Вы находитесь на странице: 1из 37

PP NOMOR 74 TAHUN 2008

TENTANG GURU
BAB II Bagian Kesatu, Kompetensi, Pasal

3 Ayat 1 9

Pasal 3 Ayat 1
Seorang guru yang propesional dapat dikatakan memiliki semua aspek yang disebutkan diatas yaitu berupa seperangkat pengetahuan dalam hal ini menyangkut bidang garapan masing-masing, memiliki keterampilan yang kompeten terhadap bidang tersebut, dan perilaku yang sesuai dalam melaksanakan setiap tugas yang di bebankan kepadanya.

Pasal 3 Ayat 2
Adapun kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Pasal 3 Ayat 2
Yang dimaksud dengan komptensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Subkompetensi mantap dan stabil memiliki indicator esensial yakni bertindak sesuai dengan hokum, bertindak sesuai dengan norma social, bangga menjadi guru dan memiliki konsistensi dalam bertindak dan bertutur.

Pasal 3 Ayat 2
Kompetensi social merupakan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kepentidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Guru tidak bisa bekerja sendiri tanpa memperhatikan lingkungannya. Ia harus sadar sebagai bagian tak terpisahkan bagi dari masyarakat akademik tempat dia mengajar maupun dengan masyarakat di luar.

Pasal 3 Ayat 2
Kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Keempat kompetensi itu sendiri diperoleh dengan cara melalui pendidikan profesi guru (PPG) yang akan segera diujicobakan oleh pemerintah.

Pasal 3 Ayat 3
Kata holistik mempunyai pengertian ciri pandangan yang menyatakan bahwa keseluruhan sebagai suatu kesatuan lebih penting dari pada satu-satu bagian dari suatu organisme. Berdasarkan pengertian kata holistik diatas dapat diartikan bersifat menyeluruh, tidak terbagi-bagi. memandang, memahami, mendekati dan memperlakukan manusia sebagai satu keseluruhan yang utuh.jadi intinya keempat kompetensi yang dimiliki guru yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. merupakan suatu yang utuh atau tidak dapat dipisahkan antara kompetensi satu dengan yang lainnya.

Pasal 3 Ayat 4
Jadi seorang guru itu harus mengerti apa itu landasan kependidikan. Landasan pendidikan itu meliputi hakikat dan tujuan pendidikan. Hakikat pendidikan seperti yang kita ketahui menelusuri manusia itu sendiri sebagai bagian pendidikan. Maksudnya yaitu proses menjadikan manusia agar memeliki rasa kemanusiaan, menjadi manusia dewasa, manusia dalam makna seutuhnya. Artinya dia menjadi riil manusia yang mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara penuh sebagai manusia. Dan juga mengerti dan memahami tujuan pendidikan.

Pasal 3 Ayat 4
Pemahaman terhadap peserta didik; Bisa mengerti psikologi dan perkembangan siswa setelah mengikuti pendidikan. Apakah peserta didik itu berkembang atau tidak. Jika tidak maka seorang guru harus bisa mengetahui kesalahannya ada dimana. Dan mencoba untuk memperbaiki, sehingga peserta didik bisa lebih berkembang baik intelektual maupun spiritual nya.

Pasal 3 Ayat 4
Pengembangan kurikulum atau silabus; Seorang guru mampu menyusun rencana pembelajaran yang baik. Tujuan pembelajaran itu apa,dan menentukan materi sesuai kurikulum yang ada.
Perancangan pembelajaran sama seperti poin diatas. Guru harus bisa menentukan pembelajaran yang sesuai untuk peserta didik terutama menyangkut masalah sumber belajar, metode pembelajaran dan media yang digunakan untuk pembelajaran.

Pasal 3 Ayat 4
Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis Maksudnya, dalam proses pembelajaran itu harus memberikan pendidikan utuk peserta didik, mendidik disini maksudnya menunjukan suatu yang baik. Seperti tata krama dalam penyampaian pembelajaran, kehidupan sehari- hari. Dan proses penyampaiannya juga harus komunikatif, sehingga dapat diterima peserta didik.

Pasal 3 Ayat 4
Pemanfaatan teknologi pembelajaran; Pemanfaatan teknologi sebagai media sangat penting dilakukan oleh seorang guru agar penyampaian materi bisa diterima langsung dan dapat di mengerti peserta didik.
Evaluasi hasil belajar Evaluasi belajar sangat penting dilakukan, untuk mengukur sejauh mana peserta didik menyerap ilmu yang telah diajarkan. Dengan evaluasi seoarng guru bisa tau sejauh mana proses pembelajaran itu berhasil atau tidak.

Pasal 3 Ayat 4
Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya Seorang guru harus bisa mengembangkan potensi peserta didik. Setiap siswa tentunya memiliki potensi yang berbeda beda. Dan tugas guru berusaha mengembangkan potensi tersebut.

