Вы находитесь на странице: 1из 49

Dr.

Dino Gagah P,SpOG,MKes

Haid pervagina yang berlangsung secara periodik adlah perdarahan dan siklik dari uterus disertai pelepasan endometrium. Haid normal adalah perdarahan haid yang panjang, lama dan jumlah perdarahan dalam batas normal. Panjang siklus haid normal adalah 28 7 hari (21-35 hari);

Kaidah-2 haid normal : Berlangsung antara 25-35 hari atau 21-31 hari E dihasilkan oleh follikel & korpus luteum P E pada midsiklus lonjakan LH ovulasi P dihasilkan hanya oleh korpus luteum Korpus luteum ada hanya jika terjadi ovulasi Umur korpus luteum 10-14 hr Fase luteal/F.sekresi 14 hr (hampir selalu tetap) Fase folikulogenesis/F.proliferasi variasi antara 721hr

Ovulasi terjd 14 hr sblm haid berikutnya Korpus luteum terbtk 16jam stlh ovulasi Haid terjd 4 hr ssdh korpus luteum mati Haid teratur umumnya ovulatoar,tdk teratur umumnya anovulatoar Defek f.luteal terjd o/k:
Produksi P dr korpus luteum dihslkan kurang Umur korpus luteum pendek (<10 hr)

Jumlah 40-80 ml(2-5 pembalut/hari); dan lama haid antara 3-7 hari. Disebut gangguan haid jika panjang, banyaknya dan lamanya perdarahan haid diluar batas normal. Untuk lebih mendalam memahami gangguan haid dan siklusnya, fisiologi dan siklus haid normal harus dipahami lebih dahulu.

Ovarium : - Fase Folikulogenesis - Fase Ovulasi - Fase Luteal Endometrium : - Fase Proliferasi - Fase Sekresi - Fase menstruasi

Kelenjar endokrin yang berperan pada proses menstruasi : - Hipotalamus disebut poros - Hipofisis hipotalamus- Ovarium hipofisis dan ovarium.

Releasing hormone/Releasing factor (GnRH dan PIF) yang berfungsimerangsang hipofisis mengeluarkan gonadotropin dan menghambat prolaktin.

FSH berfungsi merangsang ovarium untuk menghasilkan folikel (folikulogenesis) LH berfungsi memecahkan sel telur yang matang dan membentuk korpus luteum.

Estrogen yang berfungsi merangsang merangsang endometrium untuk berproliferasi - Progesteron yang berfungsi merangsang endometrium untuk bersekresi
-

HIPOTALAMUS GnRH (FSHRH/LHRH) HIPOFISIS FSH/LH OVARIUM ESTROGEN PROGESTERON

ENDOMETRIUM Gambar 1.

NORMAL MENSTRUATION
INTERVAL (CYCLE) DURATION FLOW (VOLUME) 3-7
14 OV
OV

21 35 37 30 - 80

Days Days ml S

28
14

24
10

14
OV

35
21
14

Estrogen dihasilkan oleh folikel yang berkembang di ovarium Peningkatan kadar estrogen pertengahan siklus menyebabkan lonjakan LH Ovulasi terjadi jika terjadi lonjakan LH Korpus luteum terbentuk hanya jika terjadi ovulasi Korpus luteum menghasilkan progesteron dan estrogen

Fase

folikulogenesis ovarium menyebabkan fase proliferasi endometrium Fase luteal ovarium menyebabkan fase sekresi endometrium Fase luteal/sekresi relatif tetap berkisar 14 hari Fase folikulogenesis/proliferasi bervariasi 7-21 hari

Gangguan haid adalah perdarahan haid yang tidak normal dalam hal : panjang siklus haid, lama haid, dan jumlah darah haid. Melibatkan hipotalamus, hipofisis, ovarium dan endometrium.

Digolongkan dalam : Kelainan panjang siklus (N=21-35hr):


Polimenore (sering) < 21 hr Oligomenore (jarang) > 35 hr Amenore (tidak haid) > 3 siklus

Kelainan banyaknya haid (N=80ml):


Hipermenore (banyak) > 80ml Hipomenore (sedikit) < 80ml

Kelainan lama haid (N= 3-7hr): Metroragi (haid diluar siklus normal) Perdarahan bercak/spotting
Premenstrual spotting Spotting pertengahan siklus Postmenstrual spotting Menoragi (memanjang) >7 hari Brakimenore (memendek) <3 hari

Perdarahan uterus disfungsional

Gangguan lain berhubungan dengan haid :


Metroragi (haid diluar siklus) Dismenore (nyeri bila haid) Premenstrual tension (ketegangan haid)

1. Polimenore
Definisi polimenore adalah panjang siklus haid kurang dari 21 hari (normal 21-35). Keadaan polimenore bisanya terjadi pada siklus ovulatoar maupun pada siklus anovulatoar.

