Вы находитесь на странице: 1из 7

Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen Aceh Vol.IV No.

7 Maret 2013

ISSN :

2086-6011

KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP): MODAL MANUSIA DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN


Sabri 1)
1) Dosen

Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Almuslim Bireuen Aceh

ABSTRAK
Kewirausahaan (Entrepreneurship) merupakan persoalan paling penting didalam perekonomian suatu bangsa yang sedang membangun seperti Indonesia. Kelompok kewirausahaan (entrepreneurship) yang dikenal sebagai modal manusia memiliki peranan dalam memajukan perekonomian. Kemajuan bangsa Jepang dan Cina misalnya dimotori oleh wirausawaan. Gelombang usahawanlah yang telah merubah wajah Negara-negara tersebut menjadi Negara dengan tingkat capaian ekonomi tertinggi di dunia. Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kata kunci : Entrepreneurship, kreativitas, usahawan

ABSTRACT
Entrepreneurship (Entrepreneurship) is the most important issue in the economy of a developing nation such as Indonesia. Group entrepreneurship (entrepre neurship), known as human capital has a role in promoting the economy. Progress nations such as Japan and China led by wirausawaan. Usahawanlah wave that has changed the face of these countries into the State with the highest level of achievement in the world economy. An entrepreneur is a person who has a soul and a certain ability to create and innovate. He is someone who has the ability to create something new and different (ability to create the new and different) or the ability to be creative and innovative. Keywords: Entrepreneurship, creativity, entrepreneurial

1. Pendahuluan Kata Kunci : Bonus Demografi


Kewirausahaan (Entrepreneurship) merupakan persoalan paling penting didalam per-ekonomian suatu bangsa yang sedang membangun seperti Indonesia. Persoalan

yang kita hadapi saat ini adalah masih rendahnya minat masyarakat untuk menjadi wirausaha. 4,676 juta orang (0,8 persen) penduduk Indonesia memilih menjadi wirausaha. Kondisi ini masih sangat jauh jika dibandingkan dengan Negara-negara lain

Sabri | Kewirausahaan(Entrepreneurship): Modal Manusia Dalam Membangun Perekonomian

26

Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen Aceh Vol.IV No.7 Maret 2013

ISSN :

2086-6011

seperti Singapura, Cina dan Amerika Serikat. Kelompok kewirausahaan (entrepreneurship) yang dikenal sebagai modal manusia memiliki peranan dalam memajukan perekonomian. Kemajuan bangsa Jepang dan Cina misalnya dimotori oleh wirausawaan. Gelombang usahawanlah yang telah merubah wajah Negara-negara tersebut menjadi Negara dengan tingkat capaian ekonomi tertinggi di dunia. Indonesia perlu mewarisi pengalaman Hongkong atau Taiwan yang telah berhasil melakukan revolusi kewirausahawaan hingga akhirnya dapat meningkatkan pendapat nasional dan memperkuat dinamika ekonomi secara keseluruhan.

