saw. dan memberi salam kepada beliau, lain daripada itu tidak
;tcla.
ziuahke makam Nabi, karena yang dikatlrk,rrr di sini ialah larangan menjadikan kubur menjadi mesjid, bukan ziurtil, kubur, dan bukan pula larangan untuk "bepergian" menziarahi kubur: Yang kedua, hadits ini diuraikan artinya oleh hadits yang lain:
sebagai dalil pelarang orang
Ibnu Taimiyah, kecemasan Muhammad bin Abdul Wahab tlrn kecemasan siapa juga pun, bahwa orang-orang yang datang ziarah kc makam, Nabi di Madinah akan menyembah Nabi Muhammad adalah kccemasan yang dibuat-buat, tidak beralasan, karena yang datang ziarah kc sana rdalah orang.orang Islam yang tauhidnya sudah kokoh dan kcimanannya sudah patent yang tak perlu dikhawatirkan lagi. Dan bahkan, zianh ke makam Nabi itu dapat dirasakan untuk mermmbah ketinggian dan kebesaran tauhid, karena kita menziarahi dan
Kecemasan
6i'i:4
&, :V
64Ji
6(;t
lrngsung memberi salam kepada Imam dan Pemimpin Tauhid yang besaq rrlah menyapu bersih kemusyrikan dan kepatungan di seluruh tanah Arab kctika itu.
Artinya:
"Bersabda Nabi Mubamnmd Saw,, tatkala dikabarkan kepada beliuu
Dan bahkan ziarah ke makam Nabi pada waktu sekarang lebih mcmpertebal iman kita, lebih mempertinggi perjuangan kita dalam
rnengikis syirik, sehingga futa yang ziarah mendapat semangat baru untuk rncnghapuskan syirik sesudah ziarah itu.
318
319
Baikiah kami tegaskan bahwa kaum Ahlussunnah wal Jant'r"rl' berpaham dan beri'itiqad, bahwa bepergian ziarab ke makam Nabi rl,rrr tempat jauh, dari Indonesia, dari Tiongkok, dari N Juair adalah suprr,rt diberi pahala dan bahkan adalah suatu ibadat paling besar. Begitu itgaziarah ke makam ibu, bapa, rnakam ulama'ulama, Irlrtli;ttt' ofang-orang mati syahid, ntakam pahlawan-pahlawan trsiam semurtrrr,, adalatr sunnat, berfaedah untuk dikerjakan.
Dalil"dalilnya adalah
Kesatu
Bagi orang yang beragama mengingat-ingat kampung akhirat itu bcrfaedah besar dapat mendorong berbuat ibadat untuk bekal yang akan
tlibawa ke kampung akhirat itu.
Kedua:
Dalam sebuah hadits tersebut:
3:, rl;y *-,ft *';t'1s i' 3 &i Jv dtt' u;r:;4r: 96,ryifr,,&ti iP_ iv$, K s66r 3-U 6& K:it #, j\(,5 +1lti S
-*S
,gS*thri;g;fu'J,..u3,6 M,:wN,&,,iF:
fL.-"br.!4u1,
Artinya:
tutinya:
Bersabcla Nabi Mtltammad Saw: (Dwlu) saya melarang mer'wianrltt
'Adalab Rasulullab Saw, mengajarkan kepada mereka (sababar sababat Nabi) apabila mereha datang ke pekuburan harus dikatakan: ",\alam atasrnu hai arang mu'm.in laki-laki dan perempuan, babwasanyu kami Insya Allab akan menghuhungi kamu" (l{adits sahih riwayat Imant
Muslinn
kubur (sekarang) ziarahlab. Dalam satu riwayat: Maka ziatabilah kubur, karena ziaralt ittr mengingatkan kepada mati (HSR Muslim - sahih Muslim I halaman 3lJ'))
Demikianlah hadits yang tersebut dalam kitab Muslirn. Memang pada mulanya, yaitu pada Permulaan Islam, Nabi melar:rrui ziarah kubut karena pada waktu itu tauhidnya ummat Islam sangat lenrrrli
karena baru saja ke luar dari kernusyrikan. Tetapi kemudian setelah keimanan dan ketauhidan ummat Islam tcl,ilr
kcpada ummatnya, supaya kalau datang ziaruh ke pekuburan haruslah baca do'a yang tersebut itu.
Ini suatu, bukti bahwa ziarah kabur itu dianjurkan oleh syari'at Islanr schingga Nabi kita menyumh dan mengajarkan do'a yang akan dibaca
kctika rnenghadapi makam pekuburan itu. Maka heranlah kita kepada orang-orang Islam yang mengharamkan ziarah kubur, apakah mereka tidak membaca hadits ini ataukah memang
alam pikiran mereka sudah berubah dari orang-orang yang percaya kepada
orltrrrl
kubur itu, terutama kubur Nabi, mengingatkan manusia kepada mati tllrr kampung yang akan didiami selamanya, yaitu kampung akhirat.
yang gaib menjadi orang-orang materialis yang sama sekali tak percaya kcpada yang gaib ?
320
32t
Dengan hadits ini Nabi kita menyatakan bahwa ziarah kepada beliau
scsudah beliau berpulang kerahmatullah seolah-olah menziarahi beliau pada
V'ti*
Artinya:
"Apa ucapan saya Hai Rasulullab kalau saya menziarultr kubur? Nabi mmjawab: "Katakantab, Salam atasmu hAi orang-onttr;i mu'rnin penduduk kampung itu" (Hadits Riwayat Imarn Muslim - Shahrlr Muslim I halaman 388).
Dengan hadits
jJ.r)r-{
Artinya
:
IoI
ei&'i *i 6f tV 6
"Barangsiapa menziarabi makam saya, ia pasti mendapat syafa'at saya" (Hadits Riwayat Imam Daruquthni),
Hadits yang dua ini yang diriwayatkan oleh Imam Daruquthni banyak
sckali ahli-ahlihadins
l"ng mengatakan bahwa hadits-hadits ini adalah sahih, di antaranya Imam Daruquthni sendiri, Ibnus Sakan, Imam Subki dan lain-lain (lihat Syawahidul Haq halamanTT). Demikianlah persoalan ziarah kubur ini.
Kalau direntang panjang kita dapat menahskan satu buku hadits Nabi yang menjudi dalil atas sunnatnya ziaruh, makam Nabi Muhammad Saw.,
'#cE5'{{sfi};'qa.'e;5u
'
Artinya
:
i'L;rtilole,
tctapi yang di atas ini cukuplah bagi orang yang beriman, karena dalil itu-menurut istilah ulama usul fikih tidak disyaratkan berbilang banyak; Satu hadits sudah cukup untuk menjadi dalil. Heran dan ta'ajublah kita melihat pengajian Ibnu Taimiyah cs. Kalau tlilihat sejarah ummat Islam pada sebelum zamln Ibnu Taimiyah, ataupun
sesudah zaman Ibnu Taimiyah, baik mereka kaum Syi'ah, kaum Mu'tazilah, kaum Ahlussunnah, semuanya datang menziarahi makam Nabi ke Madinah,
"Barangsiapa menziarahi kubur saya sesudab saya meningtrgl, maka ia seolah-olab sudah menzi.arahi saya pada ketika bidup sayt"
(Hadits Riwayat Imam Daruqidhni).
tetapi hanyalah Ibnu Taimiyah dan pengikutnya saia yang mengatakan bahwa bepergian ziarth makam Nabi ke Madinah adalah pekerjaan
malaiyat. Na'uzubillah.
322
323
menghukum kafir atau syirik sekalian orang islam yang mendo'a deng:rrr itu sudah dikerjak:rrr oleh Dunia Islam sedari abad-abad pernnulaan Islam, sedari zaman Nahr, zaman sahabat dan zaman tabi'in" Marilah kita tinjau soai ini srcara tenang dan ilmiyah.
bertawassul, pada hal mendo'a dengan bertawassul
"Thwassul" artinya mengerjakan sesuatu amal yangdapat mendekatk;r
rr
ov,,pV,.,^V&'d4jJj
ALtinya:
S*
"Mereka mencari
1Al Isra': 57).
jalan rntwk
mendeleatkfln
diri
kepacla Tuhan.
diri kepada
yaitu
:
Tuhan
Dernikian arti wasilah dalam ai Qur'an, Maka mendo'a dengan bcrtawassul ialah mendaa kepada Tuban, rt'kali lagi nrcndo's kepada'fithan dengan wasilah yaitu memperingatkan
s('suatu yang dikasihi Tuhan.
1.
\rlr4t1'\\
Artinya:
j;\qtffi Virr5{r$i&.$td,:U
Yo, 0r \-f , . 6 ;+ii
Kalau dicontohkan kepada situasi keduniaan, Llmpamanya kita akan nlcminta pekerjaan kepada sesuatu jawatan, tetapi kita tidak begitu dikenal olch kepala kantor itu, maka kita ialu mencari jalan, yaitu rnenghubungi sirhabat kita yang bekerja pada kantor itu dan dengan pertolongannya pcrmintaan kita untuk bekerja menjadi terkabul. Ini permohonan dengan "wasilah" namanya.
Atau dalam soal ini kita langsung menemui kepala Krntor dan langsung
Htalh*:,
"Hai orang-orang yang beriman ! Patuhlab kepa,la Allah dan carilalt jalan - yang mendekatkan kepadaNya - dan berjuanglab di jalan Altah, supaya kamu
jadi heruntung"
rrremohon kepadanya untuk minta bekerja, dengan rnernperingatkan kcpadanya bahwa kita yang bermohon ini adalah teman dari anaknya" Ini juga minta "dengan wasilah" narnanya. Wasilah macam
im
kepada Tuhan.
Tuhan
2. Ifjta disuruh mencari ialanyang mendekatkan diri kita kepada 3. Kjta disuruh berjuang (perang) di jalan Allah.
kabulnya permintaan yang memang pada dasarnya iuga dapat dikabulkan. Jangan keliru paham. Kita memohon hanya kepada kepala kantoq tidak kcpada kawan kita tadi dan bukan pula kepada anaknya itu, tetapi kawan kita atau anaknya itu sekedar membuka jaian untuk mendapatkan fasilitas. Begiru juga mendo'a dengan wasilah atau tawassul kepada lirhan. Contoh-contohnya do'a itu adalah
;
Kalau yang tiga ini dikerjakan maka kita ada jaminan unruk mendapar kemenangan di dunia, dan di akhirat.
l.
Kita datang kepada sorang Nabi atau seorang ulama yang lrataanggap mulia dan dikasihi Tuhan, lalu kita katakan kepada beliani: "saya akan mendo'a memohonkan sesuatu kepada Tuhan, tetapi saya harap pula
324
325
pe rmirrr,r.rrr
tulama-ulama kaum Ahlussunnah wal Jama'ah memfarwakan bahwa do'a nracam itu adalah baik, sunnat, berpahala kalau dikerjakan.
Kita datang ziarah kepada Nabi, pada ketika beliau hidup atau pada kt'rrl,,,
Jadi antara Ibnu Taimiyah cs dengan kaum Ahlussunnah wai Jama'ah bcrtentangan dalam soal ini 180 derajat.
beliau telah meninggal, maka kita mendoa di situ dan kita harapl,,rn agar Nabi Muhammad Saw. mendo'akan kita kepada Allah. Ini namanya mendo'a dengan tawassul, dengan orang yang masih hitlrrl,
atau orang yang telah wafat. Kita datang ziarahke makam liran Syekh Abdul Qadir alJailani, scor;ru, ulama tasauf yang besar di Bagdad, lantas kita mendo'a di situ kc1l,i,l,, Tuhan begini bunyinya:
"YaAllah, YaTuhan yang Pengasih dan Penyayang, saya mohon keamprrrr,r,,
'F,:5Y',Y:;,f"3g/:ri'S"t;5,\O:i:r'ii
y;/)t.rii i",JiiJ,Al:
Artinya:
dan keredhaan-Mu berkah beliau yang bermakam disini, karena bt'lr,rrr ini saya tahu seorang ulama besaryang Engkau kasihi. Berilah permohon,rl saya,Ya Allah yang Rahman dan Rahim!
"Ketahuilah, bahwa agama yang bersib itu kepunyaan Tuhan. Dan orang-orang yang mengambil auliya-auliya (pelindung) selain dari Tuban mengatakan: Kami tidak menyembabnya, melainkan untuk mendekatkan kami kepada Allah sedekatdekatnya" (Az Zumar: 3).
mendo'akepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai berikut: Ya Allllr berkat "jah" (tuah) Nabi Besar Muhammad Saw. berilah permohorr;rrr
saya.
Inilah satu-satunya dalil Ibnu Taimiyah, di mana dikatakannya bahwa orang-orang kafir yang menyembah orang-orang dulu mengatakan bahwa ia
nrenyembahnya karcna akan mendekatkan dirinya kepada Allah.
"Ya Allah, saya ada mengerjakan amalan yang baik yaitu saya tct;rl,
hormat kepada ibu-bapak saya, tak pernah saya durhaka. Engkau ),r Allah tahu hal saya. Iklau amal itu diterima olehMu, maka beril;rlr
permohonan saya ini.
Ini
yaitu
Tuhan.
diri kepada Allah. Karena itu orang yang mendo'a dengan bertawassul adalah musyrik, kata Ibnu Taimiyah cs. Pendeknya Ibnu Taimiyah berfarwa bahwa orang-orang Islam yang mendo'a dengan bertawassul, baik kepada orang yang hidup atau kepada orang yang telah mati adalah kafir, sama dengan orang kafir yang menyembah berhala dengan i'itiqadnya agar menghampirkan diri kepada Allah, sebagai tersebut dalam surat u Zumar : 3 ini. Ikum Ahlussunnah wal Jama'ah menolak farwa Ibnu Taimiyah dan mengatakan bahwa mendo'a dengan bertawassul tidak sama dengan orang-orang kafir ymg menyembah berhala itu.
Orang-orang Islam yang mendo'a dengan bertawassul tidak menyembah
Do'a macam ini dihukum syirik atau kafir oleh Ibnu thimiyah cs, rer,rl)r
326
327
kepada Nabi-nabi atau wali-wali atau ulama-ulama pada ketika ia menclo'' dengan tawassul tetapi semata-mata membav.? nama-nama itu ke haclap;rrr
'l'uhan, karena Tuhan kasih kepadanya. Ia mengharap muclah-mudaharr dengan membawa, narna orang"orang itu permohonannya akan segerr dikabulkan Tuhan, karena Tuhan kasih kepada Nabi-nabi, wali-wali clarr ulama-ulama yang namanya disebutkan itu. Jadi harus cligaris bawahi perkataan "nna na'buduhum illa", titltil, kami sembah mereka kecuali nnaka kami sembah ialah karena hencl;rri
mendekatkan diri kami kepada Tuhan. Yang Syirik ialah karena, ia si kafir
yang telah membuat dosa, kalau mereka datang kepada Nabi Muhammad Saw (pada ketika beliau masih hidup atau sesudah beliau wafat), dan minta ampun ia kepada Tuhan dihadapan Nabi dan Nabi rneminta ampunkan pula untuk orang itu, niscaya permohonannya dikabulkan Tuhan.
itu
Baiklah pada ketika Nabi hidup kita datang kcpada beliar,, mendo'a dihadapan beliau, dan beliau mendo'akan pula,
tctapi Nabi sudah wafat apakah masih dapat juga beliau menclo'akan kita ? l)engan tegas kaum Ahlussunnah menjawab: Dapat, karena Nabi hidup di
dalam kuburnya.
Timbul pertanyaan
lagi pertanyaan : Apa salahnya kalau mendo'a langsung saja kepada Itrhan tanpa mendatangi Nabi lebih dahulu, apakah do'a kita tidak akan tliterima Tuhan ?
Jaurabnya: Mendo'a langsung boleh dan diterima Tuhan juga tetapi
itu adalah
Kesatu
iw6i;,,1#;auaS,&'i4$iyg.6
1r r rr-ir$r . (&6.6,.kv
Artinya:
j
t
mendo'a dihadapan Nabi lebih banyak kans untuk dikabulkan, sesuai dengan ayat pada surat Nisa' 64 ini.
Ayat ini mempunyai hikmah yang tinggi, supaya orang berbondongbondong ke Madinah mendatangi Nabi, supaya mereka lebih mencintai Nabi, supaya mereka tambah gigih mengikuri perjuangan Nabi dan supaya mereka bertauhid sedalam.dalamnya sebagaimana rauhid Nabi. Apakah orang yang mendo'a serupa itu menyembah Nabi ? ?
*A',srw
"Dan kalau mereka ketika telah menganiaya dirinya (dengan berbuut dosa) datang kepada engkau (Hai Muhammad), lalu mereka ntemohotr ampun kepada Tuhan dan Rasul minta ampunkan rnereka pula kepatlu Allah, maka barang tentulah mereka dapat ampunan Nlah itu, bahwasanyu Tuhan penerima taubat dan penyayang" (An Nisa': 64).
ini
328
Khathab mendo'a dengan tawassul kepada paman Nabi membuktikan bahwa boleh bertawassul kepada orang yang lebih rendah waiaupun ada orang yang tinggi.
$tq{ q
ce;L!t.5
Artinya
:
q:
Apakah mendoa dengan bertawassul semacam ini syirik, kafir atau bicl'ah ? Tidak, tidak. Kaiau syirik sudah barang tentu sahabat-sahabat Nabi, khususnya Saidina 'Umar bin Khathab tak akan berbuat begitu.
