Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Berdasarkan laporan perkembangan HIV/AIDS pada Triwulan II tahun 2012 oleh Kementraian Kesehatan RI dapat disimpulkan bahwa terjadi pasang surut jumlah kasus HIV/AIDS pada tahun 2005 hingga 2012. Merupakan sebuah kebahagian karena ternyata kasus HIV maupun AIDS pada tahun 2012 terjadi penurunan yang sangat derastis dari tahun 2011. Kasus HIV yang berjumlah 21.031 pada tahun 2011 menjadi 9.883 kasus pada tahun 2012, sedangkan AIDS, dari 4.162 kasus menjadi 2.224 kasus. Meskipun begitu, sampai saat ini belum bisa dikatakan bahwa kita telah berhasil mencapai target sebagaimana tujuan dari poin 6A MDGs (Millennium Development Goals) yaitu
mengendalikan penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunkan kasus baru pada 2015 karena keadaan yang tidak terkendali hampir di semua daerah di Indonesia. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan dalam tiga tahun kedepan target tersebut akan kita capai. Tentunya bukan hanya karena kerja keras pemerintah saja yang telah melakukan dan menciptakan banyak hal, tapi diperlukan satu upaya besar-besaran yang terkoordinasi dengan baik di tingkat nasional dan dari semua kalangan, termasuk pelajar maupun mahasiswa. Menurut kelompok umur, kasus AIDS di Indonesia tahun 1987-juni 2012 terbanyak pada umur 20-29 tahun (41,5%), dan kelompok anak sekolah/mahasiswa menempati urutan ke-8 terbanyak HIV/AIDS dari 20 kelompok pekerjaan yakni sebesar 944 kasus. Disini jelas memperlihatkan keadaan kritis pada pemuda Indonesia. Bagaimana tidak, prilaku pelajar dan mahasiswa saat ini sangat memprihatinkan, mulai dari hal kecil hingga penggunaan NAPZA bahkan praktik seks bebas yang semakin merebak. Hal ini seharus nya mendapat perhatian lebih agar persentase tadi tidak naik peringkat. Alangkah buruk nya suatu Negara jika hampir semua pemuda nya tidak lagi memperhatikan dirinya sendiri dan tidak bisa diharapkan untuk meneruskan estafet kepemimpinan nantinya.
Masalah utamanya adalah rendahnya kesadaran pengetahuan mereka akan isu-isu HIV dan AIDS. Maka dari itu sangat dibutuhkan peranan dari kalangan mereka juga, pelajar dan mahasiswa. Hal-hal yang bisa dilakukan adalah: 1. Menghindari perbuatan-perbuatan yang mengarah kepada kenakalan remaja 2. Melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang HIV/AIDS di sekolah atau di kampus. 3. Lebih aktif dalam membuat karya tulis yang mengangkat tema HIV/AIDS karena itu dapat dijadikan media sosialisasi. 4. Berpartisipasi aktif dalam program kerja yang diselenggarakan oleh KPA maupun LSM. Dalam pelaksanakan kegiatan sosialisasi tentang HIV/AIDS di sekolah atau di kampus, ini berarti pelajar dan mahasiswa menjadi pendidik sebaya (peer educator). Sebagai Pendidik sebaya, mereka harus menerima pelatihan khusus sehingga memiliki Pengetahuan yang cukup tentang isi dan metode pencegahan HIV / AIDS dan keterampilan yang baik agar dapat memberikan informasi dengan efektif, dengan begitu akan semakin banyak orang yang tahu dan sadar akan bahaya nya HIV/AIDS dan diharapkan semakin menurunlah kasus HIV/AIDS. Sumber : Laporan kementerian kesehatan, Triwulan II Tahun 2012 [diakses 30 September 2012] http://www.aidsindonesia.or.id/laporan-kementerian-kesehatan-triwulan-ii-tahun2012.html
Created by : Nurwahidah Local Officer on Reproductive Health Including AIDS Center for Indonesian Medical Students Activities University of Riau 2012th-2013th