Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DI PT PLN ( PERSERO ) PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA SEKTOR BELAWAN UNIT PLTU DAN PLTGU SICANANG
oleh:
NIM : 088130024
PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN 2011
Diajukan Oleh :
NIM : ( 088130024 )
TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MEDAN AREA 16 Agustus 2011 s/d 16 September 2011
DI
PT PLN ( PERSERO ) PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA SEKTOR BELAWAN UNIT PLTGU SICANANG
Laporan Kerja Praktek yang telah dilaksanakan dari tanggal 16 Agustus 2011 s/d 16 September 2011 di PT. PLN ( Persero ) Sektor Pembangkitan Belawan
oleh:
Pembimbing
NIM : ( 088130024 )
Belawan,
September 2011
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat Rahmat dan Karunia_Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan Laporan ini dengan baik. Laporan ini adalah laporan Praktek Kerja PLN Lapangan ( PKL) di PT. Sektor Pembangkitan
Belawan. Yang dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2011 s/d 16 September 2011,yang merupakan syarat untuk melengkapi komponen nilai dari praktek Kerja Lapangan di Jurusan Teknik Mesin Program studi Teknik Mesin Konversi Energi Universitas Medan Area. Pada Kesemptan ini penlis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga selesainya laporan ini.Dan penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Amru Siregar,selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Medan Area. 2. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Teknik Mesin Program Studi Teknik Energi. Universitas Medan Area yang telah mengarahkan kami dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan. 3. Bapak Rodi Cahyawan,selaku Manager. PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangitan Belawan. 4. Asisten. Menager pemeliharaan PLTGU Zulkarnaen Dt.Husin 5. Bapak Rahmat Dian Amir, selaku Supervisor Pemeliharaan Turbin Gas PLTGU. 6. Bapak Wendi Sasmita,Darliswanto, Cecep S.M, Ardiansyah Hrp. Selaku pembimbing Lapangan saya. 7. Seluruh Staff dan karyawan/karyawati PT. PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Belawan, atas kesediannya dalam membantu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini.
8. Orang Tua saya yang senantiasa memberikan Doa, Kasih sayang, Cinta, Motivasi, dukungan dalam segala hal dan teguran yang membangun. 9. Seluruh Rekan rekan Mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu kami untuk menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna.Oleh karena itu ,penulis mengharapkan krtik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan hingga Penulisan laporan ini,Semoga Laporan ini bermanfaat bagi setiap pembaca.
Medan,
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 Latar Belakang ........................................................................................ 1 Tujuan Kerja Praktek .............................................................................. 2 Ruang Lingkup Kerja Praktek ................................................................. 2 Manfaat Kerja Praktek ............................................................................ 3 Sasaran ................................................................................................... 3 Target ..................................................................................................... 4 Peserta yang mengikuti Praktek Kerja Lapangan ................................... 4 Waktu dan Tempat Kegiatan ................................................................... 4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 5
BAB II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 2.2 2.3 Sejarah Singkat Perusahaan .................................................................... 6 Struktur Organisasi Perusahaan .............................................................. 8 Pembagian Tugas dan Wewenang ........................................................ 11 2.3.1 Direktur ........................................................................................ 11 2.3.2 Manager....................................................................................... 11
2.3.3 Asisten Manager.......................................................................... 11 2.3.4 Supervisor ................................................................................... 12 2.3.5 Operator....................................................................................... 12 2.4 Tata Letak Perusahaan .......................................................................... 12
