Вы находитесь на странице: 1из 4

Nama Anggota Kelompok 7 1. Yuliana 2. M. Habibie Z.I. 3. Desi Astuti 4. Atik Supriati 5. Rina Yuni K.

( 292011091 ) ( 292011093 ) ( 292011095 ) ( 292011107 ) ( 292011108 )

Paradigma Pendidik di Indonesia Dikaji dari Berbagai Bidang Ilmu Filsafat (Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi) Unsur pendidikan pendidik dikaji dari 3 bidang ilmu filsafat Ontologi. Epistemologi, dan Aksiologi) : 1. Ontologi Jika dikaji dari segi ontologi filsafat, salah satu unsur pendidikan yaitu pendidik tentunya akan menjadi perbincangan yang sangat panjang. Berdasarkan beberapa reverensi yang kami baca, ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Onto (ada) dan Logos (teori). Kemudian kami dapat menyimpulkan bahwa ontologi adalah salah satu bidang filsafat yang mengkaji filsafat berdasarkan objek/ kenyataan yang ada. Dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang berhubungan pratice secara langsung dan menjawabnya sesuai dengan kenyataan yang kita temui, kita sudah melakukan pengkajian menggunakan bidang ontologi filsafat. Terkait dengan unsur pendidikan yang akan kita kaji menggunakan ontologi, kita akan mengajukan berbagai pertanyaan dahulu terkait dengan pendidik. Namun sebelum itu, mari kita kerucutkan terlebih dahulu topik kita supaya pembicaraan tidak terlalu luas. Saat ini negara Indonesialah yang paling dekat dengan kita, oleh sebab itu mari kita ambil sampel pendidik di Indonesia saja. Beberapa pertanyaan terkait dengan pendidik di Indonesia yang dikaji dari bidang ontologi filsafat : a. Bagaimana keadaan pendidik di Indonesia terkait dengan kuantitas dan kualitasnya? b. Apakah kualitas dan kuantitas pendidik di Indonesia sudah merata? c. Apakah kualitas dan kuantitas pendidik di Indonesia mempengaruhi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan oleh dunia pendidikan? d. Apa yang menyebabkan kuantitas dan kualitas pendidik di Indonesia demikian adanya?

Dari berbagai pertnyaan yang telah diajukan, kita bisa menjawabnya sesuai dengan pratice dilapangan. a. Keadaan pendididk di Indonesia terkait dengan kualitas dan kuantitasnya saat ini apabila dibandingkan dengan aspek pendidikan yang lain (peserta didik, materi, dll) masih sangat kurang. Keadaan tersebut dapat kita tnjau dari berbagai sudut pandang. Misalnya dari jumlah peserta didik yang melebihi quota idealnya, jumlah pendidik di Indonesia tidak mencukupi. Contohnya dalam kasus dipulau Kalimantan. Apabila kita amati jumlah pendidik yang berada di kalimantan masih sangat kurang apabila dibandingkan dengan jumlah peserta didiknya. Hal tersebut berbanding terbalik dengan keadaan di Pulau Jawa yang jumlah pendidik terlalu berlebihan mengingat quota peserta didik yang sedikit. Tentunya julmah yang tidak seimbang tersebut mempengaruhi kualitas pendidik dimasing-masing daerah di Indonesia. Kuantitas yang kurang, membuat kualitas pendidik menurun/ rendah. Fenomena tersebut dapat kita temui dipulau Kalimantan. Karena jumlah pendidik yang kurang, kualitas yang ada juga menurun. Demi memenuhi quota pendidik yang ada, pemerintah daerah tersebut merekrut guru/ pendidik seadanya dengan tidak mempertimbangkan kualitas yang baik. b. Kualiitas dan kuantitas pendidik di Indonesia masih belum merata,misalnya dari segi kuantititas kurangnya pendidik di daerah-daerah pelosok di Indonesia karena letaknya yang kurang strategis dan sulit dijangkau menggunakan alat transportasi pada umumnya. Sedangkan dari segi kualitas dapat kita temui pada guru SD di daerah Suruh yang latar pendidikannya tidak sesuai dengan bidang yang diampunya. Hal ini dapat terbukti dari pengamatan kami yang menemukan seorang lulusan Matematika yang mengajar di Sekolah Dasar. Fenomena tersebut seharusnya tidak terjadi, karena basic daripada matematika berbeda dengan pendidikan guru SD yang seharusnya. c. kualitas dan kuantitas pendidik di Indonesia mempengaruhi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan oleh dunia pendidikan. SDM yang dihasilkan oleh dunia pendidikan di Indonesia saat ini kurang maksimal, apalagi jika kita melihat kenyataan dunia pendidikan di daerah yang sulit dijangkau seperti kalimantan, papua dan sulawesi. Dari pertanyaan pertama dan kedua yang telah kita jawab, dapat kita refleksikan dengan hasil SDMnya. SDM bukan hanya dipengaruhi kualitas dan kuantitasnya saja, melainkan dipengaruhi juga oleh aspek

