Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRNA C3Lt1 RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
A.
Pengkajian Pengkajian dilakukan tanggal 15 April 2008 pukul 05.00 WIB di ruang C3Lt1 (penyakit dalam) RSUP Dr. Kariadi Semarang. Data yang diperoleh yaitu dari anamnesa baik dari klien maupun keluarga klien dan melalui catatan medik yang ada. 1. Biodata a. Identitas Klien Nama Umur Jenis kelamin Suku /Bangsa Pendidikan Pekerjaan Agama Alamat Tanggal masuk Diagnosa Medis No. Resgister : Tn. S : 61 tahun : laki-laki : Jawa / Indonesia : SMP : Petani : Islam : Tambak rowo, Cepu : 14 April 2008 : Chronic Kidney Disease : 57386
41
b. Penanggung Jawab Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan : Tn. S : 26 tahun : Laki-laki : Petani
2. Riwayat Kesehatan a. Keluhan utama Tidak bisa BAK b. Riwayat kesehatan sekarang 4 hari sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh tidak bisa BAK, 2 hari sebelumnya mengeluh nyeri ketika BAK. Kencing merasa tidak tuntas, urine klien berwarna kuning kemerahan dan saat BAK klien harus mengejan. Klien BAK 5 6 x /hari tetapi hanya keluar sedikit-sedikit. c. Riwayat penyakit dahulu Klien pernah BAK dengan urine keruh, klien juga pernah BAK bercampur darah dan pada saat BAK harus dengan mengejan dan terasa nyeri saat BAK. 4 tahun yang lalu klien pernah di foto rontgent di RSUD Cepu dan ternyata ada batu ginjal dan sudah di operasi di RS Cepu.
42
d. Riwayat penyakit keluarga Tidak ada keluarga klien yang menderita penyakit Chronic Kidney Disease sebelumnya. Keluarga klien juga tidak memiliki riwayat diabetes mellitus, hipertensi dan jantung.
3. Pengkajian Pola Fungsional a. Pola pemeliharaan kesehatan Klien mengatakan bahwa kesehatan sangat penting yang patut disyukuri, usaha yang dilakukan agar penyakitnya dapat disembuhkan adalah berobat ke rumah sakit Dr. Kariadi. Apabila sakit, klien biasa mengkonsumsi obat warung dan jamu-jamuan. Klien merokok 6 batang /hari dan sering minum kopi setiap pagi satu gelas sebelum berangkat ke sawah. Klien percaya bahwa penyakit yang dideritanya dapat sembuh. b. Pola nutrisi dan metabolik Sebelum sakit klien biasa makan 2 x sehari dengan porsi nasi, lauk, sayur dan buah serta minum air putih 1000 ml/hari serta segelas kopi setiap pagi, serta makanan kecil sebelum berangkat ke sawah, klien tidak biasa sarapan. Selama sakit klien makan yang disediakan rumah sakit yaitu nasi lembek, sayur, lauk dan buah-buahan 3 x sehari, setara dengan diet uremi 1900 kalori 30 gr protein.
43
c. Pola eliminasi 1) BAB Sebelum sakit klien BAB 1 2 x sehari, yaitu pagi dengan konsistensi lembek, bau khas, warna kuning. Selama di rawat di RSDK klien sudah BAB 1 x dengan konsistensi lembek, bau khas, warna kuning ada sedikit lendir. 2) BAK Sebelum sakit klien biasa BAK 5 6 /hari, dengan warna urine kuning jernih, bau khas. Selama sakit klien BAK 4 5 x/hari, tetapi urine yang keluar sangat sedikit, dengan warna urine kuning kemerahan, saat BAK klien harus mengejan dan terasa nyeri, klien juga merasa tidak tuntas saat BAK. d. Pola aktivitas Sebelum sakit, kegiatan di rumah adalah sebagai petani yang setiap pagi dan sore pergi kesawah. Selama sakit, klien tidak melakukan kegiatan rutinnya karena harus di rawat di RSDK untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan, klien mengeluh lemas dan sesak nafas apabila miring ataupun kepala klien sejajar dengan kaki. e. Pola istirahat dan tidur Sebelum sakit klien biasa tidur malam antara pukul 22.00 04.30 WB dan jarang tidur siang.
