Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pembimbing :
Pengantar
Katarak adalah salah satu penyebab paling sering kebutaan yang dapat diobati, terutama dalam negara berkembang. 1 Prevalensi katarak di dunia bervariasi sesuai dengan umur dan geografis suatu daerah.1 Dalam beberapa tahun terakhir, operasi katarak telah menjadi lebih aman dan lebih efektif karena adanya inovasi dari operasi, 2 Dimana, fakoemulsifikasi (PE), merupakan teknik operasi yang lebih disukai, ini lebih diindikasikan untuk katarak tahap awal daripada teknik sebelumnya.3 Meskipun PE aman dan efektif, ada kesulitan dalam menerapkan prosedur ini pada pasien dengan katarak tahap lanjut, yang merupakan masalah serius pada pasien dengan status sosial ekonomi yang buruk di negara-negara berkembang dimana menunda untuk melakukan operasi .4, 5 Perubahan dapat terjadi dalam kapsul lensa dan isi lensa pad katarak matur dari waktu ke waktu. Perubahan ini membuat sulit untuk dilakukannya tindakan operasi.5-7 Salah satu masalah yang paling signifikan adalah perubahan kapsul lensa.8 Kapsul lensa adalah membran basal transparan yang mengandung unsur-unsur struktural dari lensa dan sel epitel dan serat yang mengelilingi dan melindungi lensa. 1 Ini berbeda dari membran basal lain dalam tubuh yang terus menerus menebal. Kapsul anterior, berukuran tebal 8 M saat lahir, mungkin menebal dengan bertambahnya usia sampai 14 m.1, 9 Pasien dengan katarak lanjut sering memiliki fibrosis kapsul, adhesi, kalsifikasi, dan kelemahan zonules.3, 9 Selain itu, kepadatan lensa mencegah red reflek fundus yang dibentuk oleh cahaya koaksial mikroskop, sehingga sulit untuk membedakan tepi kapsul anterior dari materi lensa putih yang mendasari. Dalam kasus ini, melakukan tekanan pada kapsul lensa selama capsulorhexis dapat menyebabkankapsul robek tidak teratur karena peningkatan dan pencairan material lensa. Ketika kapsul ditusuk, warna putih susu dari cairan kortikal dapat bocor ke dalam dan dengan demikian mengaburkan COA. 10, 11 Teknik bedah Sebelumnya yang tidak memerlukan capsulorhexis dimana komplikasi lebih sedikit dibandingkan dengan PE. Akan tetapi pada PE diperlukan capsulorhexis.9, 11 Dalam studi yang dilaporkan di sini, tujuannya adalah untuk membandingkan masalah operasi yang disebabkan oleh kapsul lensa pada pasien katarak senilis imatur dan matur.
5% dan 10% povidone-iodine. Sebuah sayatan kornea dibuat dan continue,dan membentuk curvilinier capsulorhexis. Tripan biru digunakan sebagai pewarna kapsul untuk memungkinkan terlihatnya kapsul anterior pada kelompok katarak matur tapi tidak pada kelompok kontrol. Peralatan PE (AMO WhiteStar Signature Phaco System, Abbott Medical Optics, Santa Ana,CA, USA) digunakan dalam operasi. Nukleus diambil dengan memotong cepat dan PE. Irigasi dan aspirasi dilakukan untuk bahan kortikal. Sebuah acrylic foldable lensa intraokuler (Ocuva A625, VSY Bioteknologi, Istanbul, Turki)dimasukkan ke dalam kantong kapsuler. Antibiotik intracameral (1 mg/0.1 mL, Cefuroxime axetil) dimasukkan ke ruang anterior pada akhir operasi. Tetes mata kortikosteroid topikal (deksametason 0,1%) dan tetes mata antibiotik (ciprofloxacin 0.3%) digunakan oleh pasien pasca operasi enam kali per selama 2 minggu. Setiap masalah capsulorhexis dan komplikasi bedah yang terjadi selama operasi dicatat. Semua data yang diperoleh pada kedua kelompok dibandingkan. Uji eksak Fisher adalah digunakan untuk analisis statistik.
Hasil Data.pasien
Kelompok 1 (n = 105), 105 mata dari 59 perempuan dan 46 pasien laki-laki dengan katarak matur stage 4 yang telah di operasi. Usia rata-rata pasien dalam kelompok ini berusia 69,93 SD 8.60 (rata-rata 40-88) tahun. Di kelompok 2 (n = 190), 190 mata dari 96 perempuan dan 94 laki-laki dengan katarak senilis nonmatur yang telah dioperasi. Usia rata-rata pasien dalam kelompok ini berusia 67,42 8,4 (rata-rata 47-84) tahun (Tabel 1). Di kelompok 1, ketajaman visual dilakukan dengan persepsi cahaya dengan menghitung jari. Tekanan intraokular rata-rata dalam kelompok ini adalah 14,22 3,14 (rata-rata 10-26) mmHg. Di kelompok 2, ketajaman visual dengan menggunakan snellen chart adalah 0,34 0,25 (ratarata 0,05-0,50) dan tekanan intraokularnya 14,06 2,90 (10-24) mmHg.Masalah yang berhubungan dengan kapsul ditemukan selama operasi katarak (PE) adalah: ketidakmampuan untuk menyelesaikan capsulorhexis pada tujuh mata (6,6%) dari tujuh pasien (empat perempuan dan tiga laki-laki, dengan usia rata-rata 72,71 5,20 tahun ), perforasi posterior kapsul pada tiga mata (2,8%), (dua perempuan dan satu laki-laki, dengan usia rata-rata 77,33 6,11 tahun) dan konversi ke ekstraksi katarak ekstrakapsular pada satu mata (0,9%) (perempuan, 84 tahun) pada kelompok katarakmatur(kelompok 1). Perforasi kapsul posterior ditemui sebagai komplikasi pada satu mata (0,5%) (wanita, 72 tahun) pada kelompok kontrol. Pada klompok 1 yang memiliki masalah pada kapsul, salah satunya terdapat katarak morgagni, empat memiliki katarak matur, dan dua memiliki katarak corticonuclear.Sebuah lensa intraokuler dimasukkan ke dalam sulkus pada enam mata (5,7%) dan satu di anterior chamber (0,9%) dan pada kelompok 2 pemasangn IOL dilakukan di sulkus pada satu mata (0,5%) . Lensa dimasukkan ke dalam kantong kapsuler pada pasien lainnya (Tabel 2).Dibandingkan dengan kelompok kontrol, masalah operasi lebih sering terjadi pada kelompok katarak matur, dan perbedaan antara kedua kelompok dalam hal ini secara statistik cukup signifikan (P, 0,05) untuk tahap capsulorhexis. Dalam hal perforasi kapsul posterior, perbedaan antara kedua kelompok tidak signifikan secara statistik (P = 0,347). Untuk
penempatan lensa intraokuler pada katarak matur, ruang anterior dan sulkus memiliki rate yang tinggi, dan secara statistik penempatan pada sulkus cukup signifikan (P, 0,05).
