Вы находитесь на странице: 1из 11

ESTIMASI WAKTU PEMESINAN PADA MESIN FREIS DENGAN PEMODELAN PRODUK BERBASIS FEATURE Yogie Rinaldy Ginting Jurusan

Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jl Subrantas Simpang Baru, Pekanbaru, 28293 e-mail: yogierinaldy@ymail.com

Abstrak Waktu pemesinan merupakan faktor yang sangat penting dalam pembuatan suatu produk. Apabila waktu pemesinan dapat diestimasi dengan cepat maka penjadwalan mesin-mesin dalam pembuatan produk dapat dilakukan dengan lebih baik, sehingga penumpukan produk (terjadinya bottle neck) pada suatu mesin dapat dihindari. Hasil estimasi waktu pemesinan juga dapat digunakan sebagai informasi pendukung untuk menghitung ongkos pemesinan sehingga perkiraan harga produk dapat lebih cepat diberikan kepada konsumen. Kata kunci: estimasi, waktu pemesinan, freis, produk, feature

1.

PENDAHULUAN

Semakin tingginya tuntutan konsumen dan persaingan pasar terhadap produk- produk manufaktur menuntut perusahaan manufaktur berusaha untuk membuat produk- produk yang memiliki daya saing tinggi. Selain masalah harga dan kualitas produk yang harus bersaing, tantangan lain yang sangat diperhatikan ialah umur produk yang semakin singkat. Kalau sebelumnya suatu produk mampu bertahan di pasar untuk waktu lima tahun atau lebih, maka sekarang kebanyakan produsen hanya dapat mengharapkan produknya bertahan di pasar selama dua tahun atau kurang. Kecenderungan ini dapat dilihat dari produk-produk seperti komputer, telepon genggam, kendaraan bermotor sampai peralatan-peralatan rumah tangga. Perusahaan harus berkompetisi dengan terus mengeluarkan jenis produk yang lebih menarik bagi konsumen. Ini dapat dilakukan dengan cara memproduksi produk yang bervariasi dan terus membuat produk yang lebih berkualitas. Seiring dengan itu perusahaan juga dituntut untuk memperpendek

waktu produksi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjawab tuntutan tersebut ialah dengan mengubah jenis produksi yang semula massal dengan dengan variasi produk yang terbatas menjadi produksi dengan jumlah produk sedikit dengan variasi produk yang banyak. Untuk mendukung hal ini maka waktu perancangan, perencanaan proses dan manufaktur produk harus dipercepat. Perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang sangat pesat pada dekade terakhir ini membawa dampak yang sangat besar pada bidang rekayasa keteknikan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah yang selama ini masih menghambat kecepatan proses produksi, yaitu tahap perancangan, tahap perencanaan proses dan tahap pembuatan (manufaktur) yang masih dilakukan secara terpisah. Gambar teknik produk yang dibuat oleh perancang memerlukan penerjemahan dalam melakukan perencanaan proses. Hal ini menyebabkan waktu pembuatan produk menjadi lebih panjang. Selain itu mungkin terjadi ketidaklancaran aliran informasi yang tidak hanya dapat menyebabkan pemborosan waktu tetapi juga pemborosan tenaga karena informasi yang telah dibuat pada suatu bagian pemrosesan diulang lagi pada bagian pemrosesan yang lain. Untuk mengatasi masalah ini maka timbul suatu pemikiran baru untuk mencari solusi pengintegrasian tahap perancangan, perencanaan proses dan manufaktur, sehingga informasi yang dihasilkan suatu bagian dapat diterima bagian lain sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu diperlukan suatu model produk yang mampu menampilkan informasi perancangan, perencanaan proses dan pembuatan sekaligus. Pengintegrasian tahap-tahap ini dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan model yang mampu mengkomunikasikan tahap-tahap tersebut dengan informasi- informasi yang diperlukan. Feature merupakan suatu model yang dibuat pada tahap perancangan dan mengandung informasi bentuk dan informasi pembuatan produk. Penggunaan feature sangat mendukung penggunaan komputer, sehingga memudahkan perancang untuk mempercepat proses dan perbaikan desain. Dengan menggunakan model produk berbasis feature perancang dapat melaksanakan kegiatan perancangan dengan hanya menentukan ukuran produk disertai ukuran dan posisi feature-feature-nya. Feature yang akan dibahas di sini ialah feature pengurangan yang sering digunakan pada proses pemesinan. Contoh produk dengan berbagai bentuk feature dapat dilihat pada gambar 1.

