Вы находитесь на странице: 1из 33

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


A. Struktur Kurikulum Struktur Kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Struktur Kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai kelas XII, yang disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada jenjang SMA/ MA dibagi kedalam dua kelompok yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan kelas XII perupakan program penjurusan yang terdiri dari empat program yaitu Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Kurikulum SMA/ MA kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 1. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 15

didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta didik. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Alokasi waktu satu jam pejaran adalah 45 menit. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran ( dua semester ) adalah 37 minggu, (Semester Ganjil 18 + 19 Minggu Semester Genap). Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar 2012 - 2013 meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X, XI, dan kelas XII yang disusun sesuai dengan Kompetensi Lulusan dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas dibagi dalam dua kelompok yaitu kelas X yang merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI, XII merupakan program penjurusan yang terdiri dari Program Ilmu Pengetahuan Alam, dan Program Ilmu Pengetahuan Sosial. B. Fungsi Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar ini disusun sebagai dasar acuan bagi semua pengelola sekolah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar dalam menyusun perencanaan kegiatan sekolah, pelaksanaan kegiatan sekolah, pelaksanaan evaluasi baik kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler, termasuk evaluasi semua kegiatan sekolah. C. Kerangka Dasar Kurikulum 1. Kelompok Mata Pelajaran Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat 1 menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 16

pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas : a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi d. Kelompok mata pelajaran estetika e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan f. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran No 1. Kelompok Mata Cakupan Pelajaran Agama dan akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia . Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama Kewarganegaraan dan Kepribadian Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak azasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggungjawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA/SMALB, dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMK/SMAK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan dan kemandirian kerja
17

2.

3.

Ilmu Pengetahuan dan teknologi

Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman

No 4.

Kelompok Mata Pelajaran Estetika

Cakupan Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekpresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekpresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati serta mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerjasama dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/ aids, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensi nuntuk mewabah.

5.

Jasmani, Olahraga dan kesehatan

Selain itu tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari kerangka dasar kurikulum, perlu dikemukakan prinsip pengembangan kurikulum. D. Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar a. Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar untuk Kelas X Program Umum terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri yang secara berturut-turut disajikan pada Tabel 1. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 18

sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta didik. b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar dengan menambah jam pembelajaran perminggu secara keseluruhan. c. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 45 menit. d. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran ( dua semester ) adalah 37 minggu. Tabel 1 : Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Kelas X (Program Umum) A Komponen Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. Fisika 7. Biologi 8. Kimia 9. Sejarah 10. Geografi 11. Ekonomi 12. Sosiologi 13. Seni Musik 14. Pend Jasmani/ Orkes 15. Teknologi Informasi dan Komunikasi 16. Bahasa Jepang Mulok Pengembangan diri / BK* Jumlah Alokasi Waktu Smt 1 Smt 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3** 3** 2 2 3** 3** 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 42 42

B. C.

* Untuk pengembangan diri kecuali yang masuk pada kegiatan intrakurikuler 1 jam pelajaran oleh guru BK, juga dikembangkan dan dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakurikuler ** Ditambah 1 jam pelajaran.

2. Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Kelas XI dan XII Program IPA
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 19

a. Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Kelas XI dan XII Program IPA terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri yang secara berturut-turut disajikan pada tabel 2 dan 3. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta didik. b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. keseluruhan. c. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 45 menit. d. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 37 minggu. Tabel 2: Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Kelas XI dan XII Program IPA Komponen A. 1. 2. 3. 4. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 3 Smt 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
20

Satuan pendidikan dimungkinkan

menambah maksimum empat (4) jam pembelajaran perminggu secara

Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman

B. C.

5. Matematika 6. Fisika 7. Biologi 8. Kimia 9. Sejarah 10. Pendidikan Seni 11. Penjas, Olah raga dan Kesehatan 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 13. Bahasa Jepang Muatan Lokal daerah Sumbawa Pengembangan Diri/ BK Jumlah

5** 5** 4 5** 1 2 2 2 2 2 1* 42

5** 5** 4 5** 1 2 2 2 2 2 1* 42

5** 5** 4 4 1 2 2 2 2 2 1* 42

5** 5** 4 4 1 2 2 2 2 2 1* 42

* Ekuivalen 2 jam pembelajaran. Pengembangan diri selain dilaksanakan dalam kegiatan intra kurikuler sebanyak 1 jam pelajaran yang dibimbing guru BK, juga dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakurikuler, olah raga dan ketrampilan. ** Ditambah 1 jam pelajaran.

Tabel 3: Struktur Kurikulum SMA Kelas XI, dan XII Program IPS Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Mata Pelajaran Smt 1 Smt 2 Smt 3 Smt 4 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 4 4 5. Matematika 4 4 5** 5** 6. Sejarah 3** 3** 3** 3** 7. Geografi 3** 3** 3** 3** 8. Ekonomi 5** 5** 5** 5** 9. Sosiologi 4 4 3 3 10. Pendidikan Seni 2 2 2 2 11. Penjas, Or dan Kesehatan 2 2 2 2 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2 13. Bahasa Asing 2 2 2 2 Muatan Lokal daerah Sumbawa 2 2 2 2 Pengembangan Diri/ BK 1* 1* 1* 1*
21

Komponen

A.

