Вы находитесь на странице: 1из 20

YAYASAN KESEJAHTERAAN, PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN kebumian


JL SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur 55283, Telp. (0274) 486733. Psw. 419. Fax. (0274) 486400

YOGYAKARTA

Kuliah WIMAYA IDENTITAS ATAU JATI DIRI

Oleh : Andi Sungkowo & Suharwanto

Identitas atau jati diri membedakan antara orang yang satu dg lainnya, demikian juga antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya.

Alat Pelindung PT. Freeport Indonesia Kelompok Diri Seni (Identitas) Tari Siswa SD Condongcatur, Depok, Sleman, Yk

A. PENGERTIAN
1. ARNOLD DASHSFKY Dalam UBAIDILLAH, dkk (2000) a. Ciri ciri yang melekat pada seseorang atau sebuah benda. b. Surat keterangan yang dapat menjelaskan pribadi seseorang dan riwayat hidup seseorang.
Ada dua sumber utama dari identitas atau jati diri seseorang, yakni : 1). Aturan-aturan sosial yang menjelaskan dari tingkah laku tertentu dan sejarah hidup seseorang. 2). Orang yang satu dengan orang yang lainnya menurut konsepsi mereka dari identitas mereka masing-masing.

2. Soemarno Soedarsono (2001)

Identitas merupakan ciri-ciri sikap dan perilaku yang membedakan seseorang dari orang lainnya. Penampilan seseorang sebagai pribadi memadukan Rasa( tata nilai), Cipta, Karsa dan Karyanya.

Atribut PT.Antam TBK UBPE Pongkor

Menurut Soemarno S, identitas lebih ditekankan pada segi lahiriyah yang berfungsi sebagai tanda pengenal atau bukti diri. Peragaan identitas lebih berfokus pada segi cipta,karsa dan karyanya saja yang mencerminkan sikap, cara pandang dan perilakunya. Sedangkan jati diri merupakan hal-hal yang berkaitan dengan olah rasa yang dihasilkan moralitas dan integritas, yang menunjukkan norma, karakter dan tata nilai yang harus digunakan. 3. Hank Johnston, dkk (1994), membedakan identitas menjadi Identitas individu dan identitas kolektif. a. Identitas individu, berhubungan dengan keseluruhan ciriciri tentang seseorang. b. Identitas kolektif, interaksi antara individu yang satu dengan lainnya dala suatu kelompok dan melakukan serta perbuatan secara bersama-sama untuk tujuan bersama dalam stu kelompok.

B. MUNCULNYA IDENTITAS/JATI DIRI


a. Suparlan (1999), identitas atau jati diri muncul dan ada pada saat interaksi. Seseorang identitasnya atau keberadaanya diketahui oleh orang lain saat berlangsungnya hubungan komunikasi ataupun percakapan.

b. A. Ubaidillah, dkk (2000), Identitas atau jati diri seseorang dapat muncul dan ada pada saat dalam kesendirian, dimana seseorang berada dalam suatu hubungan dengan yang gaib yang ia banyangkan sebagai kebenaran yang tidak dapat dibantah.

c. Soemarno Soedarsono (2001), identitas dan jati diri seseorang tercermin dari penampilan terpadu dari : rasa, cipta, karsa dan karya atau sistem nilai (value system), sikap (attitude), dan perilaku (behaviour) yang dimiliki.

Identitas dan jati diri dapat muncul dan dikenali melalui :


1). Refleksi hati nurani 2). Keramahan yang tulus dan santun 3). Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa 4). Keuletan dan ketangguhan 5). Kecerdasan yang arif 6). Harga diri

Skema unsur-unsur jati diri


Nilai Refleksi hati nurani Sistem (Value system)

diwujudkan oleh Olah Rasa

Harga diri
Taqwa kpd Tuhan YME

Sikap (Attitude)
diwujudkan oleh Olah Cipta dan Olah Karsa

Kebersamaan
Kecerdasan yg arif

Perilaku (Behaviour) diwujudkan oleh Olah Karya

Keramahan yg tulus & santun Ulet & tangguh

C. PERLUNYA SESEORANG MEMILIKI IDENTITAS/JATI DIRI


A. Ubaidillah (2000), dalam suatu interkasi, setiap pelaku baik individu ataupun kelompok mengambil posisi dan dari kondisi tersebut, pelaku menjalankan peranan-peranannya sesuai dengan corak dan struktur interaksi yang berlangsung.

Suparlan (1999), menggambarkan dalam suatu keluarga antara hubungan bapak dengan anaknya, dimana seseorang dipanggil bapak oleh anaknya. Dalam hal ini hubungan yang ada adalah hubungan peranan (Bapak anak).

D. JATI DIRI LEMBAGA


Jati Diri UPN VETERAN YOGYAKARTA : 1. Monumen hidup para Veteran Pejuang kemerdekaan 2. Kampus perjuangan 3. Kampus perekat bangsa 4. Kampus pioner pembangunan

Aktualisasinya dengan cara : a. Memupuk semangat perjuangan b. Memupuk semangat berprestasi c. Memupuk semangat kebersamaan

Untuk mencapainya perlu : individu-indvidu yang cerdas intelektual, cerdas emosi dan cerdas hatinya serta berwawasan kebangsaan; menata pribadi menuju manusia yang berkepribadian dan menata lingkungan yang teratur dan bersih yang mampu mendorong semangat belajar & bekerja.