keyakinan diri. a. Pikirkan keberhasilan jangan pikirkan kegagalan b. Terus menerus mengingat sesuatu yang lebih baik c. Keyakinan yang tinggi Masih banyak masyarakat kita termasuk kalangan generasi muda yang belum mampu menghilangkan perilaku rendah diri atau minder bahkan banyak terjadi kegagalan mencapai keberhasilan karena menurutnya keyakinan dan kepercayaan diri. b. Sikap Mental Wirausaha Agama Islam sudah mengarahkan bahwa manusia khususnya kalangan muslim untuk senantiasa memiliki sifat wira dan ksatria yang meliputi keteladanan, keluhuran, keberanian, penuh tanggung jawab, lebih mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi dan golongan atau kelompok, jujur dan berjiwa besar. Nabi Muhammad saw salah satu seorang entrepreuner (wirausaha) yang patut kita contoh, dengan sifat keteladanan, keluhuran budi dan jujur. Beliau berhasil mengembangkan agama islam dengan dakwah yang dibarengi aktivitas bisnis. Wirausaha di zaman millenium ini perlu meneladani Rasullullah, clean and clear, bersih dari upaya pembohongan hanya untuk kepentingan individu. Upaya menggalakkan segala cara untuk memperoleh keuntungan yang besar tercermin dari pemalsuan produk, mark up, pada anggaran proyek, investasi bodong sudah lazim terjadi dikalangan para pengusaha. c. Mengubah Pola Pikir Pola pikir yang diwujudkan dalam citacita untuk menjadi pegawai sebenarnya sudah terjadi diberbagai belahan dunia sejak puluhan tahun yang lalu. Seorang penulis tentang motivasi yang terkenal yaitu Max Ghunter pernah mengkritik sistem pendidikan di Amerika Serikat tahun 70 an yang katanya hanya akan melahirkan lulusan sanglaritis yang artinya mereka mempunyai mental buruh, yaitu ingin menjadi pegawai negeri atau karyawan swasta. Mereka kurang mampu dan mau mencipapkan lapangan kerja sendiri.

2. Modal Manusia berjiwa Entreprenuer


a. Percaya Diri Selfconfindence (kepercayaan diri) suatu perpaduan antara sikap dan keyakinan seseorang dalam mengkaji suatu tugas atau pekerjaan. Sifat internal manusia adalah keper-cayaan diri yang besar untuk melakukan suatu pekerjaan, bukan karena suatu paksaan. Seseorang dengan Selfconfindence yang tinggi akan menjadi entrepreneur (wirausaha) tanpa sedikit pun ragu dalam melangkah untuk mencapai tingkat wira-usaha pemula, tangguh dan handal. Tanpa sedikitpun terpengaruh dengan lingkungan yang akan merumuskan motivasinya menjadi orang sukses. Optimisme dan keberanian mengambil resiko dalam mengkaji suatu tantangan tugas tidak luput dari pengaruh kepercayaan diri yang ada. Geoffrey G Meredith, mengemukakan profil wirausaha yang utama adalah percaya diri yang memiliki watak ketidaktergantungan, individual dan optimis. Pengambilan resiko dengan watak suka pada tantangan akan berorientasi ke masa depan yang berpandangan jauh kedepan. Tingkat kemandirian atau kemampuan untuk berdiri sendiri erat hubungannya dengan tingkat kepercayaan diri seseorang. David J. Schwartz mengatakan bahwa untuk mem-bangun kekuatan dan keyakinan seseorang harus melakukan pedoman untuk mengha-silkan dan memperkuat kekuatan

Sabri | Kewirausahaan(Entrepreneurship): Modal Manusia Dalam Membangun Perekonomian

27

Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen Aceh Vol.IV No.7 Maret 2013

ISSN :

2086-6011

Kasus yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 70 an itu sekarang terjadi di Indonesia. Ternyata pendidikan kita cenderung melahirkan output yang sanglaritis, memiliki mental pencari kerja bukan pekerja mandiri atau wirausaha. Melihat pada angka pengangguran yang masih tinggi yaitu di atas 7,61 juta orang, penganggur lulusan Perguruan Tinggi + 2 juta orang. Indonesia mestinya merasa cemas bahwa model pendidikan kita seharusnya orientasi di ubah dari teoritis ke praktis. Pendidikan kejuruan yang menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal perlu di perbanyak. Proses pendidikan dipandang terobosan yang paling baik dalam membangun wirausahawaan didalam masyarakat. Selain pendidikan kejuruan yang perlu ditingkatkan, kurikulum pendidikan umum juga perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah khususnya pendidikan dasar untuk memasukkan pendidikan dan pengetahuan kewirausahawaan. Tidak saja pada tataran pendidikan formal, pada pendidikan Non formal juga harus ditingkatkan implementasi pengetahuan kewirausahaan. Dengan dukungan teknologi komunikasi (internet) bisa mempercepat akselerasi dan transformasi pendapatan kewirausahaan kepada masyarakat. Bercermin pada kasus yang terjadi di Taiwan, organisasi kepemudaan terlibat jauh dalam rekayasa sosial. Dengan semangat yang tinggi telah mampu bersaing dengan Cina dalam hal mem percepat lahirnya wirausahawaan yang tangguh. Organisasi kepemudaan kita harusnya berkontribusi aktif dalam aspek rekayasa sosial, penciptaan lapangan kerja, meminimalisir angka pengangguran dan mencegah penyakit sosial ditengah-tengah masyarakat. Salah satu peran yang dapat di ambil yaitu menjadikan organisasi kepemudaan menjadi lembaga kewirausahaan yang dapat dikembangkan secara baik untuk mendukung secara langsung ataupun tidak langsung pada pelaku ekonomi mikro, kecil dan menengah. Untuk mengubah mental dan motivasi dikalangan para pemuda di Indonesia, perlu

