Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Stroke : Suatu ggn fungsional otak yg terjadi secara mendadak dgn tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yg berlangsung > 24 jam, atau dpt menimbulkan kematian disebabkan oleh ggn peredaran darah otak.
Pembagian stroke
1.
2.
Stroke iskemik 1. Emboli 2. Trombus Stroke perdarahan 1. Perdarahan intracerebral 2. Perdarahan subarachnoid
PATOFISIOLOGI STROKE
- Otak dengan berat 2,5 % dari seluruh berat badan, butuh oksigen 20 % dari kebutuhan seluruh tubuh atau sekitar 50 60 cc darah / 100 gr otak / menit. - Bila hal ini tidak terpenuhi terhenti / terganggunya fungsi sel-sel otak, tapi integritas sel sarafnya masih utuh
Pembuluh darah
Diagnosis stroke
Anamnesis ( onset mendadak ) Pemeriksaan fisik dan neurologis Algoritma Gajah Mada dan SSS Pemeriksaan CT Scan kepala, jika perlu MRI kepala
Mendadak Istirahat
Kejang
Muntah Penurunan kesadaran
(+)
(+) (+++)
(-)
(-)
A.
No 1
2 3 4 5
Muntah Nyeri kepala Tek darah Ateroma (DM, Angina pektoris, klaudicatio intermt
X2 X2 X 10 % X (-3)
Konstante
Total SSS
- 12
Ket:
1. Skor > 1
: Stroke Hemoragik
Pengelolaan stroke
1. Evaluasi cepat dan diagnosis
a. Anamnesis ( gejala awal, waktu awitan, faktor risiko). b. Pem. fisik ( nilai ABC, nadi,suhu, TD, Oximetri ) c. Pemeriksaan Neurologik dan skala stroke
2. Terapi umum
a.Stabilisasi
- perbaiki jalan nafas ( pipa orofaring, bantuan ventilasi pd pasien tdk sadar, disfungsi bulbar dgn ggn nafas. - Hipoksia oksigen
b. Stabilisasi hemodinamik
B. Penatalaksanaan di ruang rawat. 1.Cairan - Cairan isotonis NaCl 0,9 % untuk jaga euvolemia - Kebutuhan cairan 30 ml/kbBB/hari (parenteral atau enteral). - Hitung balans cairan setiap hari. - Monitor elektrolit (Na, K, Ca, Mg). - Koreksi asidosis / alkalosis sesuai kebutuhan - Jangan memberikan cairan glukosa kecuali hipoglikemia
2. Nutrisi
Paling lambat 48 jam sudah harus diberikan --> oral jika fx menelan baik
- Jika menelan tdk adekuat --> NGT - Keadaan akut butuh kalori 25 30 kkal / kg BB/ hari
KH 30 40 % Lemak 20 35 % Protein 20 30 % ( keadaan stres 1,4 2 gr / kg BB)
Intubasi untuk menjaga normoventilaasi (pCO2 35 40 mmHg. Drainase ventrikel pada hidrocephalus Tindakan bedah dekompresif pada iskemik serebellar yg menimbulkan efek massa, tindakan life saving.
4. Penanganan hipertensi
TD diukur min 2 x, selang waktu 5-20 mnt MABP = TDS + 2 TDD = 3 MABP hipertensi kronis : 120 mmHg Target penurunan TD 20 25 % dari MABP Pd SNH TD diturunkan jika TD > 220 / 120, kecuali pada gagal ventrikel kiri, infark miokard akut, gagal ginjal akut, edem paru, diseksi aorta Pd SH TD diturunkan jika TD > 180 / 100 mmHg
2.
