Вы находитесь на странице: 1из 7

Gagal Ginjal kronik pada Pasien Wanita usia 50 tahun

Dibuat oleh: Dina Deviany,Modifikasi terakhir pada Minggu 01:22 Abstrak Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat progresif dan dapat menyebabkan kematian pada sebagian besar kasus stadium terminal. Penyakit ginjal stadium terminal merupakan penyebab utama dari morbiditas dan mortalitas di Amerika Serikat. Hamper satu dari 10.000 orang pertahun mengalami penyakit ginjal stadium terminal. Manifestasi klinis pada pasien gagal ginjal kronik banyak terdapat pada seluruh sistem organ tersebut. Hal ini disebabkan karena organ ginjal memegang peranan yang penting dalam tubuh yaitu sebagai organ yang mengekskresikan seluruh sisa-sisa hasil metabolisme. Pada kasus ini seorang wanita berusia 50 tahun datang dengan keluhan lemas dan nyeri perut, mengeluh mual tidak sampai muntah, BAB dan BAK dalam batas normal. Pasien post opname 1 minggu yang lalu dengan diagnosa gagal ginjal dan cuci darah (HD). Kata kunci : Gagal Ginjal, Hemodialisa

Kasus Seorang wanita 50 tahun datang dengan keluhan lemas dan nyeri perut, mengeluh mual tidak sampai muntah, tidak ada keluhan kepala pusing dan sesak napas, BAB dan BAK dalam batas normal. Pasien post opname 1 minggu yll gagal ginjal dan cuci darah (HD). Riwayat Hipertensi dan anemia sebelumnya dibenarkan, Riwayat Diabetes Melitus sebelumnya disangkal, Riwayat Diabetes melitus dalam keluarga disangkal. Dari pemeriksaan fisik diperoleh Keadaan umum Lemas, dan tampak mengantuk, Kesadaran Compos Mentis, Vital Sign Tekana Darah 160/100 mmHg, Nadi 84 x/menit, RR 20 x/menit dan Suhu 36,40C. inspeksi pada kulit tampak pucat dan tampak rapuh, pada mata pasien tampak merah dan pasien mengeluhkan pengelihatannya kabur. Buang Air Besar dan Buang Air Kecil Pasien tidak ada kelainan. Dari hasil pemeriksaan laboratorium kimia darah diperoleh hasil, Gula darah sewaktu 120, Ureum 217, Kreatinin 15,3 Kalium 8,0 dan Natrium 132. pasien memiliki riwayat menderita Gagal Ginjal dan satu minggu yang lalu telah menjalani terapi hemodalisa di rumah sakit yang sama.

Diagnosis Dari hasil anamnesa dimana pasien telah memiliki riwayat gagal ginjal sebelumnya, dan dari hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium dapat ditegakkan diagnosa pada pasiaen ini adalah Gagal Ginjal Kronik.

Terapi Terapi yang diberikan pada pasien ini berupa terapi medikamentosa Ampiccilin 3 x 1gram sebagai antibiotik yang berguna untuk mencegah infeksi sekunder pada pasien, Furosemid 2 x 1 untuk meningkatkan diurisis pasien, Captopril 2 x 25 mg sebagai ACE inhibitor yang dapat menurunkan tekanan darah pasien yang tinggi dan pemberian Ketorolac 30% 3 x 1 untuk mengurangi rasa sakit yang diderita pasien. Selain itu pada pasien juga dilakukan hemodialisa, tujuan dilakukannya hemodialisa adalah dikarenakan funggi ginjal pasien telah jauh menurun sehingga fungsi filtrasinya harus digantikan oleh mesin hemiodialisa.