Jadi harus dibalikkan, orang yang memfarwakan do'a semacam ini bid'ah maka itulah orang yang membuat bid'ah dalam i'itiqad.
Ketiga
:
"Dari Anas (bin Malik, sahabat Nabi), berkata: "Bahwasanlta Saitlitt,t 'Umar bin Khatbab Rda. adalah, apabila terjadi kemarau beliau mendo',t bertawassul dengan Abbas bin Abdul Muthalib (paman Nabi), 'Umar lttrr Khatbab mendoa: "Ya Allah! Bahwasanya kami pernah mendo'A d.engttt
bertawassul kepada Engkau dengan Nabi maka Engkau turunkan bujrtt
G:,tfu_*s&Ad6'!,r,WV
-
J6:ts;*ltak45:i+yt'w.&3.e6,6
dan sekarang kami bertawassul dengan paman l,{abi kami maka ltr
Allah turunkanlah hujan! Berkata Anas : "MAka turunlab bujan kepu&r kami" (hadits sahih, Riwayat Imam Bukhari, lihat Fathul Bari jilid ltt
pagina 150). Dapat diambil kesimpulan dalam hadits, ini:
'*&3,frw
ejtt:=Jto!.2.
Artinya:
kr
1.
Saidina 'Umar bin Khathab, sahabat Nabi dan Khalifah Rasyidin yang
"Dari Anas (bin Malib) ia berkata: "Dntang seorang laki"laki badui kepada Nabi Mubammad Saw,, maka ia berkata: "Hai Rasulullab, kami datang kepada engkau karena tidak ada lagi onta yang meNngis, tidak ada lagi bayi yang mendengkul, kemudian ia membacakan sebuah $ajt': "kecuAli kepada engkau tak kemana kami akan pergi, kemanakab manusia akan minta bantuan kalau tidak kepada Rasul llabi" Mendengar l)ermintaan itu Nabi lantas berdiri, menarik selimut beliau dan lantas naik mimbar, lalu mendoa: " Ya Allab, turunkanlab buj an! " (Hadits riwayat lmam Baihaqi dalam kitab Dalail" - Hadits ini dinukil dari kitab Fathul Bari
Syarah Bukhart padaiuz
2. Saidina'Umar
3. Do'a bertawassul itu dikabulkan Tuhan dan hujan pun turunlah 4. Saidina, 'Umar mendo'a kepada Tuhan, bukan meminta ke pada, Nrlrr atau kepada Abbas, tetapi nama beliau-beliau ini dikemukakan s:r;.r
kepada Tuhan.
III halman
148).
330
331
Ke-empat:
Nabi untuk meminta hujan. Mereka tidak langsung meminta kcprrrl,r Tuhan untuk menurunkan hujan. Rupanya hal ini tidak terlarang dalam syari'at Islam, yaknikalau rcr.y,rrlr musibah ap"-apa orang datang bersama.sama kepada Nabi tl:rn
sekarang kepada ulama-ulama yang dipercayai.
?n r-\,a-\
a,'t ,
2. 3.
Nabi Muhamnnad Saw. tidak marah kerika, orang datang kepada itu, tetapi membenarkan.
bch;rrr
\try'{.
cf, o ((:
.t.'n
J?v'z*A'JJu*y
7r!*t
rl(;
Nabi juga tidak marah mendengar sajak (syair) itu, di mana dikatak;ur bahwa pada ketika susah tidak ada tempat kembali melainkan kep:ul,r
Rasulullah,
&:ts
a't 4's lF :;:i *-,\ LSj # *tt .t q't'{lt ltX,r,i't, ," it'n(:i t 't.1
Jtfl;:13 U!*i*
t.
lz. c14,, (
t\-9.<
Tentu datangnya orang kepada Nabi adalah sebagai sebab saja, secilrrll pada hakikatnyayirng rnenurunkan hujan hanya lfuhan.
#:
&#,
Artinya:
r#t,&
*\'A:'{'i
4. Ini
5.
wF
# :\fr #, 41<,t i$
suatu bukti yang nyata bahwa mendo'a dengan tawassul iru sunnat, bukan bid'ah sebagai dikarakan lbnu Thimiyah.
aclal;rrr
Dalam hadits ini dapat pula diambil kesimpulan bahwa boleh "istigatsarr (minta tolong kepada rnanusia), umpamanya kalau kita dapat kesulitrrrr
maka kita datang kepada sahabat kita dan kita minta tolong, uffip?manf,r dengan mengatakan: "Hai sahabatyang mulia, tolonglah sa,lz, bebaskanl,lr saya dari kesulitan ini".
membuat kesalnban
saXa mohon flrnpun kepada-Mu d,engan "ha,k" Muhamm{td, supq)a diampwni saya. Makn Tuban bertanya: "Hai Adam, darimana engkau tahu tentnng Muharnwatl ltada bal ia bekm dilahirkan?"
Menjawab Adam, "UaiTubanku, setelah Engkaumenjadikan saya dengan
Khusus kepada Rasul boleh istigatsah, sebagai saja'yang dibacakan ril hadapan Nabi ini:
kekuasaan Errykau, rnaka saya angkrtt kepala saya, larttas saya lihat
tertulis di atss tiang arsy perkntailn "La llaaha illa llsb' Muhammadur Rasulullah", Ketika itu tabulab saya babwa Engkau tak akan meleretkan
Jadi, tidaklah teriarang kalau seseorang Muslimin mengatakan dalanr ucapannya setiap hari: "Ya Allah, Ya Rasulullah", asal ia tetap berkeyakina:r bahwa yang memberi pada hakikatnya adalahAllah, tetapi meminra kepad:r
manusia hanyalah sebagai sebab saja.
nama Engkau kecuali dengan arilng yfrng Engkaet kasihi. Kelika itu Tuhan rnenjawab : Itu benar, hai Adam, dia-lab makhluk yang paling saya sayangi, kalau engkau mahon kepada Saya dengan "haq"n'ya,
maka Saya men&uni engkau. (Hadits riwayat Imam Baihaqi dan beliau katakan bahwa hadits ini sahih).
332
333
Jelas dalam hadits ini bahwa NabiAdam mendoa dengan berrawassrrl dengan Nabi Muhammad Saw. yang belum lahir ketika itu. Pekerjaan Nabi Adam 'alaihissalam dan caranya mendo'a diterangk;rrr oleh Nabi Muhammad Saw. kepada ummatnya supaya ummat Islam menirrr
ltngkau dan saya menghadap kepada Engkau dengan Nabi Engkau, lvlubammad Saw., Nabi rabntat. (Hai Muhammadl Saya menghadap
ile
lh Allah, beri
Maiah
,1t8
sltaf6t'6tlab beliau pada saya", (HR. Tirmidzi dan Ibnu Shahih Tirmidzi )fiII haiaman 80-81 - Sunan Ibnrr Majah I halaman
4rg).
Nampak dalam hadits ini bahwa mendo'a dengan tawassul lebih dekat kcpada dikabulkan Tuhan,
Kalau hal ini terlarang sebagai farwa Ibnu Taimiyah, sudah barang tentu
tlilarang oleh Nabi kita, tetapi yang terjadi sebaliknya yaitu beliau,
rnenganjurkan dan mengajarkan do'a yang akan dibaca.
Ke-enam:
Tersebut dalam kitab Hadits
:
wqeFfieJ6:Fs*^b,e:tj j---Er.
Jb; .i;sUr
o!. X&:t
Artinya:
"Bahwasanya Nabi Muhammad Saw. pernah mendo'a dengan mengatakan: "Dengan bak Nabi-Nabi engkau dan l{abi-l'{abi sebelum aku"
(Hadits riwayat Imam Thabrani).
Jadi, NabiMuhammad Saw. pernah mendo'a dengan bertawassul dengan Nabi-Nabi sebelumnya.
Artinya:
Dari Utsman bin Hunaif bahwasanya seorang laki-laki bercacut bma mata datang kepada Nabi Muhammad Saw,, maka ia berkata: I.Iai Rasulullab tolonglah mintakan kepada Tuban agar Ia menyebatkart saya. Maka Nabi menjawab: Kalau engkau suka boleh mendo'a, kaluu engkau suka boleb sabar dan itulab yang baik, Orang itu mendesah supaya dido'akan, lalu Nabi Muhammad Saw, menyuruh ia berwudbu' dengan baik dan mendoa dengan do'a ini: 'Ya Allah saya mobon kepadu
334
Ini
335
Ketujuh
:
:
Kedelapan
Baik sekali dalam mendo'a i:eitawassui clengan amal saleh yang tclah dikerjakan. Di clalam hadits vang diriwayatkan Imam Bukhari dan l\4uslisr diceritai<an oleh Nahi Muharnmarl Savv. liisah ahii gula yang terkurung dalam gua kernudian sesudah nlereka mendo'a kepada Tuhan rlcngan bertawassui dengan anial saieh yang anereka telah kerjakan rnereka dibuka oleh fahan tutup guan'ie ;i-u. Cerita ini membuktikai: bahwa l{abi V{uhammad Saw. menyukai menrlo'a clengan bertawassul. Hadits itu panjang tapi pada pt:r'm*iaannya arlalah
:
.y*s
ilrtinlz:
"Berksta Nabi Muhanantad Saut. "Barttng siap* heluar dfir"i rttmtthrrt"t hendakltergisem.bakyang kluiarnenda'6:YnAllab, sayamintakep{lcltr tllt' dengnn "baq" se.lunth arang 3tang ftr,endo'n kepada'lwu, d"an snya 1771vlt,tt
Wr4a6+ssqt'bk',\ffirW&
s6J)t:t
diri, tddak ptda karena sombong, tidak pula karena bentlal': tr', dan hendak dipuji, saya keluar karena takwt kepatla mttrtth'Mu tl,ttt hendak menwntut keredhaan-Mu, snya rnahon diiaubkan saia dati rL(ttt|'rt
dan diampuni
do s a- da s a s alt e,
le
ftt
engnn
melainkan Engkau.
Lalu Nabi menjtatakan: bahwa Tuhan neengatakan "Saya $nll)ttttt bagtnya" (Hadits Riwayat lbnu Majab). ini ialah agar yang tnenthr,r bertawassul dengan do'a sekalian orang yang mendo'a dan deng,trr perjalanannya ke tempat sembahyang. Ini namanya tawassui dengan amal ibadat.
Ternyata dalam do'a yang di$arkan Nabi
6'p'# g tAt'A *
li au
be
re-)LJt
rk at a
o5
b e
:' Ad a I ah
331
336
kehuiaturtt
Merekamasukberted.th ke dalam sebuah gua pada suatu bukit. Kebetul'rt' runtuh batubatu dan meruttupi gua meteka. salab seoranT dari nrcrtl|,r berkata kepada kautannl'a' mendo'alab kepada Tuhan dengan berl'trr
bunyinya:
^yatyang
amal saleb yang pernah engkau ketiakan. Lalu salab mengembala dan saya perab
susu
seora.nS
meiltkt,t
'Ya Allah d,ulu ada dua arangibu-bnpak sala yang sudah tua. Sayct keltr,r'
anak-anttkku, familikt't dan istttril"tt ilui dengan susu iht. Pada suatu hari sn1'a terlambat pulang, saya dapati
bapakku sudab tidur, saya titlak suka tnengan#u mereka tleng,rrr membangunkannya, pada hal anak-anak sudab bertangisan lne,nittttl Alhil" susu di bawah kakiku, begitulah sald tungu sampai pagi' Ya semut(t karena Knlau Engkau tahu bahwa saya memperbuat amal itu mata meiuntut keredbaan Engkau, maka btkalab pintu gua ini,sehingq,r kami dapat melihat langit. l,{abi Muhammad saw, menjelaskan lebil' lanjut babuta pintu gua itu dibuka oleh Tuhan' antrrl Yang berdua lagi menda'a pula dengan bertawassul dengan saleb mereka masing-masing (H. Riwayat imam Bukhari dan Muslint +lttl shahih Bukhari luz ll halaman 24 dan shahih Muslim Juz 2 halaman
LafuhHadits ini dinuqil dari kitab 'Al Lu'lu wal Marjan fima Ittafaqa Alarlrr:
Syaikhan" Juz
Artinya: "Dan setelab datang kepada mereka kitab (Qur'an) dari Tlrban, tlimana kitab iru rnernbenarknn ki1ab yang ada pada mereka (Taurat), (sebelum datang Nabi Mubarnmad) .yang merelea pada mnsa cltthtnya ntinta pertolongan kemenangan dengan dia untuk ntengalahkan orang-orang kafir tetapi manakala telah datang apd y(tng mereka telab
hetabtti mereka engkar pula kepadanya, maka kutuk Tuhan atas arang yang kafir itu", (At Baqarah: 89), Ayat ini menceriterakan halnya orang Yahudi yang tidak mau iman
kepada Nabi Muhammad saw., pada hal dahulu sebelum Nabi Muhammad
tahir ke dunia, selalu mereka mendo'a kepada Tuhan dengan bertawassul clengan Nabi Muhammad untuk mengalahkan orang kafir dalam peperangan, tctapi setelah Nabi Muhammad benar-benar datang mereka tak mau iman clengan beliau. Orang ini dikutuk oleh Tuhan, karena tidak mau iman itu.
Dalam menafsirkan ayat ini Syekh Abdul Jalil 'Isa, bekas guru Kulliyah tJsuluddin dan bahasaArab padaUniversitas AlAzhar di Kairo menerangkan:
1. Ini
adalah bertawassul dengan amal saleh' Kisah ini diceriterakan oleh Nabi Muhammad Saw. dengan tujuan suprr\"r ummatnya memperbuat serupa yang diperbuat oleh ahli gua itu apabil'r mendapat kesusahan.
2. Ahli gua
ini bertawassul dengan amal saleb yang telah mereka kerjak;rrr tidak langsung mereka menyebut' "fx Allah bukalah pintu gua ini l" tctrtlrr
dengan mengatakan: Ya Allah berkat amal saleh yang telah saya keriak;rrr bukakanlah pintu gua ini. Bertawassul itu rupanya boleh dengan ulama.ulama, dengan Nabi-nrrlrr
,#,8\,is#,&j,*r,*)tt,^,,3'o&
Artinya:
338
339
Dari ayat ini dapat diambilkesimpulan bahwa tawassul itu telah dikcrjlli,rl
juga oleh ummat"urnmat yang eluiu dan doa mereka dengan tau,us.,rrl
dikabulkan Tuhan, tetapi sa,vang mereka kernudian ticlak mau iman drng,r,' orang yang dulunya tempat mereka bertawassul itu. Berkata Syeikh Husein bin &takhluf al Adawi, bekas rvakil Dirclirrrr Al Azhar Kairo:
;5 $i6st ip
ii je ui
16
:*
f:-,,,Se 1l\* i
*
n {*#
t*np
ry,
uk*
ini rurun mengabarkan hal ihwai orang Yahudi kerurunan Kil;r1,, yaitu Bani Quraizhah dan Bani Nadh( yang ketika iru berpclrrrti
'Ayat
$,A*&*
W\*'^t
melawan Aus dan Yrhuraj yang kafir. Mereka membuka Kitab 'laur,rr dan meletakan) tangannya r:li atas kalimat "Nabi yang akan lahir ,lt
akbir zaman" dalatn laurat ifu. Mereka mendo'a: "Ya Allah! Dcng,rl berkat haq Nabi Engkau yang Engkau janjikan akan lahir pacla alilrrr
+;*; ;;j #,,.U-F ; *;,^1, t;* 6.;4f.*-fu i*ru"{3 fuL '*'jw ir\;Yl6 rr;^*-:';:.S'i: *b';rqry';
*$ s ;w i,,s t* : F: #t'"&Wfly,p #'4 \frWi *+u ii:*,;.d$1 A 1$# 'g;3x q'ik; *5*6"
W#
i *'
:i'
Kemudian mereka beroleh kemenangan daiam peperangan itu. IJarrr,r disayangkan pada ketika Nabi datang kemudian orang"orang Yahrrrl,
sebagiannya tidak mau irnan dengan Nabi".
pagrrr.r
if*r
',1
XESIMPULAN.
t'&
e^8'e,t:;n;uiyu ",
* +$iV"#;X;
Syeililr
Sayid Ahmad Zaini Dahlan. MLrii $yafi'i di Mekkah &{ukarramah pada ahl,l
yang lalu.
'
WU t-E
ioirtifu:e
*S
{"s:Alt;
'
*, ;*giV"ifr' b;s"ff
g5,i$ 1j:?[s
Ad**i **,"#'*
a-E6r#1
5$
3rs#
( o \ -r o n 7i,t';bry
340
"{d\d#"
34\
t',rrt'r
y;trr1r
jarang tandingannya.
sengaja kami salinkan selengkapaya dari aslinya dengan bahasa tl,rr,
huruf Arab dengan tujuan agar sekalian peminat yang pandai berbllt;t',r Arab akan lebih dalam meresapkan perkataan beliau ini
Dan kami akan menterjemahkan juga ke dalam bahasa Indonesia set
rrr,r
Terjemahannya
" Ke simpul
Orang-orang yang membolehkan tawassul dengan orang lang masib bidup tetapi ntelarang tau)assul dengan orang lang telah utafat maka orang itu pada bakikatnya telah masuk syirik dalam i'itiqad dan taubid rnereka, karena mereka me-i'itiqadkan babwa yang bidup bisa mencipta, sedang orang lang telah wafat tidak bisa lagi' bagaimana' pula mereka mengatakan bahwa mereka memelibara taubid dan orang dikatakannya telah masuk pada syirik sedang pada bakikatnya merekalab yang Orang-orang ber-i'itiqad macatn
anny a, b ahut a menurut pah am, Ah lu s sunnab w al J anut', il' adalab harus dan sab bertaw(lssul dengan l'{abi MubamTnqi $67p., bttrl:
itu,
juga boleb bertawassul dengan l{abi-l{abi dan Rnsul'Ruvrl yang lain, dengan auliya'auliya dan orang-orang saleb sebagaimutrtt
Begitu
hemasukan syirik.