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP Pengertian dasar PLTGU ...................................................................... 14 Keuntungan dan kerugian PLTGU........................................................ 15 Gas Turbin ............................................................................................. 16 Prinsip Kerja Gas Turbin ...................................................................... 17 Bagian Utama Turbin Gas .................................................................... 17 3.5.1 Generator ...................................................................................... 18 3.5.2 Compressor .................................................................................. 18 3.5.3 Combustion Chamber ( Combustor ) ........................................... 19 3.5.4 Turbin .......................................................................................... 20 3.5.5 Komponen Bantu PLTG .............................................................. 20 a). Air inlet .................................................................................... 20 b). Sistem- sistem pada PLGU ...................................................... 20 Sistem Udara Pendingin dan Perapat ................................. 21 Sistem Udara Pengabut ...................................................... 22 Sistem Bahan Bakar ........................................................... 22 Sistem Pelumasan .............................................................. 22
3.6 3.7
Sistem Pengoperasian PLTGU .............................................................. 23 Siklus PLTG dan Diagram ( T-S dan P V ) ....................................... 24
3.8 3.9
ABSTRAK
PLTGU adalah
fluida untuk memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar sudu turbin sehingga menghasilkan daya. Dan sisa hasil pembakaran yang akan dibuang dimanfaatkan lagi untuk memutar Turbin. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas. Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut: 1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan 2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar dengan udara kemudian di bakar. 3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui nozel (nozzle). 4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam mencapai tujuan pendidikan yang utuh diperguruan tinggi, mahasiswa memerlukan pengetahuan tentang aplikasi ilmu yang didapat
dibangku kuliah. Pengetahuan tentang aplikasi tersebut dapat melengkapi ilmu yang didapat dibangku kuliah sehingga dapat menjadi suatu bahan pembanding antara ilmu yang didapatkan dibangku kuliah dengan aplikasi dilapangan. Pengetahuan tentang aplikasi dari ilmu tersebut dilapangan bisa didapatkan di perusahaan perusahaan yang mengaplikasikan ilmu yang didapatkan
dikuliah. Dalam rangka memenuhi kebutuhan mahasiswa akan pengetahuan tersebut maka perusahaan Mahasiswa akan melakukan Praktek Kerja Lapangan di adalah PT.PLN
(Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Belawan. Menyikapi kebijakan tersebut Universitas Medan Area menawarkan pada setiap program studi untuk melakukan PKL sebagai salah satu mata kuliah untuk menyelesaikan Tugas Akhir. PKL juga dilakukan untuk mengurangi kesenjangan yang terjadi antara dunia usaha dan perguruan tinggi.Salah satu penyebabnya adalah mahasiswa banyak menghabiskan waktunya diruang perkuliahaan yang banyak menekan hal teoritis. Praktek Kerja Lapangan pada dasarnya merupakan : 1. Perwujudan dari program pendekatan dunia pendidikan dan dunia kerja. 2. Pendekatan interdisipliner dan koompetitif ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi. 3. Lintas program studi. 4. Memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ).
5. Merangsang aktivitas mahasiswa dalam proses pengumpulan informasi, analisa situasi dan evaluasi kerja. Oleh karena itu setiap mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Progarm Studi Teknik Konversi energi yang telah menempuh semester tujuh dan telah
menyelesaikan 122 SKS diwajibkan untuk melaksanakan PKL sebagai salah satu ayrat untuk menyelesaikan Tugas Akhir di Universitas Medan Area.
Tujuan pelaksanaan Kerja Praktek diperusahaan tersebut adalah : 1. Agar mahasiswa dapat mengetahui implementasi dari teori yang telah didapatkan dimata kuliah dengan keadaan yang ada dilapangan. 2. Melatih mahasiswa agar dapta bekerja dalam kelompok /instansi
pemerintah,dunia usaha atau instansi yang terkait dibidang ilmu pengetahuan dan sekaligus memberi aran pemecahan masalah yang dihadapi dengan berdasarkan potensi mahasiswa. 3. Mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga kerja yang terampil penerus
pembangunan yang menghayati permasalahan yang dihadapi masyarakat dan belajar menanggulangi masalah tersebut secara pragmatis dan terpadu. 4. Mendekatkan perguruan tinggi kepada kelompok masyarakat / instansi pemerintah atau dunia usaha dan instansi instansi yang terkait dengan bidang keteknikan sesuai dengan tujuan pembangunan. 5. Memicu mahasiswa untuk bekerja pada bidang keahlian. 6. Mempersiapkan kader kader masyarakat,khusunya bidang keteknikan. 7. Menjadikan mahasiswa lebih berkepribadian yang lebih dewasa dan menambah wawasan yang dimiliki. 8. Sebagai syarat menyelesaikan Tugas Akhir.
1.3 Ruang Lingkup Lingkup Kerja Praktek ini adalah PT. PLN (Persero) Pembangkitan
1.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan kerja praktek ini baik bagi mahasiswa perguruan tinggi maupun perusahaan.
1. Bagi mahasiswa : a. Melatih mahasiswa agar dapat bekerja keras, bertanggungjawab dan berdisiplin. b. Mendapat ilmu pengetahuan yang baru, mengenai pengoperasian mesin mesin pabrik struktur organisasi,pemasaran dan sosial terhadap lingkungan. c. Agar mahasiswa dapat mengetahui lebih lanjut tentang
permasalahan
dan ilmu ilmu permesinan sehingga dapat dijadikan pilihan untuk pengambilan judul pada tugas Akhir nantinya.
