Вы находитесь на странице: 1из 11

METODE PELAKSANAAN Pekerjaan : PEMBANGUNAN KANTOR LURAH BATULICIN Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Selama 180 (Seratus Delapan Puluh)

Hari Kalender Pelaksanaan pekerjaan akan berpedoman/berdasarkan dengan petunjuk Dokumen Lelang, Spesifikasi Teknis, RAB/Bestek, Gambar (Detail), Berita Acara Penjelasan/Addendum dan petunjuk dari Direksi (Direksi Lapangan), serta berdasarkan pada semua peraturan Pengadaan Jasa Konstruksi yang berlaku di Indonesia. Setelah menerima Gunning dan Surat Perintah Mulai Kerja dan Serah Terima Lapangan dari Pengguna Anggaran, langkah-langkah pelaksanaan yang akan dikerjakan antara lain sebagai berikut : 1. Peninjauan kembali ke lokasi pekerjaan dan mempelajari serta meneliti dengan seksama jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan melalui dokumen, bestek, gambar dan petunjuk Direksi. 2. Mengurus Asuransi Keselamatan Kerja (Rencana Program K3), menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan sebesar 5 % dari nilai Kontrak dari Bank Pemerintah, penandatanganan Kontrak. 3. Membuat Direksi Keet sederhana yang dilengkapi dengan meja kursi tamu, meja kursi kerja, penerangan, air bersih, P3K, dll, yang didalamnya akan dipasangi Jadual Waktu Pelaksanaan, fotocopy gambar kerja, jam dinding, almanak, dll. Membuat barak untuk pekerja, serta gudang untuk menyimpan bahan/peralatan kerja. Dan membuat work shop terutama untuk pelaksanaan pembuatan bekisting dan pembesian. Dan bila diperlukan akan memagar keliling lokasi bangunan baru dengan seng bekas agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat setempat. 4. Menyiapkan foto Visualisasi/Dokumentasi selama berlangsungnya pekerjaan dari 0,00 % s.d 100,00 %, menyediakan Buku Tamu, Buku Laporan Harian, Mingguan & Bulanan. 5. Akan memobilisasi peralatan dan bahan yang masih baru tepat waktu sesuai keperluan, menempatkan Tenaga Kerja yang berpengalaman sesuai keperluan, petugas keamanan/tokoh masyarakat setempat dan memberikan kesempatan kerja sebesar-besarnya kepada masyarakat setempat sesuai bidang dan kemampuannya.. Dan bila diperlukan akan memagar keliling sekitar rencana bangunan baru dengan seng bekas agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat setempat. 6. Memesan/mengorder kap atap, kusen-kusen, pintu dan jendela pabrikasi serta bahan-bahan pabrikasi lainnya. 7. Mengurus penyambungan baru listrik ke PLN bila ada, penyambungan baru ledeng ke PDAM jika ada dan Izin Mendirikan Bangunan pada Instansi terkait, serta pemasangan papan IMB serta papan nama proyek pada tempat strategis yang mudah terlihat oleh masyarakat umum.

