Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Luas areal
Kabupaten Banggai Lokasi: Kecamatan Toili, Kecamatan Bunta, Kecamatan Pagimana, Kecamatan Bualemo, Kecamatan Balantak. Di Kabupaten Banggai terdiri dari Blok Siuna dengan luas areal 45.000 Ha, Di Blok Pagimana-Bunta dengan luas areal 50.000 Ha, Blok Balingara dengan luas areal 15.000 Ha, Blok Toili dengan luas areal 62.500 Ha
Kabupaten Morowali Lokasi: Kecamatan Bungku Utara, Kecamatan Petasia, Bungku Tengah, Kecamatan Bungku Selatan Luas Areal: 149.700 Ha Cadangan: Terduga 8.000.000 WMT. 2.Pertumbuhan produksi Sejauh ini pertambangan nikel masih pada tahap eksplorasi belum pada tahap eksploitasi sehingga pertumbuhannya belum bisa diketahui 3.harga Harga Patokan ekspor yang ditetapkan kementerian perdagangan adalah sebesar US$ 19,59 per tonUS$ 36,11
per ton. Semua produksi bijih nikel di ekspor karena belum ada industri dalam negeri yang mampu memanfaatkannya kecuali Antam 4.daerah dengan luas areal tambang nikel paling besar ada di kabupaten Moowali dengan luas areal 149.700 Ha. Untuk industri seyogyanya dibangun dekat dengan sumber daya mineralnya yaitu di kabupaten morowali Sumber :
PRODUKSI 2010 (TON) PRODUKSI 2009 (TON) PRODUKSI 2008 (TON) PRODUKSI 2007 (TON) PRODUKSI 2006 (TON) Sumber Statistik Perkebunan Indonesia 2009-2011 LAHAN YANG SUDAH DIGUNAKAN (HA) STATUS LAHAN
224.513 Luas Areal Perkebunan Rakyat sebesar 224.113 ha, dan Perkebunan Swasta sebesar 400 ha
2.pertumbuhan produksi produktivitas kakao di Sulteng rata-rata 500 kilogram per hektar. Padahal, jika diremajakan dan tidak terserang hama dan penyakit tanaman, produktivitas bisa meningkat hingga 1,2 juta ton per hektar. Artinya, apabila produktivitas merata di angka 1 juta ton saja produksi kakao Sulteng bisa mencapai 240.000 ton per tahun. ( kompas 11 Juli 2011 ) produksi kakao hanya akan berada di level 500.000 ton saja atau naik tipis 16,3% dari 2011 lalu yang hanya sebesar 430.000 ton. Sementara jika dibandingkan dengan tahun 2010, produksi kakao menurun sebesar 9%. ( senin 5 maret 2012 ) 3. harga Harga kakao di palu masih bertahan dikisaran 19 ribu per kg. harga kakao lokal akan mengikuti perkembangan harga kakao di pasaran internasional.(25 Feb 2013 ) Daftar harga komoditas BBJ
menunjukkan harga kakao untuk kontrak Desember 2012 masih belum bergerak dari harga penutupan kemarin, yaitu Rp21.700/kilogram.( harga di BBJ mewakili harga kakao dunia ). ( untuk harga di bulan februari memakai kontrak bulan desember ) 4.Daerah produksi paling besar : Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 65.439 Status Lahan: Perkebunan Rakyat
Kabupaten Parigimoutong
Kawasan industri seharusnya dibangun dekat denga n Kabupaten Donggala, Parigi Moutong , dan Poso dengan produksi bahan baku masingmasing sebesar 37,755; 25,455; dan 17,734 ton Kakao per tahun Sumber :
http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/userfiles/ppi/Komoditas%20Unggulan%20Sektor%20 Sekunder%20Provinsi%20Sulawesi%20Tengah%20Tahun%202006.pdf
Pengembangan kawasan areal yang memiliki kesesuaian karakteristik perikanan, dengan mempertimbangkan faktor-faktor kelerengan di bawah 8 persen dan persediaan air yang cukup dengan potensi tambak seluas 42.095,15 Ha yang terolah 11,3 persen, potensi budidaya air tawar seluas 134.183,3 Ha terolah 5,8 persen, terdiri atas danau seluas 48.458 Ha, rawa seluas 12.275 Ha dan sungai 10.195 Ha. Potensi perairan laut seluas 193.923,75 km2 yang banyak mengandung berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya, terbagi dalam 3 (tiga) zona yaitu (1) Selat Makasar dan Laut Sulawesi (sebesar 929.700 ton), (2) Teluk Tomini (sebesar 595.620 ton), (3) Teluk Tolo (sebesar 68.456 ton). Potensi sumberdaya ikan di perairan tersebut kurang lebih sebanyak 330.000 ton per tahun. Sedangkan ikan yang bisa dikelola secara lestari sekitar 214.000 ton per tahun. Di Teluk Tolo terdapat 68.000 ton per tahun, Teluk Tomini 78.000 ton per tahun, Selat Makasar dan Laut Sulawesi 68.000 ton per tahun. Dari potensi ikan lestari tersebut jumlah ikan yang dapat ditangkap sebesar 217.280 ton per tahun. Tabel 2.12 Produksi Perikanan Menurut Jenis Usaha Di Sulawesi Tengah Tahun 2007-2010 (Ton)
