Вы находитесь на странице: 1из 14

Local Content Dalam Karakter DKV Untuk Membangun Keunggulan Budaya Lokal

Oleh: I Nengah Sudika Negara Ida Bgs. Kt. Trinawindu Abstrac Bali represent tourism area which have famous in all the world. To introduce various of tourism object exist in Bali needed by adequate information medium, one of the visual communications medium. Visual communications design element consist of text / letter, colour and illustration. From the element can be presented various of Balinese culture as visual communications medium local content so that culture we earn more knowledgeable. But if we see in visual communications medium field which in the form of advertisement, baliho, poster, and others very limited present local culture, more presenting external culture of Bali even still a lot of present culture from outside country, so that not support local excellence of Bali. One of it cause , Bali only as a place of circulate the medum , its meaning the media produced outside Bali and not by Balinese. Visual communications design is planning or an idea to be presented in the form of picture which can enjoy with visual illustration is capable to explain with picture, if explained with words not yet obtained clarity. Typography interpreted by art print with letter, artistic compile letter, printing, mould from letter. The same Typography its meaning by arranging letter is very made account of in making visual communications design masterpiece. Local content cultural at visual communications medium can be presented by part of element illustrate especially at type illustration: : Ilustration of the product in setting, Ilustration of the product in use, Ilustration of the contrast, Ilustration of the contrast the product. Keyword: Local Content, Visual Desain Communications, Balinese culture. 1. Pendahuluan Bali merupakan daerah pariwisata yang sudah terkenal di seluruh dunia. Untuk memperkenalkan berbagai obyek wisata yang ada di Bali diperlukan media informasi yang memadai, salah satu media tersebut adalah media desain komunikasi visual. Unsur pembentuk desain komunikasi visual terdiri dari teks/huruf, ilustrasi/gambar dan warna. Dari unsur tersebut dapat ditampilkan berbagai budaya Bali sebagai local content media komunikasi visual sehingga budaya kita dapat lebih dikenal. Dengan menampilkan local content dalam unsur media tersebut setidaknya kita ikut berpartisipasi membangun Bali dari sisi budaya dan diharapkan tercipta keunggulan budaya lokal. 1.1 Latar Belakang Selama ini upaya untuk menampilkan local content dalam media desain komunikasi visual sudah ada, kita sudah upayakan mulai dari bidang akademis yaitu di lembaga

institusi ISI Denpasar telah diupayakan dengan megarahakan tugas-tugas perancangan desain komunikasi visual untuk menampilkan budaya lokal sehingga nantinya tercipta desain-desain yang menampilkan budaya Bali, apapun tema/kasus yang diangkat (sosial/kampanye atau komersial) diupayakan mengandung unsur lokal. Tetapi kalau kita lihat di lapangan media komunikasi visual yang berupa iklan, baliho, poster, dan lain-lain sangat terbatas menampilkan budaya lokal, lebih banyak menampilkan budaya luar Bali bahkan masih banyak yang menampilkan budaya dari luar negeri, sehingga tidak mendukung keunggulan lokal Bali. Salah satu penyebabnya adalah, Bali hanya sebagai tempat beredarnya media tersebut, artinya media tersebut diproduksi di luar Bali dan bukan oleh orang Bali. Saat ini jumlah alumni desain komunikasi visual yang berhasil ditamatkan oleh ISI Denpasar kian tahun semakin banyak sehingga designer-designer tersebut nantinya diterima bekerja pada perusahaan bidang desain komunikasi visual dan diharapkan dapat menciptakan desain-desain yang menampilkan budaya Bali. 1.2 Permasalahan Bagaimana caranya menampilkan budaya lokal pada unsur-unsur desain komunikasi visual sehingga tercipta media komunikasi visual yang dapat membangun keunggulan budaya lokal II. Tinjauan Tentang Desain Komunikasi Visual 2.1 Pengertian Desain Komunikasi Visual Desain adalah perencanaan atau sebuah ide yang akan dituangkan dalam suatu bentuk Menurut Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksup dapat dipahami; hubungan; kontak; perhubungan. Sedangan visual merupakan penerangan dengan menggunakan gambar, tulisan yang dapat dilihat dengan indra pengelihatan. Jadi desain komunikasi visual adalah perencanaan atau sebuah ide yang akan ditampilkan dalam bentuk gambar yang bisa dinikmati dengan indra pengelihatan. 2.2 Unsur-unsur Desain Komunikasi Visual 2.2.1 Ilustrasi 2.2.1.1 Pengertian Ilustrasi Berasal dari bahasa latin ilustrare yang artinya: sinar terang, mulia,gemilang. Kata tersebut berdekatan dengan kata ilustro yang artinya: Menghias, Menerangi, Menunjukkan Jadi arti ilustrasi ditinjau dari asal katanya: suatu yang dapat menghias, menerangkan atau menunjukkan melalui media tertentu.

