Вы находитесь на странице: 1из 25

BAB I PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Penelitian pendidikan dan pengembangan yang lebih dikenal dengan istilah research and development (R & D). Strategi untuk mengembangkan sebuah produk pendidikan oleh Borg&Gall (1983) disebut sebagai penelitian dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan kadang pula sering disebut juga suatu pengembangan berbasis pada penelitian atau disebut juga suatu Research-based development. Dalam dunia pendidikan, penelitian dan pengembangan hadir belakangan dan merupakan jenis penelitian yang relatif baru. Pengertian penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall (1983) adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian ini mengikuti suatu langkah-langkah secara siklus. Langkahlangkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar belakang dimana produk itu akan dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil uji lapangan. Penelitian dan pengembangan pendidikan itu sendiri dilakukan berdasarkan suatu model pengembangan berbasis industry, yang temuan-temuannya dipakai untuk mendesain produk dan prosedur yang kemudian secara sistematis dilakukan uji lapangan, dievaluasi, disempurnakan untuk memenuhi criteria keefektifan, kualitas, dan standar tertentu(Gall & Borg, 2003). Penelitian pengembangan menurut (Seels & Richey, 1994), didefinisikan sebagai berikut : Penelitian pengembangan sebagaimana dibedakan dengan pengembangan pembelajaran yang sederhana, didefinisikan sebagai kajian secara sistematik untuk merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi program-program, proses dan hasil-

hasil pembelajaran yang harus memenuhi kriteria konsistensi dan keefektifan secara internal. Lebih jauh menurut Seels dan Richey,dalam bentuk yang paling sederhana penelitian dan pengembangan ini dapat berupa : (1) kajian tentang proses dan dampak rancangan pengembangan dan upaya-upaya pengembangan tertentu atau khusus atau berupa (2) suatu situasi dimana seseorang melakukan atau melaksanakan rancangan, pengembangan pembelajaran, atau kegiatankegiatan evaluasi dan mengkaji proses pada saat yang sama atau berupa (3) kajian tentang rancangan, pengembangan, dan proses evaluasi pembelajaran baik yang melibatkan komponen atau proses secara menyeluruh atau tertentu saja. Namun pada hakikatnya, suatu penelitian dan pengembangan dilakukan untuk menjembatani atau memutus kesenjangan antara penelitian dasar dan terapan. Terkadang seorang peneliti melakukan sebuah penelitian dengan pendekatan penelitian tradisional( misalnya penelitian survey, korelasi, eksperimen) dengan focus penelitian hanya mendeskripsikan tentang pengetahuan, jarang memberikan deskripsi yang berguna bagi pemecahan masalah rancangan dan desain dalam pembelajaran atau pendidikan. Untuk itu, penulis mencoba untuk mengulas kembali bagaimana suatu penelitian dan bagaimana pengembangannya dalam dunia pendidikan. Dari sini, penulis akan mencoba mengkaji tentang penelitian dan pengembangan dalam dunia pendidikan khususnya. Diharapkan dari pengkajian penelitian dan pengembangan akan memberikan kontribusi dalam upaya pencapaian tujuan penelitian dan pengembangan bagi seorang peneliti, yaitu untuk mendapatkan suatu reformasi atau perubahan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai penelitian pengembangan di bidang pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH Dalam rangka memfokuskan ide dan diskusi, maka dirumuskan masalah yang dibahas adalah : 1. Apa definisi dari penelitian pengembangan? 2. Bagaimana karakteristik dan motif penelitian pengembangan ? 3. Apa rumusan masalah dan tujuan penelitian pengembangan ? 4. Apa saja langkah-langkah pokok penelitian pengembangan? 5. Bagaimana proses penelitian pengembangan? 6. Apa metode penelitian pengembangan? 7. Apa aspek-aspek penting penelitian dan pengembangan? 8. Apa saja teknik penyusunan usulan?

C. TUJUAN PENULISAN Dari perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui : 1. Definisi penelitian pengembangan. 2. Karakteristik dan motif penelitian pengembangan. 3. Tujuan dari penelitian pengembangan. 4. Langkah-langkah pokok penelitian pengembangan. 5. Proses penelitian pengembangan. 6. Metode penelitian pengembangan.

