Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Selayaknya seorang pelari yang baru saja memenangkan medali emas di ajang olimpiade, maka ia akan berlari satu putaran lagi (berlari, bukan berjalan terseok-seok) sambil mengibarkan bendera negaranya dengan penuh kebanggaan. Letih itu tak terasa lagi, semangat kemenangan yang memberinya kekuatan baru untuk menempuh putaran penutup dengan lebih indah, yakni penuh senyuman kemenangan. Semangat seperti inilah yang memacu keinginan saya untuk menutup perjalanan menyusui ini dengan penuh cinta kasih. Artikel ini lebih bersifat membagikan pengalaman saja. Dan saya berharap, pengalaman ini dapat bermanfaat bagi Anda sekalian.
sebagai masa perpisahan bonding saya dengan Lentera kecil-saya. Saya lalu mulai belajar untuk menganggap bahwa masa menyusui itu adalah masa terbaik untuk dikenangkan, namun bukan untuk dikangenin Bagi saya kedua terminologi ini benar-benar berbeda. dikenangkan, berarti saya senang akan hal tersebut tapi meskipun dimungkinkan, saya tidak akan kembali ke sana. Sedangkan dikangenin, artinya saya senang namun terlebih lagi.. jika diizinkan untuk menarik mundur waktu, maka tentu saja akan saya lakukan agar saya bisa kembali ke masa itu. Perubahan persepsi ini benar-benar membantu saya menikmati masa menyapih dengan kasih. Masa kanak-kanak adalah masa dimana anak telah memiliki memori yang kuat dan yang saya inginkan adalah menutup petualangan menyusui ini dengan momen indah yang layak untuk dikenangkan baginya juga. Karena bagi saya, sesungguhnya menyapih bukanlah melepas bonding, melainkan justru mempererat bonding dengan cara yang berbeda.
S : aduh.. aduh. iiiiiiiiiii-miiiiiiiiiiiik????? (berpolah lebih konyol lagi dari sebelumnya) anak cantik yang sudah besar, minumnya air putih. okeiiii??? sama kayak mama, nih! air putih woooow, enaaaakkk!! (sembari menuangkan air putih ke dalam dua gelas). S : (berjongkok di hadapannya, menegak air dalam gelas sambil membuat bunyi tegukan yang keras lalu mendesah seolah-olah air putih itu nikmat sekali rasanya, kemudian menyodorkan gelas satu lagi kepadanya) Lentera mau? L : mau! (menyambut gelas yang saya sodorkan dan langsung mereguknya dengan rakus, kelihatannya dia memang haus sekali) Biasanya, kalau sedang sangat ingin menyusu.. cara ini tidak mempan. Itu artinya, Lentera kecil memang betul-betul sedang ingin menyusu. Namun, beberapa kali trik ini saya praktekkan cukup ampuh untuk mengalihkan perhatiannya. Biasanya dengan pilihan kata yang berbeda, serta ekspresi kekonyolan yang berbeda pula. Misal, saat merespon permintaannya untuk pertama kali, saya bahkan berpura-pura kaget sampai melompat mundur dengan lompatan gaya kera yang ekornya terjepit (Anda bisa membayangkannya? Saya tidak, tapi saya bisa mempraktekkannya) Tak ayal, hal ini bisa membuat Lentera kecil terpingkal-pingkal dan kemudian melupakan sesi menyusu. Bahkan ada kalanya kata-katanya yang seperti meminta menyusu itu seperti magic word untuk ngerjain saya, karena dia menolak saat saya sodorkan air putih namun tidak pula melanjutkan memaksa untuk tetap menyusu.
sampai dia tenang kembali dan tertidur. Cara lain adalah dengan digendong dan ditimangtimang, posisi gendong kangguru menghadap ke saya, sampai dia terlelap kembali baru bisa saya baringkan pada kasur. Lama kelamaan, saya bosan juga dengan hanya memijat jempol kakinya, lalu saya mencoba membalikkan badannya, saya beri pijatan a la tsiatsu (eh, tidak sampai segitunya sih!). Ternyata pijatan punggung lebih asik, Lentera malah lebih cepat jatuh tertidur. Tapi cara-cara seperti ini tidak bisa setiap malam dilakukan, karena Lentera cepat bosan. Besoknya harus cari pijatan gaya baru, atau diganti dengan membaca buku (lebih tepatnya membalik-balik halaman, karena belum selesai satu halaman dibaca, pasti dia sudah minta ganti halaman baru.. jadi saya ikuti saja apa maunya). Atau saya mencoba cara lain, yakni mengajaknya senam bersama sebelum tidur. Pada akhirnya, Lentera akan tertawa-tawa dan tidak jadi mengantuk. Meski cara ini tidak terlalu efektif untuk meninabobokkannya, tapi cukup membantu membuatnya merasa kelelahan dan lebih mudah tertidur beberapa saat kemudian. Lalu, saat tengah malam terbangun minta menyusu, pertama saya tawarkan dulu air putih. Jika dia mau meminumnya, tak lupa saya memujinya, aduh, aduh.. pintarnya anak cantik! Minum sekali lagi, nak.. pintar sekali, anak mama yang cantik ini. sudah besar yaaaa, minumnya air putih. Kata-kata pujian seperti itu yang sering saya bisikkan di telinganya setiap kali dia setuju untuk minum air putih saja. Setelah itu, saat dia akan tertidur kembali.. saya kecup keningnya sambil berkata, I love you, baby. Tak lama mulai terdengar desahan berat nafasnya, pertanda Lentera kecil-saya itu sudah terlelap kembali.
boleh tapi tidak memberikan solusi apa-apa, maka anak tidak akan mengerti bagaimana dia harus berhenti melakukan hal tersebut. Jadi, jika ingin anak berhenti menyusu, cari gantinya (maksud saya, ganti kegiatan menyusu dengan kegiatan lain.. bukan sekedar mengganti ASI dengan susu lain). Semoga cerita ini bermanfaat yah. Mari kita tutup sesi menyusui dengan penuh kasih. Salam ASI.