Pengertian ilustrasi menurut Made Westra: merupakan gambar yang menyertai naskah, artikel atau media komunikasi lainnya Pengertian ilustrasi menurut Maya Ananda :suatu yang dapat menyemarakkan halamanhalaman buku atau media lainnya sebagai karya seni yang memiliki nilai estetis. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan: ilustrasi adalah suatu yang mampu menjelaskan dengan gambar apabila dijelaskan dengan kata-kata belum memperoleh kejelasan 2.1.1.2 Obyek Ilustrasi Obyek ilustrasi dapat berupa tumbuhan(flora), binatang(fauna), vignet, diagram/grafik, fantasi. 2.1.1.3 Fungsi Ilustrasi Menjelaskan, menerangkan, menambah daya tarik dan keindahan dalam suatu media komunikasi visual Fungsi ilustrasi menurut Maya Ananda sebagai penghias, penangkap pandangan, penarik perhatian. menurut Dirksen memikat perhatian pembaca, merangsang minat baca 2.1.1.4 Teknik Pembuatan Ilustrasi Secara garis besarnya teknik ilustrasi dapat dibedakan menjadi 5 teknik 2.1.1.4.1 Teknik goresan tangan Teknik ini terdiri dari: -Teknik garis: adalah gambar yang hanya berupa garis sederhana, biasanya untuk membuat sketsa -Teknik arsir Memberikan arsiran pada sebuah gambar sehingga kelihatan berdimensi -Teknik titik-titik memberi kesan dimensi dengan cara memberikan titik-titik pada bagian gambar yang gelap, pada bagian terang titik-titiknya semakin jarang -Teknik blok Memberi kesan berdimensi pada gambar dengan memberikan blok gelap pada bagian gambar yang gelap, antara gelap dan terang sangat kontras. -Teknik half tone Memberi kesan berdimensi pada gambar dengan memberikan warna gelap pada bagian gambar yang gelap dan warna terang pada bagian gambar yang terang, antara gelap dan terang tidak ada perbedaan yang kontras.

-Teknik goresan kering Menggunakan kuas dengan bahan tanpa dicampur dengan pelarut misalnya, cat air tanpa dicampur air, cat minyak tanpa dicampur minyak -Teknik mengkikis papan Menggunakan papan kayu, semula papan diblok hitam kemudian bagian obyek gambar dikikis dengan pisau atau sejenisnya, untuk memberi kesan dimensi, bagian obyek yang terang dan bagian gelap volume kikisannya dibedakan. 2.1.1.4.2. Teknik fotografi Membuat gambar dengan bantuan alat foto(kamera fotografi) 2.1.1.4.3. Teknik kolase Membuat gambar dengan tempelan-tempelan kertas yang ilustrasi. dibentuk menjadi sebuah