B. C.

Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman

Jumlah
* Ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran ** Ditambah 1 jam pelajaran.

42

42

42

42

E. Muatan Lokal Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal. Dengan mengacu pada substansi yang ada SMA Negeri 1 Sumbawa Besar memberikan muatan lokal berdasarkan kebutuhan dan budaya daerah yaitu memberikan wawasan dan keterampilan yang utuh terhadap penguasaan Ketrampilan Seni Musik, Seni Tari dan Bahasa Samawa sesuai kebutuhan peserta didik dan tuntutan masyarakat lokal, nasional maupun global yang diterapkan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar atau tata muka di dalam maupun luar ruang kelas. Muatan lokal yang dikembangkan di SMA Negeri 1 Sumbawa Besar adalah pemenuhan kebutuhan peserta didik akan keterampilan pemanfaatan hasil sumber daya masyarakat Sumbawa yaitu pemanfaatan sumber daya manusia yang terampil dalam seni daerah di Sumbawa dan dalam menyongsong tantangan informasi yang global meliputi : Muatan Lokal untuk Kelas X Standar Kompetensi, kompetensi dasar serta silabus tercantum pada lampiran Semester
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman

Kompetensi Dasar
22

Semester Ganjil

1. Mengidentifikasi jenis kesenian daerah Sumbawa 2. Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan kesenian daerah Sumbawa

Semester Genap

3. Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni Sakeco daerah Sumbawa 4. menyiapkan seni musik tradisional Sakeco daerah Sumbawa untuk disajikan secara perseorangan dan kelompok dikelas atau disekolah

Muatan Lokal untuk Kelas XI Standar Kompetensi, kompetensi dasar serta silabus tercantum pada lampiran Semester Semester Ganjil Sumbawa 2. Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni tari tunggal daerah Sumbawa Semester Genap 3. Mengeksplorasi pola lantai gerak dari tari berpasangan /kelompok daerah Sumbawa. 4. Memeragakan tari tunggal dan berpasangan/ kelompok daerah Sumbawa Muatan Lokal untuk Kelas XII Standar Kompetensi, kompetensi dasar serta silabus tercantum pada lampiran Semester Semester Ganjil Kompetensi Dasar 1. Mendiskusikan tentang sejarah bahasa dan sastra daerah Sumbawa 2. Mendiskusikan tentang sejarah satera Sumbawa Semester Genap 3. Menulis paragraf atau wacana bahasa daerah
23 Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman

Kompetensi Dasar 1. Mengidentifikasi jenis karya seni tari tungggal daerah

Sumbawa dengan menggunakan satera jontal 4. Menganalisis struktur dan nilai-nilai yang terkandung dalam lawas Samawa F. Pengembangan Diri Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepemimpinan, kelompok seni-budaya, kelompok tim olahraga, dan kelompok ilmiah remaja. Pada sekolah menengah atas, pengembangan diri terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bakat peserta didik. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik yang ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan masyarakat di lingkungan sekitarnya, dan persoalan kebangsaan. Sekolah memfasilitasi kegiatan pengembangan diri seperti berikut ini. a. pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di dalam kelas (intrakurikuler) dengan alokasi waktu 2 jam tatap muka, yaitu: 1) Bimbingan Konseling, mencakup hal-hal yang berkenaan dengan pribadi, kemasyarakatan, belajar, dan karier peserta didik. Bimbingan Konseling diasuh oleh guru yang ditugaskan.

Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman

24

2) Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar kelas (ekstrakurikuler) diasuh oleh PIK KRR Smanika Basket Club Tenis Meja Remaja Musholla Klub Debat Bahasa Inggris Klub Bahasa Jepang Klub Jurnalistik Klub Mading guru pembina. Pelaksanaannya secara rutin setiap minggu, yaitu: Bola Volley Sepak bola Tenis Pramuka Club Biologi Smanika Economics Club Smanika Computer Club Klub Fotografi Palang Merah Remaja (PMR) Kelompok Ilmiah Remaja Gita Bahana Smanika

Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih minimal 1 jenis ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Sumbawa Besar. Segala aktifitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler dibawah pembinaan dan pengawasan guru pembina yang telah ditugasi oleh Kepala Sekolah. Penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologis peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian. G. Pengaturan Beban Belajar Satuan pendidikan semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester. Kedua sistem tersebut dipilih berdasarkan jenjang dan kategori satuan pendidikan yang bersangkutan. Satuan pendidikan SMA kategori standar menggunakan sistem paket atau dapat menggunakan sistem kredit semester. Berdasarkan ketentuan tersebut SMA Negeri 1 Sumbawa Besar menerapkan sistem paket.
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 25

Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Sekolah menetapkan beban belajar peserta didik sebagai berikut a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. c. Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua jam kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah. Beban Belajar Peserta Didik
Satu jam Kelas tatap muka (menit) X s.d. XII 45 Jumlah jam pembelajaran Per minggu (maksimum) 42 Minggu Efektif per Tahun Ajaran 37

