Вы находитесь на странице: 1из 16

PROPOSAL PENELITIAN Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya penggunaan jamban di Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo Bulan Juni-Juli

Tahun 2013

OLEH: I Gede Sumantra Maria Michela ST.Rea Maria Clemensiana Baba Pembimbing: DR.Sudarso M.Sc

LABORATORIUM ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA 2013

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya, sehingga proposal ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam rangka mengikuti KKM dibagaian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Proposal ini berjudul : Faktor-Faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap penggunaan jamban di Puskesmas Buduran Kabupaten Sidoarjo Bulan JuniJuli Tahun 2013 Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak memperoleh bimbingan dan petunjuk-petunjuk, serta bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik dari dalam institusi maupun diluar institusi. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1. DR. Sudarso, M.Sc selaku pembimbing atas bimbingannya. 2. Dr. Rita Purnamawati, selaku kepala puskesmas Buduran Sidoarjo 3. Dr. Nia Palupi sebagai dokter pembimbing di Puskesmas Buduran Sidoarjo 4. Pihak lain yang tidak bisa kami sebutkaan satu persatu. Semoga tulisan ini dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam masalah kesehatan dan memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya yang mempelajari masalah penanggulangan penyakit yang disebabkan sanitasi lingkungan yaitu penggunaan jamban.

Surabaya, Juni 2013

Penulis

DAFTAR ISI Halaman judul Kata pengantar Daftar isi Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah 1.2 Rumusan masalah 1.3 Tujuan penelitian 1.4 Manfaat penelitian Bab II Tinjauan pustaka 2.1 Kerangka Konsep 2.2 Jadwal Penelitian i ii iii 1 1 3 3 3 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah


Derajat Kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor : lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Faktor lingkungan dan perilaku sangat mempengaruhi derajat kesehatan.Termasuk lingkungan adalah keadaan pemukiman/perumahan, tempat kerja, sekolah dan tempat umum, air dan udara bersih, juga teknologi, pendidikan, sosial dan ekonomi. Sedangkan perilaku tergambar dalam kebiasaan sehari-hari seperti: pola makan, kebersihan perorangan, gaya hidup, dan perilaku terhadap upaya kesehatan,(Depkes RI,2009)

Kesehatan sangat diidamkan oleh setiap manusia dengan tidak membedakan status sosial maupun usia. Kita hendaknya menyadari bahwa kesehatan adalah sumber dari kesenangan, kenikmatan dan kebahagian. Untuk mempertahankan kesehatan yang baik kita harus mencegah banyaknya ancaman yang akan mengganggu kesehatan kita. Ancaman lainnya terhadap kesehatan adalah pembuangan kotoran (faces dan urina) yang tidak menurut aturan.Buang Air Besar (BAB) di sembarangan tempat itu berbahaya. Karena itu akan memudahkan terjadinya penyebaran penyakit lewat lalat, udara dan air,( B.Candra, 2007) Masalah pembuangan kotoran manusia merupakan masalah yang pokok karena kotoran manusia (faces) adalah sumber penyebaran penyakit multikompleks. Beberapa penyakit yang dapat disebarkan oleh tinja manisia antara lain tifus, disentri, kolera, bermacam-macam cacing (gelang, kremi, tambang, pita), schistosomiasis, (Notoatmodjo, 2007) Pembuatan jamban merupakan usaha manusia untuk memelihara kesehatan dengan membuat lingkungan tempat hidup sehat.Dalam pembuatan jamban sedapat mungkin harus diusahakan agar jamban tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Penduduk Indonesia yang menggunakan jamban sehat (WC) hanya 54 % saja padahal menurut studi menunjukkan bahwa penggunaan jamban sehat dapat mencegah penyakit diare sebesar 28% demikian penegasan Menteri Kesehatan dr. Achmad Sujudi, September 2004,(Depkes RI,2009) Masih banyaknya masyarakat yang buang air besar di sembarang tempat seperti di pesisir pantai, pinggiran sungai serta di semak-semak bukan hal yang baru