2.1.1.4.4. Teknik air brush Membuat gambar dengan bantuan tenaga angin atau peralatan

airbrush

2.1.1.4.5 Teknik gabungan membuat gambar dengan menggabungkan beberapa teknik seperti: teknik fotografi dengan goresan tangan, teknik fotografi dengan kolase atau penggabungan teknik lainnya. 2.1.1.5 Penyajian Ilustrasi Menurut Bedjo Riyanto yang dikutip dari teori Otto Klepner menyebutkan bahwa bentuk penyajian ilustrasi secara garis besarnya dibagi menjadi 5 2.1.1.5.1. Ilustration of the alone product:menampilkan produk itu sendiri, tanpa dipadukan dengan dengan unsur-unsur lain 2.1.1.5.2. Ilustration of the product in setting: menampilkan produk dengan paduan unsur-unsur pendukung lainnya, unsur-unsur tsb sebagai pendukung penampilan produk/sbg akibat jika menggunakan produk yang dimaksud. 2.1.1.5.3. Ilustration of the product in usa: menampilkan produk dalam proses penggunaannya, suasana menunjukkan ketika produk tsb sedang digunakan. 2.1.1.5.4. Ilustration of the contrast: penggambaran perbedaan kualitas yang tajam antara produk yang sedang diinformasikan dengan produk lain yang sejenis 2.1.1.5.5. Ilustration of the cartoon: Penggambaran produk dengan gaya kartun atau cerita bergambar (kartun berseri/komik strip)

2.2.2 Logo Merupakan tanda yang berfungsi sebagai identitas, dapat sebagai identitas lembaga, perusahaan, perorangan dan lain-lain. Logo dapat terbentuk karena latar belakang kultur, produk yang dihasilkan, citra/image(modern, klasik, futuristik) dan lain-lain. Logo ada dua macam yaitu logotif dan logogram. Logotype adalah yang terbentuk oleh huruf dan logogram yang terbentuk oleh gambar atau simbul-simbul. ( Susanto, 2002, 70 71). Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan logo adalah sejarah(heraldic), identitas atau kekhasan, asosiatif, artistik, komunikatif, simbolik, impresif ( Wirya, 1999, 31 ) 2.2.3 Tipografi Tipografi berasal dari bahasa Latin yaitu dai kata typos artinya cetakan, bentuk dan sejenisnya dan graphia yang artinya hal tentang seni tulisan ( Shceder, 1993: 4) Huruf adalah gambar bunyi bahasa atau aksara. Huruf merupakan gambar bunyi bahasa atau biasa disebut dengan aksara (Poerwadarminta, 1993:376). Tipografi adalah salah satu visual untuk membentuk kata dalam kalimat media. Secara umum tipografi diartikan seni mencetak dengan huruf, seni menyusun huruf, cetakan dari huruf. Tipografi sama artinya dengan menata huruf yang sangat dipentingkan dalam membuat karya desain komunikasi visual (Susanto, 2002:108) Tipe hurup sekarang jumlahnya ribuan, tetapi untuk mempermudah memilih dari jumlah itu, ada jenis huruf yang digolongkan menjadi 6 golongan yaitu: - Romawi Gaya Lama(old styleromans) Para ahli hurup menyebutkan bahwa huruf ini tetap merupakan huruf terindah, yang tergolong huruf ini adalah Calson dan Garamond. - Romawi Modern Huruf terkenal yang termasuk jenis ini adalah Bodoni, huruf ini memiliki banyak variasi ukuran dan ketebalan. Romawi Peralihan Memiliki gaya peralihan antara Romawi Lama dan Modern, misalnya menampilkan kesan ringan dan diantaranya huruf Baskerville dan Ditto Times Romans. - Tanpa Kait(Sans-Serif) Kesan yang ditampilkan monoton dan sangat sulit disambungkan huruf demi huruf tetapi sudah ada yang dirancang untuk mengatasi hal tersebut , biasanya dipakai untuk penulisan judul. - Berkait Papak(Square serifs) Jenis huruf ini seperti tanpa kait, tetapi sebenarnya tanpa kait. Dahulu huruf ini dikenaldengan jenis Egyptian dan beberapa huruf mencerminkan pengaruh Mesir , -