Waktu Pembelajaran Per tahun 1554 jam pel (69.930 menit)

Jumlah jam per tahun (@60 menit)

1165,5 jam

Penugasan berstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi, waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 26

oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur terdiri dari waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket untuk SMA adalah tiga tahun. Program percepatan dapat tidak diselenggarakan untuk mengakomodasi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. (SMA Negeri 1 Sumbawa Besar mengadakan program percepatan) SMA Negeri 1 Sumbawa Besar menyelenggarakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket, yakni setiap peserta didik wajib mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang ditetapkan untuk setiap tingkatan kelas dan program sesuai dengan struktur program kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar . Beban belajar peserta didik untuk setiap tingkatan kelas tertera dalam Kurikulum yakni maksimal 42 jam pelajaran per minggu, dengan rincian Senin 7 jam dan 1 jam upacara, Selasa 8 jam, Rabu 8 jam, Kamis 8 jam, Jumat 4 jam dan 1 jam imtaq, dan Sabtu 8 jam. Sedangkan alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit. Selain beban belajar tercantum dalam Struktur Kurikulum, setiap peserta didik diwajibkan menyelesaikan tugas-tugas dari guru mata pelajaran dan muatan lokal baik melalui penugasan terstruktur maupun kegiatan mandiri tidak terstruktur dengan tujuan untuk mencapai standar kompetensi. Adapun waktu penyelesaian tugas-tugas tersebut diatur dan disepakati bersama antara pendidik dengan peserta didik. H. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditentukan oleh guru mata pelajaran/muatan lokal setelah melalui analisa dengan memperhatikan kompleksitas materi pembelajaran, kondisi siswa, dan sarana pendukung.
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 27

Standar ketuntasan belajar untuk semua mata pelajaran/ muatan lokal baik ranah Kognitif maupun Psikomotor ditetapkan tidak kurang dari 75. Seorang siswa dinyatakan telah mencapai KKM untuk mata pelajaran tertentu, apabila nilai Kognitif dan nilai Psikomotor yang diperolehnya telah mencapai KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran/ muatan lokal tersebut, seperti pada tabel berikut.

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) SMA NEGERI 1 SUMBAWA BESAR 20122013

No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Katolik Pendidikan Agama Kristen Pendidikan Agama Hindu Pend. Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Pendidikan Seni Pendidikan Jasmani Sejarah Geografi Ekonomi Sosiologi

Kelas X
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75

Kelas XI
75 75 75 75 75 75 75 75 80 75 75 75 75 75

Kelas XII
75 75 75 75 75 75 78 75 80 75 75 75 75 75
28

Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman

15 16 17 18 19 20

Fisika Kimia Biologi Teknologi Informatika Bahasa Jepang Mulok

75 75 75 75 75 75

75 76 75 75 75 75

75 76 75 75 75 75

I.1. langkah-langkah Penentuan KKM Berdasarkan surat Dirjen dikdasmen No.1321/c4/MN/2004 tentang pengkajian Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) atau Kritiria Ketuntasan Minimal (KKM) Kurikulum 2004 dan sesuai dengan pelaksanaan Standar Isi, yang menyangkut masalah Standar Kompetensi (SK) dan Kopetensi dasar (KD), maka sesuai dengan petunjuk dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tahun 2006, maka dipandang perlu setiap sekolah-sekolah untuk menentukan Standar Ketuntasan Minimal (KKM)-nya masing-masing sesuai dengan keadaan sekolah dimana sekolah itu berada. Artinya antara sekolah A dengan sekolah B bisa KKMnya berbeda satu sama lainnya. Dalam penetapam KKM ini masih ada beberapa sekolah atau guru bidang study yang belum memahaminya. Akibatnya beberapa diantara guru mengalami kesulitan untuk menetapkam KKM pada Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS) atau dulu kita kenal dengan Rapor. Sesuai dengan petunjuk yang ditetapkan oleh BSNP maka ada beberapa rambu-rambu yang harus diamati sebelum ditetapkan KKM di sekolah. Adapun rambu-rambu yang dimaksud adalah: 1. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran. 2. KKM ditetapkan oleh forum MGMP sekolah. 3. KKM dinyatakan dalam bentuk prosentasi berkisar antara 0 -100, atau rentang nilai yang sudah ditetapkan. 4. Kriteria ditetapkan untuk masing-masing indikator idealnya berkisar 75 % 5. Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah krteria ideal ( sesuai kondisi sekolah)

Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman

29

6. Dalam menentukan KKM haruslah dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas indikator, serta kemampuan sumber daya pendukung. 7. KKM dapat dicantumkan dalam LHBS sesuai model yang ditetapkan atau dipilih sekolah. Dari berbagai rambu-rambu yang ada itu, selanjutnya melalui kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajatran (MGMP) maka akan dapat diperoleh berapa KKM dari masing-masing bidang studi. Ada beberapa kreteria penetapan KKM yang dapat dilaksanakan, diantaranya: 1. Kompleksitas indikator ( kesulitan dan kerumitan) 2. Daya dukung ( sarana dan prasarana yang ada, kemampuan guru, lingkungan, dan juga masalah biaya) 3. Intake peserta didik ( masukan kemampuan peserta didik ) Kemudian dalam menafsirkan KKM dapat pula dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya : a. Dengan cara memberikan point pada setiap kriteria yang ditetapkan (dalam bentuk %): 1. Kompleksitas: ( tingkat kesulitan / kerumitan ) Kompleksitas tinggi pointnya = 1 Kompleksitas sedang pointnya = 2 Kompleksitas rendah poinya = 3 2. Daya dukung : ( Sarana/ prasarana, kemampuan guru, lingkungan dan biaya) Daya dukung tinggi pointnya = 3 Daya dukung sedang pointnya = 2 Daya dukung rendah pointnya = 1 3. Intake peserta didik : ( masukan kemampuan siswa) Intake peserta didik tinggi pointnya = 3 Intake peserta didik sedang pointnya = 2 Intake peserta didik rendah pointnya = 1 Contoh : Jika indikator memiliki kreteria sebagai berikut: Kompleksitas rendah =3, daya dukung tinggi =3, intake peserta didik sedang = 2, maka KKM-nya adalah (3 + 3 + 2) x 100 = 88,89 %
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 30

b. Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria, yakni : 1. Kompleksitas: ( tingkat kesulitan / kerumitan ) Kompleksitas tinggi rentang nilainya = 50-64 Kompleksitas sedang rentang nilainya = 65-80 Kompleksitas rendah rentang nilainya = 81-100 2. Daya dukung : ( Sarana/ prasarana, kemampuan guru, lingkungan danbiaya) Daya dukung tinggi rentang nilainya = 81-100 Daya dukung sedang rentang nilainya = 65-80 Daya dukung rendah rentang nilainya = 50-64 3. Intake peserta didik : ( masukan kemampuan siswa) Intake peserta didik tinggi rentang nilainya = 81-100 Intake peserta didik sedang rentang nilainya = 65-80 Intake peserta didik rendah rentang nilainya = 50-64 Jika indikator memiliki Kriteria sebagai berikut: kompleksitas sedang, daya dukung tinggi, dan intake sedang, maka KKM-nya adalah rata-rata setiap unsur dari kriteria yang telah kita tentukan. (Dalam menentukan rentang nilai dan menentuikan nilai dari setiap kriteria perlu kesepakatan dalam forum MGMP). Contoh: Kompleksitas sedang =75, daya dukung tinggi= 90, intake sedang = 70 maka KKMnya adalah ( 75 + 90 + 70 = 78,33 )

c. Dengan cara memberikan pertimbangan profesional judgment pada setiap


kriteria untuk menetapkan nilai : 1.Kompleksitas:(tingkat kesulitan/kerumitan) Kompleksitas tinggi, Kompleksitas sedang, Kompleksitas rendah. 2. Daya dukung : ( Sarana/ prasarana, kemampuan guru, lingkungan dan biaya) Daya dukung tinggiDaya dukung sedangDaya dukung rendah 3. Intake peserta didik : ( masukan peserta didik rendah, contoh: Jika indikator memiliki kriteria sebagai berikut : kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake peserta didik sedang, maka dapat dikatakan bahwa dari ketiga komponen diatas hanya satu komponen saja yang
31

kemampuan

peserta didik)

Intake

tinggi,

Intake peserta didik sedang, Intake peserta didik

mempengaruhi untuk mencapai ketuntasan maksimal


Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman

100 yaitu intake

(sedang). Jadi dalam hal ini guru

dapat

menetapkan kriteria

ketuntasan

antara 90 - 80. ( Pedoman penetapan KKM dari BSNP, 2006) Dalam menafsirkan KKM sebelumnya kita harus mengetahui bagaimana tingkatan-tingkatan dari komponen seperti kompleksitas, daya dukung, dan intake. Hal ini dimaksudkan agar guru bidang studi melalui MGMP atau pihak sekolah jangan sampai salah dalam menetapkan KKM, karana bila salah dalam menentukan KKM akan sangat merugikan pada peserta didik. Karena sesuai dengan peraturan apabila sampai mata pelajaran diperoleh anak berada dibawah KKM ( tidak tuntas ), maka anak tersebut tidak memenuhi syarat untuk naik kelas, bila sampai minimal empat mata pelajaran yang tidak tuntas. Artinya kompetensi dasar yang diharapkan pada peserta didik tersebut tidak tercapai. Untuk komponen kompleksitas misalnya, kapan kompleksitas ( kesulitan/ kerumitan) itu dikatakan Tingkat Kompleksitas Tinggi ? yakni bila dalam pelaksanaannya menuntut Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk didalamnya memahami kopetensi yang harus dicapai oleh peserta didik, kreatif dan inofatif dalam melaksanakan pembelajaran. Kemudian waktu, diantaranya waktunya cukup lama, karena perlu penguilangan. Serta Penalaran dan Kecermatan peserta didik yang tinggi. Sedangkan Kemampuan Sumber Daya pendukung, yaitu tenaga pengajar yang memadai (sesuai dengan latar belakang keahliannya), sarana dan prasarana pendukung dalam bidang pendidikan, biaya manajemen, komite sekolah dan stakeholders sekolah. Terakhir Intake ( tingkat kemampuan rata-rata peserta didik), untuk memperoleh gambaran intake ini kita bisa melihat dari berbagai cara, diantaranya dari hasil seleksi penerimaan peserta didik baru, dari hasil rapor kelas terakhir dari tahun sebelumnya, dari tes seleksi masuk atau psikotes, dan juga bisa dari ujian nasional pada jenjang sebelumnya. Setelah KKM diperoleh, maka selanjutnya KKM itu dimasukkan pada Laporan Hasil Belajar peserta didik. Dari KKM inilah kita nantinya akan dapat mengetahui apakah peserta didik tuntas atau tidak tuntas dalam pencapaian Kompetensi Dasar serta indikator yang diharapkan. Kalau nilai yang diperoleh peserta didik berada di bawah KKM maka diartikan bahwa peserta didik itu belum tuntas, dan begitu juga sebaliknya bila nilai
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 32