Amat suci Engkau, bai Tuban! itulah bohong mereka yang besat"'
Demikian terjemahan bebas dari perkataan Sayid Zaini Dahlan. (Dikutip dari kitab "syawahidul Haq". karangan Syeikh Yusuf bin Isma'il an Nabbani, pada pagina 159).
dianjurkan oleb badits-hadits yang telab kami teranglean tetdahulu. Kta kaum Ahlussunnab ual Jama'ab me-'itiqadkan bahwa tirulir
seorangpun yang dapat mengadakan bekas, mengadakan, menjadifuttr meniadakan, memberi manfaahtya, memberi mudbarat, kecuali bany,r
Allab yang Maba Esa saja, tidak bersekutu bagi-Nya.. mempercayai l'{abi mengadakan ta'sir, Nabi menthtn manfa'at pada hakikat, memberi mudbarat dengan jalan mengadakutt' memberi bekas dan juga tidak bagi lain Nabi, baik orang yang telah nntr
Kta tidak
5. I.ehas-Lekas illen$hukum Kafir Fatwa Ibnu Taimiyah menghukum kafir kepada orang-orang
Islam
yang tidak mau menurut pahamnya. Orang yang menziarabi makam Nahi Mubammad Saw, ke Madinab, kafir. lf':.lau kta ikuti farwa dan paham
ini
Maka tidak ada perbedaan dalam soal ini dan dalam soal tawassul antara Nabi dan Nabi'nabi yang lain, Rnsul'Rasul Wali-wali dutt
Ibnu Taimiyah ini, maka ziarah ke makam-makam Pahlawan Nasional yang biasa dikerjakan di negeri kita tentu juga "kafir".
Orang-orang yang mendo'a bertawassul dengan Nabi atau Vali'wali, hukumnya kafir, kata Ibnu Taimiyah. Mengucapkan "dengan berkat Nabi Muhammad", atau "dengan jah NabiMuhammad" atau orangyang beristigatsah semuanya kafir, kata Ibnu Taimiyah.
Ayat ayatyang khusus turun untuk mencela orang-orang kafir dipasang
orang-orang saleh, tidak ada perbedaannya hidup atau mati, karttrrt mereka tidak menciptakan suatu jwga, mereka tidak berku1s7 sattt,t
sekali, hanya berkat mereka diambil karena mereka kekasib Allah, me ncilt t t dan mengadakan banya milik Allah, htnggal dan tidak bersekutn
r
orang mati, maka orang itu me'i'itiqadkan babwa orang hidup hixt
342
kan oleh Ibnu Taimiyah untuk orang islam yang menziarahi kubur, untuk orang Islam yang mendo'a dengan tawassul, untuk orang Islam yang
343
menyebut "Ya Rasuiuliah", untuk orang-otang Islam .vang bepergian ziarah kubur.
rrrrr',1,
pcllllelt'lan krrrt'ttlr itLr titlak llolch tlijadikan lrr.r:rr rlirlanr urlsyrraklrt, rrt.rl':t lirlirh, scdikit-sedikit ka{ir kafir kepadanva' yaitu ia harus orang yang katir itu bcrlaku hukum ia waiib diperangi dan halal darahnya' rt'r';ti clari istcrinya yang mu'minat,
Inilah sikap tlan paham yang radikal dari Ibnu Taimiyah. Sikap Ibnu laimiyah ini sama dengan sikap kaum Khawarij, r,rrr1, mengafirkan Saidina Mu'awiyah cs dan mengafirkan Saidina Ali cs rl,rl
mengafirkan Saidina Utsman pada akhir pemerintahannya dan mengalirl.rn
t.rtrtlakbolehclikuburdalampekuburanorangislamdll. dengan perkataan: "kafir" kepada seseorang .fadi tak boleh dipakai
\r'rxlnpangan.
Sitti Aisyah, Thalhah dan Zuber yang berani melawan Saidina AIi clll,rrl
peperangan Jamal. Pendeknya, setiap orang Isiam yang tidak sesuai dengan pahanrrr,r
adalah kafiq halal darah dan hartanya.
Paham yang semacam ini tidak sesuai dengan paham kaum Ahlussunrr,rlr
wal Jama'ah, tidak sesuai dengan paham ltiabi Muharnmad Saw rl,rn sahabat-sahabat heliau, tidak sesuai dengan paham Imam-imam Madzlr;rl,
yang ernpat. Andai kata durhaka.
Manusia menurut paham kaum Ahlussunnah walJama'ah, apabila telrrlr
A,S*:1'Jlu'ii',6srtf6&, 1;y,$r56$b5r'W**'A\k
.
6 )d t obt
"6 iA
++:&.
sftStlf g
L\
Artinya:
e t&*tu@f
mengucap syahadat, telah rnengakui dalam hatinya bahwa riada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu Rasul-Nya maka orang itu sudah mu'mirr
dan ia tidak menjadi kafir dengan berbuat dosa, walaupun dosa besar, selain syirik.
Paham yang mengatakan babwa si pembuat dosa besar adalah kafiE iru
DariAbuHttrairahRda"bel'iauberkata,:RasltlullahSau,.berkepada saudaranya "hai kafir"' maka sabda , Apabila ,rrroro*g berkata (HSR Bukhari - Shahih jadilab salab seorang'i'i" o'ong itu menjadiftalr
Bukfiari Juz tV halaman 47)' Dan tersebut dalam }{adits Muslim
adalah paham kaum Khawarij (lihat pasal kaum Khawarij dalam buku ini).
Imarn Syaf
karena dosanya".
i Rhl. berkata
,i,w\w3:6,WffiAt,
'^iipw*136rbj\\4\:Fi{ *st*;J'61{b9693{t+fi'
LL(P,e.P{-{,/ot t
Afiinya:
"Saya tidak menghukum kafir seorang juga dari ahli qibiat dengan
Yang dimaksud oleh Imam Syaf idengan ahli qiblat ialah ummat Tauhid.
Jadi artinya; Bahwa sekalian orang yang sudah mengEsakan Tuhan dan me-Nabikan Nabi Muhamrnad Saw. tidak dihukum kafir dengan sebab
dosa-dosanya. Masalah kafir adalah masalah yang besar, suatu hal yang menentukan nasib manusia berabad-abad di akhirat dan pula suatu hal yang menjadi garis
SahabatNabilbnu'{JmarRda'berkata:BersabdaRa'sulullahSaw: 345
344
Manakala berkata seseoralrg kepada saudaranya "bai kafir", maka irr telah menetapkan (dengan ucapannl'a itu) salah seorctng di antaranyr
l.
menjadi kafir. Kalau orang memang kafir (pada bakikatnya) ialtlt begitu, tetapi kalau orang itu (pada hakikatuya tidak kafir, mul",r kembali "kafir" itu kepada yang berkata (HSR Muslim - Shahih Muslirrr
Juz
fuww6fr'#,&s
"tetap selalu menghambakan diri kepada Tuhan lahir batin".
Yaitu dengan jalan memperbanyak "dzikir", nemperbanyak membaca
nama Tuhan dan mengingati Tuhan, baik dengan lisan atau dalam hati saja
halaman 44).
mucl;rlr
menuduh orang Isiam dengan kafir, karena tuduhan itu bisa berbalik kepatl,r yang menuduh.
Sikap Ibnu Taimiyah sangat lancang menuduh orang dengan "kalll
ldzikul-qalbi
Cara-cara
dzikir hati).
macam-macam, ada sebagai yang diajarkan oleh
dzikr itu
Syaikh Abdul Qadir alJailani vang kemudian dinamai Thariqat Qadiriyah, ada
sebagai
kemudian dinamai Thariqat Naqsyabandi, dll. Di Mesir, baik pada zaman Ibnu Thimiyah atau pada masa sekarang banyak sekali narna Thariqat-thariqat itu, yaitu menyesuaikan diri dengan
nama gurunya rnasing-masing.
bes:rr,
709 H.), pengarang ktab Tasauf 'Alhikam" yang populer di Indonesia. Tariqat-tariqat Sufiyah pada zaman Ibnu Taimiyah sangat mtjrr
Sulthan-Sulthan Islam yang terdahulu dari Ibnu Taimivah, seperti Sultharr Sulthan Silabuddin al Aiubi danRaja-raiaMamalik sesudah dinasti Almbiyllr,
Ibnu Taimiyah menfarwakan bahwa semuanya itu haram, tidak boleh dikerjakan, sedang sebahagian besar ulama"ularna Ahlussunnah memf'atwakan bahwa arnal thariqat-thariqat itu adalah baik dan bahkan ada yang mengatakan sarrgat baik, karena amal-amal dalam thariqat itu dikerjakan oleh Nabi dan sahabat"sahabat beliau, juga dituntut oleh Allah
di
"
6i1liii
*(1fi
Sampai sekarang
di
di
Indoncsr,r
semuany:r
Di
56#5Yr*:a,33\\i{},,Ar'$ztt5$ 97 2l -l \.y,rUJt.Di+
341
346
Artinya
'Apabila kamw telah selesai mengerjakan sentbaby*ng ntaka ingotltilt Tuban diwakttt berdiri, cliwaktu duduk dan ketika berbaring" (An. Nrs;r
.'*,"b *
ry,
li,
i&
ru
$,
oiur&t",li{
10j)
Beratus-ratus, heribr"r-ribu dan berjuta"juta kali.
L\l*-r!?'r't3{f5t 'iurrjSi'tr'&;,tr6Ji
Artinya: Artinya:
% b^rb
e;S*\,b,
t*rl&f
rtl{5$
sebarytak-banyakn.1,rt
"Dzikir yang paling baik ialah kalimab La ilaha illallah'. (Hadits riwayat Imanr Tirmidzi eian Ihnu Majah - Shahih lirmidzi juz I7 hal. 274,
dan Sunan lirnu Majah
II
hal. 420).
Dan banyak lagi ayat-ayat suci, dan hadits"hadits Nabi yang mengancrul agar setiap orang Islam mengingati Tuhan banyak-banyak dan menyebrrr nama Allah banyak-banyak
g+
e.
tg; **Str
\lus;j 5,6
ffi;*
Artinya:
ffibil.ift tr r,C4
UL;bi'4i$\bfi
3S
\\.t t\reJL"H.gl
"Kntakanlah! Serulah Allab atau serulab Rahman. Mana saja nama Tuban yang kawzu seru (itu sudah baik) dan Ia mempunyai nama-nama
Artinya:
Terdahulu (masuk Surga) arang- ornng "Mujanidun",,Sahabat bertany
110).
Siapakah Mujarridun itu ya Rasulullah ? Nabi menjawab: Orang-orang yang banyak dzikir Allab, laki-laki atau wanita (HSR Muslim . Shahih Muslim
Lathi{ Hapu, Qalyim, Rahman, Rahirn adalah nama'nama Tuhan yang diperbolehkan dan dianjurkan kepada sekalian orang Islam membacanya
banyak'banyak. Lebih jauh lihat kernbali halaman 46,47 dan48 dalambuku ini tentang
Il
halaman 467).
348
349
itu adalah:
t.
'2.
li
Bersumpah dengan thalak tidak membikin jatuh thalak, tetapi hanya suami diwajibkan membayar kafarat sumpah.
Thalak ketika isteri membawa haidh tidak jatuh. Thalak diwaktu suci yang disetubuhi tidak jatuh.
Sembahyang yang ditinggalkan dengan sengaja tidak diqadba.
Artinya:
duduk b erkumpul-kumpul me mbaca dzikru ll u l, (mengingati Tuban), memeluk malaikat rahmat bagi mereka. Merel:,r dittttupi dengan rahmat Tuban dan turunlah sakinah kepada nrcrehr dan Tuhan mengingati mereka pula" (Hadits Sahib riwayat Imam Muslirrr dari Abu Hurairah - iihat Syarah Muslim juz 17 halaman 22).
"
.j. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Jelas dalam hadits ini bahwa berkumpul-kumpul duduk dzikir adal:rlr suatu amal ibadat yang sangat terpuji dan sangat dituntut oleh syari'at Islanr
Orang-orang Tashauf Thariqat membiarkan diri untuk duduk berkumpul
Orang yang mengingkari ijma' bukan kafir dan bukan fasiq. Tuhan itu tempat yang hadits (yang baru), dengan arti Tuhan menjadi
Nabr
tempat bagi sifatnya Yang baru. 10. Zat Tuhan tersusun, yang satu berkehendak dari yang lain.
Muhammad Saw. akan tetapi Ibnu Taimiyah mengharamkan semuanya iru Inilah farwa Ibnu Taimiyah yang sangat tersesat!
11. Qur'an itu baru, bukan qadim. 12, Alam itu qadim. 13. Tuhan bertubuh, berjihat dan pindah'pindah tempat. 14. Neraka akan lenyap, bukan 15. Tuhan
kekal. sama besar dengan Arsy.
ini sama dengan fatwa kaum Syi'ah Imamiyah di Iran, bahwa thalak tiga sekaligus hanya jatuh satu. Farwa semacam ini ditolak oleh ke-empat madzhab, yaitu oleh
Fatwa semacam Madzhab-madzhab Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali. Ke.empat madzhab itu
16.
Nah, Ibnu Taimiyah telah melakukan penyelewengan dari 3 jurusan, yaitu dari pihak i'itiqad, dari pihak tasauf dan dari pihak hukum fikih'
Barangsiapa yang ingin mendalami tentang Ibnu Taimryah dan "Madzhab Salafnya" dipersilakan membaca buku "40 Masalah Agama" iilid IV, karangan
3 sekaligus jatub
tiga.
Menurut kitab "Fashlul Aqwaal", padapagina 32, Ibnu Taimiyah telah melanggar dan merongrong 16 (enam belas) ijma', yaitu kesepakatan Imam-imam Mujtahid dalam suatu masa.
kami juga.
350
351
Dengan judul buku ini saja jelaslah bahwa pada masa hidup Muhammid
XXIT
SETARAH NINGKAS PAHAM 1VAHABI
Pembangun paham ini Muhammad bin Abdul !flahab.
Wahabi dengan judul 'Ad Durarus Saniyah firraddi alal Wahabiyah" (Permata
yang bertatah untuk menolak paham Vahabi). lbranglah bahwa nama, "W'ahabi" itu sudah lama adanya.
Dari keterangan "Munj'd" tadi ternyatalah bahwa paham Wahabi itu adalah penerus paham Ibnu Taimiyah dan bahkan lebih fanatik dan lebih radikal dari Ibnu Taimiyah Ini benar.
dengan "Wahabiyah" adalalr salah, karena pembangunnya bernama Muhammad, bukan Abdul Vahalr Tersebut dalam kamus Munjid pagina 568 bagian Adab, yang
Sebenarnya menamakan gerakan ^rtinya. "Wahabiyah adalah suatu bahagian dari firqah Islamiyah, dibangun olclr
Muhammad binAbdulwahab (1702M. - 1787 M.). Lawannya menamainy:r
Wahabiyah tapi pengikutnya menamakan dirinya 'Al Muwah-hidun" darr
ini
ini ialah Muhammad bin Abdul Wahab berasal dari qabilah Banu Tamim, lahir 1115 H., wafat tahun 1206 H. Kalau sekarang ini tahun 1386, maka
"An Nur" Nejdi, dapat diambil sejarah paham lilahabi
:
Muhammad bin Abdul Wahab wafat sudah 180 tahun yang lalu.
Mula-mula ia belajar ag ma di Makkah dan di Madinah. Di antara gurunya di Maktah terdapat nama Syeikh Muhammad Sulaiman al Kurdi,
Syeikh Abdul Wahab @apaknya sendiri) dan kakaknya Syeikh Sulaiman bin
Abdul \[ahab. Guru-gurunya semua termasuk bapak dan kakaknya adalah ulamaulama Ahlussunnah wal Jama'ah. Hal ini dapat dibaca dalam, buku 'As Shawa'iqul Ilahiyah firraddi al Vahabiyah" (Petir yang membakar untuk menolak paham Wahabi), karangan kakaknya. Sulaiman bin Abdul Sflahab. Menurat Ustadz Hasan Khzbyk dalam suatu karangannya dikatakan,
thariqat mereka dinamainya 'Al Muhammadiyah". Dalam fiqih merekrr berpegang kepada Madzhab Hanbali, disesuaikan dengan tafsir Ibnu
Taimiyah".
Ulama-uiamrr
'Al
bahwa Muhammad bin Abdul !flahab pada ketika mudanya banyak membaca,
I(lahabi tidak marah kalau mereka dipanggil dengan kalimat "V'ahabi", darr
Ilahiyah firraddi alal Wahabiyah" (Petir Tuhan untuk menolak paham Wahabi).
bin Abdul Ifahab meninggal di Nejdi. Menurut buku "Kasltrs Syubahat" tersebut, yang berasal dari tulisan cucu-cucu dari keluarga Muhammad bin Abdul Wahab, yaitu Abdul Lathif bin Ibrahim Ali Syeikh, bahwa Muhammad bin Abdul Wahab lahir di suaru
352
353
desa bernama "Ainiyah" pada tahun 1i15 H. la belaiar agama keprttl,r bapaknya, karena bapaknya, adalah ulamaQadhi di negeri ldniyah itu.