misalnya Cairo, Karnak, Stymie dan Memphis. Huruf ini sangat sulit dibaca kecuali untuk kalimat pendek. - Aneka Ragam Yang termasuk huruf ini adalah huruf yang tidak tergolong di atas, seperti huruf ornamental yaitu PT Barnum, Dom Casual, Baloon, Cooper Black, Nubian, Peignot, Rustic dan lain-lain. Huruf ini hanya sekali-sekali dipakai. Berbagai ketebalan huruf disebut Condensed(mampat) dan Extended/Wide/Expended(terkembang). Untuk ketebalan biasanya disebut light(tipis), Medium(sedang), Semi Bold(agak tebal), Bold(tebal), Extra Bold/Heavy(tebal), sedangkan huruf yang berperawakan miring disebut Italic. 2.2.4 Teks/Copywriting 2.2.4.1 Copywriting Copywriting merupakan salah satu unsur pembentuk media komunikasi visual. Masyarakat awam biasanya mengenal copywriting seperti apa adanya, sesuai apa yang dilihat atau atau dibaca dan mengetahui sedikit bagaimana copywriting dibuat. Copywriting terbentuk oleh kata-kata yang dirangkai menjadi sebuah kalimat. Untuk memperoleh copywriting yang berkualitas, dapat menarik minat pembaca, komunikatif, informatif serta tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dari audience mengenai misi yang dibawakan, seorang penyusun copywriting harus mengetahui berbagai aspek kreatif dan kiat- kiat untuk menghindari salah tafsir dari audience. Copywriting yang baik dan berkualitas adalah copywriting yang mampu mempengaruhi emosi dan membentuk imajinasi pembaca berbuat sesuai harapan penciptanya dan seolah-olah menghipnotis pembaca untuk tidak menggunakan rasionya. Kadang bisa dirasakan halus, sedikit mengajari, ada juga dirasakan sebagai perintah. Selain isi, keberhasilan copywriting terletak juga pada penampilan yang menyangkut ukuran, jenis huruf, warna dan tata letak. Untuk itu penulis akan menampilkan aspek kreatif dan kiat untuk menghindari salah tafsir dari audience. 2.2.4.2 Pengertian Copywriting Copywriting adalah hasil kreatifitas dalam mengolah kata-kata untuk menciptakan sebuah makna yang bertujuan menjelaskan objek dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti dan dapat diterima oleh pembaca. Agus Trijanto, memberikan pengertian tentang copywriting sebagai tulisan karya copywriter dalam bentuk karangan-karangan yang dibuat semenarik mungkin dan beraneka gaya. Copywriting selalu mengarah pada kegiatan periklanan dan merupakan unsur penting dalam dalam perwajahan sebuah media komunikasi visual karena melalui copywriting dapat diketahui maksud dan target yang ingin dicapai. Copywriting dalam media desain komunikasi visual tidak hanya sebagai bumbu atau pemanis tetapi merupakan informasi yang berharga dan dapat membantu masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa dengan jalan yang menyenangkan.

