Вы находитесь на странице: 1из 15

Quiz

Assalamualaikum wr. wb. Alhamdulillah Gemilang terbit lagi nih untuk edisi tahun 2013 dengan wajah dan redaksi baru. Dan seperti biasa, selain menghadirkan bacaan bacaan yang sarat ilmu, Gemilang juga menghadirkan sesuatu untuk mengasah kemampuan Sahabat Gemilang. Ada kuis nih, dijawab ya... 1. 2. 3. 4. 5. Apa nama keajaiban dunia yang menjadi kiblat umat Islam? Dimanakah tempat lahir tokoh yang diangkat dalam rubrik profil edisi kali ini? Sebutkan nama dua tokoh cerpen edisi kali ini! Kuku jari manakah yang pertama kali dipotong menurut sunnah Rosul? Apa tema Kajian Bulan Pendidikan tahun ini?

demikian Beliau dapat menyisihkan uang untuk membeli buku. Program master ini Pak Warso selesaikan selama 1,5 tahun dan kembali ke Indonesia. Pada tahun 1997, bapak tiga anak ini kembali ke Amerika selama enam bulan untuk menulis buku. Namun hanya tiga bulan yang dibutuhkan Beliau untuk menyusun buku Cara cara Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Generasi Muda Mencintai Bangsanya ini sehingga tiga bulan selanjutnya Beliau gunakan untuk melakukan kunjungan ke sekolah sekolah di sana. Ternyata, meskipun hanya ditulis dalam waktu yang singkat, namun buku ini sangat berkwalitas, terbukti dengan masuknya buku ini sebagai salah satu dari dua buku yang diterbitkan. Saat itu ada 50 buku yang masuk, dan yang lolos terbit hanya dua buku. Sekembalinya dari menulis buku di Amerika, Pak Warso kembali aktif mengajar mata kuliah IPS di kampus kita tercinta. Bapak dosen yang mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dari Keraton Surakarta ini berpesan kepada kita semua untuk tidak sombong dan tidak mudah puas terhadap apa yang kita dapat, dan tekun belajar, bekerja keras, serta disiplin dalam menjalani hidup. Nah, sobat Gemilang, itulah sekelumit kisah tentang profil kita edisi kali ini. Semoga ada pelajaran yang dapat sobat petik ya. ^_^

Sahabat Gemilang dapat mengirimkan jawaban ke nomor 085327221636. Caranya, ketik : Gemilang spasi (nama lengkap kamu) spasi (rombel) spasi (jawaban kamu no 1, 2, 3, 4, dan 5). Contoh : (Gemilang) (Mafaiz) (1c) (1. Merah, 2. Hijau, 3. Ungu, 4.Putih, 5. Biru). Ada hadiah menarik lho buat kamu yang bisa jawab dengan format dan jawaban yang benar, serta paling cepet ngirimnya. So, buruan kirim. Viel gluck...!!

Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan, dan kegelapan hati adalah pangkal penderitaan jiwa. ~Bediuzzaman Said Nur~

26

28

Salam Redaksi

Amalan Sunnah

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa tercurah kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rakhmat dan ridho-Nya sehingga Gemilang dapat hadir kembali ke tengah tengah sahabat semua. Sahabat Gemilang pasti tahu kan, bahwa masalah pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan kita untuk membangun suatu negara? Namun, sahabat pasti tahu juga bahwa pendidikan di Indonesia sekarang in masih diwarnai berbagai masalah yang harus segera di selesaikan, kan? Bagaimana cara mengatasinya? Bagaimana pula mendidik yang baik menurut ajaran Islam? Nah, temukan jawabannya di edisi kali ini . Wassalamu'alaikum wr. wb

Berbicara tentang memotong kuku, pasti sudah tidak asing lagi bagi sahabat Gemilang semua, ya kan? Seperti yang kita ketahui bersama bahwa selain untuk kerapian, memotong kuku juga berguna untuk menjaga kesehatan karena kuku yang panjang tentu dengan mudah menjadi sarang kuman dan bibit penyakit. Tapi, tahukah sahabat semua bahwa ternyata merupakan salah satu sunnah Rosulullah SAW, lho. Menurut Imam Syafi'i, Sunnah memotong kuku sebelum mengerjakan shalat Jum'at sebagaimana disunahkannya mandi, bersiwak, bercukur, memakai wewangian, dan berpakaian bersih dan apik sebelum ke masjid. Sementara itu, Hari yang baik untuk potong kuku yakni hari Senin, Kamis, dan Jum'at. Kenapa?? Karena ketiga hari itu merupakan hari yang sering digunakan untuk ibadah sunnah. Memotong kuku pun disunahkan dengan urutan tertentu seperti gambar di bawah ini, sahabat. O iya, jangan lupa saat kita melakukan sunah ini , ucapkan dalam hati Caraku memotong kuku sama seperti cara Rosul SAW memotong kuku. Wallahu a'lam bissawab. Semoga bermanfaat bagi kita semua .... ^_^

Bahasan Utama
Salam Redaksi Daftar Isi Amalan Sunah Bahasan Utama Cerpen Kata Mereka Ensiklopedia Islam Reportase Kampus Hikmah Syair Profil Coffe Break Quiz 1 2 3 4 7 12 14 16 18 22 23 27 28