diciptakan pola pikir menciptakan lapangan kerja ketimbang mencari kerja. Proses ini memang tidak cepat, membutuhkan waktu yang relatif lama, namun kita harus segera berbuat agar kewirausahaan dapat berhasil. Proses ini membutuhkan pendidikan (sekolah) yang berwawasan wirausaha (entrepreneurship) dan menerapkan mata kuliah di setiap disiplin ilmu di perguruan tinggi. d. Kreativitas Dalam Wirausaha Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide. Kemauan dan kemampuan - kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk : a) Melakukan proses/ teknik baru (the new technik) b) Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service), c) Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added), d) Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada pasar e) Mengembangkan organisasi baru (the new organisaton). Dalam berwirausaha terdapat persaingan yang ketat. Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosanterobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan

Sabri | Kewirausahaan(Entrepreneurship): Modal Manusia Dalam Membangun Perekonomian

28

Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen Aceh Vol.IV No.7 Maret 2013

ISSN :

2086-6011 fleksibel, keaslian, mau mendengarkan perasaan, keterbukaan pada gejala bawah sadar, mempunyai motivasi, bebas dari rasa takut gagal, mampu berkonsentrasi,

kreatif yang kelihatannya mustahil. Menurut Sumarno (1984) pengertian kreativitas dibagi menjadi dua yakni: 1) Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data, variabel, yang sudah ada sebelumnya. 2) Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Pemikiran kreatif berhubungan secara langsung dengan penambahan nilai, penciptaan nilai, serta penemuan peluang bisnis. Pola pemikiran kreatif juga dibutuhkan untuk menggambarkan keadaan masa depan, di mana seorang wirausaha akan beroperasi, juga akan memberikan gambaran yang tidak dapat dihasilkan oleh eksplorasi terhadap trend masa kini. Dalam mengelola usaha, keberhasilan seorang wirausaha terletak pada sikap dan kemampuan berusaha, serta memiliki semangat kerja yang tinggi. Sedangkan semangat atau etos kerja yang tinggi seorang wirausaha itu terletak pada kreativitas dan rasa percaya pada diri sendiri untuk maju dalam berwirausaha. Seorang wirausaha yang kreatif dapat menciptakan hal-hal yang baru untuk mengembangkan usahanya. Kreativitas dapat menyalurkan inspirasi dan ilham terhadap gagasan-gagasan baru untuk kemajuan dalam bidang usahanya. Meredith, berpendapat bahwa pola pemikiran yang kreatif merupakan motivator yang sangat besar, karena membuat orang sangat tertarik akan pekerjaanya. Pemikiran kreatif juga memberikan kemungkinan bagi setiap orang untuk mencapai sesuatu tujuan. Seorang wirausaha yang kreatif akan membuat hidup akan lebih menyenangkan, lebih menarik serta akan menyediakan kerangka kerja dan dapat bekerjasama dengan orang lain. Secara umum ciri ciri pemikiran kreatif yaitu : a. sensitif terhadap masalah-masalah, b.mampu menghasilkan sejumlah besar, ide

c. d. e. f. g. h. i.