7. Aspek-aspek penting penelitian dan pengembangan. 8. Teknik penyusunan usulan.

D. MANFAAT Makalah ini di samping memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian juga diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis. Secara teoritis, hasil makalah ini bermanfaat pada kajian metodologi penelitian pendidikan (education research). Secara praktis, makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi para pembaca. BAB II ISI

2.1 DEFINISI PENELITIAN PENGEMBANGAN Menurut Gay (1990) Penelitian Pengembangan adalah suatu usaha untuk mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan sekolah, dan bukan untuk menguji teori. Sedangkan Borg and Gall (1983:772) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai berikut: Educational Research and development (R & D) is a process used to develop and validate educational products. The steps of this process are usually referred to as the R & D cycle, which consists of studying research findings pertinent to the product to be developed, developing the products based on these findings, field testing it in the setting where it will be used eventually, and revising it to correct the deficiencies found in the filed-testing stage. In more rigorous programs of

R&D, this cycle is repeated until the field-test data indicate that the product meets its behaviorally defined objectives. Penelitian Pendidikan dan pengembangan (R & D) adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R & D, yang terdiri dari mempelajari temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan ini, bidang pengujian dalam pengaturan di mana ia akan digunakan akhirnya , dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam program yang lebih ketat dari R & D, siklus ini diulang sampai bidang-data uji menunjukkan bahwa produk tersebut memenuhi tujuan perilaku didefinisikan. Seals dan Richey (1994) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai suatu pengkajian sistematik terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi program, proses dan produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan efektifitas. Sedangkan Plomp (1999) menambahkan kriteria dapat menunjukkan nilai tambah selain ketiga kriteria tersebut. Van den Akker dan Plomp (1993) mendeskripsikan penelitian pengembangan berdasarkan dua tujuan, yakni : 1. 2. Pengembangan prototipe produk Perumusan saran-saran metodologis untuk pendesainan dan evaluasi prototipe produk tersebut. Sedangkan Richey dan Nelson (1996) membedakan penelitian pengembangan atas dua tipe sebagai berikut :

Tipe pertama difokuskan pada pendesaianan dan evaluasi atas produk atau program tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang proses pengembangan serta mempelajari kondisi yang mendukung bagi implementasi program tersebut.

Tipe kedua dipusatkan pada pengkajian terhadap program pengembangan yang dilakukan sebelumnya. Tujuan tipe kedua ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang prosedur pendesainan dan evaluasi yang efektif.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan. Produk yang dihasilkan antara lain: bahan pelatihan untuk guru, materi belajar, media, soal, dan sistem pengelolaan dalam pembelajaran 2.2 KARAKTERISTIK DAN MOTIF PENELITIAN PENGEMBANGAN Menurut Wayan (2009) ada 4 karateristik penelitian pengembangan antara lain : 1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam pembelajaran sebagai pertanggung jawaban profesional dan komitmennya terhadap pemerolehan kualitas pembelajaran. 2. Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media belajar yang menunjang keefektifan pencapaian kompetensi siswa. 3. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang dihasilkan bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Proses pengembangan, validasi, dan uji coba lapangan tersebut

seyogyanya dideskripsikan secara jelas, sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara akademik. 4. Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara sistematis originalitas. Sedangkan motif penelitian pengembangan seperti dikemukankan Akker (1999) antara lain : 1. Motif dasarnya bahwa penelitian kebanyakan dilakukan bersifat tradisional, seperti eksperimen, survey, analisis korelasi yang fokusnya pada analsis deskriptif yang tidak memberikan hasil yang berguna untuk desain dan pengembangan dalam pendidikan. 2. Keadaan yang sangat kompleks dari banyaknya perubahan kebijakan di dalam dunia pendidikan, sehingga diperlukan pendekatan penelitian yang lebih evolusioner (interaktif dan siklis). 3. Penelitian bidang pendidikan secara umum kebanyakan mengarah pada reputasi yang ragu-ragu dikarenakan relevasi ketiadaan bukti. 2.3 RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN Pada rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian pengembangan biasanya berisi dua informasi, yaitu (1) masalah yang akan dipecahkan dan (2) spesifikasi pembelajaran, model, soal, atau perangkat yang akan dihasilkan untuk memecahkan masalah tersebut. Selama dua aspek ini terkandung dalam sebuah rumusan masalah penelitian pengembangan, maka rumusan masalah tersebut sudah benar. sesuai dengan kaidah penelitian yang mencerminkan