2. Bagi perguruan tinggi : a) Mendapatkan masukan mengenai ilmu ilmu yng baru yang dapat dijadikan landasan perbaikan kurikulum agar mata kuliah yang diajarkan sesuai dunia kerja. b) Meningkatkan kerja sama antara perguruan tinggi perusahaan . dengan
3. Bagi PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangitan Belawan : a. Perusahaan dapat memberikan pengetahuan mengenai struktur kerja yang standart suatu perusahaan bagi mahasiswa sebagai generasi yang akan datang. b. Dapat berpartisipasi dalam pembagunan ilmu pengetahuan.
1.5 Sasaran Adapun sasaran Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut : 1. Mahsiswa Program Studi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin. 2. Perguruan Tinggi. 3. Kelompok Masyarakat. 4. Instansi Pemerintah. 5. Dunia Uasaha. 6. Instansi yang bergerak dalam bidang keteknikan dan menghasilkan produk yang berkualitas.
1.6 Target Adapaun target Praktek Kerja Lapangan ini adalah adalah sebagai berikut : 1. Tersedianya Sumber Daya Manusia yang cerdas,berkualitas,profesional serta mempunayi keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. 2. Membentuk Mahasiswa Teknik Mesin yang sipa terjun kedunia kerja dan masyarakat.
NPM : 088130024.
Praktek Kerja Lapangan ini direncanakan pada Tanggal 16 Agustus 2011 s/d 16 September 2011.bertempat di PT. PLN (Persero) Pembangkitan
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan,yaitu : 1. Peninjauan langsung ke PT PLN (Persero) Sektor Belawan. 2. Melihat langsung proses pembangkitan tenaga Listrik serta Mesin dan peralatan yang digunakan di PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagut Sektor Belawan. pembangkitan Sumbagut
2.1 Sejarah singkat PT PLN ( Persero ) Sektor Pembangkit Belawan. PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor
Pembangkitan Belawan. Merupakan PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Belawan terletak didalam sebuah pulau yang bernama Naga Putri dengan Luas wilayah 47 Hektar, didesa pulau sicanang, kecamatan Medan Belawan, 24 KM sebelah Utara kota Medan, dekat dengan pesisir pantai dan pelabuhan Belawan. Berdiri pada tahun 1983 dan mulai berproduksi pada tahun 1984 dengan kapasitas awal 130 MW. Saat ini sudah berkembang menjadi 1.156,3 MW yang terdiri dari 4 unit PLTU, 2 Unit Blok PLTGU dan 5 Unit PLTG. PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Belawan adalah salah satu unit pembangkit di Sumatrea bagian utara yang mempunyai tugas pokok mengoperasikan dan memelihara mesin pembangkit. Pada tahun 1973 dilakukan studi kelayakan oleh pemerintah Jepang (OCTA) yang dilanjutkan pada tuhun 1974 oleh tim Survey Direktorat Bina Program. Pada tanggal 31 Oktober 1974 diusulkan lokasi sebagai berikut : 1. Kampung Belawan II. 2. Kampung Belawan III. 3. Muara Sungai Dua. 4. Pulau Naga Putri. P.T PLN bersama-sama dengan Energoinvest Yugoslavia melakukan survey menentukan lokasi yang diusulkan untuk pembangunan PLTU unit 1 dan 2 pada lokasi yang diusulkan tersebut, yang akhirnya ditentukan lokasi Pulau Naga Putri. Pada tanggal 02 April 1977 ditandatangani kontrak pembangunan
PLTU unit 1 dan 2 dengan kapasitas 2 x 65 MW antara PLN dengan Energoinvest dengan nomor kontrak PJ.005/PST/1977. Beradasarkan hasil penelitian, maka dipilihlah pulau sicanang ( 24 km dari kota medan ) sebagai tempat berdirinya PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Belawan. Adapun jenis
pembangkitan, kapasitas dan jumlah unit di Sektor Belawan dapat dilihat pada Tabel. Tabel 1.1 Unit Sektor Pembangkitan Belawan
Jenis Pembangkit
Jumlah ( Unit )
4 5 2
Pada tanggal 30 Mei 1984 PLTU unit 2 paralel dengan sistem Medan kemudian disusul dengan PLTU unit 1 yang paralel pada tanggal 14 November 1984. Kemudian disusul dengan pembangunan PLTU Unit 3 dan PLTU unit 4,Kemudian disusul dengan pembangunan Unit PLTGU. Pada tahap pertama dilakukan pembangunan pembangkit PLTGU Blok I yang terdiri dari 2 pembangkit pembangkit tenaga Uap Gas Turbin (GT 11 dan GT 12) dan satu Pembangkit ini dinyatakan berhasil
(ST10).