A. PEKERJAAN STANDAR 1. Pembersihan menyeluruh existing lokasi pekerjaan baik dari pepohonan, rerumputan, semak belukar dan bahan lain yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Bahan hasil pembersihan pembersihan semua diangkut untuk dibuang ke tempat pembuangan (TPS) terdekat di luar lokasi pekerjaan menggunakan Truck, Pick Up atau Gerobak Dorong. 2. Selesai pembersihan lokasi, kemudian bersama Direksi (Pihak Proyek) dilakukan pengukuran, penentuan titik as pondasi, titik as neut/kolom, batas dinding keliling bangunan utama dan peil rencana lantai disesuaikan dengan gambar atau keadaan tanah setempat. Keliling dinding bangunan, titik as pondasi/neut/kolom dan peil lantai dipasangi patok-patok dan dicat kilap berwarna terang yang tidak mudah luntur. Apabila dari hasil pengukuran terdapat elevasi permukaan tanah yang tidak rata, maka akan dilakukan perataan/pengupasan tanah. Hasil pengupasan tanah dari permukaannya tinggi dihampar pada permukaan tanah yang lebih rendah dan dipadatkan/pematangan tanah hamparan menggunakan Vibro Roller/Hand Stamper beberapa kali lintasan. Selanjutnya pada jarak 2 m dari batas as batas keliling bangunan utama ditanam/dipancang patok-patok galam dia.5-10 cm/balok kayu 5/7 berjarak 12 m, lalu pada patok tersebut dipasangi papan bouwplank kayu 2/20 yang bagian sisi atasnya diketam lurus dan rata, dimana sisi bagian papan yang berketam tersebut dipasang tepat pada titik +0,00 rencana peil lantaibangunan utama. Pada bouwplank dibagi (diukur) batas-batas titik-titik as pondasi dan neut/kolom sesuai hasil pengukuran (gambar) dan ditandai dengan cat kilap berwarna terang serta paku. Pada paku diikatkan tali-tali kencangan membujur dan melintang untuk menentukan titik-titik as pondasi dan neut/kolom, lalu tepat pada titik pertemuan bentangan tali tersebut dipasangi patok-patok sementara sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan galian tanah pondasi. Pengukuran menggunakan alat ukur berupa : Theodolite, Waterpass, Meteran, dll. Dan apabila terdapat perbedaan antara gambar awal dengan realisasi hasil pengukuran di lapangan atau terdapat perbedaan detail gambar pada saat pelaksanaan pekerjaan standar/non standar, maka akan dibuatkan gambar perubahan (Asbuilt Drawing) untuk disepakati dan ditanda tangani bersama. 3. Penggalian tanah untuk pondasi batu kali dan jalur sloof dengan ukuran sesuai gambar, khusus untuk kedalaman selain disesuaikan dengan gambar juga akan disesuaikan dengan keadaan tanah setempat. Tanah hasil galian ditumpuk tidak terlalu tinggi disisi atas keliling galian dan diberi kayu penahan agar tidak longsor apabila ada pergerakan.

Tanah.bahan hasil galian pondasi yang tidak dapat digunakan untuk tanah urugan kembali, akan diangkut/dibuang ketempat pembuangan (TPS) terdekat di luar lokasi pekerjaan menggunakan Dump Truck, Pick Up atau Gerobak Dorong. 4. Pengurugan pasir urug yang didatangkan dari luar (quarry terdekat) bersih dari karakaran, humus atau bahan organik yang dapat membusuk. Pasir dihampar merata didalam lubang pondasi poer dan dipadatkan dengan disiram dengan air seperlunya hingga mencapai kepadatan tebal 5 cm. 5. Di atas urugan pasir urug disusun batu kali untuk pondasi. 6. Selanjutnya diram besi tulangan polos sloof diatas Pasangan Batu kali : Lalu tulangan sloof dipasangi bekisting dari kayu 2/20 klas II. Dan pada ruangan depan yang akan ditempatkan/dibangun tangga naik, terlebih dahulu dipasangi besi over stik untuk pengikat besi tulangan trap anak tangga dan kolom praktis. Kemudian bagian dalam bekisting disiram dengan minyak bekisting hingga merata, lalu bertahap satu persatu dengan kontinyu dilaksanakan pengecoran sloof dengan komposisi beton yang telah ditentukan oleh direksi. 7. Selesai pengecoran sloof dan betonnya sudah kering, , lalu tanah bekas galian pondasi diurug kembali ditambah dengan urugan tanah urug bawah lantai yang didatangkan dari luar lokasi(quarry terdekat) bebas dari akar-akaran, humus atau bahan organik yang dapat membusuk. Pengurugan/pengamparan tanah urug dilaksanakan bertahap per tinggi tidak lebih dari 20 cm dipadatkan dengan Vibro Roller/Hand Stamper beberapa kali lintasan sampai mencapai ketebalan padat sesuai gambar/sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. 8. Berikutnya diram besi tulangan kolom + sengkang besi . Besi tulangan kolom dipotong setinggi +30 +40 cm dari rencana +0,00 balok/plat lantai II (sistem over stik untuk memudahkan pengecoran dan penyambungan besi tulangan kolom lantai II). Lalu kolom dipasangi bekisting dari kayu 2/20 klas II yang bagian dalamnya dilapis plywood tebal 9 mm setinggi sampai batas bagian bawah balok/plat lantai II dan ditanam besi over stik untuk pengikat besi tulangan bordes tangga dan dinding pasangan bata. Bekisting dilot dan disiku dari 4 sudut bagunan utama, lalu disuai kuat dengan beberapa galam dolken/kayu balok lanan. Selanjutnya bagian dalam bekisting disiram dengan minyak bekisting hingga merata, lalu bertahap satu persatu dengan kontinyu dilaksanakan pengecoran kolom pertinggi tidak lebih dari 2 m dengan komposisi beton mutu fc = 19,3 Mpa (K-225), untuk pengecoran lanjutan sampai batas bawah permukaan balok/plat lantai II sebelum dicor permukaan kolom disiram dengan air semen. 9. Selesai pekerjaan kolom lantai I, 10. Pekerjaan menyusun papan lanan 2/20 di atas permukaan tanah dasar bangunan, lalu di atas papan disusun/didirikan galam dak yang ujung bawahnya sudah dipotong rata jarak 30-40 cm yang disuai kuat dengan anak galam sebagai penahan bekisting balok penahan kuda-kuda atap. Ujung atas galam dak diwaterpass sampai batas balok penahan kuda-kuda atap , lalu dipasangi kayu 2/10 atau 5/7, kemudian disusun rapat bekisting dari papan lanan 2/20 klas II dilapis plywood tbl 9 mm. Lalu diram besi tulangan polos untuk balok:

Selanjutnya pada tulangan balok ditanam besi-besi over stik untuk pengikat besi tulangan kolom praktis dan masing-masing bekisting disiram dengan minyak bekisting hingga merata bagian dalamnya, lalu bertahap dengan kontinyu satu persatu masing-masing mulai dari balok penahan kuda-kuda atap teras depan dan balok dilaksanakan pengecoran dengan komposisi beton mutu fc = 19,3 Mpa (K225). 11. Kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan galam-galam stut/dolken jarak antara 30 40 cm untuk tumpuan bekisting plat pada canopi dan ringbalk. Galamgalam stut/dolken disuai dengan anak galam dan diwaterpass pada bagian atasnya untuk dipotong tepat pada +0,00 bagian bawah bekisting plat canopi atau ringbalk. Lalu pada bagian ujung galam stut dipasang kayu 2/10 cm atau balok 5/7 cm yang di atasnya dipasang bekisting, selanjutnya didalam bekisting diram besi tulangan polos untuk Canopi dan Ringbalk Setelah penulangan sempurna, selanjutnya bekisting disiram dengan minyak bekisting hingga merata, lalu dilakukan pengecoran dengan komposisi beton mutu fc = 19,3 Mpa (K-225). Atap dak dicor tebal 12 cm. 12. Pembongkaran dan pembersihan semua bekisting dan galam-galam stut/dolken bekas pengecoran struktur beton. 13. Pengurugan pasir urug bawah lantai I dari bahan pasir urug yang didatangkan dari luar, dipadatkan dengan Hand Stamper beberapa kali lintasan hingga mencapai kepadatan 10 cm. 14. Pengurugan pasir urug yang didatangkan dari luar (quarry terdekat) bersih dari akarakaran, humus atau bahan organik yang dapat membusuk. Pasir dihampar merata di atas permukaan tanah lantai dasar dan dipadatkan dengan Hand stamper beberapa kali lintasan sambil disiram dengan air seperlunya hingga mencapai kepadatan tebal 10 cm. 15. Di atas urugan pasir padat, dilakukan pengecoran plat lantai dasar dengan camp. 1 : 3 : 5 tebal 12 cm. Catatan : * Besi stik untuk pengikat bata dari besi tulangan dia. 10 mm panjang 20 cm. * Semen dari kualitas type I * Pasir dan Batu belah 2/3 tidak mengandung tanah atau bahan organik yang dapat membusuk. * Air yang digunakan dari air bersih yang tidak mengandung garam, asam atau bahan lain yang dapat menggurangi mutu beton. * Setiap tahap pengecoran struktur beton bertulang, akan dibuatkan beberapa kubus untuk dilakukan tes sampel (job mix) agar pada tiap pelaksanaan pengecoran mutu beton sesuai dengan yang ditetapkan. * Pengecoran manual semua bahan diaduk menggunakan alat berupa Beton Mollan kapasitas 0,25 m3 selama kurang lebih 5 menit atau sampai semua bahan campuran terlihat sewarna. * Semua tulangan dibungkus dengan bekisting dengan spesi selimut beton 15 mm 20 mm dan bekisting hanya digunakan untuk sekali pengecoran.

