Вы находитесь на странице: 1из 18

Referat

DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN ANTIPHOSPHOLIPID SYNDROME

Oleh :

Annisa Setiawati Ria Rahma A.

G99121007 G99121038

Pembimbing

dr. Supriyanto Muktiatmodjo, Sp.PD

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA 2013

BAB I PENDAHULUAN Antiphospholipidsyndrome(aPL)merupakan suatu kelainan autoimun

didapat yang bermanifestasi sebagai thrombosis dan ditemukannya autoantibodi terhadap fosfolipid dan atau phospholipid-binding protein pada pemeriksaan laboratorium. (aCL)syndrome Pada pada mulanya, tahun sindrom 1985, ini diberi nama anticardiolipin nama menjadi

kemudian

berganti

antiphospholipid (aPL) syndrome. Ada bermacam-macam jenis antigen yang dikenali oleh antibodi antifosfolipid, sehingga mulai muncul istilah lainyang lebih spesifik seperti aPL/cofactor syndrome dan the antibodi-mediated thrombosis syndrome1. Antibodi antifosfolipid ditemukan pertama kali pada pasien yang mempunyai test sifilis positif tanpa tanda-tanda infeksi. Kemudian pada tahun 1952gangguan pembekuan ditemukan pada dua pasien dengan SLE.Pada tahun 1957, ditemukan hubungan antara abortus berulang dan APS yang dikenal sekarang dengan Lupus Antikoagulan.Tahun 1983, Dr. Graham Hughes membuktikan adanya hubungan antara antibodi antifosfolipid dengan trombosis arteri dan vena2. Prevalensi antibodi antifosfolipid, sebagaimana pada kelainan autoantibodi lainnya, meningkat seiring dengan bertambahnya usia, khususnya di antara pasien usia lanjut dengan penyakit kronis penyerta. Di antara pasien dengan SLE, prevalensi ACA positif sekitar 12-30%, dan sekitar 15-34% dengan antibodi Lupus Antikoagulan positif.Banyak pasien yang menunjukkan bukti laboratorium adanya antibodi antifosfolipid tidak menunjukkan gejala klinis.Tetapi dalam 20 tahun, 50-70% pasien dengan SLE maupun antibodi antifosfolipid dapat berkembang menjadi sindrom antifosfolipid3. Trombosis yang paling sering terjadi di vena dalam ekstremitas bawah1, walaupun sebenarnya semua organ dapat terkena sebagai akibat dari thrombosis

pada pembuluh darah besar maupun kecil4. Pada sindroma antifosfolipid, thrombosis vena dilaporkan sebanyak 50%, thrombosis arteri 28%, thrombosis baik pada vena maupun arteri sebanyak 13%4.Sindroma ini juga dapat berupa komplikasi-komplikasi dalam kehamilan, terutama abortus spontan rekuren4. Sindroma ini memerlukan terapi antikoagulan jangka panjang, bahkan dapat seumur hidup.Oleh karena itu, dibutuhkan monitoring rutin terhadap efek samping antikoagulan.Perhatian khusus juga ditujukan untuk diet dan aktivitas yang menimbulkan risiko perdarahan. Penyakit- penyakit komorbid yang

menyertai sindroma ini seperti hipertensi, hiperlipidemia, dan diabetes mellitus juga harus dikontrol5.Makalah ini menyajikan tentang sindroma antifosfolipid dengan menitikberatkan pada diagnosis dan penatalaksanaannya.

BAB II SINDROMA ANTIFOSFOLIPID

A. Definisi Sindroma antifosfolipid didiagnosis pada pasien dengan

thrombosis dan/atau morbiditas kehamilan tertentu yang memiliki antibodi antifosfolipid persisten6.Antibodi ini dideteksi melalui metode

immunoassays menggunakan fosfolipid fase solid dan protein kofaktor sebagai target antigen, atau dengan coagulation assays yang

mendemonstrasikan penghambatan rekasi koagulasi yang bergantung fosfolipid1. Tidak seperti namanya, antibodi antifosfolipid tidak langsung menyerang fosfolipid, tetapi merupakan antibodi terhadap protein-protein tertentu yang terikat pada fosfolipid. Target antigen yang dilaporkan pada pasien dengan sindroma antifosfolipid adalah 2-Glikoprotein I, protrombin, dan annexin V. Antigen lain yang juga thrombin, protein C, protein S, trombomodulin, tissue plasminogen activator, kininogen, prekalikrein, faktor VII/VIIA, faktor XI, faktor XII, komplemen C4, heparin, dan LDL teroksidasi7.