44
Selama sakit klien tidur malam antara pukul 23.00 04.00 WIB dan terasa tidak pulas dan kadang tergganggu oleh sesak nafasnya yang timbul secara tiba-tiba. . f. Pola persepsi sensori dan kognitif Selama sakit klien merasa nyeri saat BAK dan sesak nafas. Nyeri hilang timbul, nyeri sekitar kandung kemih dan bawah punggung kiri dan kanan. Klien menahan rasa sakit dengan meringis. Klien tidak
menggunakan alat bantu penglihatan dan pendengaran, kemampuan kognitif klien masih bagus dan bicaranya pun masih jelas. Persepsi terhadap nyeri P : Nyeri saat mengejan ketika BAK Q : Nyeri seperti terbakar R : Nyeri sekitar punggung bagian bawah kanan dan kiri dan sekitar kandung kemih. S : Skala nyeri 7 T : Nyeri hilang timbul g. Pola hubungan dengan orang lain Sebelum klien sakit, hubungan klien dengan keluarga, saudara dan
tetangga baik-baik saja, klien biasa bercengkrama di sawah dengan tetangga sesekali saat klien beristirahat dari aktivitas bersawahnya. Selama sakit belum ada tetangga yang menjenguk klien, namun klien senantiasa didampingi oleh istri dan anaknya
45
h. Pola reproduksi dan seksual Sebelum sakit klien sudah tidak lagi berhubungan dengan suami istri, ketika masih muda 2 -3 x dalam 1 minggu mereka berhubungan intim. Klien adalah seorang ayah dari tiga orang anak dan kakek dari dua orang cucu. Pemahaman klien tentang fungsi seksual bahwa seksual hal yang tabu dan hanya pasangan suami istri yang tahu. i. Pola persepsi dan konsep diri Klien tidak merasa rendah diri dengan penyakit yang dideritanya saat ini dan berharap agar penyakit yang dideritanya cepat sembuh. j. Pola mekanisme koping Dalam mengambil keputusan klien selalu di bantu keluarga, karena apapun masalah harus dimusyawarahkan, upaya yang dilakukan dalam menghadapi penyakitnya sekarang ini adalah berobat dan berdoa. k. Pola nilai keyakinan Sumber kekuatan baginya adalah Allah SWT dan keluarga. Klien mengatakan bahwa pengobatan yang dijalani tidak bertentangan dengan keyakinan yang dianutnya.
4. Pengkajian fisik a. Keadaan umum b. Tingkat kesadaran c. Tanda-tanda vital TD : 100/60 mmHg : pasien lemah : composmentis
46
N : 78 RR : 30 x /menit S : 36,40C BB : 50 kg TB : 160 cm e. Kepala Rambut Mata : bentuk mesochepal, tidak ada lesi : hitam, lurus, tebal bersih : kemampuan penglihatan baik, reaksi terhadap cahaya, pupil mengecil, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik. Hidung : bersih, tidak ada septum deviasi, tidak ada epistaksis, tidak ada polip, nafas cuping hidung menggunakan alat Bantu pernafasan. Telinga : pendengaran baik, bersih tidak ada
d. Antropometri
pembengkakan, tidak menggunakan alat bantu pendengaran. Mulut : mukosa lembab, merah tua, tidak bau mulut
f. Leher & tengkorak : trakea simetris, tidak ada benjolan vena, juga tidak ada nyeri waktu menelan. Tidak
menggunakan trakeostomi. g. Dada h. Paru paru : menggunakan otot bantu pernafasan I : simetris
47
Pe : sonor seluruh lapang paru A : suara Ronkhi basah halus dikiri bawah paruparu. i. Jantung I : ictus cordis tidak tampak Pa : ictus cordis teraba pada intercosta V 2 cm media linia media clavicula sinistra. Pe : pekak konfigurasi jantung dalam batas normal A : bunyi jantung I II murni, gallop tidak terdengar. j. Abdomen I : datar, supel A : bunyi peristaltic usus 17 x /menit Pe : tympani Pa : tidak ada nyeri tekan k. Genetalia : terpasang kateter, bersih, tidak ada tanda-tanda terjadinya infeksi pada area pemasangan kateter. l. Ekstremita : CRT < 2 detik, klien tidak kuat duduk terlalu lama, gerak ekstremitas superior dan inferior lemah. m. Kulit : tepasang infus pada tangan kiri, tidak ada edema, warna kulit sawo matang, turgor baik.
