Вы находитесь на странице: 1из 40

KELOMPOK 3 A

BETRI FITRIANI, S.FARM LISA INDAH SARI, S.FARM M. AWALUDDIN, S.FARM S.RABBIAH ADAWIAH, S.FARM PIPIT NOVITA SARI, S.FARM

K A S U S

Seorang pasien anak, berjenis kelamin perempuan umur 5 tahun, berat badan 15 kg masuk ke RSSN bukittinggi tanggal 7 April 2010 dengan keluhan nafas sesak sejak 1 hari yang lalu, batuk, pilek. Pasien sebelumnya telah dua kali mengalami serangan dan telah berobat jalan.

DIAGNOSA : ASMA BRONKIAL

PERTOLONGAN

Tanggal 7 April 2010

O2 2L/ menit Ventolin neb(salbutamol sulfat 2,5 mg) (12-18) Puyer, komposisi : - ambroksol 12,5 mg - GG 1/3 tab - salbutamol 1 mg 3x1 (8-12-18) Amoxan forte ( Amoxicilin 250mg/ml) 3x1 cth (8- 12- 18) Praxion (paracetamol micronized 120 mg/ 5ml) 4x cth (12- 18- 22);

PEMERIKSAAN FISIK NF ND T : 40 X/i : 65/i : 360 c

Riwayat Penyakit Sekarang


Nafas sesak sejak 1 hari yang lalu
Batuk (+) Pilek (+) Cuping hidung (+) Wheezing (+) Nafsu makan menurun BAB dan BAK biasa

Riwayat Penyakit DAHULU


8 maret 2010

Sesak nafas pada malam hari Batuk kering


13 maret 2010

Batuk berkali- kali pada malam hari Nafas berbunyi, wheezing (+),dan asma

Pemeriksaan Fisik
7 April 2010
Keadaan umum : sedang Frekuensi nafas : 40x/ menit (sesak) Frekuensi Nadi : 65x/ menit Tingkat kesadaran : CM (compos mentis)

8 april 2010

Keadaan umum : baik Frekuensi nafas : 24x/ menit Frekuensi nadi : 80x/ menit Tingkat kesadaran : CM (compos mentis)

ASMA BRONKIAL

SISTEM PERNAFASAN

Proses terjadinya pernapasan terbagi 2 yaitu 1. Inspirasi (menarik napas) 2. Ekspirasi (menghembus napas)

MEKANISME PERNAFASAN NORMAL


adanya rangsangan ==> aktifasi medulla oblongata bagian dorsal ==> terjadilah kontraksi otot-otot inspirasi ==> sehingga dada dan paru mengembang, sehingga tekanan di dalam paru lebih kecil dari pada tekanan di atmosfer ==> udara masuk ke paru-paru ==> terjadilah proses inspirasi (menarik nafas) saat paru sudah mengembang berlebih akan terjadi feedback negative sehingga akan menghambat medulla oblongata bagian dorsal ==> terjadilah relaksasi otot-otot inspirasi (m. intercostalis externa & diafragma) ==> rongga thoraks kembali mengecil ==> tekanan di paru-paru berubah menjadi lebih besar daripada tekanan di atmosfer ==>sehingga udara keluar ke lingkungan yang biasa disebut proses expirasi (menghembuskan nafas).

Penyakit yang ditandai adanya respon berlebihan dari trakhea dan bronkus terhadap berbagai macam rangsangan yang mengakibatkan penyempitan saluran pernafasan yang tersebar luas di seluruh paru dan yang derajatnya dapat berubah secara spontan setelah pengobatan
(American Thoracis Society, 1962)

DEFINISI ASMA BRONKIAL

Faktor genetik

Atopi/ alergi Hiperaktivitas bronkus Jenis kelamin Ras/ etnik obesitas

ETIOLOGI

Faktor lingkungan

Alergen dalam rumah (debu,serpihan kulit binatang Alergen luar rumah (serbuk sari, spora jamur

Faktor lain

Alergen makanan Alergen obat- obatan Bahan yang mengiritasi Ekspresi emosi berlebih Asap rokok Polusi udara Perubahan cuaca Status ekonomi