Diskusi Ginjal adalah organ vital yang berperan sangat penting dalam mempertahankan kestabilan lingkungan dalam tubuh, Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat progresif dan dapat menyebabkan kematian pada sebagian besar kasus stadium terminal, Apabila penyakit GGK seseorang telah mencapai stadium berat atau terminal maka terapi yang dapat meningkatkan harapan hidup penderita tersebut adalah dialisis dan yang paling baik dengan transplantasi ginjal. Secara umum pasien dengan GGK akan mengalami kelelahan dan Pada inspeksi ditemukan kulit pucat, mudah lecet, rapuh dan leukonikia. Sedangkan pada mata ditemukan gejala mata merah dan pada pemeriksaan funduskopi ditemukan fundus hipertensif, Gejala sistemik yang dapat ditemukan antara lain hipertensi, penyakit vaskuler, hiperventilasi asidosis, anemia, defisiensi imun, nokturia, poliuria, haus, proteinuria, dan gangguan berbagai organ lainnya. Diagnosis gagal ginjal kronik dapat ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik yang menunjukkan adanya gejala-gejala sistemik seperti gangguan pada sistem gastrointestinal, kulit, hematologi, saraf dan otot, endokrin, dan sistem lainnya. Pada anamnesis diperlukan data tentang riwayat penyakit pasien, dan juga data yang menunjukkan penurunan faal ginjal yang bertahap. Penatalaksanaan secara konservatif terdiri dari tiga cara. Pertama adalah usaha untuk memperlambat penurunan fungsi ginjal. Pencegahan kerusakan ginjal lebih lanjut adalah usaha yang kedua. Sedangkan pengelolaan masalah yang terdapat pada pasien dengan gagal ginjal kronik dan komplikasinya adalah usah yang ketiga. Adapun penyebab gagal ginjal kronik, penurunan progresif fungsi ginjal akan sampai tahap uremia atau terminal. Pada pasien ini penegakan diagnosa Gagal Ginjal Kronis didasarkan pada hasil anamnesa dimana pasien telah memiliki riwayat gagal ginjal sebelumnya, dari hasil pemeriksaan fisik hasil yang mendukung penegakan diagnosa GGK adalah tekanan darah pasien yang tinggi, keadaan umum yang tampak lemas, inspeksi pada kulit yang menunjukkan kulit tampak pucat, pada mata pasien tampak merah dan pasien mengeluhkan pengelihatannya kabur. Sedangkan dari hasil pemeriksaan kimia darah hasil yang menguatkan diagnosa GGK adalah tingginya kadar ureum dan kreatinin pada darah pasien yaitu Ureum 217 dan Kreatinin 15,3. Dari semua data yang

didapat pada pasin ini, berdasarkan referensi yang ada maka pasien dapat didiagnosa dengan Gagal Ginjal kronis.

Kesimpulan Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan sindrom klinis yang bersifat progresif dan dapat menyebabkan kematian pada sebagian besar kasus stadium terminal, Pada kasus ini seorang wanita berusia 50 tahun datang dengan keluhan lemas dan nyeri perut, mengeluh mual tidak sampai muntah, BAB dan BAK dalam batas normal dan dengan riwayat gagal ginjal kronis sebelumnya. Penegakan diagnosa GGK didasarkan dari hasil pemeriksaan fisik yaitu tekanan darah pasien yang tinggi, keadaan umum yang tampak lemas, inspeksi pada kulit yang menunjukkan kulit tampak pucat, pada mata pasien tampak merah dan pasien mengeluhkan pengelihatannya kabur. Sedangkan dari hasil pemeriksaan kimia darah hasil yang menguatkan diagnosa GGK adalah tingginya kadar ureum dan kreatinin pada darah pasien yaitu Ureum 217 dan Kreatinin 15,3. Referensi - Graber, Mark A. 2002. Terapi Cairan, Elektrolit, dan Metabolit. Farmedia. Jakarta - Price, Sylvia A. Lorraine M Wilson. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Jilid 2. Penerbit EGC. Jakarta - MJ, Klag et all. 1996. Blood Pressure and End-stage Renal Disease in Men. N England J Med. England - Fored, C Michael et all. 2003. Socio-economic Status and Chronic Renal Failure: A Population-based Case-control Study in Sweden. www.ndt.oupjournals.org/cgi/reprint/18/1/82 - TG, Feest et all. 1990. Incidence of Advanced Chronic Renal Failure and The Need for Endstage Renal Replacement Therapy. BMJ. USA

Terapi Pengganti Ginjal Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik


Dibuat oleh: Regina Amelia D,Modifikasi terakhir pada Sun 07 of Aug, 2011 [21:04] Abstrak

Gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih dari 3 bulan, berdasarkan kelainan patologis atau petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria. Hemodialisis adalah prosedur tindakan untuk memisahkan darah dari zat-zat sisa atau racun yang dilaksanakan dengan mengalirkan darah melalui membran semipermiabel. Hemodialisa dilakukan sebagai pilihan terapi pada pasien dengan gagal ginjal terminal. Seorang laki-laki berumur 34 tahun dengan keluhan sesak nafas, mual, lemas, serta pada pemeriksaan darah rutin diketahui ureum dan kreatinin meningkat serta anemia didiagnosis sebagai gagal ginjal kronis dan harus dilakukan terapi pengganti ginjal (hemodialisa).