CASE REPORT
IDENTITAS
No. MR Nama Jenis kelamin Umur Pekerjaan Pendidikan Agama : 37.13.02.00 : Ny. K : Perempuan : 46 tahun : Ibu Rumah Tangga : SLTP : Kristen
Alamat
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Lemas separuh badan sebelah kiri Keluhan Tambahan : Bicara pelo
Riwayat perjalanan penyakit : 1 jam sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh lemas
separuh badan kiri. Keluhan muncul secara tiba-tiba saat pasien sedang istirahat. Awalnya lemas dirasakan saat pasien akan berdiri dari duduknya, kedua tungkai dirasakan pasien tidak mampu untuk menopang tubuhnya. Kemudian pasien duduk kembali untuk
mengurangi keluhan. Namun, pasien merasa keluhan semakin bertambah parah. Pasien tidak bisa menggerakan tangan dan tungkai sebelah kiri. Selain keluhan diatas, pasien juga mengeluh bicaranya pelo. Nyeri kepala disangkal, muntah (-), mual (+), Riwayat darah tinggi (+) tidak terkontrol, Riwayat DM (-), Merokok (-), Alkohol (-)
: baik
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran GCS Nadi Tekanan Darah Suhu Respirasi
Umur klinis : 45 an Bentuk Badan : Atletikus Gizi : cukup Stigmata : tidak ada Kulit : Sawo matang Kuku : sianosis tidak ada KGB : Tidak teraba membesar Pembuluh darah : Arteri Carotis:
Palpasi Auskultasi : kanan sama dengan kiri : tidak ada bising
Turgor
: baik
PEMERIKSAAN REGIONAL
Kepala : Tidak ada kelainan Kalvarium : Tidak ada kelainan Mata : Konjungtiva tidak pucat, Sklera tidak ikterik Hidung : Bentuk biasa, lapang, sekret -/Mulut : Dalam batas normal Telinga : Bentuk biasa, serumen -/Leher : Dalam batas normal Toraks : Pergerakan simetris kanan = kiri, sonor kanan = kiri , vokal fremitus kanan=kiri Jantung : BJ I dan II normal, murmur -, gallop Paru-paru : BND Vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen Hepar Lien Vesika urinaria Extremitas Sendi Gerakan Leher Gerakan Tubuh Nyeri ketok Nyeri sumbu
: Datar, lemas, BU (+) normal : Tidak teraba membesar : Tidak teraba membear : Tidak teraba : Oedem (-) : Tidak ada kelainan : Baik : Baik : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Rangsang Meningen
Saraf Kranial
Kiri normosmia
N. II (Optikus)
Visus kasar Lihat warna Lapangan pandang Funduscopy Baik Baik Baik Baik Luas Luas Tidak dilakukan
Sikap bola mata : simetris Ptosis : tidak ada Strabismus : tidak ada Eksoftalmus : tidak ada Endoftalmus : tidak ada Diplopia : tidak ada Deviasi Konjugee : tidak ada Pergerakan Bola mata
Lateral kanan Lateral Kiri Atas Bawah Berputar : Baik : Baik : Baik : Baik : Baik
N. V (Trigeminus)
Motorik
- Membuka Mulut : Baik - Gerakan Rahang : Baik - Menggigit : Baik
Sensorik
- Rasa Nyeri - Rasa Raba - Rasa Suhu : kanan lebih terasa dibanding kiri : kanan lebih terasa dibanding kiri : tidak dilakukakn
+ +
N.VII (Fasialis)
Sikap wajah (saat istirahat) Mimik Angkat Alis Kerut Dahi Lagoftalmus Kembung Pipi Menyeringai mendatar sebelah kanan Fenomena Chvostek
: tidak simetris : Biasa : Simetris, kanan = kiri : Simetris, kanan = kiri : Tidak ada : Simetris, kanan = kiri : Sulcus nasolabialis
:-
N.VIII (Vestibulocochlearis)
Vestibularis
Nistagmus Vertigo :: tidak ada
Kokhlearis
Suara bisik Gesekan jari Tes Rinne Tes Weber Tes Schwabach : tidak dilakukan : kanan = kiri : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan
N.XI (Asesorius)
Menoleh (kanan,kiri,bawah) : Baik Angkat Bahu : kanan lebih kuat daripada kiri
N.XII (Hipoglosus)
Sikap lidah dalam mulut : simetris Julur lidah : baik Gerakan lidah : baik Tremor : tidak ada Fasikulasi : tidak ada Tenaga otot lidah : baik, kanan = kiri
MOTORIK
Tungkai
Fleksor Ekstensor
Trofi Otot
Lengan Tungkai : : Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Dinamis
Telunjuk Hidung : tidak dilakukan Jari-jari : tidak dilakukan Tumit lutut : tidak dilakukan
REFLEKS
Refleks Tendo
Biseps : ++ / ++ Triseps : ++ / ++ KneePesReflex : ++ / ++ AchillesPesReflex:++/++