48
a. Tanda-tanda vital TTV TD (mmHg) N (x/menit) RR x/menit Suhu (0C) b. Status nutrisi BB TB IMT IMT : 50 kg : 160 : indeks masa tubuh :
BB kg TB 2 ( m)
50 (1,60) 2
: 19,5 (underweight) < 20 : underweight 20 25 : normal 25 30 : overweight > 30 : obesitas Berat badan relatif BBR : TB -100 x 100 % : 160 -100 x 100 %
50 BB kg
49
: 83,3 % underweight < 90 % (underweight) 9 110 % : normal 110 120 % : overweight > 120 % : obesitas c. Status cairan selama 10 jam IWL :
15 x BB x 10 24
= 336 cc
50
Jumlah : 487, 5
Balance +242,5 cc Minum : 100 cc Urine : 150 cc Makan : 100 cc Infus : 480 cc Jumlah : 730 cc BAB : 100 cc IWL : 312, 5 cc cc Jumlah : 562,5
Balance : + 167, 5 Minum : 75 cc Urine : 150 cc Makan : 50 cc Infus : 480 cc Jumlah : 605 Balance : + 137 BAB : 100 cc IWL : 218 cc Jumlah : 468
6. Pemeriksaan penunjang Hematologi tgl 14/5/08 Hb Ht Eritrosit Leukosit Trombosit MCH MCV MCHC RDW Elektrolit Natrium Kalium Chlorida Magnisum Protein total 125 3,9 102 2,03 6,2 136 145 3,5 5,1 98 107 2,12 2,52 6,2 8,2 mmol /L mmol /L mmol /L mmol /L mmol /L 7,58 23,3 3,72 12,1 35,7 20,4 62,7 32,5 23,4 13 16 40 54 4,5 6,5 4 11 150 400 27 32 76 96 29 36 11,6 14,8 gr% % Juta/mmk Ribu/mmk Ribu/mmk Pg Fl g/dl %
51
Imunoserologi HbSAg Therapy Infus D5% 12 Tpm Ceftriaxone 1 x 2 gr Furosemide 3 x 2 ampul CaCO3 3 x 1 tablet Diit : Uremi 1900 kkal 30 gr protein Transfusi tgl 17/4/08 PRP B 300 cc PRC 400 cc negatif negatif
52
B. Pengelompokan No 1. Waktu 15-4-2008 06.30 Data DS : sedikit. Klien mengatakan saat kencing harus mengejan dan terasa nyeri tuntas Klien mengeluh sesak nafasnya apabila untuk duduk maupun kepalanya sejajar dengan kaki saat tiduran. DO : Haluaran urine dalam 10 jam 100 cc Balance cairan dalam 10 jam berlebihan 242,5 cc Terdengar suara ronkhi basah halus di paru-paru bawah sebelah kiri TD : 100/60 mmHg N : 78 x / menit Klien terlihat lemas Klien terlihat hanya beraktifitas diatas tempat tidur Wajah klien terlihat pucat dan menahan rasa sakit Persepsi terhadap nyeri : P : Nyeri saat mengejan ketika BAK Q : Nyeri seperti terbakar R : Nyeri sekitar punggung bagian bawah dan sekitar kandung kemih. S: 36,4 0C RR : 20 x / menit Klien mengeluh badannya terasa lemas Klien mengatakan tidak kuat duduk terlalu lama Klien mengatakan tidak kuat berjalan tanpa bantuan orang lain Klien mengatakan saat kencing mengatakan tidak Klien mengatakan air kencing yang keluar sangat
53
S : Skala nyeri 7 T : Nyeri hilang timbul Hasil lab : Eritrocit 3,72 juta / mmk Trombocit 35,7 ribu / mmk Hb 7,58 gr % Ht 23,3 % Leukosit 12,1 ribu / mmk Natrium 125 mmol / L Ureum 108 mg/dl Creatinin 10,3 mg/dl
C.Analisis Data No Waktu 1. 15-4-08 06.30 Data Fokus DS : yang keluar sangat sedikit - Klien mengatakan saat kencing harus dengan mengejan terasa nyeri - Klein mengatakan saat kencing mengatakan tidak tuntas DO : - Haluaran urine dalam 10 jam 100 cc - Balance cairan dalam 10 jam berlebihan 242,5 Masalah Etiologi Penurunan haluaran natrium urine, retensi cairan dan
54
2.