Setiap manusia di dunia ini pasti punya cintanya masingmasing. Cinta kepada teman, saudara, orang tua, dan cinta kepada Allah. Setiap orang berhak mencintai siapa pun yang mereka inginkan. Namun, satu yang pasti. Siapapun orang yang kita cintai, tentu kita ingin membahagiakannya. Bagaimana cara membahagiakan orang yang kita cintai? Jawabannya tentu berbeda-beda untuk setiap hati yang sedang mencinta. Ada yang berusaha membahagiakan sang tercinta dengan cara memberikan uang, memberi benda yang disukai, mengajak jalan-jalan, makan bersama dan berbagai macam cara lain yang dirasa tepat. Namun, seberapa bahagia sang tercinta menerima kado dari kita? Bukankah kita berharap kado yang kita berikan untuk orang yang kita cintai dapat memberikan sebuah rasa bahagia dan manfaat yang bertahan lama? Di antara milyaran, trilyunan, bahkan banyak tak terhitungnya cara untuk membahagiakan siapapun yang kita cintai, ada satu cara yang dapat kita perjuangkan untuk mengantarkan pesan cinta bahagia kita kepada sang tercinta. Cara apa itu? Beratkah? Sulit kah? Salah satu cara yang dapat kita perjuangkan yaitu dengan menuntut ilmu, menjadi pribadi yang cerdas, dan dengan izin Allah bermanfaat dunia akhirat bagi semuanya. Pernahkah terbayang oleh kita untuk memberikan kado seperti itu? Bagaimana bisa dengan menuntut ilmu kemudian kita dapat memberikan kado bahagia bagi orang yang kita cintai? 4

Coffe Break
Pemimpin Kera dan Babi
Pada suatu hari Abu Nawas keluar dari istana khalifah. Lalu Ar Raqashi, salah seorang penyair, menyusulnya dan berkata, Selamat wahai Abu Nawas, Khalifah telah memberimu satu jabatan. Abu Nawas menghentikan langkahnya dan memandang Ar Raqashi dengan raut wajah penasaran. Ia pun bertanya pada Ar Raqashi, Jabatan apa itu? Ar Raqashi menjawab, Menjadi pemimpin bagi kawanan kera dan babi. Mendengar jawaban Ar Raqasgi tersebut, Abu Nawas terdiam sebentar, lalu ia berkata kepada Ar Raqashi, Kalau begitu, dengarkan dan patuhilah wahai anak buahku. Abu Nawas pun berlalu dengan senyum mengembang, meninggalkan Ar Raqashi tertegun dengan wajah yang merah padam.

Sholat Subuh Berjamaah


Suatu pagi, seorang Arab Badui ikut shalat subuh berjamaah. Ketika itu sang imam membaca surah Al Baqarah, padahal orang Badui tersebut sedang terburu buru karena suatu keperluan. Akibatnya, ia tidak dapat memenuhi keperluan itu. Pada esok harinya, ia kembali ikut shalat shubuh berjamaah. Ia begitu khusuk mendengarkan imam sholat membaca surah Al Fatikhah. Namun, ketika sang imam mulai membaca surah Al Fill, orang badui tersebut menghela nafas kesal dan langsung pergi seraya berkata, Ini pasti lebih lama lagi! Bukankah Al Fill (gajah) lebih besar dari Al- Baqarah (sapi)?

Biaya hidup yang cukup besar di Semarang akhirnya membuat Pak Warso memutuskan untuk berpindah ke perguruan tinggi negeri yang ada di Surakarta, yang saat ini dikenal sebagai Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), yang berjarak 35 m dari Boyolali. Di Surakarta, Beliau menyewa tempat tinggal bersama beberapa teman Beliau dan pulang ke Boyolali seminggu sekali dengan menggunakan sepeda. Selain kuliah, Pak Warso juga mengajar IPS di SMP N Sendang, Karang Gede dan mengajar Bahasa Jawa dan Bahasa Kawi di SPG Simo yang berjarak 20 km dari Karang Gede. Pemilik motto 'tiada pandai tanpa belajar dan tiada bahagia tanpa sukses ini lulus S1 setelah 6 tahun (pada saat itu rata rata S1 ditempuh selama 7 tahun) dan menjadi PNS pada 1 April 1978. Selama menjadi PNS Beliau aktif menulis karya ilmiah. Hal ini menjadi nilai lebih bagi Beliau sehinggapada tahun 1987 Beliau diminta langung oleh Depdiknas untuk melanjutkan S2 ke Amerika. Awalnya Beliau menolak tawaran ini karena selain tidak menguasai Bahasa Inggris, Beliau juga tidak ikut seleksi. Beliau menyangka pihak Depdiknas salah orang karena setau Beliau yang ikut seleksi salah satunya bernama Gumiarso, bukan Soewarso. Namun setelah diyakinkan olehpihak Depdiknas dan dijanjikan akan diberi pelatihan Bahasa Inggris, Beliau menerima tawaran itu. Di Amerika, Beliau mempelajari ilmu pengatahuan tentang bangsa bangsa sedunia, social study, dan collage education, serta komputer. Tak hanya saat di Indonesia, saat di Amerika pun Beliau harus berjuang mencukupi kebutuhan hidup dengan biaya yang pas pasan. Bahkan pernah selama tiga bulan beliau tidak mampu membeli sabun. Keinginan Pak Warso untuk mencari kerja sampingan tak dapat terwujud karena passport yang Beliau miliki merupakan passport dinas. Hal ini membuat Pak Warso dan beberapa temannya berinisiatif untuk hidup bersama dengan menyewa sebuah apartemen dan memasak sendiri.