Setelah ia mencapai usia dewasa ia pergi ke Makkah untuk menunailirtrr
paham Syi'ah di Iran dengan Syah Iran dan bersatunya paham Syi'ah hnamiyah di Yaman dengan "lmam" yang menguasai Yaman (sebelum
Ite
ibadah haji dan kembali ke Ainiyah sesudah mengerjakan haji. Hal ini berbeda dengan Muhammad Abduh di Mesiq penganut
pahrtrrr
Ibnu Taimiyah juga yang tidak pernah naik haji walaupun ia berulang k;rlr pergi ke Paris. Kemudian Muhammad bin Abdul Vahab datang lagi ke Makkah tlrrn Madinah yang kedua kaIi. Lama ia tinggal menuntut ilmu di Makkah clrrrr
Madinah. Katanya, pada kali yang kedua inilah ia banyak melihat
di
Madin:rlr
amal-amallibadat-ibadat orang Islam di hadapan makam Nabi Yang bcr lainan dari Syari'at Islam, "menurut kacamatanya. Kemudian ia pindah ke Basrah dan menyiarkan fatwanya yang ganjil
ini bahwa paham Muhammad bin AbdulWahab tidak diterima di Basrah juga tidak diterima di Ainiyah, sehingga ia diusir dari kedua tempat itu oleh penguasa Tetapi dengan pertolongan Muhammad bin Sa'ud di kota Dur'iyah banyak jugalah pengikut"pengikut Muhammad bin Abdul lfahab yang terdiri dari orang-orang paclang pasiq sehingga menjadi kekuasaan yang tidak dapat diabaikan oleh lirrki dan Syarif-Syarif di Makkah ketika itu.
Jelas dari uraian Pada suatu ketika mereka mengirim delegasinya ke Makkah menemui
kot;r
Syzif Mas'ud sambil mengerjakan haji. Delegasi ini rnenyiarkan fawa-fawa Vahabiyah yang ganjil-ganjil, di Makkah.
Syarif Makkah, yaitu
lagi
rlr
ini dan bahkan membunuh pulang memberikan laporan lolos dan tetapi sebahagiannya, sebagiannya
Syarif Mas'ud menangkapi orang-orang kepada Muhammad bin Sa'ud.
Mula-mula
ia menyiarkan
di
negerinl,r
sendiri, yaitu di Ain yah. Tetapi Raja di negeri itu namanya Utsman birr Ahmad bin Ma'mar yang mulanya menolong tetapi setelah mendeng:rr
farwa- farwanya lalu mengusir dan bahkan berusaha membunuhnya. Kemudian ia pindah ke Dur'iyah. Raja Dur'iyah bernama Muhammrul
kaum Wahabi Dari mulai tanggal ini berkobadah pemusuh^n ^rrtua di Nejdi dengan Syarif-syarif (penguasa-penguasa di Makkah). Dalam hal ini Syarif Mas'ud membuat suatu kesalahan karena ia menangkap orang haji dan membunr.lh mereka, pada hal lbhan telah berfirman dalam al Qur'an, bahwa barangsiapa masuk Makkah adalah
aman (Surat Ali Imranr 97). Seharusnya kalau ia tidak sesuai dengan paham Wahabi ia boleh mengusir saja orang tanpa membunuh.
Tetapi dalam sejarah ini dapat diambil pula, bahwa Raja Makkah ketika
penyiaran
paham-pahamnya. Maka bersatulah dua orang "Muhammad", yaflB berlairr kepentingan, yaitu Muhammad bin Abdul lilahab dan Muhammad bin Sa'utl Muhammad bin Abdul Vahab membutuhkan seorang penguasa untuli
itu tidak menlukai paham lilahabi, serupa dengan Raia-raja di Basrah dan
di
menolong penyiaran pahamnya yang baru dan Muhammad bin Sa'utl membutuhkan seorang ulama yang dapat mengisi ral<yatnya dengan ideologi yang keras, demi untuk memperkokoh pemerintahan dan
kekuasaannya.
di Makkah itu banyak yang kafiq karena mereka membolehkan mendo'a dengan tawassul di hadapan makam Nabi, membolehkan berkunjung dari
354
355
Nabr,
!
I
Ramadhan", (Jawaban
ini
memuji-muji Nabi dengan membaca nazhasn Burdah'Amin Tadza", membltt,t shalawat Dalailul Khairat yang berlebihlebihan memuji Nabi, membac:r ksah-kisah Maulud Barzanji dan ak'hirnya mereka dikafirkan karena titlll mau mengikut Muhammad bin Abdul Vahab. Terebut daiam sejarah, bahwa suatu kali teriadi perdebatan antar,r Muhammad bin Abdul Wahab dengan saudaranya Sulaiman bin Abtltrl $flahab, dalam soal kafir-mengafirkan ini.
Sulaiman bertanya kepada adiknya: "Berapa, rukun Islam" Muhammad meniawab: "lima". Sulaiman Muhammad Sulaiman
'
Laki-lak ini bertanya iagi : "dari mana diambil orang islam sebanyak itu
'
pada hal murid kamu tidak sampai sebanyak itu?" Muhammad binAbdul
Iilahab marah dan berusaha menangkap orang itu. Dari riwayat ini dapat rlipetik suatu hal, yaitu bahwa Muhammad bin Abdul Wahab pada permulaan fatwa-farwanya banyak sekali mengafirkan
orang-ofang yang tidak mau menerima fananya. Muhammad bin Abdul Vahab sejak membuka fatwanya
di Dur'iyah
6!
tidak mau ke Makkah dan Madinah lagi, karena ia tidak sudi melihat orang-orang membuat "ma'shiat" di Makkah dan di Madinah, katanya. Yang dikatakannya "makshiat" itu ialah berbondong'bondong pergi
ziarah ke makam Nabi, mendo'a dengan bertawassul dengan "jah" Nabi; mendo'a dengan menghadap ke makam Nabi (bukan ke QiblaQ, adanya kubbah-kubbah di atas pekuburan Mu'ala di Mekkah, di Baqi'i di Madinah, di pekuburan Uhud di Madinah juga dan ditempat maulud Nabi di Suq al
Apa, I
: Kamu memfarwakan bahwa siapa, yang mengikutnttr adalah mu'min dan yang tidak sesuai dengan fatwamtt
adalah kafir.
marah.
leil di Mekkah ini semua menurut Muhammad bin Abdul Wahab; amalan
syirik atau sekurangnya membawa kepada syirik. Kaum Wahalbi sudah dua kali menguasai Hijaz. Yang pertama pada tahun 1803 M. sampai dengan 1813 M. dan yang kedua pada tahun 1925 M. sampai sekarang. Kami, penulis buku ini pada ketika naik haii yang pertama tanggal I Januari 1927, yaitu dua tahun sesudah kaum \ilahabi memasuki Makkah, kemudian selama tujuh tahun kami bermukim di Makkah dan baru pulang
atas
Dari buku ini kita dapat melihat farwa-fatwa Muhammad bin Abdul Iflahab yang gmiil-ganjil dan baru-baru. Tertulis juga dalam buku ini sejarah perdebatan seorang lakilaki
dengan Muhammad bin Abdul Wahab.
ke Indonesia pada bulan April 1933' sudah melihat dengan rnata kepala
sendiri pelalaanaan dan praktek-praktek yang dilakukan oleh orang-orang Wahabi di Makkah dan Madinah pada ketika mereka menguasai Hiiu dalam ronde kedua.
Yang kami lihat dengan mata. kepala adalah:
1.
Sekalian rakyat dilanng merokok baik merokok sigaret atau merokok dengan syisya, karena merokok itu pekerjaan syetan, katanya. Tembakau
356
357
2.
Tidak boleh dan dilarang melagukan adzan. sebelum sfahabi masuli Makkah, di atas ketujuh menara Mesjid el Haram bilal melakukan adztut dengan lagu suara-suara yang indah.
Tidak boleh membunyikan radio, tidakboleh membunyikan gramopon Gramopon-gramopon yang, dapat ditangkap dirusakkan semuanya'
10.
Kubbah-kubbah di atas pekuburan sahabat'sahabat Nabi, yang berada di Mu'ala (Makkah), di Baqi'i dae Uhud (Madinah) semuanya di-
Saw.
t"
di
5.
6.
Tidak boleh membaca kitab shalawat Dalailul.khairat dan lebih'lebih lagi tidak boleh membaca "Burdah", yaitu qasidah 'l\min Thdza" yang ada dalam kitab Dalailul khairat itu, karena di dalamnya terlalu banyak memuji-muji Nabi Muhammad
Saw.
7.
Tidak boleh mengaji "sifar duapuluh" sebagai yang tertulis dalam kitab-kitab Kifayatul Awam, Matan Jauharatut lhuhid, Sanusi dan kitab-kitab Tauhid fuy'ari&itab,kitab kaum Ahlussunnah wal Jama'ah,
Tauhid kaum !flahabi berkisar sekeliling Tauhid Rububiyah dan Tauhitl
dunia di atas maulud Nabi itu dibangun gedung perpustakaan' perayaan Maulid Nabi bulan Rabi'ul Awal tiap-tiap tahun dilarang,
karena itu pekerjaan bid'ah, katanya.
13. perayaanMi'raj yang biasanya dilakukan pada malam 27 Raiab dilarang
keras, karena hal itu bid'ah, katanya. Bepergian dengan maksud ziarah makam Nabi ke Madinah terlarang' Yang dibolehkan kepergian ke Madinah dengan maksud untuk menziarahi
Uluhiyah saja,
8.
Makkah hendak menyatukan ke empatnya di bawah dan di belakang Imam yang menganut Madzhab wababi.
Tetapi Qadhi-qadhi di Mahkamah'mahkamah Syar'iyah ketika itu masih ada Qadhi-Qadhi Maliki, Hanafi, Syafi'i dan Hanbali.
9,
Sembahyang berkaum-kaum diwajibkan' Apabila adzan sudah kedengaran maka sekumpulan lasykar bertebar
orang'orang
Inilah yang dapat dilihat dengan mata kepala dan didengar dengan telinga pada ketika itu. Kemudian pada tahun 1959 M. kami datang,
lagi ke Makkah, tidak dalam musim haji.
sembahyang ke mesjid. Manakala ia melihat seorang yang tidak pergi shalat jama'ah kontan ketika itu dipukul dengan tongkat rotan, kadang'
Ikmi melihat
sendiri.
18. Ada usaha hendak memindahkan dan menggeser kedudukan batu 359
358
makam lbrahim kira-kira 20 meter ke belakang, iuga ada usaha hendak memindahkan telaga Zamzam lk. 10 meter ke belakang. Kami melihat
rlll
Iil
il[
lipat.
luas,
xilII
I'TIQAD I(AUM WAHABI YANG BERTENTANGAN DENGAN I'TIQAI) AHLUSSUNNAH TVAI IAMAAH
Dulu ditalsir hanya seluas 8 meteq tetapi sekarang sudah begitu sudah 2 x lipat nampaknya.
20. Amal-amail Thariqat, umpamanya Thariqat-thariqat Naqsyabandi, Qadiri, Shathari, Samani dan lain-lain sebagai yang banyak terdapat di Mesir,
diiarang keras.
1
21. Membaca ziltr "La Ilaaha illallah" bersama'sama sesudah sembahyang, sebagai banyak terlihat di Indonesia dan lainlain dunia Islam, ter' larang.
22.
1
l.
Ulama-ulama Wahabi selalu memfarwakan bahwa mendo'a dengan tawassul adalah syiriVharam. Hal ini tidak heran karena paham lflahabi itu adalah penerus yang fanatik dari farwa'fatwa Ibnu Taimiyah. Pendirian kaum Ahlussunnah walJama'ah dalam soal "tawassul" sudah
Imam tidak membaca "bismillah" pada permulaan fatihah dan juga tidak
Dan lain-lain.
dibentangkan dalam pasal yang terdahulu yang membicarakan fatwa-farwa Ibnu Taimiyah. Pada pasal itu telah kami kemukakan dalil-dalil al Qur'an dan hadits-hadits yang bertalian dengan tawassul itu. Bacalah kembali.
2. Isti$atsar Syirih
Tersebut dalam kitab karangan ulama Wahabi, berjudul 'At Hidayatus Saniyah wat Tuhfatul Vahabiyah", pada pagina 66 yaitu:
li
il
i
rl
"Barang siapa menjadikan Malaikat, Nabi'Nabi, Ibnu Abbas, Ibnu Abi Thalib atau Mahjub peruntaraantara mereka denganAllah, karena mereka dekat kepada Allah, seperti yang banyak diperbuat orang di hadapan
itu kafir, musyrik, halal darahnya dan hatanya, walaupun ia mengucapkan dua kalimah syahadat, walaupun ia
raja-raja, maka orang sembahyang, puasa dan menda'wakan dirinya muslim". Terang menurut buku lilahabi
Vlahabi mengafirkan
sekalian orang Islam yang sudah membaca syahadat kalau orang Islam itu
360
36t
menjadikan Malaikat, Nabi-Nabi, Ibnu Abas, Ibnu Abi Thalib (maksudnyl Saidina Ali Kw.) atau Mahjub menjadi perantara mereka dengan Allah. Arti "meniadi perantara" yang dilarang itu menurut paham Vahabi
ialah ber-istigatsah dengan mereka. Tegasnya: "Siapa yang ber-istigatsah menfadi syirik".
Apa yang dimaksud dengan istigatsah
?
Nabi
di
Madinah, lantas
di situ ia berkata
menghadapkan pembicaraarr
kepada Nabi: "Hai Rasulullah hai habiballah, hai penghulu kami Muhammarl
kemusyrikan, yaitu:
a. Memanggil dan
c.
Menjadikan Nabi ini sebagai perantara antania dengan Allah, pacla hal setiap orang Islam boleh mendo'a langsung saja kepada Tuhan, sedangkan Tuhan itu dekat kepada sekalian hamba'Nya.
,i$s*6,srd6A\3;6(:gUkU
{tgtiot{:a,#kK;:qYtWif
Inilah unsur-unsur kemusyrikan dalam istigatsah itu dan karenanya orang itu menjadi muspik kalau mengerjakan ini. I(aum Ahlussunnah wal Jama'ah yang beri'itiqad sebagai i'itiqad Nabi Muhammad Saw. yang dikepalai oleh Imam Abu Hassan al Asy'ari tidak sepaham dengan Wahabi dalam soal ini'
Ifuum Ahlussunnah wal Jama'ah berpendapat,
"Dari Anas Rda, beliau berkata: Pada suatu malam kaum Muslimin mendengar Rasulullah menyeru dekat telaga Badar: Hai Abu Jahil bin Hisyam, bai Syaibah bin Rabiab, bai tlmaiyab bin Khalaf! Adakab
Sababat-sababat ketika
bertanya kepada l{abi : "kenapakab tuan memangil orang-orang yang sudah menjadi bangkai? Maka Nabi men'
itu
362
363
Kedua: Tersebut dalam Hadits Bukhari (lihat Fathul Bari, juzu' yaitu:
3 hal.
449)
Terang dalam hadits ini bahwa Nabi pernah dan adamemanggil orang-
'#,:#"i{#,{r,
5'dtct))'Ug
Artinya:
dart Anas bin Malik, dari Nabi Mubammad Saw, beliau berkata' "Hamba-hamba Tuhan apabila diletakkan dalam kuburnya dan orangorang pengantarnya sudah mulai kembali pulang, maka mayat itu
mendengar detak-detik sandal mereka" (H. Riwayat Bukhari . Sahih Bukhari
tersebut di
atas.
I Hal.
menghadapkan pembicaraan kepada
169).
sampai
kepada detak detik sandal, apalagi kalau dipanggil. Jadi, adalah tidak benar farwa sebagian orang yang tidak bertanggung jawabyang mengatakan bahwa orang.orang mati setelah diletakkan dalam
Orang-orung yang telah mati itu, walaupun ia sudah mari dan dikuburkan, mereka dihidupkan kembali dengan secara hidup dalam alam bezakh, sehingga mereka mendengar kembali seruan orang hidup yang, menyerunya. Menyeru orang mati tidak terlarang. Sedangkan orang kafir yang sudah mati boleh dipanggil, apalagi Nabi.nabi dan ulama-ulama
Islam.
kubur tak mendengar apa-apa lagi. Ini adalah hadits sahih dari Imam Bukhari yang tidak diragukan lagi
kesahihannya.
c.
Ketiga:
Tersebut dalam Hadits Muslim bahwa Nabi Muhammad Saw. mengajarkan
364
365
Artinya: ,,salam
I
Kelima:
Tersebut dalam Hadits
:
atasmu bai penduclukkampungini Mu'minin dan Muslimin, untuh clan kami insya Allab akan mengikuti kamu, kami memohon'afiyat Muzlim ' syarah Juz kami clan untuk kamu" (Hadits riwayat Imam Muslim
* a S#
Artinya:
hukum syari'at Islam boleh Jelas, dalam hadits ini, bahwa dalam
;e
Sg
"Vr.tf$
kamu" dan "kami mohon 'afiyat untuk kami dan untuk-mu"' Nah, kalau ada paham, yang mengharamkan menghadapkan pem' dengan bicaraan kepada ofang yang telah mati maka farwa itu bertentangan
hadits ini.