Dari teorinya Frank Jefkins yang diulas kembali oleh Agus Trijanto menyebutkan copywriting merupakan seni penulisan pesan penjualan yang persuasif dan kuat yang dilatar belakangi kewiraniagaan(salesmenship), mampu menarik perhatian(attention), ketertarikan(interest), keinginan(desire), keyakinan (conviction) dan tindakan(action). Kalau semua itu tidak bisa diwujudkan maka gagalah pesan penjualan dan pencipta dianggap gagal dalam menterjemahkan hakikat sebuah produk/jasa yang diiklankan. Kadang-kadang copywriting dinilai sebagai kata-kata yang bertolak belakang dan harus diampuni jika tidak mengandung kebenaran, tetapi konsumen sekarang sudah lebih banyak bersikap kritis dan selektif menilai sebuah iklan sehingga apa yang tertulis dalam iklan tidak menjebak konsumen itu sendiri. 2.2.4.3 Jenis Copywriting Secara garis besarnya copywritting dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu Headline, Bodycopy dan Slogan. 2.2.4.3.1. Headline Adalah bagian terpenting, merupakan judul atau kepala tulisan dalam media komunikasi visual walaupun letaknya tidak selalu di atas,sebuah headline harus mampu menarik perhatian pembaca, membangkitkan keingintahuan pembaca terhadap produk/jasa. Sebuah headline biasanya sering diikuti sub headline yang menjelaskan maksud hedline secara singkat. Menurut James F. Engle yang dikutif oleh Bedjo Riyanto mengklasifikasikan headline menjadi: -Identification Headline, yang langsung menyebutkan identitas nama atau merk dari produk atau jasa yang ditawarkan. -Advis or Benefif Headline, yang memberikan janji,nasehat, manfaat atau mengarahkan kelebihan produk/jasa secara langsung. -Information or News Headline, yang berisi berita atau informasi tentang produk/jasa -Selective Headline, suatu penawaran secara langsung kepada konsumen khusus yang menjadi sasarannya -Command Headline, isinya bersifat anjuran atau perintah kepada konsumen untuk menggunakan produk/jasa yang ditawarkan. -Question Headline, dikemukakan dengan gaya bahasa bertanya. -Curiocity or Propocative Headline, untuk membangkitkan kecemasan dan ketakutan pada diri pemirsa bila tidak menggunakan produk/jasa yang ditawarkan. - Boast Headline, membesar-besarkan atau melebihkan keunggulan suatu produk/jasa. 2.2.4.3.2. Bodycopy, Berisi penjelasan dan memberitahukan secara lengkap tentang produk/jasa yang ditawarkan dan merupakan penjabaran yang logis dari ide atau tema sentral yang berada pada headline. Menurut James F. Engle yang dikutif oleh Bedjo Riyanto mengklasifikasikan bodycopy menjadi:

-Emotif or Mood, yang membawa pembaca pada perasaan tertentu, serta mengasosiasikan peristiwa atau kesan tertentu. -Factual Hard Selling, langsung menyodorkan kehebatan produk dan menyuruh pembaca untuk membeli dan menggunakan produk/jasa yang datawarkan. -Factual Education, menjelaskan secara rasional dan faktual tentang keuntungan dan kerugian, serta memberikan alternatif lain yang memberi manfaat. -Narrative, memberi pandangan serta gambaran tentang produk/jasa tanpa membawa pembaca pada suasana tertentu, seperti repotase dalam surat kabar. -Prestige, mengemukakan image/citra dari perusahaan yang membuat produk/jasa, jadi lebih menggambarkan bonafiditas produsennya. -Picture and Caption, perpaduan gambar dan keterangan. -Monolog or Dialog, berisi percakapan antara seseorang dengan diri sendiri atau orang lain -Gimmick, memberi iming-iming yang menggiurkan kemudian baru diarahkan pada produk/jasa yang ditawarkan. -Editorial, meletakkan iklan pada suatu rubrik pada media yang sesuai dengan iklan tersebut. -Testimonial, berisi pujian dari tokoh atau figur publik mengenai produk/jasa yang ditawarkan. -Quotation, berisi kutipan pendapat atau pandangan orang-orang terkenal yang dipakai sebagai tema sentral iklan. -Back Selling, menggunakan pihak ketiga sebagai sarana untuk mencapai sasaran, misalnya anak-anak yang mendorong orang tuanya untuk menggunakan suatu produk/jasa.

2.2.4.3.3.Slogan, Menurut Rhenald Kasali, slogan merupakan kata-kata yang pada umumnya digunakan untuk lebih meyakinkan dan memperkuat sikap calon pembeli untuk memilih produk/jasa yang ditawarkan. Kalimat yang dipakai sederhana dan mudah diingat. 2.2.4.3. Aspek Kreatif Dalam Menciptakan Copywriting Kreatifitas memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan sebuah copywriting, dengan kreatifitas seorang copywriter dapat menggunakan nalar dan emosinya sehingga produk dan jasa yang ditawarkan yang semula biasa-biasa saja menjadi luar biasa. Jika ide-ide penulisan coprwriting sudah muncul segeralah dituangkan, jangan ragu untuk mewujudkannya dalam bentuk tulisan. Langkah berikutnya adalah menyesuaikan hasil kreatifitas dengan kebutuhan pasar. Untuk mengetahui kebutuhan pasar terkadang menyita waktu yang cukup lama, karena harus melalui penelitian pasar(market research) mengenai produk/jasa yang akan ditawarkan. Menurut Agustrijanto seorang copywriter yang handal harus memiliki sifat, dorongan(curious) yaitu memiliki dorongan untuk mencari tahu, agen perubahan(agent of change or development) yaitu selalu menciptakan hal-hal yang mampu membuka mata