27

25

Tiga tahun berlalu dan beliau melanjutkan ke SMA N 1 Boyolali mengambil jurusan Budaya. JArak rumah ke sekolah Beliau yang cukup jauh, yaitu 10 km, Beliau tempuh dengan berjalan kaki karena tak ada uang transport. Agar tidak terlambat, pukul 05.00 Beliau sudah berangkat dan baru sampai di sekolah satu jam kemudian. Kondisi ini menyebabkan Beliau tak pernah merasakan nikmatnya sarapan pagi dengan nasi, namun hanya air sumur yang manjadi sumber tenaga setiap paginya. Tahun 1966 Pak Warso lulus SMA. Karena suatu hal, Beliau tidak dapat langsung melanjutkan ke perguruan tinggi. Baru pada tahun 1967 beliau dapat mengikuti ujian masuk perguruan tinggi dan diterima di jurusan Hukum Universitas Diponegoro. Namun karena kendala biaya (saat itu Beliau diminta membayar Rp 5.000,-), Pak Warso mengurungkan niatnya menjadi seorang ahli hukum dan memilih melanjutkan ke IKIP Semarang Jurusan Sejarah yang hanya diminta membayar Rp 1.500,-, karena memang hanya sejumlah itulah uang yang dapat diusahakan oleh keluarga Pak Warso setelah kebakaran hebat menghanguskan seisi rumah Beliau, satu bulan sebelum kelulusan SMA. Namun kobaran api itu tak pernah meluluhlantakkan semangat beliau untuk bersekolah dan justru semangat beliau semakin membara. Masalah ekonomi tetap menjadi kendala utama bagi Pak Warso selama kuliah di Semarang. Beliau hanya diberi uang saku sebesar Rp 800,- setiap bulannya, dan tentu saja itu tak mampu mencukupi kebutuhan hidup Pak Warso, sehingga untuk transportasi Beliau harus menumpang pada supir truk yang berbaik hati memberi tumpangan. Jika terpaksa harus naik bus, maka Beliau hany membayar setengah tarif umum sambil berkata. Maaf, saya tidak punya uang. .

Syair
Maafkan Aku Ayah Ibu Membuatmu Celaka
Maafkan aku Ayah Ibu membuatmu celaka Berpura pura baik didepanmu Menjadi anak yang patuh, lugu Dan manis Berdusta tentang lakuku Khianati amanahmu Dengan senyum malu saat orang itu menyentuhku Menggandeng tanganku dan berjalan berdua Berpura pura hanya berdua saja di dunia Maafkan aku Ayah Maafkan aku Ibu Jika waktuku masih ada Jika ku tahu akhirnya akan seperti ini Tidak akan ku lakukan, tidak akan pernah Karena aku, kelakuan anakmu Kaulah yang menderita, disiksa di neraka Nya Karena kau alpa dalam mendidikku, titipan Tuhan Bukan itu Ayah, bukan itu Ibu Tapi karena aku yang tidak tahu malu Menjerumuskanmu Berpikir Tuhan tidak tahu by: *BS*

24

22

Ya. Memang bukanlah hal yang mudah ketika kita hidup di antara banyaknya pilihan bahagia duniawi. Namun hidup juga bukan hanya berdiam tanpa memanfaatkan segala nikmat yang telah Allah Sang Maha Rohman, Sang Maha Rohiim berikan kepada kita. Manusia hidup di dunia ini dengan diberi nikmat berupa akal, hati nurani yang membedakannya dengan makhluk Allah yang lain. Jadi, sejauh mana kita menjaga dan beramal dengan nikmat Allah, sejauh itu pula rasa syukur kita terukur. Akal, hati nurani kita perlu terus kita perindah dengan segala kebaikan. Oleh karena itu menuntut ilmu selain sebuah kewajiban namun juga kebutuhan. Penuntut ilmu tentu bukanlah orang yang hanya berdiam, bermanja ria tak mau bersusah. Penuntut ilmu bahkan terkadang harus berjuang sangat keras demi mendapatkan sebuah ilmu. Ada kisahnya mereka para pecinta ilmu yang harus bersusah melewati panasnya gurun, mendaki terjalnya bukit, menyeberangi ganasnya lautan. Namun, akhir dari bersusah yang mereka lalui adalah sebuah bahagia sejati. Mereka sedikit demi sedikit memperindah diri mereka dengan keindahan ilmu. Lebih dari itu, mereka tak hanya bahagia sendiri atas nikmat ilmu yang telah mereka dapat. Bukankah setiap orang tua yang melihat anaknya cerdas berilmu juga akan ikut bahagia? Bukankah orang juga bisa bahagia melihat saudara, teman, kekasihnya semakin tinggi derajatnya dengan ilmu yang didapatkannya? Ya, setiap orang bisa bahagia melihat orang terdekatnya kaya ilmu. Namun, ilmu yang sejati tentu bukan hanya membahagiakan saat dipandang mata. Ilmu yang sejati juga bukan hanya membahagiakan saat ada kebanggaan tingginya derajat di dunia. Ilmu yang sejati seharusnya diamalkan, hingga bisa terasa manfaatnya oleh setiap hati. Lagi-lagi ilmu yang sejati itu harusnya lebih banyak manfaatnya bahkan hingga ke alam abadi.

Cerpen___

Hidup ini begitu kejam. Banyak orang yang belum benar-benar merdeka dari berbagai persoalan dalam hidupnya. Banyak yang harus berjuang untuk mempertahankan hidupnya. Harus berjuang dijajah dalam kemiskinan yang semakin merajalela dan tak manusiawi. Tugas seorang anak adalah belajar menuntut ilmu, bukannya malah bekerja. Seperti hal yang dialami seorang anak laki-laki bernama Rio. Dia terpaksa bekerja untuk menghidupi kehidupannya sehari-hari, sehingga dia tidak bisa bersekolah. Untuk makan sehari-hari saja sulit, bagaimana dia mau sekolah. Radit! seru seorang anak laki-laki bernama Rio, memanggil temannya. Apaan sih Rio? tanya anak yang bernama Radit itu malas-malasan. Dapat berapa hari ini? tanya Rio balik sambil mengusap keningnya yang berkeringat. Seperti biasanya, hanya beberapa lembar. Dit, kamu pernah berpikir tidak sih? Kenapa ya hidup kita seperti ini! Aku ingin merasakan yang namanya sekolah, tapi itu hanya mimpi! Inilah takdir hidup kita, tidak bisa protes! Kita hanya bisa terima dengan terpaksa! Aku iri melihat anak-anak itu. Mereka sangat beruntung bisa sekolah dan hidup dengan layak. Tidak seperti kita! ucap Rio sembari menunjuk serombongan anak sekolah seumurannya.