Ke-empat:
beliau berbenti sejenak dan berkata kepada sababat-sahabat beliau : "rninta ampunkanlab saudaramu karena ia sekarang sedang ditanya" Q1. Riwayat Abu Daud - Sunan Abi Daud Juz III hal. 215).
Terang dalam hadis ini bahwa orang mati itu dihidupkan dalam kuburnya
a. Memanggil dan menghadapkan pembicaraan kepada orang mati boleh saja. Boleh kita ucapkan: Ya Rasulullah! dihadapan makam Nabi di Madinah atau di tempat lain, b. Orang yang sudah mati dikembalikan
alat pendengar dan alat perasa
,MAka apabila seorang dari kamu sembabyang ntaka bendaklab yang baca: Tabiyat itu untuk Attab juga sembabyang dan sekalian ucapan baik, salam atasmu hai Nabi (Mubammad saw.) dan rahmat Tuban dan
berkahNya" (H. Riwayat Imam Bukhari
dan mendengar detak-detik sandal kita di atas pekuburan mereka. Dan, khusus bagi Nabi-nabi, kaum Ah-lussunnah wal Jama'ah mempercayai bahwa beliau-beliau hidup dalam kubur, mendengar salam dan mendengar ucapan yang diucapkan kepada beliau.
hal.456-458).
Nyatalah dalam hadits ini bahwa setiap orang Islam dalam sembahyang limawaktu sehari semalam tetap mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad
Ini membuktikan bahwa Nabi itu hidup dalam kubur dan kita boleh
menghadapkan pembicaraan kepada beliau.
366
367
Ke-enam
:
:
Kedelapan
:
:
'{{'ffiif,
Artinya:
r5
:F,t
**^V
#6V$ ;i Gta'";,.!;,A'P-tt9
Jtti, J6 .ys
.
**hV i, j r.yr'J'rJ# c) e
Nabi-nabi itu hidup dalam leuhur mereka dan mereka sembabl:ang" (H. Riwayat Imam Baihaqi - Zttrqani Juz V hal. 332).
Nah, Nabi-nabi hidup dalam kubur. Ketujuh
:
Artinya:
: "pada
setiap orang Islatn ntentberi salam pada sala niscal,a Tuban mengembalikan
kepada sa1,a nrb saya, sebinga aku menjawab salamrrya" (Hadits riwayat Imam Abu Daud, Sahih Abu Daud juzu' 2, pagina 218).
Berkata lmam Zarqani dalam menafsirkan hadits ini, bahwa hadits ini
S
'ri,-,;j'&
Artinya:
"i"
t rrl,i'o,;;
me I a
?t j F!(le
b e li
;fffi.-jfii
a"
suatu bukti bahwa Nabi hidup terus menerus dalam kubur beliau karena pada setiap sa'at ada orang salawat kepada Nabi Muhammad Saw. di atas dunia yang luas ini. (Lihat Zarqani syarah Mawahib, juzu' 5, pagina 335).
Kesembilan:
"Bahltasan)'a Nabi Mubanrmad Saw, berkata: Pada malam Isra' sayu lui N ab i Mu s a d i Katib
Ah m ar,
Tersebut dalam kitab Hadits Bukhari suatu hadits yang panjang menyatakan keadaan orang'orang di padang mahsyar, dimana mereka
(Hadits ini dirawikan oleh Imam Ahmad, Nisai dan Muslim. Syarah Muslinr
berbondong-bondong ber-istigatsah, minra bantuan kepada Nabi.nabi untuk mohon supaya Nabi-nabi memintakan kepada Allah, agar lekas diadalan hari ber-hisab.
Pangkal hadits
a
itu berbunyi
t
Dan khusus bagi Nabi kita, Nabi Muhammad Saw, beliau berkata
tentang diri beliau
:
t'E*' eV.j,\I e.:' i 3,6 .'.t \ 4.V/ t'tv t *'^V ;F;Fi* '9:f t li* -" ".j,JL;
-<', .z . /.t
T iP\.aJrrirl, i.tt: -z
'i'iaiqk&rei!<ryJ6:_r;:t j,6];,5
\
^
l:$.zCyr,9r. 6rvr,.J, .
A+/l :
^\3
:-A
369
368
qiyamat, maka manusia itu berkata sesarna mereka: kiranya kita minta permohonan kita kepada Etafa'at, minta bantuan untuk rnenyampaikan Tuhan supary kita mendapat kesenangan, naka mereka datang kepadct Nabi Adam ... dan lain-lain (Hadits riwayat Imam Bukhari Sahih Bukhari, juzu' 4, pagina 98),
Chathab memerintab, maka datang seorang laki'laki kemakam Nabi Muhammad Sau rnaka ia berkata: Hai Rnsulullab ! Mintakanlab buian untuk umatmu karena mereka bampir binasa. Kemudian laki-laki itu bermimpi kedatangan Nabi dan Nabi mengatakan, bahwa buian akan turun. Memang sesudab itu buian turun. Dalam hadits itu disebutkan iuga suruhan Nabi kepada laki-laki itu supaya ia menyampaikan salam Nabi kepada Saidina umar dan mengabarkan babwa buian akan datang"
(Syawahidul Haq pagina 138)
Kita kemukakan dalil ini bukan malaudnya supaya mimpi dijadikan dalil, tetapi seorang sahabat Nabi di Nabi ber-istigatsah (minta tolong).
Kesebelas
:
zamaLn
Khalifah ke
II datang kemakam
Muhammad
Saw.
Sampai-sampai
Lebih jauh baca kembali hadits-hadits Tawassul dalam buku ini, bahagian
Bab Ibnu Taimiyah. Kesepuluh: Tersebut dalam kitab "syawahidul Haq", I'arangan Syeikh 'lfusuf bin
d,tui ;nt 3 sL:V3\it'P ; #'^' i'.''F "CG'\,fi6 r-8, *Y Cy i "jX it ju F) *, *li 4 K SA'r'4 W'rr*tt
Firman Tuhan
Lo Artinya;
-,*
pflj'\,o?
54H;5
Keduabelas
Aninya:
"Dan menurut badits yang sahib, dalam suatu hadits yang paniang babwasanya kernarau mmimpa manusia pada zAmAn Saidina Umar bin
Umat Islam disuruh bertolong-tolongan dalam mengerjakan kebaikan yang berarti disuruh juga minta-meminta pertolongan.
370
371
Firman l'uhan:
i'itiqad Ibnu Taimiy'ah dan !flahabi yang berpendapat bahwa minta tolong
kepada lain Allah adalah syirik dan ber-istigatsah, yakni minta kepada Nabi
Y, e/lurr
Artinya
;
d;d\5,r'&rb;Gi
,,Dan
Barang siapa yang hendak memperdalam soal istigatsah lanjut baca dan perhatikanlah kitab'kitab yang di bawah ini:
ini
lebih
2.
Kitab
Shawa'iqul Ilahiylh fiLaddi ala Hahabi,vah", karangtn S1'eikh Sttlaintan bin Abdul Wahab, sauclara kandung l\{uharnrnad bin Abdil
"as
Wahab.
q,r14 ,.{h64rtgljj*gY
Artinya:
3.
ll
di
'Apa yang ditetapkan oleb 'tuhan buatht lehih baik (dari penryangkuat" bericmnnr), sebab itu tolonglah saja dengan (pekela-pekeriQ (Al Kahfi : 95)
Sesudah menguraikan dalil-dalilyang di atas diambil kesimpulan tentang
5.
kubur. Krlau dilakuktn maka pcrjalanan inr dianggap ma'siyat yang walib
dilarang.
1. 2.
Kaum Ahlussunnlh selr'rruhnya ntcntfatwakan bahrvl perjllanan kc Madinah untuk ntenziarahi makan Nabi adalah pcrjdanan yang dituntut oleh Syari'at Islam. Sunnat.mgakkad yang baik sekali uptuk dikerjrtkan. Kaum Wahabi selanjutnya mengatakan bahwa tidak boleh menqasar amu menjama' sembahyang dalam perjalanan untuk ziarah itu, karena perjalanan itu adalah perjalanan ma'siyat.
Tetapi fatwa ini pada waktu sekarang sudah tinggal di atas kertas slja.
3. 4.
itu.
yangsyirik dan kafir hanyalah menyembah makhluk atau meng-i'itiqadkan bahwa makhluk itu Tuhan yang disembah atau manusia yang berkuasa
menciptakan sesuatu seperti Allah' Inilah i'itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama'ah. Ini bertentangan dengan
Kaum Wahabi yang berkuasa di Makkah sekarang ticlak sanggup atau tidak berani melawan ummat Islam sedunia, yang datang berbondong'
372
JIJ
bondong menziarahi makam Nabi ke Madinah tiap+iap tahun atau diluar musim-musim haji. Kita melihat dengan mata kepala bahwa keberangkatan orang haji ziarah ke Madinah atau kembalinya dari Madinah ke Nlakkah diurus oleh petugas-petugas kaum V/ahabi, Jadi resmi sudah dibolehkan'
. Kaum Wahabi rahu, kalau ziarah ke Madinah dilarang sebagai fatwa Muhammad bin Abdul Vahab - .maka ummat Islam di seluruh dunia akan
mempfotesnya.
iibrngun sebagai tanda bagi ulama-ulama dan auliya'auliya yangbermakam di situ, sehingga memudahkan bagi sekalian ofang yang hendak datang
berziarah. Di situlah perbedaan paham antara kaum Vahabi dengan Ahlussunnah walJama'ah.
Tetapi kaum wahabi sendiri tidak berani meruntuhi qubbah ymg ada' atas makam junjungan kita Nabi Muhammad Saw' di Madinah, karena
Dalil-dalil kaum Ahlussunnah wal Jama'ah dalam soal ziarah kubur ini sudah dikupas dalam bab i'itiqad Ibnu Taimiyah. Bacalah kembali !
di
Pada
Qubbah-qubbah
lain, begitu juga qubbah Saidina Hamzah dekat bukit uhud begitu juga qubbah.qubbah di makam Baqi'i di Madinah semuanya
sahabat.sahabat
ketika itu banyak sekali orang naik haji ke Makhah. Dari lndonesia saia lk' sebanyak 90.000 orang. Lasykar.lasykar wahabi dari Nejdi yang bernama "Guth-guth" banyak pula naik haji. Baik ulamanya, baik laskarnya, semuanya melarang orang'orang merokok sigaret. Ifulau kedapatan orang haji mengisap rokok sigaret di
raya iantas dipukuli dengan rotan ketika kepadanya bahwa hal itu syirik (kafir).
diruntuhi.
iilan
dikatakan
di
Bukan saja qubbah kubur, tetapi juga qubbah peringatan Maulud Nabi Suq al Leil juga diruntuhi dengan meriam' Pada bekas-bekas pekuburan itu ditambatkan onta-onta, seolah'olah
takadapenghargaan sama sekali kepada orang-orang yang telah meninggal. Andaikata kaum wahabi misalnya berkuasa di Indonesia, sudah pasti mereka akan mendatarkan sama dengan tanah bangunan'bangunan makam
ulama-ularna, makam
nasional,
bahwa rokok inr adalah tahi syethan' Kemudian setelah diselidiki ternyatalah bahwa lasykarJasykar Vahabi sebelum merebut Madinah dicangkoki dengan pengaiaran r32;m^ bahwa mengisap sigaret atau mengisap rokok adalah perbuatan syethan sedang orang,orang yang mengisap rokok itu banyak di Makkah, menduduki
Di seluruh dunia Islam - selain yang dikuasai oleh wahabi - kita melihat qubbah ini seperti di Palestina, di Iraq, di Marokko, di Mesir, di NJuur,di Turki (Istambul), di Afganistan, di Pakistan, di Philipina, di India
374
kota Suci, karena itu hta harus mengalahkan mereka. Inilah pangkalnya pengafian mengisap rokok sYirik. fbtapi lama kelamaan fatwa melarang mengisap rokok hilang sendiri, di sehingga pada tahun 1g63M. saya datang ke Makkah dan melihat bahwa
375
jalan-jalan raya sudah banyak orang mengisap sigaret. Rupanva fatn''a kaum Vtahabi tidak tahan juga. Bagi kaum Ahiussunnah walJama'ah mengisap rokok itu harus srj;r, hanya kalau membikin mudarar bagi tubuh barulah hukumnya haram. Kalau
Mereka selalu khawatir saia kalau.kalau orang vang ntenziarahi kubur, yang menziarahi gedung yang berseiarah, r'ang mcnziarlhi
tempat-tempat bersejarah dalam Islam seperti bukit Uhud, padang Badar dan lain-lain akan meniadi s,virik karena menyembah tempat'tempat itu Karena itu semua bangun-bangunan itu cliruntuhi, tiisapu bersih. ticlak
tidaknya tidak apa-apa. Merokok sama dengan makan buah.buahan sljrr, kalau mau ya boleh dan kalau tidak ya boleh juga. Jadi termasuk mubah
(harus),
perduli apakah geclung'gedurtg itu mempun,vai selarah atau ticlak Kami yakin, andai kata kaunt vhhabi menguasai Mesit maka tentulah mereka akan meruntuhi pula makam Imam svafi'i, meslid-rnesjid dan rempat-tempat suluk ahli Thariqat yang banyak di Mesir. Begitulah paham
Wahabi terhadap tugu-tugu dan qubbah'qubbah.
mana Nabi dilahirkan, yairu di Suq al Leil Makkah. li:mpat itu kami lihat hanya dipakai untuk menambatkan ontaatas tempat
onta.
qubbah
di
di
Bangunan itu dianggap oleh dunia Islant sebagai bangunan sejarah, sebagai "tugu kemerdekaan", yang mana setiap orang haji yang datang
Kaum Ahlussunnah wal Jarna'ah, atau katakanlah dunia Islam .vang banyak, tidak berpaham begitu. Mereka berpendapat bahrva makam Nabi' nabi, auliya-auliya, ulama-ulanta dan orang-orang mati syahid lebih baik dibuatkan qubbahnya, sehingga mudah diketahui oleh orang yang hendak
datang ziarah,sebagai keadaan nva de ngan "Qubbatu I Khadra" (Kubah Hii au ) pada makam Saidina Mubammad Saw. di kota Madinah. Kaum Ahlussunnah yakin bahwa pada masa ini orang Islam sudah kuat
ke Mekkah nemerlukan datang melihat.lihat rempar di mana Nabi dilahirkan itu. Memang luka hati kita melihat, bahwa tempat yang mengandung sejarah kebesaran Islam itu dijadikan tempat tambaran onta vang seolah. olah dihinakan
saja.
Alasan peruntuhannya,, kata mereka, karena gedung itu memban,a orang kepada syirik, dikhawatirkan orang Islam akan menyembah "gedung sejarah" itu, karena banyak yang datang ke Mekkah memegang-megang
imannya, sudah kuat tauhidnya, sudah mengerti hukum'hukum agama, sehingga tak akan ada seorang iuga lagi yang akan menyembah batu, akan menyembah tugu, akan menyembah kubur. Kita tak boleh menganggap terlalu rendah pada tauhidnya ummat Islam. orang.orang haji yang datang ke Makkah pada waktu sekarang sudair
banyak ulama-ulama, sudah banyak kaum cerdik pandai, sudah banyak ahli fikih dan ahli sejarah, sudah banyak intelektuil, tak perlu begitu dikhawatiri
itu adalah syirik kata ulama-ulama Vahabi. Rupanya alam pikiran kaum !flahabi ini menganggap bahwa orang haji yang datang ke Makkah itu adalah bodoh-bodoh, orang yang mula-mula
Semuanya
oleh kaum lfahabi. Mungkin ilmu agamanya sudah banyak yang melebihi dari ilmunya
kaum Wahabi.
masuk Islam, orang yang lemah iman dan tauhidnya dan orang yang belum tahu membedakan nama yang syirik dan mana yang tauhid.
Orang haji nampaknya diukurnya dengan orang-orang Badui dari padang pasir yang memang sangat primiti{ yang sangar bodoh-bodoh
kelihatannya.
ini dianjurkan oleh kaum Ahlussunnah walJama'ah. Mereka menciptakan suaru pengajian tauhid secara baru, yang tidak ada dati dulu, baik pada
377
376
zam n Nabi Muhammad atau pada zaman sahabat-sahabat beliau. Pengajian baru
itu
menciptakan langit dan bumi dan menjadikan matahari dan btilan, mereka akan menjawab Allah. Maka bagaimana kamu berputar dari
kebenaran
/"
(Ankabut: 61).
adanya Allah, tetapi
1.
ada orang yang mengakui ada Tuhan, tetapi menyembah lain Tuhan. Ini namanya Tauhid Rububiyah, yaitu
Jadi kesimpulannya
kata mereka
2.
Tauhid Uluhiyah, yaitu tauhidnya orang mu'min, tauhidnya orang Islam, serupa iman dan Islamnya kaum Wahabi.
tauhidnya orang yang mempersekutukan Tuhan. Adapun tauhid Uluhiyah - menurut mereka iahh tauhid sebenarbenarnya, yaitu me-Esakan Tuhan, sehingga tak tda yang disembah selain
'
A,&3{:,SjrS'}:Kty6.gS,i.4Li$
AoArtinya:
AL,oj-$r .S!ftiiSt&
ini tak pernah ada sedari dulu, tidak pernah disebut oleh kaum Ahlussunnah, begitu juga oleh kaum Mu'tzilah dan Syi'ah. Pengajian macam ini khusus bagi kaum Vlahabi. Heran kita melihat falsafahnya. Orang kafir yang mempersekutukan
Pengajian macam
Tuhan dinamainya kaum tauhid. Adakah sahabat-sahabat Nabi sedari dahulu menamai orang musyrik dengan ummat tauhid ? Tidak ada. Syirik dan tauhid tidak bisa bersatu. Hal iru dua yang berlawanan.