GEJALA
Nafas berat yang berbunyi ngik-ngik pada saat ekspirasi (wheezing) Sesak Kadang disertai batuk Pada asma yang berat : Dapat terjadi sianosis ( kebiruan terutama pada sekitar mulut) Kontraksi otot bantu pernafasan

patofisiologi
Penyempitan saluran nafas terjadi : 1. Kontraksi otot polos bronkus 2. Edema mukosa bronkus 3. Akumulasi dahak yang kental

Alergen, Infeksi, Exercise (Stimulus Imunologik dan Non Imunologik) Merangsang sel B untuk membentuk IgE dengan bantuan sel T helper IgE diikat oleh sel mastosit melalui reseptor FC yang ada di jalan napas Apabila tubuh terpajan ulang dengan antigen yang sama, maka antigen tersebut akan diikat oleh IgE yang sudah ada pada permukaan mastosit Akibat ikatan antigen-IgE, mastosit mengalami degranulasi dan melepaskan mediator radang ( histamin ) Peningkatan permeabilitas kapiler ( edema bronkus ) Kontraksi otot polos secara langsung atau melalui persarafan simpatis ( N.X ) Hiperresponsif jalan napas Astma Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas, dan tidak efektif pola nafas berhubungan dengan bronkospasme, edema mukosa dan meningkatnya produksi sekret. Fatigue berhubungan dengan hypoxia meningkatnya usaha nafas.

PATOFISIOLOGI ASMA BRONKIAL

Klasifikasi derajat asma


Derajat asma Gejala*

Intermiten

Gejala kurang dari seminggu Serangan singkat Gejala pada malam hari < 2 kali dalam sebulan
Gejala lebih dari sekali seminggu Serangan mengganggu aktivitas dan tidur Gejala pada malam hari > 2 kali dalam sebulan

Persisten Ringan

Persisten Sedang

Gejala setiap hari Serangan mengganggu aktivitas dan tidur Gejala pada malam hari > 1 kali dalam seminggu
Gejala setiap hari Serangan terus menerus Gejala pada malam hari setiap hari Terjadi pembatasan aktivitas fisik

Persisten Berat

PENATALAKSANAAN
Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segara. Mengenal dan menghindari fakto-faktor yang dapat mencetuskan serangan asma Memberikan penerangan kepada penderita ataupun keluarganya mengenai penyakit asma, baik pengobatannya maupun tentang perjalanan penyakitnya sehingga penderita mengerti tujuan penngobatan yang diberikan dan bekerjasama dengan dokter atau perawat yang merawatnnya.

PENGOBATAN
NON FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI

NON FARMAKOLOGI

Memberikan penyuluhan

Menghindari faktor pencetus


Pemberian cairan

Fisiotherapy
Beri O2 bila perlu.

Bronkodilator

Agonis 2 Antikolinergik xanthin

Anti- inflamasi

kortikosteroid

Mulolitik/ ekspektoran

ambroksol GG

immunosuppresan

omalizumab

Modifikasi leukotrien

Zafirlukas zileuton

Agonis 2
Mekanisme kerja : stimulasi reseptor 2 adrenergik yang mengaktivasi adenil siklase yang menghasilkan peningkatan AMP siklik intraseluler. Hal ini menyebabkan relaksasi otot polos, stabilisasi membran sel mast dan stimulasi otot skelet Contoh : albuterol, formoterol,terbutalin, salmeterol

antikolinergik
Mekanisme kerja : inhibitor kompetitif reseptor muskarinik sehingga terjadi bronkodilatasi. Contoh : ipratropium bromida, tiotropium nromida

metilxantin
Mekanisme kerja : bronkodilatasi dengan cara inhibisi fosfodiesterase. Contoh : teofilin, aminofilin

kortikosteroid
Mekanisme kerja : meningkatkan jumlah reseptor 2 adrenergik dan meningkatkan respon reseptor terhadap stimulasi 2 adrenergik yang mengakibatkan penurunan produksi mukus dan hipersekresi, mengurangi hiperresponsivitas bronkus, serta mencegah dan mengembalikan perbaikan jalur nafas. Contoh : a. sistemik : hidrokortison, prednison, metilprednisolon,deksametason. b. inhalasi : flunisolide, beklometason dipropionat, budenoside.

imunosuppresan
Merupakan anti IgE yang digunakan untuk pengobatan asma yang tidak dapat ditangani dengan baik oleh kortikosteroid inhaler dosis tinggi. Contoh : omalizumab

Modifikasi leukotrien
Zafirlukast, mekanisme kerja : menghambat kedudukan leukotrien pada reseptor. Zileuton, mekanisme kerja menghambat pembentukan leukotrien.

