Вы находитесь на странице: 1из 11

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian = Research )s the repeated search to the unknown.


Hubungan antara ilmu dan penelitian sangat erat.
Menurut Almack (1930), Penelitian adalah proses sedangkan hasilnya adalah ilmu.
Menurut Whitney (1960), ilmu dan penelitian adalah proses sedangkan hasilnya adalah kebenaran (truth)

BERPIKIR-PENELITIAN-ILMU
Berpikir adalah proses untuk mencari kebenaran. Proses berpikir adalah refleksi yang hati-hati dan teratur. Kebenaran
yang diperoleh melalui penelitian terhadap fenomena yang fana adalah kebenaran ilmiah (ditemukan melalui proses
ilmiah).
Kebenaran ilmiah dapat diterima karena 3 hal:
1. Adanya koheren.
2. Adanya koresponden.
3. Pragmatis.
BERPIKIR-PENELITIAN-ILMU
Berpikir adalah proses untuk mencari kebenaran. Proses berpikir adalah refleksi yang hati-hati dan teratur. Kebenaran
yang diperoleh melalui penelitian terhadap fenomena yang fana adalah kebenaran ilmiah (ditemukan melalui proses
ilmiah).
Kebenaran ilmiah dapat diterima karena 3 hal:
1. Adanya koheren.
2. Adanya koresponden.
3. Pragmatis.
KOHEREN adalah suatu hal yang konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya Si Ali
akan mati semua akan percaya sebab semua orang akan mati.
KORESPONDEN adalah kebenaran yang dapat dibuktikan dengan fakta. Misalnya Ibukota Malaysia adalah Bandung
(tidak dapat diterima sebab secara faktual tidak demikian).

PRAGMATIS adalah orang percaya pada agama sebab agama bersifat fungsional dengan memberikan pedoman dan
pegangan hidup bagi manusia.

KEBENARAN NON-ILMIAH
Adalah kebenaran yang ditemukan melalui proses non-ilmiah. Misalnya penemuan didapatkan:
Secara kebetulan, Secara common sense, Secara trial dan error, Melalui spekulasi, karena kewibawaan, melalui
wahyu.

Ilmu itu dimulai pada saat manusia mengajukan pertanyaan. Science begun as soon as Man started to ask question.
Bila ada pertanyaan, artinya ada masalah yang ingin dipecahkan. Maka diperlukan penelitian untuk mendapatkan
kebenaran.
Definisi Research menurut A. Szent Gyrgi: Research is to see what every body else has seen, and to think what nobody
else has thought.

CONTOH:
1. Apel jatuh ke tanah maka semua akan melihat. Namun oleh Newton ditemukan hukum gravitasi karena bertanya
mengapa apel jatuh ke tanah.
2. Semua orang melihat kalau luka mengeluarkan darah. Oleh Harvey diteliti dan menemukan sistem sirkulasi darah.
Kuncinya adalah; adanya kemampuan observasi dan bertanya mengapa suatu hal dapat terjadi.

RISET adalah suatu proses mental (berpikir) dan merupakan rangkaian kegiatan sistematis yang menggunakan metode
ilmiah untuk memecahkan masalah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
Beberapa orang pemikir+peneliti+dokter yang pernah sangat berjasa bagi umat manusia:
1. Hypocrates 460-355 BC.
2. Aristotle 384-322 BC.
3. Theophretus 370-287 BC.
4. Dioscorides 60 AD.
5. Galen 131-200 AD
Perkembangan ilmu pengetahuan:
Abad 15-18 Anatomi.
18-19 Faal, patologi.
20- Biokimia, therapi.
Paul Erlich (1854-1915) menemukan Arsphenamine.
Gerhard Domack (1881-1955) menemukan Sulfa
Slaman A. Waksman (1888-1973) menemukan streptomycin.
RESEARCH TOOLS
1. Accumulated knowledge (buku-buku).
2. Statistik.
3. Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Peralatan terutama untuk physical and nature sciences.
Modal untuk melakukan penelitian:
1. Keterampilan dan pengetahuan dasar yang cukup untuk memecahkan masalah.
2. Data tentang pokok masalah.
3. Fasilitas yang memadai, fasilitasnya adalah Man, method, money, material, (market), time.