Keyword : Hemodialisa, Gagal Ginjal Kronik, Pengganti Ginjal

History Seorang laki-laki usia 34 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam RS dengan keluhan sesak nafas dan mual. Sesak nafas dirasakan mulai 4 bulan yang lalu. Sesak tidak membaik dengan posisi duduk. Saat pemeriksaan pasien juga merasa kekakuan pada leher belakang dan pundak serta mengeluh mudah lelah belakang ini. Pasien juga mengeluh dada sering berdebardebar dan pusing berputar-putar. Muntah (-), batuk (+) jika tidur, pilek (-), BAK lancar tetapi keluarnya sedikit-sedikit dan tak ada nyeri, warna kuning jernih, BAK malam hari kadangkadang, kaki bengkak (+) dirasa sejak 2 bulan, lemas (+), demam (-), nafsu makan menurun (+), BAB normal. Diketahui pasien menderita hipertensi sejak 3 tahun yang lalu, pasien mengaku jarang kontrol ke dokter,pasien hanya kontrol ke dokter jika ada keluhan pusing saja. Selain itu riwayat penyakit lain seperti diabetes mellitus, infeksi saluran kemih dan ginjal disangkal. Pada Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak lemah dan pasien tampak pucat, kesadaran compos mentis, Tekanan darah 196/120 mmHg, nadi 84x/menit, suhu 36,50C, pernapasan 26x/menit, berat badan 60 kg. Pada pemeriksaan kepala ditemukan konjungtiva anemis, pada pemeriksaan abdomen ditemukan nyeri tekan di daerah epigastrik, dan pada ekstrimitas ditemukan edema di kedua tungkai, selain itu pada pemeriksaan thorax masih dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan darah rutin dan kimia darah dengan hasil anemia dimana kadar Hb 7,0 g/dl, angka eritrosit dan hematokrit menurun, kadar ureum dan kreatinin sangat meningkat yaitu angka ureum 285 mg/dl dan kreatinin 29,6 mg/dl ,selain itu hasil pemeriksaan lain dalam batas normal. Dari pemeriksaan USG, didapatkan kesan chronic renal failure dan cystitis, sedangkan pada pemeriksaan rontgen thorax dan pulmo tidak didapatkan adanya kelainan.

Diagnosis

Gagal ginjal kronik dengan hipertensi grade II dan anemia.

Terapi Terapi pada pasien ini diberikan terapi infus koloid Dextrose 5% sebanyak 10 tetes per menit, diberikan diuretic sebanyak 3 kali sehari, diberikan obat anti hipertensi golongan Ca antagonis dengan dosis 5 mg dua kali sehari kali, serta obat antihipertensi golongan ACE inhibitor dosis 25 mg tiga kali sehari. Dan dilakukan hemodialisa.

Diskusi Gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih dari 3 bulan, berdasarkan kelainan patologis atau petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria. Jika tidak ada tanda kerusakan ginjal, diagnosis penyakit ginjal kronik ditegakkan jika nilai laju filtrasi glomerulus kurang dari 60 ml/menit /1,73 m. Klasifikasi penyakit ginjal kronik berdasarkan kadar LFG (Laju Filtrasi Glomerulus) adalah : Derajat 1 2 3 4 5 Penjelasan Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau Kerusakan ginjal dengan LFG ringan Kerusakan ginjal dengan LFG sedang Kerusakan ginjal dengan LFG berat Gagal ginjal LFG(ml/mnt/1,73m) > 90 60-89 30-59 15- 29 < 15 atau dialysis

