Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh A. Gustang
SUMBER / REFRENSI
- Matematika Ekonomi & Bisnia
Josep Bintang Kalangi
Penerbit Salemba Empat
-
Matematika Bisnis
Rudy Badruddin, Algifari Penerbit BPFE Yogyakarta
MATERI PERKULIAHAN
1. Pendahuluan Sifat-Sifat Matemaika Ekonomi dan Bisnis 2. Konsep Dasar Matematika dan Ekonomi Bisnis Model Ekonomi 3. Macam-macam Fungsi dalam Ekonomi dan Bisnis a. Fungsi Linear b. Fungsi Non Linear c. Fungsi Eksponen 4. Matematika Keuangan
PENDAHULUAN
Matematika = suatu cabang logika dg kerangka sistematis utk mempelajari hubungan kuantitatif antar peubah (variabel) Bedakan: Matematika Murni & Terapan Matematika Murni: lambang2 yg digunakan menyatakan konsep abstrak yg nilainya sesuai definisinya (mis. - 5 < X < 12) Matematika Terapan: lambang2 yg dipakai menyatakan peubah (variabel) yg nilainya sesuai pengamatan di dunia nyata; mis. P = variabel harga, maka P 0
1. 2.
MODEL EKONOMI
Model Ekonomi = Penyederhanaan hubungan antara variabel-variabel ekonomi. Model Ekonomi dapat berbentuk model matematika dan non-matematika. Apabila berbentuk model matematika, maka akan terdiri atas satu atau sekumpulan persamaan. Persamaan terdiri atas sejumlah variabel, konstanta, koefisien, dan/atau parameter.
Konstanta adalah suatu bilangan nyata tunggal yang nilainya tidak berubah-ubah dalam suatu masalah tertentu. Koefisien adalah angka pengali konstan terhadap varabelnya. (Misal 5R; 4P; atau 0.3C) Parameter adalah suatu nilai tertentu dalam suatu masalah tertentu dan mungkin akan menjadi nilai yang lain pada suatu masalah yang lainnya. (Biasanya dilambangkan dg huruf awal abjad yunani atau Arab, Misalnya , , dan atau a, b dan c.
Persamaan dalam Matematika Ekonomi dan Bisnis terdiri dari Tiga Macam, yaitu: 1. Persamaan Definisi (Identity, =) adalah suatu bentuk kesamaan di antara dua pernyataan yang mempunyai arti yang sama. 2. Persamaan Perilaku (behaioral equation) adalah suatu persamaan yg menunjukkan bahwa perubahan perilaku suatu variabel sebagai akibat dari perubahan variabel lainnya yg ada hubungannya. 3. Kondisi Keseimbangan adalah suatu persamaan yg menggambarkan persyaratan untuk pencapaian keseimbangan (equilibrium). Misalnya; Qd = Qs ; S = I
Bilangan Bulat
Bilangan Negatif
Bilangan Pecah
Bilangan Positif
Nol
Bilangan Rasional adalah bilangan yang angka desimalnya berakhir dengan nol atau berulang. (misalnya; 5/1 = 5,00; 1/3 = 0,333 Bilangan Irasional adalah bilangan yang angka desimalnya tidak berakhir dengan nol atau tidak berulang. (misalnya; 2 = 1,41423 )
OPERASI HIMPUNAN
Gabungan (Union) notasi U Irisan(Intersection) notasi Selisih notasi (-) Himpunan Bagian (subset) notasi Pelengkap(complement) misal Him. AC
Idempoten
AUA=A
(A B) C = A (B C)
FUNGSI
Penerapan fungsi dalam ekonomi dan bisnis merupakan salah satu bagian yang sangat penting untuk dipelajari, karena model-model ekonomi yang berbentuk matematika biasanya dinyatakan dengan fungsi. Fungsi dalam matematika menyatakan suatu hubungan formal di antara dua himpunan data. Jika himpunan data tersebut adalah variabel, maka fungsi dapat dikatakan sebagai hubungan antara dua variabel.
Fungsi adalah suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan hubungan ketergantungan (hubungan fungsional) antara satu variabel dengan variabel lain. Sebuah fungsi dibentuk oleh beberapa unsur yaitu: variabel, koefisien, dan konstanta. Variabel dan koefisien senantiasa terdapat dalam setiap fungsi. Variabel adalah unsur pembentuk fungsi yang mencerminkan atau mewakili faktor (data) tertentu, dilambangkan dengan huruf-huruf latin. Berdasarkan kedudukan atau sifatnya, di dalam setiap fungsi terdapat dua macam variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung pada variabel lain.