TUJUAN PENELITIAN
Adalah untuk menyelesaikan/mencarikan jawaban atas suatu masalah guna untuk meningkatkan kesejahteraan umat
manusia. Mengapa penelitian itu penting?? Sebab tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
manusia.
Tanpa penelitian:
- Serba kekurangan.
- Penuh kesengsaraan.
- Lingkungan hidup serba terbelakang.

Dengan penelitian:
- Produksi pangan meningkat.
- Sandang berkecukupan.
- Perumahan baik.
- Kesehatan terjamin.
- Pendidikan maju.

Siapa yang dapat melakukan penelitian??
Tenaga akademisi (Tridarma PT), Di mana?? Di mana saja misalnya: Puskesmas, Rumah Sakit, masyarakat, dll.
Kapan?? Kapan saja.

Bagaimana melakukan penelitian
Ciri-ciri penelitian:
1. Mempunyai tujuan. Meningkatkan kesejahteraan manusia.
2. Proses mental: berpikir.
3. Problem solving: metode ilmiah.
4. Hasil : reliable dan valid.
5. Dipublikasikan secara terbuka, dapat diketahui umum, dapat dimanfaatkan.

METODE ILMIAH
1. Uraian permasalahan.
2. Penjabaran tujuan penelitian.
3. Pelajari kepustakaan.
4. Menyusun hipotesis.
5. Membuat rancangan penelitian.
6. Melaksanakan penelitian (pengumpulan data).
7. Pengolahan data statistik.
8. Membuat kesimpulan.
9. Publikasi.

TAHAPAN KERJA STATISTIK
1. Pengumpulan data.
2. Pengolahan data.
3. Penyajian data.
4. Analisis data.
5. Membuat kesimpulan.
DATA adalah angka atau keterangan hasil dari wawancara/pengukuran atau pengamatan yang akurat terhadap suatu
variabel.
Statistik adalah cabang ilmu yang mempelajari/mencakup pengukuran.

Klasifikasi Data:
Berdasarkan bentuknya:
1. Data diskret: mis. Jumlah anak, jumlah mahasiswa.
2. Data kontinyu: tinggi badan, kadar Hb.
Berdasarkan Jenisnya:
1. Data kuantitatif: berupa angka-angka.
2. Data kualitatif: berupa keterangan.
Berdasarkan sumbernya:
1. Data primer: hasil pengukuran sendiri.
2. Data sekunder: data dari instansi mis. Puskesmas, Rumah Sakit.
3. Data Tersier: data dari textbook

SKALA PENGUKURAN VARIABEL
Variabel adalah karakteristik subyek penelitian yang nilainya bervariasi, misalnya variabel jenis kelamin (variasinya
adalah pria dan wanita), variabel umur Balita (variabelnya dari 1 bulan sampai 60 bulan).
Skala variabel terdiri dari:

1. SKALA NOMINAL: Hanya dapat membedakan saja. Contoh: jenis kelamin, agama, ras, dll.
2. SKALA ORDINAL : Dapat membedakan dan mengurutkan/ranking. Contoh: Status gizi (baik, cukup,
kurang), Pengetahuan (tinggi, sedang, rendah).
3. SKALA INTERVAL : Dapat membedakan, mengurutkan dan melihat besar beda. Contoh: suhu badan; Si A 36
0
C
dan Si B 38
0
C maka suhu si B berbeda dengan si A, Si B lebih tinggi daripada Si A dan ada perbedaan 2
0
C. Pada skala
ini tidak ada nilai pengematan yang bernilai 0 mutlak, artinya tidak ada pengamatan yang suhunya 0 derajat.
4. SKALA RASIO.
Dapat membedakan, mengurutkan, melihat besar beda dan kelipatan. Contoh: Jumlah anak; Ibu A mempunyai 2
anak, Ibu B mempunyai 4 anak, maka jumlah anak Ibu A dan berbeda, anak Ibu B lebih banyak dari Ibu A, besar
bedanya 2 anak, anak Ibu B 2 kali lipat dari pada Ibu A. Pada skala ini ada nilai pengamatan 0 yaitu bila seorang ibu
tidak punya anak maka nilainya adalah 0.

