Вы находитесь на странице: 1из 57

1

Upper Digestive Tract: - Oral Cavity - Pharynx - Larynx - Esophagus

Fisiologi yg berkaitan dng Upper Digestive Tract. - Respirasi - Deglutisi - Fonasi Proses menelan normal Fase Oral Fase Pharyngeal Fase Osephageal

Abnormalitas Neurologis / Struktural

Disfagia

Proses Menelan

Proses Menelan

Proses Menelan

Evaluasi Disfagia : Mengumpulkan gejala klinis pasien Evaluasi komponen normal fungsi menelan mencari komponen abnormal Menegakkan diagnosa Penatalaksanaan adekuat

Anamnesa Pemeriksaan Fisik THT dan Neurologi Pemeriksaan Penunjang Radiologis, Laboratorium,Histologi Pemeriksaan Lain

Penting Membantu untuk menegakkan diagnosa Wet Voice Kegagalan membersihkan sekret di hipofaring Drooling Kegagalan mengontrol sekresi oral / kelemahan fungsi bibir / kelumpuhan lidah Slurred Speech Parese uni/bi lateral dari lidah Wheezing respiratoar Disfagia

Pemeriksaan THT lengkap Cavum Oris Faring Laring Esofagus Leher Pemeriksaan Neurologis N. Glossofaringeus N. Vagus N. Hipoglossus

Inspeksi dan Palpasi : Bibir : Abnormalitas bentuk Lidah : Kekuatan otot, Gerak dan Fibrilasi lidah Sensasi lidah
Palatum : Elevasi, gerak palatum dan sensasi mukosa Refleks Muntah
10

Pergerakan dari bagian lateral mukosa posterior orofaring NPC + HPC : Kontraksi M.Konstriktor Faring Superior Penilaian daerah faringoesofageal Penilaian kontraksi dan Relaksasi dari UES Sekret pada sinus piriformis dan vestibulum laring turbulensi M. krikofaring tidak bisa berelaksasi Akumulasi sekret segment faringoesofageal Sekret tebal dan mukoid kelainan neurologis Sekret berbusa dan berbuih kelainan struktural
11

Indirek Direk Laringoskopi


Sulit dilakukan apabila terdapat akumulasi sekret di hipofaring dan vestibulum laring Mukosa laring posterior yang abnormal, Eritema yang tebal di sekeliling dan menutupi aritenoid sehingga menimbulkan edema dan hilangnya lekuk mukosa interarytenoid Aktif GER Pergerakan pita suara dan pergerakan laring pada saat proses menelan
12

Inspeksi dan Palpasi leher meliputi : Evaluasi mobilitis pasif dari laringotrakea Krepitasi cricovertebra Absent Massa di post krikoid Pemeriksaan Tyroid Notch pada saat menelan Laring terangkat Hilangnya mobilitas laring Adanya fiksasi dari laring Inflamasi, Neoplasma atau Paralisis Gurgling Sound Zenker Divertikulum
13

Soft Tissue Radiographs AP dan Lateral Motion Recording Techniques Air Contrast Pharyngography Full Column Contrast Pharyngography Water Soluble Contrast CT Scan MRI

14

15

16

Conventional Radiographs of the Neck and Chest Full Column Esophagography Air Contrast Esophagography Mucosal Relief Radiography Motion Recording Techniques Water Soluble Contrast CT Scan MRI Endoscopic Ultrasound Radionuclide Imaging
17

18

Terjadi kegagalan relaksasi baik secara komplit maupun inkomplit atau sphincter inkompetent E/ terbanyak Cerebrovascular diseases Klinis : - Disfagia - Delaying Opened Aspirasi & Pulmonary Infection Imaging studies Barium swallow
19

20

Etiologi terbanyak Squamous cell Ca Imaging studies Barium swallow menentukan lokasi tumor CT- Scan, MRI, Double Contrast Pharyngography dapat menentukan lokasi tumor dengan tepat dan melihat ekstensinya Endoskopi

21

Terjadi akibat invasi langsung dari tumor di struktur sekitarnya atau secara limfogen Tumor biasanya menginvasi dinding medial sinus piriformis dan meluas ke vestibulum laring, kartilago arytenoid dan krikoid, dinding lateral tiroid dan hipofaring Imaging studies Endoskopi Double Contrast Pharyngography CT Scan MRI
22