* Selama pengecoran akan dilakukan penggetaran menggunakan Vibrator Stik agar tidak terjadi sarang kerikil/kropos. * Selama masa pengeringan beton akan disiram setiap hari selama 7 10 hari agar penguapannya merata dan tidak terjadi retak rambut. * Untuk mempercepat pengeringan, maka campuran beton akan dicampur dengan bahan aditive/aditon sesuai spesifikasi ketentuan pabrik. * Bekisting akan dibongkar setelah beton berumur antara 7 - 21 hari setelah selesai pengecoran atau apabila beton diperkirakan sudah cukup pengeringannya sehingga diperhitungkan akan dapat memikul bebannya sendiri. 16. Pekerjaan pemasangan dinding bata 1/2 batu dari bahan bata berkualitas baik, sama ukuran, tidak kropos dan cukup masa pembakarannya pada dinding keliling dan skat bangunan utama campuran 1 : 2 setinggi + 160 cm dari peil +0,00 lantai dasar dan KM/WC. Untuk sambungan ke atasnya campuran 1 : 4. Agar pasangan bata tidak bergelombang, maka pada sudut-sudut pertemuan dinding, kolom, balok, skat dinding/pintu/jendela/ventelasi/partisi rangka aluminium , terlebih dahulu dilot, diwaterpass dan disiku untuk dibuatkan mal-mal atau dipasang benang kencangan pertahap pemasangan. Sebelum dipasang bata direndam terlebih dahulu kedalam air hingga jenuh. Pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding bata bersamaan dengan pekerjaan pemasangan dinding glass blok dan beton bertulang kolom praktis/balok latai pada denah tata ruang sesuai detail gambar. Setelah pemasangan bata selesai, dilanjutkan dengan pembongkaran dan pembersihan bekisting dan mal-mal kencangan. Lalu semua pipa-pipa instalasi listrik, air bersih dan kotor atau instalasi lain yang ditempatkan didalam beton dipasang/dikerjakan terlebih dahulu oleh masing-masing instalatir. Selanjutnya dinding dibersihkan dengan disiram air secukupnya dan material bekas pemasangan instalasi dibersihkan, lalu kembali dibuatkan mal-mal kencangan pada sudut-sudut dinding bangunan, dan ruang tempat untuk peletakan rangka/kusenkusen aluminium. Kemudian dilakukan plesteran luar dalam pada dinding bata, dinding beton bawah tangga teras, kolom/balok yang timbul dan listplank beton tebal 15 mm dengan campuran yang sama dengan campuran pemasangan dinding bata. Dan setelah plesteran kering, lalu permukaan plesteran kembali dibersihkan dan disiram air secukupnya, selanjutnya dilakukan pengacian/ondrongan dengan pasta semen yang sudah disaring camp. 1 Pc, tapi pada dinding yang terkena pasangan keramik (dinding KM/WC) tidak diaci. 17. Bersamaan dengan pekerjaan dinding, kelompok pekerja lain (Spesialis Kap/Atap) juga melaksanakan pekerjaan pemasangan rangka kap kuda-kuda baja ringan pabrikasi dengan spesifikasi dan bentuk sesuai gambar pada teras depan dan bangunan utama. Untuk pengikat sekaligus pengatur tegak lurusnya bentangan kaki kuda-kuda, maka diantara kuda-kuda yang satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan pasangan reeng dari bahan truss sesuai keperluan dan sesuai detail gambar.