B. Etiologi Pembentukan gen antibodi dan spesifisitas antigenik pada aPL belum sepenuhnya dimengerti. aPL secara umum dikategorikan sebagai kondisi autoimun1. 1. Predisposisi Genetik HLA1 Pengelompokan familial pada individu yang mengalami peningkatan antibodiaPL bersama dengan HLA yang terkait mengindikasikan

bahwa antibodi aPL muncul sebagai respon terhadap antigen tertentu pada individu yang rentan secara genetik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa respon aPL pada pasien SLE dan sindrom aPL primer secara imunogenetik berbeda. HLA yang paling berhubungan dengan aPL adalah HLA-DR53, sedangkan HLA-B8, DR17, DQ2 yang berhubungan erat dengan SLE menurun secara signifikan pada pasien dengan aPL primer dan sekunder. 2. Infeksi1 Antibodi antifosfolipid dilaporkan pernah ditemukan pada pasien post Varicella purpura fulminan, varicella pneumonia, dan pasien dengan Hepatitis C26. Hubungan antara aPL dengan infeksi CMV yang mengalami thrombosis femoropopliteal dan mesenterika juga telah ditemukan. Apoptosis sel yang membuat fosfolipid anion berinteraksi dengan permukaan sel diduga memicu terbentuknya antibodi antifosfolipid. 3. Penyakit-penyakit autoimun dan rematik lainnya, yaitu8: a. Anemia hemolitik autoimun b. ITP (30%) c. Juvenile arthritis d. Arthritis rematoid (7-50%) e. Arthritis psoriatic (28%) f. Skleroderma (25%) g. Sindroma Behcet (7-20%) h. Sindroma Sjogren (25-42%) i. Mixed connective tissue disease (22%) j. Poliomiositis dan dermatomiositis k. Polimialgia rematika (20%) l. Osteoatritis (<14%) m. Gout n. Multiple sklerosis o. Vaskulitis

p. Penyakit tiroid autoimun 4. Neoplasma8 Antibodi antifosfolipid dilaporkan ditemukan pada pasien kanker paru, kolon, serviks, prostat, ginjal, ovarium, payudara, tulang, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, mielofibrosis, polisitemia vera, leukemia myeloid, dan leukemia limfositik. 5. Keadan lain8 Antibodi antifosfolipid juga ditemukan pada sickle cell anemia, anemia pernisiosa, diabetes mellitus, inflammatory bowel disease, terapi pengganti ginjal dialysis, dan sindroma Klinefelter.

C. Patogenesis dan Patofisiologi Mekanisme terjadinya thrombosis dan kematian janin pada pasien dengan sindroma ada antifosfolipid beberapa masih jalur belum diketahui yang secara telah

pasti.Namun,

patogenik

diidentifikasi.Pertama, antibodi antifosfolipid mengganggu kaskade koagulasi dan menyebabkan kondisi prokoagulan. Contohnya adalah penghambatan jalur koagulasi yang melibatkan protein C teraktivasi dan antitrombin III, inhibisi fibrinolisis dan peningkatan aktivitas tissue factor. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, 2-Glikoprotein I dapat berperan sebagai antikoagulan in vivo sehingga molekul yang mengganggu peran ini dapat mengacaukan koagulasi.Protein-protein lain yang berperan penting dalam mengatur koagulasi seperti protrombin, protein C dan S, dan annexin V juga menjadi target antibodi antifosfolipid2.

Gambar 1. Mekanisme patogenik pada sindroma antifosfolipid 2

Antigen-antigen yang menjadi target antibodi antifosfolipid tersebut tertarik ke bagian terluar membran sel yang mengandung fosfolipid bermuatan negatif dalam jumlah besar pada keadaan tertentu saja, seperti pada kerusakan/apoptosis (seperti pada sel endotel), atau setelah terjadi aktivasi protein (seperti platelet).Beberapa reseptor membrane diketahui berperan sebagai signal transducers. Setelahproses penerjemahan sinyal secara intraselular, ekspresi molekul adhesi seperti vascular-cell-adhesionmolecule-1 (VCAM-1) atau intracellular adhesion-molecule-1 (ICAM-1) meningkatkan adhesi sel imunokompeten dan mengaktivasi endotel. Produksi tissue factor atau inhibisi tissue-factor-pathway-inhibitor (TFPI) mengaktivasi jalur koagulasi ekstrinsik, dan penurunan produksi

prostasiklin menginduksi vasokonstriksi dan agregasi platelet.Aktivasi platelet menimbulkan produksi thromboxane A2 yang meningkatkan adhesi kolagen. Di sisi lain, pelepasan tissue type plasminogen activator (t-PA) dari annexin II dapat mengurangi aktivasi plasmin sehingga menurunkan kecepatan fibrinolisis7. Secara ringkas, mekanisme protrombotik pada sindroma antifosfolipid disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Jalur dan mekanisme yang menyebabkan keadaan prokoagulasi pada APLS7

Banyak individu yang memiliki kadarantibodi antifosfolipid tinggi yang asimptomatik, beberapa studi mengajukan sebuah hipotesis 2-hit. Adanya antibodi antifosfolipid menginduksi disfungsi endotel (first hit) dan kondisi lain (second hit) seperti infeksi pada kehamilan atau vascular injury memacu terjadinya thrombosis7.