peserta didik berada diatas KKM maka peserta didik tersebut dinyatakan tuntas dalam pencapaian kompetensi dasar serta indikator-indikator yang dilaksanakan oleh guru. Dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi dasar dan kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran, SMA Negeri 1 Sumbawa Besar menetapkan ketuntasan belajar minimal yang berbeda-beda untuk setiap mata pelajaran dan setiap tingkat kelas. Kepada peserta didik yang telah mencapai ketuntasan diberi layanan pengayaan dan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan minimal diberi layanan perbaikan (remedial). Pelaksanaan program remedial dapat dilakukan melalui dua mekanisme yaitu remedial menyeluruh dan remedial individu. a. Remedial menyeluruh adalah remedial yang memberi kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk melakukan perbaikan dan mendapatkan nilai yang maksimal. b. Remedial individu hanya diberikan hanya pada peserta didik yang belum mencapai KKM dan nilai yang didapatkan peserta didik terbatas hanya sampai pada batas KKM. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar berupaya untuk selalu meningkatkan standar ketuntasan belajar minimal agar dapat mencapai standar ketuntasan yang maksimal. J. Kenaikan Kelas, Penjurusan, dan Kelulusan a. Kenaikan Kelas Siswa kelas X dapat naik ke kelas XI apabila memenuhi syarat-syarat berikut : Syarat Akademis : 1. Memiliki nilai untuk semua mata pelajaran termasuk muatan lokal pada semester 1 dan semester 2. 2. Boleh ada mata pelajaran yang tidak tuntas (70-74) kecuali mata (tiga ) mata pelajaran pendidikan agama, sebanyak-banyaknya 3 pelajaran yang bukan menjadi ciri khas jurusan. Syarat non akademis :
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 33

1. Memiliki nilai sekurang-kurangnya satu macam ekstrakurikuler dengan predikat Cukup. 2. Nilai kelakuan, kerapian, kebersihan, sekurang-kurangnya Cukup. 3. Jumlah kehadiran sekurang-kurangnya 90 %, dari jumlah hari efektif. 4. Jika dua kali berturut-turut seorang siswa tidak naik kelas pada tingkatan kelas yang sama, maka siswa yang bersangkutan tidak boleh mengulang, dan harus pindah sekolah dari SMA Negeri 1 Sumbawa Besar. b. Uraian Penilaian Pendidikan Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada semester tersebut Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada semester tersebut Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 34

prestasi belajar & merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama & akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diukur dalam POS Ujian Sekolah. Ujian Nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan & teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi c. Penjurusan Program Ilmu Pengetahuan Alam : Penjurusan bagi siswa yang naik ke kelas XI, antara lain dengan mempertimbangkan nilai mata pelajaran/ muatan lokal, bakat dan minat siswa. Seorang siswa kelas X dapat naik ke kelas XI Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), jika memenuhi syarat-syarat : 1. Memenuhi syarat naik kelas ke kelas XI. 2. Sesuai dengan minat siswa. 3. Mata pelajaran yang menjadi ciri khas kognitif tidak kurang dari 310. d. Penjurusan Program Ilmu Pengetahuan Sosial Seorang siswa kelas X dapat naik kejurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), jika memuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. Memenuhi syarat naik ke kelas XI. 2. Sesuai dengan minat siswa. jurusan ( Matematika, Fisika, Kimia, Biologi ) harus telah mencapai tuntas dengan jumlah nilai ranah

Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman

35

3. Mata pelajaran yang menjadi ciri khas jurusan ( Sejarah, Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi ) harus telah mencapai tuntas dengan jumlah nilai ranah kognitif tidak kurang dari 310. Bagi siswa yang telah memenuhi KKM namun tidak dapat dijuruskan ke salah satu program/jurusan, maka melalui rapat pleno kenaikan kelas ditentukan jurusannya dengan mempertimbangkan aspek minat siswa, dan bakat, serta kompetensi yang telah dicapai pada mata pelajaran yang menjadi ciri khas jurusan setelah siswa yang bersangkutan mengikuti kegiatan remidial sehingga mencapai Standar Ketuntasan Belajar yang dibutuhkan.