Nah, dengan ayat ini kaum V/ahabi mengatakan bahwa orang{rang kafir yang menyembah berhala percaya juga kepada tdarrya Tuhan, tetapi
di
Ifuum V/ahabi menciptakan pengajian baru ini ialah dengan makud untuk menggolongftan orang-orang yang datang menziarahi makam Nabi
samping
Orang-orang yang datang zaixah ke Madinah itu bukanlah me' nyembah Nabi, tidak, tetapi pada hakikatnya hanya menghormati Nabi, memuliakan Nabi, apakah tidak boleh menurut hukum Syari'at Islam
menghormati atau memuliakan Nabi, walaupun beliau sudah meninggal
?
379
xxffi
SEIARAH RINGI(AS PAHAM BAHAIYAH
Kepercayaan Bahaiyah timbul dalam kalangan kaum Syi'ah Imamivah cli
tauhid itu, akan bertambah tinggilah semangat ke-lslaman kita, akan bet
tambah kuatlah semangat juang kita untuk menegakkan agama Islam, agama
tauhid ini.
Dengan memberi salam berhadap-hadapan ketika ziarah ke makanr Nabi, seoiah-olah kita sudah bercakap-cakap dengan beliau pada ketikrr
hidupnya.
Iran pada abad ke XIX Mirza Ali Muhamntarl (meninggal tahun 1853 M.). Ia mendakwakan dirinya 'Al Bab". Arti Al Bab ialah "pintu". Dalam istilah kaum Syi'ah, "pintu" ialah pintu yang menghubungkan
Acia seorang Syi'ah namanyx
3 #)(4(i * (yi
AQs:*io'q
manusia dengan "lmam yang lenvap" yang akan keluar akhir zaman' yang Jadi, Mirza Ni Muhammad mendakwakan dirinva bah$'a ialah
menjadi pintu bagi kaum Syi'ah atau bagi seluruh umat Islam yang akan
"Salam untuk tuan, bai Nabi, Ranil 1,ang besat; yang penyantmt dan penj,ayang, Rabmat Tuban dan Berkahnya atas hmn",
Apakah dengan mengucapkan salam serupa ini kita menjacli syirik, apakah Nabi Muhammad Saw. itu tidak seorang Rasul Besar yang Penyantun dan Penyayang
?
.e.ul*.si4,q*r
Artinva: "Akulah kota ilmt't dan AIi pintunya".
Kita bercakap-cakap dengan Nabi, kita berhadapan dengan Nabi, seolah-olah beliau hidup di muka kita. Alangkah enaknya, alangkah lazatnya ketika itu! Hanya orang yang dalam imannya kepada Allah dan
Rasul yang dapat merasakan lezatnya itu.
sarna
Jadi pintu yang sebenarnya adalah Ali, menurut paham Syi'ah. Lantas Mirza Ali Muhammad yang dilahirkan di Sirazi, (Persia) men' da'wakan dirinya "al Bab", dan pengajarannya dinamainya "Babbiyah". Didakwakannya bahwa ia selain Imam Mahdi yang ditunggu (oleh kaum
Syi'ah) juga adalah sebagai Khalifah dari Musa, Isa dan Muhammad Saw' ma yang tiga Kelanjutan dari dakwanya ini ia menerangkan bahwa ^8 harus itu ketiganya Karena Allah. semuanya bena! semuanya datang dari
#,;g,b$t6Sssg-y
380
381
disatukan, tidak ada Yahudi, tidak ada Nasrani dan tidak ada Islam. ada ialah "Dinullah" (Agama Tuhan). Ia menyeru manusia kepada memeluk
"agama, internasional". Fatwanya itu menimbulkan heboh di lran, sehingga
Yang
MinaAli Muhammad
ini ditangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh Syah di Tibriz pada tahun
1853 M.
xxv
I'TIQAD BAHAIYAH YANG BERTENTANGAN DENGAN I'TIQAD I(AUM AHIUSSUNAH
itu murid dan penganut paham. Mina Ali Muhammad ini cerai-berai, berserakan lari puntang-panting, ada yang ke Istambul, ke Adernah, ke Cyprus dan ke Alfl di Palestina. Murid-muridnya yang cerai berai itu terus mengembangkan paham Mina Ali Muhammad di mana mereka menetap, sehingga tersiar jugalah
Sesudah pengajiannva disekitar Palestina dan Turkl, yang disebut dengan "Madzhab Babiyah".
WAI
'AMAAH l.
Usaha Menyatukan A$ama. Ikum Bahaiyah berusaha menyatukan
ag ma Yahudi, Nasrani dan
Islam, dengan alasan bahwa semuanya itu agama yang datang dari Tuhan, Mereka,memajukan rumusan, bahwa agam yang tiga itu lebih baik disatukan benag sehingga dapat dipeluk oleh orang Yahudi, Nasrani dan Islam, yaitu ag ma internasional. Dengan jalan begini permusuhan di dunia akan habis dan peperangan
Diantara penganut paham Babiyah ini ada seorang bernama Mirza Husein Ali Bahaullab di 'Ak^ Palestina (lahir 1817 M. dan meninggal 1892 M.). Ia mendakwakan dirinya wakil dari Miza Ali Muhammad al
Bab. Ia mengembangkan ajarannya
di
AI<a sampai
akhir umurnya.
Wakil atau Khalifah Mina Ali Muhammad itu, yang bernama Mirza Husein Ali Bahaullah menyempurnalan pelajaran al Bab dan bahkan menukar nama Madzhabnya dengan Bahaiyah, dibangsakan kepada dirinya
yang bernama Bahaullah.
tidak akan ada, karena orang semuanya satu agama dan sama'sama ber'
Tuhan kepada Tuhan Yang Maha Esa, demikian kata Bahaiiuh. Paham macam ini adalah paham yang keliru, sesat lagi menyesatkan,
karena kalau hal ini dipraktekkan bisa meruntuhkan atau merusakkan sendi-sendi dari ketiga agama itu. Di dalam Qur'an banyak sekali ayat-ay^tyang menyebut'nyebut agama Yahudi, agam Nasrani dan agama Islam, tetapi tak sebuahpun ayat yang
diperluas oleh anaknya bernama Abdul Baha', dan anaknya ini berjasa mengembangkan paham Bahaiyah ke Eropah dari Amerika sehingga
sekarang paham Bahaiyah agak terdengar digelanggang internasional. Banyak buku-buku dalam bahasa Inggris yang diterbitkan oleh kaum
menluruh supaya ketiga agama itu disatukan. Dalam siaran ummat beragama Bahai Indonesia diterangkan, bahwa
Bahai akan menyatukan, bukan saja Islam, Yahudi dan Nasrani, tetapi juga akan disatukan agama Sabean, agama Hindu, aguma Zoroastrian, Budha,
di London dan di Amerika. Walaupun paham Bahaiyah ini tidak begitu laku dalam dunia Islam tetapi dalam buku ini dicantumkan juga guna persediaan payung sebelum
Bahaiyah
Al Babryah. Semuanya disatukan, dijadikan suatu 'Agama Internasional". !,jannBabiyah ini kalau dipraktekkan bisa membawakepada hilangnya semua agam itu, karena sendi-sendinya sudah digoncangkan dan
aiaran-aiar annya sudah dikacaukan.
382
383
Ajaran Islam meminta supaya semuanya masuk Islam, karena ag Islam itulah yang tgafia, akhir zaman.
Tuhan berfirman:
m',t
\1,
Aninya: "Babwnsnnya,Agama
obrJi
sisi
)J,-4t $\i'4i;g
$1
Artinya:
,iqa6'ltl6
"Yang sebenarnya Aku",
pada
19).
Dan firman-Nya:
S$a'$'rq**Cp;Hri(#n j
no,dFS. $"=.tl/';,a
Artinya:
ini
paham Vlahdatul Wujud, yaitu persatuan ant^rlmakhluk dan Tuhan sebagai yang dianut oleh Ibnu Arabi al Hallaj, Syeikh SitiJenar dan Hamzah Fansuri.
Lebih jauh baca soal ini pada bahagian bab kaum Syi'ah.
"Dan bnrnngsiapa yang rnemeluh selain agama Islam maka Tuban tak menerima agarnanla itu, dan diakhirat ia terntasuk golongan orang yang rugt" (Al Imran: 85).
Iklau ada orang-orang Yahudi atau Nasrani yang tidak mau memasuki
Islam maka kita harus mengatakan kepada mereka sebagai dikatakan Tuhan
Akan tetapi Al Bab yaitu Mirza Ali Muhammad dan Khalifah Mirza
Husein Ali adalah pernujudan Tuhan yang lebih sempurna, lebih dari Musa, lebih dari Isa dan lebih dari Muhammad Saw.
1,oiK'.*:J|K;K
tutinya;
"BAgimu agarnarnu dan bagiku Agnmaku" (Al
ladi, pada hakekatnya Tuhan dan Mirza 'Ali Muhammad adalah satu,
sebagaimana persatuannya antara Tuhan dengan anakrrya dan Ruhul Kudus
Ikfirun : 6).
2. Paham Serba Tuhan Di dalam majalah "Nurul Islam" yang diterbitkan oleh 'Al Azhar" University di Kairo, diterangkan bahwa kaum Bahaiyah juga menganur
paham serba Tuhan,
"sekarang kami sampaikan kepada saudara berita yang sangat baik. Bergembiralah bahwa Tuhan telah mengirimkan lagi kepada kita Matahari Kebenaran.
menyelamatkan kita dari semua kesengsaraan dan duka cita kita. Perwujudan Tuhan zaman ini bernama Bahaullah, yang berarti kemuliaan
384
385
"
ketiga dari Tiga, tiada Tuhan selain Allah" (Al Maidah: 73).
Tuhan berfirman lagi:
Jelas dalam siaran ini bahwa kaum Bahai beri'itiqad bahwa Tuhan menjelma ke dalam tubuh Bahaullah, jadi ia adalah manifestasi dari Tuhan
di
atas dunia.
';:3),*e*:ttgA:$'$&46
vo, ;-t3Lll
Artinya
:
Demikian I'itiqad Bahai. Nampaknya I'itiqadnya diambilnya dari kepercayaan Kristen atau kepercayaan Budha, yang mempercayti ada Tuhan yang batin dan ad:r bahagiannya yang melahirkan diri,
Paham ini adalah paham yang sangat keliru, yang ditentang oleh paham
'Al Masib anak Maryam adalab seorang Rasul, sesunggubnya be' berapa: Rasul telab terdabulu daripadanya" (Al Maidah : 75)
Islam, karena Tuhan itu menurut paham Islam adalah Esa, Tunggal, tidak berdua dan tidak bertiga. Nabi-nabi, Rasul-rasul adalah hamba'Nya atau makhluk-Nya, yang dititahkan-Nya untuk menyampaikan suruhan atau
larangan-Nya.
Dui
Rasul
ayx-ayat
ini
itu
itu
Barangsiapa yang mempercayai bahwa Tuhan dua, atau tiga, atau melahirkan diri pada seseorang maka keluarlah orang ini dari paham Islam
I'itiqad kaum Bahaiyah yang mengatakan bahwa Rasul'rasul dan ia sendiri Mirza Ali Muhammad atau Mirza Husein Ali, semuanya itu perwujudan Tuhan di atas dunia, adalah i'itiqad yang sesat yang menyesatkan yang harus dijauhi oleh seluruh ummat Islam.
dan keluar pula dari paham Ahlussunnah wal Jama'ah. Firman Tuhan dalam al Qur'an.
4. Iihad Haram
Kaum Bahaiyah mengharamkan perang dengan senjata, walaupun perang itu untuk mempertahankan diri atau mempertahankan agama. Mereka hanya
V )',fs'*trl f L's'i:'"QY;
d
r1Y
iil,J
menganjurkan jihad dengan lisan saja. Umpama dikatakan kepada kaum Bahaiyah, bahwa Nabi Muhammad
Saw. acap kali perang dengan kafir Quraisy dan orang'orang Yahudi, maka mereka menjawab bahwa hal itu dibolehkan pada z1mandulu, zaman kuno,
futinya: "Dan Tuban kamu adalab Tuban Yang Esa, tiada Tuhan selain Ia" (al
Baqarah: 163).
tetapi pada zaman sekarang, pada abad ke XIK abad sekarang ini - maka perang itu tak dibutuhkan lagi. Paham inilah yang membawa terkenalnya Paham Bahaiyah di Eropa
dan Amerika, karena paham ini sesuai dengan selera kaum imperialis yang menjajah negeri-negeri Asia - Afrika.
Pada ketika iru kaum impelialis Barat sedang menjajah hampir seluruh
Ay$):,yYs*{s,lt6h$$VuJSKiA
VYr6..SUl,tL-?V
Artinya
:
negeri Islam, dan ummat Islam di dunia sedang mempersiapkan perlawanan senjata dengan kaum imperialis untuk mengusir mereka.
"sesungubnya kafirlab orang yang mengatakan babwa: Tuban ialab 386 387
itu,
Kaum Ahlussunnah walJama'ah berpendapat, bahwa peperangan itu wajib dilakukan kalau kemerdekaan Islam terganggu, kalau orang Muslim dijajah atau disilaa, kalau ummat Islam diusir dari kampungnya, maka ketika itu wajiblah perang yang dinamakan perang sabil, dengan senjata.
xxvl
SEIARAH NINGKAS PAHAM AHMADIYAH
Ada satu golongan yang nuncul di Qadiyan, India (sekarang daerah Pakistan), bernama Golongan Abmadiyah, atau katakanlah kaum
Ahmadiyab.
Firman Tuhan:
y 1, +: ;s,
Artinya:
" Perangilah
lurubny a,
eb
agaimana mereka
Ia dilahirkan di Qadiyan di sebuah desa daerah Punjab yang sekarang di bawah lingkungan daerah Pakistan, pada tahun 1836 M yaitu 131 tahun yang lalu dan meninggal di situ juga pada tahun 1908, yaitu 63 tahun yang
lalu. Bahaiyab maka Gulam Ahmad terkemudian meninggalnya masing-masing.
Jadi, berperang dengan senjata untuk mempertahankan diri adalah wajib menurut i'itiqad kaum Ahlussunnah walJama'ah, sesuai dengan ayat
suci ini.
Iklau dibanding dengan Mirza Ali Muhammad pembangun paham lk. 55 tahun dihitung hari
di
Sirazi
dan dihukum mati di Tibris, daerah Iran, sedang Mirza Gulam Ahmad lahir
Syi'ah yang
ini, yaitu Mirza Ali Muhammad. Oleh karena itu ummat Islam harus waspada dengan paham Bahaiyah yang sekarang mulai tumbuh dalam kalangan orang-orang kita yang intelektuil, akibat pembacaan buku-buku Bahaiyah yang terbit di Eropa, khususnya dari London.
di daerah Punjab Pakistan, dan juga meninggal di situ. Tetapi kedua-duanya lahir di tengah-tengah kaum Syi'ah. Mirza Ali Muhammad pendiri Bahaiyah lahir di tengah-tengah Syi'ah Imamiyah di Iran sedang Mirza Gulam Ahmad, pembangun paham Ahmadiyah lahir di tengah-tengah Syi'ah Isma'iliyah di Pakistan. Karena itu antara dua paham ini banyak persamaannya, di samping ada
pula perbedaanny^.
Setelah ia berusia 54 tabtn, yaitu pada tahun 1950 M. Mirza Gulam
Ahmad mendakwakan, bahwa iaadalahNabi sesudah Nabi Muhammad Saw.,
dan pula Nabi yang paling akhir. Bukan saja Nabi, tetapi juga Imam Mahdi yang ditunggu, Mujadid dan Juru Selamat.