PENYAJIAN DATA
Penyajian data harus dapat meringkas data, sehingga dapat menggambarkan informasi, sederhana, lugas dan
komunikatif.
TEKSTULAR Disajikan dengan narasi/tulisan/teks.
TABULAR Disajikan dengan tabel-tabel.
GRAFIKAL Disajikan dengan grafik, gambar,
TABEL
Macam-macam tabel:
Tabel induk (summary table) Ringkasan hasil sejenis dari berbagai variabel dalam 1 tabel.
Tabel sebaran jumlah (distribusi), umumnya tabel 1 variabel.
Tabel silang (contingency table/cross table), merupakan tabel dengan 2 variabel atau lebih. Bertujuan membandingkan
2 atau lebih variabel yang terkait.
Macam-macam tabel:
Tabel induk (summary table) Ringkasan hasil sejenis dari berbagai variabel dalam 1 tabel.
Tabel sebaran jumlah (distribusi), umumnya tabel 1 variabel.
Tabel silang (contingency table/cross table), merupakan tabel dengan 2 variabel atau lebih. Bertujuan membandingkan
2 atau lebih variabel yang terkait.
Tabel harus self explanatory dapat menjelaskan/memberikan informasi tanpa disertai dengan narasi/teks.

BAGIAN TABEL
Judul dan nomor tabel.
Judul harus mencakup variabel terikat (dependen), bebas (independen), apa/siapa, kapan dan di mana.
Nilai keterangan untuk hal baris (Box-Stub)
Nilai keterangan untuk kolom (Box-Head).
Tempat untuk nilai dalam sel
Sumber data, ringkasan dari singkatan dan simbol (footnote

GRAFIKAL
Harus self explanatory.
Bagian grafik:
- Judul yang menggambarkan isi grafik.
- Terdapat garis axis dan ordinat, usahakan membentuk garis dengan sudut 45
0
.
- Axis merupakan variabel bebas, sedangkan ordinat untuk variabel terikat, label axis dan ordinat.

ANALISIS DATA
Mengunakan uji statistik:
1. Statistik Deskriptif mean, standar deviasi, persentase/proporsi.
2. Statistik Analitik uji X
2
(Chi-Square), Fisher, Kolmogorov-Smirnov, Korelasi-regresi.

Pengambilan Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dan yang telah disajikan dan dianalisis. Bukan berdasarkan atas pemikiran peneliti.

KEPUSTAKAAN
Memperluas pandangan.
Mengetahui penelitian orang lain.
Memilih masalah.
Dukungan teori.
Kerangka teori.
Kerangka berpikir.

FUNGSI PENELITIAN
Memberi gambaran tentang besarnya masalah (kesehatan).
Mengungkap adanya hubungan sebab akibat antara satu (beberapa) kondisi tertentu dengan suatu masalah
(kesehatan).
Menyediakan data untuk merencanakan, melaksanakan dan menilai usaha-usaha kesehatan masyarakat

INSTRUMEN PENELITIAN
Adalah metode/alat/tools yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Misalnya:
1. Observasi/pengamatan.
2. Pengukuran/measurement.
3. Wawancara.
4. Dokumen/status.
5. Partisipasi, dll

USULAN PENELITIAN
Disebut juga research proposal, research protocol, research plan.
Jika si peneliti membuat usulan penelitian untuk mendapatkan dana penelitian (sponsor) disebut: research proposal.
Bila usulan penelitian tersebut digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian maka disebut: research
protocol
Usulan Peneltian adalah suatu tulisan yang dibuat secara sistematis dalam rangka merencanakan suatu penelitian
berguna sebagai pedoman atau diajukan kepada pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan dana.
Usulan penelitian yang dibuat dengan baik dan benar menandakan bahwa si peneliti telah menyelesaikan
tugas minimal setengah penelitiannya.

SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I PENDAHULUAN.
Bab II TINJAUAN PUSTAKA.
Bab III METODOLOGI PENELITIAN.
Bab IV HASIL YANG DIHARAPKAN.
Etika penelitian Informed Consent.
Daftar Kepustakaan.
Daftar Lampiran.