dikombinasikan dan mulai beroperasi tanggal 05 November 1993. Sementara pembangunan PLTGU Blok II yang terdiri dari dua unit instalasi tenaga Gas Turbin (GT 21 dan GT 22) dan satu unit instalasi Tenaga Uap (ST 20) mulai dilaksanakan pada pertengahan tahun 1994. Pada tanggal 11
Oktober 1994, PLTG unit 21 (GT 21) mulai di operasikan dalam siklus terbuka ( Open cycle ) dan kemudian pembangunan terus dilakukan untuk instalasi Tenaga Uap (ST 20). Pembangkit tenaga kombinasi PLTG Blok II dinyatakan bekerja dalam siklus tertutup ( close Cycle ) mulai tanggal 08 Agustus 1995. Sementara itu juga pembangunan PLTG lot 3 dilakukan pada bulan maret 2008 dan mulai beroprasi pada bulan februari 2010, dengan menggunakan bahan bakar HSD dan daya terpasang 120 MW. Motto : Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (electricity for a better life). Berikut adalah gambar sisi depan kantor PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Belawan.
2.2
Struktur organisasi perusahaan merupakan hal yang sangat penting dimana dengan struktur organisasi yang baik akan membuat pembagian tugas yang jelas dan aktivitas kerjasama yang baik serta semangat kerja yang lebih tinggi sehingga tercapailah mekanisme prosedur kerja yang effisien dan efektif.
Adapun struktur organisasi PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Belawan. Adalah seperti terdapat di bawah ini.
MANAJER SEKTOR
SENIOR SPECIALIST II / ANALYST / ASSISTANT ANALYST PENGENDALIAN KONTRAK SENIOR ENGINEER II / ENGINEER / ASISTANT ENGINEER MANAJEMEN BAHAN BAKAR
SENIOR SPECIALIST II / ANALYST / ASSISTANT ANALYST MANAJEMEN RESIKO SENIOR SPECIALIST II / ANALYST / ASSISTANT ANALYST SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
SUPERVISOR AKUNTANSI
SUPERVISOR LOGISTIK
2.3
2.3.1
Direktur
Direktur bertugas dalam pembuatan laporan dan kebijaksanaan kepada divisi berdasarkan kebijakan dewan direksi dalam mencapai tujuan perusahaan yang tercantum dalam Anggaran Dasar Pendiri Perusahaan, melaksanakan pengawasan terhadap General Manager, koordinasi pada divisi yang dipimpinnya dan menetapkan struktur organisasi dalam divisi. Direktur juga memiliki wewenang antara lain pemberian persetujuan sesuai dengan peraturan perusahaan ataupun kewenangannya, membuat keputusan dalam pelaksanaan dan pengawasan seluruh kegiatan dalam divisinya,
merekomendasikan pergantian General Manager atau Senior Manager kepada Direktur Utama, Dewan Direksi, Komisaris/Pemegang Saham, membuat laporan berkala dan sesuai dengan yang ditetapkan kepada Direktur Utama.
2.3.2
Manager
Jabatan ini merupakan kepala bagian disetiap seksi, tugas dan tanggung jawabnya adalah mengawasi serta bertindak dalam pelaksanaan setiap tugas yang dilaksanakan dalam setiap seksi masing-masing.
2.3.3
Asisten Manager
Asisten Manager ini bertugas membantu Manager dan Ahli Madya. Dalam PLN ada 5 Asisten Manager yaitu yang membawahi bidangnya masing-masing, meliputi :
1.
Engineering:
meliputi
perencanaan,
evaluasi
operasi
dan
pemeliharaan juga meliputi lingkungan dan teknologi informasi serta keselamatan kelistrikan. 2. Operasi: meliputi pengoperasian pembangkit yang ada di PLN Sicanang yaitu PLTU, PLTG dan PLTGU.
3.
Pemeliharaan PLTU: meliputi pemeliharaan boiler, pemeliharaan turbin uap, pemeliharaan listrik,pemeliharaan I & C, bengkel dan sarana pembangkit PLTU.
4.