15-4-08 06.30
DS : - Klien mengeluh sesak nafas Pola nafas Hiperventilasi sekunder, kompensasi adanya metabolik. asidosis apabila untuk duduk dan apabila tidak efektif tidur kepala sejajar dengan kaki DO : Terdengar suara ronkhi basah halus diparu-paru bawah sebelah kiri TD : 100 / 60 mmHg N : 78 x / menit S : 36,4 0C RR : 30 x / menit DS : - Klien mengeluh badannya terasa Intoleransi lemas - Klien mengatakan tidak kuat duduk terlalu lama - Klien mengatakan tidak kuat berjalan tanpa bantuan orang lain DO : - Klein terlihat lemas - Klien terlihat hanya beraktifitas diatas tempat tidur Hasil laboratorium Eritrocit 3,72 juta / mmk Trombosit 35,7 ribu / mmk Hb 7,58 gr Ht 23,3 % Leukocit 12,1 ribu / mmk Natrium 125 mmol / L aktifitas Penurunan haemoglobin, keletihan kelemahan fisik
3.
15-0408 06.30
55
4.
15-04-08 06.30
DS : - klien mengatakan saat kencing Gangguan rasa Peningkatan harus mengejan dan terasa nyeri. DO : - Klien terlihat menahan rasa sakit Persepsi terhadap nyeri P : nyeri saat mengejan ketika BAK Q : nyeri seperti terbakar R : nyeri sekitar punggung bagian bawah dan sekitar kandung kemih S : skala nyeri 7 T : nyeri hilang timbul TD : 100/60 mmHg N : 72 x / menit S : 36,4 0C RR : 20 x / menit nyaman : nyeri kontraksi uretra.
D. Diagnosa Keperawatan 1. 2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urine, retensi cairan dan natrium. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Hiperventilasi sekunder, kompensasi adanya asidosis metabolik 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan haemoglobin, keletihan dan kelemahan fisik.
56
4.
E. Intervensi No. Waktu dx. 1 15/4/08 Tujuan & KH Setelah tindakan 3 x 24 dilakukan keperawatan jam klien status cairan Haluaran urine normal 05-1 cc /kgBB/jam Natrium dalam batas normal (136-145 mmol) Anjurkan kepada keluarga agar - Kagi tanda-tanda vital klien - Kaji balance cairan Auskultasi bunyi paru cairan Mengetahui ada tidaknya cairan dalam paru-paru Intervensi - Kaji keadaan umum klien Mengetahui status vital klien Mengetahui status keseimbangan Rasional Mengetahui status /keadaan umum
menunjukkan balance
seimbang dengan KH -
membatasi masukan Agar cairan cairan tidak berlebihan dalam Kolaborasi pemberian diuretic sesuai indikasi obat furosemid tubuh, mengetahui balance cairan Mengurangi jumlah cairan tubuh dan melancarkan status BAK klien Kecepatan biasanya meningkat. Dispnea & terjadi peningkatan kerja nafas. - Catat upaya pernafasan Ekspansi dada
15/4/08
Setelah
tindakan keperawatan 3 x 24 jam klien pola nafas menjadi efektif dengan ktiteria hasil
57
nafas -
tidak sesak tidak mengalami aspirasi menunjukka n batuk yang efektif dan pertukaran dalam paru. udara
termasuk penggunaan otot Bantu /pelebaran nasal - Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas abnormal Bantu mengubah posisi -
terbatas yang berhubungan dengan kelebihan cairan. Bunyi nafas menurun /tidak ada jalan nafas obstruksi. Duduk tinggi memungkinkan ekspansi paru-paru memudahkan pernafasan
- Observasi pola batuk dan karakter secret - Dorong /Bantu pasien dalam nafas dalam & latihan batuk - Kolaborasi pemberian oksigen tambahan.
Kongesti alveolar mengakibatkan batuk kering Menurunkan ketidak nyamanan dalam bernafas Memaksimalk an bernafas dan menurunkan kerja nafas.