23

GER Normal physiologic phenomenon after meal Disease Refluks exceeds the normal limits causing symptoms with/out esophageal mucosal injury (Esophagitis) E/ Adanya abnormalitas relaksasi LES dan Hypotensive LES F/ pencetus kopi, alkohol, beta blockers, progesteron dan obesitas 20 -40 % populasi di dunia Dapat menyerang semua usia dan prevalensi meningkat setelah usia 40 tahun
24

Dibagi menjadi 4 grade : Grade 1 Eritema Grade 2 Linear Nonconfluent Erosions Grade 3 Circular Confluent Erosions Grade 4 Striktur / Barrets Esophagus Terjadi pada pasien GERD kronik yang menahun, terjadi perubahan epitel skuamosa esofagus menjadi epitel kolumnar intestinal. 8 15 % dapat bermanifestasi menjadi Adenocarcinoma
25

26

Gejala Klinis : Typical : Heartburn, Regurgitation, Dysphagia Atypical : Cough and/or Wheezing, Hoarseness, Chest Pain Tes and Imaging Studies Barium Esophagogram lokasi striktur EGD Melihat dan menilai derajat beratnya esophagitis dan Barrets Esophagus Menilai adanya kelainan lain di esophagus Esophageal Manometry, Ambulatory 24-H pH monitoring
27

28

Secara garis besar penyebab striktur : Intrinsic diseases yang menyebabkan penyempitan lumen esophagus karena inflamasi, fibrosis atau neoplasma Extrinsic diseases direct invasion or lymph node enlargement Diseases that disrupt esophageal peristaltic / LES function Mengenai otot atau Inervasinya Faktor predisposisi : asam lambung, autoimun, infeksi, zat kaustik, kelainan kongenital, iatrogenik, medikamentosa and efek radiasi, neoplasma dan idiopatik
29

Lokasi Striktur : Proximal and Mid esophageal stricture Distal esophageal stricture Klinis : Heartburn, disfagia, odinofagi, food impaction, weight loss Chronic cough, asma sekunder akibat aspirasi Tes and Imaging Studies : Barium Esophagogram Chest X-Ray CT-Scan Endoscopic Ultrasound

30

31

Proses inflamasi pada esophagus Kelainan sistemik, Penyakit infeksi and Traumatik Etiologi lain yang tersering GERD Sering ditemukan pada penderita dengan kelainan autoimun mempermudah terjadinya infeksi bakteri oportunistik Dapat mengenai semua usia meskipun jarang ditemukan pada anak anak Klinis : - Disfagia, Odinofagia, Heartburn, - Nausea,Abdominal pain, Epigastric pain, kadang kadang Hematemesis, Anoreksia and Weight loss
32

Infectious Diseases Candida Noncandida fungi Herpes Simpleks Virus Cytomegalo virus Epstein Barr virus Human Papiloma virus Bacterial Spesies (Mycobacterium) Parasitic Infection (Trypanosoma, Chagas disease)

Sistemic illness Skin disorders Epidermolysis Pemphigus Steven Johnson Behcet Disease Inflammatory Bowel Disease Sarcoidosis Metastasic cancer Medication (AB,NsAid) Radiation therapy
33

34

Infeksi Candida pada mukosa eofagus terbawa oleh makanan Sering mengenai dewasa muda dan usia tua terutama pada pasien AIDS Biasanya disertai dengan lesi di cavum oris Klinis : Disfagia, Odinofagia Oral thrush Fever Pem Fisik lesi candida pada esofagus Diagnostik EGD + Biopsi Kultur dari sekret esofagus
35

Grading scale for candida :


Grade 1 : White plaques up to 2 mm, No ulcer Grade 2 : Multiple white plaques more than 2 mm, No ulceration Grade 3 : Confluent, Linear, Nodular, Elevates plaques with ulceration Grade 4 : Grade 3 with narrow lumen Komplikasi : Penyebaran ke tempat lain Perforasi esofagus Infeksi rekurent
36

37

Pada imun normal hampir tak akan terjadi Hanya terjadi pada penderita imunodefisiensi Infeksi herpes yang mengenai mukosa esofagus contangious by direct contact Klinis : Disfagia, Fever Adanya manifestasi herpes pd cavum oris Tes and Imaging Studies Endoskopi Barium swallow