e. Kenaikan kelas dari Kelas XI ke kelas XII Program IPA. Seorang siswa kelas XI dapat naik ke kelas XII Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), jika memenuhi syarat-syarat : Syarat Akademik : 1. 2. 3. Memiliki nilai untuk semua mata pelajaran dan muatan lokal pada semester 1 dan semester 2. Nilai mata pelajaran yang menjadi ciri khas jurusan (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi) telah mencapai tuntas. Boleh ada nilai yang tidak tuntas (70-74) sebanyak-banyaknya 3 (tiga) mata pelajaran kecuali mata pelajaran agama, yang bukan ciri khas jurusan. Syarat non akademis : 1. Memiliki nilai sekurang-kurangnya satu macam ekstrakurikuler dengan predikat Cukup. 2. Nilai kelakuan, kerapian, kebersihan, sekurang-kurangnya Cukup. 3. Jumlah kehadiran sekurang-kurangnya 90 %, dari jumlah hari efektif. 4. Jika dua kali berturut-turut seorang siswa tidak naik kelas pada tingkatan kelas yang sama, maka siswa yang bersangkutan tidak boleh mengulang, dan harus pindah sekolah dari SMA Negeri 1 Sumbawa Besar.
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 36

f. Kenaikan kelas dari Kelas XI ke kelas XII Program IPS : Syarat Akademik : 1. Memiliki nilai untuk semua mata pelajaran dan muatan lokal pada semester 1 dan semester 2. 2. Nilai mata pelajaran yang menjadi ciri khas jurusan ( Sejarah, Ekonomi, Sosiologi, Geografi ) telah mencapai tuntas. 3. Boleh ada mata pelajaran yang tidak tuntas banyaknya 3 (70-74) sebanyak(tiga ) mata pelajaran kecuali mata pelajaran

pendidikan agama, yang bukan merupakan ciri khas jurusan.

Syarat non akademis : 1. Memiliki nilai sekurang-kurangnya satu macam ekstrakurikuler dengan predikat Cukup. 2. Nilai kelakuan, kerapian, kebersihan, sekurang-kurangnya Cukup. 3. Jumlah kehadiran sekurang-kurangnya 90 %, dari jumlah hari efektif 4. Jika dua kali berturut-turut seorang siswa tidak naik kelas pada tingkatan kelas yang sama, maka siswa yang bersangkutan tidak boleh mengulang, dan harus pindah sekolah dari SMA Negeri 1 Sumbawa Besar. g. Pelaksanaan Ujian Nasional BSNP menyelenggarakan UN bekerja sama dengan instansi terkait di lingkungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Perguruan Tinggi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan. BSNP memberikan wewenang kepada Perguruan Tinggi dan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan dan pengawasan UN SMA. Dengan kriteria: (1) UN dilaksanakan 1 (satu) kali dalam satu tahun. (2) UN untuk SMA dilaksanakan pada bulan April. (3) UN Susulan untuk SMA dilaksanakan setelah UN SMA. (4) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan SMA diumumkan oleh satuan pendidikan paling lambat satu bulan setelah penyelenggaraan UN SMA.
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 37

h. Bahan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional (1) Satuan pendidikan menyusun naskah soal US Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan. (2) Penyelenggara Tingkat Pusat menyusun naskah soal UN berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Standar Isi sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. (3) Naskah soal UN sebelum digunakan negara. i. Kisi-kisi Ujian (1) (2) Kisi-kisi soal US disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kisi-kisi soal UN disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sebagaimana tercantum dalam lampiran Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. (3) (4) (5) Kisi-kisi soal US disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan. Kisi-kisi soal UN disusun dan ditetapkan oleh BSNP. Ketentuan tentang penyiapan, penggandaan, dan distribusi bahan US diatur lebih lanjut dalam POS US yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. i.1. Target Kelulusan bagi peserta didik SMA Negeri 1 Sumbawa Besar pada tahun pelajaran 2012 2013 adalah 100%. Program-program Sekolah dalam meningkatkan kualitas peserta didik yang berkaitan dengan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional adalah sebagi berikut: a. Menambah jam pembelajaran pada mata pelajaran US dan UN. b. Melaksanakan Uji Coba US dan UN minimal 3 kali. c. Membiasakan peserta didik kelas XII menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK) pada Ujian Semester, US, dan UN.
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 38

berdasarkan Standar

dalam Kurikulum Tingkat Satuan

diklasifikasikan sebagai dokumen

Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk

j. Kelulusan dari Satuan Pendidikan Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru SMA Negeri 1 Sumbawa Besar dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: 1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran; 2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan; 3. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan 4. lulus Ujian Nasional k. Kelulusan Ujian Nasional 1. Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah SMA apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai Sekolah. 2. Nilai Sekolah sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diperoleh dari: gabungan antara nilai US dan nilai rata-rata rapor semester 3, 4, dan 5 untuk SMA dengan pembobotan 60% untuk nilai US dan 40% untuk nilai rata-rata rapor. 3. Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan NA. 4. NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 3 diperoleh dari gabungan Nilai Sekolah dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dengan Nilai UN, dengan pembobotan 40% untuk Nilai Sekolah dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan 60% untuk Nilai UN. 5. Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 4 mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai dari setiap mata pelajran paling rendah 4,0 ( empat koma nol), (mengikuti ketentuan pusat). 6. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan kriteria kelulusan. Syarat Non Akademis :
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 39

