Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Enterobactericeae
Terdiri dari berbagai grup bakteri batang gram negatif, non spora, tumbuh aerobik atau anaerobik fakultatif pada media buatan Habitatnya saluran intestinal manusia dan hewan
Enterobactericeae
Sering dijumpai pada permukaan eksternal atau internal dari tubuh sebagai p terutama sesudah infeksi opurtunistik prosedur invasif seperti pembedahan dan kateterisasi. Strain yang berasal dari lingkungan di RS mungkin resisten terhadap antibiotik spektrum kt l luas, dil dilakukan k k id identifikasi tifik i yang bertujuan untuk terapi dan surveilans
Enterobactericeae
Pasien-pasien Pasien pasien imunocompromised imunocompromised, sangat muda, sangat tua, dengan penyakit dasar sangat peka terhadap infeksi opurtunistik enterobakteria. Yang sudah jelas enterik patogen genus Escherichia, Salmonella, Shigella, Yersinia. Yersinia
Enterobactericeae
Karakteristik yang membedakannya dari bakteri enterik lainnya ialah : mereduksi nitrat menjadi nitrit memfermentasi glukosa menjadi asam atau asam dan gas tes katalase (+) motile (flagel peritrikh) / non motile sebagian besar strain nya memiliki fimbria adhesif sedikit/kurang dikit/k membutuhkan b t hk N NaCl Cl d dalam l pertumbuhannya tes oksidase (-)
Enterobactericeae
Kultur pada media diferensial mengandung indikator dan karbohidrat, contohnya EMB EMB, Mc Conkey atau DCA DCA, dapat membedakan koloni lactosefermenting (perubahan warna) dari koloni yang non lactose fermenting (non pigmentasi) dan bisa digunakan untuk identifikasi persumtif cepat.
Identifikasi Persumtif Cepat B kt i Enterik Bakteri E t ik Fermentasi laktose cepat E.coli : metalic sheen pada EMB, motile, koloninya datar datar, non viscous E.aerogenes : metalic sheen (-), sering motile, til k koloni l i ti timbul, b l l lebih bih viscous i K.pneumoniae : koloninya sangat viscous, mucoid, non motile.
Identifikasi Presumtif Cepat Bakteri Enterik Fermentasi laktose lambat Edwardsiella Serratia S ti Citrobacter Arizona Providencia Erwinia
Identifikasi Presumtif Cepat B kt i Enterik Bakteri E t ik Fermentasi laktose (-) () Shigella sp : non motile, fermentasi glukosa tanpa gas Salmonella sp : motile, fermentasi glukosa menjadi asam dan gas Proteus sp : swarming pada agar, uji urease positif kuat (2-4 (2 4 jam) Pseudomonas sp : pigmen hijau-biru larut kedalam media
Enterobacteriaceae
Salmonella dan Shigella alkalis pada slant dan asam pada butt bila dikultur pada TSI (Tripel Sugar Iron) Proteus, Providencia dan Morganella juga alkalis pada slant slant, tapi tes urease (media Christensen) reaksi positif Bakteri enterik lainnya asam pada slant dan asam serta gas pada butt
Enterobacteriaceae
Infeksi oleh Enterobacteriaceae : -infeksi intestinal S j hi Sejauh ini i yang j jelas l enterik t ik patogen t d dari i genus Escherichia, Salmonella, Shigella, Yersinia
Klebsiella sp sp.
Spesies yang paling patogen : Klebsiella pneumoniae K. p pneumoniae memproduksi p beta laktamase Morfologi mikroskopik : gram negatif -gram -bentuk batang -susunan tidak teratur -ukuran (0,6-6) (0,3-0,5) m
Klebsiella sp sp.
-berkapsul berkapsul polisakarida -tidak bergerak -tidak tid k b berspora
Klebsiella sp sp.
Morfologi makroskopis : -koloni sangat berlendir (mukoid) -ukuran ukuran koloni sedang sedang-besar besar -pada blood agar koloni putih kelabu -pada d agar M Mc C Conkey k k koloni l i pink i k -pada media air daging koloni keruh seperti awan -string tes positif
Klebsiella sp sp.
Patogenesis : Melalui sal nafas bagian atas bakteri masuk k j ke jaringan i paru,terjadi t j di penghancuran h jaringan, terbentuk daerah purulen dan nekrosis parenkim paru, terjadi abses paru, bronkiektasis bakteri masuk aliran darah bronkiektasis, darah, Septikemia, abses liver.
Klebsiella sp sp.
Penyakit yang dapat terjadi : 1.Primary community acquired pneumonia 2N 2.Nosokomial k i l pneumonia i 3.Abses paru 4.Empyema 5 Infeksi salura kemih 5.Infeksi 6.Enteritis pada anak
Klebsiella sp sp.
7.Bakteremia, 7 Bakteremia septikemia 8.Rhinoscleroma 9O 9.Ozaena/chronic / h i atrofi t fi rhinitis hi iti 10.Nekrosis dan pembentukan abses 11.Infeksi luka 12 Meningitis 12.Meningitis
Proteus Sp Sp.