5 7

Pecinta ilmu sejati bisa memberikan manfaat langsung kepada orang-orang di sekelilingnya dengan pengamalan ilmu yang mereka miliki. Mereka berusaha membantu memecahkan berbagai permasalahan hidup yang ada di lingkungan dengan cara yang baik dan benar dengan memanfaatkan ilmu yang mereka miliki. Mereka juga mau berbagi ilmu dengan orang-orang di sekeliling mereka. Lalu, balasan apa yang akan mereka dapatkan? Bahkan hanya Allah yang Maha Mengetahui betapa besar balasan pahala bagi penuntut ilmu yang bermanfaat. Pahalanya bahkan bisa tetap mengalir sekalipun hidup dunia mereka harus berakhir. Orang tua mereka pun akan ikut merasakan bahagia dunia akhirat karena telah menjaga amanah dari Allah, sehingga anak mereka sholih berilmu. Bukankah kita juga ingin memberikan kado bahagia dunia akhirat untuk orang tua kita yang kita cintai? Dengan izin Allah, muslim yang cerdas berilmu akan ditinggikan derajatnya dan Islam pun akan semakin jaya. Semoga Allah meridhoi para penuntut ilmu sejati dan Rosul tercinta Rosulullah Muhammad shollallahu alayhi wa sallam pun bangga melihat umat Islam yang cerdas berjuang dalam menuntut ilmu.

Nggak usah mimpi tinggi-tinggi deh, nanti kalau sampe jatuh, sakit tahu! ujar Radit tak mau mempedulikan perkataan Rio. Dia sibuk mengatur korang-koran yang dijualnya. Awas lo, dasar gadis sombong! teriak Rio pada anak perempuan kaya yang sombong itu. *** Anak jalanan seperti mereka dianggap meresahkan lingkungan, karena sering berkeliaran di jalanan. Orang tua mereka membiarkan mereka bekerja bukannya sekolah. Bahkan ada orang tua yang memaksa menyuruh mereka bekerja. Ada juga yang dikarenakan sudah tidak memiliki orang tua sehingga harus menghidupi diri sendiri. Dit, kenapa sih kita malah tertangkap! Kita nggak bakal bisa keluar dari sini! bisik Rio pada Radit. Sudah dari tadi dia terlihat gelisah. Dia memang sangat tak suka berada di tempat itu. Tempat itu sangat sempit. Dia jauh lebih suka ada di jalanan daripada di tempat itu. Sabar deh, sebentar lagi bokap gue datang, balas Radit dengan berbisik juga. Loe bisa keluar, tapi gue? Gue nggak akan bisa keluar! Tenang saja, loe juga bisa keluar bareng gue kok. Rio masih belum bisa tenang. Dia takut kalau Radit bisa keluar, tapi dirinya tidak. Temannya itu masih sangat beruntung daripada dirinya, karena dia masih mempunyai seorang ayah. Sedangkan dirinya sudah tidak punya orang tua, keluarga pun tak punya. Selama ini dirinya tinggal bersama Radit dan ayahnya. Mana yang namanya Radit dan Rio? Kalian boleh pulang, karena orang tuanya sudah datang! ujar seorang petugas. Kami Pak! seru Radit senang, akhirnya bisa keluar juga dari tempat meyebalkan itu. Ayo Rio! Emangnya gue juga boleh keluar, Dit? tanya Rio agak ragu.

Profil
Bapak Soewarso, yang akrab disapa Pak Warso, lahir di Boyolali pada tanggal 10 Juli 1948 dari pasangan bapak ibu Karto Atmojo. Masa kecil Beliau habiskan di Dusun Recasari, Kelurahan Musuk, Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali yang merupakan eks wilayah Surakarta Hadiningrat. Latar belakang keluarga beliau yang merupakan petani ternyata menjadi salah satu penyebab kecintaan Beliau pada dunia pertanian dan peternakan. Meski berasal dari keluarga menengah, Beliau sangat bersyukur karena memiliki orang tua yang sangat menyayangi anak anak mereka dan rela berkorban demi masa depan bapak Soewarso dan saudara saudaranya. Bahkan pernah suatu ketika, Kedua orang tua Beliau rela menjual satu dari tiga lembu sumber mata pencaharian keluarga demi membiayai sekolah putra putrinya, walaupun keduanya sendiri buta huruf. Pengorbanan kedua orang tua yang begitu besar melecutkan semangat Pak Warso untuk mencapai kesuksesan dalam setiap jenjang pendidikan Beliau meskipun banyak rintangan. Setelah lulus dari Sekolah Rakyat Negeri Musuk, Pak Warso melanjutkan ke SmP Taman Siswa. Semasa SMP Beliau bersekolah sambil bekerja demi membantu kedua orang tua mencukupi kebutuhan. Suatu keberuntungan bahwa di SMP tersebut Beliau mendapatkan jam masuk siang hari yaitu pukul 13.00 19.00 sehingga di pagi hari Beliau bisa bekerja terlebih dulu di sebuah penggergajian kayu dan membantu bertani.

