Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Anak merupakan generasi penerus bangsa, maka harus menjadi orang yang cerdas dan sehat (mental dan social). Apabila anak dalam kondisi sakit, pertumbuhan dan perkembangannya pun akan terganggu. Pada masa anak, penyakit lebih rentan daripada usia dewasa.
Comment [U1]: Penyebabnya secara garis besar aaa

Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang paling sering ditemukan pada anak, hal ini terutama pada rentang usia 4 bulan sampai 4 tahun. Para peneliti telah membuat berbagai kesimpulan, bahwa bangkitan kejang demam berhubungan dengan usia, tingkatan suhu serta kecepatan peningkatan suhu, termasuk paktor heriditas juga memiliki peran terhadap bagkitan kejang demam dimana pada anggota keluarga penderita memiliki peluang untuk mengalami kejang lebih banyak dibandingkan dengan anak normal.

Kejang demam merupakan transien pada anak-anak yang terjadi bersamaan dengan demam. Keadaan ini merupakan salah satu gangguan neurologic yang paling sering di jumpai pada mas anak-anak dan menyerang sekitar 4% anak. Pada setiap anak memiliki ambang kejang yang berbeda-beda, hal ini tergantung dari tinggi rendahnya amabang kejang seorang anak. Anak dengan ambang kejang rendah, kejang dapat terjadi pada suhu 30c, tetapi pada anak dengan amabang kejang yang tinggi kejang baru akan terjadi pada suhu 40c atau bahkan lebih. Kejang demam berulang lebih sering terjadi pada anak dengan amabang kejang rendah,sehingga penanganannya perlu memperhatikan pada tingkat suhu berapa penderita mengalami kejang. Kejang yang berhubungan dengan demam terjadi pada 3% sampai 4% anak-anak, biasanya pada usia 3 bulan samapi dengan 5 tahun. Meskipun sebagian besar anak tidak pernah mengalami kejang pada saat pertama kali mengalaminya, semakin muda usia saat awitan dan riwayat kejang demam pada keluarga dikaitkan dengan episode kekambuhan. Pada anak-ank
Comment [U2]: Kalimat disusun dan memudahkan dimengerti

yang mengalami kejang demam pemberian antipiretik tidak mencegah kekambuhan. (Sodikin, 2012, hal.187).
Comment [U3]: Buku ini di daftar pustaka harus ada

Kejadian kejang demam di perkirakan 2-4% di Amerika serikat, Amerika selatan, dan eropa barat. Kejadian kejang demam di asia lebih tinggi kira-kira 20% kasus merupakan kejang demam komplek. Akhir-akhir ini kejang demam di klasifikasikan menjadi 2 golongan yaitu kejang demam sederhana yang berlangsung kurang dari 15 menit dan umum, kejang demam komplek yang berlangsung dari 15 menit, fokal atau multifel (lebih dari 1 kejang demam dalam 24 jam). (Arif, Mansjoer, 2000).
Comment [U4]: Cari angka kejadian yang lokal saja

Sedangkan untuk di RSUD Tarakan Jakarta dari bulan oktober 2012 sampai bulan maret 2013 angka kejadiannya 2-3% atau 5024 pasien mengalami kejang demam.
Comment [U5]: Ini dari kati siapa ? Comment [U6]: Sebelum masuk peran , setelah angka kejadian buat komplikasi dari Kejang demam

Oleh sebab itu peran perawat sangat diperlukan dalam memberkan asuhan keperawatan, baik dalam promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Adapun peran perawat dari segi promotif dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan atau informasi kepada keluarga, secara preventif dilakukan dengan cara menjaga pola hidup sehat dan bersih serta asupan nutisi yang harus dijaga.Secara kuratif dengan cara memberikan pengobatan anafilaktik dan anti kovulsan untuk mengatasi kejang dan cairan yang adekuat.Untuk rehabilitasinya menganjurkan klien untuk terus control ke rumah sakit untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih lanjut yaitu kerusakan otak dan retaldasi mental.
Comment [U7]: Apakah betul ini peran perawat cek apa saja peran perawat

Dari urian di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat makalah ilmiah dengan kasus Asuhan Keperawatan pada An. R dengan kejang demam di RSUD Tarakan Jakarta.

B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Diperolehnya pengalaman nyata dengan memberikan Asuhan keperawatan pada An. R dengan kejang demam.

Comment [U8]: Belum mencantumkan nama pasien

2. Tujuan Khusus Diharapkan mahasiswa mampu : a. Melakukan pengkajianpada An. R dengankejangdemam b. Merumuskan masalah keperawatan padaAn.R dengan kejang demam c. Merencanakan tindakan keperawatan pada An. R dengan kejang demam d. Melaksanakan tindakan keperawatan pada An. R dengan kejang demam e. Melaksanakan evaluasi keperawatan pada An. R dengan kejang demam f. Mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat pada teori dan kasus pada An.R g. Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat serta dapat mencari solusinya pada An. R dengan Kejang demam. h. Mendokumentasikan Asuhan Keperawatan pada An. R dengan Kejang Demam.

C. Ruang Lingkup Dalam penulisan makalah ilmiah ini, penulis hanya membahas tentang Asuhan Keperawatan pada An. R dengan kejang demam di ruang melati Jakarta, selama 3 x 24 jam dari tanggal 20 samapi 22maret 2013 RSUD Tarakan

D. Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ilmiah ini adalah penulis menggunakan metode deskriptif dan naratif. Dalam metode deskriptif pendekatan yang digunakan adalah 1. Studi Kasus a. Observasi Teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung pada klien untuk mendapatkan data yang valid, baik reaksi klien, sikap dan tingkah laku yang dapat diterapkan untuk menentukan masalah keperawatan.

b. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan menggunakan proses komunikasi dan partisipasif yang tepat pada orang tua klien, keluarga, maupun petugas kesehatan lain dimana sumber data diperoleh baik secara primer maupun sekunder c. Pemeriksaan Fisik. Cara memperoleh data dengan pemeriksaan fisik pada klien meliputi infeksi, palpasi, perkusi, dan auskutasi d. Studi Dokumentasi Yaitu mencatat atau mendokumentasikan secara tepat atas semua data yang terkait yang dengan perkembangan kesehatan klien baik dari medical rekord, Status klien, maupun data laboraturium serta data penunjangannya.

2. Studi Kepustakaan Yaitu dengan mempelajari literatur dan sumber teoritis lain yang dengan permasalahan dalam makalah ilmiah ini. berhubungan

E. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan makalah ilmiah ini, adalah sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN yang terdiridari Latar Belakang, Tujuan Penulisan, RuangLingkup, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN TEORITIS yang terdiridari Pengertian, Etiologi, Patofisiologi ( proses perjalan penyakit, manifestasi klinik, dan komplikasi), Penatalaksanaan, Asuhan Keperawatan ( Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan, Pelaksana, Evaluasi ). BAB III TINJAUAN KASUS yang terdiri dari Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi ). BAB IV PEMBAHASAN yang membahas tentang kesenjangan antara kesenjangan kasus dengan teori dengan teori yang meliputi Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi. BAB V PENUTUP yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka dan Lampiran.

Sodikin. (2012). Prinsip Perawatan Demam pada Anak. Pustaka Pelajar Yogyakarta. Supartini yupi. (2004). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC. Hidayat, A A. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: salemba medika

Comment [U9]: Cek cara penulisan

Вам также может понравиться