D. Manifestasi Klinis Secara klinis, sindroma antifosfolipid terdiri dari dua jenis9: a. Jika muncul sebagai sindroma sendiri tanpa penyakit autoimun lain disebut sindroma antifosfolipid primer b. Jika sindroma ini muncul bersamaan dengan penyakit autoimun lainnya disebut sindroma antifsfolipid sekunder Spektrum klinis sindroma antifosfolipid dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Gambar 2. Spektrum klinis sindroma antifosfolipid 9

Manifestasi klinis lain yang dapat ditemukan pada sindroma antifosfolipid adalah sebagai berikut9: 1. Thrombosis pada pembuluh darah besar a. Neurologik Transcient ischemic attack, stroke iskemik, chorea, kejang, dementia, myelitis transversa, ensefalopati, migraine, pseudotumor serebri, thrombosis vena serebral, mononeuritis multipleks b. Optalmik Thrombosis arteri/vena retina, amaurosis fugax c. Kulit

Flebitis superfisial, ulkus di kaki, iskemik distal, blue toe syndrome d. Jantung Infark miokardial, vegetasi valvular, trombi intrakardiak,

aterosklerosis e. Paru Emboli paru, hipertensi pulmonal, thrombosis arteri pulmonal, perdarahan alveolar f. Arteri Thrombosis aorta, thrombosis arteri besar dan kecil g. Ginjal Thrombosis vena/arteri renalis, infark ginjal, gagal ginjal akut, proteinuria, hematuria, sindroma nefrotik h. Gastrointestinal Sindroma Budd-Chiari, infark hati, infark kandung empedu, infark usus, infark limpa, pankreatitis, ascites, perforasi esophagus, colitis iskemi i. Endokrin Infark dan kegagalan fungsi adrenal, infark testis, infark prostat, infark dan kegagalan fungsi pituitary j. Vena Thrombosis vena ekstremitas, adrenal, hepatik, mesenterik, lien, vena cava k. Komplikasi obstetrik Keguguran, gangguan pertumbuhan janin intrauterine, anemia hemolitik, peningkatan enzim hati, trombositopeni (sindroma HELLP), oligohidramnion, preeklampsi l. Hematologi Trombositopenia, anemia hemolitik, sindroma hemolitik uremik, purpura trombotik trombisitopeni m. Lain- lain Perforasi septum nasal, nekrosis avaskular tulang.

2. Thrombosis mikrovaskuler9 a. Mata Retinitis b. Kulit Livido retikularis, gangrene superfisial, purpura, ekimosis, nodul subkutan c. Jantung Infark miokardial, mikrotrombi kardial, miokarditis, abnormalitas katup d. Paru Acute respiratory distress syndrome, perdarahan alveolar e. Ginjal Gagal ginjal akut, mikroangiopati trombotik, hipertensi, f. Hematologi Koagulasi intravaskuler diseminata (pada sindroma antifosfolipid katastropik) g. Lain-lain Mikrotrombi, mikroinfark Bick mengklasifikasikan sindroma thrombosis yang berhubungan dengan antibodi antifosfolipid menjadi 6 tipe, yaitu10,11: 1. Sindroma tipe I Thrombosis vena dalam dengan atau tanpa emboli paru 2. Sindroma tipe II Thrombosis arteri koroner Thrombosis arteri perifer Thrombosis aorta Thrombosis arteri karotis

3. Sindroma tipe III Thrombosis arteri retina Thrombosis vena retina

Thrombosis serebrovaskuler Transcient cerebral ischemic attacks

4. Sindroma tipe IV Campuran syndrome tipe I, II, dan III

5. Sindroma tipe V (Fetal wastage syndrome) Trombosis vaskuler plasenta Fetal wastage (sering pada trimester 1, dapat pada trimester 2 dan 3) 6. Sindroma tipe 6 Antibodi antifosfolipid tanpa manifestasi klinis

E. Pemeriksaan Penunjang12,13 1. IgG dan IgM antikardiolipin antibody 2. IgG dan IgM anti 2-Glikoprotein 3. Tes lupus antikoagulan

F. Kriteria Diagnostik Diagnosis didasarkan pada kriteria International Consensus Statement on an Update of the Classification
4

Criteria for Definite

Antiphospholipid Syndrome tahun 2006 .Untuk menegakkan diagnosis sindrom antifosfolipid, minimal harus ada 1 kriteria klinis dan 1 kriteria laboratorium yang ditemukan pada pasien. Kriteria klinis: Thrombosis vaskular 1. Satu atau lebih episode thrombosis vena, arteri, atau pembuluh darah kecil (selain thrombosis vena superfisial) di jaringan maupun organ. Thrombosis harus dibuktikan dengan pemeriksaan pencitraan/Doppler atau histopatologis (tanpa bukti adanya pembuluh darah). inflamasi pada dinding