Kanker ini berada di bagian kiri leher dan besarnya hampir sebesar dua kepal tangan orang dewasa. Kanker ini sudah berada pada stadium 4 yang artinya apabila tidak segera dilaksanakan operasi bisa merenggut nyawa wanita ini. Akibat besarnya kanker yang diderita menyebabkan wanita ini tidak dapat melakukan aktifitas apapun. Ia hanya bisa berbaring di tempat tidur saja. Shalat pun ia lakukan dalam keadaan berbaring. Singkat cerita selama 2 minggu wanita ini dirawat di rumah sakit. Setelah keadaannya stabil dokter memutuskan untuk melakukan operasi. Operasi ini memakan waktu hampir 10 jam dan selama itu kedua orang tua wanita ini dan sang suami terus memanjatkan doa demi keselamatan wanita ini. Alhamdulilah sekitar pukul 15.00 operasi berhasil dilakukan dan kondisi wanita ini baik-baik saja. Mereka sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Allah SWT. Namun berhasilnya operasi ini tidak mengakhiri cobaan yang Allah berikan. Dokter menyarankan untuk melakukan kemoterapi guna benar-benar mematikan sel kanker ini. Kemoterapi ini dilakukan sebanyak lima kali dengan jarak tiga minggu sekali. Dan setiap kali kemoterapi, membutuhkan biaya sekitar 3 juta. Praktis beban biaya semakin menyelimuti pikiran sang suami. Berkat rezeki yang Allah berikan kepada keluarganya, alhamdulilah kemoterapi bisa dilaksanakan dan wanita ini telah sehat kembali. Dengan ujian yang Allah berikan ini semakin mendekatkan mereka kepada sang pencipta. Banyak hikmah yang dapat kita ambil dari sepenggal cerita tersebut. Kita harus selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Apabila kita mendapat cobaan, kita harus bersabar karena apabila kita berhasil melewati cobaan ini maka derajat keimanan kita akan bertambah. Semoga kita termasuk ke dalam hamba-hamba Allah yang selalu bersyukur. Amin. By : c.a

21 23

Dengan kondisi separah itu dan kondisi kamar perawatan yang seadanya dapat dipastikan perawatan tidak maksimal. Meskipun kondisinya parah, dan hanya bisa berbaring, wanita ini tetap sabar dan mempunyai semangat yang kuat untuk bisa bertahan. Ia tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim untuk melaksanakan shalat meski dengan keadaan yang tidak memungkinkan. Untuk mendapatkan biaya pengobatan dilakukan berbagai usaha. Ibu dari wanita ini rela datang ke tetangga-tetangganya untuk meminta sumbangan demi anaknya, pergi ke saudara-saudaranya untuk meminjam uang tanpa menghiraukan rasa malu. Yang beliau pikirkan hanyalah kesembuhan anaknya. Beliau mendapatkan uang kurang lebih satu juta dari sumbangan yang dapatkan di desanya. Tidak hanya itu, kakak dari wanita ini membuat sebuah artikel tentang penyakit yang dialami adiknya. Alhamdulilah artikel ini dimuat disebuah majalah. Melalui majalah ini banyak dermawan yang menyumbangkan uangnya. Kurang lebih terkumpul 25 juta dari para dermawan. Usaha lain yang dilakukan adalah dengan menghubungi teman-teman semasa SMA, dengan harapan dapat meringankan beban biaya operasi. Setelah dirawat beberapa hari disana tidak ada perubahan bahkan dapat dikatakan kondisinya semakin memburuk, pendarahannya pun tak kunjung berhenti. Hingga dari pihak rumah sakit menyatakan bahwa mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Pasien ini harus dipidahkan ke rumah sakit yang lebih canggih peralatannya. Setelah melakukan berbagai pertimbangan akhirnya wanita ini dirujuk ke rumah sakit dimana ia melakukan operasi pertama. Cobaan tidak berakhir sampai disitu. Saat wanita ini akan dibawa ke Semarang, sang suami mendapat panggilan pekerjaan di PLN dan pada hari itu juga harus berangkat. Jika tidak ia berangkat maka dinyatakan gugur. Sebuah pilihan yang sangat berat. Akhirnya sang suami memilih pekerjaannya, sementara sang isteri tetap berobat ke Semarang ditemani ibundanya.

Hikmah

20

Tidak selamanya perjalanan hidup kita mulus, menyenangkan dan menggembirakan. Terkadang kita harus melalui ujian berat yang menyesakkan. Layaknya perjalan kita di muka bumi ini, tidak selalu jalan itu lurus, halus dan berhiaskan bunga-bunga mekar yang indah, melainkan sekali-kali kita harus berjalan di atas jalan yang terjal, berhiaskan duri yang menusuk sekujur tubuh. Namun untuk mencapai sebuah tujuan yang kita harapkan, perjalan itu pun harus terus kita lanjutkan. Seperti firman Allah dalam Surat AL Baqoroh ayat 155 156 yang artinya : 155. Dan pasti Kami akan menguji kamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. 156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali) Dalam menerima cobaan yang diberikan Allah, hendaknya kita harus sabar dalam menjalaninya. Karena dibalik cobaan yang Allah berikan kepada hambaNya pasti terdapat hikmah di dalamnya. Seperti kisah sepasang suami istri yang telah menikah selama 7 tahun dan telah dikaruniani tiga buah hati. Kehidupan mereka bisa dikatakan sederhana. Beberapa tahun setelah mereka menikah, sang suami yang dulunya bekerja sebagai karyawan pembuat emas di Jakarta, memutusan untuk pulang kampung dan mencari pekerjaan di kampung halamannya. Namun perjalanan ini tidak semudah yang dibayangkan. Pada awalnya ia sempat menganggur beberapa bulan hingga akhirnya ia mencoba untuk menjalankan usaha, mulai dari berjualan boneka hingga menjadi seorang kuli bangunan. 18

