Вы находитесь на странице: 1из 3

Klasifikasi Sistem Panasbumi Akhirnya setelah beberapa hari meninggalkan kota Semarang, karena begitu banyakn ya agenda, saya

dapat membuat cerita pendek lagi, kali ini saya akan buat cerita pendek mengenai bKlasifikasi Sistem Panasbumi. Mengapa saya ambil tema panasbum i, karena sebagai geologist yang cinta bangsa saya perlu membagikan cerita pende k ini agar para pembaca dapat tahu apa itu Panasbumi atau istilah palembangnya GE OTHERMAL . Energy hijau yang saat ini tengah didukung pemerintah untuk terus dike mbangkan karena potensi yang lumayan besar. Lalu seberapa besar Potensi GEOTHERMAL yang kita miliki, dibawah ini saya ambil dari blognya Dongeng Geologi Potensi Geothermal Indonesia dan dari data diatas hanya sebagian saja yang diolah, Hmmm dan jangan kaget bahw a potensi panasbumi Indonesia adalah potensi panasbumi yang terbesar di Dunia. T api masalah kendala keuangan yang buat negara ini enggan mengembangkan energi se jak dahulu padahal Negara Filipina dan Selandia baru kini menggantungkan energi listriknya pada energi yang ramah lingkungan ini. 1 Klasifikasi Sistem Panasbumi Sistem panasbumi dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa parameter. Berdasar suhu rata-rata reservoir, sistem panasbumi dibagi menjadi tiga yaitu low temper ature reservoir (T<125oC), intermediate temperature reservoir (T 125-225oC), dan high temperature reservoir (T>225oC) (Hochstein, 1990). 1.1 Sistem Temperatur Rendah - Akuifer Cekungan Sedimen (Aquifers in sedimentary basin) Pada sistem ini akuifer/reservoir dapat meliputi daerah yang luas (500km2 atau l ebih). Fluidanya bersifat stagnan/tidak bergerak, biasanya termineralisasi dan s aline (marine pore fluids). Perpindahan panasnya secara konduktif, dan suhu akui fer dikontrol oleh terrestrial heat flux, konduktivitas panas batuan dan kedalam an akuifer, dengan kisaran suhu reservoir biasanya 60-75oC Contoh dari system ini misalnya di Panonian Basin (Hungaria), Aquitaine Basin (P rancis), Wyoming Sedimentary Basin (USA) - Akuifer Dasar Dibawah Cekungan Sedimen(Basement aquifer beneath sedimentary ba sins) Merupakan akuifer dengan permeabilitas tinggi yang berada pada basement yang ter tutup oleh sekuen batuan sedimen dengan permeabilitas rendah. Yang biasanya terj adi adalah forced convection di mana fluida bergerak dari tengah ke tepi cekunga n. Suhu reservoir biasanya berkisar 50-65oC. System ini terdapat di cina, Italia , swiss, dan amerika - Sistem Mataair panas ( Warm spring systems ) Sistem ini umum dijumpai di kaki-kaki gunung, yang berasosiasi dengan deep reach ing fracture berpermeabilitas tinggi. Panas berasal dari terrestrial heat flow y ang dipindahkan secara forced convection. Suhu 60-80oC - Sistem Tekanan (Geopressured systems) Sistem ini terdapat pada bagian dalam dari cekungan sedimen. Akibat pengendapan cepat dan pembentukan sesar listrik, pada beberapabagian cekungan akan terbentuk