182

Gambar 1. Produk dengan Feature-Feature Silinder, Balok dan Poket

Pada penelitian ini feature-feature pengurangan akan dimanfaatkan untuk menghitung waktu pemesinan yang diperlukan untuk mengerjakan suatu produk. Karena feature-feature tersebut telah mengandung informasi dimensi dan posisi, maka waktu pemesinan produk dapat dihitung dengan menambahkan informasi material produk, material tool, dimensi tool dan parameter pemesinan. Jika waktu pemesinan bagian-bagian benda kerja dapat diketahui dengan cepat maka waktu pemesinan produk secara keseluruhan dapat diperkirakan dengan cepat pula. Dengan demikian maka dapat dilakukan penjadwalan terhadap mesin-mesin yang akan mengerjakan produk sehingga dapat dihindari penumpukan beban kerja pada suatu mesin (terjadinya bottle neck). Untuk proses yang memerlukan waktu yang lebih lama digunakan mesin yang lebih banyak, sedangkan untuk proses yang waktunya lebih singkat dapat menggunakan mesin yang lebih sedikit. Dengan mengetahui waktu pemesinan maka dapat ditentukan kondisi pemesinan yang optimum dan dapat dilakukan pengecilan waktu pemesinan pada bagian-bagian tertentu. Waktu pemesinan ini juga dapat digunakan sebagai informasi pendukung untuk menghitung ongkos yang diperlukan untuk pemesinan produk Jadi begitu tahap perancangan diselesaikan (feature terakhir dimasukkan) maka waktu pemesinan total dapat diketahui dan perkiraan harga produk sudah dapat diberikan kepada konsumen. 2. TEORI DASAR

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan pemodelan produk berbasis feature yang digunakan untuk otomatisasi estimasi waktu pemesinan. Waktu pemesinan biasanya dihitung secara manual sehingga memerlukan waktu 183

yang relatif lama. Model produk yang baik serta analisis parameter-parameter waktu pemesinan sangat diperlukan untuk menghitung waktu pemesinan yang pasti dengan cepat. Feature dapat diunggulkan sebagai model untuk menghitung waktu pemesinan karena feature terbentuk bersamaan dengan proses perancangan produk. Dengan penggunaan feature maka waktu pemesinan juga dapat dihitung hampir bersamaan dengan proses perancangan. Dengan adanya suatu model yang mampu memberikan informasi waktu pemesinan yang baik maka dapat dilakukan penjadwalan penggunaan mesin yang lebih teratur, optimalisasi kondisi pemesinan, pengecilan waktu pemesinan pada bagian tertentu dan ongkos pembuatan produk dapat dihitung lebih cepat. Feature mampu memfasilitasi perencanaan proses produksi dan menghasilkan instruksi operasi yang dibutuhkan secara rinci pada sistem produksi modern, seperti computer numerical control (CNC), flexibel manufacturing systems (FMS), robot dan peralatan inspeksi. (Martti Mantyla dkk, 1996). Kurangnya komunikasi yang otomatis antara proses perancangan dan perencanaan proses merupakan kelemahan sistem perencanaan proses. (F Ozturk dkk, 1996). Untuk mendukung konsep sistem produksi terdistribusi mandiri dalam bidang virtualisasi elemen produksi maka perlu dilakukan pemodelan produk. (Yogie Rinaldy, 2001). Waktu untuk menghasilkan produk atau waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan (memotong bagian tertentu produk) dengan cara yang tertentu (mengggunakan suatu jenis pahat) adalah merupakan variabel yang penting dalam rangka penentuan kondisi pemesinan optimum. Untuk jumlah produk yang cukup besar maka secara kasar dapat ditentukan waktu pemesinan rata-rata untuk mengerjakan satu produk, yaitu dengan cara membagi seluruh waktu yang digunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan. Pada penelitian ini pemodelan produk berbasis feature akan dimanfaatkan untuk menghitung waktu pemesinan produk dengan cara mengakumulasi waktu pemesinan seluruh feature sehingga dapat dijumlahkan dengan parameter-parameter waktu pemesinan lain yang dianggap signifikan, misalnya uploading, pengesetan, unloading dan sebagainya. Sebagai contoh dapat dilihat parameter-parameter waktu pemesinan untuk proses freis seperti pada gambar 2.