Pasal 3 Ayat 5
Kompetensi kepribadian terkait erat dengan penampilan sosok pribadi seorang guru sebagai individu yang diharapkan mampu menjadi sosok yang mempunyai kedisiplinan, berpenampilan baik, bertanggung jawab, memiliki komitmen sehingga dapat menjadi sosok yang dapat diteladani. Pertama kita artikan dulu apa itu kompetensi. Kompetensi diartikan sebagai kemampuan, maka kompetensi guru adalah kemampuan seorang tenaga pengajar atau tenaga pendidik dalam menjalankan tugasnya.

Pasal 3 Ayat 5
Daeng Sudirwo (2002:76) menyatakan : Kompetensi artinya kewenangan, kecakapan ataupun kemampuan. Disini lebih tepat kalau kompetensi diartikan dengan kemampuan. Disini, kepribadian guru sangatlah penting, karena itulah guru harus memiliki kepribadian yang tercermin dalam setiap perkataan atau tindakan yang positif.

Pasal 3 Ayat 5
Daeng Sudirwo (2002:76) menyatakan : Kompetensi artinya kewenangan, kecakapan ataupun kemampuan. Disini lebih tepat kalau kompetensi diartikan dengan kemampuan. Disini, kepribadian guru sangatlah penting, karena itulah guru harus memiliki kepribadian yang tercermin dalam setiap perkataan atau tindakan yang positif.

Pasal 3 Ayat 5
Beriman dan bertaqwa Hal ini jelas merupakan dasar dari sifat kepribadian yang benarbenar harus dimiliki oleh seorang guru, iman dan taqwa yang tertanam dalam hati seorang guru akan tercermin dalam kepribadiannya sehari-hari, bagaimana ia berhadapan dengan siswan dan bagaimana ia menjalankan profesinya tanpa melenceng dari kaidah iman dan taqwa yang dianutnya.

Pasal 3 Ayat 5
Berakhlak mulia Sifat akhlak mulia ini merupakan aktualisasi iman dan taqwa yang dimiliki oleh seorang guru, seorang guru sudah seharusnya memiliki akhlak yang mulia karena tugas guru sendiri adalah tugas yang mulia. Akhlak mulia sendiri tidsk tumbuh dengan sendirinya, seorang guru harus berusaha sendiri untuk memiliki akhlak mulia tersebut.

Pasal 3 Ayat 5
Arif dan bijaksana Seorang guru haruslah bersifat arif, dalam arti memberikan teladan yang baik untuk murid-muridnya. Seorang guru haruslah berperan sebagai pendidik yaitu memberikan contoh yang baik dan juga memberikan pengajaran yang bermanfaat bagi siswanya. Seorang guru juga diharuskan untuk bijaksana, baik itu dalam hal proses transfer ilmu maupun dalam mengambil tindakan atau mengambil keputusan. Kebijaksanaan guru merupakan salah satu hal yang penting karena guru yang bijaksana biasanya disegani dan dipatuhi oleh siswanya.

Pasal 3 Ayat 5
Demokratis Sudah tentu seorang guru jangan mau menang sendiri, kepribadian guru yang baik adalah seorang guru yang bersifat demokratis, memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berpendapat, serta memberikan dukungan penuh terhadap segala sesuatu yang bisa memajukan atau mengembangkan potensi siswa.

Pasal 3 Ayat 5
Mantap dan stabil Guru yang baik adalah guru yang mempunyai kepribadian yang mulia dan yang paling penting adalah semua itu haruslah mantap dan stabil, ketika seorang guru merasa ragu atau tidak stabil, maka akan terjadi gangguan dalam kinerjanya. Oleh karena itu seorang guru haruslah memiliki sifat mantap dan stabil agar dapat menjadi teladan dan dicontoh oleh siswanya.

Pasal 3 Ayat 5
Berwibawa Berwibawa disini mengandung arti bahwa guru haruslah memberikan pengaruh yang positif terhadap siswa-siswanya. Seorang guru juga seharusnya mengimplementasikan nilai-nilai atau norma yang baik dalam interaksinya dengan para siswa. Selain itu, guru haruslah disegani, tentu saja karena sifatnya yang terpuji.

Pasal 3 Ayat 5
Dewasa Keprofesionalan seorang guru bisa dilihat dari dewasa atau tidaknya guru tersebut dalam mengambil tindakan. Guru yang tidak dewasa cenderung bertindak gegabah dan tentu saja hal tersebut dapat merusak citra dan martabat guru. Guru yang dewasa merupakan cerminan dari guru yang proffesional. Guru yang dewasa adalah guru yang dapat mengendalikan emosinya, bertindak sesuai prosedur dan memiliki etos kerja yang tinggi.

Pasal 3 Ayat 5
Jujur Seorang guru tentu harus bersifat jujur, karena itu merupakan salah satu kehormatan yang disandang sebagai seorang guru, sekali guru berbohong, maka guru tersebut akan kehilangan kepercayaan dari para siswanya yang berdampak pada permasalahand alam pembelajaran.

Pasal 3 Ayat 5
Sportif Sportif dalam arti adil, jujur dan juga tidak berlaku curang. Dalam hal apapun seorang guru dalam hubungannya dengan dunia pendidikan diharapkan agar menjadi guru yang sportif agar dapat bersaing menjadi guru yang teladan dan juga profesional.