Penambahan beberapa sub-masalah untuk merinci rumusan masalah (utama) bisa saja dilakukan selama tidak mengurangi kejelasan makna dari rumusan masalah tersebut, misalnya tetap hanya akan menghasilkan sebuah produk perangkat pembelajaran dalam satu penelitian pengembangan. Rumusan masalah penelitian pengembangan bisa dirinci menjadi beberapa sub-masalah apabila perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Menurut Akker (1999) tujuan penelitian pengembangan dibedakan berdasarkan pengembangan pada bagian kurikulum, teknologi dan media, pelajaran dan instuksi, dan pendidikan guru didaktis. Berikut ini penjelasannya : 1. Pada bagian kurikulum Tujuannya adalah menginformasikan proses pengambilan keputusan

sepanjang pengembangan suatu produk/program untuk meningkatkan suatu program/produk menjadi berkembang dan kemampuan pengembang untuk menciptakan berbagai hal dari jenis ini pada situasi ke depan. 2. Pada bagian teknologi dan media Tujuannya adalah untuk menigkatkan proses rancangan instruksional, pengembangan, dan evaluasi yang didasarkan pada situasi pemecahan masalah spesifik yang lain atau prosedur pemeriksaan yang digeneralisasi. 3. Pada bagian pelajaran dan instruksi Tujuannya adalah untuk pengembangan dalam dalam perancangan lingkungan pembelajaran, perumusan kurikulum, dan penaksiran keberhasilan dari pengamatan dan pembelajaran, serta secara serempak mengusahakan untuk berperan untuk pemahaman fundamental ilmiah.

4. Pada bagian pendidikan guru dan didaktis Tujuannya adalah untuk memberikan kontribusi pembelajaran keprofesionalan para guru dan atau menyempurnakan perubahan dalam suatu pengaturan spesifik bidang pendidikan. Pada bagian didaktis, tujuannya untuk menjadikan penelitian pengembangan sebagai suatu hal interaktif, proses yang melingkar pada penelitian dan pengembangan dimana gagasan teoritis dari perancang memberi pengembangan produk yang diuji di dalam kelas yang ditentukan, mendorong secepatnya ke arah teoritis dan empiris dengan menemukan produk, proses pembelajaran dari pengembang dan teori instruksional. 2.4 LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN PENGEMBANGAN Berikut penjelasan dari skema langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall : 1. Penelitian dan pengumpulan informasi awal

Penelitian dan pengumpulan informasi, yang meliputi kajian pustaka, pengamatan atau observasi kelas dan persiapan laporan awal. Penelitian awal atau analisis kebutuhan sangat penting dilakukan guna memperoleh informasi awal untuk melakukan pengembangan. Ini bisa dilakukan misalnya melalui pengamatan kelas untuk melihat kondisi riil lapangan.

2.

Perencanaan

Perencanaan, yang mencakup merumuskan kemampuan, merumuskan tujuan khusus untuk menentukan urutan bahan, dan uji coba skala kecil. Hal yang sangat urgen dalam tahap ini adalah merumuskan Tujuan khusus yang ingin dicapai oleh produk yang dikembangkan. Tujuan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi yang tepat untuk mengembangkan program-program

atau produk sehingga program atau produk yang diuji cobakan sesuia dengan Tujuan khusus yang ingin dicapai. 3. Pengembangan format produk awal

Pengembangan format produk awal yang mencakup penyiapan bahan-bahan pembelajaran, handbook dan alat-alat evaluasi. Format pengembangan program yang dimaksud apakah ber upa bahan cetak, urutan proses, atau prosedur yang dilengkapi dengan video. 4. Uji coba awal

Dilakukan pada satu sampai tiga sekolah yang melibatkan 6-12 subjek dan data hasil wawancara, observasi dan angket dikumpulkan dan dianalisis. 5. Revisi produk

Dilakukan berdasarkan hasil uji coba awal. Hasil uji coba lapangan tersebut diperoleh informasi kualitatif tentang program atau produk yang dikembangkan. 6. Uji coba lapangan

Dilakukan terhadap 5-15 sekolah dengan melibatkan 30-100 subjek data kuantitatif. Hasil belajar dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan Tujuan khusus yang ingin dicapai. Atau jika kemungkinan dibandingkan dengan kelompok kontrol. 7. Revisi produk

Dikerjakan berdasarkan hasil uji coba lapangan. Hasil uji coba lapangan dengan melibatkan kelompok subjek lebih besar. Dimaksudkan untuk menentukan keberhasilan produk dalam pencapaian Tujuan dan mengumpulkan informasi.