khalayak sasaran dengan idenya yang orisinil, bersikap terbuka(open mind) selalu beradaptasi dengan lingkungan dan peduli terhadap perkembangan di masyarakat, bertanya dan menjawab(question and answer) adalah sikap yang tidak pernah puas terhadap pertanyaan dan jawaban, dengan selalu mencari solusi terbaru. Disamping hal-hal tersebut ada beberapa aturan yang sudah umum tapi tidak tertulis dan harus ditaati dalam menciptakan copywriter yaitu: -Jujur, seorang copywriter harus jujur dan bertanggung jawab terhadap hasil kreatifitasnya. -Tidak menyinggung perasaan dan merendahkan martabat negara, agama, susila, adat, budaya, suku dan golongan. -Dijiwai oleh asas persaingan yang sehat. Hal-hal tersebut nantinya akan direfleksikan dalam struktur kata dan gaya bahasa yang digunakan dalam menciptakan copywritng. 2.2.4.3.1.Sruktur Kata Tahap selanjutnya menentukan struktur kata-kata. Struktur kata-kata dalam copywriting harus: -Menggugah, yaitu mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan perhatian. -Informatif, kata-katanya harus jelas, bersahabat, rinci, ringkas dan komunikatif. -Persuasif, rangkaian kata-katanya membuat konsumen nyaman,senang dan tenteram. -.Bertenaga gerak, komposisi kata-katanya membimbing konsumen untuk menghargai waktu selama masa penawaran. -Memiliki penyelesaian akhir, harus dapat membantu konsumen untuk mendapatkan produk/jasa secara cepat dan mudah.

2.2.4.3.2. Gaya Bahasa Stuktur kata yang digunakan terkait erat dengan gaya bahasa yang digunakan. Adapun gaya dan jenis kata yang dimaksud adalah: -Eksploratif(to explorate), yaitu mengeksplorasi dan mengulas dengan tajam tentang hakikat produk/jasa dengan kata-kata yang akurat dan tidak memiliki makna ganda, menguatkan citra dan menunjukkan fakta yang sebenarnya. -Naratif, yaitu berbentuk cerita dengan menguraikan produk/jasa dalam suasana bercerita, gaya bahasa dibuat semenarik mungkin dengan imajinasi yang mengedepankan fakta yang ada. -Argumentatif, gaya bahasanya menunjukkan persaingan dengan kompetitor dengan menampilkan kelebihan produk/jasa. -Retoris, mengungkapkan kebenaran tanpa mengharapkan jawaban atau bantahan dari konsumen. -Informatif, yaitu menginformasikan secara detail produk/jasa yang ditawarkan sehingga dapat membantu konsumen untuk mendapatkan produk/jasa secara cepat dan mudah.