2. Morbiditas kehamilan a. Satu atau lebih kematian fetus dengan morfologi normal pada usia10 minggu kehamilan tanpa sebab yang dapat dijelaskan. Morfologi fetus yang normal dikonfirmasi dengan pemeriksaan ultrasonografi atau pemeriksaan fetus langsung, atau b. Satu atau lebih kelahiran prematurpada neonatus dengan

morfologi normal sebelum usia 34 minggu karena: (1) eklampsia atau preeklampsi, atau(2) insufisiensi plasenta, atau c. Tigaatau lebih aborsi spontan konsekutif sebelum usia kehamilan 10 minggu tanpa adanya kelainan genetik, anatomi, maupun penyebab hormonal. Kriteria Laboratorium: 1. Adanya lupus antikoagulan (LA) di dalam plasma, pada dua kali pemeriksaan yang berjarak minimal 12 minggu yang dideteksi menurut panduan The International Society of Thrombosis and Hemostasis (Scientific Antibodies). 2. Adanya IgG Antibodi dan/atau isotope IgM antikardiolipin dalam serum atau plasma dengan titer sedang atau tinggi (>40 unit GPL atau MPL atau > persentil 99) pada dua kali pemeriksaan yang berjarak minimal 12 minggu, yang diukur dengan metode ELISA terstandar. 3. Adanya IgG antibodianti-2 glikoprotein-I dan/atau IgM isotipe dalam serum atau plasma( titer > persentil 99), pada dua kali pemeriksaan yang berjarak minimal 12 minggu, diukur dengan metode ELISA terstandar dengan prosedur yang direkomendasikan. G. Diagnosis Banding3 1. ITP (Idiopatic Thrombocyitopenic Purpura), anemia hemolitik autoimun 2. Kelainan autoimun sekunder: Subcommittee on LACs/Phospholipid-Dependent

a. SLE, arthritis rematoid b. Induksi obat-obatan (drug induced), oleh prokainamid, hidralazin, kuinidin, fenotiazin, penisilin 3. Keganasan hematologi (leukemia dan penyakit limfoproliferatif lainnya) 4. Penyakit Infeksi: a. Viral b. Bakterial c. Parasit : CMV, Hepatitis C, HIV : S. hemolyticus, H.pylori, Ricketsia spp. : malaria

5. Penyakit hati kronis/ Sirosis hati : alkoholik, hepatitis C 6. SIndrom hemolitik: a. Inkompatibilitas ibu dan bayi (ABO, Rh, HLA) b. Talasemia

H. Penatalaksanaan Terapi untuk thrombosis pada sindroma antifosfolipid adalah14: 1. Heparin 2. Warfarin Pada umumnya, warfarin saja cukup untuk terapi thrombosis vena.Meskipun demikian, penambahan aspirin atau dipiridamol pada terapi warfarin dapat mencegah rekurensi thrombosis arteri. 3. Antiplatelet: aspirin, dipiridamol, klopidrogel Klopidrogel diduga mempunyai peranan dalam terapi profilaksis primer dan sekunder APS pada penderita alergi aspirin. 4. Hidroksiklorokuin Data penelitian pemberian hidroksiklorokuin dalam pencegahan tromboemboli pada APS masih terbatas.Hidroksiklorokuin lebih sering digunakan pada penderita tanpa tromboemboli arterial.

Rekomendasi regimen antitrombotik pada thrombosis dengan antibodi antifosfolipid10,11 1. Sindroma tipe I dan II Heparin unfractioned/low molecular weight heparin jangka pendek diikuti pemberian heparin subkutan jangka panjang. Clopidrogel jangka panjang dapat dipertimbangkan sebagai pengganti heparin unfractioned/low molecular weight

heparinbila tidak terjadi thrombus dalam 6-12 bulan atau adanya efek samping osteoporosis karena heparin. 2. Sindroma tipe III Serebrovaskuler: clopidrogel dengan heparin subkutan jangka panjang. Setelah keadaan stabil dalam jangka panjng, heparin dapat dihentikan, clopidrogel tetap diteruskan. 3. Sindroma tipe IV Terapi tergantung jenis thrombosis.

4. Sindroma tipe V Aspirin 81 mg/hari sebelum konsepsi diikuti heparin 5000 unit setiap 12 jam segera setelah konsepsi. 5. Sindroma tipe VI Tidak ada indikasi yang jelas untuk pemberian terapi antitrombotik First Event Direkomendasikan pemeberian antikoagulan warfarin dengan target INR antara 2-3 pada penderita dengn thrombosis vena dalam atau emboli paru yang pertama kali terjadi. Warfarin diberikan selama minimal 6 bulan8. Recurrent disease Direkomendasikan pemberian warfarin life-long dengan target INR 2-3. Bila terjadi thrombosis berulang selama terapi warfarin dengan target INR

