Вы находитесь на странице: 1из 31

PEMBENTUKAN & PERKEMBANGAN TANAH SUB POKOK BAHASAN PERKEMBANGAN TANAH

KULIAH KE-3:

Keseluruhan proses pembentukan tanah dapat dinilai dari ciri dan sifat horison yang menyusun suatu profil.

Pada setiap horison biasanya diidentifikasi satu atau lebih sifat nyata sebagai akibat pengaruh satu atau lebih proses pembentukan tanah yang dominan. Contoh : horison permukaan biasanya dikenal dari penimbunan bahan organik, sedangkan horison bawah dikenal dari penimbunan bahan-bahan koloid

Pembentukan lapisan atau perkembangan horison akhirnya membangun tubuh alam yang disebut TANAH

Tiap tanah dicirikan oleh susunan tertentu horison. Secara umum dapat disebutkan bahwa setiap profil tanah terdiri dari dua atau lebih horison utama. Tiap horison dapat dibedakan berdasarkan warna, tekstur, struktur dan sifat morfologik lainnya

Morfolologi Tanah
Sifat-sifat tanah yang dapat di amati & dipelajari di lapang

Pengamatan sebaiknya dilakukan pada profil tanah yang baru dibuat. Pengamatan di lapang biasanya dimulai dengan membeda-bedakan lapisan tanah atau horizonhorizon

Profil Tanah

Tanah di kawasan perbukitan kapur

Tanah di kawasan pegunungan

Tanah di kawasan pantai

Profil Tanah

Irisan / penampang tegak tanah yang menampakan semua horizon sampai ke bahan induk

dalam profil tanah, bagian yang mengandung akar tanaman atau

dipengaruhi oleh akar tanaman disebut SOLUM Bermanfaat untuk deskripsi tanah, tetapi hanya menggambarkan satu titik pada lansekap dan hanya dua dimensi.

Horizon Tanah

Lapisan tanah yang hampir sejajar dengan permukaan lahan dan secara genetik berbeda dengan lapisan didekatnya dalam hal sifat fisik, kimia dan biologi, seperti warna, struktur, tekstur, jumlah dan jenis organisme dll.

Tiap horizon diberi nama dengan Huruf besar yang mencerminkan horizon utama. Penamaan horizon ini sangat bermanfaat untuk deskripsi, interpretasi, analisis dan klasifikasi tanah

Horizon O
Horizon A Horizon E

Horizon B

Horizon B

Horizon C Horizon R

Horizon Utama
O: terbentuk dari sisa (organik) tanaman dan hewan, sangat mudah berubah akibat aktivitas manusia, jarang ditemukan, kecuali pada tanah hutan A: dibawah horizon O, kandungan bahan organik lebih rendah dari O; mineral dan hara hampir selalu tercuci dari horizon A, disebut eluviasi E: di bawah horizon A (pada tanah tertentu); juga disebut zona eluviasi, warna putih-pucat B: di bawah A atau E; disebut zona iluviasi karena terakumulasi mineral dan hara yang tercuci dari horizon A atau E C: bahan induk tidak mantap. R: batuan (rocks)

Horizon Tanah
O
Zona aktivitas maksimum Eluviasi (pencucian keluar) Zona akumulasi (iluviasi) Zona aktivitas minimum

Manfaat informasi tentang Profil Tanah


Peran Penting

Parameter Biologis Genesis & klasifikasi tanah

Penggunaan lahan perkotaan, kualitas air

Profil Tanah dan Pedon


Profil tanah tidak dapat memberikan semua

informasi tentang keragaman ketebalan horizon; untuk itu diperlukan studi volume tanah yang disebut PEDON. Pedon adalah tubuh tanah 3 dimensi, dan didefinisikan sebagai jumlah minimal bahan yang bisa disebut tanah, ukuran berkisar 1 - 10 m3. Jika beberapa pedon yang mempunyai sifat dan ciri sama digabungkan disebut polipedon..

Horizon

(A)

(B)

(A) Profil tanah (dua dimensi) (B) Pedon (tiga dimensi)

Karakterisasi Morfologi Tanah


Perlu informasi:
Warna Tekstur Tanah Struktur Tanah Konsistensi Pori
Setiap horison pada seluruh profil tanah

Warna Tanah

Sifat tanah yang paling mudah dilihat dan mudah ditetapkan

Warna tanah adalah warna yang dipantulkan tanah yang bersangkutan setelah mendapat terpaan cahaya matahari

CAHAYA TAMPAK

Warna Tanah
Warna tanah merupakan indikasi sbb: 1. Kandungan bahan organik; makin banyak bahan organik, warna makin gelap 2. Warna tanah dan Temperatur: tanah berwarna gelap lebih banyak menyerap panas, maka cepat panas dengan suhu yang tinggi 3. Warna tanah dan bahan induk: umumnya bahan induk warna gelap akan membentuk tanah berwarna gelap 4. Tanah berwarna kelabu menandakan drainase yg jelek 5. Tanah berwarna merah sampai coklat mencirikan kandungan Fe

Penetapan Warna Tanah


Warna tanah ditetapkan dengan Soil Colour Chart System yang dirancang oleh guru seni pada th 1905 Suatu warna ditentukan oleh 3 parameter: Hue = H (spektrum warna dominan) Value = V (kecerahan-kegelapan; putih-hitam) Chroma = C (kemurnian atau intensitas warna) Warna tanah dicerminkan sebagai H V/C Misalnya 10YR 3/2 Warna tanah ditetapkan pada kandungan air tanah standar; kering (daerah arid), lembab (daerah humid) Pada suatu horizon dapat dijumpai lebih dari satu warna (warna dominan adalah warna yang meliput lebih 50% volume tanah)