lagi karena luasnya lahan yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk membuang hajat atau faces,(Aryani, 2009), hal demikianpun terjadi di kecamatan Buduran karena ada di pinggiran sungai. Penggunaan jamban yang disertai partisipasi keluarga akan baik, bila didukung oleh beberapa faktor. Diantaranya faktor yang berasal dari dalam diri individu yang disebut faktor internal seperti pendidikan, pengetahuan, sikap, tindakan atau kebiasaan, pekerjaan, pendapatan, jenis kelamin, umur, suku dan sebagainya. Adapun faktor dari luar diri individu disebut faktor eksternal seperti fasilitas jamban baik meliputi jenisnya, kebersihannya, kondisinya, ketersediaannya termasuk kecukupan air bersihnya dan pengaruh lingkungan seperti penyuluhan oleh petugas kesehatan termasuk tokoh adat dan agama tentang penggunaan jamban sehat ( Depkes RI, 2005). Berdasarkan hasil prioritas masalah dengan metode MCUA tahun 2012 didapatkan bahwa masih rendahnya jumlah kepala keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap lingkungan dengan penyediaan jamban masyarakat mencapai 68 % dari target 80 %. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap jamban adalah jumlah KK yang mengakses terhadap jamban di wilayah kerja selama periode Januari s/d Desember.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dirumuskan masalah Faktor- Faktor Apa Yang Mempengaruhi rendahnya Penggunaan Jamban di Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya penggunaan jamban di kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo tahun 2013. 2. Tujuan Khusus 1) Mengidentifikasi karakteristik penerima jamban dalam satu keluarga meliputi : umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan 2) Mengidentifikasi perilaku meliputi : pengetahuan, sikap, dan praktik penggunaan jamban 3) Menganalisis hubungan tingkat pendidikan dengan penggunaan jamban 4) Menganalisis hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan jamban 5) Mengidentifikasi jarak rumah dengan sungai terdekat terhadap penggunaan jamban 6) Mengidentifikasi kecukupan air penggelontor dengan penggunaan jamban 7) Menganalisis beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya penggunaan jamban 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi : 1. Pemerintah daerah setempat. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan, Departemen Kesehatan setempat dapat memberikan penyuluhan tentang pentingnya kesehatan lingkungan dalam pencegahan penyakit. 2. Petugas kesehatan setempat. Diharapkan dapat sebagai masukan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya kesehatan

lingkungan. 3. Bagi masyarakat. Diharapkan dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi masyarakat akan pentingnya penggunaan jamban sebagai alat untuk menjaga kesehatan lingkungan yang akan nantinya dapat mencegah penularan penyakit melalui lingkungan. 4. Peneliti Peneliti dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam bidang penelitian

BAB III KERANGKA KONSEP

b. Kerangka Konsep FAKTOR INTERNAL

UMUR PENGETAHUAN PENDIDIKAN SIKAP PEKERJAAN PENGHASILAN PENGGUNAAN JAMBAN - Baik - Buruk

FAKTOR EXTERNAL

KONDISI JAMBAN PAPARAN PENYULUHAN


Variabel Independent Variabel Dependent

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional untuk memperoleh gambaran kejadian secara objektif dan menjawab permasalahan yang timbul yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya penggunaan jamban. 4.2 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kecamatan Buduran pada bulan Juni sampai Juli 2013. 1.1 Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti, dalam penelitian ini populasi yang dipakai adalah Semua Kepala Keluarga yang ada di RW 2 Desa Banjarsari Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo tahun 2013. 1.2 Besar Sampel, Penentuan Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel 1.2.1 Besar Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang di teliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Dalam menentukan besar kecilnya sampel dalam penelitian ini, berpedoman pada pendapat Arikunto (2006) yang menyatakan bahwa apabila subjek penelitian lebih dari seratus maka diambil 20% dari populasi yang ada. 1.2.2 Penentuan Besar Sampel Berdasarkan pendapat diatas maka sehingga besar sampel dalam penelitian ini adalah 61 Kepala Keluarga (KK) di RW 2 Desa Banjarsari Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo. 1.2.3 Cara Pengambilan Sampel Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik pengambilan sampel secara sistematic random sampling.

4.5 Variabel Penelitian 4.5.1 Identifikasi Variabel Variabel Independen : 1. Pengetahuan 2. Sikap 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pekerjaan 6. Penghasilan 7. Kondisi jamban 8. Penyuluhan Variabel Dependen : 1. Penggunaan Jamban oleh masyarakat

Jadwal penelitian Kegiatan Juni Mgg I Persiapan Pembuatan proposal Observasi lapangan Pembuatan instrumen Sampling Pengumpulan data Pengolahan data Editing Coding Data entry Data cleaning Analisis Seminar hasil Penulisan laporan Panggandaan hasil Juni Mgg II Juni Mgg III Juni Mgg IV

IDENTITAS RESPONDEN 1. No Responden : 2. Nama Responden : 3. Alamat Responden :

4.