Kausa : - Anovulasi karena gangguan hormonal - Insufisiensi korpus luteum (fase luteal memendek) - Fase folikuler memendek Penanganan : - Pada kausa anovulasi diberikan induksi ovulasi - Pada insufisiensi korpus luteum diberikan progesteron pada hr 16-25 - Pada fase folikuler pendek diberikan estrogen pada hari 3-8

Definisi oligomenore adalah panjang siklus haid lebih dari 35 hari (normal 2135 hari) dan kurang dari 3 bulan. Keadaan oligomenore umumnya adalah siklus ovulator sehingga fertilitas tidak terganggu.

Kausa : - Fase folikuler memanjang - Fase sekresi memanjang Penanganan : - Tidak diberikan pengobatan jika tipe perdarahan teratur - Indukasi ovulasi diberikan jika tipe perdarahan memanjang

Definisi : tidak haid lebih dari 3 bln berturut-2. Amenore dapat dibagi dalam dua bentuk : - Amenore fisiologik : Prapubertas / pasca menopause Hamil, laktasi - Amenore patologik : Amenore primer Amenore sekunder

Penyebab: Ggn hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus (endometrium) dan vagina Diagnosis ditegakkan:
Anamnesis Pemeriksaan fisis Pemeriksaan ginekologik Pemeriksaan penunjang

Anamnesis :

Pem.fisis :BB,TB, pertbhan sex sekund. Pem.ginekologis :pem.genitalia int/ext Pem.penunjang :foto Ro,kampimeter, T3/T4,pem.kromosom

Usia menars,pertbhan badan Rwyt stress berat,penyk berat,obat-2 penenang,obat-2 penurun berat badan

Penanganan Amenore Tergtg kausa : organik atau fungsional ? Organik ditangani sesuai kel.organik Fungsional : konseling, obat2 psikofarmak, substitusi & pemberian hormon secara siklik, induksi ovulasi Uji hormonal untuk menilai kausa Uji P, E+P, HMG, klomifen,& uji LHRH

Penanganan : Uji P(+) : bl blm ingin punya anak, beri P hr 16-25 selama 3 siklus, bl ingin punya anak beri obat pemicu ovulasi. Uji P(-) : lakukan uji E+P (E:21hr+P hr ke 12-21) + bl haid 2-3hr kmd Uji E+P(+) : beri E 25hr +P hr ke19-25 selama 3 siklus Uji P(-)&E+P(-):perlu penanganan lanjut

Definisi

<5x/hr) Kausa : ke<an steroid & anovulasi

: Perdrhan haid yg jumlahnya sdkt (<40ml atau ganti pembalut

Penanganan : tdk perlu terapi jika siklus ovulatoar subsitusi hormon E&P bila perlu induksi ovulasi jika siklus anovulatoar & ingin anak.

Menoragi : Haid berlangsung >7hr dgn jumlah darah yang banyak Kausa & penanganan = dg hipermenore Brakimenore : Haid berlangsung <3hr dgn jumlah darah kadang sedikit Kausa & penanganan = dg hipomenore

Premenstrual spotting : Perdrhan yg terjd 3-4 hr sblm haid berupa bercak darah Kausa : kel.endokrin (E) prahaid & kel.organik (polip,erosi porsio) Penanganan :sesuai penyebab Postmenstrual spotting : Perdrhan bercak yg terjd spi 7 hr stlh haid normal Kausa : ggn reepitelisasi endometrium & inf. Penanganan : kuret dan antibiotik

Definisi : Perdarahan uterus abnormal (lama,banyak & panjangnya) yg terjadi semata-mata krn ggn fungsional mekanisme kerja poros H-H-O-E,dgn tanpa adanya kelainan organik organ reproduksi dan penggunaan kontrasepsi atau pengobatan hormonal.

Mnrt usia : PUD perimenars,reproduksi, perimenopause Mnrt kausa : PUD ovulatorik, anovulat, folikel persisten Mnrt kadar Hb : ringan,sedang,berat Mnrt gej.klinik : akut dan kronik

Kausa: kel.fs salah 1 tempat dr sistem sumbu H-H-O Patofisiologi: pengaruh hormon E & P tdk bekerja sesuai fase-2 yg sehrsnya Gambaran klinik: pengeluaran darah dr uterus yg menyalahi ciri-2 haid normal D/:anamnesis,pem.fisis,pem ginek, pem penunjang,penentuan ovulasi

Perbaiki KU, bl anemia transfusi Hentikan perdarahan :E, P, E+P, CC, anti fibrinolitik & anti prostaglandin, bl perlu D&K,ablasi endometrium dg laser atau HT Cegah agar PUD tdk berulang Kembalikan fs hormon reproduksi Hilangkan ancaman keganasan.

Вам также может понравиться