Mukolitik
Mekanisme kerja : mengencerkan sputum Contoh : ambroksol

ekspektoran
Merangsang pengeluaran sputum dari saluran nafas. Contoh : gliseril guaiakolat

..\kasus 2 rs\alur-tatalaksana-serangan-asmapada-anak.pdf

RESEP
R/ ambroksol 12,5 mg GG 1/3 tab salbutamol 1 mg m.f.pulv.dtd.no.XII S3dd pulv I R/ amoxan forte syr I S3dd cth I R/ Praxion syr I S4dd cth Pro : N (5 tahun)

Perhitungan dosis bayi prempuan umur 5 tahun BB 15 kg(0.6-0.8 m2 )


Obat Ventolin (salbutamol 2,5 mg) neb (12-18) Ambroxol 60-120 mg perhari 3x12,5 mg dalam 2-3 pemberian (dosis dewasa) 200-400 mg (dosis dewasa)/hari 0,1 0,15 mg/kg BB/dosis tiap 6 jam 250-500 mg setiap 8 jam (dewasa) 3 x 1/3 tab (100 mg) 3x 1 mg/ hari 3 x 1 cth (8-12-18) 36-48 mg/ hari Dosis lazim yang sesuai Dosis obat yang diberikan Perhitungan

GG Salbutamol Amoxan(amoxicilin 250 mg/5 ml) Praxion (PCT micronized 120 mg/5ml)

120-320 mg 1,5- 2,25 mg / hari 150 - 400 mg 300-400 mg

500 mg dosis dewasa 4 x cth (12-18-22)

Penimbangan bahan
Ambroxol = 12,5 mg x 12 / 30 mg = 5 tab GG = 1/3 tab x 12 = 4 tab salbutamol = 1 mg x 12 / 2 mg = 6 tab Amoxan forte syr 1 botol 250mg/5ml Praxion syr 1 botol 120 mg/5ml

RESEP

RSSN BUKITTINGGI
Pol / Ruang Dokter SIP. No Tanggal : : dr. A : 08-072 : 7 April 2013

R/ Ambroksol 12,5 mg Gg 1/3 tab Salbutamol 1 mg m.f.pulv.dtd.no. XXX S3dd pulv I R/ Amoxan forte syr I S3dd cth I R/ Praxion syr I S4dd cth R/ Ventolin neb s2dd neb
Pro : N (5 tahun)

Copy resep

Apotik Andalas Farma Limau Manis, Padang Telp. 23589 Apoteker : Shintya Dynasty, S.Farm, Apt S. I. P. A : 777/SIK/2013 No. Resep Tanggal Nama dr. Untuk Umur : : : Copy Resep 001 7 April 2010 dr. A Nn. B 5 th

R/ ambroksol 12,5 mg GG 1/3 tab salbutamol 1 mg m.f.pulv.dtd.no.XII S3dd pulv I R/ amoxan forte syr I S3dd cth I R/ Praxion syr I S4dd cth R/ Ventolin neb I S2dd neb 1/2

det det det det padang, _______ P. C. C paraf APA

DISPENSING
Aturan pakai - Puyer digunakan 3 kali sehari setiap 6 jam 1 bungkus sesudah makan - amoxan forte digunakan 3 kali sehari satu sendok teh sesudah makan atau saat makan. - praxion digunakan 4 kali sehari sendok teh sesudah makan

Drug related problem (DRP)

Obat tanpa indikasi


Amoxan forte, Amoksan merupakan antibiotik. Pada asma infeksi disebabkan oleh virus bukan karena bakteri. Praxion (paracetamol micronized 120 mg/ 5 ml. Paracetamol merupakan antipiretik sedangkan suhu tubuh pasien normal.

konseling dan edukasi

Hindari anak dari faktor pencetus seperti boneka berbulu, asap rokok, lingkungan rumah yang lembab, debu, binatang peliharaan. Hindari penggunaan obat- obatan yang dapat menimbulkan serangan asma seperti : NSAID, obat anti- serangga. Menjaga kondisi lingkungan sekitar tetap bersih. Kenali gejala asma seperti sesak nafas disertai mengi, keringat dingin, pucat, nyeri dada dan lemas.

Вам также может понравиться