388
389
ini termakan
pengaiaran
Syi'ah Isma'iliyah yang ketika itu banyak di daerah Punjab, yang mem' percayai bahwa akan lahir pada akhir z man Imam Mahdi yang'ad 1, yang akan membawa keadilan untuk seluruh dunia, yang pangkatnya tidak kalah dari Nabi dan juga menerima wahlu dari Tuhan. Memang kaum Syi'ah berpaham bahwa ke Nabian dan ke Rasulan belum putus, imam-imam mereka dianggapnya masih menerima wahlu langsung dari Tuhan. Mirza Gulam Ahmad bertindak lebih jauh, ia bukan lagi Imam, bukan saja Imam Mahdi, tetapi Nabi benar'benar yang mendapat wahlu dari
Tuhan. ajaran bahwa ada Nabi sesudah Nabi Muhammad, bertentangan pula dengan kaum Syi'ah. Bagi mereka yang ada ialah Imam, bukan Nabi
Universitas Darul
4,
paham
Akan tetapi, Keraiaan Inggeris yang ketika itu menguasai India menyokong gerakan Ahmadiyah ini, karena di antara fatwanya ada yang sangat disukai oleh penjajah ketika itu yaitu : Jihad dalam Islam itu bukan
dengan senjata, tetapi hanya dengan lisan saja. sebagai dimaklumi, bahwa farwa ini sama dengan fatwa kaum. Bahaiyah yang mengarakan juga bahwa jihad itu bukan dengan senjata, tetapi cukup dengan lisan
Farwa
saja.
ktapi
baru, sedang Imam itu harus dari keturunan Saidina Ali Kw. Karena itu Mirza Gulam Ahmad bukan saja ditentang oleh kaum Ahlussunnah wal Jamaah di seluruh dunia, tetapi juga oleh ulama-ulama Syi'ah yang berada di Pakistan, di Iran dan Yaman,
Maka Mirza Gulam Ahmad akhirnya melawan dan menghantam pula kepada kaum Syi'ah. Dalam buku'bukunyaMirz;a Gulam Ahmad mengejek-
sama dengan fafwa seorang "pemodernisasi agama" bernama, Sir Sayid Ahmad Khan, Rektor Universitas Aligarh di India (Vafat: 24Muet 1898 M.), yang memfarwakan bahwa jihad harus dengan lisan dan
ini juga
tulisan saja.
pada ketika itu, sama halnya dengan ummat Islam diluar India, di mana
ejek kaum Syi'ah dan mengejek-ejek Hasan dan Husein Rda. Ulama-ulama di seluruh India pada ketika itu mengeluarkan farwa bahwa Mirza Gulam Ahmad tidak lagi dalam lingkungan ummat Islam karena ia mendakwakan dirinya jadi Nabi sesudah Nabi Muhammad Saw. yang menentang sebuah ayat dalam Qur'an suci yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad
adalah:
ummat Islam
senjata.
di India sedang
itu
Di antan ulama-ulama
1.
dunia pertama, sehingga ada, cabang'cabang gerakan Ahmadiyah di Jakarta, di Medan, di Padang dan lain-lain tempat' Tetapi paham Ahmadiyah di Indonesia tidak begitu maju, karena
tefus.menerus ditentang oleh ulama-ulama Islam, khususnya ulama-ulama kaum, Ahlussunnah wal Jama'ah. Alm. Maulana Syeikh Hohammad Jamil Jaho Padang Panjang, (Sum' Barat) seorang ulama Islam yang terkenal mengarang sebuab buku ber' nama "Nujumul Hidayah figaddi ala ahlil giwayah" (Bintang Hidayat untuk
Maulana Muhammad Anwarullah Khan, Pejabat Urusan Agamakraiaan Hydarabad, yang mengarang sebuah buku untuk menolak paham Ahmadiyah, yang diberi nama, Hidatul aftram bijawabi Izalatul Auham". Dalam buku diterangkan bahwa paham Ahmadiyah Qadiyani di luar
390
391
Di
dan ditolak sekuat-kuatnya. Paham Ahmadiyah menjadi muram diseluruh dunia, khususnya di Indonesia tidak mendapat pasaran, walaupun propagandisnya berkeliaran
kepelosok-pelosok tanah air Indonesia.
xxvn
I'TIQAD I(AUIT AHMADIYAH
YANG BERTENTANGAN DENGAN
l. la Seorang
Mirza Gulam Ahmad mendakwakan dirinya Nabi dan Rasul. Dalam buku "lzalatul Auham" paglna 673, ia berkata:
"sayalah yang dikabarkan Tuhan dengan firman-Nya di dalam al Qur'an:
aku ini utusan Allah untukmu, membenarkan wabyu yang diturunkan sebelum aku, yaitu Taurat, dan menyampaikan berita gembira akan kedatangan seorang Rasul kemudian namanya Ahmad, tetapi setelab Rasul itu datang kepada mereka dmgan bukti yang nyata, mereka berkata : inilab tukang sihir yang nyAtA" (As Saf : 6). Disiru diterangkan oleh Nabi 'lsa alaihissalam bahwa al'an datang
seorang Rasul namanya Ahmad. Sayalah yang dimaksud oleh beliau, kata
392
393
Mirza Gulam Ahmad, karena nama saya Ahmad. Mirza Gulam Ahmad telah merangkul ayat ini untuk dirinya, karena ia
bernama Ahmad.
Andai kata boleh menafsirkan Qur'an macam ini maka setiap orang
bernama Ahmad berhak untuk menda'wakan dirinya Rasul sesudah Nabi Muhammad Saw.
Tafsir Qur'an itu harus dicari dalam hadits-hadits, bukan tafsiran sendiri
kekapiran, aku al Hasyir, yaitu yang dikumpul (pada hari qiyamat) manusia dibelakangku, dnn aku al Aqib. Hadits ini dirawikan oleh Imam Bukbari dan Muslim, tetapi dalam Muslim ada tambaban :'Aqib itu ialab Nabi yang tidak ada lagi Nabi sesudabnya (Shahih Bukhari II hal. 183 dan Shahih Muslim II hal. 336)
Hadits ini diletakkan oleh pengarang kitab Tafsir Khzen berkenaan dengan tafsiran ayat tadi (Tafsir Khzin VII hal. 71). Mirza Gulam Ahmad mengatakan lagi dalam buku "Haqiqatul lflah1u",
yaitu:
Ikum Ahlussunnah wal Jarna'ah menafsirkan ayat ini dengan hadits Nabi Muhammad Saw, di mana dikatakan bahwa yang dimaksud dengan perkataan 'Ahmad" dalam ayat itu ialah Nabi Muhammad sendiri, karena,
nama beliau
di samping Muhammad
juga Ahmad.
Jadi maksud ayat ini ialah, bahwa Nabi 'lsa alaihissalam memberi kabar suka kepada muridnya akan kedatangan seorang Rasul, yattu Muhammad yang juga bernama Ahmad.
GtKl);"lfi1,
Artinya: "Bnbwfrsanya Saya Rasul Tuhan kepada selurub manusia" (Haqiqatul
aaW:i:gb,z,H,r#E
fur.W*,iV:l,tbr6J\6,,16
o$,Anfi,utl,(tl'r?yr'Xifr ,u6t
6y,4{',eJ,(rrWcib\A6s,lAs
s$vltat5
ini
Barangsiapa mendakwakan dirinya Nabi dan Rasul sesudah Nabi Muhammad Saw. maka orang itu pembohong, harus ditolak dan dilawan
habis-habisan.
Pf ^,nt
Artinya:
uPr
f Y.\urI g'
t u.,vl { .tW'f;A
Sesudah Nabi Muhammad tidak ada,lagi Nabi atau Rasul, yang ada
Dari Mubammad binJubair bin Muth'im, dari bapaknya (ubair bin Muth'im) Rda., beliau berkata berkata Rnsulullah Saw: Bagiku ada 5 namt: Aku Mubammad dan Ahmad, aku Al Mahi, yakni pengbapus
394
395
Kesatu
Kedua:
Ikrim
b,3r'69s:A<2b.Ft(t'#$ft
1., .-,!>! I
1 *'g;ars,rs'.$7t1tI5
<r\Atotst
\v o.J.a\
t)y.d"
Artinya:
t AtlAif
"Nabi Mubammad
Artinya: 'Adalah Bani Israil diperintab oleb Nabi'Nabi, setiap meningal seorang Nabi lantas digantikan oleb Nabi yang lain, tetapi sesudab saya tak ada Nabi lagi" (Hadits sahih riwayat Bukhui ' Shahih Bukhari II hal. 175). Seperti matahari siang haribegirulah terangnya, hadits ini mengatakan bahwa Nabi tidak adalagi sesudah Nabi Muhammad Saw Mirza Gulam Ahmad sangat berani menentang hadits yang sahih ini'
laki-laki diantara kamu, tetapi beliau Rasul Allah dan Nabi penutup, Dan Tuban maba tahu atas segala sesuatu" (Al Ahzab: 40).
Terang dan nyata dalam ayat ini bahwa Nabi Muhammad Saw, adalah "Khataman Nabiyiin", yakni Nabi penghabisan. Dalam kitab-kitab tafsir tentang arti "Khataman Nabiyiin" adalah
:
1.
Dalam Tafsir Khazen, iilid V, pagina 218: "ke-Nabi-an telah tertutup, tak ada lagi sesudah beliau". riada seorang
Ketiga
jilid III,
me-
pagina 263 : "Dengan Nabi Muhammad disudah Nabi.nabi". Dalam Tafsir lbnu Katsir, pada
Fr"J" iu l}-
i Ur-.' ."L
4ri
t
Muhammad Saw. Begitu juga Rasul, lebih-lebih tidak ada lagi". Kalau dilihat tafsir.tafsir kaum Ahlussunnah
Artinya:
wil
lama'ah semuanya
'l--"'ol"
berpendapat bahwa ayat "Khataman Nabiyiin" berarti : Tidak ada lagi Nabi
sesudah Nabi Muhammad Saw. Beliau adalah Nabi yang penghabisan, Nabi al<hir zaman.
Fatwa
Ali tingal di kampung menjaga negeri, maka Saidina Ali meradang: "Tuan tingalkan saya hanya untuk meniaga anak-anak dan wanitawanita (saya mau ikut perang)". MakA Nabi Mubammad Saw, menjawab: "Tidakkab mgkau suka serupa Harun dibanding dengan Nabi Musa, tetapi (awas) : Nabi tak ada lagi sesudab saya" (Hadits Riwayat Imam Muslim - Shahih Muslim II hal. 360).
396
391
Jelas dalam hadits ini, bahwa Nabi Muhammad Saw. menitahkan supaya
Pada akhir
Saidina Ali tidak ikut perang Tabuk, tetapi tinggal di kampung mewakili beliau, sebagai keadaan Nabi Harun yang tinggal di kampung seperginya Nabi Musa As. munajat ke bukit Thurisina.
Beliau, khawatir ketika itu kalau'kalau ucapan ini disalah tafsirkan orang dengan menganggap Saidina Ali sebagai Nabi seperti keadaannya
Nabi Harun. maka beliau menegaskan: "Tapi kamu bukan Nabi, karena Nabi tidak ada lagi sesudah saya. Engkau hanya pengganti sementara untuk menjaga negeri selama saya pergi perang". Tegas, tegas sekali Nabi Muhammad Saw menyatakan bahwa tidak ada
\\t (f
Artinya:
e.06t{
'(sss\g'fi;tg/e'ai(SAbt6
lY';!"'Us\'
Artinya
:
lt
6ry't 1 6.i4)t
ottr. 13;+4
A)jda;;Jt
Dari Abu Hurairah Rda, beliau berkata: Berkata Rnsulullab Saw.' Demi Tuhan yang di4ku ditanganNya, akan turun Isa lbnit Maryarn kep adamu menj a di h akim' adil, mak a ia meme cah s alib, membunub b abi,
mengbentikan peperangan dan melimpahkan barta yang banyak sebinga tak ada lagi yang akan menerimanya. (HSR Buktrari ' Shahih Bukhari II
"Akan ada pendusta 30 orang, sekalianrrya mendakwakan dirinya bahwa ia Nabi; Saya adalab kesudah-sudahan l,labi, tak ada tagi Nabi sesudab saya" (H. Riwayat Iirmidzi - Sabib Tirmidzi juzu' N pagina 63). Terang, dalam hadits
hil,.174).
Mirza Gulam Ahmad selain ia mendakwakan dirinya Nabi dan Rasul juga mendakwakan dirinya Isa al Masih yang dijanjikan akan datang, yaitu
da'wakan dirinya jadi Nabi sesudah Nabi Muhammad Saw adalah pembohong,
dia sendiri.
Aneh betul orang ini!
Ia bukan 'lsa bin Maryam, tetapi dikatakannya bahwa iaadalah Isa yang
karena Nabi tak ada lagi sesudah Nabi Muhammad Saw. Inilah keperc yaafi kaum Ahlussunnah wa Jama'ah.
bukan Isa bin Dalam hadits dinyatakan bahwa Nabi 'Isa membunuh sekalian babi
Maryam.
dan memecah sekalian salib. Bertanyalah kita, apakah Mirza Gulam Ahmad sudah membunuh
sekalian babi dan memecah sekalian salib? Tidak.
398
399
Di dalam Hadits dikatakan bahwa Nabi Isa akan melimpahkan harta yang banyak sehingga tidak ada lagi yang akan menerimanya, Apakab Mina Gulam Ahmad ada berbuat begitu? Tidak, ia mari rak pernah ia
melimpahkan harta.
Pebruui 1957
I'itiqad kaum Ahmadiyah mempercayai bahwa Miza Gulam Ahmad diutus Allah untuk menyempurnakan Agama Islam. Agama Islam masih kurang, karena itu ia diutus untuk menyempurnakannya.
Nabi Muhammad kalau dibanding dengan Mirza Gulam Ahmad adalah sebagai hilal (bulan sabit), sedang ia adalah badar (bulan purnama).
Pada lambang bendera kaum Ahmadiyah dicantumkan:
1. Hilal (bulan sabit). 2. Badu Sulan purnama), 3. Menara, Hilal bagi mereka artinya Muhammad, Badar artinya Miua
pada akhir
Gulam
Ahmad dan menara artinya menara Damsyik, di mana Nabi Isa akan turun
man.
(peraruran) Khilafat, maka lema'at menghadapi kisis dan bahaya besar. Orang-orang besu mulai meramalkan, bahwa kehancuran Jema'at dan
1.
Rhad dengan senjata tidak ada lagi. Melawan pemerintahan Inggeris yang berkuasa di India ketika itu
2.
bubar berantakan hanya soal beberapa hart saja, Pada saat itu ftthan rnenurunkan wahyu kepadaku, bahwa Tuban akan melindungi dan
adahh haram.
memelibaraku dan memberikan kepadaku kemenangan dan akan mengh ancurkan mereka',
Begitulah dongeng Mirza Basiruddin, anak dan Khalifah yang ke II dari
bersama-sama Inggeris
melawan pemberontak-pemberontak yang terdiri dari orang Islam. Itulah yang dinamakan menyempumakan Syari'at Islam oleh Ahmadiyah.
ditantang keras oleh kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, karena dalam htwanya ini terselip penghinaan terhadap Islam
Fatwa semacam dan juga terhadap Nabi Muhammad Saw.
ini
Muhammad Saw. telah menyatakan dengan gamblang, bahwa Nabi dan kenabi-an tidak ada lagi. xbpercayaan bahwa Khalifah-Khalifah menerima wahyu juga sama dengan kepercayaan kaum Syi'ah.
Islam dianggapnya belum sempurna dan Nabi Muhammad Saw. dianggapnya lebih rendah dari dia. Nabi Muhammad Saw. hilal dan ia
bulan pumama.
400
40t
r menurut kepercayaan
lama'ah makhluk yang lebih tinggi pada sisi Tuhan yang melebihi Nabi Muhammad
Saw.
yang paling mulia pada sisi Allah ialah Nabi Muhammad Saw. sesudah itu Rasul-Rasul yang lain, sesudah itu Nabi'Nabi yanglain, sesudah itu malaikat' malaikat, sesudah itu baru manusia. Mirza Gulam Ahmad tak ada namanya dalam leretan-leretan Rasul'rasul dan Nabi-nabi yang termaktub dalam Qur'an, karena itu dakwanya tanpa
Dan
agama Islam
di-
bukti.
Y,;$ur.6.*>i4,
"Hai ini (Hari Haji Wada' bulan Zulhijah tahun 10 H) telah Aku sempurnakan aganxamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu dan Aku telah nenyukai Islam menjadi Agurnurnu" (Al Maidah: 3).
ifii
'*fi'\;$$bit{tsr
Artinya:
ladi
dicukupkan lagi oleh Miza Gulam Ahmad yang lahir lehih dari 1200 rahun di belakang Nabi Muhammad Saw
5. Ia Lebih
meyakini babwa saya benar-benar Allah, dan terkhatarlah dalam bati saya ketika satu akan memperbaiki dunia ini dengan suatu peraturnn bAru, akan saya atur dengan (Jndang-tJndang baru artinya saya iadikan langit dan bumi dengan situasi baru" (Lyinah Kamalat Islam pagina 564 '565).
"Saya mimpi bahwasaya adalah Tuhan, dan
t 4,rt#i6
i
"Tidak tersembunyi lagi, bahwa Kerajaan yang berkah ini (Kerajaan Inggeris) Saya pelayannya dari dulu, bapak sayaMftzaGulam Murthada
Artinya:
Akhyar hal. 11).
bin Muza Atha Muhammad Qadiyani adalah adpisur Kerajaan Inggeris Raya. Bapak saya membantu kerajaan ini dengan 50 orang tentara
berkuda lengkap dengan kudanya dalam hari yang sulit".
Demikian di antaranya pengakuan Mina Gulam Ahmad tentang Ketaiaan
402
403
xxwil
IADWAI. KESIMPUIAN pERBEDAAN I'TIQAD YANG SANGAT pnINSIpA[ ANTARA KAUM AHI.USSUNAH lVAt IAMAAH DAN rrnQAH-rrRQAH [ArN
I'i
Ahlussunnah wal lama'ah
Ibrena itu tidak heran bahwa gerakan ini mendapat pasaran juga di London (lnggeris) sampai ia mendirikan sebuah Mesjid Ahmadiyah di london. Kita kaum Ahlussunnah wal Jama'ah menganggap bahwa ia. Dajal yang bohon5, y ng telah mengkhiantti agamanya dan tanah airnya.
Mudah-mudaban Tuhan Yang Maha Fsa menjauhkan kita buat selama-
lamanyadari tipu daya kaum Ahmadiyah ini, dan tipu daya firqah yang sesat. Amin, amin Ya Rabbal 'alamin.
