Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Anamnesis
Identitas pasien Keluhan utama RPS, RPD, RPK Riwayat penyakit hepatitis Riwayat konsumsi alkohol Riwayat pemakaian obat Apakah pasien merupakan petugas kesehatan yang mudah terpapar dengan darah? Apakah pasien hemodialisis? Multiple sex-partner?
Pemeriksaan fisik
ASITES
SIROSIS HEPATIS
MELENA
Perut membuncit Hernia umbilikalis Undulasi (+) Shifting dullness (+) Auskultasi: tidak terdengar bising usus
Spider telangiektasi Eritema palmaris Hepatomegali Splenomegali Asites Ikterus Demam yang tidak tinggi nekrosis hati
Pemeriksaan penunjang
AST dan ALT ,tidak begitu tinggi. Alkali phosphatase(AP) , kurang dari 2 -3 kali dari upper limit of normal. (N: 20-90 U/L) Gamma glutamil transpeptidase (GGT) = AP
Bilirubin normal pada sirosis kompensata, pada sirosis dekompensata. Konsentrasi albumin sesuai dengan perburukan sirosis Konsentrasi globulin Pada pasien sirosis dengan asites, kadar Na serum menurun
Ultrasonografi (USG) : sudut hati, permukaan hati, ukuran, homogenitas, dan adanya massa, asites.
Working diagnosis
Asites Sirosis hepatis ec hepatitis Melena ec pecahnya varises esofagus
Differential diagnosis
Hepatitis viral Hepatitis imbas obat (Drug-induced hepatitis) Hepatitis autoimun Hepatitis alkoholik Kolestasis Asites et causa sindroma nefrotik Asites et causa decompensatio cordis Asites et causa peritonitis tuberkulosa Melena et causa ulkus peptik
Hepatitis viral
Drug-induced hepatitis
NSAID: ibuprofen,naproxen MTX dosis rendah jangka panjang sirosis hati. Obat anti tuberkulosis : rifampisin, isoniazid Obat kemoterapi Obat antiretroviral untuk penanganan penyakit AIDS.
Hepatitis autoimun
Sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel hati Faktor genetik Sekitar 70% adalah perempuan. Bersifat kronis Memiliki gangguan autoimun lain : diabetes, sindrom Sjgren.
Hepatitis alkoholik
Jalinan jaringan ikat halus mengelilingi massa kecil sel hati yang masih ada. Kerusakan sel >> perbaikannya penimbunan kolagen. Hati mengecil, berbenjol-benjol (nodular) menjadi keras sirosis.
Kolestasis
Penyebab tersering: Virus hepatitis, alkohol, keracunan obat (drug-induced hepatitis), dan kelainan autoimun. Hepatitis B dan C akut sering tidak menimbulkan ikterus.
Penyebab paling sering: batu pada duktus koledukus dan kanker pankreas. Tinja sering berwarna pucat :sedikit yang bisa mencapai usus halus. Steatorrhea
INTRAHEPATIK
EKSTRAHEPATIK
Infeksi H.pylori yang menyebabkan tukak gaster :30-60% NSAID Lebih besar dan menonjol
ULKUS GASTER
ULKUS DUODENUM
Patofisiologi
HAV, HBV, dan HCV menyerang sel hati sistem kekebalan tubuh memberikan perlawanan peradangan hati jaringan parut di hati sirosis bendungan di limpa hipertensi portal perdarahan saluran cerna atas dan asites
sirosis hepatis dekompensata hipertensi portal varises esophagus. Varises esophagus pecah perdarahan yang massif hematemesis Setelah hematemesis selalu disusul dengan melena.
Epidemiologi
Indonesia :infeksi virus hepatitis B (4050%), dan virus hepatitis C (30-40%). Negara barat: alkohol Lebih dari 40% pasien sirosis hati bersifat asimptomatis.
Penatalaksanaan
Asites: Tirah baring Spironolakton :100600mg/hari. Diet rendah garam Parasentesis Melena: Pd penyakit hati kronis Vitamin K Vasopressin tekanan vena porta (0.51mg/menit/iv selama 2060 menit)
Hepatitis B Alfa interferon Lamivudin 100mg/hari Adefovir dipivoksil 1030mg/hari selama 48 minggu Hepatitis C Pegylated Interferon Ribavirin : 2x/hari, 800mg - 1200mg/hari
Komplikasi
Hepatocellular carcinoma (HCC) Koma hepatikum
Prognosis
Pencegahan
Menjauhi penggunaan narkoba suntikan Tidak memakai alatan yang mudah terkena darah dengan orang lain
Kurangi/ tidak konsumsi alkohol Kurangi makanan tinggi lemak, garam, gula