Pasal 3 Ayat 5
Menjadi teladan bagi murid dan masyarakat Sudah barang tentu hal ini menjadi kewajiban bagi seorang guru. Tak hanya dilingkungan pendidikan guru harus menjadi teladan bagi siswanya, di lingkungan masyarakat pun guru haruslah memberikan teladan yang baik karena masyarakat tersebut tentu saja akan mempercayakan anak-anaknya untuk belajar dan mendapatkan ilmu dari gurunya.

Pasal 3 Ayat 5
Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri Seorang guru dalam melakukan kinerjanya harus dapat mengevaluasi dirinya sendiri terkait dengan kinerja yang dilakukannya, jika masih terdapat kekurangan maka guru harus lebih memperbaiki dan mengoptimalkan kinerjanya dan apabila kinerjanya sudah lumayan bagus maka guru tersebut harus mempertahankan dan terus mengingkatkan kinerjanya lagi.

Pasal 3 Ayat 5
Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan Dalam kaitannya dengan penilaian kinerja, seorang guru harus terus mengembangkan diri agar bisa menjadi seorang yang profesional dan dalam prosesnya perlu dilakukan secara tersu menerus dengan dilengkapi dengan evaluasi pada setiap periodenya.

Pasal 3 Ayat 6
kompetensi sosial adalah kemampuan yang diperlukan oleh seseorang agar berhasil dalam berhubungan dengan orang lain. Dalam kompetensi sosial ini termasuk keterampilan dalam interaksi sosial dan melaksanakan tanggung jawab sosial. Sekurang-kurangnya memiliki beberapa kompetensi :
Berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun Yaitu guru mampu berkomunikasi secara baik dengan siswanya dan juga dalam komunikasinya guru memberikan contoh yang baik dengan cara berkomunikasi dengan santun.

Pasal 3 Ayat 6
Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional yaitu Guru mampu menerapkan keilmuan yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang yang bisa memahami di dalam lingkungan masyarakat dan serta agar bisa guru menyampaikan suatu pengetahuannya dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi komunikasi dan informasi saat ini telah begitu pesat, sehingga menempatkan suatu bangsa pada kedudukan sejauh mana bangsa tersebut maju didasarkan atas seberapa jauh bangsa itu menguasai kedua bidang tersebut di atas.

Pasal 3 Ayat 6
Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik Yaitu pergaulan bisa saja tidak hanya peserta didik dengan guru ( tenaga pendidik ), dalam hal apapun yang menjadi seorang guru haruslah bisa bergaul dengan siapa pun yang bersedia demi menjalankan belajar pembalajaran yang akan dilaksanakan dan bisa menunjang prestasi sang peserta didik.

Pasal 3 Ayat 6
Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku Yaitu jadi, seorang guru itu harus mampu beradaptasi dengan baik. Contohnya, ketika seorang guru yangg asli bandung yang ditempatkan di daerah yangg bukan asalnya, sperti kalimantan..dia harus mampu menyesuaikan dri dgn lingkungan dan tata aturan serta adat disana. Oleh karena itu guru dengan segala kemampuanya itu adalah sebagian dari masyarakat tersebut. Kemampuan sosial yang dimaksud adalah mampu bergaul dengan smua jenis suku atau masyarakat.

Pasal 3 Ayat 6
Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan Yaitu memiliki kebersamaan antara guru dengan masyarakat dan sebagaimana kita sebagai akan menjadi seorang pendidik. Turut serta membina atau menyampaikan suatu pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat yang memerlukan supaya bisa dikembangkan dalam hal apapun yang guru sampaikan pada saat memberikan pengetahuan tersebut.

Pasal 3 Ayat 7
Namun kami juga ingin menambahkan bahwa guru tidak hanya harus menguasai kompetensi tersebut, namun juga harus bisa menguasai teknik - teknik untuk mengajarkan kemampuannya. Karena, setiap kompetensi itu biasanya memiliki trik khusus untuk diajarkan ke siswa. Kemudian guru juga harus senantiasa meningkatkan kemampuan professional dengan terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi.

Pasal 3 Ayat 8
Bahwa setiap guru atau pendidik diharapkan memiliki kecakapan antara bidang garapan pendidikan formal sederajat dengan program study pendidik tersebut. Artinya ada sinkronisasi antar lulusan dan bidang garapan pendidikan yg digeluti. Sehingga standar kompetensi guru yang dipersyaratkan terpenuhi dan akhirnya proses pembelajaran dan harapan belajar sesuai perencanaan karena penempatan tenaga pendidik yang sesuai

Pasal 3 Ayat 9
Standar kompetensi adalah acuan minimal yang harus dicapai berkaitan dengan pengetahuan , keterampilan dan nilai setelah menempuh suatu proses pembelajaran.begitupun dengan guru harus memiliki standar kompetensi maka dari itu, BSNP mengembangkan standar kompetensi guru yang disesuaikan berdasarkan jenjang atau tingkatan agar sesuai dengan karakteristik dari peserta didik pendidikan seperti pada ayat 8 diatas, kemudian standar kompetensi itu ditetapkan dalam PERMEN NO 16 TAHUN 2007 yaitu meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Terimakasih
http://about.me/afief

Вам также может понравиться