2-3, direkomendasikan untuk menaikkan target INR 3.1-4.0 dan/ atau menambahkan aspirin dosis rendah8. Terapi profilaksis14 Terapi profilaksis diberikan pada penderita asimptomatik dengan aPL tanpa riwayat thrombosis. Insidensi terjadinya thrombosis pada keadaan ini berkisar antara 10-75% bila kadarantibodi sangat tinggi. Terapi profilaksis yang direkomendasikan: 1. Aspirin 81 mg/ hari direkomendasikan pada penderita asimptomatik dan tidak hamil 2. Kombinasi aspirin dan hidroksiklorokuin (6.5 mg/kg/hari) Terapi pada Catastrophic APS14 1. Terapi factor presipitasi (misal: infeksi) 2. Heparin diikuti warfarin (target INR 2-3) 3. Metilprednisolon 1 gr/hari IV selama 3 hari, diikuti steroid parenteral atau oral ekivalen dengan prednisolon 1-2 mg/kg 4. Plasma exchange dan/atau IVIG (400mg/kg/hari selama 5 hari bila didapatkan adanya mikroangiopati (trombositopenia, anemia hemolitik mikroangiopati) 5. Siklofosfamid (diberikan pada sindrom antifosfolipid yang

berhubungan dengan SLE dengan komplikasi yang mengancam jiwa) 6. Terapi eksperimental: fibrinolitik, prostasiklin, ancrod, defibrotide, antisitokin, immunoadsorption, anti sel B antibodi (rituximab)

DAFTAR PUSTAKA 1. Beutler, E, Lichtman MA, Coller BS, Kipps TJ, Seligsohn U. Lupus Anticoagulant and Related Disorders in Williams Hematology 6thEd . McGraw Hill Publishing; 2000. 2. Hanly, JG. Antiphospholipid syndrome: an overview. Canad Med Assoc J 2003;168(13):1675-681 3. Effendy, S. Sindrom AntibodiAntifosfolipid: Aspek Hematologik dan Penatalaksanaan dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI Edisi IV jilid II. Jakarta: Pusat Penerbitan IPD UI; 2006. 4. Rand, JH, The Antiphospholipid Syndrome. Journal of American Society of Hematology. New York: American Society of Hematology. 2007. 5. Meroni, PL. 2012. Antiphospholipid Syndrome. American College of Rheumatology. http://www.rheumatology.org 6. Keeling, D, Mackie I, Moore GW, Greer IA, Greaves M. 2012. Guidelines on The Investigation and Management of Antiphospholipid Syndrome. British Journal of Haematology. Blackwell Publishing Ltd. 7. Koniari I, Siminelakis SN, Baikoussis NG, Papadopoulos G, Goudevenos J, Apostolakis E. Antiphospholipid Syndrome; Its Implication in Cardiovascular Disease. Journal of Cardiothoracic Surgery. 2010. http://www.cardiothoracicsurgery.org/contents/5/1/101 8. Bermas B, Erkan D, Schur PH. Clinical manifestasions and diagnosis of antiphospholipid syndrome. Available from http://www.uptodate.com 9. Baker WF, Bick RL. The clinical spectrum of Antiphospholipid Syndrome. Hematol Oncol Clin N Am 2008;.22:33-52 10. Bick RL. In Bick RL, ed. Disorders of thrombosis and hemostasis clinical and laboratory practice 3rd ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins; 2002

11. Bick RL, Baker WF. Treatment options for patients who have antiphospholipid syndromes. Hematol Oncol Cln N Am 2008;22:145-53. 12. Miyakis S, Lockshin MD, Atsumi T, Branch DW, Brey RL, Cervera R, et al. International consensus statement on an uptodate classification criteria for definite antiphospholipd syndrome. Journal of Thrombosis and Hemostasis 2006;4:295-306. 13. Pengo W. Anti 2-glykoprotein I antibodi testing in the laboratory diagnosis of antiphospholipid syndrome. J Thromb Haemost 2006;3:11589. 14. Bermas BL. Schur PH. Treatment of the antiphospholipid syndrome. Available from http://www.uptodate.com 15. Irastorza GR, Khamashta MA. Stroke and Antiphospholipid Syndrome: the Treatment Debate. Journal of British Society of Rheumatology. Oxford University Press. 2005;44:971-974 16. Baker WF, Bick RL, Farreed J. Controversies and unresolved issues in antiphospholipid syndrome pathogenesis and management. Hematol Oncol Clin N Am 2008;22:155-74 17. Fonseca AG, Cruz DP. Controversies in the antiphospholipid syndrome: can we ever stop warfarin? J Autoimmune Disease 2008;5:1-12