I'iti
lai
1. Syi'ah
1.
Saidina Umar,
I
I I
Rda.
dengan
I,
3
wahyu.
4.
tidak |
I I
ghaib.
| I I
I I I
5.
Kepercayaan kepada,
bukan rukun
iman.
Khalifah
5.
Percaya kepada Imam adalah salah satu rukun iman. Kitab yang kedua adalah Al Kafi karangan Ya'qub al Kullni.
Mas"haf yang sah ialah Mas-haf 'Ali.
Bukhari.
7.
Hadits
6.
Uts-man.
termasuk isteri
Mas-haf
I I
I I
l.
a.
Ard'Ahli BaiC'ialah
Nabi.
famili-famili,
9.
4M
405
I I'iriqad Firqah lainnya 10. Islam sudah cukup pada waktu I io. trt* belum cukup ketika itu Nabi Muhammad saw. wafat. I karena masih ada wahlu_wahyu I Ilahi unruk Imam.imam Syi'ah. 11. "Taqiyah" bukan rukun iman. I it. ,,taqiyah,' juga salah satu rukun
12. Rai'ah tidak
Jama'rh
4.
1.
DanlainJain.
4. Danlzrinlain.
4. Mu'tazilah
1.
Burukdanbaikditentukan oleh
akal manusia.
13.Dan
ada. lainJain.
i*rn.
Sunnah Rasul.
2. Qur'an
2.
di
bawah
2. Khawarii
Ali Kw. tidak sah, seI ,. *rn^n ,,tahkim,'. "tahkim". I sudah 2. sitri Aisyah Rda. adalah Ummul | 2. sirri hisyah terkutuk sebab Mu'minin yang dihormati I melakukan,,peperanganJamal,' sampai wafatnya. j melawan Ali Kw. 3. Sekalian orang yang mem- | 3. SeLatian yang membantahnya, bantahnya belum tenru kafir. j kafir, halal darahnya. 4, Ibadat. bukan rukun iman. | 4. lbadat rukun iman. 5. Ada dosa kecil dan ada dosa I l. s.t utirn dosa, adalah besar tak besar. I adayang kecil atau yang besar. 6, lnak'anakorangkafrmatikecil I o. enat-anakorangkafiryangmati tidak masuk neraka. I kecil masuk neraka. 7. Dan lainJain. I Z. nan lain-lain.
Khalifah Ali Kw. sah
3. Qur'an
Qadim.
3. Qur'an adalah
4. 5.
makhluk sama
1.
sesudah
5/
Mi'raf Nabi dengan tubuh dan roh tidak masuk akal. Miraj
hanya mimpi.
6. Pekerjaan manusia
Tuhan.
dijadikan
6. Pekerjaan
manusia.
manusia diiadikan
7.
8.
7.
8.
9.
9.
lamanya.
10. Timbangan
di
ak:hirat ada.
di alhirat tidak
ada.
3. Murjiah
1.
2.
Rukun Iman
6.
Berbuat dosa haram walaupun sudah beriman. Orang yang bersalah huus di-
I t. I
ada.
tidak ada.
2, Berbuat
15.
16. Tuhan
17. Tuhan
tidak mempunyai
sifat.
1.
Tidak ada ikhtiar atau usaha dari manusia, semuanya dari Tuhan.
2.
Qur'an.
19. Keramat-keramat
saja.
tidak ada.
diri dui
mencaci
7. Naiariah
1.
dosa
2.
22.
lain di aktrirat
8. Kaum Musyabbihah
1.
Tuhan tidak bermuka dan bertangan seperti manusia. Tuhan tidak duduk bersela, di
atas 'Arsy.
1.
2. 3. 4.
di
atas
24.Dan lain-lain.
23. Syurga dan neraka belum tersedia dari sekarang. 24. Dan lainlain.
[rsy.
3.
4.
5. Qadariyah
Perbuatan manusia dijadikan
1.
5. Dan lainJain.
Perbuatan manusia di iadikan
5.
oleh Tuhan,
Dan lain-lain.
9. Ilrnu Taimiyah
1,
1. Tuhan duduk
Taimiyah.
bersela
di
atas
dari langit
Paham Wahdatul
lflujud
(serba
Vujud
(serba
3.
4.
Dan lainlain.
4.
Do'a bertawassul
Sunnah.
adalah,
12. Ahmadiyah
t.
1.
ling akfiir.
6.
10. Wahabi
Danlain-lain.
)
3.
Saw.
1. Mendo'a
bertawassul adalah
1. Mendo'a
syirik.
bertawassul adalah
Dan lain-lain.
Dan lainlain.
menurut sunnash.
2.
11. Bahaiyah
Nashara,
| I
Nashara,
410
4rt
I
6.
xxx
KITAB.KITAB PENTING DAI.AIT I.INGKUNGAN KAUM AHI.USSUNAH TTAL IAMAAH
Saya mendengar seseorang berkata secara sinis : 'Aeh, apa
Fondlai al Maliki.
7. 8. 9.
itu paham
I'itiqad Ahlussunnah wal Jama'ah, karangan Imam Abu Muhammad Abdullah bin \tusuf al Juwaini.
I'itiqad Ahlussunnah wal Jama'ah, karangan Imam Abdul Qasim Abdul Karim dan Hazin tl Qusyairi.
Lam'ul Adillah
Haramain.
fi
Ahlussunnah wal Jama'ah, mana buku.bukunya. Mana literaturnya. Apakah tidak cukup kalau kita hanya berpegang kepada Islam saja".
10. Kitab Syarhil Kubra, karangan Abu Abdillah Muhammad bin \tusuf
Sanusi.
benar-benar tidak tahu, bahwa literatur tentang paham dan kepercayaan kaum Ahlussunnah wal Jama'ah sudah banyak dikarang oleh ulama.ulama Sunny.
Rupanya orang
ini
12. Hasyrah Ummil Bartahin, karangan Syihab Abmad bin Muhammad 13. Kitab al Aqidah, karangan Imam Abi Ishak as Sirzi.
Mungkin orang ini tidak mengerti bahasa Arab, sehingga ia ridak pernah membaca buku,buku Ahlussunnah yang banyak dikarang dalam
bahasa i{rab.
t4.
Akan tetapi kalau kita tidak mengerri jangan hendaknya dikatakan tidak ada literaturnya tetapi haruslah dikatakan belum membaca.
Kitab-kitab sekitar i'itiqad Ahlussunnah wal Jamaah ini sudah banyak dikarang dari dulu sampai sekarang oleh ulama-ulama sunny, di antaranya
15. Kitab Asrarut Taruil, karangan Fakhrur Rzi. 16. thbyiin Kazbul Muftui, karangan Ibnu 17. Ta'wilul Musytabihaat, karangan Syamsuddin Ibnul luban. 18. Ihya Ulummuddin, bhg Qawaidul Aqaid, karangan Imam Ghozali 19, Syarah Aqidah Ibnul Hajib, karangan As Subki.
1. 2. 3. 4. 5.
412
Kitabul Asma' was Shifaat, karangan Imam Abu Manshur Abdul Qahir bin Thaher al Bagdadi. Kitabus sunnah, karangan Imam Abdul Qasim Hibatullah bin Hasan
20. Syuah Tijanuddari, kuangm Syeikh lbrahim al Bajuri. 21. Aqidatun Najiin fi ilmi Usuliddin, karangan Syeik{r Zainal Abidin al
Fathari.
at Thabuu Allakai.
Kitab Tadzkiratul Qusyaairiyah, karangan Imam Abu Nashar Abdunahim
23. Kttb
413
27. ummul Baraahim, karya Abu Abdillah Muhammad bin \fusuf as sanusi 28. Jauhartut Tauhid, karya Burhanuddin lbrahim, bin Harun Al Aqani. 29. Badul !,rnali, karya Sirajuddin Ali bin Ursman Al Usyi.
30. Al Aqaidun Nasafiyah, karangan syeikh Namar bin Muhammadan
Nasafi.
xxx
KHATTmAH (pENUTUp)
Pada hari
17 Ramadhan
31.
Risalah
waktu lk.
tahun 1388 H. sel.esailah buku ini saya karangan ynng tttctttrtkllt 2 tahun 5 bulan, yaitu dari bulan Juni 1966 sampai pcrmuhittr
34. 35. Kitabul Arba'in fi Usuliddin, Larangan Imam 36. Dan lainlain.
bulan Desember 1968. walaupun saya sudah berusaha sehabis tenaga untuk melengkapkan
yang dapat buku ini selengkapJengkapnya, akan tetapi hanya sekedar inilah
saya majukan ke tengah'tengah masyarakat' hati saya, supaya saya mohon kepada Tuhan Yang Maha Esa dari lubuk pembacanya atau buku ini memberi faedah kepada saya dan kepada sekalian nanti, pendengarnya, berfaedah di dunia ini dan berfaedah pula di akhirat
Demikianlah kitab-kitab usuluddin' dalam lingkungan kaum Ahlussunnah wal Jama'ah yang dapat kita catatan disamping itu tentu banyak lagyang tidak dapat kira catat. Dan seharusnya bagi setiap Muslim, apalagi yang ulama-ulamanya
supaya mengetahui sedalam-dalamnya bahasa Arab, karena kirab.kitab itu kebanyakan dikarang dalam bahasa kab.
ampun Demikian juga, kalau ada kekhilafan dalam buku ini saya mohon membuatnya. kepada Tuban, karena kesalahan itu tak adayangsaya sengaja dari buku ini saya usahakan sebaikbaiknya dapat dibaca dengan
Isi
yang saya yakini rerang, dapat dilihar i'itiqad yang salah dari firqah.firqah wal Jama'ah, salahnya, di samping saya jelaskan i'itiqad kaum Ahlussunnah yakini seyakin' yang i;itiqad dan kepercayaan yang saya anut' yang saya yakinnya akan kebenerannya. juniungan Mudah-mudahan berkat "jah" Nabi Besar kita, penghulu dan
kin
Nabi Muhammad Saw., buku ini berfaedah untuk kita bersama dan
dan bagi diterima Tuhan sebagai amal saleh bagi saya sebagai penulisnya
saudara-saudara sebagai pembacanya.
414
4r5
Untuk penutup karangan ini saya sudahi dengan ayat suci pada surar
)tusufke 108:
&4#r6r6r2l#.|FitJV:W?+tf
r.^..i
e_.
6;\j;tt5ir,
BUKU.BUKU BACAAII
membacil' Ittrttt'Illl' Dalam mengarangbuku inikami
Artinya:
tlll l*'1**3hfl1
'lhtakanlah! Inilah jalanku, aku dan orang-orang yctng mengikuti aku mmgajabntu kepada jalan Tuban, dmgan pemand,angan yang terang. Maba suci Tuban, dan bukanlab aku termasuk orang-orang lang
nenpersekutukan.
L.
1.
2.TafsirThabarilbnuJarirl0iilid'cetakanketlu:t'Mr|3t'rlsHdrtl
#,i,v
1954 M
L373 H'
3.
Tafsir lbnu
Katsir 4
4,TafsirKhuein,AlauddinAlibinMuhammad4|ilid,cetakanMttst;tl.t
Muhammad
5.
6. 7. 8. g.
Kairo'
tahun).
Tafsir Al
1354 H.
As Shawi At Maliki, 4
Kairo 17 iilid' cet' lsa Babil' Halabi' 11. Taftir Al Qasimi, Yamaluddin' 1957.
Ihiro
tanPa tahun'
416
417
3.
thiro
1939.
1349 H.
13. Tirfsir Almunir, Syeik{r Nawawi Bantan, 2 jilid, cet. Isa Babil Halabi,
4. 5. 6. 7.
Sahih Tirmidzi, 7
illkl, l1 lrtrrr', il
ill'rqtl}.{lr
;*1111
41l
Sunan Abi Daud, Alltr l);rrttl ,|5 5,l1,rtt*Il M Tijariyah Kubra, Kairo 115'l
ll
l''ll
iilirl
15, Tirfsir Qurthubi, Abu Abdillah Muhammad, bin Ahmad Al Anshari al Qurthubi, 20 iilid, cetakan Darul Qalam, Kairo 1966, 16. Tafsir Jamal, Sulaiman al. Ujaili, 4 jilid, cet. Mustafa Babil Halabi, Y'tiro 1937. 17. Al ltqan fi Ulumil Qur'an,Jalaluddin Suyuthi,2iilid, cetakan Mustafa
Babil Halabi, Babil Halabi,
Kairo, (tanpa tahun). Sunan Ibnu Majah, Ibnu Maiah, (tanpa tahun).
iilirl, tr'lili,lil
lir*ly*lt
*rl*,r
8. g.
I jilid,
Ibiro
1951.
Isa.
lbiro
1955.
jilid,
cet.
4 iilid, cetakan
Halaby
Isa al
Kairo,
10. Daliful Falihin, Imam Nawawi ,4iilidcetakan lhyaul Krrtrr[ll Ar',rlrty,rlr l{airo, 1966 M - 1385 H. (r 11. Faidhul Qadir - syarah Jami'ussaghir, al Manawi, iuztt" ct't;tk.trr Tijuiyah Kubra, Kairo, 1938 M - 1356 H' 12. As Sunnah Qablat Tadiwin, Mhd. Ajaj al Khatib, 1 iilid, ct:takrtt
Wahbah
Burhan, Zarkasyi
- Kairo, 1385 H -
1963 M.
1376 H.
13. Mazanul (I'itidal, Dzahabi, 4 iilid, cetakan Isa Babil Halaby ltuiro, 1963 - 1382 H. 14. Sahih Muslim, 2 iilid, cet. Dahlan Bandung tanpa tahun' 15.
Syarah Muwatha'Imam Malik, zarqani,6
22. Qur'an dan lbrjemahannya, Dep, Agama RI cetakan Jamunu Jakarta, 1965 M lbahasa lndonesia). 23. Tafsir Qur'an F{. Zainuddin Hamidy cs cetakan Wijaya Jak'arta, 1959 M- 1378 H. (bahasa Indonesia). B. HADITS-HADITS dan
SYARAIINA.
Kairo 1961 M
1381 H.
C. USHULWDIN,
1.
Shabih Bukhari, Ismail al Bukhari 2 iilid 4 iuzu', cetakan Mustafa Babil Halaby Ituiro 1936 M 1355 H.
1.
Kairo,
1968M-1387H.
2.
418
Fathul Bui, Syarah Bukhari, Ibnu Haju al Asqalani, 17 jilid, cetakan Mustafa Babil Halaby
Kairo, 1959M
1387 H.
1383 H.
4t9
3. 4.
5, 6. 7.
1 jilid
3. 4. 5.
6.
Kifaptul Awam
Halaby
fi
llmilkalam, Al Fadhali, 1
jilid, cetakan
Nahdhah
Babil
- Kairo, 1341H.
I
jilid,
cetakan
Nahjul Balaghah, Ibnu Abil Hadid (Syi'ah), Babil Halaby - Ikiro 1965 M 1385 H.
Matan Sanusi dengan Hasyiyah Ibrahim al Bajuri, Surabaya (tanpa tabun). Salim Nabhan
Kairo, 1969 M.
Al
Mash-haf
tuabi
AlJanibul Ilaahi minat Takfir al Islami, Dr. Mohd. Bahi, 1 jilid cetakan
Maktabah Vahbah
Kairo, 1387 H
1967 M.
Kairo, 1962 M.
7. 8. 9.
8. 9.
Tuhafatul Murid - Has)'ryah, Jauharatut Taubid, Ibrahim al Bajuri, I jilid cetakan Isa Babil Halaby - Kairo, (unpa tahun). Tarikh Al Madzahbul Islamiyah, Muhammad Abu Zahrah, cetakan
uZrqani,
- Kairo,
Mustafa
r32J H.
Syawahidul Haq, \fusuf Nabhani, jilid, cetakan ke Bahil Halaby Kairo, 1965 M 1385 H.
III
Darul Fikril tuabi, Ikiro (tanpa tahun). 10. Majmu'atutTauhid an Najdiyah, Mubammad binAbdilVhhab, cetakan Al Manu, Y,ako 1346 H. 11, Al Majmu'atul Krbra,lbu Taimiyah, cetakan Mulid, Ali Shabih,lkiro
1385
10. Rahlah lbnu Batutah, cetakan'i{zhariyah", Kairo 1928 M. 11. Nurul Islam, majalah Universitas N Azhar, bahagian "Penerangan
tentang Agama Bahaiyah".
rI.
L. Stoddar,
12. Kitabul fuba'in, Imam Ghzali, cetakan lfurdistan, Kairo 1328 H. 14. As Shawaiqul Muhriqah fir raddi 'ala Ahlil bida' wa Zindiqah, Ibnu
fi Nazhril
Dan lain-lain.
D,
UMUM.
1.
Amin,
Kairo,
2.
420
1
Dari Penerbit
:
DN
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama : K. H. SIRADJUDDIN ABBAS. Lahir tgl. 5 Mei 1905 di Bengkawas'Bukitinggi (Sumatera BaraQ.
l9l2 1927 -
1924 belaiar agama diberbagai pesantren' 1933 belaiat agama di Makkah (7 x haji).
dan Mesir.
1954 berkunjung ke Makkah dan Madinah. Tanggal 23 Agustus 1954 bersama isteri (Ummi H Salima) mendapat kesempatan memasuki Ka'bah dan melakukan sembahyang sunat
8, 9, 10. 11.
t2.
13.
lanit
dan
PUSTAKA TARBIY{H
422