Koefisien adalah bilangan atau angka yang terkait pada dan terletak di depan suatu variabel dalam sebuah fungsi. Konstanta adalah bilangan atau angka yang (kadang-kadang) turut membentuk sebuah fungsi tetapi berdiri sendiri sebagai bilangan (tidak terkait pada suatu variabel tertentu). y = 5 + 0,8x y : variabel terikat x : variabel bebas 0,8 : koefisien variabel x 5 : konstanta Sedangkan notasi sebuah fungsi secara umum adalah: y = f(x)
FUNGSI LINIER
Fungsi linier adalah fungsi yang paling sederhana karena hanya mempunyai satu variabel bebas dan berpangkat satu pada variabel bebas tersebut, sehingga sering disebut sebagai fungsi berderajad satu. Bentuk umum persamaan linier adalah: y = a + bx; dimana a adalah konstanta dan b adalah koefisien (b0). Atau sering dinyatakan dalam bentuk implisit berikut: Ax + By + C = 0
Sebagai contoh, y = 15 2x, kemiringannya adalah 2. Ini berarti bahwa untuk setiap kenaikkan satu unit variabel x akan menurunkan 2 unit variabel y.
misal diketahui titik A (2,3) dan titik B (6,5), maka persamaan liniernya adalah:
4y 12 = 2x 4 4y = 2x + 8 Y = 0,5x + 2
2. Metode Satu Titik dan Satu Kemiringan Dari sebuah titik A (x1, y1) dan suatu kemiringan (m)dapat dibentuk sebuah persamaan linier dengan rumus sebagai berikut; y y1 = m (x x1) Misal diketahui titik A (2,3) dan kemiringan m=0,5 maka persamaan liniernya adalah: y y1 = m (x x1) y 3 = 0,5(x 2) Y 3 = 0,5x 1 Y = 0,5x + 2
a. Berimpit
b. Sejajar
c. Berpotongan
d. Tegak lurus
Berimpit, dua buah garis akan berimpit apabila persamaan garis yang satu merupakan kelipatan dari (proporsional terhadap) persamaan garis yang lain. Sejajar, dua buah garis akan sejajar apabila kemiringan garis yang satu sama dengankemiringan garis yang lain (m1 = m2). Berpotongan, dua buah garis akan berpotongan apabila kemiringan garis yang satu tidak sama dengan kemiringan garis yang lain (m1 ?m2). Tegak lurus, dua garis akan saling tegak lurus apabila kemiringan garis yang satu merupakan kebalikan dari kemiringan garis yang lain dengan tanda yang berlawanan (m1 = - 1/m2). Atau nilai perkalian kemiringannya menghasilkan 1 (m1 x m2 = -1).
LATIHAN:
1. Carilah kemiringan dan titik potong sumbu y pada persamaan garis berikut ini: a. 3x 2y + 12 = 0 b. 2x 5y 10 = 0 c. 4x 6y = 10 2. Untuk setiap pasangan titik-titik koordinat berikut carilah persamaan garis lurusnya: a. (3,5) dan (10,2) b. (-6,-4) dan (10,8) 3. Untuk setiap pasangan titik koordinat dan kemiringan (m) berikut ini tentukan persamaan garis lurusnya: a. (2,6), m = 0,4 b. (5,8), m = -1,6 4. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier berikut dengan metode eliminasi: a. 2x 3y = 5 dan 3x 2y = -4 b. 4x + 3y = 16 dan x 2y = 4 5. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier berikut dengan metode substitusi: a. x y = 2 dan 2x + 3y = 9 b. x y = -1 dan 3x + 2y = 12 6. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier berikut dengan metode determinan: a. x + y = 5 dan 2x + 3y = 12 b. 2x 3y = 13 dan 4x + y = 15
METODE SUBSTITUSI
Misal: carilah nilai variabel x dan y dari dua persamaan berikut: 2x+3y=21 dan x+4y=23 ? Jawab: Salah satu persamaan dirubah dahulu menjadi y = ... atau x = .... Misal persamaan x+4y=23 dirubah menjadi x=23-4y. Kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan yang satu. x = 23-4y 2x + 3y = 21 2(23-4y) + 3y = 21 46 8y + 3y = 21 46 5y = 21 25 = 5y y=5 Untuk mendapatkan nilai x, substitusikan y = 5 ke dalam salah satu persamaan. y = 5 2x + 3y = 21 2x + 3(5) = 21 2x + 15 = 21 2x = 21 15 x = 6/2 x=3 Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua persamaan tersebut adalah himpunan pasangan (3,5)
METODE ELIMINASI
Misal: carilah nilai variabel x dan y dari dua persamaan berikut: 3x2y=7 dan 2x+4y=10 ? Jawab: Misal variabel yang hendak dieliminasi adalah y 3x - 2y = 7 |x 2| 6x 4y = 14 2x + 4y = 10 |x 1| 2x + 4y = 10 + 8x + 0 = 24 x =3 Untuk mendapatkan nilai y, substitusikan x = 3 ke dalam salah satu persamaan. x = 3 3(3) - 2y = 7 -2y = 7 9 2y = 2 y=1 Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua persamaan tersebut adalah himpunan pasangan (3,1)
METODE DETERMINAN ax + by = c dx + ey = f Nilai x adalah: x = Nilai y adalah; y = Misal persamaan pada soal sebelumnya yaitu 3x-2y=7 dan 2x+4y=10 akandiselesaikan dengan cara determinan:
Nilai x adalah: x =
Nilai y adalah; y =
Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua persamaan tersebut adalah himpunan pasangan (3,1)
KURVA PERMINTAAN
12
10 8 Qd = a - bPx 6 4 P
2
0
10 Q
15
20
FUNGSI PENAWARAN
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang ditawarkan oleh produsen untuk dijual dengan harga produk. Di dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa jika harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah, demikian juga sebaliknya bahwa jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun, sehingga grafik fungsi permintaan mempunyai slope positif (miring ke kanan) Notasi fungsi penawaran akan barang x adalah: Qx = f (Px) Qx = -a + b Px Atau Px = a/b + 1/b Qx dimana: Qx = Jumlah produk x yang ditawarkan Px = Harga produk x a dan b = parameter Contoh: Fungsi pernawaran P = 3 + 0,5Q
KURVA PENAWARAN
P
12 10
8
6 P
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6
KESEIMBANGAN PASAR Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Secara matematik dan grafik ditunjukan oleh kesamaan: Qd = Qs atau Pd = Ps yaitu perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran.