Вам также может понравиться

  • Referat Antiphospholipid Syndrom
    Referat Antiphospholipid Syndrom
    Документ18 страниц
    Referat Antiphospholipid Syndrom
    musaffa
    Оценок пока нет
  • Sindrom Antibodi Antifosfolipid
    Sindrom Antibodi Antifosfolipid
    Документ19 страниц
    Sindrom Antibodi Antifosfolipid
    twinsharyani
    Оценок пока нет
  • Referat Sindrom Ovarium Polikistik
    Referat Sindrom Ovarium Polikistik
    Документ19 страниц
    Referat Sindrom Ovarium Polikistik
    komalkomel
    100% (1)
  • Kelenjar Getah Bening
    Kelenjar Getah Bening
    Документ5 страниц
    Kelenjar Getah Bening
    Nodya Wijaya Kusuma Maharani
    Оценок пока нет
  • Laporan Tutorial Kelompok 5 Skenario 3 Blok 5
    Laporan Tutorial Kelompok 5 Skenario 3 Blok 5
    Документ32 страницы
    Laporan Tutorial Kelompok 5 Skenario 3 Blok 5
    Angga negara
    Оценок пока нет
  • REFERAT Uretritis Gonore
    REFERAT Uretritis Gonore
    Документ12 страниц
    REFERAT Uretritis Gonore
    kressa
    Оценок пока нет
  • Infeksi Torch
    Infeksi Torch
    Документ14 страниц
    Infeksi Torch
    Heldi Estiyani
    Оценок пока нет
  • Displasia Bronkopulmoner Fix
    Displasia Bronkopulmoner Fix
    Документ27 страниц
    Displasia Bronkopulmoner Fix
    ik
    Оценок пока нет
  • Kehamilan Remaja
    Kehamilan Remaja
    Документ24 страницы
    Kehamilan Remaja
    Taufiq Asrul
    Оценок пока нет
  • Teori Anemia Pada Kanker
    Teori Anemia Pada Kanker
    Документ2 страницы
    Teori Anemia Pada Kanker
    Endik Siswanto
    Оценок пока нет
  • Grave's Disease
    Grave's Disease
    Документ28 страниц
    Grave's Disease
    Syapitri Syamsul
    Оценок пока нет
  • Kehamilan Remaja
    Kehamilan Remaja
    Документ29 страниц
    Kehamilan Remaja
    Nadiahismail
    Оценок пока нет
  • Makalah Skrofuloderma 1
    Makalah Skrofuloderma 1
    Документ25 страниц
    Makalah Skrofuloderma 1
    Eriss Kh
    Оценок пока нет
  • Kehamilan Ektopik Terganggu PDF
    Kehamilan Ektopik Terganggu PDF
    Документ16 страниц
    Kehamilan Ektopik Terganggu PDF
    Dian Selalutersenyum
    100% (2)
  • Krisis Addison
    Krisis Addison
    Документ12 страниц
    Krisis Addison
    isynadevi
    100% (1)
  • LAPSUS VITILIGO Fix
    LAPSUS VITILIGO Fix
    Документ18 страниц
    LAPSUS VITILIGO Fix
    Rany
    Оценок пока нет
  • Makalah Sirosis Hepatis
    Makalah Sirosis Hepatis
    Документ39 страниц
    Makalah Sirosis Hepatis
    ArifbagusA
    Оценок пока нет
  • Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
    Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
    Документ28 страниц
    Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
    AhmadAfiyyuddin
    Оценок пока нет
  • 8.a) PARASITOLOGI-parasit Pada Sistem Reproduksi
    8.a) PARASITOLOGI-parasit Pada Sistem Reproduksi
    Документ68 страниц
    8.a) PARASITOLOGI-parasit Pada Sistem Reproduksi
    Puspa Negara R
    Оценок пока нет
  • VOYEURISME
    VOYEURISME
    Документ12 страниц
    VOYEURISME
    Ikhsan08
    Оценок пока нет
  • Anatomi Uterus 1
    Anatomi Uterus 1
    Документ28 страниц
    Anatomi Uterus 1
    Joshua Steven
    Оценок пока нет
  • Morbus Hansen
    Morbus Hansen
    Документ29 страниц
    Morbus Hansen
    Sudarmini
    Оценок пока нет
  • Prognosis Dan Komplikasi Hipertensi Pada Kehamilan
    Prognosis Dan Komplikasi Hipertensi Pada Kehamilan
    Документ1 страница
    Prognosis Dan Komplikasi Hipertensi Pada Kehamilan
    gekwahyu
    0% (1)
  • Lupus Eritematosus Sistemik
    Lupus Eritematosus Sistemik
    Документ13 страниц
    Lupus Eritematosus Sistemik
    Andre Tanzil
    Оценок пока нет
  • Morbus Hansen
    Morbus Hansen
    Документ16 страниц
    Morbus Hansen
    Abadi Fearless
    Оценок пока нет
  • Trikomoniasis
    Trikomoniasis
    Документ17 страниц
    Trikomoniasis
    Rizki Novita
    Оценок пока нет
  • Penyakit Jantung Bawaan Sianotik
    Penyakit Jantung Bawaan Sianotik
    Документ25 страниц
    Penyakit Jantung Bawaan Sianotik
    kepikbaru
    Оценок пока нет
  • Apa Itu Infeksi Oportunistik - 2
    Apa Itu Infeksi Oportunistik - 2
    Документ22 страницы
    Apa Itu Infeksi Oportunistik - 2
    Indra Rizal Rasyid
    Оценок пока нет
  • Tiroid Kehamilan
    Tiroid Kehamilan
    Документ27 страниц
    Tiroid Kehamilan
    x22x
    Оценок пока нет
  • Makalah Sifilis
    Makalah Sifilis