2.2.4.4 Aspek Penafsiran Aspek ini dipahami untuk menghindari penafsiran yang berbeda dari audience/konsumen terhadap produk/jasa yang ditawarkan atau setidaknya memiliki penafsiran yang seimbang antara copywriter dan audience, jika hal tersebut tidak tercapai maka, copywriting dianggap gagal menjalankan misinya. Adapun aspek-aspek yang menyebabkan penafsiran yang berbeda serta kiat-kiat untuk menghindarinya adalah: 2.2.4.4.1 Pengetahuan yang terbatas terhadap produk/jasa yang ditawarkan. Disini diperlukan pengetahuan yang detail mengenai produk/jasa yang ditawarkan sehingga dapat merefleksikan produk/jasa melalui kata-kata secarabenar dan jujur. Untuk menghindarinya, seorang copywriter hendaknya menjalin hubungan dekat dengan pihak klien/komunikator sebagai langkah untuk mengetahui secara detail produk yang akan ditawarkan. 2.2.4.4.2. Latar belakang copywriter(pendidikan, budaya, agama paham politik dan sebagainya) Latar belakang pendidikan atau pengalaman copywriter amat dibutuhkan untuk memahami budaya,agama yang beragam, paham politik. Untuk menghindarinya seorang copywriter tidak hanya memiliki pendidikan yang cukup tetapi harus memiliki pengalaman atau pengetahuan dalam bidang sosial budaya, agama, politik, dan sebagainya, sehingga copywriting yang diciptakan tidak menimbulkan citra buruk di masyarakat. 2.2.4.4.3 Tingkat kebutuhan yang berbeda. Tingkat kebutuhan dimasyarakat selalu berbeda tergantung tarap hidup, jenis kelamin, kelompok umur, jenis media, pekerjaan dan tempat tinggal. -Tarap hidup: apakah produk/jasa ditujukan untuk kelas ekonomi kelas bawah, menengah atau kelas atas. -Jenis kelamin: apakah produk/jasa yang ditawarkan untuk pria, wanita atau untuk pria dan wanita. -Kelompok umur: apakah untuk anak-anak, remaja, dewasa atau lansia. -Jenis pekerjaan: apakah untuk pekerja swasta, negeri, buruh kecil, ibu rumah tangga dan lain-lain. -Tempat tinggal: appakah bertenpat tinggal di kota, pedesaan pesisir atau di pegunungan. Jika semua hal tersebut dapat diketahui, barulah copywriting mulai dirancang. 2.2.4.4.4.Tingkat apresiasi terhadap karya copywriting yang beraneka ragam. Tingkat apresiasi yang dimiliki oleh audience memang beragam, tetapi sebagai copywriter harus menyiasati dengan mendekatkan diri kepada pihak audience atau tidak jarang harus diawali dengan penelitian berbagai aspek yang dimiliki audience termasuk kemampuan audience dalam mebgekspresikan sebuah copywriting.

III. Pembahasan Dari teori yang telah dipaparkan, dapat disebutkan bahwa unsur-unsur desain komunikasi visual yang memungkinkan untuk memuat local content adalah bagian ilustrasi karena pada bagian tersebut sifatnya fleksibel dalam artian local content bisa ditampilkan tidak harus sebagai vocal point tetapi bisa sebagai latar belakang apapun jenis medianya atau apapun jenis pesan yang disampaikan. Hal ini bisa didukung oleh teori: - Ilustration of the product in setting: menampilkan produk dengan paduan unsur-unsur pendukung lainnya, unsur-unsur tersebut sebagai pendukung penampilan produk/sebagai akibat jika menggunakan produk yang dimaksud - Ilustration of the product in usa: menampilkan produk dalam proses penggunaannya, suasana menunjukkan ketika produk tsb sedang digunakan. - Ilustration of the contrast: penggambaran perbedaan kualitas yang tajam antara produk yang sedang diinformasikan dengan produk lain yang sejenis - Ilustration of the cartoon: Penggambaran produk dengan gaya kartun atau cerita bergambar (kartun berseri/komik strip) IV. Kesimpulan Local content/budaya lokal pada media desain komunikasi visual dapat ditampilkan pada bagian unsur ilustrasi terutama pada ilustrasi jenis: Ilustration of the product in setting, Ilustration of the product in usa, Ilustration of the contrast, Ilustration of the contrast V. Saran Bagi alumni yang terjun ke dunia desain komunikasi visual, agar ikut membangun keunggulan lokal dengan menampilkan Budaya Bali pada setiap desain-desain yang diciptakan baik yang bertujuan sosial maupun komersial.