LEMBAGA
Variabel-variabel
lembaga : - Kepemimpinan - Doktrin - Program transaksi

KAITAN - KAITAN
Kaitan yg memungkinkan
Kaitan fungsional Kaitan normatif Kaitan tersebar

- Sumber-sumber daya
- Struktur intern

Konsep pembangunan lembaga secara umum (Milton J Esman dalam Eaton, 1986)

Kepemimpinan
Kelompok orang yang secara aktif berkecimpung dalam perumusan doktrin dan program dari lembaga tersebut dan yang mengarah pada operasi-operasi dan hubungan-hubungannya dengan lingkungannya.

Kepemimpinan dipandang sebagai suatu proses kelompok dimana berbagai peranan seperti : perwakilan, pengambilan keputusan dan pengendalian operasional.

Doktrin
Spesifikasi dari nilai-nilai, tujuan dan metoda operasional yang mendasari tindakan sosial. Doktrin merupakan sedereratn tema yang memproyeksi, baik di dalam organisasi itu sendiri maupun dalam lingkungan eksternalnya, seperangkat citra dan harapan-harapan mengenai tujuan-tujuan lembaga dan gaya-gaya tindakan.

Program
Tindakan-tindakan tertentu yang berubungan dengan pelaksanaan dari fungsi-fungsi dan jasa-jasa keluaran dari lembaga. Program merupakan terjemahan dari doktrin ke dalam pola-pola tindakan yang nyata dan alokasi dari energi, sumberdaya lainnya di dalam lembaga yng berhubungan dengan lingkungan eksternal.

Sumberdaya
Masukan-masukan keuangan, fisik, penerangan dari lembaga tersebut. manusia, teknologi dan

Struktur intern
Proses-proses yang diadakan untuk bekerjanya lembaga tersebut dan bagi pengelolaannya. Pembagian peran di dalam organisasi akan mempengaruhi kemampuannya untuk melaksanakan komitmen yang sudah diprogram.

E. IDENTITAS NASIONAL
Identitas Nasional berasal dari kata national identity, berarti :kepribadian nasional atau jati diri nasional. yang

A. Ubaidillah, dkk (2000),identitas nasional atau jati diri nasional adalah jati diri yang dimiliki oleh suatu bangsa, yang digali dari nilai-nilai budaya, nilai-nilai agama yang diyakini kebenarannya.

Identitas nasional terbentuk karena kita merasa sebagai bangsa mempunyai pengalaman sejarah yang sama, penderitaan yang sama, adanya saling kerjasama antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya meskipun ada perbedaan; akan tetapi adanya keinginan yang kuat untuk saling merekatkan dari masing-masing kelompok.

F. PERLUNYA IDENTITAS NASIONAL

Identitas atau jati diri nasional diperlukan untuk berinterkasi dengan bangsa-bangsa lain di dunia, sesuai dengan corak interaksi yang berlangsung dengan berpedoman pada kebudayaan. Seseorang yang memiliki identitas nasional, akan bangga mengakui Indonesia sebagai negaranya, karena salah satu ciri dari jati diri nasional orang Indonesia adalah mempunyai peradaban yang tinggi seperti halnya bangsa lain. Pemahaman jati diri bangsa seyogyanya mulai dipupuk sejak usia dini, agar kesadaran nilai-nilai budaya dapat ditumbuhkembangkan. Untuk itu perlu sinergi dari seluruh komponen dan potensi masyarakat bersama dengan pemerintah Indonesia.

Menurut Soemarno Soedarsono (2001), agar terbentuk ketahanan pribadi yang kuat, seseorang harus memiliki lima kualitas pribadi : - Iman dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa - Rasa percaya diri dalam memegang prinsip hidup - Kemandirian yang kuat tetapi tetap mendambakan kebersamaan. - Kreativitas dan kelincahan dalam bertindak serta jiwa yang ulet dan tangguh. - Memiliki visi untuk lebih mengedepankan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi atau kelompok.

G. PROGRAM KEPEDULIAN PENYEMAIAN IDENTITAS ATAU JATI DIRI BANGSA


Untuk membangun dan menemukan jati diri, perlu ditumbuhkan rasa percaya diri pada setiap pribadi, melalui tahapan-tahapan (Soemarno Soedarsono) :
-

Menggugah untuk menemukan diri sendiri

Menemukan dimana saya berada, ke mana dan bagaimana saya akan pergi.
Menunjukkan sikap yang tulus an ikhlas dengan meningalkan segala yang bersifat semu, agar saya dapat menghayati dan menikmati kenyataan.

Memiliki kemantapan hati untuk melangkah ke depan, supaya menjadi pribadi yang terpercaya.
Memadukan dengan serasi kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi dan kecerdasan hati supaya memiliki integritas.

Program Menemukan dan Membangun Jati Diri


LATAR BELAKNG TUJUAN PROSES METODOLOGI SASARAN HASIL AKHIR

Krisis Multi Dimensi

Pribadi yg Efektif

1. Menemukenali diri 2. Tahu siapa dia 3. Tahu dimana dia 4. Tahu mau kemana

JUJUR TERBUKA BERANI MENGAMBIL RESIKO TANGGUNG JAWAB

PRIBADI

JATI DIRI Berprinsip KETAHANAN Pendengar

Krisis Identitas

Karakter

5. Tahu bagaimana kesana

6. Mengikis segala
sesuatu 7. Mantap menuju Jati Diri ??? menghadapi tantangan KEHENDAK UNTUK BERUBAH CONTINUM MATURITY PROCESS Kompetensi sukses sejati

KOMITMEN
BERDASAR HATI NURANI BERBAGI

PRIBADI

yg baik
Melangkah

SIKAP

tanpa menunggu JADI PANUTAN tugas

EMOTIONAL

WAWASAN YG LUAS

INTELLIGENCE

Terima Kasih

Вам также может понравиться