15/4/08
Setelah tindakan
dilakukan - Kaji factor yang keperawatan menyebabkan keletihan menyebabkan ketidakseimbangan cairan - Tingkatkan kemandirian dalam perawatan diri - Anjurkan aktivitas
Mengetahui status yang menyebabkan keletuhan Mengetahui intake & output klien
selama 3 x 24 jam klien - Kaji factor yang dapat beraktivitas tanpa di bantu orang lain dengan KH ; klien dapat beraktivitas diluar tempat tidur klien dapat -
58
menjaga kebersihan dirinya. Eritrosit dalam batas normal (4,5 6,5 juta/mmk) /mmk) rb/mmk) 4 15/4/08 Ht normal Leukosit normal (13-16 Trombosit normal (150-400 ribu
ringan sambil istirahat - Anjurkan kepada keluarga untuk memandikan pasien - Kolaborasi pemberian therapy antibiotic sesuai indikasi - Periksa laboratorium darah sesuai indikasi
bertahap -
Meningkatkan aktivitas secara Meningkatkan perawatan diri Antibiotik mengurangi resiko infeksi Mengetahui status /data penunjang
(40-54%) Setelah dilakukan - Kaji karakteristik nyeri tindakan keperawatan 2 x 24 jam berkurang dengan KH : TTV dalam batas normal 13 Klien terlihat rileks toleran nyeri Klien terhadap Skala nyeri - Tinggikan posisi klien semi fowler - Ajarkan teknik pengurangan nyeri dengan metode nafas dalam dan distraksi imaginasi - Kolaborasi pemberian analgetik dengan metode PQRS nyeri - Monitor TTV
laboratorium Mengetahui status /karakteristik nyeri Nadi dapat meningkat oleh karena adanya nyeri nyeri Meningkatkan kenyamanan Mengurangi
nyeri
Mengurangi
59
F. Implementasi Keperawatan NoDx Waktu 1 15 4 08 05.00 1,2 05.15 Tindakan Respon Pasien - Mengkaji keadaan umum S : Klien mengatakan baik klien Mengkaji vital klien O : Klien kooperatif Klien terlihat lemah tanda-tanda S : Klien mengatakan silakan O : TD : 100/60 mmHg N : 78 x / menit RR : 30 x/menit 1 06.00 - Mengkaji balance cairan S : 36,4oC S : Klien mengatakan TTD
kencingnya sedikit 2 05.30 Mengauskultasi paru klien 1 06.15 Menganjurkan masukan cairan 1 14 4 08 20.00 O : Balance cairan + 242,5 CC bunyi S : O : Suara paru vesikuler, suara tambahan ronki basah halus. kepada S : Keluarga klien mengatakan akan mematuhinya O : Klien terlihat tersenyum
keluarga mengangguk - Berkolaborasi dengan ahli S : medis untuk pemberian O : Klien tidak alergi obat obat diuretic/ furosemid furosemid 2 ampul masuk 2 ampul Mengkaji dada Mencatat
15 4 08 05.35
frekuensi S : -
pernafasan & ekspansi O : RR : 30x/ menit adanya S : Klien mengatakan sesak : Terlihat otot Bantu
05.45
nafas pernafasan - Meninggikan kepala dan S : Klien mengatakan ya membantu posisi mengubah O : Klien terlihat rileks/ nafas lebih lancar dengan semi fowler
60
2 2
05.40 06.45
- Mengobservasi pola batuk S : klien O : Klien tidak batuk - Berkolaborasi pemberian S : oksigen tambahan O : Oksigen 3 L masuk
61
07.00
- Mengkaji faktor yang S : Klien mengatakan masih menyebabkan keletihan lemah O : Klien keletihan klien S : Klien mengatakan setuju aktivitas dengan dianjurkan O : Klien terlihat mencoba untuk duduk : Keluarga nasehat yang
07.10
07.15
klien
mau
07.30
setelah dimandikan - Melakukan pemeriksaan S : laboratorium O : Na : 125 mmol/ L Eritrocit : 3,72 juta/ mmk Trombosit : 35,7 ribu/ mmk Hb : 7,589% Ht : 23,3% Leukosit : 12,1 ribu/mmk - Mengkaji karakteristik S : nyeri PQRST dengan metode O : P : Nyeri saat mengejan ketika BAK Q : Nyeri seperti terbakar R : Nyeri sekitar punggung bagian bawah kanan kiri & sekitar kandung kemih S : Skala nyeri 7 T : Nyeri hilang timbul
06.20
62
06.25
teknik S : Klien mengatakan akan nyeri distraksi S : Klien mengatakan baik mencoba nafas O : Klien mengangguk
1 1,2