8.

Uji lapangan

Melibatkan 10-30 sekolah terhadap 40-200 subjek yang disertai wawancara, observasi, dan penyampaian angket kemudian dilakukan analisis. 9. Revisi produk akhir

Yaitu revisi yang dikerjakan berdasarkan uji lapangan. 10. Desiminasi dan implementasi Yaitu penyampaian hasil pengembangan(proses, prosedur, program, atau produk) kepada para pengguna yang professional melalui forum pertemuan atau menuliskan dalam jurnal, atau dalam bentuk buku atau handbook.

2.5 PROSES PENELITIAN PENGEMBANGAN Penelitian pengembangan biasanya dimulai dengan identifikasi masalah pembelajaran yang ditemui di kelas oleh guru yang akan melakukan penelitian. Yang dimaksud masalah pembelajaran.dalam penelitian pengembangan adalah masalah yang terkait dengan perangkat pembelajaran, seperti silabus, bahan ajar, lembar kerja siswa, media pembelajaran, tes untuk mengukur hasil belajar, dsb. Perangkat pembelajaran dianggap menjadi masalah karena belum ada, atau ada tetapi tidak memenuhi kebutuhan pembelajaran, atau ada tetapi perlu diperbaiki, dsb. Tentunya tidak semua masalah perangkat pembelajaran akan diselesaikan sekaligus, satu masalah perangkat pembelajaran saja yang dipilih sebagai prioritas untuk diselesaikan lebih dulu. Tahap berikutnya adalah mengkaji teori tentang pengembangan perangkat pembelajaran yang relevan dengan yang akan dikembangkan. Setelah menguasai teori terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran, peneliti kemudian bekerja

mengembangkan draft perangkat pembelajaran berdasarkan teori yang relevan yang telah dipelajari. Setelah selesai dikembangkan, draft harus berulangkali direview sendiri oleh peneliti atau dibantu oleh teman sejawat (peer review). Setelah diyakini bagus sesuai dengan yang diharapkan, draft tersebut dimintakan masukan kepada para ahli yang relevan (expert validation). Masukan dari para ahli dijadikan dasar untuk perbaikan terhadap draft. Setelah draft direvisi berdasar masukan dari para ahli, langkah berikutnya adalah menguji-coba draft tersebut. Ujicoba disesuaikan dengan penggunaan perangkat. Bila yang dikembangkan adalah bahan ajar, maka uji-cobanya adalah digunakan untuk mengajar kepada siswa yang akan membutuhkan perangkat tersebut. Uji-coba bisa dilakukan pada beberapa bagian saja terhadap sekelompok kecil siswa, atau satu kelas. Bila yang diuji-coba adalah silabus, maka uji-cobanya adalah terhadap guru yang akan menggunakan silabus tersebut. Kegiatan uji-cobanya adalah meminta guru menggunakan silabus untuk menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP). Tujuan uji-coba adalah untuk melihat apakah perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat diterima atau tidak. Dari hasil uji-coba, beberapa bagian mungkin memerlukan revisi. Kegiatan terakhir adalah revisi terhadap draft menjadi draft akhir perangkat pembelajaran tersebut. Menurut Akker (1999), ada 4 tahap dalam penelitian pengembangan yaitu : 1. Pemeriksaan pendahuluan (preliminary inverstigation). Pemeriksaan pendahuluan yang sistematis dan intensif dari permasalahan mencakup :

tinjauan ulang literatur, konsultasi tenaga ahli,

analisa tentang ketersediaan contoh untuk tujuan yang terkait, dan studi kasus dari praktek yang umum untuk merincikan kebutuhan.