1. Nilai ekstrakurikuler/ pengembangan diri sekurang-kurangnya cukup. 2. Jumlah kehadiran sekurang-kurangnya 90 %, dari jumlah hari efektif. K. Mutasi SMA Negeri 1 Sumbawa Besar menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui suatu mekanisme yang obyektif dan transparan antara lain mencakup halhal sebagai berikut: a. Memenuhi persyaratan yang ditentukan: 1. Surat permohonan orang tua yang bersangkutan. 2. Memiliki Laporan Hasil belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari sekolah asal. 3. Memilki Ijazah Sekolah Menengah Pertama/sederajat. 4. Memiliki surat pindah dari sekolah asal. 5. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari sekolah asal sesuai dengan bentuk raport yang digunakan di sekolah tujuan. 6. Mengikuti seleksi masuk dengan tes sesuai program yang diminati dan hasilnya diumumkan secara terbuka. L. Pendidikan Kecakapan Hidup Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan bagian integral dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian, materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran sehari-hari yang diemban oleh mata pelajaran yang bersangkutan. M. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global Dengan mengacu pada substansi yang ada SMA Negeri 1 Sumbawa Besar memberikan muatan lokal berdasarkan kebutuhan dan budaya daerah yaitu memberikan wawasan dan keterampilan yang utuh terhadap penguasaan Ketrampilan Seni Musik, Balawas, Basakeco, Seni Tari, dan Bahasa Samawa
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 40

sesuai kebutuhan maupun global.

peserta didik dan tuntutan masyarakat lokal, nasional

Muatan lokal yang dikembangkan di SMA Negeri 1 Sumbawa Besar adalah pemenuhan kebutuhan peserta didik akan keterampilan seni masyarakat Sumbawa Besar yaitu pendalaman seni musik, tari maupun bahasa Samawa di Sumbawa dan dalam menyongsong tantangan informasi global. Peserta didik dapat mengakses media belajar melalui media internet, mengerjakan tugastugas melalui email serta mengetahui hasil belajar dan nilai yang diberikan oleh guru dengan mengakses blog SMA Negeri 1 Sumbawa Besar.

N. Perencanaan dan Pelaksanaan Pendidikan Karakter Dengan adanya pencanangan Pendidikan Karakter melalui Inpres Nomor 1 tahun 2010 maka SMA Negeri 1 Sumbawa Besar mengintegrasikan pendidikan karakter tersebut dalam setiap mata pelajaran dan termasuk muatan lokal sesuai dengan kekhasannya. Di silabus dan RPP nilai-nilai pendidikan karakter tercantum di setiap kegiatan pembelajaran sedangkan di dalam pengembangan diri pendidikan karakter diimplementasikan dalam program bimbingan konseling dan ekstrakurikuler. Sementara untuk kegiatan tidak terprogram pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan rutin, spontan, dan keteladanan. Secara rinci sebagai berikut: 1) Pembiasaan Rutin yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, meliputi : upacara bendera, membaca surat Yasin bersama, ketertiban, pemeliharaan kebersihan (Jumat Bersih), kesehatan diri. 2) Pembiasaan Spontan yaitu kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus, meliputi : pembentukan perilaku member senyum, salam, sapa, membuang sampah pada tempatnya, budaya antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran), saling mengingkatkan ketika melihat pelanggaran tata tertib sekolah, kunjungan rumah, dan kesetiakawanan sosial.
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 41

3)

Pembiasaan Keteladanan yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari, meliputi : berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan keberhasilan orang lain, dating tepat waktu.

Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMA Negeri 1 Sumbawa Besar juga dilakukan melalui aktifitas sebagai berikut: 1. Kegiatan Rutin

Nilai-nilai Budaya dan Karakter Bangsa yang Dikembangkan Religius Bentuk Pelaksanaan Kegiatan Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran Setiap hari Jumat minggu pertama, kedua dan ketiga melaksanakan pembacaan surat Yasin Setiap pergantian jam pelajaran, peserta didik member salam kepada guru Melaksanakan sholat Dhuhur berjamaah sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk melakukan ibadah Peserta didik dianjurkan untuk mengucapkan salam sebelum dan sesudah kegiatan, jika bertemu dengan guru, bicara dan bertindak dengan memperhatikan sopan santun.
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 42