Bila penelitian telah selesai, maka dibuatkan laporan penelitian.
Sistematika penulisannya sama seperti pada usulan penelitian, dengan perubahan pada Bab IV Hasil yang diharapkan
diganti dengan Hasil Penelitian, ditambah:
Bab V Pembahasan.
Bab VI Kesimpulan dan Saran.
Daftar Kepustakaan.
Daftar Lampiran

PENDAHULUAN
Latar Belakang.
- Tuliskan tentang mengapa dipilihnya topik penelitian tertentu.
- Besarnya masalah menurut kepustakaan.
- Permasalahan yang ada.
Tujuan Penelitian (Umum dan Khusus).
Hipotesis penelitian.
Manfaat Penelitian
Menentukan Topik/permasalahan
Permasalahan merupakan jiwa dari penelitian, sebab tanpa permasalahan tidak mungkin dilakukan penelitian.
Sumber dapat berasal dari:
1. Media elektronik (radio, televisi), cetak (koran, majalah, jurnal ilmu pengetahuan).
2. Hasil riset/laporan dari instansi kesehatan, departemen kesehatan,dll.
3. Hasil-hasil penelitian sebelumnya.
4. Dari pihak sponsor, dll

MASALAH
1. Masalah perorangan/individual= tidak punya duit, putus cinta.
2. Masalah populasi/masyarakat= kebersihan lingkungan, keamanan lingkungan.

Suatu kegiatan/proses akan menghasilkan output.
- Output baik sesuai dengan harapan.
- Output tdk. Baik tidak sesuai harapan.
Adanya perbedaan/kesenjangan antara output dengan harapan disebut MASALAH.

Contoh:

Kenyataan Penderita AIDS semakin meningkat di Indonesia 581 kasus tahun 2000 menjadi 4091 kasus pada
tahun Desember 2003.(Insidens tinggi).
Harapan kejadian baru AIDS tidak ada (Insidens = 0)
Jadi ada perbedaan antara kenyataan dan harapan.
Misalnya angka pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di desa 25% (kenyataan), yang kita harapkan (target)
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan harus >80%. Jadi ada perbedaan 55%.
Menurut Kepustakaan/media/majalah/ radio atau lainnya menyatakan bahwa kejadian penyakit AIDS dari waktu ke
waktu semakin meningkat. Penyebabnya antara lain: tingkat pengetahuan masyarakat rendah, tingginya perilaku
seksual berisiko, tingginya IDU (Intravenous Drug Users), dll. Mengapa dipilih penyakit AIDS, bukan penyakit PANU?
Sebab AIDS belum ada obatnya dan fatal.
Kita ingin tahu benarkah demikian, maka dirancanglah sebuah penelitian.

MERUMUSKAN MASALAH
Harus tajam.
Berasal dari bacaan kepustakaan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Mempunyai manfaat bagi kepentingan kesejahteraan manusia.

TUJUAN
UMUM:
Merupakan tujuan penelitian dalam garis besar.
KHUSUS:
- Bersifat khusus.
- Merupakan rincian dari tujuan umum.
- Harus dapat dicapai/dilaksanakan pada akhir penelitian.
- Lebih dari satu.
Contoh:
UMUM
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan pengetahuan tentang penyakit AIDS, perilaku
seksual sehat dan pengurangan penggunaan narkoba.
KHUSUS
1. Diketahuinya Tingkat Pengetahuan masyarakat tentang AIDS.
2. Diketahuinya perilaku seksual masyarakat.
3. Diketahuinya faktor-faktor lain yang mempengaruhi kejadian penyakit AIDS.

Manfaat peneltiian:
Disebutkan kegunaan hasil penelitian sesuai dengan tingkat lokasi dan populasi penelitian.
Sebutkan apa manfaatnya, buat siapa (Peneliti sendiri, Masyarakat tempat penelitian dan perguruan tinggi).
CONTOH: Sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan untuk melakukan intervensi (penyuluhan, pengobatan,
dll); bagi peneliti: meningkatkan wawasan ilmu; bagi PT; sebagai wujud Tridarma PT.

TINJAUAN PUSTAKA.
Berguna untuk memperkaya, menajamkan permasalahan yang dipilih.
Bersumber dari publikasi ilmiah (jurnal, majalah), media elektronik, text book atau kajian-kajian ilmiah lainnya.
Dikemukakan tentang semua hal, pendapat, pernyataan yang mendukung dugaan tentang hasil penelitian yang akan
diperoleh.
Harus obyektif berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber.

METODOLOGI PENELITIAN
Disebut juga Bahan dan Cara Kerja, mencakup:
Jenis rancangan penelitian (research design)
Populasi dan sampel.
Kriteria inklusi dan eksklusi.
Lokasi dan waktu penelitian.
Penghitungan jumlah sampel minimum (sample size).
Bahan/alat-alat yang diperlukan terutama pada eksperimen.
Cara pengumpulan data.
Rencana pengolahan, analisis dan penyajian data.