2. Penyesuaian teoritis (theoretical embedding) Usaha yang lebih sistematis dibuat untuk menerapkan dasar pengetahuan dalam mengutarakan dasar pemikiran yang teoritis untuk pilihan rancangan. 3. Uji empiris (empirical testing) Bukti empiris yang jelas menunjukkan tentang kepraktisan dan efektivitas dari intervensi. 4. Proses dan hasil dokumentasi, analisa dan refleksi ( documentation,analysis, and reflection on process and outcome). Implementasi dan hasilnya untuk berperan pada spesifikasi dan perluasan metodologi rancangan dan pengembangan penelitian. 2.6 METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN Metode penelitian pengembangan tidaklah berbeda jauh dari penelitian pendekatan penelitian lainya. Namun, pada penelitian pengembangan difokuskan pada 2 tahap yaitu tahap preliminary dan tahap formative evaluation (Tessmer, 1993) yang meliputi self evaluation, prototyping (expert reviews dan one-to-one, dan small group), serta field test. Adapun alur desain formative evaluation sebagai berikut :

Gambar 1. Alur Desain formative evaluation (Tessmer, 1993) 1. Tahap Preliminary Pada tahap ini, peneliti akan menentukan tempat dan subjek penelitian seperti dengan cara menghubungi kepala sekolah dan guru mata pelajaran disekolah yang akan menjadi lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti akan mengadakan persiapan-persiapan lainnya, seperti mengatur jadwal penelitian dan prosedur kerja sama dengan guru kelas yang dijadikan tempat penelitian. 2. Tahap Formative Evaluation a. Self Evaluation

Analisis

Tahap ini merupakan langkah awal penelitian pengembangan. Peneliti dalam hal ini akan melakukan analisis siswa, analisis kurikulum, dan analisis perangkat atau bahan yang akan dikembangkan.

Desain

Pada tahap ini peneliti akan mendesain perangkat yang akan dikembangkan yang meliputi pendesainan kisi-kisi, tujuan, dan metode yang akan di kembangkan. Kemudian hasil desain yang telah diperoleh dapat di validasi teknik validasi yang telah ada seperti dengan teknik triangulasi data yakni desain tersebut divalidasi oleh pakar (expert) dan teman sejawat. Hasil pendesainan ini disebut sebagai prototipe pertama. b. Prototyping Hasil pendesainan pada prototipe pertama yang dikembangkan atas dasar self evaluation diberikan pada pakar (expert review) dan siswa (one-to-one) secara paralel. Dari hasil keduanya dijadikan bahan revisi. Hasil revisi pada prototipe pertama dinamakan dengan prototipe kedua.

Expert Review

Pada tahap expert review, produk yang telah didesain dicermati, dinilai dan dievaluasi oleh pakar. Pakar-pakar tadi menelaah konten, konstruk, dan bahasa dari masing-masing prototipe. Saransaran para pakar digunakan untuk merevisi perangkat yang dikembangkan. Pada tahap ini, tanggapan dan saran dari para pakar (validator) tentang desain yang telah dibuat ditulis pada lembar validasi sebagai bahan merevisi dan menyatakan bahwa apakah desain ini telah valid atau tidak.

One-to-one

Pada tahap one-to-one, peneliti mengujicobakan desain yang telah dikembangkan kepada siswa/guru yang menjadi tester. Hasil dari pelaksanaan ini digunakan untuk merevisi desain yang telah dibuat.

Small group

Hasil revisi dari expert dan kesulitan yang dialami pada saat uji coba pada prototipe pertama dijadikan dasar untuk merevisi prototipe tersebut dan dinamakan prototipe kedua kemudian hasilnya diujicobakan pada small group. Hasil dari pelaksanaan ini digunakan untuk revisi sebelum diujicobakan pada tahap field test. Hasil revisi soal berdasarkan saran/komentar siswa pada small group dan hasil analisis butir soal ini dinamakan prototipe ketiga. c. Field Test Saran-saran serta hasil ujicoba pada prototipe kedua dijadikan dasar untuk merevisi desain prototipe kedua. Hasil revisi diujicobakan ke subjek penelitian dalam hal ini sebagai uji lapangan atau field test. Produk yang telah diujicobakan pada uji lapangan haruslah produk yang telah memenuhi kriteria kualitas. Akker (1999) mengemukakan bahwa tiga kriteria kualitas adalah: validitas, kepraktisan, dan efektivitas (memiliki efek potensial). 2.7 ASPEK-ASPEK PENTING PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan (R & D), ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikan : 1. Jenis Data Dalam uji-coba, data digunakan sebagai dasar untuk menentukan keefektifan, efisiensi, dan daya tarik produk yang dihasilkan. Oleh sebab itu, jenis data yang akan dikumpulkan harus disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan tentang produk yang dikembangkan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Bisa jadi data yang dikumpulkan