184

Gam mbar 2. Param meter-Parame eter Waktu Pe emesinan untu uk Proses Fre eis

D mana: Di w w v n a d z r n vf

= = = = = = = = = = =

le ebar pemoton ngan benda kerja k ; mm, pa anjang pemo otongan pada a benda kerja ; mm, la angkah pengawalan ; mm m, la angkah pengakhiran ; mm m, ke edalaman po otong ; mm, di iameter luar tool ; mm, ju umlah gigi (m mata potong) ; su udut potong utama ; o, 90 0 untuk tool freis selubu ung, pu utaran poros s utama ; rpm m ke ecepatan ma akan ; mm/m min.

P Panjang tota al pemesinan n: t = v + w + n ; mm. M Maka waktu u pemesinan: ; min. (Taufi iq Rochim, 1993) 1 A Agar waktu pemesinan dapat diket tahui lebih cepat c lagi, maka m perang gkat lunak

185

dapat dilengkapi dengan harga-harga default berupa harga-harga putaran mesin (n), kecepatan makan (vf), kedalaman potong (a) yang disarankan sesuai dengan material produk, dimensi tool dan material tool yang akan digunakan. Teknik penghitungan ongkos harus menggunakan informasi yang meliputi seluruh life cycle produk. Informasi ini dihasilkan dan dipengaruhi oleh bagian-bagian engineering seperti perancangan, perencanaan proses dan perencanaan produksi. (Hubert Kals dkk., 1999) Semakin cepat ongkos produksi diketahui maka semakin cepat produsen dapat mengetahui ongkos-ongkos yang kurang efisien dan menguranginya (bila diperlukan). (Yogie Rinaldy, 1999). Estimasi ongkos produk secara akurat lebih mudah dilakukan bila tersedia informasi yang lebih rinci. Karena perancangan mengatur sekitar 70% ongkos produk maka pada tahap perancangan diperlukan estimasi ongkos yang akurat. (Erik ten Brinke, 2002) 3. PEMBAHASAN

Ada enam tipe feature yang tersedia pada perangkat lunak Pemodelan Produk Berbasis Feature (Gambar 3).

Gambar 3. Tipe Feature

3.1

Feature Muka, Feature Step dan Feature Slot

Waktu pemesinan untuk Tipe Feature Muka, Feature Step dan Feature Slot untuk satu siklus pemotongan dapat dihitung dengan:

186

; min Di mana: t = v + w + n ; mm. Siklus pemotongan yang diperlukan pada arah horizontal (ch) tergantung pada lebar benda kerja (w) dan diameter tool (d), sedangkan untuk arah vertikal (cv) tergantung pada kedalaman potong yang mampu dilakukan oleh tool (dipengaruhi oleh bahan tool dan bahan benda kerja). 3.2 Feature Sudut dan Feature Poket Tepi

Untuk Tipe Feature Sudut dan Feature Tepi, langkah pengakhiran tidak diperlukan sehingga untuk satu siklus pemotongan diperlukan: ; min. Di mana: t = v + w ; mm. 3.3 Feature Poket

Khusus untuk Tipe Feature Poket, langkah pengawalan dan langkah pengakhiran tidak diperlukan, sehingga waktu yang diperlukan untuk satu siklus pemotongan adalah: ; min. Di mana: t = w; mm.

Contoh Kasus untuk Feature Muka Pada sebuah benda kerja dengan panjang 100 mm, lebar 50 mm dan tinggi 50 mm akan dilakukan freis muka sedalam 4 mm. Maka waktu pemesinan dapat dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:

187

Panjang pemesinan, lt = lv + lw + ln; dimana harga lv = ln = 1 mm (default) Diperoleh: lt = 1 mm + 100 mm + 1 mm lt = 102 mm Kecepatan makan, vf = z.f.n; z = 4 (default) n = 600 rpm (default) f = 0.02 mm/r (default) Maka: vf = 4 x 600 rpm x 0.02 mm/r vf = 48 mm/min Waktu pemesinan,

Waktu pemesinan yang diperoleh sebesar 2.125 min adalah waktu yang diperlukan untuk pengerjaan satu siklus pergerakan pahat.