Jenis Usaha Perikanan Perikanan Budidaya a. Tambak b. Budidaya Laut c. Kolam d. Karamba Perikanan Tangkap a. Laut b. Perairan Umum
2009
2010
7.981,70 23.213,72 529.914,30 795.166,70 4.551,90 9.212,25 41,00 266,30 133.735,74 140.465,72 278,60 606,77
Sumber: BPS Provinsi Sulteng, Sulteng Dalam Angka 2011. Tabel di atas menunjukkan bahwa jenis usaha perikanan budidaya laut tingkat produksinya lebih besar dibandingkan yang lain, sedangkan pada perikanan tangkap produksi terbesar berada di laut. Disamping potensi tersebut, potensi rumput laut juga merupakan primadona dan menjadi salah satu potensi unggulan di Sulawesi Tengah. Jumlah produksi rumput laut di Sulawesi Tengah Tahun 2010 mencapai 807.731,24 ton yang terdiri dari produksi Euchema Sp sebesar 794.962,44 ton dan produksi Glacillaria Sp sebesar 12.804,80 ton. Tabel 2.13 Jumlah Produksi Rumput Laut Sulawesi Tengah Tahun 2010
No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kabupaten/Kot a Banggai Kepulauan Banggai Morowali Poso Donggala Tolitoli Buol Parigi Moutong Tojo Una Una Sigi Palu Sulawesi Tengah
Jumlah ProduksiEuchem a Sp(Ton Basah) 303.090,40 124.800,00 218.008,00 280,60 1.116,00 4.704,00 1.095,04 74.596,00 65.000,00 2.236,40 794.926,44
Jumlah Produksi Ton 303.090,40 124.800,00 230.812,80 280,60 1.116,00 4.704,00 1.095,04 74.596,00 65.000,00 2.236,40 807.731,2 4 % 37,52 15,45 28,58 0,03 0,14 0,58 0,14 9,24 8,05 0,00 0,28 100,0 0
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Prov. Sulteng, Tahun 2011. Pada tabel diatas menunjukkan bahwa produksi rumput laut terbanyak berada di Kabupaten Banggi Kepulauan sebesar 303.090,40 ton (37,52%), Kabupaten Morowali sebesar 230.812,80 ton (28,58%) dan Kabupaten Banggai sebesar 124.800,00 ton (15,45%), sedangkan Kabupaten Parigi Moutong dan Tojo Una-Una masing-masing sebesar 74.596 ton (9,24%) dan 65.000 ton (8,05%).
2.pertumbuhan produksi Bisa dilihat dari tabel 2.12 diatas 3.harga Ekspor ikan dan udang mencapai 6507 pada 2010 dan 7817 pada 2011 ( dalam ribu US$) 4.pabrik pengolahan ikan skala kecil harus ada di lokasi pendaratan ikan di Pelabuhan Pendaratan Ikan ( PPI ) di donggala karena banyak nelayan yang membawa ikan hasil tangkapannya ke pelabuhan tersebut untuk di ekspor. Dengan hadirnya pabrik tsb, nilai jual ekspor akan lebih tinggi sehingga memberi nilai tambah bagi nelayan, pengusaha dan perekonomian daerah.
Zona I (Selat Makassar/Laut Sulawesi) sebesar 929.700 ton dan Zona II (Teluk Tomini) sebesar 596.620 ton
Potensi sumber daya ikan terbesar ada pada
Sumber : http://www.antarasulteng.com/berita/5623/ppi-donggala-segera-miliki-pabrik-pengolahan-
JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) Maret 2013 mencapai US$107,42 per barel. Harga tersebut turun US$7,44 per barel dari US$ 114,86 pada Februari 2013. ( 2 April 2013 ) 4.daerah potensi migas ada di blok Tiaka dan di kecamatan Toili Barat. Yang baru ditindaklanjuti adalah di blok tiaka. Pengeboran minyak lepas pantai harus dibangun di daerah potensi lain seperti donggala, banggai dan prigi moutong karena bila daerah tersebut bisa dimanfaatkan maka akan menjadi sumber devisa negara dan sumber perekonomian daerah tsb. Sumber : http://gorontalo.tribunnews.com/2011/11/09/cekungan-sulawesi-diduga-simpan-