3. Peranan Kreativitas dalam Wirausaha


Mayoritas orang mengabaikan kreativitas karena dia tidak mengetahui manfaat kreativitas tersebut. Ada beberapa contoh pentingnya kreativitas yaitu: 1) Dalam hidup ini tidak selalu mulus, kita terkadang berbenturan dengan masalah, namun kita harus cepat tanggap seberapa besar kemampuan kita untuk memecahkan masalah tersebut , dengan cara berfikir kreatif untuk mencari ide atau jalan keluar untuk memecahkan masalah tersebut . 2) Dalam dunia bisnis persaingan adalah tantangan utama yang harus di hadapi , Untuk menghadapi persaingan dibutuhkan kreatifitas untuk menghasilkan ide - ide dan produk yang unggul dibandingkan pesaing kita 3) Kreativitas dalam mencari solusi, menghasil ide-ide terobosan, dan dalam menjalankan tugas . 4) Orang kreatif tidak pernah menyerah dan selalu memiliki alternatif ide untuk masalah - masalahnya . Berdasarkan contoh diatas maka dapat diasumsikan bahwa dalam wirausaha sangat diperlukan kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan ide-ide baru dalam menentukan cara-cara baru. Kreativitas dan inovasi berbeda wilayah domain, tetapi memiliki batasan yang tegas. Kreativitas merupakan langkah pertama menuju inovasi yang terdiri atas berbagai tahap. Kreativitas berkaitan dengan produksi kebaruan dan ide yang bermanfaat sedangkan inovasi berkaitan dengan produksi atau adopsi ide yang bermanfaat dan implementasinya. Dengan memiliki kreativitas dalam berusaha, maka seorang wirausaha selalu memiliki terobosan baru untuk usahanya dan memilki peluang usaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Jika kreativitas

Sabri | Kewirausahaan(Entrepreneurship): Modal Manusia Dalam Membangun Perekonomian

29

Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen Aceh Vol.IV No.7 Maret 2013

ISSN :

2086-6011

dikembangkan maka usaha tersebut akan maju dan terus berkembang sehingga tujuan perusahaan tersebut akan tercapai dengan baik. Tujuan diperlukannya suatu kreativitas adalah memiliki keunggulan dalam suatu produk dibandingkan dengan para pesaing. Jika suat perusahaan tidak memiliki dan mengembangkan suatu kreativitas maka perusahaan tersebut tidak akan dapat berkembang dan akan tertinggal oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Untuk menang dalam persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki kreativitas yang tinggi. Oleh karena itu kreativitas sangat penting untuk dimiliki perusahaan agar dapat berkembang dan maju. Contoh kasus misalnya suatu Perusahaan X memproduksi suatu minuman yang telah dikenal oleh masyarakat. Agar konsumen tersebut tidak berpaling pada produk minuman lainnya, maka perusahaan tersebut melakukan suatu inovasi dalam kemasan produknya yaitu dengan menciptakan kemasan yang baru untuk dapat meningkatkan penjualan supaya konsumen lebih mengenal produk tersebut melalui kemasan yang unik dan menarik, seperti perusahaan tersebut membuat kemasan minuman kotakan. Untuk menjadi kreatif, seseorang tidak dapat melakukannya begitu saja. Ada proses yang harus dilalui. Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide baru, berguna, dan tidak terduga tetapi dapat diimplementasikan. Tahap yang biasa dilalui dalam suatu kreativitas yaitu : a) Persiapan (Preparation) Meletakkan dasar pemikiran, mempelajari latar belakang masalah, seluk beluk dan problematikanya. b) Penyelidikan (Investigation) Melakukan penyelidikan terhadap hal-hal yang akan dikembangkan. c) Transformasi (Transformation) Berkaitan dengan proses konversi/perubahan dari data sumber ke data tujuan. d) Penetasan (Incubation) Mengeluarkan atau mendapatkan gagasan baru, pemecahan masalah, penyelesaian, cara kerja, jawaban baru dan lainya. e) Penerangan (Illumination)