hanya data tentang pemecahan masalah yang terkait dengan keefektifan dan efisiensi, atau data tentang daya tarik produk yang dihasilkan. Paparan data hendaknya dikaitkan dengan desain penelitian dan subjek uji-coba tertentu. Data mengenai kecermatan isi dapat dilakukan terhadap subjek ahli isi, kelompok kecil, atau ketiganya. Dalam uji ahli, data yang terungkap antara lain ketepatan substansi, ketepatan metode, ketepatan desain produk, dan sebagainya. 2. Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan harus sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan. Untuk itu, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut (a) analisis data mencakup prosedur organisasi data, reduksi dan penyajian data yang baik dengan tabel, bagan, atau grafik, (b) data diklasifikasikan berdasarkan jenis dan komponen produk yang dikembangkan, (c) data dianalisis secara kualitatif-naratif maupun dalam bentuk perhitungan kuantitatif, (d) penyajian hasil analisis dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual tanpa interpretasi pengembangan, sehingga dapat dijadikan dasar dalam melakukan revisi produk, dan (e) dalam analisis data, penggunaan perhitungan statistik harus sesuai dengan permasalahan yang diajukan, dan produk yang akan dikembangkan. 3. Penyajian Data Hasil uji-coba hendaknya disajikan secara menarik dan komunikatif, sesuai dengan jenis dan karakteristik produk dan calon konsumen pemakai produk. Penyajian yang komunikatif akan membantu konsumen/pengguna produk dalam mencena informasi yang disajikan, dan menumbuhkan ketertarikan untuk menggunakan model atau produk hasil pengembangan.

4.

Revisi Produk Revisi produk, perlu mempertimbangkan hal-hal berikut yaitu : (a) simpulan yang ditarik dari hasil analisis uji-coba hendaknya menjelaskan apakah model atau produk yang dihasilkan perlu direvisi atau tidak, (b) pengambilan keputusan untuk melakukan revisi model atau produk perlu disertai dengan dukungan atau pembenaran bahwa setelah direvisi model atau produk itu akan lebih baik, lebih efektif, efisien, lebih menarik, dan lebih mudah bagi pemakai, dan (c) komponen-komponen yang perlu dan akan direvisi hendaknya dikemukakan secara jelas dan terperinci.

5.

Expert Judgement Proses expert judgement dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu (a) diskusi kelompok adalah suatu proses diskusi yang melibatkan para pakar (ahli) untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis penyebab masalah, menentukan cara-cara penyelesaian masalah, dan mengusulkan berbagai alternatif pemecahan masalah dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Dalam diskusi kelompok terjadi curah pendapat (brainstorming) diantara para ahli tentang rancangan model atau produk. Mereka mengutarakan pendapatnya sesuai dengan bidang keahlian masing-masing, dan (b) teknik Delphi, adalah suatu cara untuk mendapatkan konsensus diantara para pakar melalui pendekatan intuitif. Langkah-langkah penerapan teknik delphi untuk uji-ahli dalam penelitian dan pengembangan adalah:

6.

Problem Identification and Specification

Peneliti

mengidentifikasi

isu

dan

masalah

yang

berkembang

dilingkungannya (bidangnya), permasalahan yang melatarbelakangi, atau permasalahan yang dihadapi yang harus mendapat penyelesaian. 7. Personal Identification and Selection Berdasarkan bidang permasalahan dan isu yang telah teridentifikasi, peneliti menentukan dan memilih orang-orang ahli, menaruh perhatian, dan tertarik pada bidang tersebut untuk memecahkan masalah. Jumlah pakar harus sesuai dengan subpermasalahan, tingkat kepakaran (experetise), dan atau kewenangannya. 8. Questionaire Design Peneliti menyusun instrumen berdasarkan variabel yang diamati atau permasalahan yang akan diselesaikan. Instrumen tersebut hendaknya memenuhi validitas isi (content validity). Butir pertanyaan sebaiknya menggunakan bentuk open-ended question, kecuali jika permasalahan sudah spesifik. 9. Sending Questioner dan Analisis Responded for First Round Peneliti mengirimkan kuesioner pada putaran pertama kepada responden, selanjutnya mereview instrumen dan menganalisis jawaban instrumen yang telah dikembalikan. Analisis dilakukan dengan mengelompokkan jawaban yang sama dan berdasarkan hasil analisis, peneliti merevisi instrumen. 10. Development of Subsequent Questionaires