Refleks Abnormal
Babinski : -/+ Chaddock : -/+ Oppenheim : -/Gordon : -/Schaeffer : -/Hoffman Trommer: -/Klonus lutut : -/Klonus Kaki : -/-
Refleks Kulit
Telapak kaki Kulit perut Kremaster Anus Interna Anus Externa : ++ / ++ : ++ / ++ : tidak dilakukan : tidak dilakukan : tidak dilakukan
Sensibilitas
Eksteroseptif - Rasa raba - Rasa nyeri - Rasa suhu Propioseptif - Rasa sikap - Rasa getar
: kanan lebih terasa daripada kiri : kanan lebih terasa daripada kiri : tidak dilakukan
Vegetatif
Fungsi Luhur
Tanda Regresi
::::-
LABORATORIUM
12/4/13 13/4/13 14/4/13 pH darah pCO2 pO2 Saturasi O2 Base Excess HCO3 TCO2 Konsentrasi O2 Elektrolit Natrium Kalium Clorida GDS 113 143 3,5 106 146 4,2 105 123 7,431 30,7 205,5 99,7 -2,0 20,7 21,6 19,2 Hb 12/4 13 13/4 14/4
Leukosit
Ht Ureum
9,3
38,5 27
Trombosit 154
Kreatinin
0,5
RESUME
Pasien seorang wanita berusia 46 tahun datang dengan keluhan utama lemas separuh badan sebelah kiri sejak 1 jam SMRS. Bicara pelo (+). Riwayat penyakit jantung sejak 1 tahun lalu
Dari pemeriksaan fisik didapatkan : Kesadaran : compos mentis Tekanan darah : 120/80mmHg Nadi : 76 x/menit Suhu : 36,5 C Frekuensi Napas : 18 x/mnt
Status Neurologis
N. XI
Motorik:
5555 0000 5555 0000 Sensibilitas : kanan lebih terasa daripada kiri Refleks fisiologis : + / + Refleks patologis : - / + Fungsi luhur : baik Tanda Regresi : tidak ada Vegetatif : baik
DIAGNOSA
- Klinis : Hemiplegi sinistra + parese NVII tipe sentral + Hemihipestesia sinistra - Etiologis : Stroke non hemoragik - Topis : Korteks serebri hemisfer dextra
TERAPI
Diet : SV 1600 kal 6x200cc IVFD: injeksi plug MM/
citicoline 2x250mg neurobion 2x1 tab trombo aspilet 1x80mg lansoprazole 2x1 tab captopril 3x6,25mg kaltropen supp 2x1 ranitidine 2x150mg ondancentron 1x1 amp furosemide 2x1 amp
Prognosis
Ad vitam Ad sanasionum Ad fungsionum :Dubia :Dubia :Dubia ad malam
FOLLOW UP
Hari I (13 -04 - 13) S : terasa kebas bagian leher dan lemas badan sebelah kiri O: Status generalis Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : E4V5M6 = composmentis Nadi : 78 x/mnt RR : 18 x/mnt Suhu : 36,5C Tekanan darah : 120/80 mmHg STATUS NEUROLOGIS Rangsang meningeal : (-)
CT Brain:
Tampak lesi hipodens paraventrikel III kanan Kesan: infark iskemik, parietalis kanan
A: DK: hemiplegi sinistra + parese N.VII tipe sentral + hemihipestesia sinistra DE: SNH DT: Korteks serebri hemisfer dekstra P: Diet : SV 1600 kal 6x200cc IVFD : injeksi plug MM/ citicoline 2x250mg neurobion 2x1 tab trombo aspilet 1x80mg lansoprazole 2x1 tab captopril 3x6,25mg kaltropen supp 2x1 ranitidine 2x150mg ondancentron 1x1 amp furosemide 2x1 amp
Saraf kranial :
N.VII : sikap wajah tidak simetris N.XI : Angkat bahu kiri lebih lemah dari kanan Motorik : 5555 0000 5555 0000 Normotonus Eutrofi Refleks fisiologis : ++ / + Refleks patologis : -/+ Sensibilitas : +/Otonom : miksi baik, defekasi baik
Hari 2 (14 -04 - 13) S:O: Status generalis Keadaan umum Kesadaran Nadi RR Suhu Tekanan darah
: tampak sakit berat : E1V1M4 = soporokoma : 52 x/mnt : 23 x/mnt : 36,5 C : 120/70 mmHg
A: DK: penurunan kesadaran DE: SNH DT: Korteks serebri hemisfer dekstra P:
Diet : SV 1600 kal 6x200cc IVFD : injeksi plug MM/ citicoline 2x250mg neurobion 2x1 tab trombo aspilet 1x80mg lansoprazole 2x1 tab captopril 3x6,25mg kaltropen supp 2x1 ranitidine 2x150mg ondancentron 1x1 amp furosemide 2x1 amp
Saraf kranial :
Sulit dinilai Motorik : 5555 3332 5555 2222 Normotonus / hipotonus Eutrofi / Eutrofi Refleks fisiologis : ++ / + Refleks patologis : -/Sensibilitas : tidak baik Otonom : miksi baik, defekasi baik
ANALISA KASUS
Diagnosis Stroke Non Hemoragik ditegakkan berdasarkan dari anamnesis: pasien mengeluh tiba-tiba sulit menggerakkan bagian tubuh sebelah kirinya pada saat istirahat, tanpa disertai kejang, dan tanpa penurunan kesadaran. Berdasarkan gajahmada score <2 memenuhi kriteria Stroke Non Hemoragik.
TERIMA KASIH