Вы находитесь на странице: 1из 1

Sepsis merupakan keadaan yang serius tetapi jarang menular karena disebabkan oleh bakteri.

Hal ini terjadi apabila bakteri (yang dapat berasal dari paru, usus, traktus urinarius) mengeluarkan toksin yang menyebabkan system imun tubuh melawan organ dan jaringan tubuh sendiri.(1) Tanda-tanda sepsis pada anak sulit dinilai sehingga peranan laboratorium sangat penting untuk menegakkan diagnosa sepsis. Salah satu pemeriksaan laboratorium yang digunakan sebagai pemeriksaan penunjang pada sepsis adalah serum CRP (C-Reactive Protein). Protein ini diproduksi oleh hepar apabila terjadi proses peradangan pada tubuh kita.(1,3,4) Pemeriksaan CRP ini sangat umum digunakan untuk mendiagnosa dan memonitor aktivitas peradangan dan keadaan infeksi. Kadar CRP berkurang pada kondisi dengan terapi kortikosteroid atau terapi lain yang mendepresi sistem immune. CRP juga dapat digunakan untuk memonitor pada pemberian terapi kanker dan infeksi karena kadarnya dapat meningkat dan kembali normal dengan cepat.(1,4) CRP (C-Reaktif Protein) Pemeriksaan CRP adalah pemeriksaan darah dengan cara melihat kadar CRP dalam darah. CRP merupakan petanda radang (inflammatory marker) dimana substansi ini akan muncul jika tubuh mengalami respon peradangan.(7,8,9) Kadar CRP yang tinggi di dalam darah menunjukkan adanya proses peradangan pada tubuh tetapi tidak dapat diketahui penyebab dan lokasinya.(7,8,9) Protein C-reaktif (CRP) adalah suatu alfa-globulin yang diproduksi di hepar dan kadarnya akan meningkat dalam 6 jam di dalam serum bila terjadi proses inflamasi akut. Kadar CRP dalam plasma dapat meningkat dua kali lipat sekurang-kurangnya setiap 8 jam dan mencapai puncaknya setelah kira-kira 50 jam. Setelah pengobatan yang efektif dan rangsangan inflamasi hilang, maka kadar CRP akan turun secepatnya, kira-kira 5-7 jam

Вам также может понравиться