Memberikan uraian yang jelas pada persoalan yang ada sehingga menjadi semakin terang pokok persolan dan pemecahannya. f) Pengujian (Verification) Melakukan pengujian kecil maupun besar dengan alat bantu uji statistik, matematik, historis, maupun diskriptif. g) Implementasi (Implementation) Mengimplementasikan semua yang telah diperoleh agar semakin menunjukkan hasil yang semakin baik dan sempurna. Dari beberapa poin di atas tentunya kreativitas itu sangat penting dan modal utama yang harus dimiliki seorang wirausahawan . Karena tanpa kreativitas produk yang dihasilkan akan kalah saing dan tidak mampu bertahan untuk menghadapi persaingan pasar.

4. Membangun Kewirausahaan a. Peran Pemerintah


Peranan pemerintah dalam meningkatkan kewirausahaan pada bidang usaha mikro, kecil dan menengah perlu mendapat perhatian serius terutama pembinaan, pelatihan, permodalan dan pemasaran. Pada tataran pembinaan perlu dilakukan pembinaan yang terarah seperti pemetaan, pendataan, dan inventarisasi pada organisasi dan kelompok sasaran. Pembinaan yang baik adalah di lakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan Instansi terkait (Pemerintah Daerah), Perbankan, Koperasi, Swasta dan Perguruan Tinggi. Pembinaan kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dapat dilakukan melalui kelompok, misalnya kelompok usaha perempuan atau pun melalui koperasi seperti KOPINKRA (Koperasi Kerajinan Rakyat). Dalam hal pelatihan, Pemerintah dan Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dapat bersinergi atau organisasi yang berpengalaman, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), untuk membekali para wirausawaan meningkatkan kecakapan (skill) dalam mengolah atau menghasilkan produk dan jasa yang market oriented baik untuk skala domestik maupun ekspor. Pelatihan tidak hanya terbatas pada kemampuan produksi melainkan juga pada konteks finansial, akuntansi dan manajemen. Pada sisi permodalan atau investasi akses

Sabri | Kewirausahaan(Entrepreneurship): Modal Manusia Dalam Membangun Perekonomian

30

Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen Aceh Vol.IV No.7 Maret 2013

ISSN :

2086-6011

pada perbankan harus lebih terbuka dan tidak birokratis. Tidak mempersulit para wirausahawaan dalam hal memperoleh kredit karena permasalahan modal adalah masalah klasik yang sering di anggap suatu kendala dalam pengembangan bisnis/usaha di kalangan Entrepreneur. Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan program PNPM merupakan angin segar bagi para wirausawaan saat ini, namun yang perlu mendapat perhatian tentang regulasinya. Termasuk juga dana CSR. Modal tidak hanya uang. Dalam kacamata para wirausawaan modal adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menjalankan usaha. Dengan demikian modal dapat berupa benda fisik ataupun bukan. Pikiran, kesempatan, waktu, pendidikan dan pengalaman merupakan benda abstrak yang sesungguhnya merupakan modal yang tidak ternilai dan sangat menentukan keberhasilan dalam kewirausahaan. Bagi wirausaha yang bergerak disektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah masalah pemasaran menjadi konsentrasi penting. Tidak hanya pasar dalam negeri tapi juga pasar ekspor. Khusus untuk pasar ekspor berdasarkan data dari Menkop & UKM total nilai ekspor dari tiga kelompok usaha yaitu pertanian, pertambangan dan manufaktur adalah tertinggi. Untuk golongan manufaktur adalah Sembilan kelompok yaitu: 1) makanan, minuman, tembakau, 2) tekstil, kulit dan alas kaki, 3) produk-produk dari kayu, 4) kertas dan publikasi, 5) pupuk dan produk kimia lainnya, 6) semen dan pertambangan non logam, 7) logam dasar, baja dan besi, 8) alat-alat transportasi, mesin dan peralatan lainnya, 9) lain-lain. Nilai ekspor komoditi UMKM tahun 2012 berjumlah 157 juta dolar atau naik menjadi 30,34% dibanding tahun 2011. Di Indonesia tidak semua usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengekspor sendiri atau langsung ke pasar tujuan tapi masih melalui Negara ketiga. Hal inilah yang patut menjadi tekanan pada wirausahaan Indonesia harus mengetahui dan mempelajari pasar global, baik ke pasar Asia, Eropa, Amerika maupun Afrika.