    Документ20 страниц
    Makalah Sifilis
    Jory Tomaluweng
    Оценок пока нет
  • Komplikasi Mola Hidatidosa
    Komplikasi Mola Hidatidosa
    Документ5 страниц
    Komplikasi Mola Hidatidosa
    bob
    Оценок пока нет
  • Asma Dalam Kehamilan
    Asma Dalam Kehamilan
    Документ31 страница
    Asma Dalam Kehamilan
    Ni Putu Ripna Oktaviani
    Оценок пока нет
  • Toxoplasmosis
    Toxoplasmosis
    Документ6 страниц
    Toxoplasmosis
    Ecthelon
    Оценок пока нет
  • Referat HIV
    Referat HIV
    Документ38 страниц
    Referat HIV
    Dini Maulidina
    Оценок пока нет
  • Referat BBLR
    Referat BBLR
    Документ32 страницы
    Referat BBLR
    Ita Rosita
    Оценок пока нет
  • PID Pelvic Inflammatory Disease
    PID Pelvic Inflammatory Disease
    Документ39 страниц
    PID Pelvic Inflammatory Disease
    Arif Darmawardana
    Оценок пока нет
  • Refarat Penyakit Lyme
    Refarat Penyakit Lyme
    Документ15 страниц
    Refarat Penyakit Lyme
    Mona Rilvia Cambey
    Оценок пока нет
  • Revisi Referat Penyakit Jantung Rematik
    Revisi Referat Penyakit Jantung Rematik
    Документ23 страницы
    Revisi Referat Penyakit Jantung Rematik
    denina setya
    Оценок пока нет
  • Sindrom Discharge Genital
    Sindrom Discharge Genital
    Документ21 страница
    Sindrom Discharge Genital
    ainil mardiah
    Оценок пока нет
  • Perubahan - Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
    Perubahan - Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
    Документ2 страницы
    Perubahan - Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
    Lisnaini Fajaria
    Оценок пока нет
  • JURNAL CKD Rsud Ciamis Januari-Oktober 2019 DR - Abdullah
    JURNAL CKD Rsud Ciamis Januari-Oktober 2019 DR - Abdullah
    Документ8 страниц
    JURNAL CKD Rsud Ciamis Januari-Oktober 2019 DR - Abdullah
    Abdullah Muhammad
    Оценок пока нет
  • Makalah PBL Blok 21 - Diabetes Melitus Tipe 2
    Makalah PBL Blok 21 - Diabetes Melitus Tipe 2
    Документ15 страниц
    Makalah PBL Blok 21 - Diabetes Melitus Tipe 2
    Roykedona Lisa Trixie
    Оценок пока нет
  • Bab Ii RDS
    Bab Ii RDS
    Документ16 страниц
    Bab Ii RDS
    Nur Aisah
    Оценок пока нет
  • RaDIOLOGI Referat CA Endometrium Fixngets
    RaDIOLOGI Referat CA Endometrium Fixngets
    Документ28 страниц
    RaDIOLOGI Referat CA Endometrium Fixngets
    Arifin Tri Hardjanto
    Оценок пока нет
  • TB Paru Pada Anak
    TB Paru Pada Anak
    Документ27 страниц
    TB Paru Pada Anak
    Regi Mayang Lestari
    Оценок пока нет
  • Referat Limfoma Hodgkin Fix
    Referat Limfoma Hodgkin Fix
    Документ26 страниц
    Referat Limfoma Hodgkin Fix
    Fiska Praktika Widyawibowo
    100% (1)
  • Kell 12 Hipertiroidisme PDF
    Kell 12 Hipertiroidisme PDF
    Документ29 страниц
    Kell 12 Hipertiroidisme PDF
    Anisah Muallifah
    100% (1)
  • Sindrom Ovarium Polikistik
    Sindrom Ovarium Polikistik
    Документ7 страниц
    Sindrom Ovarium Polikistik
    Mina Zazkia
    Оценок пока нет
  • Asfiksia
    Asfiksia
    Документ29 страниц
    Asfiksia
    sDamn
    Оценок пока нет
  • Referat Perdarahan Uterus Disfungsional
    Referat Perdarahan Uterus Disfungsional
    Документ18 страниц
    Referat Perdarahan Uterus Disfungsional
    Cen Cencen
    100% (1)
  • Penegakan Diagnosis Hiv Aids
    Penegakan Diagnosis Hiv Aids
    Документ13 страниц
    Penegakan Diagnosis Hiv Aids
    arya
    Оценок пока нет
  • PBL Skenario 4 MPT
    PBL Skenario 4 MPT
    Документ4 страницы
    PBL Skenario 4 MPT
    vini tien
    Оценок пока нет
  • APS PP
    APS PP
    Документ31 страница
    APS PP
    Rommy Yorinda Putra
    Оценок пока нет
  • Patofisiologi APS Pada SLE
    Patofisiologi APS Pada SLE
    Документ22 страницы
    Patofisiologi APS Pada SLE
    Rosa Amanda Salim
    Оценок пока нет
  • Sindrom Antifosfolipid
    Sindrom Antifosfolipid
    Документ16 страниц
    Sindrom Antifosfolipid
    Kabir Muhammad
    Оценок пока нет
  • Aps DLM Kehamilan
    Aps DLM Kehamilan
    Документ22 страницы
    Aps DLM Kehamilan
    Gabrielle Williams
    Оценок пока нет
  • Diagnosa APS
    Diagnosa APS
    Документ10 страниц
    Diagnosa APS
    AlizaPinky
    Оценок пока нет
  • Sindrom Antibodi Antifosfolipid
    Sindrom Antibodi Antifosfolipid
    Документ12 страниц
    Sindrom Antibodi Antifosfolipid
    opialeta_putri
    Оценок пока нет
  • Referat APS Obsgyn