Loe dengar sendiri kan, Radit dan Rio sudah boleh pulang. Berarti loe juga ikut keluar. Tapi. Udahlah, nggak usah banyak mikir! Mau keluar dari tempat menyebalkan ini, nggak? Kalau nggak mau, ya nggak apa-apa! Iya, iya pasti maulah! Rio sendiri tak begitu mendengar ucapan Radit. Matanya masih terfokus pada anak-anak sekolah yang sangat membuatnya iri. Saat Rio masih memandangi anak-anak itu, salah satu dari anak sekolah itu tiba-tiba berjalan memisahkan diri dari temannya. Anak itu berjalan ke arah Rio dan Radit. Rio bingung melihat anak itu mendatanginya. Eh, lo! seru anak itu dengan tinggi pada Rio. Rio berdiri dari duduknya di samping Radit. Dia kaget anak itu bicara padanya. Radit juga tidak kalah kagetnya melihat anak itu. Ngapain lo ngeliatin gue terus? Naksir lo! katanya lagi dengan sombongnya. Dia pun memandangi Rio dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan pandangan jijik melihat Rio. Siapa juga yang ngeliatin loe? Kepedean banget lo! kata Rio kesal melihat kesombongan anak di hadapannya itu. Perempuan itu berseragam sangat rapih dan bersih dan cantik. Terlihat sekali dari sikap dan tingkahnya, kalau dia anak orang kaya. Jangan mentang-mentang anak orang kaya bisa seenaknya! Nggak usah sombong deh! kata Radit dengan sinisnya. Kalian tuh, yang nggak pantas ada di sini! Dasar anak jalanan! Hei! Jangan kabur! teriak seseorang sambil mengejar pedagang asongan. Gawat! Ayo kabur, Yo! Radit langsung menarik tangan Rio, bergegas pergi sebelum tertangkap petugas. Pak, di sini ada anak jalanan nih! Mereka mau kabur! teriak anak

Kenapa loe dan bokap loe begitu baik sama gue? Kenapa kalian mau menampung gue, padahal hidup kalian sendiri sudah susah! Apalagi ditambah gue, padahal gue bukan siapa-siapa kalian! Kenapa bicara seperti itu sih, Yo? Radit agak marah karena Rio berkata seperti itu. Gue udah menganggap loe seperti saudara gue sendiri. Kita udah hidup susah bersama selama 3 tahun. Apa itu belum cukup menunjukkan kalau lo itu bagian dari keluarga gue? Apa lo masih menganggap gue dan Bapak orang asing buat lo? Bukan begitu, Dit. Hanya saja gue merasa nggak enak. Gue selalu menyusahkan kalian. Apalagi saat tadi di penampungan anak jalanan. Bokap lo harus berbohong sama petugas, padahal gue bukan anak bokap lo. Gue bukannya membantu kalian, gue malah menyusahkan kalian. Gue. Perkataan Rio dipotong oleh Ayah Radit. Kamu sama sekali tidak menyusahkan Bapak dan Radit. Bapak sudah menganggapmu sebagai anak sendiri, seperti Radit. Bapak malah senang karena tidak kesepian tinggal hanya berdua dengan Radit. Sejak kedatanganmu, rumah kardus ini jadi ramai. Apalagi dengan kecerewetan dan tingkahmu yang tidak bisa diam, membuat Bapak terhibur. Kalau Radit, mana bisa sepertimu, ucap Ayah Radit sambil mengelus rambut Rio dengan lembut. Memang di dunia ini banyak yang tak sesuai dengan harapan. Meskipun mereka hanya orang miskin, orang yang tak punya apa-apa, tapi mereka sudah cukup senang hidup di dunia ini. Walaupun mereka belum mengenal sebelumnya. Bagi mereka kehidupan ini sangat berarti hanya dengan ketulusan hati, walau mereka tak memiliki apa-apa.

Orang yang terkaya adalah orang yang menerima pembagian (takdir) dari Allah dengan senang hati ~Ali bin Husein~

11

perempuan itu membuat Rio dan Radit kesal sekali, karena beberapa petugas mendatangi mereka sebelum sempat lari. Bisa diam nggak sih lo? kata Radit kesal. Kalian jangan kabur! kata salah satu petugas yang berhasil menangkap Rio dan Radit. Lepas! Lepaskan kami, kami bukan anak jalanan! Radit berusaha melepaskan diri dari petugas. Jelas-jelas kalian anak jalanan, ayo ikut ke penampungan untuk ditangani! Petugas itu langsung menarik kedua anak jalanan yang meronta-ronta melepaskan dirinya. Bawa saja sana Pak, biar tidak merusak pemandangan! kata anak perempuan tadi dengan sinis dan sombongnya. Alhamdulillah, Bapak datang cepat. Kita udah nggak tahan di tempat itu lama-lama! ungkap Radit setelah bertemu dengan Ayahnya dan keluar dari kantor penampungan itu. Ayah Radit langsung menjitak kepala Radit cukup keras, membuat Radit kesakitan memegang kepalanya. Bagaimana sih kalian? Kenapa bisa tertangkap? Biasanya kalian selalu lolos dari kejaran petugas! Dasar payah! Aduh, tadi itu gara-gara ada anak orang kaya sombong, kita jadi tertangkap deh! gerutu Radit mengingat anak perempuan sombong tadi. Sedari tadi Rio hanya diam, tak mengeluarkan suara sedikit pun. Entah apa yang terjadi pada dirinya. Rio dan Radit bisa saling mengenal sejak 3 tahun yang lalu, saat usia mereka 9 tahun. Saat itu Radit tak sengaja melihat Rio sedang menangis sendirian di stasiun kereta. Radit mendatanginya dengan membawa karung berisi gelas-gelas bekas untuk dijualnya kembali. Entah karena apa Rio ditinggal orang tuanya. Radit tak tgea meninggalkannya sendirian. Radit pun membawanya pulang ke rumah. Ayah Radit juga ikut senang dengan kedatangan Rio. Ia menganggap Rio seperti anaknya sendiri.