Pasar domestik khusus barang-barang kerajinan/souvenir untuk wisatawan baik domestik maupun manca Negara.

b. Membangun Industri Pedesaan


Ada empat kelompok industri di pedesaan yang paling banyak bahkan mendominasi penyerapan tenaga kerja non pertanian, pedesaan dan kota yaitu a) industri bahan bangunan (construction industry), b) industri pengolahan hasil pertanian (agro processor) yang mengolah hasil pertanian sebagai bahan baku untuk industri lain, c) industri bahan makanan (food processor) yang mengolah hasil petanian sebagai bahan konsumsi sebagai beragam jenis kerupuk dan kacang garing serta, d) penyalur pembuat input dan alat pertanian. Industri ini berskala rumah tangga kecil dan beberapa berukuran besar. Disektor-sektor tersebut diatas, wirausaha dapat melakukan aktifitas untuk meningkatkan kinerjanya dan memperoleh pendapatan yang layak. Agar semua aktivitas tersebut dapat dilakukan dengan baik, maka wirausahawan dapat mempelajarinya dari berbagai media yang ada baik media cetak maupun media elektronik, teknologi infromasi (Internet) dan buku-buku yang berkenaan dengan industri pedesaan.

5. Penutup
Peranan Kewirausahaan atau Entrepreneurship merupakan hal penting untuk penentu pada usaha pengembangan ekonomi rakyat dan secara nasional. Para kwirausahaan (entrepreneur) merupakan asset atau modal pembangunan yang harus dipelihara dan dikembang luaskan dalam masyarakat, khusunya masyarakat terdidik. Sehingga pada gilirannya mampu ikut mendukung percepatan pembangunan negeri, di satu sisi dan mengurangi beban Negara di sisi lain. Negara maju dengan tingkat capaian ekonomi tinggi di dunia, sangat di dukung adanya para wirausahan yang tangguh dan terus berkembang, dan pada saat sama juga pemerintah meberikan ruanga yang besar pada mereka untuk berkarya. Karena dengan demikian para entrepreneur akan memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang

Sabri | Kewirausahaan(Entrepreneurship): Modal Manusia Dalam Membangun Perekonomian

31

Jurnal ekonomika Universitas Almuslim Bireuen Aceh Vol.IV No.7 Maret 2013

ISSN :

2086-6011

baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif.

Daftar Pustaka
David J. Schwartz. (2006). Berfikir dan Berjiwa Besar. PT. Pustaka Delapratasa, Jakarta Kasmir, Kewirausahaan, Raja Grafindo (2006) Jakarta Rizqi, Diaz. (2009). Kreativitas Dalam Wirausaha. http:// rizqidiaz.blogspot.com kreativitasdalam-wirausaha.html (diakses tanggal 21 Maret 2013)

Soesarsono Wijandi. (2000). Pengantar Kewiraswastaan, Sinar Baru Algesindo, Jakarta Sutristo Iwantono. (2002). Kiat Sukses Berwirausaha, Grasindo, Jakarta Tulus TH. Tambunan (2009). UMKM di Indonesia Ghalia Indonesia, Jakarta

Riwayat Penulis: Sabri, SE., M.Si


Dosen pada jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Almuslim Bireuen Aceh. Lahir di Bireuen, pada 9 April 1962. Memperoleh gelar SE dan M.Si di FE Unsyiah Banda Aceh.

Sabri | Kewirausahaan(Entrepreneurship): Modal Manusia Dalam Membangun Perekonomian

32

Вам также может понравиться