Pemeliharaan PLTGU:
HRSG, pemeliharaan Turbin dan alat bantu, pemeliharaan listrik, pemeliharaan I & C, pemeliharaan PLTG, dan sarana pembangkit PLTGU. 5. SDM dan Administrasi : Meliputi sekretariat dan umum, kepegawaian dan diklat, anggaran dan keuangan, akuntansi, serta logistik, dan K3. 2.3.4 Supervisor
Bagian ini merupakan pelaksana dalam kegiatan operasi perusahaan dan bertanggung jawab kepada Manager.
2.3.5
Operator
Operator ini merupakan pelaksana harian kegiatan operasi perusahaan di lapangan baik kegiatan dalam perusahaan maupun luar perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan dan kepentingan perusahaan.
2.4 Tata Letak Perusahaan Organisasi PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangitan Belawan. berlokasi di sebuah pulau yang bernama Naga Putri di Belawan. Tempatnya dikelilingi oleh laut dan dihubungkan oleh sebuah jembatan. Lokasi ini dipilih karena pertimbangan sebagai berikut :
1. Uap yang dihasilkan boiler diperoleh dari air sumur (deepwell) disekitarnya yang diubah terlebih dahulu menjadi air demin (air yang telah mengalami treatment sehingga dihasilkan air murni). 2. Mudah mendapatkan air untuk sistem pendingin. 3. Jauh dari pemukiman penduduk. 4. Memudahkan kapal laut yang membawa bahan bakar pembangkit.
Berikut adalah gambar PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangitan Belawan. yang berada di Pulau Naga Putri.
3.1
Pengertian Umum
PLTGU ( Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap ) merupakan gabungan atau kombinasi dari siklus ( Combined cycle) turbin gas dan turbin uap. Gas buang dari turbin gas yang masih bertemperatur tinggi dimanfaatkan untuk memanaskan air dan mentransfernya menjadi uap. Alat yang berfungsi untuk memanfaatkan
panas gas buang dari TURBIN GAS tersebut adalah HRSG (Heat Recovery Steam Generator) yang prinsip kerjanya sama dengan boiler. Gas buang dari turbin gas tidak langsung dibuang melalui bypass stack akan tetapi masuk ke HRSG. Setelah masuk ke HRSG maka gas sisa pembakaran tadi dimanfaatkan untuk memanaskan air dan air tersebut akan berubah menjadi uap bertekanan tinggi yang kemudian digunakan untuk memutar generator. Hasil pembuangan akan dikondensasi dan dilairkan kembali ke HRSG. Begitu seterusnya sehingga terbentuk siklus tertutup.
3.2 Keuntungan dan Kerugian PLTGU Keuntungan dan kerugian PLTGU thermal lain adalah : Keuntungan dibanding dengan unit pembangkit
1. Dapat Start dengan cepat, hanya membutuhkan 6 Menit untuk sampai Sinkron. 2. Konstruksinya simple dan kompak sehingga waktu pembangunannya cepat. 3. Dapat dioperasikan dari lokal maupun Remote 4. Efisiensi panas lebih naik, sehingga biaya operasi Rp/kwh lebih rendah dibandingkan dengan pembangkit Thermal lainnya. 5. Tempat yang diperlukan tidak terlalu luas, sehingga biaya tanah lebilh sedikit. 6. Pengoperasian PLTGU yang menggunakan komputerisasi memudahkan operasinya. 7. Waktu yang dibutuhkan Untuk membangkitkan beban maksimum 1 blok PLTGU relatif singkat 150. 8. Prosedur pemeliharaan lebih mudah dilaksanakan dengan adanya fasilitas sistem diagnosa. Kerugian 1. Biaya Operasinya Mahal 2. Biaya pemeliharaannya lebih mahal 3. Materialnya (spare part) mahal 4. Tingkat kebisingan cukup tinggi 5. Membutuhkan pasokan udara yang besar 6. Tidak dapat di reparasi di tempat kerja mesin
3.3
Turbin Gas
Gas Turbin adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar sudu turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang paling
sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas.
Penggunaan bahan bakar gas untuk Turbin Gas (PLTG) akan lebih menguntung kan dibanding dengan bahan bakar minyak karena : Lebih bersih, sehingga periode pemeliharaan lebih panjang Titik nyala rendah, sehingga mengurangi faktor kegagalan start . Tidak memerlukan tangki penampungan dari pompa, sehingga akan lebih hemat dalam biaya investasi maupun biaya operasi.
3.4
Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).
Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik.