Selanjutnya kap atap dipasangi atap genteng atap metal berjajar simetris berbaris rapi dari bawah ke atas. Dan pada bubungan pertemuan atap dengan atap ditutup dengan nok sejenis atap. Bersamaan dengan pekerjaan atap, juga dilaksanakan pekerjaan pemasangan penangkal petir lengkap dengan kawat down coundoctor pipa pembuang PVC 4 menuju ke bawah ke saluran drainase dan pemasangan atap man hole. 18. Pemasangan andang-andang untuk alat bantu pelaksanaan pekerjaan pemasangan plafond luar dalam. Ruang dalam (Grid Celling System) dipasangi plafond kalsiboard rangka kayu bagian luar (pargola/pembuang atap) dipasang plafond kalsiboad 4 mm. Agar pasangan plafond tidak bergelombang, maka ketinggian pasangan rangka akan diwaterpass dari dinding kedinding dan dibuatkan kencangan benang nilon. Rangka plafond diperkuat dengan gantungan dari bahan yang sama dengan rangka plafond atau dengan besi stik di kuda kuda atap. Sebelum ditutup dengan kalsiboard, terlebih dahulu pada rangka dipasangi pipapipa instalasi listrik atau instalasi lain yang berada didalam plafond oleh masingmasing instalatir. Dengan persetujuan pihak Direksi, maka pada satu sudut ruang pintu ruang kontrol akses masuk ke dalam plafond. Selanjutnya semua sisi pinggir pertemuan plafond dengan dinding, dengan kolom atau dengan balok ditutup dengan list. Pekerjaan ini akan dilaksanakan oleh masing-masing tukang spesialis. 19. Pemasangan lantai granit tile berpola, keramik lantai pada teras dan lantai bangunan utama, pemasangan lantai keramik motif kasar pada KM/WC dan keramik dinding motif warna pada KM/WC. Keramik lantai dipasang di atas spesi penuh camp. 1 : 2 tebal kurang lebih 2 cm dan pada dinding keramik langsung dipasang dengan spesi semen 1 Pc. Sebelum dipasang keramik akan direndam kedalam air hingga jenuh dan dan semua permukaan yang akan dipasangi dibersihkan dengan disiram air secukupnya. Lalu khusus pada lantai ditaburi pasir pasang hingga merata secukupnya sebagai poripori keluar masuknya udara. Masing-masing keramik yang digunakan hanya berasal dari satu merk, bernomor seri sama dan sepabrikasi. Supaya pasangan lurus dan tidak bergelombang, maka ketinggian permukaan pasangan keramik lantai diwaterpas dari + 0,00 lantai dan untuk pasangan keramik dinding diwaterpass/dilot dari +0,00 dinding. Lalu dibuatkan mal atau kencangan pertahap pemasangan dengan benang nilon dan ditentukan dasar pemasangan (kepala pasangan) dari lantai/dinding. Nat jarak antara masing-masing pasangan keramik yang satu dengan yang lainnya dibuat spesi lurus maksimum 1 - 2 mm. Pada saat pemasangan, permukaan keramik yang kotor akibat spesi akan selalu dibersihkan dengan kain pel dan dijaga agar tidak terinjak sebelum pasangan kering. Dan setelah pasangan kering, lalu celah-celah nat keramik dibersihkan, kemudian diisi dengan pasta semen warna.