188

Gambar 4. Siklus Horizontal dan Siklus Vertikal

Untuk menyelesaikan perataan permukaan diperlukan tiga siklus horizontal yang diperoleh dari pembagian lebar benda kerja terhadap lebar pahat.

Untuk proses pembuangan arah vertikal (dengan kedalaman default 2 mm) diperlukan dua siklus pemotongan pahat agar dicapai kedalaman 4 mm.

Sehingga, total waktu pemesinan yang diperlukan untuk melakukan freis muka terhadap benda kerja di atas, dengan kedalaman 4 mm ialah:

189

tc(total) = ch x cv x tc tc(total) = 3 x 2 x 2.125 min tc(total) = 12.75 min Dari perhitungan di diperoleh dari perhitungan pemesinan total sebenarnya pemesinan untuk satu buah yang ada. atas terlihat bahwa waktu pemesinan total dapat pengerjaan enam buah feature. Sehingga waktu dapat diperoleh cukup dengan menghitung waktu feature dan mengalikannya dengan jumlah feature

Gambar 5. Benda Kerja dengan Keenam Feature-nya

Perhitungan serupa dapat dilakukan untuk parameter-parameter waktu pemesinan proses pemesinan yang lain. Untuk pengerjaan tipe feature yang lain dapat dilakukan dengan prosedur yang sama dengan penyesuaian-penyesuaian parameter-paremater yang diperlukan. 4. KESIMPULAN DAN SARAN

Penghitungan waktu pemesinan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih mendekati waktu yang sebenarnya dengan pemanfaatan pemodelan produk berbasis feature. Semakin sedikit harga default yang digunakan, maka semakin akurat estimasi waktu yang dihasilkan. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan melakukan penghitungan untuk feature- feature yang dihasilkan oleh proses-proses pemesinan pada mesin-mesin yang lain, misalnya mesin bubut. Penghitungan juga dapat dilanjutkan untuk feature-feature penambahan seperti pada proses pengelasan.

190

DAFTAR PUSTAKA Brinke, E. ten., (2002), Costing Support and Cost Control In Manufacturing, Thesis Phd, Enschede. Hartono, Rachmad., (1997) Pemodelan Produk Berbasis Feature, Thesis Magister, ITB, Bandung. Kals, Hubert, Erik ten Brinke, Eric Lutters and Ton Streppel., (1999), Integrated Cost Estimation Based on Information Management, Journal, University of Twente. Mantyla, Martti, Dana Nau and Jami Shah., (1992), Challenges in Feature-Based Manufacturing Research, Journal., ACM, Inc. Martawirya, Yatna Yuwana., (1992), Teknik Pemodelan Berorientasi Obyek, Modul, ITB, Bandung. Ozturk, F, N Kaya, O B Alankus and S Sevinc., (1996), Machining Features and Algorithms for Set-up Planning and Fixture Design, Journal, University of Uludag, Turkey. Ridlwan., (1999), Pemodelan Tiga Dimensi Produk Berbasis Feature, Tugas Sarjana, ITB, Bandung. Solomon, Otto., (1994), Computer Support in the Design of Mechanical Product Constraint Specification and Satisfaction in Feature Based Design for Manufacturing, Thesis Phd, Enschede. Taufik, Dandan., (1998), Pemodelan Tiga Dimensi dengan Metode Pemodelan Berorientasi Obyek, Tugas Sarjana, ITENAS, Bandung. Rinaldy, Yogie., (1999), Penghitungan Ongkos pada Divisi Senjata PT PINDAD PERSERO, ITB, Bandung Rinaldy, Yogie., (2001), Analisis Pemodelan Tiga Dimensi Produk dengan Feature- Feature Pengurang, Thesis Magister, ITB, Bandung. Rochim, Taufiq., (1993), Teori dan Teknologi Proses Pemesinan, ITB, Bandung. Zeid, Ibrahim., (1991), CAD/CAM Theory and Practice, McGraw Hill, Inc. 191

Вам также может понравиться