Вы находитесь на странице: 1из 4

DIABETES MELLITUS

Definisi Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolisme ditandai dengan terjadinya hiperglikemia, yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin dan atau kerja insulin, sehingga terjadi abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.1 Hiperglikemia kronis pada penderita diabetes berkaitan dengan kerusakan, disfungsi, dan kegagalan beberapa organ, seperti ginjal, mata, syaraf, jantung, dan pembuluh darah.2 Diagnosis Diabetes Mellitus menurut PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) atau yang dianjurkan ADA (American Diabetes Association) jika hasil pemeriksaan gula darah: 1) Kadar gula darah sewaktu > 200 mg/dl. 2) Kadar gula darah puasa > 126 mg/dl. 3) Pada tes toleransi glukosa oral (TTGO) didapatkan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah 2 jam > 200 mg/dl sesudah pemberian beban glukosa 75 gr.3 Klasifikasi Diabetes Mellitus 1. Diabetes Mellitus tipe 1 Penyakit gangguan metabolik yang ditandai dengan kenaikan kadar gula darah akibat kerusakan sel beta pancreas, yang menyebabkan produksi insulin tidak ada sama sekali sehingga penderita memerlukan tambahan insulin dari luar . Diabetes Mellitus tipe 1 ini sering terjadi pada anakanak atau remaja, namun dapat pula berkembang setelah usia 30 tahun yang disebut dengan Latent Autoimmune Diabetes Of Adulthood (LADA). 2. Diabetes Mellitus tipe 2. Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan penyakit gangguan metabolik yang ditandai dengan kenaikan kadar gula darah serta berkaitan dengan kelebihan berat badan dan resistensi insulin. Patofisiologi Diabetes Mellitus tipe 2 disebabkan karena 2 hal, yaitu: 1) Resistensi insulin, yaitu keadaan dimana insulin tidak dapat bekerja secara optimal pada sel-sel targetnya, seperti pada sel otot, sel lemak, dan sel hepar. 2) Disfungsi sel beta pankreas, sehingga pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup. Penyakit Diabetes Mellitus tipe 2 ini membutuhkan waktu
4

bertahun-tahun untuk berkembang. Hal ini biasanya diawali dengan prediabetes, kondisi dimana kadar gula darah di atas normal, namun belum cukup tinggi untuk diagnosis diabetes mellitus. 3. Diabetes Mellitus tipe Gestasional. Gangguan metabolik bersifat sementara pada wanita hamil yang sebelumnya tidak menderita diabetes mellitus, biasanya terjadi pada trimester 3 masa kehamilan. Hal tersebut dipengaruhi oleh perubahan hormon, kelebihan berat badan, dan riwayat keluarga penderita diabetes. Faktor Resiko Diabetes Mellitus 4 Dalam beberapa kasus Diabetes Mellitus, terdapat banyak faktor yang dapat berkontribusi terhadap penyakit tersebut. Resistensi insulin, prediabetes, dan sindrom metabolik merupakan faktor yang sangat kuat untuk Diabetes Mellitus tipe 2. Faktor resiko dan penyebab lainnya penyakit Diabetes Mellitus meliputi: Genetik dan Riwayat Keluarga Faktor genetik dan riwayat keluarga berkontribusi terhadap penyakit Diabetes Mellitus tipe 1 maupun tipe 2.

Kelebihan Berat Badan atau Obesitas Seseorang dengan kelebihan berat badan atau obesitas merupakan faktor penyebab Diabetes Melitus tipe 2 dan Diabetes tipe Gestasional. Hal tersebut disebabkan karena orang dengan kelebihan berat badan sel-sel lemak mudah mengalami lipolisis yang mengakibatkan peningkatan asam lemak bebas. Peningkatan asam lemak bebas ini dapat menyebabkan penurunan sensitivitas insulin dan terjadinya resistensi insulin yang menimbulkan konsekuensi peningkatan kadar glukosa darah.

Aktifitas Fisik Seseorang yang kurang melakukan aktifitas fisik, kelebihan energi akan disimpan dalam bentuk lemak, sehingga dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas, di mana obesitas

berkorelasi erat dengan risiko terjadinya penyakit metabolik, salah satunya adalah diabetes mellitus.

Pola Makan Bebarapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi soft drink yang berlebihan dan makanan jenis karbohidrat simpleks (karbohidrat yang mudah diserap oleh tubuh) merupakan faktor resiko penyebab Diabetes Mellitus tipe 2.

Rokok dan Alkohol Merokok dapat meningkatkan kejadian dislipidemia, menginduksi resistensi insulin, dan menurunkan kompensasi respon sekresi insulin. Oleh karena itu merokok akan meningkatkan 44% resiko terkena diabetes.5 Konsumsi alkohol dalam jumlah berlebih dapat beresiko terkena diabetes. Hal tersebut dikarenakan alkohol dapat menyebabkan pancreatitis, sehingga produksi insulin terganggu.

Hormon Beberapa hormon diketahui dapat berkontribusi terhadap penyakit diabetes. Sebagai contoh, hormon stress seperti kortisol berkaitan dengan kenaikan kadar glukosa darah. Sedangkan hormon stress pada wanita selama masa kehamilan diketahui dapat menyebabkan resiko diabetes mellitus tipe 1 pada bayi.

Terapi obat-obatan Terapi obat-obatan seperti diuretics, beta blockers, immunosuppressives, antiretrovirals (obat AIDS/HIV) antipsychotics, lithium, beberapa obat antidepressant, anticonvulsants dan obatobatan kemoterapi berkaitan dengan peningkatan resiko diabetes mellitus tipe 2.

REFERENSI

1. World Health Organization (WHO). Definition, Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus

and Its Complication. Available from: http://www.staff.ncl.ac.uk/philip.home/who_dmg.pdf


2. Ehud Ur MB FRCP (2008). Definition, Classification and Diagnosis of Diabetes and Other

Dysglycemic Categories. Canadian Journal of Diabetes Vol.32 Supplement 1. Available from:http:// http://www.diabetes.ca/files/cpg2008/cpg-2008.pdf
3. Depertemen Kesehatan RI (2008). Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus dan Penyakit Metabolik.

Available from: http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream/123456789/1359/1/BK2008Sep13.pdf


4. Samreen Riaz (2009). Diabetes Mellitus. Scientific Research and Essay Vol. 4 (5) pp. 367-373.

Available from: http:// http://www.academicjournals.org/sre/PDF/pdf2009/May/Samreen.pdf 5. Juliana C, Vasanti M, Weiping J, et al. Diabetes in Asia: Epidemiology, risk factors, and Pathophysiology. American Medical Association [serial on the internet]. 2009 [cited 2010 Nov 23]; 301(20): 2129-40. Available from: http://www.jama.ama-assn.org/cgi/content/full/301/20/2129

Вам также может понравиться