    Referat APS Obsgyn
    Документ23 страницы
    Referat APS Obsgyn
    reza saka
    Оценок пока нет
  • Aps Obgyn Anto
    Aps Obgyn Anto
    Документ15 страниц
    Aps Obgyn Anto
    Abdurrahmanto
    Оценок пока нет
  • Tindakan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama2
    Tindakan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama2
    Документ1 страница
    Tindakan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama2
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Detik 4
    Detik 4
    Документ2 страницы
    Detik 4
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Tindakan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
    Tindakan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
    Документ1 страница
    Tindakan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Anis Matta
    Anis Matta
    Документ1 страница
    Anis Matta
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Detik 5
    Detik 5
    Документ1 страница
    Detik 5
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Jokowi Menepati Janjinya Merampungkan Pembangunan Jalan Layang Non Tol
    Jokowi Menepati Janjinya Merampungkan Pembangunan Jalan Layang Non Tol
    Документ1 страница
    Jokowi Menepati Janjinya Merampungkan Pembangunan Jalan Layang Non Tol
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Jakarta
    Jakarta
    Документ1 страница
    Jakarta
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Detik 3
    Detik 3
    Документ1 страница
    Detik 3
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Ayam 2
    Ayam 2
    Документ1 страница
    Ayam 2
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Depresi 3
    Depresi 3
    Документ5 страниц
    Depresi 3
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Detik 1
    Detik 1
    Документ1 страница
    Detik 1
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Detik 2
    Detik 2
    Документ1 страница
    Detik 2
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Cara Intramuskular Menimbulkan Rasa Sakit John Harganya Mahal
    Cara Intramuskular Menimbulkan Rasa Sakit John Harganya Mahal
    Документ1 страница
    Cara Intramuskular Menimbulkan Rasa Sakit John Harganya Mahal
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Eps. 04 - Tipikal Orangtua
    Eps. 04 - Tipikal Orangtua
    Документ1 страница
    Eps. 04 - Tipikal Orangtua
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • GDGKN
    GDGKN
    Документ2 страницы
    GDGKN
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Adalah Lumrah
    Adalah Lumrah
    Документ5 страниц
    Adalah Lumrah
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Sema Rang
    Sema Rang
    Документ1 страница
    Sema Rang
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Asdasd
    Asdasd
    Документ1 страница
    Asdasd
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Akarta
    Akarta
    Документ1 страница
    Akarta
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Adalah Lumrah
    Adalah Lumrah
    Документ5 страниц
    Adalah Lumrah
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Menurut Ayam Tetangga Sebelah Mati Karena Ayan
    Menurut Ayam Tetangga Sebelah Mati Karena Ayan
    Документ1 страница
    Menurut Ayam Tetangga Sebelah Mati Karena Ayan
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Ddhdahdashk
    Ddhdahdashk
    Документ17 страниц
    Ddhdahdashk
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Malam Quentin Tarantino
    Malam Quentin Tarantino
    Документ1 страница
    Malam Quentin Tarantino
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Presentasi Kasus Varises
    Presentasi Kasus Varises
    Документ6 страниц
    Presentasi Kasus Varises
    Agung Saja
    Оценок пока нет
  • Halaman 38-55 New
    Halaman 38-55 New
    Документ26 страниц
    Halaman 38-55 New
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Preskes Gilda BTKV
    Preskes Gilda BTKV
    Документ7 страниц
    Preskes Gilda BTKV
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Halaman 2-7 NEW
    Halaman 2-7 NEW
    Документ18 страниц
    Halaman 2-7 NEW
    Ventumi
    Оценок пока нет
  • Revisi CC Besar
    Revisi CC Besar
    Документ37 страниц
    Revisi CC Besar
    fitrifirdausiya
    Оценок пока нет
  • Halaman 38-55 New
    Halaman 38-55 New
    Документ26 страниц
    Halaman 38-55 New
    Ventumi
    Оценок пока нет