lain yang mendasar seperti kemerataan pendidikan, kemerataan kualitas pendidik dan kuantitasnya, serta hal-hal pembangun lain. Namun dari berbagai aspek pembangun yang banyak, yang paling berpengaruh adalah keadaan pendidik yang kurang stabil. d. Kesalahan fatal yang menyebabkan keadaan pendidik di Indonesia kurang stabil adalah kesadaran pendidik maupun calon pendidik yang masih kurang. Hal sederhana yang bisa kita amati di lingkungan mahasiswa sebagai calon pendidik adalah ketika calon pendidik menempun pendidikannya di bangku perkuliahan. Kesadaran akan pentingnya pembelajaran untuk profesi masa depannya masih sangat kurang. Terbukti ketika mereka melakukan perkuliahan tidak bersungguhsungguh, bahkan banyak diantara calon pendidik yang masuk jurusan kependidikan bukan berdasarkan keinginan pribadi melainkan karena hal mendasar lain misalnya keinginan orang tua, atau karena tunjangan profesi. Kesadaran yang kurang juga timbul dari berbagai pihak misalnya pemerintahan. Selain kesadaran, kuantitas dan kualitas yang tidak memadahi disebabkan pula oleh beberapa aspek kehidupan yang lain seperti ekonomi, kebudayaan, agama, dan letak geografis. 2. Epistemologi Sebelum mengkaji pendidik dari segi epistimologis, mari kita pahami dahulu apa yang dimaksud sebagai epistemologis. Dari beberapa sumber yang telah kami baca, epistemologis berasal dari kata Yunani yaitu episteme (pengetahuan) dan logos (teori) tentang pengetahuan. Jadi dapat kita simpulkan bahwa epistemologis adalah suatu cara untuk memahami secara mendalam tentang suatu pengetahuan terkait objek. Seperti ontologis, kita membutuhkan beberapa pertanyaan untuk mengkaji pendidik secara epistemologis. 1. Bagaimana menjadikan pendidik di Indonesia menjadi lebih berkualitas? 2. Bagaiman cara supaya pendidik di Indonesia bisa merata? 3. Pendidik yang bagaimanakah yang mampu meningkatkan SDM? Dari pertanyaan-pertanyaan yang telah kita rancang, kita mampu mengembangkan pemikiran kita menjadi sebuah kalimat-kalimat yang lebih umum. 1. Cara-cara yang dapat ditempuh supaya pendidik di Indonesia menjadi lebih berkualitas: a. Menyaring calon mahasiswa sebagai calon pendidik yang benar-benar memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi seorang pendidik.

b. Meningkatkan ketertiban dikalangan mahasiswa terutama fakultas keguruan dan pendidikan dengan cara memberikan pengarahan rektor dan dekan terkait. c. Penyaringan pendidik yang lebih ketat. 2. Cara-cara yang dapat dilakukan supaya pendidik di Indonesia lebih merata disemua daerah : a. Pemberian penghargaan dan perhatian yang lebih pada guru-guru yang bersedia mengajar dipedalaman. b. Perataan penduduk (transmigrasi) 3. Pendidik yang mampu meningkatkan SDM a. Pendidik yang mampu membuat peserta didik berfikir kreatif dan orisinal, oleh sebab itu diperlukan guru yang benar-benar berkualitas.

3. Aksiologi Sebelum kita mengkaji pendidik dari segi aksiologi, mari kita pahami dahulu apa yang dimaksud sebagai aksiologi. Dari beberapa sumber yang telah kami baca, Aksiologi berasal dari kata Yunani yaitu Aksion (nilai) dan Logos (teori). Nilai-nilai moralitas apa yang akan kita pegang dan kita tolak terkait upaya kita membangun objek atau kajian. Jadi dapat disimpulkan bahwa aksiologi berkaitan dengan nila-nilai yang utamanya akan dibahas tentang etika. Seperti ontologis dan epistemologi, kita membutuhkan pertanyaan untuk mengkaji pendidik secara aksiologis. 1. Nilai nilai moral bagaimanakah yang harus ditekankan supaya pendidik di Indonesia menjadi berkualitas? Dari pertanyaan yang telah kita rancang, kita mampu mengembangkan pemikiran kita menjadi sebuah kalimat-kalimat yang lebih umum. 1. Mempertahankan kewibawaan sebagai seorang pendidik. Seorang pendidik harus bisa menguasai kelas, menguasai karakter siswa masing masing sehingga terjalin keakraban antara pendidik dengan peserta didik, namun disisi lain seorang pendidik harus mempunyai kewibawaan agar tidak diremehkan oleh siswa.

Вам также может понравиться