Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Eha Solehah, S. Kep Erny Yusnita, S. Kep Iis Sutisna , S. Kep Lambok Tiorugun. T, S. Kep Qoryati, S. Kep
Latar Belakang
Berdasarkan data angka kejadian di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan ( Mei - Juni 2013 , Puri Nurani )
waham Isolasi sosial halusinasi 1.02 %, 5,44 % 17,68%
Tujuan Penulisan
Tujuan Khusus
konsep dasar etiologi manifestasi klinis mekanisme koping memahami intervensi dari defisit perawatan diri dan dapat mengimplementasikannya.
Konsep
(Depkes , 2000) Perawatan diri : satu kemampuan dasar manusia dlm memenuhi kebutuhannya guna mpertahankan hidupnya.
Defisit perawatan diri : Gangguan kemampuan aktifitas perawatan diri (Mandi, berhias, makan, toiteting) ( Nurjanah, 2004 )
* Faktor Predisposisi A. Biologis B. Kemampuan psikologi menurun C. Sosial * Faktor presipitasi 1. Body Image 2. Praktik sosial 3. Status sosial ekonomi 4. Pengetahuan 5. Budaya 6. Kebiasaan seseorang 7. Kondisi fisik atau psikis
Gambaran Kasus
Tn. A, 25 thn penddkn SMA status belum menikah, Alamat jln Cibodas, kecamatan Cibodas. Tangerang. Rt/Rw 006/024.
Klien datang ke RSJ Soeharto Herdjan ( 13 Juni 2013) keluhan : - suka bicara sendiri - marah-marah - bicara ngacau - suka menyendiri dikamar. - Tidak ada riw keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
DS : mengatakan lebih suka duduk sendiri, klien merasa malu karena pernah diberhentikan dari pekerjaannya pernah dihina keluarga pacarnya. Klien mengatakan stress dan malu karena tidak jadi menikah Dengan kejadian tersebut klien malas untuk bergaul dengan orang lain klien merasa dirinya lebih rendah dari orang lain Dalam melakukan perawatan kebersihan terhadap dirinya sendiri klien mengatakan malas mandi, gosok gigi, malas keramas dan ganti baju.
DO :
Klien duduk sendiri dibalik pintu, tampak melamun, pandangan mata kosong. Penampilan tidak rapih, memakai pakaian terbalik., gigi kotor, kuku jari tampak panjang kotor tampak lesu tidak bersemangat. tidak mempunyai inisiatif untuk mandi. sulit untuk memulai pembicaraan, banyak menunduk, kontak mata kurang suara pelan dan lambat.
Therapy :
Trihexipenidin 2 x 2 mg, tablet per oral, setiap
pagi dan malam. Risperidon 2 x 2 mg, tablet per oral, setiap pagi dan malam. Chlorpromazine 1 x 100 mg, tablet per oral setiap malam, Nuzip 2 x 25 mg tablet per oral, setiap pagi dan malam.
Masalah Keperawatan
- Klien suka duduk sendiri - malas bergaul, - klien selalu sendiri - tidak berinteraksi dengan orla - kontak mata kurang, - klien tampak diam, - suara selalu pelan serta lambat - tidak pernah mau memulai pembicaraan. ISOLASI SOSIAL
- mengatakan malas mandi, - gosok gigi, - malas ganti baju. - Klien tampak kotor, - menggunakan pakaian terbalik, - tercium bau badan - harus dimotivasi untuk mandi.
- Klien mengatakan sudah tidak pernah mendengar suara suara yang sering mengganggu tidurnya
RESIKO HALUSINASI
Pohon Masalah Resiko Halusinasi ISOS Harga Diri Rendah Masalah Berdasarkan Prioritas 1. Defisit perawatan diri 2. Isolasi sosial 3. Harga diri rendah 4. Resiko halusinasi
Pelaksanaan Tindakan
DIAGNOSA Defisit Perawatan Diri PELAKSANAAN Sp. 1 - Bina BHSP -Menjelaskan pentingnya kebersihan diri -Menjelaskan cara menjaga kebersihan -Membantu klien mempraktekan cara menjaga kebersihan diri -Menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan EVALUASI S: K menjawab salam Mau berinteraksi K dpt menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan O: Suara pelan Kata-kata terbatas Kurang kontak mata Klien mendengarkan K slalu menunduk A ; K mau mendengarkan pembicaraan K menjawab dng benar K mau mencoba mandi & gosok gigi P (perawat) Evaluasi JH
DIAGNOSA
PELAKSANAAN
Sp. 2 -Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien -Menjelaskan cara makan yg baik -Membantu klien mpraktekan cara makan yg baik - Menganjurkan klien memasukan dlm jadwal kegiatan harian
EVALUASI
S: K menjawab salam K dapat menjelaskan pentingnya cara makan yg baik O: Suara pelan Kata-kata terbatas Kontak mata kurang K mendengrkan & mperhatikan A: -K mendengarkan -K menjawab -K mau mencoba P (perawat) Evaluasi JH Latih kemampuan K P (Klien) * Mengajurkan agar K melakukan cara makan
PELAKSANAAN Sp. 3 -BHSP -Mengevaluasi jadwal kerja harian - Menjelaskan cara eliminasi yang baik - Mengajurkan K untuk mempraktekan cara eliminasi yg baik - Menganjurka untuk memasukan ke dlm jadwal harian
EVALUASI S: Menjawab salam & mau berinterksi K menjelaskan pentingnya cara eliminasi yg baik O: Suara pelan Kata-kata terbatas K mendengarkan K memperhatikan A: K fokus mendengarkan pembicaraan K mampu menjawab pertanyaan P (perawat) Evaluasi JH Latih kemampuan P (Klien) * Menganjurkan K untuk melakukan eliminasi dng
Pembahasan
pengkajian hambatan yang ditemukan : 1. pertama kali berinteraksi sulit dilakukan 2. klien terlihat lusuh 3. badan bau dan 4. kotor, 5. baju terlihat lusuh 6. selalu terlihat menyendiri. Isos
Setelah dilakukan interaksi, membina hubungan saling percaya dan intervensi dengan teknik komunikasi terapeutik klien menjadi lebih terbuka dan dapat berinteraksi dengan perawat juga temannya yang lain.
Kelompok mengalami kesulitan dalam menggali kemampuan positif * klien selalu mengatakan merasa malu * tidak mampu melakukannya.
Setelah dilakukan modifikasi dengan membina rasa percaya dan langsung mengajak klien melakukan kegiatan seperti: * menyapu, * merapihkan tempat tidur, * akhirnya mau mengungkapkan kegiatan yang disukainya.
Dalam pengumpulan data untuk diagnosa defisit perawatan diri, isolasi sosial, harga diri rendan, dan resiko terjadinya halusinasi, kelompok kami tidak menemukan hambatan.
Kesimpulan
Pada kasus Tn. A Data yang didapat : defisit perawatan diri. Malas mandi Malas ganti baju Malas gosok gigi Malas membersihkan kulit kepala
Tindakan yang sudah dilakukan : Sp. 1 sampai dengan Sp.3 Pada pelaksanaannya kelompok sudah berhasil menjalankan tindakan keperawatan.