Kerangka konsep
Setelah membuat kerangka teoritis maka dibuat kerangka konsep -) OCC O]O4C4variabel-variabel yang
dimungkinkan untuk diteliti.
Kerangka teoritis memuat semua variabel yang didapatkan dari kepustakaan berhubungan atau
mempengaruhioutcome.
Tidak semua variabel dalam kerangka teoritis harus diteliti.
Variabel yang akan diteliti ditentukan sesuai dengan batasan yang dimiliki.
Misalnya karena keterbatasan dana maka variabel kadar kolesterol dan asam urat tidak dimasukkan sebagai variabel
penelitian. Atau ada

Keterbatasan ini disebabkan oleh karena
1. Waktu penelitian yang pendek,
2. Dana yang tidak mencukupi,
3. Variabel-variabel tertentu yang tidak/kurang didukung dalam kepustakaan,
4. Variabel yang tidak dapat diukur pada saat pelaksanaan.

Populasi
Dalam suatu penelitian, hasil-hasil yang didapatkan diharapkan dapat berlaku secara keseluruhan (generalisasi) dan
bukan hanya untuk sebagian saja.
Misalnya hasil yang menyatakan bahwa: 50% anak SD menderita cacingan, maka hal itu berlaku untuk semua anak
yang usianya setara dengan anak-anak SD.

Untuk dapat meng-generalisasi hasil penelitian, maka diperlukan data hasil pengukuran yang benar-benar berasal dari
populasi yang mewakili (representative)
Hal tersebut dapat dilakukan dengan meneliti pada:
1. Semua anak-anak usia sekolah SD.
2. Sebagian dari anak SD (Sampel).

Jika diteliti pada seluruh populasi disebut sensus.
Jika hanya sebagian populasi disebut sample (sampling).
Totalitas semua nilai yang mungkin (penghitungan, pengukuran, dll) kuantitatif ataupun kualitatif terhadap suatu
karakteristik tertentu dari SEMUA anggota kumpulan yang lengkap dan jelas disebut POPULASI

Dari populasi dipilih sejumlah subyek disebut SAMPEL .
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memenuhi syarat-syarat tertentu.
Syarat sampel:
1. Random C4)EC sampel dipilih secara acak.
2. Equal probability artinya semua subyek dalamn populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih/tidak terpilih
menjadi sampel.
3. Representative artinya sifat-sifat dalam populasi harus terwakili dalam sampel.

KRITERIA INKLUSI/EKSKLUSI
Kriteria yang dibuat oleh peneliti untuk menentukan atau membatasi jumlah populasi.
Kriteria Inklusi adalah kriteria yang memuat persyaratan tertentu yang harus dimiliki oleh subyek/responden untuk dapat
dipilih sebagai sampel.
Misalnya: Pada penelitian Pengetahuan, Sikap dan Perilaku ibu-ibu yang mempunyai Balita di RW 01 Kel. Tj. Duren.
Maka dibuat kriteria inklusi: Mempunyai balita, usia ibu 17-35 tahun, bersedia diwawancara, bertempat tinggal di RW
01 Kel. Tj. Duren.

KRITERIA EKSKLUSI;
Kriteria yang memuat hal-hal yang tidak dimiliki oleh subyek/responden atau subyek yang memenuhi persyaratan
sebagaimana pada kriteria inklusi yang karena sebab tertentu tidak dapat dipilih sebagai responden/subyek, misalnya
ibu tidak bersedia mengikuti penelitian, ibu yang tidak dapat ditemui pada saat penelitian dilakukan.

Sampling
Adalah kegiatan yang dilakukan dalam upaya mendapatkan sampel yang memenuhi syarat.
Mengapa perlu dilakukan Sampling
Populasi yang besar.
Populasi yang besar dapat menimbulkan kesalahan yang besar karena tidak akurat.
Pada sampel yang baik dapat dilakukan analisis yang lebih baik.
Kesalahan dapat dikontrol.
Dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya.

CARA-CARA sampling:
Simple Random Sampling.
Systematic Random Sampling.
Stratified Sampling.
Cluster Sampling
Multistage Sampling.