3.5
Bagian Utama Sistem Turbin Gas Adapun bagian utama PLTG tersebut adalah : 1. Generator 2. Compressor
3.5.1
Generator
Generator terdiri dari stator dan rotor. Rotor berfungsi sebagai magnet putar, sedang stator berfungsi sebagai kumparan tetap.
medan
Generator merubah energi kinetik menjadi energi listrik. Ketika rotor diputar oleh turbin maka medan magnet memotong kumparan stator sehingga timbul tegangan pada ujung terminalnya.
3.5.2
Compressor
Fungsi kompresor utama adalah menghasilkan udara bertekanan untuk digunakan sebagai udara pembakaran dan pendingin. Tipe kompresor adalah kompresor aksial ber tingkat banyak. Kompresor terdiri dari sudu gerak dan sudu diam, sehingga kecepatan relatif udara Vr2 < Vr1, tetapi kecepatan absolut udara disisi keluar lebih besar dari sisi masuk (V2 > V1) karena pada rotor diberikan kerja. Kecepatan absolut udara keluar sudu diam akan berkurang, dan disini energi kinetik diubah menjadi energi potensial atau tekanan. Akibat dari meningkatnya tekanan pada tiap tingkat dan melewati ruang yang lebih sempit disisi keluar kompresor, maka suhu udara keluar kompresor naik mencapai 280 315 C.
3.5.3
Combustion
Chamber
adalah
ruangan
tempat
terjadinya
proses
pembakaran. Turbin gas umumnya mempunyai combustion chamber yang terdiri dari banyak combustion basket (liner) yang dipasang melingkari compressor
discharge. Volume gas panas produksi combustion chamber jumlahnya besar karena proses pembakaran nya memberikan excess air yang tinggi hingga mencapai sekitar 350 %.
3.5.4
Turbin
Gambar 3.6 Turbin Gas panas (energi panas) hasil pembakaran diarahkan untuk memutar sudu turbin. Turbin gas merubah energi panas menjadi energi kinetik. Perubahan energi terjadi ketika gas panas melewati sudu diam dan sudu gerak. Melewati sudu diam tekanan gas turun, tetapi kecepatanya naik. Pada saat mendorong sudu gerak, tekanan dan kecepatan gas turun.
3.5.5
a. Air Inlet Air inlet terdiri dari filter house yang berfungsi menyaring udara masuk kompresor. Kotoran tidak boleh terbawa masuk kedalam kompresor maupun turbin karena menyebabkan deposit ataupun erosi. Filter house dapat berupa filter berputar atau filter yang dapat membersihkan sendiri. Pembersihan otomatis bekerja apabila perbedaan tekanan melintas filter mencapai harga set nya. Filter house dihubungkan ke saluran udara masuk kompresor dan inlet silincer. b. Sistem sistem pada PLTG Peralatan bantu PLTG selain terdiri dari peralatan yang berbentuk komponen. Juga berupa suatu siklus atau sirkiut yang disebut sistem.Sistem tersebut diantaranya terdiri dari :
Sistem udara pendingin dan perapat Sebagaimana telah disebutkan diatas sistem udara terutama menyediakan udara untuk pembakaran, dimana udara dihasilkan oleh kompresor utama. Tetapi udara dari kompresor ini sebagian juga digunakan sebagai pendingin dan perapat. Udara pendingin berfungsi untuk mendinginkan sudu-sudu turbin. Material turbin gas akan mengalami stress yang berat karena dilalui oleh gas yang temperaturnya sangat tinggi hasil dari pembakaran bahan bakar. Untuk mencegah agar tidak terjadi overheating, maka bagian turbin yang dilalui oleh gas panas tersebut didinginkan dengan udara. Sudu-sudu gerak (moving blade) didinginkan dengan udara yang diambil dari kompresor (tingkat tertentu). Sudu- sudu diam (fixed blade) atau diapragma tingkat pertama akan menerima temperaratur dan tekanan yang paling tinggi. Oleh karena itu udara pendinginnya diambil dari kompresor utama tingkat terakhir yang tekanannya paling tinggi. Udara ini terlebih dahulu didinginkan sebagaimana yang digunakan untuk pendingin sudu gerak. Sedangkan sudu diam tingkat kedua didinginkan dengan udara yang diambil dari kompresor tingkat yang lebih rendah. Pendinginan sudu gerak dan sudu diam dilakukan dengan mengalirkan udara kedalam rongga (lubang) yang ada didalam sudu-sudu tersebut. Udara ini kemudian keluar dari permukaan sudu dan melapisi permukaan sudu sehingga melindungi dari kontak langsung dengan gas panas. Selain digunakan sebagai pendingin sebagian udara dari kompresor juga digunakan sebagai perapat pada bantalan (bearing seal air). Fungsi udara perapat adalah mencegah bocornya minyak pelumas dari ujung bantalan (celah antara rumah bantalan dan poros). Sebagaimana pada udara pendingin, udara perapat sebelum digunakan juga didinginkan terlebih dahulu.