20. Bersamaan dengan pemasangan keramik lantai juga dilaksanakan pembuatan tempat kran, wastafel + cermin + asesoris, bak mandi pasangan bata lapis keramik + kran, flour drain, urinoir + asesoris, kloset duduk/jongkok + asesoris dan pemasangan pipa-pipa intstalasi air bersih/kotornya, serta penyambungan air ledeng. 21. Pembuatan septictank + peresapan berjauhan dengan reservoir. Dimana tanah digali seukuran septictank dan peresapan, tanah/bahan hasil galian yang tidak dapat digunakan untuk bahan mengurug kembali dikumpulkan dan diangkut/dibuang ke luar lokasi pekerjaan menggunakan Truck, Pick Up atau Gerobak Dorong. Kemudian lubang galian diurug dengan pasir urug yang didatangkan dari luar tebal 10 cm. Di atas pasir urug dicor lantai kerja camp. 1 : 3 5 tebal 10 cm. Di atas lantai kerja pada keliling dinding dipasangan bata 1/2 batu camp. 1 : 2 dan dipasang pipa PVC dia. 4 antara septictank dengan peresapan, serta pipa yang sama dari septictank menuju kloset lantai I, II atau III . Lalu dinding bata bagian dalam septictank diplester camp. 1 : 2, sedangkan untuk peresapan dinding batanya tidak diplester. Selanjutnya setictank dan peresapan ditutup dengan cor beton bertulang camp. 1 : 3 : 5 tebal 10 cm. Khusus pada tutup septictank dibuatkan tutup bak kontrol beton bertulang dan dipasangi pipa hawa PVC dia. 2 sesuai gambar. 22. Pembuatan saluran drainase keliling bangunan dari pasangan bata 1/2 batu camp. 1 : 2 dan diplester tebal 15 mm dengan campuran yang sama. Saluran drainase ditutup dengan rangkaian besi grill. 23. Pemasangan kusen-kusen pintu, jendela, jendela kaca mati dan ventelasi aluminium Semua rangka dipasang siku, lot dan simetris pada tata ruang dinding beton yang telah ditetapkan sesuai type/gambar denah menggunakan paku-paku skrup tanam (fisher) secara mekanis. Selelah semua rangka terpasang, selanjutnya dilakukan pekerjaan : Semua alat gantung pintu, jendela dan ventelasi dipasang menggunakan pakupaku sekrup dengan cara diputar dengan bor listrik atau obeng dan pekerjaan pemasangan kusen-kusen aluminium, pintu panel, jendela, kaca mati, dll dilaksanakan oleh tukang spesialis dari pabrikasi. 24. Pekerjaan pengecatan dinding, plafond luar dalam, kolom/balok yang kelihatan dengan cat tembok , dan pengecatan listplank ulin atau struktur kayu yang kelihatan dengan cat kilap . Sebelum dicat semua permukaan dibersihkan, lalu dicat dasar, kemudian diplamir/didempul dan diampelas sampai rata. Selanjutnya dicat penutup sebanyak 2 (dua) kali jalan sampai merata sehingga tidak terlihat lagi bayangan permukaan semula. Cat tembok/kilap sebelum digunakan, terlebih dahulu diaduk dan disaring hingga merata. Pelaksanaan pengecatan akan berpedoman pada peraturan pabrik (PUBB).

B. PEKERJAAN NON STANDAR 1. 2. 3. 4. 5. Pemasangan Batu Alam Pada dinding dilakukan dengan memperhatikan permukaan dinding yang harus kasar dan tidak boleh ditutup acian dan bebas dari lumut atau jamur. Pemasangan Penangkal petir harus terkoneksi dengan grounding dan harus dibuatkan bak kontrol untuk ardenya. Pelaksanaan Pemasangan Paving stone pada halaman kantor setelah dilakukan pengurugan pasir urug 10 cm dan ditutup dengan beton kunci disisi pinggirnya. Lanjutan pemasangan instalasi listrik berupa pemasangan stop kontak lampu, saklar tunggal/ganda, lampu komplet, Fitting lampu, MCB/panel box. Pekerjaan Pagar, variasi pada dinding, relling tangga dan list list an pada dinding dikerjakan sesuai dengan petunjuk dan arahan dari dewan direksi. C. PEKERJAAN PENUTUP: 1. Finishing atau penyempurnaan semua item pekerjaan dan membersihkan kaca, dinding atau lantai keramik yang terkena percikan cat. Juga pembersihan menyeluruh lokasi pekerjaan dari sisa-sisa material yang tidak terpakai atau bekas dipakai serta demobilisasi alat, pekerja dan sisa bahan. Pemeriksaan hasil pekerjaan bersama pihak terkait dan Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO) dan penyerahan Jaminan Masa Pemeliharaan sebesar 5 % dari nilai kontrak dengan jangka waktu selama 180 + 14 hari. Dimana selama masih dalam masa pemeliharaan, apabila terdapat kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan teknis pekerjaan maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana untuk memperbaikinya. Setelah habis masa pemeliharaan, dilakukan pemeriksaan kembali bersama pihak terkait dan apabila tidak ada yang perlu diperbaiki atau disempurnakan lagi, lalu dilakukan Serah Terima Kedua Pekerjaan (FHO).