VI. Daftar Pustaka - Agus Trijanto, 2001, Copywriting, Seni Mengasah Kreatifitas dan Memahami Bahasa Iklan, Bandung, Pt Ramaja Rosdakarya Offset - Bedjo Riyanto, 2000. Iklan Surat Kabar dan Perubahan Masyarakat di Jawa Masa Kolonial(1870-1915), Yogyakarta, Tarawang - Georg Shedder, 1993, Perihal Cetak Mencetak, Jakarta, Pt Gramedia - Maya Ananda, 1978, Seluk Beluk Reklame Dalam Dunia Perdagangan Jakarta, Mutiara. - Peorwadarminta WJS, 1976, Kamus Umum Bahasa Indonesia, akarta, Pt Gramedia - Suyanto M, 2002, Aplikasi Desain Grafis, Ygyakarta, Andi - Wirya, 1999, Kemasan Yang Menjual, Jakarta, Pt Gramedia - Westra I Made, 1988, Diktat Kuliah Ilustrasi Denpasar, FPSSRD Univ. Udayana

CURICULUM VITAE 1. Nama 2. Tempat/tanggal Lahir 3. Jenis Kelamin 4. Pangkat/Gol./NIP 5. Bidang Ilmu 6. Instansi 7. Alamat Rumah 8. Riwayat Pendidikan No 1 2 3 4 Nama Pendidikan SDN No.1 Belumbang SMPN Kerambitan SMAN 2 Tabanan PSSRD Univ. Udayana : Drs I Nengah Sudika Negara : Tabanan, 3-11-1966 : Laki : Penata/IIId/132094966 : Desain Komunikasi Visual : FSRD ISI Denpasar : Jln Tukad Pancoran IV E No. 7 Denpasar : Tempat Tabanan Tabanan Tabanan Denpasar Tahun Pendidikan 1980 1983 1986 1991 Gelar/Ijasah Berijasah Berijasah Berijasah Drs Bidang Keilmuan Umum Umum IPS DKV

9. Pengalaman Penelitian: -Prospek Penggunaan T. Shirt Untuk Promosi Obyek Pariwisata Tirtagangga - Prospek Penggunaan T. Shirt Untuk Promosi Obyek Pariwisata Tulamben -Kajian Huruf pada Kartu Pos Bergambar Pariwisata Bali -Kajian dan Alternatif Pengembangan Desain Kerajinan dari Besi pada CV Iron Art di Panjer -Ergonomi Partisipatori Untuk Memperpendek lama Tugas Akhir Mahasiswa Desain FSRD ISI Denpasar -Ergonomi Total untuk Mengurangi Kelelahan Pekerja Pertanian di Bali -Copywriting, Kreatifitas untuk menghindari penafsiran berbeda dari audiens

CURICULUM VITAE 1. Nama 2. Tempat/tanggal Lahir 3. Jenis Kelamin 4. Pangkat/Gol./NIP 5. Bidag Ilmu 6. Instansi 7. Alamat Rumah 8. Riwayat Pendidikan No 1 2 3 4 Nama Pendidikan SDN No.4 SLUB I Saraswati SMAN 6 Denpasar PSSRD Univ. Udayana : Ida Bgs. Kt. Trinawindu.,S.Sn : Tampaksiring, 01-04-1976 : Laki : Penata Muda Tk I/IIIb/132304500 : Desain Komunikasi Visual : FSRD ISI Denpasar : Jln Sandat VII No 10 Denpasar : Tempat Tampaksiring Denpasar Denpasar Denpasar Tahun Pendidikan 1988 1991 1994 2000 Gelar/Ijasah Berijasah Berijasah Berijasah S.Sn Bidang Keilmuan Umum Umum IPA DKV

9. Pengalaman Penelitian: - Perancangan Media Komunikasi Visual sebagai sarana promosi Komaneka Resort, Ubud - Perancangan kemasan kopi merk Gunung Batur sebagai media promosi - Perancangan kemasan Kacang Mete Palasari merk Gunung Agung sebagai media promosi

Вам также может понравиться