Proteus vulgaris g dan Proteus mirabilis Morfologi mikroskopis : g negatif g -gram -batang pendek -susunan berkelompok, satu-satu -ukuran (1-3) (0,4-0,6) m -bergerak dengan flagel peritrikh -tidak berspora -tidak berkapsul
Proteus Sp Sp.
Morfologi g makroskopis p : Pada blood agar koloni terlihat swarming y koloni tidak berwarna Pada Mc Conkey Patogenesis : Bakteri masuk melalui makanan ke dalam usus, di usus terjadi proliferasi, terjadi kerusakan dinding usus, bakteri masuk ke peredaran darah, jika bakteri masuk sampai kantung kemih, terjadi sistitis
Proteus Sp Sp.
Penyakit penyakit disebabkan Proteus : Penyakit-penyakit 1.Gastroenteritis akut 2 Pl iti 2.Pleuritis 3.Peritonitis 4.Pyelitis 5 Pyelonephritis 5.Pyelonephritis 6.sistitis
Proteus Sp Sp.
7.Septikemia 7 Septikemia 8.Empyema 9 Ab 9.Abses supuratif tif 10.Infeksi pada mata dan telinga
Salmonella sp sp.
Salmonella typhi Demam enterik / typhus abdominalis Morfologi M f l i mikroskopik ik k ik : -gram negatif -batang pendek -susunan susunan tidak teratur -ukuran (2-4) (0,6)m
Salmonella sp sp.
-tidak tidak berkapsul -tidak berspora -dapat dapat bergerak -mempunyai pili M f l i makroskopis Morfologi k k i : -tumbuh aerob/fakultatif anaerob -suhu optimum pertumbuhan 37c -ph optimum pertumbuhan 6-8
Salmonella sp sp.
Pada blood agar koloni besar, bentuk bulat, permukaan agak cembung, licin, jernih Pada Mc Conkey, y, koloni tidak berwarna, , tidak meragi laktosa g :kuman tertelan, , penetrasi p mukosa Patogenesis usus halus, via plak peyer, limfonodi, multiplikasi, transportasi, limfonodi mesenterik, d k duktus torasikus, ik aliran li d darah, h organ-organ
Salmonella sp sp.
Penyakit yang disebabkan : 1.Demam enterik (sal typhi, sal paratyphi A&B) 2.Septikemia 3.Keracunan makanan
Shigella sp
Shigella dysentriae Morfologi mikroskopis : -gram gram negatif -bentuk batang pendek -susunan tidak tid k t teratur t -ukuran (2-3) (0,5-0,7) m -tidak berflagel, tidak berkapsul, tidak berspora
Shigella sp
Morfologi makroskopis : -Pada Mc Conkey agar, tidak berwarna, tid k meragi tidak i laktosa l kt k kecuali li Shi Shigella ll sonnei i -media selektif : deoksi cholate sitrat agar (DCA) -pada pada SS agar agar, koloni kecil dan halus halus, tidak berwarna
Shigella sp
Patogenesis : kuman tertelan, masuk dan Berada di usus halus, menuju ileum terminal dan kolon kolon, melekat pada permukaan mukosa, berkembang biak, reaksi peradangan d h hebat, b t sel-sel l lt terlepas, l ti timbul b l Ulkus, terjadi disentri basiler (tinja lembek, bercampur darah, mukus dan pus, nyeri abdomen, mules, tenesmus ani.
Pseudomonas sp sp.
Pseudomonas aeruginosa Morfologi mikroskopis : -gram negatif tif -batang pendek -ukuran (0,5-1) (2-4)m -dapat dapat bergerak (flagel polar) -tidak berkapsul, tidak berspora
Pseudomonas sp sp.
Morfologi mikroskopis : -tumbuh aerob/fakultatif anaerob -suhu h optimum ti 37 37c -koloni berbau amis -beberapa strain menghemolisa darah -memproduksi memproduksi pigmen pyocyanin
Pseudomonas sp sp.
Patogenesis : patogen pada tempat dengan daya tahan tidak normal pada selaput lendir, k lit rusak, kulit k penggunaan k kateter t t pada d pembuluh darah dan saluran urin, kemoterapi kanker
Pseudomonas sp sp.
Mekanismenya : Bakteri melekat, menyerang kulit dan selaput l tl lendir, di menyebar b d dari it tempat t tersebut, berakibat penyakit sistemik Penyakit yang disebabkan : 1 Infeksi luka dan luka bakar 1.Infeksi 2.Meningitis (melalui lumbal pungsi)
Pseudomonas sp sp.
3.Infeksi 3 Infeksi sal urin 4.Pneumonia nekrotika 5 Otiti externa 5.Otitis t ringan/ganas i / 6.Infeksi mata 7.Nekronis hemoragik pada kulit 8 Ektima ganggrenosum 8.Ektima