Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Tahu merupakan salah satu sumber makanan yang berasal dari kedelai

yang mengandung protein tinggi, dimana dalam 100 gram tahu mengandung 68 gram kalori; 7,8 gram protein; 4,6 gram lemak; 1,6 gram hidrat arang; 124 gram kalsium; 63 mg fosfor; 0,8 mg besi; 0,06 mg vitamin B; 84,8 gram air (Partoatmojo, S. 1991). Tahu diperoleh melalui proses penggumpalan (pengendapan) protein susu kedelai, bahan yang digunakan adalah batu tahu (CaSO4), asam cuka (CH3COOH) dan MgSO4. Secara umum proses pembuatan tahu meliputi perendaman, penggilingan, pemasakan, penyaringan,

penggumpalan, pencetakan/ pengerasan dan pemotongan. Produksi tahu masih dilakukan dengan teknologi yang sederhana, dibuat oleh pengerajin sendiri dalam skala industri rumah tangga atau industri kecil sehingga tingkat efisiensi penggunaan air dan bahan baku kedelai dirasakan masih rendah dan tingkat produksi limbahnya sangat tinggi. Industri tahu merupakan sektor yang potensial dalam upaya penyerapan tenaga kerja, terutama di daerah yang padat penduduknya. Industri kecil ini umumnya mempunyai modal kecil atau lemah, sehingga masih banyak keterbatasan yang harus mereka tanggulangi, diantaranya penanganan limbah.

Limbah cair pengolahan tahu yang paling berbahaya apabila dibuang secara langsung ke lingkungan adalah whey yang merupakan hasil sampingan proses penggumpalan dan kandungan bahan organiknya sangat tinggi

(Suryandono, 2004). Dan pH-nya rendah karena mengandung cuka sisa bahan untuk pembuatan tahu. Secara fisik, whey berwarna kuning, kental dan berbau menyengat jika tersimpan lebih dari 24 jam. Tay (1990), BPPT (1997) dan Husein (2003) melaporkan bahwa air buangan industri tahu mengandung BOD 3250 mg/L, COD 6520 mg/L, TSS 1500 mg/L dan Nitrogen 1,76 mg/L. Bila dibandingkan dengan baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri menurut KepMenLH No. Kep-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri, kada maksimum yang diperbolehkan untuk BOD, COD dan TSS berturut-turut adalah 50, 100 dan 200 mg/L, sehingga jelas bahwa limbah cair industri telah melampaui baku mutu yang telah dipersyaratkan. Limbah industri tahu dapat menimbulkan pencemaran yang cukup berat karena mengandung polutan organic yang cukup tinggi. Dari beberapa hasil penelitian konsentrasi COD limbah tahu antara 7000-10000 ppm serta keasaman yang rendah yakni pH 4-5 (BPPT, 1997). Upaya untuk menurunkan kandungan bahan organic dalam air buangan industri tahu salah satunya menggunakan adsorben berupa arang aktif. Arang aktif pada saat ini banyak digunakan dalam industri yang menggunakan proses adsorpsi, umumnya sebagai bahan penyerap untuk menghilangkan warna, rasa, dan bau pada proses penjernihan air. Menurut

Fenggel dan Wegener dalam Maman (2009) arang aktif telah digunakan secara luas dalam industri kimia, makanan/ minuman, farmasi, pemurnian air, industri gula dan sebagainya. Bahan alternatif yang sekarang ini sedang dikembangkan adalah bahan arang aktif yang memiliki kelebihan yaitu bahan bakunya murah dan mudah didapat. Mengingat kebutuhan arang aktif semakin meningkat maka campuran tandan kosong kelapa sawit dan ampas tebu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan arang aktif. Penelitian dilakukan dengan membuat arang aktif dari campuran tandan kosong kelapa sawit dan ampas tebu dengan 2 (dua) tahap, yaitu: arangisasi (pengarangan) dan aktivasi kimia menggunakan larutan H3PO4 pada berbagai konsentrasi tertentu. Uji kualitas dilakukan untuk mengetahui mutu arang aktif yang dihasilkan.

1.2

Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1.

Menurunkan kadar COD, BOD, dan TSS dalam limbah cair pengolahan tahu menggunakan arang aktif campuran dari tandan kosong kelapa sawit dan ampas tebu.

2.

Melakukan uji kualitas arang aktif campuran tandan kosong kelapa sawit dan ampas tebu.

3.

Mengetahui waktu adsorpsi optimum penggunaan arang aktif campuran tandan kosong kelapa sawit dan ampas tebu dalam menurunkan COD, BOD, dan TSS dalam limbah cair pengolahan tahu.

1.3

Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penulisan ini adalah:

1.

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai alternatif cara pengolahan limbah cair pengolahan tahu menggunakan arang aktif campuran dari tandan kosong kelapa sawit dan ampas tebu.

2.

Dapat mengurangi beban pencemaran lingkungan akibat akumulasi limbah cair pengolahan tahu.

Вам также может понравиться