Peserta didik dibasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf, permisi dan tolong. Mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam ruangan orang lain. Meminta ijin untuk menggunakan barang orang Kedisiplinan lain. Membuat catatan kehadiran pendidik dan peserta didik. Pukul 07.00 peserta didik harus sudah berada di sekolah dan pulang seuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pukul 07.00 semua guru harus sudah berada di sekolah. Bagi guru yang tidak hadir tepat waktu diberikan teguran dan pulang sesuai dengan jawal yang telah ditentukan. Pegawai Tata Usaha pukul 07.00 harus sudah ada di sekolah dan pulang pukul 14.00. Bila berhalangan hadir maka harus ada surat pemberitahuan ke sekolah. Kerapian dan kebersihan pakaian, dicek setiap hari oleh seluruh guru, diawali oleh guru jam pertama. Peserta didik yang tidak berpakaian rapi diminta merapikannya. Kerapian rambut , yaitu ukuran panjangnya tidak boleh kena telinga dan kena krah kemeja. Guru dan pegawai berpakaian rapi. Mengambil sampah yang berantakan. Meminjam dan mengembalikan sendiri buku Peduli Lingkungan perpustakaan pada guru perpustakaan. Lingkungan Sekolah Bersih Membiasakan peserta didik untuk membuang
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 43

sampah pada tempatnya. Setiap hari Jumat minggu ke empat seluruh warga sekolah melakukan Jumat Bersih. Mengambil sampah yang berserakan. Kelas Bersih Piket Kelas secara kelompok membersihkan kelasnya setelah jam terakhir. Peserta didik secara individu mengangkat kursi masing-masing pada jam terakhir. Tidak mencoret tembok atau bangku/kursi/fasilitas sekolah. Bagi peserta didik yang melanggar akan diberi sanksi atau Peduli Sosial mengecat Ulang. Bakti Sosial yang diadakan satu kali dalam setahun yang dilaksanakan oleh pengurus OSIS. Mengumpulkan barang-barang yang masih layak pakai di sekolah dan menyumbangkannya pada orang yang membutuhkan, 1 kali setahun. Mengumpulkan sumbangan pada momen tertentu, misalnya gempa bumi, kebakaran, banjir dan lain-lian (sifatnya temporer). Mengunjungi teman yang sedang berduka atau sakit. Kejujuran Transparansi laporan keuangan sekolah. Menyediakan kotak saran dan pengaduan. Cinta Tanah Air Larangan menyontek saat ujian. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Menyanyikan lagu kebangsaan setiap upacara bendera dan peringatan hari besar nasional. Memajang foto presiden dan wakil presiden serta lambang Negara.
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 44

2. Kegiatan Spontan Nilai-nilai Budaya dan Karakter Bangsa yang Dikembangkan Religius Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
Memperingatkan peseta didik yang tidak beribadah. Memperingatkan jika tidak mengucapkan salam.

Kedisiplinan

Meminta maaf bila melakukan kesalahan. Mencatat peserta didik yang terlambat di dalam buku piket dan diberi sanksi. Bagi guru yang tidak hadir tepat waktu diberi teguran dan sanksi sesuai dengan peraturan disiplin pegawai negeri. Peserta didik yang tidak berpakaian rapi ditegur dan diberitahu cara berpakaian yang rapi. Bila ada peserta didik yang rambutnya tidak sesuai dengan ketentuan maka diminta untuk mencukurnya dan diberi jangka waktu bila masih melanggar maka guru BP BK akan mencukurnya. Melerai pertengkaran

Nilai-nilai Budaya dan Karakter Bangsa yang Dikembangkan Peduli Lingkungan Bentuk Pelaksanaan Kegiatan Menyuruh peserta didik memungut sampah yang dibuang sembarangan. Memberi sanksi bagi peserta didik yang membuang sampah sembarangan. Menanam bunga di depan kelas dan Peduli sosial memeliharanya. Mengunjungi teman dan guru yang sakit. Melayat apabila ada orang/wali murid yang meninggal dunia. Mengumpulkan sumbangan bila ada bencana. Mengumpulkan infaq setiap Jumat.
Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman 45

Kejujuran

Memperingatkan peserta didik yang mencontek. Memperingatkan peserta didik yang mencontoh PR temannya.

3. Kegiatan Keteladanan Nilai-nilai Budaya dan Karakter Bangsa yang Dikembangkan Religius Bentuk Pelaksanaan Kegiatan Pendidik berdoa bersam siswa sebelum dan sesudah pelajaran. Pendidik dan peserta didik melaksanakan sholat Dhuhur bersama sesuai dengan jadwal Kedisiplinan yang telah ditentukan. Pukul 07.00 semua pendidik sudah ada di sekolah. Pegawai TU sudah ada di sekolah pukul 07.00 dan pulang pukul 14.00. Berpakaian sesuai dengan jadwal yang telah Peduli Lingkungan dtentukan. Pendidik dan peserta didik membuang sampah pada tempatnya. Pendidik dan peserta didik mengadakan Jumat Bersih pada minggu keempat setiap bulan. Peduli Sosial Kejujuran Memungut sampah yang berserakan. Pendidik dan peserta didik mengumpulkan sumbangan setiap ada bencana alam. Pendidik memberi penilaian secara objektif.
46

Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman

Cinta Tanah Air

Pendidik menepati janji pada peserta didik. Pendidik dan tenaga kependidikan mengadakan upacara dan peringatan hari besar bersama peserta didik.

Kurikulum SMA Negeri 1 Sumbawa Besar Halaman

47

Вам также может понравиться