Sistem udara pengabut Proses pembakaran akan berlangsung dengan sempurna apabila bahan bakar dapat bertemu dengan Oksigen (udara) yang cukup. Untuk mempermudah pertemuan antara bahan bakar dan udara dalam proses pembakaran, maka bahan bakar harus dipecah menjadi partikel yang sangat kecil. Proses memecah bahan bakar menjadi partikel yang kecil ini disebut atomisasi (pengabutan). Atomisasi dapat dilakukan secara mekanik (dengan tekanan tinggi) atau dengan uap atau udara. Bahan bakar Gas pada turbin gas umumnya diatomisasi dengan udara. Udara atomising ini diambil dari kompresor khusus atau dari kompresor utama. Pada saat start udara pengabut biasanya diambil dari kompresor khusus, dan setelah operasi normal udara pengabut diambil dari kompresor utama.
Bahan bakar yang dipakai untuk PLTGU adalah Natural Gas ( gas alam) dan HSD.Penggunaan bahan bakar gas untuk turbin gas ( PLTGU ) akan lebih menguntungkan dibanding dengan bahan bakar minyak ( HSD ) karena : Lebih bersih, sehingga periode pemeliharaan lebih panjang Titik nyala rendah, sehingga mengurangi faktor kegagalan Start . Tidak memerlukan tangki penampungan dari pompa, sehingga akan lebih hemat dalam biaya investasi maupun biaya operasi. Disamping ada keuntunganya, penggunaan bahan bakar gas juga mempunyai kelemahan yaitu : Kebocoran gas dari intalasi tidak dapat terlihat langsung, dan ini mengundang bahaya kebakaran . Sistem Pelumasan Sistem pelumasan diperlukan untuk mensupply minyak pelumas yang bersih dengan tekanan dan suhu tertentu kedalam bantalan turbin, bantalan alternator,
bantalan kompresor, bantalan load gear,bantalan generator , sistem pengaman dan lain- lainnya.
3.6
a. Pemeriksaan secara umum, meliputi sistem TAG, kebocoran minyak, dan pasok Listrik. b. Pemeriksaan Sistem Kontrol dan instrumen, meliputi power supply, announciator, indikator dan interlock. c. Pemeriksaan Kompresor dan perlengkapannya, meliputi inlet filter, penggerak IGV, bleed valve, atomising air dan pendingin udara. d. Pemeriksaan Turbin dan perlengkapannya, meliputi level minyak pelumas, turning gear, pompa pelumas, pendingin pelumas, dan minyak hidrolik. e. Pemeriksaan Sistem Pendingin, meliputi level air pendingin, pompa, radiator, fan (kipas) dan kebocoran. f. Pemeriksaan Sistem Bahan bakar minyak, meliputi level tangki, pompa, filter, shut off valve dan salurannya. g. Pemeriksaan Generator dan Eksiter, meliputi pendingin generator, sikat arang dan slipring, dan switch gear. h. Pemeriksaan Sistem Pemadam Kebakaran, meliputi tekanan gas, solenoid valve, damper-louver, dan kebocoran saluran.