Kata Mereka
====================
Retno Wihyanti (4C): Pendidikan Profesi guru, ketika seseorang sudah memiliki title S1 mereka masih memerlukan suatu pendidikan lagi untuk dapat dikatakan mereka sebagai profesi. Guru itu kan profesi. Ada perbedaan antara pekerjaan dan profesi, profesi ciri-cirinya ditempuh dalam suatu pendidikan yang berjenjang. PPG suatu wadah dimana sebagi tempat seseorang bergelar S1 dalam dunia kependidikan dapat meningkatkan kapasitasnya. Jika dipandang secara dunia kependidikan menurutku kurang adil jika PPG berlaku pada sarjana kependidikan dan non kependidikan. Aulia Tulina (4A): Menurut saya, PPG sangat penting karena menekankan pada sejauh mana guru itu berkompeten melakukan daya usaha. Profesi bukan cuma dinilai dari kemampuan akademik saat sekarang saja, tapi juga masa mendatang karena jamannya semakin berubah ubah. PPG dapat menjadi tolok ukur kemampuan akademik, sosial, pedagogis dan kepribadian seorang guru. Fahmi Rosyadi (4A): Kalo masalah PPG, saya setujusetuju saja, tapi katanya kompetisinya lebih berat. Ada kependidikan dan non kependidikan. Kalau profesi antara kependidikan dan non kependidikan bagusan mana ya tergantung dari gurunya itu sendiri. Kalau gurunya memiliki potensi yang bagus ya tidak usah ikut PPG seharusnya tidak masalah. 12

10

Kasih sayang yang Allah berikan tidak berhenti sampai disini. Allah sangat sayang kepada mereka hingga Allah menguji mereka lagi. Sang istri mengalami sebuah penyakit kanker kelenjar getah bening pada leher sebelah kirinya. Penyakit ini sebenarnya sudah lama diderita, namun belum begitu terasa efeknya. Sekitar tahun 2011 penyakit kanker ini bertambah besar hingga akhirnya wanita ini melakukan operasi di sebuah rumah sakit swasta. Padahal saat itu beliau sedang mengandung 7 bulan dan kondisi keuangan mereka masih belum stabil. Sungguh sebuah pilihan yang sangat sulit bagi sang suami. Melakukan operasi demi menyelamatkan nyawa isterinya, meski banyak risiko yang akan didapatkannya. Salah satunya akan terjadi sesuatu pada si jabang bayi yang sedang dikandung oleh isterinya. Namun, setelah melakukan banyak pertimbangan akhirnya operasi tetap dilaksanakan. Alhamdulillah operasi ini berhasil dilakukan dan keadaan wanita ini serta bayinya sehat. Namun biaya yang dibutuhkan juga tidak sedikit. Butuh puluhan juta untuk melakukan operasi ini. Biaya operasi diperoleh dengan menjual satu-satunya harta yang mereka miliki, yaitu sebidang tanah. Sisanya didapat dari bantuan saudara-saudaranya. Alhamdulillah dengan uang itu mereka dapat membayar biaya operasi. Mereka sangat senang karena mereka pikir kanker itu sudah benar-benar mati dan tidak akan tumbuh lagi. Akan tetapi Allah berkehendak lain. Dalam kurun waktu 6 bulan kanker itu tumbuh lagi bahkan dua kali lebih besar dari kondisi sebelumnya. Mereka kebingungan apakah akan melakukan operasi lagi, namun konsekuensinya harus mengeluarkan puluhan juta. Padahal cadangan uang sudah digunakan untuk biaya persalinan anak ketiga mereka dan biaya hidup sehari-hari. Sang suami pun belum mempunyai pekerjaan tetap. Cobaan yang mereka dapatkan kian terasa berat. Berbagai usaha telah mereka lakukan. Kondisi wanita ini semakin parah. Hingga puncaknya terjadi pendarahan pada kankernya dan memang harus dibawa ke rumah sakit. Akhirnya wanita

Sobat Gemilang, sungguh mulia jika saat kita menjadi seorang guru, yang kita ajarkan adalah akhlaq Rasul SAW. Bukankah yang Rasul SAW ajarkan adalah kebaikan? Baik kepada teman, kepada orang tua, tetangga, kepada orang yang lemah. Bahkan Beliau berbuat baik kepada binatang sekalipun. Tidak pernah Rasul SAW mencontohkan perbuatan mencuri atau korupsi apalagi kekerasan. Rasul SAW selalu berbuat kebaikan kepada semuanya. Mari sebagai calon guru yang peduli akan masa depan Indonesia, kita siapkan diri menjadi teladan yang baik, yang memiliki akhlak Rasululloh. Mari kita pelajari akhlak beliau dalam kajian kajian tentang Rasululloh. Cita citakan dalam hati bahwa kelak kita akan menjadi guru yang menginspirai anak didik kita untuk selalu mengidolakan Rasulullah SAW, sosok yang dalam bertindak tidak mengenal kejahatan, keburukan dan selalu melindungi orang yang lemah. Beliaulah sosok idola sepanjang zaman.