8
6 Y-Values
4
2
0
0 2 4 6 8 10 12
Notasi fungsi permintaan menjadi: Qdx = ao a1Px + a2Py Qdy = bo + b1Px - b2Py Sedangkan fungsi penawarannya: Qsx = -mo + m1Px + m2Py Qsy = -no + n1Px + n2Py
Dimana:
Qdx = Jumlah yang diminta dari produk X Qdy = Jumlah yang diminta dari produk Y Qsx = Jumlah yang ditawarkan dari produk X Qsy = Jumlah yang ditawarkan dari produk Y Px = Harga produk X Py = Harga produk Y a0, b0, m0, dan n0 adalah konstanta. Syarat keseimbangan pasar dicapai jika: Qsx = Qdx dan Qsy = Qdy
CONTOH: Diketahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran dari dua macam produk yang mempunyai hubungan substitusi sebagai berikut: Qdx = 5- 2Px + Py Qdy = 6 + Px - Py Dan Qsx = -5 + 4Px - Py Qsy = -4 - Px + 3Py Carilah harga dan jumlah keseimbangan pasar !
Adanya pajak yang dikenakan pemerintah atas penjualan suatu barang akan menyebabkan produsen menaikkan harga jual barang tersebut sebesar tarif pajak per unit (t), sehingga fungsi penawarannya akan berubah yang pada akhirnya keseimbangan pasar akan berubah pula. Fungsi penawaran setelah pajak menjadi: Ps = f(Q) + t atau Qs = f(P - t)
CONTOH:
Fungsi permintaan suatu produk ditunjukkan oleh P=15-Q dan fungsi penawaran P=0,5Q+3. Terhadap produk ini pemerintah mengenakan pajak sebesar Rp 3 per unir. a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah kena pajak ? b. Berapa besar pajak per unit yang ditanggung oleh konsumen ? c. Berapa besar pajak per unit yang ditanggung oleh produsen ? d. Berapa besar penerimaan pajak total oleh pemerintah ?
SUBSIDI
Adanya subsidi yang diberikan pemerintah atas penjualan suatu barang akan menyebabkan produsen menurunkan harga jual barang tersebut sebesar subsidi per unit (s), sehingga fungsi penawarannya akan berubah yang pada akhirnya keseimbangan pasar akan berubah pula. Fungsi penawaran setelah subsidi menjadi: Ps = f(Q) - s atau Qs = f(P + s)
Pulang Pokok (Break Even); Apabila penerimaan total dari hasil penjualan produk sama dengan biaya total yang dikeluarkan perusahaan. TR = TC TR = P.Q dan TC = FC + VQ Dimana;
Dimana; C = Konsumsi Yd = Pendapatan Yg dapat dibelanjakan a = Konsumsi dasar tertentu yg tidak tergantung pada pendapatan b = Kecenderungan konsumsi marginal (MPC) Fungsi Tabungan; S = -a + (1-b)Yd Dimana; S = Tabungan a = Pendapatan Yg dapat dibelanjakan Yd = Pendapatan Yg dapat dibelanjakan (1-b) = Kecenderungan konsumsi marginal (MPC)
Fungsi Kuadrat Y = f(X) = aX2 + bX + c Dimana; Y = Variabel Terikat X = Variabel Bebas a, b, dan c = konstanta, dan a 0 Koordinat titik puncak dari suatu parabola dapat diperoleh dengan rumus;
RUMUS KUADRAT
MACAM-MACAM PARABOLA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jika a > 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka keatas dan memotong sumbu X di dua titik yg berlainan. Jika a > 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka keatas dan menyinggung sumbu X di dua titik yg berimpit. Jika a > 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka keatas dan tidak memotong maupun menyinggung sumbu X. Jika a < 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka kebawah dan memotong sumbu X di dua titik yg berlainan. Jika a < 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka kebawah dan menyinggung sumbu X di dua titik yg berimpit. Jika a < 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka
3. FUNGSI RASIONAL
Bentuk Umum;
P = c + bQ aQ2 atau
Q = c + bP aP2 B. Fungsi Rasional;
2. FUNGSI PENAWARAN
Bentuk Umum; P = c + bQ + aQ2 atau Q = c + bP + aP2