penudung sehingga menghasilkan tekanan litostatik. Panas terbentuk karena adany a pressure gradients menghasilkan anomalous temperature. Suhu pada sistem ini da pat mencapai 100-120oC (pada kedalaman 2-3 km). 1.2 Sistem Temperatur Menengah (Intermediate temperature system) perpindahan panasnya biasanya konvektif dengan reservoir jenuh air, kehilangan p anas alamiah (natural heat loss) biasanya cukup besar (3-30MWt). Bila tranfer pa nas pada reservoir >10 MWt dan dijumpai manifestasi boiling spring, maka fluida dapat diproduksi langsung dari mataair tersebut. Sumber panas berupa intrusi dalam atau hot upper crust (kerak bagian atas yang p anas). Contohnya Cisolok-Cisukarame, Citaman-Banten, Aluto Lagano (Ethiopia), El Tatio (Cili). 1.3 Sistem Temperatur Tinggi (High temperature system) sistem ini hanya terdapat dalam tatanan tektonik lempeng active plate margin, ya ng umumnya berasosiasi dengan vulkanisme dan dformasi kerak bumi. Contoh jenis s istem ini adalah di New Zealand, Filipina,Jepang, Amerika Latin, Afrika dan Indo nesia. 1.3.1 Sistem Air Panas (hot water systems) - pada medan datar sebagan besar panas yang mengalami perpindahan di dalamsistem dikeluarkan ke per mukaan. Reservoir yang produktif berada di bawah zona manifestasi permukaan, dan pengendapan mineral hidrotermal umumnya terjadi pada bagian atas reservoir dan pada bagian system di mana fluida panas bertemu dengan air permukaan yang dingin . Contoh sistemini: Wairakei (NZ). - pada medan terjal perbedaan utama dengan hot water system pada medan datar adalah pola aliran flui danya (ingat gradien hidrologi, lihat gambar). Pengeluaran panas alamiah umumnya terjadi melalui mekanisme concealed lateral outflow (semacam seepage pada zona la teral). Pada system ini biasanya terdapat uap (minor) hasil evaporasi pada bagia n atas reservoir yaitu kondensasi uap dan oksidasi H2S yang menghasilkan kondens at asam, dan batuan yang terdapat di atas reservoir utama umumnya teralterasi ol eh aktivitas uap tersebut. 1.3.2 Sistem air Asin (Hot brine systems) brine pada sistem ini kemungkinan terbentuk dari konveksi air pada hot water sys tem yang melarutkan evaporit, atau juga adanya hypersaline brine yang mengalami advective rise. Pada sistem ini suhu reservoir umumnya tinggi (di Salton Sea, Ut ah mencapai 300oC), dengan transfer panas secara konduktif dan heat loss relatif kecil (< 30 MWt). Karena fluidanya bersifat salin, maka sangat korosif. Contoh sistem ini antara lain Salton Sea, Cesano (Italia), Milos (Yunani) Two phase systems Pada sistem ini permeabilitas batuan di dalam dan di luar reservoir relatif lebi h rendah dari hot water system, dan sering menurunnya permeabilitas vertikal, sa turasi dan entalpi fluidanya juga turun.

Contoh dari sistem ini adalah Dieng, Lahendong (Sulut), Tongonan (Filipina), Oha aki (NZ), Krafla (Islandia) dan Olkaria (Kenya). 1.3.3 Sistem Dominasi Uap Air Vapor-dominated systems Keterdapatan sistem ini termasuk langka di dunia. Dapat terbentuk apabila natura l recharge sangat kecil karena permeabilitas di luar reservoir rendah. Umumnya pada bagian atas reservoir terbentuk lapisan kondensat yang tebal, di ma na bagian atas kondensat bersifat asam. Heat loss lebih kecil dibandingkan hot w ater system pada ukuran yang sama. Contoh dari sistem ini antara lain Kamojang, Darajat (Garut), The Geyser (USA), Lardrello (Italia), Matsukawa (Jepang) dan Ketetahi (NZ) 1.3.4 Sistem Panasbumi Gunungapi (Volcanic geothermal system) Ciri khas dari system ini adalah adanya kondensat tebal di atas reservoir dengan kandungan gas vulkanik yang reaktif misalnya HF dan HCl. System ini sering dika tagorikan dalam sesumber yang sub-ekonomis. Contoh model system ini terdapat di Tangkuban Parahu, Sibayak, Pinatubo (Filipin a), Nevado del Ruiz (Kolombia), Tatun (Taiwan). Sistem panasbumi seringkali juga diklasifikasikan berdasarkan entalpi fluida yai tu sistem entalpi rendah, sedang dan tinggi.Kriteria yang digunakan sebagai dasa r klasifikasi pada kenyataannya tidak berdasarkan pada harga entalpi, akan tetap i berdasarkan pada temperatur mengingat entalpi adalah fungsi dari temperatur sumber: http://syawal88.wordpress.com/2010/05/25/180/ http://www.slideshare.net/SugengWidodo/geothermal-system-7688546

Вам также может понравиться