19

17

Reportase Kampus
Salah satu bangunan yang memiliki posisi penting dalam sejarah peradaban Islam ialah Kabah. Sebuah bangunan suci yang terletak di Makkah. Merujuk pada pemaknaan bahasa, Kabah berarti kubus. Karena itu, fisik Kabah menyerupai kubus. Dalam Ensiklopedi Islam disebutkan panjang dinding muka (yang terdapat pintu) dan dinding belakang masing-masing kira - kira 12 meter. Kedua belah sisinya masing-masng memiliki panjang 10,1 meter. Adapun tingginya 16 meter. Letak dinding itu membujur di sebelah barat laut, timur laut, barat daya, dan tenggara.Ini berarti tiap sudutnya mengarah ke empat mata angin. Formasi seperti itu dimaksudkan agar bangunan tetap kokoh dan tidak runtuh apabila angin kencang menerjang. Keempat sudut mempunyai nama sendiri-sendiri. Penamaan tersebut oleh orang Arab merujuk pada arah. Perinciannya sebagai berikut, sudut sebelah utara dinamakan Rukun Iraqi (arah Irak atau Mesopotamia), Rukun Yamani untuk sudut selatan (mengarah ke Yaman), Rukun Syami untuk arah selatan (Syam atau Suriah), dan Rukun Aswad (arah Hajar Aswad atau batu hitam). Bila ditelusuri ayat-ayat Alquran, tidak ada petunjuk yang memastikan siapakah pendiri sejak awal bangunan Kabah, mulai dari fondasi hingga berbentuk bangunan utuh. Sebut saja, ayat ke-127 surah Al-Baqarah. Ayat tersebut menyebutkan bahwa Kabah itu diperbaiki oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS. Indikasi kuat lainnya juga terdapat pada surah Ibrahim ayat ke-37. Ayat itu menjelaskan Kabah sudah ada pada waktu Nabi Ibrahim AS meninggalkan putranya, Ismail AS, di padang pasir tanah Arab. Tetapi, kebanyakan ahli tafsir

Bagaimana kabar kalian Sahabat Gemilang? Semoga Alloh senantiasa melimpahkan rahmatNya kepada kita semua. Alhamdulillah UPKKI dan UMAI PGSD Tegal telah menyelenggarakan Kajian Bulan Pendidikan dengan tema Optimalisasi Peran Orang Tua dalam Pendidikan (Agama) Anak dalam Keluarga yang diisi oleh Ustadz Masrukhi S.Pd. Berikut ini ulasannya. Bangsa Indonesia saat ini sedang dilanda persoalan karakter. Karakter siapa? Karakter bangsanya. Kekerasan, kejahatan seksual hingga korupsi adalah persoalan tetap yang akan dihadapi dan harus dicari solusinya oleh kita. Lantas bagaimana memperbaiki kondisi negeri ini? Salah satu kuncinya adalah pendidikan pada anak. Guru merupakan teladan bagi anak didiknya. Jika kita kelak menjadi seorang guru, semua aspek diri kita baik jasmaniah (penampilan) maupun ruhaniah (akhlaq) kita akan ditiru oleh mereka. Jangan sampai sebagai guru kita masih memiliki kelakuan yang kurang baik sehingga anak didik kita meniru kelakuan tersebut. Oleh karena itu kita harus memiliki akhlak atau budi pekerti yang mulia agar anak didik kita juga berakhlak mulia. Seperti apakah akhlaq mulia itu? Sudah pasti akhlaq islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah jawabannya, apalagi negara Indonesia mayoritas beragama Islam. Salah satu langkah yang harus kita tempuh sebagai calon guru adalah mempelajari akhlaq Rasul, melalui kajian kajian yang didalamnya diceritakan tentang kisah dan budi pekerti Rasul SAW sehingga kita akan lebih mengenal Rasul dan semakin kita mengenal Beliau SAW maka akan semakin cinta pada Beliau SAW, dan menjadikan Beliau sebagai tokoh idola ika. Jika Rasul sudah menjadi idola kita maka kita akan diberi kekuatan untuk meniru akhlaq Beliau SAW dan ahklaq tersebutlah yang akan kita contohkan pada anak didik kita kelak. 16

14

Farizh Budiarto (6A): PPG merupakan Pendidikan Profesi guru yang dijadikan untuk sertifikasi guru. Dulu itu kan sertifikasi guru menggunakan portofolio dan dengan adanya PPG, proses sertifikasi kompetensinya menjadi lebih teratur karena ada seleksinya. Dan masalah sarjana kependidikan dan non kependidikan itu kan tergantung professional guru itu sendiri. Dan yang masuk seleksi nantinya akan memiliki ketrampilan mengajar yang lebih baik. Desyana Firmanti (4C): Menurut pendapat saya, tujuan dari PPG itu bagus yaitu memberikan ketrampilan mengajar pada guru. Akan tetapi PPG ini berlaku untuk mahasiswa kependidikan dan non kependidikan. Non kependidikan ini memang bagus, mislanya sarjana pertanian yang akan menjadi pengajar di SMK Pertanian. Namun saya kurang setuju dengan disamakannya kependidikan dengan non kependidikan. Sarjana pendidikan dilatih 4 tahun untuk menjadi pendidik, sedangkan sarjana non kependidikan yang basicnya bukan pendidik hanya dengan melanjutkan satu tahun mereka bisa menjadi pendidik. Jadi menurut saya hal ini kurang adil.

sepakat, penafsiran ayat ke-127 surah Al-Baqarah adalah penegasan bahwa pendiri Kabah ialah Ibrahim AS dan Ismail AS. Demikian halnya dengan tafsir ayat ke-37 surah Ibrahim. Ulama tafsir menyatakan maksud ayat itu ialah Nabi Ibrahim AS meninggalkan keluarganya di tempat yang akan dibangun Kabah di atasnya.Selain sebutan Kabah, bangunan tersebut mempunyai beragam penamaan yang disebutkan dalam Alquran. Nama-nama tersebut, yaitu Al-Bait atau rumah (QS 3: 97), Al Bait AlAtiq berarti rumah kuno (QS 22: 29), Al-Bait Al-Haram atau rumah suci (QS 5: 3), Al-Bait Al-Mamur atau rumah yang disejahterakan dan dijaga (QS 52: 4), dan Al-Bait Al-Muharram, yaitu rumah yang disucikan (QS 14: 37).

Ilmu itu lebih baik dari pada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan Harta terhukum. Kalau harta itu akan berkurang ketika diBelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah bila dibelanjakan. ~Sayidina Ali bin Abi Thalib~

Pangkal dari semua kebaikan di dunia maupun di akhirat Adalah taqwa kepada Allah. ~Abu Sulaeman Addarani~

13

15

Вам также может понравиться