Umur Responden a. < 18 tahun b. 18-25 tahun c. 26-30 tahun d. > 30 tahun

5. Pendidikan terakhir a. Tidak sekolah b. Tidak tamat SD c. Tamat SD d. Tidak tamat SMP e. Tamat SMP f. Tidak tamat SLTA g. Tamat SLTA h. Tidak tamat Perguruan tinggi i. Tamat Perguruan Tinggi 6. Pekerjaan responden a. Ibu Ruma Tangga b. Wiraswasta c. Buruh d. Pegawai Swasta e. Pegawai Negeri / TNI / POLRI 7. Jumlah anak a. 1-2 b. 3-4 c. > 5

I. Pengetahuan 1. Apakah pengertian jamban ? a.Tempat duduk b.Tempat jongkok c.Tempat membuang kotoran

2. Apakah jenis jamban keluarga dirumah ?a. Jamban empang dikolam b. Jamban cubluk ditanah c.Jamban Leher angsa 3. Apakah fungsi jamban bagi keluarga ?a. Bukan tempat serangga b. Mencegah air tercemar c. Melindungi dari penyakit 4. Apa manfaat jamban bagi keluarga ?a.Mencegah bau menyebar b.Tempat menampung tinja c.Tempat Buang Air Besar 5.Bagaimana jamban yang memenuhi syarat sehat ?a.Ada air & alat pembersih b.Jarak jamban tak tentu c.Ada septic tank 6.Bagaimana memelihara jamban yang benar ?a. Lantai bersih b.Tak ada serangga c.Lantai bersih & tak ada serangga 7. Penyakit yang timbul jika tidak memakai jamban?a. Disentri b. Cacingan c.Cacingan & Disentri 8. Bagaimana ciri bangunan jamban sehat itu ? a. Ada saluran peresapan b.Lantai, bersih & ada lubang jamban c.Ruangan luas (ventilasi, lampu, air & alat pembersih) II. Sikap 1.Menurut Bapak / Ibu, sebaiknya membuang kotoran dijamban ?a. Setuju b.Tidak Setuju 2.Menghindari pencemaran air, jarak jamban 10 m dari sumber air ?a.Setuju b.Tak Setuju 3. Buang Air Besar disembarang tempat merugikan kesehatan ? a. Setuju b. Tak Setuju 4. Jamban perlu disiram & dibersihkan selesai Buang Air Besar ? a. Setuju b. Tak Setuju 5. Semua anggota keluarga berpartisipasi menggunakan jamban ?a.Setuju b.Tidak Setuju 6. Bapak / Ibu memberitahu anak dimana buang air besar ? a. Setuju b. Tidak Setuju

7. Mendengar penyuluhan memelihara jamban yang memenuhi syarat ?a. Setuju b.Tak Setuju 8.Tokoh masyarakat perlu memberi penyuluhan jamban sehat ? a.Setuju b.Tidak Setuju 9. Sebaiknya memiliki septic tank untuk saluran peresapan tinja ?a. Setuju b.Tak Setuju III. Data Kondisi Jamban 1. Apa jarak jamban 10 m dari air bersih? a. Ya b. Tidak 2. Apakah jamban dirumah ini terletak didalam rumah kakus ? a. Ya b. Tidak

3. Apakah jamban dirumah ini mempunyai lantai kakus ? a. Ya b. Tidak 4. Apakah jamban mempunyai tempat duduk / jongkok ? a.Ya b. Tidak 5. Apakah jamban ini memiliki lubang penampung tinja ? a.Ya b. Tidak 6. Apakah jamban ini memiliki saluran peresapan tinja? a.Ya b. Tidak 7. Apa dekat jamban ada air penyiram jamban ? a.Ya b. Tidak 8. Apa dekat jamban ada alat pembersih jamban ?a.Ya b. Tidak 9. Apa jamban ini selalu dalam keadaan bersih ?a.Ya b.Tidak 10.Apa keadaan septic tank dirumah ini masih baik ?a.Ya b.Tidak

IV. Paparan Penyuluhan 1. Apa materi penyuluhan jamban yang disampaikan para tokoh itu ? a. Manfaat & Fungsi jamban b.Cara memelihara jamban c. Syarat jamban sehat 2. Dimana tempat pelaksanakan penyuluhan jamban sehat oleh para tokoh ? a. Digereja /

Mesjid b. DiJambur c. DiPuskesmas / Pustu 3. Sejauhmana para tokoh berperan mendorong Bapak/ Ibu memakai jamban ? a.Sesekali hadir.b.Hanya hadir tapi tak menyuluh c.Hadir memberi penyuluhan jamban 4. Berapa kali penyuluhan jamban sehat dalam setahun ? a. Tidak ada b. 1 kali c. 2-3 kali

Вам также может понравиться