Simple random sampling

Merupakan cara sampling yang sederhana dan mudah dilakukan. Dilakukan dengan teknik undian (lottery) atau dengan
tabel random.
Populasi studi dianggap homogen, bila tidak homogen dapat dilakukan cluster untuk tiap unit sampel, di mana populasi
dibagi menjadi kelompok-kelompok yang mempunyai sifat yang sama untuk tiap kelompok.
Contoh: Untuk meneliti Pengetahuan, Sikap dan Perilaku ibu-ibu tentang cacingan pada anak Balita, maka dapat
dilakukan SRS pada ibu-ibu yang mempunyai Balita.

Systematic random sampling
Penentukan sampel dengan cara menentukan lebih dulu interval antar 2 responden/individu.
Contoh:
Populasi (ibu-ibu yang mempunyai balita) sebanyak 2050 orang. Ingin didapatkan sampel sebanyak 106 orang.
1. Buat daftar dari 2050 ibu-ibu yang mempunyai balita.
2. Interval 20 dari 2050 dibagi 106.
3. Dari daftar tsb. yang dipilih menjadi sampel adalah daftar nomor 20, 40, 60,80 dst. Sampai mendapatkan 106 sampel.

Stratified random sampling
Digunakan pada populasi yang heterogen. Ingin diketahui sifat-sifat seluruh lapisan populasi.
Populasi yang heterogen dibagi dulu menjadi beberapa lapisan (strata) yang homogen.
Dari tiap strata secara proporsional diambil sampel.
Contoh:
Untuk mendapatkan sampel anak-anak SD dalam PSP tentang diare, di mana anak-anak SD terdiri dari kelas 1-6, PSP
tidak sama, maka dapat dilakukan cluster dengan memilih sejumlah anak dari kelas 1, 2, 3, dst. Sehingga didapatkan
jumlah sampel yang dikehendaki.
Misalnya ingin didapatkan 60 anak SD dari 300 orang anak SD:
Kelas 1&2 berjumlah 120 dipilih 120/300 x 60 = 24 orang secara random,
Kelas 3&4 berjumlah 100 dipilih 100/300 x 60 = 20 orang,
Kelas 5&6 berjumlah 80 dipilih 80/300 x 60 = 16 orang.
Teknik ini dinamakan proportional simple random sampling.

Cluster sampling
Digunakan pada populasi yang tidak homogen.
Dipilih kelompok yang dianggap lebih homogen.
Contoh:
Memperkirakan morbiditas penyakit tertentu pada tingkat kelurahan, maka kelurahan dibagi dalam RW-RW dan RT-RT.
Dipilih beberapa RW secara random lalu dari RW-RW yang terpilih dipilih lagi beberapa RT secara random. Tiap RT
dipilih Kepala-kepala keluarga untuk diteliti.

Muti stage sampling
Pemilihan sampel terhadap kelompok-kelompok populasi yang telah ada sampai terpilihnya unit elementer (individu)
secara acak.
Contoh:
Ingin mengetahui cakupan imunisasi anak sekolah di dalam suatu propinsi.
Pertama pilih secara acak 1 propinsi di Indonesia, Pilih 1 kabupaten 1 kecamatan Pilih 1 sekolah pilih semua
anak sekolah yang ada dalam sekolah tersebut.

Pengumpulan Data
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperoleh data dengan instrumen yang ada C4C4 mengukur variabel-
variabel penelitian.
Cara-cara:
Pengamatan/observasi.
Pengukuran langsung.
Pemeriksaan kesehatan (fisik, laboratoris)
Memeriksa status (rekam medis, catatan lain).
Wawancara.
Kuesioner (angket).

KUESIONER
Merupakan instrumen penelitian.
Dikembangkan secara khusus sesuai dengan tujuan penelitian.
Memuat semua variabel penelitian.
Pengisian: oleh responden sendiri, oleh pewawancara/peneliti, melalui telepon, dikirim lewat pos (mailed
questionnaire).

Isi kuesioner
Memuat pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden atau yang diisi oleh pewawancara sendiri.
Pertanyaan dapat terbuka, semi tertutup dan tertutup.
Terdiri dari 2 bagian besar yaitu: Identitas responden dan data khusus yang berhubungan dengan penelitian.