Munsell Colour System Hue:


Atribut warna yang membedakan Merah dari hijau dsb Tanah

Value: -menunjukkan kecerahan suatu warna -Berkisar dari 0 (hitam) sampai 10 (putih)

Chroma: -menunjukkan derajad perubahan warna dari warne netral pada value yang sama -batas bawah adalah 0, tapi tidak ada batas atas - dalam tanah, Chroma jarang melampaui 8

H adalah Hue, dalam hal ini 10 YR % Bahan Organik Kisaran Rerata

APLIKASI

Warna

Warna Tanah
Bahan Organik gelap value rendah Lapisan liat silikat diselimuti okside besi Hue : kekuningan Besi yang teroksidasi Hue kemerahan Chroma tinggi Logam tereduksi Gley Hue biru hijau Chroma - rendah

Hubungan warna tanah dan Drainase Drainase Tanah: adalah lamanya kondisi
tergenang / jenuh air, bukan merupakan ukuran berapa cepat air terbuang dari tanah

KLAS Drainase tanah


Drainase baik .................. Tidak ada warna kelabu pada horizon B Drainase sedang............... Warna kelabu atau mottle pada bagian bawah horizon B Drainase agak jelek...... Warna kelabu pada bagian atas horizon B Drainase jelek.................... Warna kelabu di seluruh horizon B

Tanah Yang Di Klasifikasikan


Dalam klasifikasi tanah Soil Survey Staff (1990), tanah yang di klasifikasikan berdasarkan batas-batas sbb:

Ke arah atas

Ke arah samping

Ke arah atas

Ke arah atas

Batasnya adalah udara atau air yang dangkal. Ini berarti tanah di daerah rawa-rawa (digenangi air yg dangkal) termasuk dalam pengertian tanah pada definisi ini, sedangkan tanah di dasar danau yang masih digenangi air yang dalam tidak termaduk dalam pengertian ini

Tanah Yang Di Klasifikasikan


Dalam klasifikasi tanah Soil Survey Staff (1990), tanah yang di klasifikasikan berdasarkan batas-batas sbb:

Ke arah atas

Ke arah samping

Ke arah atas

Ke arah atas

Batasnya adalah udara atau air yang dangkal. Ini berarti tanah di daerah rawa-rawa (digenangi air yg dangkal) termasuk dalam pengertian tanah pada definisi ini, sedangkan tanah di dasar danau yang masih digenangi air yang dalam tidak termaduk dalam pengertian ini

Ke arah samping

Batasnya adalah air yang dalam, atau batuan yang gundul atau es. Penyebaran tanah ke arah samping (lateral) adalah yg paling luas, dan baru terhalang penyebarannya bila ketemua air yg dalam, batuan yg gundul, atau batuan es (misalnya di daerah yg selalu membeku)

Ke arah bawah

Batasnya adalah agak sulit ditentukan, tetapi untuk keperluan klasifikasi tanah telah disepakati bahwa batas tanah adalah :

1. Batas dimana tidak ada lagi kegiatan biologi, yg biasanya juga merupakan batas kedalaman perakaran tanaman tahunan alami (native), atau 2. Batas bawah proses pedogenik yg sedang berjalan (seperti ditunjukkan adanya horizon tanah atau gejala pedogenik lain, atau

Ke arah bawah Batasnya adalah agak sulit ditentukan, tetapi untuk keperluan klasifikasi tanah telah disepakati bahwa batas tanah adalah :
3. Bila di antara horizon tanah ditemukan horizon tipis yg memadas yg tidak dapat ditembus akar tanaman, maka batas bawah tanah adalah batas bawah horizon tanah yang terdalam 4. Bila kegiatan biologi atau proses pedogenik yg sedang berjalan ditemukan sampai kedalaman lebih dari 200 cm, maka batas bawah tanah yg diklasifikasikan adalah sampai kedalam 200 cm. Namun demikian dalam survei tanah detil, lapisan yg lebih dalam dari 200 cm yg mempengaruhi gerakan & kadar air tanah dan udara daerah perakaran tanaman harus pula diperhatikan

Ke arah bawah Batasnya adalah agak sulit ditentukan, tetapi untuk keperluan klasifikasi tanah telah disepakati bahwa batas tanah adalah :
5. Untuk tanah tertimbun (buried soil) berlaku ketentuan : Bila tanah yg menimbun tebalnya : (1) 50 cm atau lebih, atau (2) antara 30 dan 50 cm, dan tebalnya setengah atau lebih dari tebal seluruh horizon penciri yang tertimbun, maka yg diklasifikasikan adalah mulai dari permukaan tanah yg menimbun Bila tanah yg menimbun tebalnya (1) kurang dari 30 cm, atau (2) antara 30 dan 50 cm, tetapi tebalnya kurang dari setengah tebal seluruh horizon penciri yang tertimbun, maka tanah yg diklasifikasikan adalah mulai dari permukaan tanah yg tertimbun. Dalam hal ini tanah yg menimbun tidak dikalsifikasikan, tetapi sifatsifatnya tetap diperhatikan dalam tingkat fase tanah

Вам также может понравиться