Table 2 Capsule-related problems and intraocular lens place-ment results in Group 1, patients with mature cataract (n = 105), and Group 2, patients with non-mature cataract (n = 190)
Group 1,n (%) (%) 7 (6.6) 3 (2.8) 6 (5.7) 1 (0.9) 98 (93) Group 2,n 0 (0) 1 (0.5) 1 (0.5) 0 (0) 189 (99.4) P* < 0.05 0.552 <0.05 0.644
submit
Capsulorhexis not completed Posterior capsule perforation Intraocular lens insertion Sulcus Anterior chamber Capsular bag
Diskusi
Pilihan operasi katarak saat ini adalah PE. Berbeda dengan metode sebelumnya, PE digunakan secara luas dan praktisi dapat mengurangi waktu indikasi operasi katarak. Prosedur bedah yang digunakan sebelumnya adalah invasif dan proses penyembuhan lama, 1215 dan lebih cendrung untuk katarak stadium lanjut. Namun, teknik ini tidak memerlukan capsulorhexis, sehingga mengakibatkan lebih sedikit masalah, sedangkan PE membutuhkan capsulorhexis, sehingga beresiko untuk komplikasi operasi. Kegagalan Capsulorhexis telah terbukti berdampak negatif pada keberhasilan operasi katarak matur karena perubahan kapsul lensa.14, 15 Penebalan dan kalsifikasi dari kapsul lensa dan tekanan tinggi yang oleh bahan kapsul lensa membuat sulit dilakukan capsulorhexis. Kapsul bersifat rapuh dan cenderung terdorong ke pinggiran selama capsulorhexis. Dalam kasus tersebut, rhexis dapat terjadi ke kapsul posterior dengan mudah. Kadang-kadang, PE harus dikonversi ke ekstraksi katarak ekstrakapsular denganmelakukan penambahan insisi pada kornea. 15-21 Dalam kasus katarak matur, ruang anterior dapat diberikan viskoelastik padat untuk mengatasi ketegangan pada kapsul. Untuk melakukan hal ini, kapsul dilubangi dengan cystotome tajam sehingga capsulorhexis dapat dilakukan.Pada katarak matur, kadang-kadang refleks fundus tidak dapat dilihat karena adanya kapsul anterior yang menghalangi. Untuk mengatasi kesulitan ini, telah dikembangkan pewarna kapsul.22-24 Dalam penelitian kami, kami menggunakan tripan biru sebagai pewarna kapsul dalam operasi katarak matur. Tripan biru, memungkinkan kita untuk melihat kapsul, membuat proses capsulorhexis mudah. Kami tidak dapat menyelesaikan capsulorhexis dalam tujuh pasien katarak matur dan, pada satu kasus, dilakukan ekstraksi
ekstrakapsular. Tiga pasien mengalami robekan kapsul posterior pada saat operasi. Sedangkan pada kelompok kontrol di lakukan capsulorhexis tanpa ada kesulitan. Pewarnaan kapsul tidak diperlukan pada pasien ini karena kapsul anterior mudah terlihat. Pada katarak matang, perubahan lensa memainkan peran penting selama capsulorhexis. Peningkatan volume lensa meningkatkan tekanan pada kapsul anterior, membuat capsulorhexis menjadi sulit dilakukan.25-31 Ketika kapsul ini ditembus, materi korteks berwarna susu dapat menyebar ke ruang anterior dan menutupi kapsul anterior. Sehingga capsulorhexis menjadi lebih sulit dilakukan. Dalam kasus tersebut, keseimbangan tekanan dapat dicapai dengan menambahkan zat viskoelastik ke kantong kapsuler dan ruang anterior sebelum melanjutkan dengan capsulorhexis. Pada kelompok kontrol, tekanan yang diberikan pada kapsul stabil setelah viskoelastik dimasukkan ke ruang anterior, sehingga capsulorhexis dapat dilakukan dengan mudah.
Kesimpulan
Dalam kasus katarak matur, perubahan pada lensa dan kapsul mempersulit untuk melakukan capsulorhexis dan meningkatkan risiko komplikasi operasi ketika teknik PE digunakan. Untuk mengurangi komplikasi dan meningkatkan keberhasilan operasi, hambatan yang mencegah pasien untuk melakukan operasi katarak awal harus diselesaikan.