2.

3.

Demikian sebagian kecil dari metode kerja yang dapat kami sampaikan, dengan harapan semoga selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan ini hingga sampai selesai sesuai waktu yang telah ditetapkan, semua selalu mendapatkan perlindungan dan keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa.. Kotabaru, 19 April 2012 Dibuat Oleh, CV. HAS MANDIRI

Mufidan Direktur

RENCANA PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) . 1.

2. 3.

4.

Sebelum memulai pekerjaan, baik personil/tenaga, peralatan kerja atau semua pihak lain yang terlibat langsung dalam pelaksanaan pekerjaan ini, akan didata dan dimasukan/didaftarkan atas biaya penyedia jasa ke PT. Asuransi Tenaga Kerja (Jamsostek) setempat sebagai pemegang polis asuransi selama berlangsungnya pekerjaan. Hal ini sesuai dengan Kepmen Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor : Kep.96/Men/Tahun 1999 Bab III pasal 10 tentang kewajiban kontrakror untuk membayar Asuransi Kecelakaan Kerja yang tertuang didalam syarat-syarat khusus kontrak. Semua pekerja akan diberi pengarahan dan pelatihan/keterampilan bagaimana tata cara untuk melaksanakan pekerjaan serta penggunaan alat kerja dengan baik, benar, terarah dan aman. Agar tercipta lingkungan kerja yang sehat, maka di lokasi pekerjaan akan dibangun barak tempat beristirahat, gudang penyimpanan bahan dan alat, WC/KM sederhana, saluran air kotor, kantin yang menyediakan makanan yang bergizi, air bersih baik untuk minum atau untuk mandi sehabis kerja, serta hal-hal lain yang dapat menunjang terlaksananya Program K3 tersebut. Untuk item pekerjaan yang beresiko tinggi, maka para bekerja akan diberikan helm, baju atau sabuk pengaman. Juga disediakan obat-obatan dan bahan untuk Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Dan apabila pekerjaan dilaksanakan pada malam hari, akan disediakan penerangan yang cukup, baik langsung dari arus PLN atau mesin Jenset yang memadai

5.

6.

Untuk mencegah masuknya gangguan dari luar atau dari pihak yang tidak berkepentingan, maka bila diperlukan akan dibuat pagar pengaman keliling lokasi pekerjaan atau dipasang papan-papan/rambu-rambu peringatan dan larangan untuk tidak memasuki areal lokasi pekerjaan. Juga akan ditugaskan petugas keamanan baik dari aparat atau dari tokoh masyarakat setempat, serta memberikan kesempatan bekerja kepada masyarakat setempat yang berkemampuan/berkeahlian untuk melaksanakan pekerjaan ini Peralatan kerja yang digunakan pada jam kerja, diwajibkan untuk dikembalikan ketempat penyimpanan sehabis jam kerja. Dan bahan-bahan sisa yang masih dapat digunakan untuk keperluan pekerjaan, akan dikumpukan pada satu tempat yang aman, sedangkan bahan-bahan sisa yang tidak dapat digunakan akan dikumpulkan untuk di angkut/dibuang ketempat pembuangan di luar lokasi pekerjaan.

Demikian sebagian kecil dari Rencana Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dapat kami sampaikan, dengan harapan semoga selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan ini hingga sampai selesai sesuai waktu yang telah ditetapkan, semua selalu mendapatkan perlindungan dan keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa..

Kotabaru, 13 Februari 2012 Dibuat Oleh, CV. HAS MANDIRI

Mufidan
Direktur

Вам также может понравиться