15 4 08 21.00 21.20
O : Klien terlihat lemah tanda-tanda S : O : TTV : TD : 110/70 mmHg N : 76 x/menit S : 36,8oC RR : 24 Klien mengatakan
16 4 08 06.00
kencingnya masih sedikit Menganjurkan O : Balance + 167,5 cc kepada S : Keluarga mengatakan akan membatasi minum
15 4 08 21.30
22.00
masukan cairan O : Klien mengangguk - Memberikan obat diuretic S : furosemid 2 ampul O : obat furosemid 2 ampul masuk S:-
2 2,4
16 4 08 05.15 22.15
- Mengkaji frekuensi
pernafasan O : RR : 24 x/ menit - Meninggikan kepala semi S : fowler O : Posisi kepala klien semi fowler - Berkolaborasi pemberian S : oksigen tambahan O : Oksigen 3 L masuk
16 4 08 05.30
63
06.30
Menganjurkan
O : Klien terlihat masih tiduran - Menganjurkan klien untuk S : Klien Mengatakan Ya selalu bergerak walau O : Klien terlihat klien miring mau Cuma sedikit kekanan - Menganjurkan keluarga S : Keluarga untuk memandikan klien
07.00
4 1 1,2
Mengajarkan
pengurangan nyeri O : Klien mengangguk - Mengobservasi keadaan S : Klien mengatakan baik umum - Mengkaji vital klien O : Klien terlihat lemah tanda-tanda S : O : TTV : TD : 130/ 60 N : 80 x/menit S : 37,6 RR : 24 x/ menit Klien mengatakan
13.00
kencingnya lebih banyak dari kemarin 2 08.00 Mengauskultasi O : Balance cairan + 137 cc bunyi S : O : Bunyi vesikuler suara
paru 1 07.45
tambahan ronki basah halus - Memberikan diet lunak S : Klien mengatakan suka uremi 1900 kalori 30 gr protein dengan diberikan O : Klien terlihat menghabiskan separuh porsi. makanan yang
64
09.00
11.00
bersemangat - Menganjurkan klien untuk S : latihan alih baring O : Klien terlihat merubah posisinya - Menganjurkan klien untuk S : Klien mengatakan sudah banyak beraktivitas ringan kuat untuk duduk O : Klien terlihat bisa duduk
11.15
12.00
Mengajak
lama klien S : Klien mengatakan senang teknik bisa perawat O : Klien terlihat tersenyum Klien Kooperatif bercerita dengan
bercengkerama/ distraksi
G. Evaluasi No Waktu 1. 17 4 08 13.25 Catatan Perkembangan S : Klien mengatakan kencing yang dikeluarkan masih sedikit tapi lebih banyak dari kemarin O : TD : 130/ 60 mmHg N : 80 x/ menit A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi - Kaji/ Monitor Balance cairan - Jelaskan pada pasien & Keluarga tentang pembatasan pemasukan cairan - Kolaborasi pemberian obat diuretic S : 37,6oC RR : 24x/menit Balance + 137 TTD
65
17 4 08 13.30
S : Klien mengatakan nafasnya masih sesak, namun sudah latihan untuk tidak tergantung pada bantuan oksigenasi O : Terdengar suara ronkhi basah halus di paru sebelah kiri bawah, Balance + 137 A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi - Kaji Frekuensi, kedalaman & ekspansi dada - Tinggikan kepala & Bantu mengubah posisi - Kolaborasi pemberian oksigen tambahan S : Klien mengatakan masih merasa lelah/ lemas O : Klien terlihat kurang bersemangat Klien belum bisa BAK & mandi tanpa bantuan Klien mampu untuk duduk dalam waktu lama A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi - Kaji faktor yang menyebabkan keletihan - Kaji faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan cairan - Anjurkan aktivitas ringan sambil istirahat - Periksa laboratorium darah sesuai indikasi S : Klien mengatakan ketika kencing masih terasa nyeri dan harus mengejan. O : Klien masih terlihat menahan rasa sakit TTV : N : 80x/ menit TD : 130/60 mmHg A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi - Monitor TTV - Ajarkan teknik pengurangan nyeri dengan metode relaksasi nafas dalam & distraksi - Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi S : 37,6oC RR : 24 x/menit
17 4 08 13.45
17 4 08 13.50
66