Dalam menegakan diagnosis gagal ginjal kronis dilakukan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Gambaran klinis penyakit gagal ginjal kronis terdiri atas : 1) Sesuai dengan penyakit yang mendasarinya (DM, HT, Penyakit saluran kemih, batu saluran kemih, dll), 2) Terdapat sindrom uremik (lemah, letargi, anoreksia, mual,muntah, nokturia, kelebihan volume cairan (volume overload), neuropati perifer, pruritus, uremic frost, perikarditis, kejang-kejang sampai koma, 3) Gejala komplikasi seperti lain hipertensi,anemia, osteodistrofi renal, payah jantung, asidosis metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit (sodium, kalium, khlorida). Pada pemeriksaan laboratorium biasanya ditemukan Penurunan fungsi ginjal berupa peningkatan kadar ureum dan kreatinin serum, dan penurunan LFG yang dihitung mempergunakan rumus Kockcroft-Gault, penurunan kadar hemoglobin, peningkatan kadar asam urat, hiper atau hipokalemia, hiponatremia, hiper atau hipokloremia, hiperfosfatemia, hipokalemia, asidosis metabolik, kelainan urinalisis meliputi proteinuria, hematuri, leukosuria. Dan pada pemeriksaan radiologi terutama USG ditemukan ginjal bisa memperlihatkan ukuran ginjal yang mengecil, korteks yang menipis.

Pada pasien ini didiagnosis berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis diketahui pasien mempunyai gejala-gejala sindrom uremik seperti mual, muntah, nafsu makan menurun, nokturia, selain itu didapat juga gejala komplikasi berupa kaki bengkak, dan pasien mempunyai riwayat hipertensi yang tak terkontrol. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda anemia, edema tungkai, dan hipertensi. Sedangkan pada pemeriksaan penunjang diketahui kadar ureum dan kreatinin meningkat dan terdapat anemia. Berdasarkan rumus Kockcroft-Gault Laju Filtrasi Glomerolus (LFG) (ml/menit/1,73m) = (140-umur) x berat badan / 72x kreatinin plasma (mg/dl)*)*) pada perempuan dikalikan 0,85. Pada kasus ini didapatkan hasil 2,98 ml/menit/1,73m. Hasil LFG pasien ini smasuk kedalam penyakit ginjal kronik stadium 5. Dan terapi yang diperlukan untuk pasien adalah melakukan terapi pengganti ginjal (hemodialisa). Terapi pengganti tersebut dapat berupa hemodialisis, peritoneal dialysis atau transplantasi ginjal. Hemodialisis adalah prosedur tindakan untuk memisahkan darah dari zat-zat sisa atau racun yang dilaksanakan dengan mengalirkan darah melalui membran semipermiabel dimana zat sisa atau racun ini dialihkan dari darah ke cairan dialisat yang kemudian dibuang, sedangkan darah kembali ke dalam tubuh sesuai dengan arti dari hemo yang berarti darah dan dialisis yang berarti memindahkan. Inisiasi terapi dialisis tidak boleh terlambat untuk mencegah gejala toksik azotemia, dan nutrisi.tetapi terapi dialisis terlalu cepat pada pasien GGK yang belum tahap akhir akan memperburuk faal ginjal (LFG). Keputusan untuk inisiasi terapi dialisis berdasarkan parameter laboratorium bila LFG antara 5 dan 8 ml/menit/1,73 m2. Pemeriksaan LFG (radionuklida) paling tepat untuk mencerminkan faal ginjal yang sebenarnya, sesuai dengan klirens inulin. Pemeriksaan ini terbatas di RS rujukan. Untuk kepentingan klinis, estimasi klirens kreatinin dapat digunakan formula Cockcroft dan Gault.

Kesimpulan Dalam menegakan diagnosis gagal ginjal kronis dilakukan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Terapi pengganti ginjal dilakukan pada penyakit ginjal kronik stadium 5, yaitu pada LFG kurang dari 15 mL/menit. Terapi pengganti tersebut dapat berupa hemodialisis, peritoneal dialysis atau transplantasi ginjal. Hemodialisis adalah prosedur tindakan untuk memisahkan darah dari zat-zat sisa atau racun yang dilaksanakan dengan mengalirkan darah melalui membran semipermiabel. Inisiasi terapi dialisis tidak boleh terlambat untuk mencegah gejala toksik azotemia, dan nutrisi. Keputusan untuk inisiasi terapi dialisis berdasarkan parameter laboratorium bila LFG antara 5 dan 8 ml/menit/1,73 m2.

Referensi 1. Suwitra, K. 2006. Penyakit Ginjal Kronik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Hlm 581-584.

2. Brenner, B.M., Lazarus, J.M. 2000. Gagal Ginjal Kronik. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume 3 Edisi 13. Jakarta : EGC. Hlm 1435-1443. 3. Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri,R., et al. 2002. Gagal ginjal Kronik. Kapita Selekta Kedokteran Jilid II Edisi 3. Jakarta : Media Aesculapius FKUI. Hlm 531-534. 4. Suhardjono, Lydia, A., Kapojos, E.J., et al. 2001. Gagal Ginjal Kronik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi 3. Jakarta : FKUI. Hlm 427-434. 5. Tierney LM, et al. 2003. Gagal Ginjal Kronik. Diagnosis dan Terapi Kedokteran Penyakit Dalam Buku 1. Jakarta: Salemba Medika.