38

39

Fisiologi : Complex neuromuscular structure and integration Sphincter khusus pada tiap ujungnya UES dan LES 2 muscle layers Inner circular layer and Outer longitudinal layer Esophageal Peristaltic

Primary Peristaltic Secondary Peristaltic Tertiary Contraction


40

Achalasia Primary Spastic EMD (Esophageal Spasm) - Diffuse Esophageal Spasm - Nutcracker Esophagus - Hypertensive LES - Nonspesific EMD Secondary EMD related to : - Scleroderma - DM and Alcohol - Psychiatric Disorder
41

Terjadi kegagalan LES untuk relaksasi dan tidak adanya gerakan peristaltik dari esophagus Degenerasi ganglion sel dari plexus Auerbachs. Biasanya terjadi pd usia 25 60 tahun Klinis : Disfagia, Regurgitation Chest pain, Heartburn Tes & Imaging Studies : Chest X-Ray Dilatasi esofagus Barium swallow Esophageal Manometry Esophageal pH monitoring

42

43

Terjadi akibat peristaltik esofagus yang berlangsung tidak terkoordinir secara baik Peristaltik 1/3 proximal normal dan Beberapa segmen esofagus bagian distal berkontraksi secara simultan dan bersamaan bolus tidak dapat turun ke bagian distal Etiologinya belum diketahui secara pasti Klinis disfagia yang disertai dengan nyeri dada Test & Imaging Studies : Barium Swallow Corkscrew appearance CT Scan Hipertrofi otot esofagus terlihat penebalan lebih dari 3 mm Manometry Terjadi 2 atau lebih gerakan yang tidak 44 terkoordinir

45

Suatu penyakit autoimun dengan karakteristik adanya penebalan dan kekakuan yang mengenai kulit dan mukosa Klinis : Progressive Systemic Sclerosis CREST sindrom 80 % mengenai 2/3 distal esofagus atrofi otot polos dan fibrosis esophagus Motilitas dan terjadi atonia LES Usia 30 50 tahun Klinis : Disfagia, Heartburn, Regurgitation Tes and Imaging Studies - Barium Swallow Dilatasi ringan esofagus - Manometri Kontraksi hilang
46

47

90 % ca Squamous Cell Ca 10 % Adenoca, Spindle cell ca, Limfoma, Adenoid kistik Ca


Diagnostik radiologi memegang peranan penting : Barium swallow Mendeteksi tumor primer CT- Scan Staging tumor dan melihat penyebaran tumor ke aorta,Tracheobronchial tree dan KGB MRI lebih sensitif untuk mendeteksi penyebaran ke jaringan mediastinum
48

49

50

Sering terjadi pada 3 lokasi : Pharyngoesophageal junction (Zenkers) Subcarinal region of the midesophagus 1/3 distal esophagus (Epiphrenic) Klinis : Disfagia, Refluks, Vomiting, Weight loss Tes and Imaging studies Chest X - Ray Barium swallow Endoscopy
51

52

Merupakan bentuk struktur abnormal esophagus yang tersering ditemukan Rings Cincin konsentris, tipis (3-5 mm) yang terdiri dari 3 lapisan anatomis yaitu mukosa, submukosa dan otot. Dapat ditemukan di sepanjang esophagus terutama di bagian distal Dibagi menjadi 3 tipe : Tipe A Tipe B Schatzki ring Tipe C Web Cincin konsentris , tipis (2-3 mm), terdiri dari 2 lapisan yaitu mukosa dan submukosa Biasanya terjadi di anterior postcricoid bag proximal esophagus 53

Klinis : Solid food dysphagia, Heartburn Tes and Imaging studies Barium swallow obstruksi intralumen Endoskopi Pemeriksaan histologis

54

55

Fungsi utama Upper digestive tract : Respirasi, deglutisi dan fonasi Adanya abnormalitas neurologi atau struktural gangguan fisiologi Disfagia Evaluasi disfagia meliputi anamnesa, pemeriksaan Neurologis dan THT, Radiologis dan pemeriksaan penunjang lainnya Pemeriksaan radiologis dapat membantu untuk menegakkan diagnosis untuk mengenali abnormalitas struktur upper digestive tract. Penegakkan diagnosis yang tepat Penatalaksanaan yang optimal Menguntungkan bagi pasien
56

57

Вам также может понравиться