Syarat Kuesioner yang Baik
Responden dapat menjawab.
Sesuai dengan tujuan penelitian.
Tidak Hipotetis.
Tidak menyinggung perasaan.
Dapat dipahami semua responden.
Hanya mempunyai satu interpretasi.
Harus ada jawabannya.
Pertanyaan tidak terlalu banyak.
Jawaban harus obyektif.

Contoh:
Kalau Ibu mendapatkan undian 1 milyar, apa yang akan ibu lakukan? Whipotesis).
Mengapa Ibu tidak membawa anaknya ke Posyandu? ]pC)gEC Apa yang membuat Ibu enggan datang ke
pelayanan Posyandu?
Apakah anak ibu sudah diimunisasi BCG? sebaiknya Apakah anak Ibu sudah disuntik kebal di lengan kanan atas?
Berapa kali Ibu berkunjung ke Puskesmas dan Posyandu dalam sebulan Wp]OCgC _C-C).

SKORING
Untuk pengukuran PSP dilakukan skoring.
Tiap pertanyaan diberi nilai. Misalnya Pengetahuan: Bila dapat menyebut semua jenis imunisasi dasar diberi nilai 5,
hanya menyebut 1 jenis diberi nilai 1.
Sikap: Bila menjawab sesuai yang kita inginkan diberi nilai 5. Bila tidak diberi nilai 1
Perilaku: Bila menjawab sesuai dengan yang kita inginkan diberi nilai 5, bila tidak 1.
Tiap variabel PSP ditotal, kemudian dikelompokkan menjadi:
Pengetahuan : Baik, cukup, kurang.
Sikap : Baik, cukup, kurang.
Perilaku : Baik, cukup, kurang.
Misalnya Variabel Pengetahuan ada 10 pertanyaan, maka skor tertinggi = 10x5=50.
Skor terendah = 10x1=10.
Interval = 40.
Pengetahuan Baik = (80%x40)+10= 42 50.
Pengetahuan Cukup = (60%x40)+10= 34 41.
Pengetahuan Kurang = 10 - 33

Penentuan skor dengan melihat bobot jawaban yang lebih detail dapat pula dijelaskan sbb.:
- Sangat setuju skor 5.
- Setuju skor 4.
- Ragu-ragu skor 3.
- Tidak setuju skor 2.
- Sangat tidak setuju skor 1.
Cara penentuan skor demikian disebut Skala Likert

Definisi Operasional (DO)
Variabel-variabel yang akan diteliti, kadang-kadang tidak dapat sepenuhnya dapat diukur.
Definisi Operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.
Dengan kata lain DO adalah petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.
Misalnya: Umur adalah selisih antara waktu kelahiran dengan saat penelitian dilakukan.
Fertilitas adalah jumlah kelahiran hidup selama masa reproduksi.

Contoh definisi operasional:
Pengetahuan adalah cara-cara pandang seseorang terhadap sebuah obyek. Pengetahuan dapat dipeoleh dari
pengalaman, informasi yang ada. Pengetahuan ini mempengaruhi sikap dan perilaku.
Sikap adalah kecenderungan untuk bereaksi secara konsisten terhadap suatu obyek.
Perilaku adalah respon yang ditunjukkan, berupa reaksi, tanggapan, jawaban atau balasan atas sesuatu hal.

LOKASI -WAKTU
Sebutkan lokasi tempat penelitian dilakukan.
Berikan gambaran umum tentang demografi, karakteristik sosial ekonomi penduduk daerah tersebut, dll.
Sebutkan juga mengapa dipilih atau terpilihnya lokasi tersebut sebagai tempat penelitian.

Sample size:
Besarnya sampel sangat ditentukan oleh desain penelitian, batas kemaknaan, presisi yang digunakan, data-data
kepustakaan dan faktor-faktor lain sesuai dengan pertanyaan penelitian.
Untuk jenis rancangan studi Cross-sectional atau survei digunakan rumus:


Contoh
Berapakah sampel minimum yang dibutuhkan untuk meneliti kejadian diare yang berhubungan dengan faktor-faktor
yang memengaruhinya, jika kita menginginkan presisi 10 %, kemaknaan ()= 5% dan diketahui bahwa prevalensi diare
adalah 25%.
Jawab:
1,96
2
. 0.25. 0.75
N= ------------------------- = 73
0.1
2

RENCANA PENGUMPULAN DATA
Dijelaskan bagaimana data-data akan dikumpulkan dari sampel yang ada.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara, kuesioner, pengukuran langsung, observasi terhadap obyek
atau dokumen.