3.7
Siklus PLTG dan diagram ( T-S dan P-V ) Prinsip kerja suatu PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini :
Sebelum turbin gas menghasilkan energi mekanik untuk memutar poros, untuk menggerakan Kompresor poros, mula-mula untuk pemutar dapat berupa Diesel, motor listrik atau Generator menjadi motor, Setelah kompresor berputar, maka udara luar terhisap sehingga mendapatkan udara bertekanan dan menaikan temperatur pada sisi discharge kemudian masuk ke ruang bakar tersebut diatas. Pada ruang bakar tersebut, bahan bakar cair dikabutkan didalamnya, kemudian terjadilah proses pembakaran dengan penyala awal berupa busi, yang kemudian menghasilkan api dan gas panas.Gas panas tersebut dialirkan ke turbin sehingga turbin dapat menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran. Selanjutnya gas bekas dari turbin gas dibuang ke atmosfir dengan temperatur yang masih tinggi.Proses seperti tersebut diatas merupakan siklus turbin gas, yang disebut siklus tekanan tetap dan merupakan penerapan Siklus Brayton. Siklus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.8 Diagram Siklus T - S dan P V Siklus T S : 1-2 = Udara luar dihisap dan ditekan didalam kompresor, menghasilkan udara bertekanan.( Proses Adiabatis Isentropis ).Langkah Kompresi. 2-3 = Udara bertekanan dari kompresor dicampur dengan bahan bakar, terjadi reaksi pembakaran yang menghasilkan gas panas Pembakaran di Ruang bakar,( proses Isobar ).Langkah Pemberian panas 3-4 = Gas panas hasil pembakaran dialirkan untuk Langkah Ekspansi. 4-1 = Pembuangan gas bekas ke atmosfir.( proses isobar ).Langkah Pembuangan. Siklus P V : 1-2 = Volume Berkurang,Tekanan Naik. 2-3 = Tekanan Tetap,Volume Naik. 3-4 = Tekanan Turun,Volume Naik. 4-1 = Tekanan Turun,Volume Turun memutar turbin.Proses
3.8
Pemeliharaan Turbin
Keterengan
: SI MI MO LTE : Simple Inspection : Minor Inspection : Mayor Overhoul : Life Time Extension
3.9
Blok I ( GT11 dan GT 12 ) Turbin dan kompresor Merk Type Putaran Combustor Bahan bakar Tingkat sudu Sistem kontrol : Siemens KWU : V94.2 : 3000 rpm :2 : HSD / GAS : 16 / 4 : Iskamatic / Simadyn - D
Generator Merk Type MVA Cos Frekuensi Tegangan Cooling system : KWU : TLRI 108 / 41 108 / 36 : 150 MVA / 162,75 MVA : 0,8 : 50 Hz : 10,5 kV : Air open / air close loop
Trafo utama Merk Type Tegangan : Trafo Union : TLSM 8252 : 10,5 / 155
Blok II (GT 21 dan GT 22) Turbin dan kompresor Merk Type Putaran Combustor Bahan bakar Tingkat sudu Sistem kontrol Generator Merk Type MVA Cos Frekuensi Tegangan Cooling system Trafo utama Merk : Trafo Union : KWU : TLRI 108 / 36 : 186 MVA : 0,8 : 50 Hz : 10,5 kV : Air close loop : Siemens KWU : V94.2 : 3000 rpm :2 : HSD / gas : 16 / 4 : Iskamatic / Simadyn - D
Type Tegangan
4.1 Kesimpulan Dari hasil kerja peraktek yang telah dilaksanakan pada tgl 16 Agustus 16 September 2011 di PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sektor Belawan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan telah terpupuk dengan baik di lingkungan kerja PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan 2. PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan merupakan pemasok utama kebutuhan listrik di Sumatra Utara, dapat mencapai 95% dari total kebutuhan listrik. 3. Pada kondisi saat ini kapasitas daya terpasang tidak sebanding dengan kebutuhan beban puncak sehingga apabila terjadi ganguan ataupun perawatan pada salah satu pembangkit maka sebagian besar konsumen akan mengalami pemadaman listrik. 4. Peralatan-peralatan pada pembangkit bekerja secara optimal dan kontiniu, karena dilakukan pemeliharaan (maintenance) pada seluruh peralatanperalatan secara berkala, seperti pemeliharaan harian, bulanan, dan pemeliharaan tahunan. 5. Kedisiplinan Kerja sangat diutamakan.
perusahaan lebih ditingkatkan dengan cara pemberian fasilitas yang dapat mendukung dalam pelaksanaan kerja praktek. 2. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan kerja praktek di PT. PLN (persero) pembangkitan sektor belawan diharapkan agar lebih mempelajari tentang system pembangkit dan cara kerja pembangkit karena sangat berguna dalam pelaksanaan kerja praktek nantinya. 3. Dari pihak perguruan tinggi diharapkan agar dapat mengawasi atau memberi kunjungan ke tempat kerja praktek mahasiswa agar dapat memonitoring sekaligus lebih memotivasi mahasiswa dalam melaksanakan kerja praktek di dunia usaha dan industri.
DAFTAR PUSTAKA
Literature PLN/Buku-buku tentang PLGU Belawan, terjemahan dari Energoivest. Modul-1/PU, Kursus Pemeliharaan Mesin PLGTU, PT. PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan : Jakarta Selatan. http://www.pln.com