Вам также может понравиться

  • Papi Kostick Test Online2
    Papi Kostick Test Online2
    Документ37 страниц
    Papi Kostick Test Online2
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • PDF Papi Kostick Test Onlinepdf
    PDF Papi Kostick Test Onlinepdf
    Документ6 страниц
    PDF Papi Kostick Test Onlinepdf
    Syahrizal Adi Gunawan
    Оценок пока нет
  • Kanker Paru
    Kanker Paru
    Документ40 страниц
    Kanker Paru
    Om Zainul
    Оценок пока нет
  • Kanker Paru
    Kanker Paru
    Документ40 страниц
    Kanker Paru
    Om Zainul
    Оценок пока нет
  • Nyeri Lutut PDF
    Nyeri Lutut PDF
    Документ2 страницы
    Nyeri Lutut PDF
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Presentasi Prolanis HT
    Presentasi Prolanis HT
    Документ12 страниц
    Presentasi Prolanis HT
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Penyakit Respirasi Haji
    Penyakit Respirasi Haji
    Документ8 страниц
    Penyakit Respirasi Haji
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Baro Trauma
    Baro Trauma
    Документ7 страниц
    Baro Trauma
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Rundown
    Rundown
    Документ3 страницы
    Rundown
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Amiloidosis
    Amiloidosis
    Документ2 страницы
    Amiloidosis
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Rundown
    Rundown
    Документ3 страницы
    Rundown
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Rajal
    Rajal
    Документ3 страницы
    Rajal
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Adenocarcinoma Marker New
    Adenocarcinoma Marker New
    Документ10 страниц
    Adenocarcinoma Marker New
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Penyakit Geriatri Paru
    Penyakit Geriatri Paru
    Документ15 страниц
    Penyakit Geriatri Paru
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Car Pakai INA CBG
    Car Pakai INA CBG
    Документ18 страниц
    Car Pakai INA CBG
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Amiloidosis
    Amiloidosis
    Документ2 страницы
    Amiloidosis
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Lapjag 11 Mei 2018
    Lapjag 11 Mei 2018
    Документ3 страницы
    Lapjag 11 Mei 2018
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Batuk Pada Atlet Edited
    Batuk Pada Atlet Edited
    Документ25 страниц
    Batuk Pada Atlet Edited
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • ULTIBRO PP Slide 2017final - Bahasa
    ULTIBRO PP Slide 2017final - Bahasa
    Документ17 страниц
    ULTIBRO PP Slide 2017final - Bahasa
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Car Pakai INA CBG
    Car Pakai INA CBG
    Документ1 страница
    Car Pakai INA CBG
    Laporan jaga Ppdsparu
    Оценок пока нет
  • Lapjag 11 Mei 2018
    Lapjag 11 Mei 2018
    Документ8 страниц
    Lapjag 11 Mei 2018
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Jurnal Respiro
    Jurnal Respiro
    Документ9 страниц
    Jurnal Respiro
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Surat Keterangan Sehat
    Surat Keterangan Sehat
    Документ1 страница
    Surat Keterangan Sehat
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Breast Cancer
    Breast Cancer
    Документ18 страниц
    Breast Cancer
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Selalu Tersenyum
    Selalu Tersenyum
    Документ2 страницы
    Selalu Tersenyum
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • LAPJAG 17 Feb 2018
    LAPJAG 17 Feb 2018
    Документ7 страниц
    LAPJAG 17 Feb 2018
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Surat Keterangan Sehat
    Surat Keterangan Sehat
    Документ1 страница
    Surat Keterangan Sehat
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • 1662 3159 1 SM
    1662 3159 1 SM
    Документ12 страниц
    1662 3159 1 SM
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Klinik Gajah Mada
    Klinik Gajah Mada
    Документ1 страница
    Klinik Gajah Mada
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет
  • Daftar Riwayat Hidup Winda
    Daftar Riwayat Hidup Winda
    Документ2 страницы
    Daftar Riwayat Hidup Winda
    Kornelis Aribowo
    Оценок пока нет