Kuesioner hasil review pada putaran pertama dikembangkan dan diperbaiki, selanjutnya pada putaran kedua, dan ketiga. Setiap hasil revisi, kuesioner dikirimkan kembali kepada responden. Jika mengalami kesulitan dan keraguan dalam merangkum, maka peneliti dapat meminta klarifikasi kepada responden. Dalam teknik delphi biasanya digunakan hingga 3-5 putaran, bergantung dari keluasan dan kerumitan permasalahan sampai dengan tercapainya konsensus. 11. Organization of Group Meetings Peneliti menyusun rencana pertemuan kelompok untuk melakukan diskusi dan klarifikasi atas jawaban yang telah diberikan. Disinilah argumentasi dan debat bisa terjadi untuk mencapai konsensus dalam memberikan jawaban tentang rancangan suatu produk atau instrumen penelitian. Melalui face-to-face contact, peneliti dapat menanyakan secara terperinci mengenai responden. Keputusan akhir tentang hasil jajak pendapat dikatakan baik apabila dicapai minimal 70% konsensus. 12. Prepare Final Report Peneliti perlu membuat laporan tentang persiapan, proses, dan hasil yang dicapai dalam teknik Delphi. Hasilnya perlu diuji coba di lapangan dengan responden yang akan menggunakan model atau produk dalam jumlah yang lebih besar.

2.8 TEKNIK PENYUSUNAN USULAN Penelitian dan pengembangan atau research and development (R & D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan produk atau

menyempurnakan produk. Produk tersebut dapat berbentuk benda atau perangkat keras, seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium atau juga perangkat lunak (software) seperti program komputer, model pembelajaran dan lain-lain. Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, ada beberapa metode yang digunakan, yaitu metode : deskriptif, evaluatif, dan eksperimental. Variasi metode inilah yang mendasari substansi proposal yang harus disusun. Secara umum, garis besar isi usulan penelitian dan pengembangan dapat disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Hasil Penelitian BAB II : LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori B. Kerangka Berpikir C. Produk yang Akan Dihasilkan BAB III : METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian B. Desain dan Prosedur Penelitian C. Populasi dan Sampel

D. Instrumen Penelitian E. Analisis Data JADWAL KEGIATAN PENELITIAN PERINCIAN BIAYA PENELITIAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENELITI

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Dari makalah ini dapat di simpulkan:

1. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan. 2. Empat karakteristik penelitian pengembangan antara lain ; (1) masalah yang ingin dipecahkan ; (2) pengembangan model ; (3) proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli dan uji coba lapangan secara terbatas (4) proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode dan media pembelajaran. 3. Pada rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian pengembangan biasanya berisi dua informasi, yaitu (1) masalah yang akan dipecahkan dan (2) spesifikasi pembelajaran, model, soal, atau perangkat yang akan dihasilkan untuk memecahkan masalah tersebut. 4. Langkah-langkah penelitian pengembangan adalah (1) penelitian dan pengumpulan informasi awal ; (2) perencanaan ; (3) pengembangan format produk awal; (4) uji coba awal; (5) revisi produk; (6) uji coba lapangan; (7) revisi produk; (8) uji lapangan; (9) revisi produk akhir; (10) desiminasi dan implementasi. 5. Empat tahap dalam penelitian pengembangan, yaitu (1) pemeriksaan pendahuluan; (2) penyesuaian teoritis; (3) uji empiris; (4) proses dan hasil dokumentasi, analisa dan refleksi. 6. Metode penelitian pengembangan difokuskan pada 2 tahap yaitu tahap preliminary dan tahap formative evaluation. 7. Aspek-aspek penting dalam penelitian dan pengembangan, yaitu (1) jenis data; (2) analisis data; (3) penyajian data; (4) revisi produk; (5) expert judgement; (6) problem identification and specification; (7) personal identification and selection; (8) questionaire design; (9) sending questioner

and analysis responded for first round; (10) development of subsequent questionaires; (11) organization of group meetings; (12) prepare final report.

3.2 SARAN Dengan adanya makalah ini diharapkan bisa menjadi referensi pembaca dan sangat diharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan dalam penulisaan penulisan yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
http://navelmangelep.wordpress.com/2012/04/01/penelitianpengembangan-development-research/

Вам также может понравиться