PENGOLAHAN, ANALISIS, PENYAJIAN DATA
Data-data akan diolah secara manual, elektronis atau komputer.
Data akan dianalisis dengan menggunakan uji statistik deskriptif, analistik, sebutkan uji statistiknya (Chi -Square,
Fisher, regresi, dll).
Penyajian data akan dilakukan dengan tekstular, tabular atau dengan grafikal.

HASIL YANG DIHARAPKAN
Konsisten dengan tujuan khusus yang dibuat.
Misalnya:
- Diharapkan adanya hubungan antara HIPERTENSI dengan kejadian PJK Hubungan antara variabel
bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent).
- Didapatkannya proporsi penderita PJK

Etika Penelitian
Etika penelitian harus diperhatikan untuk memastikan penelitian yang akan dilakukan tidak melanggar Hak Asasi
Manusia.
Terutama pada rancangan penelitian eksperimen (harus sesuai dengan deklarasi Helsinki), di mana keselamatan
manusia yang menjadi subyek penelitian mendapat prioritas utama.
Pada penelitian di komunitas/ masyarakat, terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan dari otoritas
(pemerintah/tokoh masyarakat setempat) dan dari subyek/individu yang akan diteliti.
Perlu dijelaskan bahwa penelitian tersebut akan dipublikasikan kepada masyarakat luas.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Disusun berdasarkan sistem nomor (Vancouver)
Contoh:
Vaughan J. P & Morrow R. H, Panduan Epidemiologi bagi Pengelolaan Kesehatan Kabupaten, WHO, 1988, hal. 35-40.
Bila pengarang <3 orang, harus dituliskan semuanya, jika lebih dari 3 maka tulis nama pengarang pertama disertai et
al.
Contoh: Febia E, et al. Malaria Vaccine: Is it Effective Against Falciparum Malaria? Majalah kedokteran Ind., vol. 54:
nomor 1, Januari 2004

DAFTAR LAMPIRAN
Kuesioner yang digunakan.
Instrumen lain digunakan.
Surat-surat ijin yang didapatkan.
Hasil-hasil pemeriksaan (laboratorium).
Peta lokasi.
Pengeluaran dan pemasukan dana
Dll.

LAPORAN PENELITIAN
Dilaporkan dalam bentuk teks, tabel-tabel atau grafik.
Jelaskan sampel yang terkumpul, responden yang ter-eksklusi.
Bila perlu jelaskan kelemahan-kelemahan atau kendala-kendala yang dihadapi.

PEMBAHASAN
Merupakan Bab yang mencerminkan kedalaman pengetahuan dari penelitinya.
Dibahas baik substansi maupun metodologinya.
Berisi tentang perbandingan antara hasil penelitian yang didapat dengan hasil penelitian orang lain, tinjauan pustaka,
dll.
Diperbolehkan untuk mengemukakan pendapat peneliti sendiri.
Dibahas secara sistematis sesuai dengan tujuan khusus penelitiannya.
Jelaskan perbedaan hasil penelitian sendiri dengan penelitian orang lain.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan berisi semua hasil penelitian yang dituliskan pada Bab Hasil Penelitian.
Semua hasil yang tercapai dalam tujuan khusus harus dituliskan.
Ditulis secara singkat dan padat.

SARAN
Tuliskan saran sesuai dengan hasil penelitian.
Bentuk saran harus jelas (what), ditujukan kepada siapa (whom), bagaimana melaksanakannya (how) dan
harusfeasible (dapat dilaksanakan).

ABSTRAK
Adalah ringkasan atau ulasan singkat isi tesis/laporan penelitian, tanpa tambahan penafsiran, kritik maupun tanggapan
penulis, yang mencakup:
a. Pendahuluan Masalah utama yang diteliti dan ruang lingkup penelitian.
b. Metode yang digunakan (populasi, sampel, sampling, pengolahan dan analisis data serta variabel -
variabel penelitian).
c. Hasil-hasil yang didapatkan.
d. Kesimpulan utama dan saran-saran.
Ditulis dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Tidak lebih dari 1 halaman.
Ditempatkan setelah halaman judul

Вам также может понравиться